kab/kota: Kediri

  • Desa Canggu Kediri Wakili Jatim di Ajang Kampung Pancasila Nasional 2025

    Desa Canggu Kediri Wakili Jatim di Ajang Kampung Pancasila Nasional 2025

    Kediri (beritajatim.com) – Desa Canggu, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, terpilih mewakili Jawa Timur dalam ajang bergengsi Kampung Pancasila tingkat nasional tahun 2025. Prestasi ini menjadi bukti nyata komitmen masyarakat desa dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan sekaligus mengembangkan inovasi di sektor pertanian dan perikanan.

    Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Canggu, Moh Saikhuabadi, mengatakan pencapaian ini bukan hal yang mudah. Pihaknya harus melalui serangkaian seleksi berjenjang mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, hingga akhirnya lolos ke tingkat nasional.

    “Alhamdulillah bisa dilaksanakan Kampung Pancasila tingkat nasional. Jadi, ini enggak semena-mena langsung seperti ini. Untuk tahun kemarin, kami juga mulai dari awal dan nanti kan tingkat kabupaten, terus lolos eh provinsi, baru untuk tahun ini di tingkat nasional,” ujarnya saat ditemui usai kegiatan penilaian oleh tim Mabesad, pada Kamis (6/11/2025).

    Tahun ini, ajang Kampung Pancasila diikuti oleh 45 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Penilaian meliputi aspek ketahanan pangan, kemandirian desa, pembinaan masyarakat, hingga pelestarian budaya lokal. Desa Canggu menonjol dengan tiga sektor unggulan: hidroponik sayur, hidroponik melon, dan budidaya ikan air tawar seperti lele dan nila.

    “Seluruh kegiatan ini kami jalankan secara mandiri. Kami hanya mempresentasikan apa yang benar-benar kami lakukan di bidang pertanian dan perikanan,” jelas Saikhuabadi.

    Ia menambahkan, program hidroponik di Desa Canggu mulai beroperasi sejak tahun 2024, dimulai dengan greenhouse melon pada awal tahun, kolam bioflok pada Agustus 2024, hidroponik sayur pada Desember 2024, dan fasilitas terbaru yang diresmikan Juli 2025. Melalui ajang ini, pihaknya berharap Desa Canggu semakin dikenal dan dapat memperluas jaringan pemasaran produk lokal.

    “Harapannya nanti ee setelah ada Kampung Pancasila ini, tadi masukan dari Bapak penilai, harapannya bisa ditindak lanjuti dan juga kami lebih dikenal masyarakat lebih luas lagi,” ungkapnya.

    Dandim 0809/Kediri, Letkol Inf Ragil Jaka Utama, S. Hub. Int, M.H, turut memberikan apresiasi atas pelaksanaan penilaian di Desa Canggu. Ia menilai apa yang dipresentasikan sudah sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

    “Harapannya tentunya dari 45 peserta seluruh Indonesia tingkat nasional, ya harapannya juara satu. Dan insyaallah, saya optimis kita bisa mendapatkan juara satu Kampung Pancasila,” katanya.

    Menurutnya, penilaian dilakukan secara menyeluruh, mulai dari ketahanan pangan, pembinaan karang taruna, hingga kesiapsiagaan terhadap bencana. “Kemudian tadi di Desa Canggu sendiri, beliau menilai ketahanan pangan, mulai dari sektor perikanan, kemudian ada hidroponik, bioflok, dan juga melihat cagar budaya, salah satu cagar budaya, yaitu peninggalan Candi Suruwono,” imbuhnya.

    Pemimpin tim penilai dari Mabesad, Brigjen TNI Edy Rochmatullah, juga mengaku terkesan dengan sinergi masyarakat Desa Canggu. “Jadi, kami baru melihat sekilas, tapi Alhamdulillah ini sudah bisa memberikan gambaran, bagaimana penyambutan dari depan, Pak Kades bisa sinkronisasi, mengerahkan kerja sama anak-anak sekolah menyambut kita semua. Berarti ini menandakan yang menyambut saya ini dari semua tokoh FKUB agama di daerah bisa bersatu, sinergi itulah yang kami harapkan,” ujarnya.

    Ia menilai Desa Canggu telah memenuhi berbagai indikator penilaian, mulai dari ketahanan pangan, pembinaan masyarakat, hingga pengembangan UMKM. “Harapannya nanti jadi ikon, jadi contoh daerah lain untuk meniru seperti Kampung Pancasila yang sudah dilaksanakan di Desa Canggu ini. Ini menjadi motivasi bagi yang lain,” tutup Brigjen Edy.

    Kegiatan penilaian Kampung Pancasila merupakan agenda tahunan TNI Angkatan Darat, dan hasil akhir lomba akan diumumkan pada Agustus mendatang di Jakarta bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. [nm]

  • Inflasi Mojokerto Capai 0,46 Persen pada Oktober 2025, di Atas Rata-rata Jatim dan Nasional

    Inflasi Mojokerto Capai 0,46 Persen pada Oktober 2025, di Atas Rata-rata Jatim dan Nasional

    Mojokerto (beritajatim.com) – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mojokerto mencatat tingkat inflasi daerah pada Oktober 2025 mencapai 0,46 persen, lebih tinggi dibandingkan rata-rata inflasi Provinsi Jawa Timur sebesar 0,30 persen dan inflasi nasional yang berada di level 0,28 persen.

    Kepala Bappeda Kabupaten Mojokerto, Bambang Eko Wahyudi, menjelaskan bahwa kenaikan inflasi tersebut dipengaruhi oleh pergerakan harga sejumlah komoditas rumah tangga yang masih fluktuatif. “Pergerakan harga komoditas yang masuk dalam kelompok kebutuhan rumah tangga masih menjadi faktor dominan pembentuk inflasi daerah,” ujarnya, Kamis (6/11/2025).

    Ia menuturkan, pemantauan harga dilakukan melalui Indeks Fluktuasi Harga (IFH), yang digunakan untuk memantau perubahan harga pada 357 komoditas. Komoditas tersebut dikelompokkan ke dalam 11 kelompok dan 39 subkelompok pengeluaran rumah tangga, meliputi makanan, minuman, pakaian, biaya perumahan, perlengkapan rumah tangga, kesehatan, jasa komunikasi, pendidikan, rekreasi, hingga perawatan pribadi.

    “IFH membantu pemerintah melihat secara langsung komoditas mana yang sedang bergejolak. Dari situ kami bisa menentukan langkah intervensi yang paling sesuai, baik melalui operasi pasar, fasilitasi distribusi, maupun koordinasi dengan pedagang dan pelaku pasokan,” jelas Bambang.

    Berdasarkan data Bappeda, seluruh 11 kota dan kabupaten dengan pemantauan IFH di Jawa Timur mengalami inflasi pada periode Oktober 2025. Sumenep mencatat tingkat inflasi tertinggi sebesar 0,62 persen, disusul Kota Probolinggo (0,43 persen), Kota Kediri (0,40 persen), Kota Madiun dan Kota Surabaya (0,35 persen).

    Sementara Kabupaten Bojonegoro dan Kota Malang masing-masing mencatat inflasi 0,31 persen, diikuti Kabupaten Tulungagung (0,24 persen), Jember (0,23 persen), Banyuwangi (0,22 persen), serta Kabupaten Gresik (0,20 persen).

    Bambang menegaskan bahwa pengendalian inflasi di Kabupaten Mojokerto tetap menjadi prioritas utama, terutama menjelang peningkatan permintaan masyarakat pada akhir tahun. Pemerintah daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus memperkuat koordinasi lintas sektor, termasuk pemantauan pasokan dan distribusi bahan pangan.

    “Kami ingin memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga. Koordinasi melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah terus kami perkuat, termasuk monitoring pasokan dan distribusi bahan pangan,” tambah Bambang.

    Ia juga mengimbau masyarakat agar berbelanja kebutuhan secara bijak dan tidak melakukan pembelian berlebihan terhadap komoditas tertentu agar stabilitas harga tetap terjaga. [tin/beq]

  • KPU Kota Kediri Lakukan Pemutakhiran Data Pemilih di Ponpes Wali Barokah Pasca Pilkada 2025

    KPU Kota Kediri Lakukan Pemutakhiran Data Pemilih di Ponpes Wali Barokah Pasca Pilkada 2025

    Kediri (beritajatim.com) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kediri melanjutkan program Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB) dengan mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Barokah Kediri. Kunjungan ini bertujuan untuk memverifikasi dan memastikan akurasi data pemilih di lokasi khusus pasca-pelaksanaan Pilkada.

    Rombongan KPU terdiri dari Nia Sari (Divisi Perencanaan Data), Ro’ihaatul Janah (Divisi SDM & Sosialisasi), Adib Seimatus Sofie (Divisi Teknis), dan Imam Murofid (Divisi Hukum).

    Sambutan Ketua KPU diwakili Nia Sari yang menyampaikan apresiasi atas kontribusi besar Ponpes Wali Barokah dalam menyukseskan Pilkada Kota Kediri. “Kami berterima kasih kepada Pondok Pesantren Wali Barokah atas kerja sama yang baik. Pelaksanaan Pilkada di Kota Kediri berjalan lancar dan sukses, tanpa adanya gugatan,” ujar Nia.

    Ia juga menyebutkan adanya satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) lokasi khusus di lingkungan Ponpes Wali Barokah. “Alhamdulillah santri Wali Barokah tergolong aktif melakukan pemungutan suara, menunjukkan dukungan pondok terhadap proses demokrasi di lokasi TPS khusus pondok ini,” ujarnya.

    Dalam pemaparannya, Nia menjelaskan progres PDPB KPU Kota Kediri yang merujuk pada Peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2025, dengan DPT Pilkada sebelumnya sebanyak 222.265 pemilih. Total pemilih saat ini (pasca-pleno Oktober) mencapai 228.080 pemilih, mengalami kenaikan 5.815 pemilih.

    “Dari total tersebut, terdapat 1.388 pemilih dari lokasi khusus, termasuk Lapas, Ponpes Al-Amin, dan Ponpes Wali Barokah yang sebelumnya tercatat 231 pemilih,” lanjutnya.

    Kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut dari instruksi KPU RI untuk mengkoordinasikan data terkini di lokasi khusus.
    “Harapan kami, apabila dari 231 pemilih tersebut kini sudah tidak lagi berada di Kota Kediri, pihak Pondok dapat memberikan informasi kepada kami agar nama-nama tersebut dapat dihapus dari DPT,” tegas Nia.

    Ia menambahkan, KPU dijadwalkan akan melaksanakan pleno penutupan DPT akhir tahun 2025 pada awal Desember.

    Sementara itu, Ketua Ponpes Wali Barokah, H. Sunarto, menyambut baik langkah KPU dan menyatakan komitmennya untuk memastikan partisipasi santri dalam setiap pesta demokrasi.

    “Kami ingin terus mendorong agar para santri yang telah memiliki hak pilih dapat menggunakan haknya dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.

    Ia menegaskan bahwa pemilu merupakan kegiatan konstitusional yang wajib dimanfaatkan dengan penuh tanggung jawab. Menurutnya, tantangan utama terletak pada pergerakan santri yang cukup tinggi, sehingga data perlu selalu diperbarui.

    “Kami selalu berupaya agar penyelenggaraan pemilu berlangsung aman, lancar, dan partisipasi pemilih bisa meningkat,” tambahnya.

    Menanggapi permintaan pemutakhiran data 231 pemilih, pihak Ponpes Wali Barokah siap melakukan verifikasi ulang.
    “Kami akan mereview kembali data tahun 2024 yang masuk di TPS khusus. Kami akan melakukan penyisiran ulang, dan jika diperlukan, kami siapkan dalam bentuk hardcopy maupun softcopy,” jelas H. Sunarto.

    Ia memohon waktu sekitar satu minggu untuk menyiapkan data tersebut agar seluruh santri yang memenuhi syarat usia dapat tercatat dan menggunakan hak pilihnya pada Pilkada dan Pilpres berikutnya.

    “Semoga waktu yang diberikan untuk pemutakhiran data pemilih di TPS khusus cukup untuk menyelesaikannya. Sehingga data tersebut bisa segera menyerahkannya kepada pihak KPU,” tutupnya. [nm/ian]

  • Atap Rumah Warga Jagalan Rusak, Wakil Wali Kota Kediri Serahkan Bantuan Bedah Rumah dari Baznas

    Atap Rumah Warga Jagalan Rusak, Wakil Wali Kota Kediri Serahkan Bantuan Bedah Rumah dari Baznas

    Kediri (beritajatim.com) – Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin Thoha menyerahkan bantuan Bedah Rumah kepada warga Kelurahan Jagalan, Rabu (5/11/2025). Bantuan ini bersumber dari dana zakat yang dihimpun Baznas Kota Kediri melalui partisipasi para muzaki. Program ini menjadi wujud nyata kepedulian bersama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan hunian yang layak.

    Dalam kesempatan tersebut, Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin Thoha menyampaikan apresiasi kepada Baznas Kota Kediri yang terus konsisten menyalurkan zakat untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Menurutnya, program ini menjadi contoh nyata bagaimana dana zakat yang dikelola dengan baik mampu memberikan manfaat besar bagi warga.

    Lebih lanjut, Gus Qowim menuturkan, atas nama Pemerintah Kota Kediri sekaligus mewakili Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati, turut bersyukur atas bantuan yang diterima oleh warga Kelurahan Jagalan ini. “Semoga dengan bantuan ini, rumah yang sebelumnya tidak layak huni dapat menjadi tempat tinggal yang nyaman dan layak, serta membawa manfaat bagi Mas Iwan dan keluarga,” harapannya.

    Bantuan senilai Rp20 juta yang diberikan Baznas ini, untuk mendukung perbaikan atap rumah milik Iwan Prasetyo, warga Kelurahan Jagalan, yang sehari-hari bekerja di SPPG Banaran.

    Iwan Prasetyo saat ditemui, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang telah diterima. “Saya sangat bersyukur, Alhamdulillah, karena kendala selama ini akhirnya bisa teratasi. Rumah saya memang sudah lama, atapnya banyak yang bocor, terutama di bagian belakang. Saya sangat berterima kasih kepada Wakil Wali Kota Kediri dan Baznas Kota Kediri,” tutur Iwan.

    Turut mendampingi, Ketua Baznas Kota Kediri H Dawud Syamsuri, Wakil Ketua Baznas Kota Kediri KH Zubadduszaman, H. Abdul Basit, KH Abdul Hamid Abdul Qadir, Lurah Jagalan Hendro Purwoko, serta penerima bantuan. [nm/ian]

  • Pelantikan Ketua TP PKK Kecamatan se-Kota Kediri, Mbak Wali Berpesan PKK Harus Sinergis dan Inovatif

    Pelantikan Ketua TP PKK Kecamatan se-Kota Kediri, Mbak Wali Berpesan PKK Harus Sinergis dan Inovatif

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menghadiri Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Ketua TP PKK Kecamatan se-Kota Kediri. Acara berlangsung di Ruang Soekarno Hatta BKPSDM Kota Kediri, Rabu (05/11/2025). Pelantikan dilakukan oleh Ketua TP PKK Kota Kediri Faiqoh Azizah Muhammad Qowimuddin.

    “Atas nama Pemerintah Kota Kediri saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Ibu TP PKK Kecamatan yang lama atas dedikasi, pengorbanan waktu, dan energi yang telah ibu curahkan selama ini. Segala upaya dan jejak baik ibu-ibu akan menjadi pondasi berharga bagi perjalanan PKK di kecamatan masing-masing. Saya juga menyampaikan selamat dan sukses kepada ketua TP PKK Kecamatan yang baru dilantik,” ujarnya.

    Dalam arahannya, Mbak Wali mengungkapkan gerakan PKK merupakan mitra strategis pemerintah dalam pembangunan. Bukan hanya tentang ketahanan keluarga, namun juga sebagai penggerak pembangunan mulai tingkat paling dasar, yaitu keluarga. Keberadaan PKK sangat penting, mulai dari peningkatan gizi anak, penanganan stunting, pemberdayaan ekonomi keluarga, hingga penguatan peran perempuan dalam pendidikan, kesehatan, dan bidang lainnya.

    “Saya menekankan pentingnya sinergi di internal TP PKK mulai dari dasa wisma hingga TP PKK Kota. Selain itu kuatkan kolaborasi dengan berbagai pihak agar PKK tetap responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan adaptif dengan perkembangan zaman. Sehingga setiap program dan kegiatan PKK bisa selaras dengan visi misi kita, mewujudkan Kota Kediri MAPAN,” ungkapnya.

    Mbak Wali berharap, Ketua TP PKK Kecamatan yang baru segera melakukan langkah-langkah konsolidasi, menyusun rencana kerja yang sejalan dengan program PKK Kota Kediri, dan terus memperkuat kaderisasi di tingkat kelurahan. TP PKK sendiri juga memiliki banyak tantangan seperti kasus stunting, lalu juga kasus kekerasan pada perempuan dan anak.

    “Jaga semangat kebersamaan, bangun komunikasi yang harmonis, dan ciptakan inovasi kegiatan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Jadikan setiap kegiatan PKK bukan sekadar rutinitas. Tetapi gerakan perubahan yang berakar dari hati,” ujarnya.

    Sementara itu, Ketua TP PKK Ning Faiq mengajak jajaran TP PKK Kecamatan untuk menjalankan amanah ini dengan penuh keikhlasan, semangat, dan kebersamaan. Ke depan, semua akan menjadi satu tim, satu kesatuan, satu tubuh. Maka harus terus menjaga kekompakan, soliditas, dan sinergi untuk menyukseskan berbagai program kebijakan TP PKK Kota kediri. Sampai hari ini, PKK terus menghadapi berbagai tantangan seiring berkembangnya zaman.

    Paling utama adalah semua tetap perlu memperhatikan penanganan stunting di Kota Kediri. Tentu TP PKK Kota Kediri sebagai mitra Pemerintah Kota Kediri, melalui peran Posyandu perlu selalu berkolaborasi dengan OPD terkait untuk bersama menyelesaikan tantangan ini. Karena, waktu terus berjalan, dan anak-anak akan tumbuh dewasa.

    “Tentunya kita semua berharap mereka tumbuh dengan baik dan menjadi pemimpin di masa depan. Selain itu, ada berbagai program kebijakan TP PKK yang perlu dijalankan juga. Saya berharap dengan formasi yang baru ini, kegiatan di level kecamatan dan kelurahan bisa berjalan dengan optimal,” imbuhnya.

    Mbak Wali juga menyerahkan piagam penghargaan kepada Ketua TP PKK Kecamatan yang lama. Lalu Wakil Wali Kota Qowimuddin menyerahkan cinderamata.

    Ketua TP PKK Kecamatan yang dilantik adalah, Yayuk Ernawati Abdul Rahman sebagai Ketua TP PKK Kecamatan Mojoroto, Uun Nurfitriana Agus Suharianto sebagai Ketua TP PKK Kecamatan Kota, dan Sri Hari Yuni Utami Yudi Kuncoro sebagai Ketua TP PKK Kecamatan Pesantren. Ada pula penyerahan buku memori dari Ketua TP PKK Kecamatan yang lama kepada Ketua TP PKK Kecamatan yang baru dan Ketua TP PKK Kota Kediri.

    Turut hadir, Pj Sekda M.Ferry Djatmiko, Asisten Pemerintahan dan Kesra Samsul Bahri, Kepala OPD terkait, Camat, Ketua TP PKK Kecamatan periode sebelumnya, pengurus TP PKK Kota dan tamu undangan lainnya. [nm/ian]

  • Mas Dhito Tekankan Regenerasi Koperasi di Musda Dekopinda Kabupaten Kediri

    Mas Dhito Tekankan Regenerasi Koperasi di Musda Dekopinda Kabupaten Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Kediri menegaskan pentingnya regenerasi dalam organisasi koperasi melalui pesan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito dalam Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kabupaten Kediri, Rabu (5/11/2025). Acara ini dihadiri oleh 225 perwakilan koperasi dari berbagai wilayah Kabupaten Kediri serta Ketua Dekopin Wilayah Jawa Timur, Slamet Sutanto.

    Musda yang digelar membahas laporan pertanggungjawaban program kerja periode 2021–2025, rencana kerja 2026–2030, dan pemilihan ketua baru Dekopinda Kabupaten Kediri untuk periode 2026–2030. Dalam kesempatan itu, Mas Dhito berharap hasil Musda dapat membawa manfaat nyata bagi seluruh anggota koperasi serta menjadi payung bagi pengembangan koperasi di daerah.

    “Dan saya berharap ini bisa menjadi payung bagi seluruh koperasi di Kabupaten Kediri,” ujar Mas Dhito. Ia juga mengingatkan pentingnya regenerasi dalam kepemimpinan organisasi agar koperasi tetap relevan dan berdaya saing di masa depan.

    “Tantangan ke depan besar, siapapun nanti yang terpilih sebagai ketua Dekopin yang baru, pesan saya satu, lakukan regenerasi,” tegasnya.

    Sementara itu, Ketua Dekopin Wilayah Jawa Timur Slamet Sutanto menyampaikan bahwa Musda ini diharapkan mampu melahirkan gagasan baru untuk memperkuat koperasi di Kabupaten Kediri, termasuk mengembangkan koperasi desa dan kelurahan Merah Putih. Ia menilai, koperasi yang dikelola dengan baik dapat menjadi motor penggerak ekonomi rakyat dari desa.

    “Ini kalau kita kelola dengan baik, kita kelola dengan benar dan dikelola oleh pengurus yang kompeten, saya meyakini bahwa ekonomi tumbuh besar dari desa-desa di seluruh Kabupaten Kediri,” ujar Slamet.

    Ia menambahkan, pemimpin Dekopinda ke depan harus memenuhi tiga syarat utama, yakni memiliki kompetensi dan kapabilitas dalam bidang perkoperasian, berkarakter jujur dan amanah, serta memiliki kemampuan komunikasi untuk membangun jaringan yang luas demi kemajuan gerakan koperasi di daerah. [ADV PKP/nm]

  • SPPG Gadungan Kediri Libatkan Komunitas Disabilitas dalam Produksi Atribut dan Perlengkapan

    SPPG Gadungan Kediri Libatkan Komunitas Disabilitas dalam Produksi Atribut dan Perlengkapan

    Kediri (beritajatim.com) – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gadungan di Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri resmi dibuka pada Selasa (4/11/2025).

    Berbeda dari SPPG lain di wilayah Kabupaten Kediri, SPPG Gadungan ini melibatkan komunitas disabilitas sebagai mitra dalam penyediaan berbagai kebutuhan operasionalnya.

    Mitra SPPG Gadungan, Septa Widyastutik, menjelaskan bahwa seluruh atribut dan perlengkapan yang digunakan karyawan berasal dari hasil karya teman-teman disabilitas.

    “Semua seragam yang dipakai karyawan saya itu buatan teman disabilitas. Mulai dari APD, apronnya, kaosnya, kemudian alat dapur yang terbuat dari bambu, itu buatan teman disabilitas juga. Bahkan tali, tali untuk ompring itu kalau di SPPG lain kebanyakan pakai tali rafia, nggih. Kalau saya enggak, enggak pakai rafia, pakai tali itu juga dibuat sama teman disabilitas,” jelasnya.

    Widya menambahkan, berkat kolaborasi dan semangat dari para penyandang disabilitas, proses pembangunan SPPG Gadungan dapat rampung hanya dalam waktu tiga bulan, termasuk penyelesaian Sertifikasi Laik Higiene Sanitasi (SLHS) yang telah diserahkan secara simbolis oleh Bupati Kediri.

    Sementara itu, Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kediri, Ariyanto, menyambut positif keterlibatan komunitas disabilitas dalam kegiatan SPPG. Menurutnya, hal ini membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk berkontribusi bagi masyarakat luas.

    “Alhamdulillah terkait dengan SPPG ini, salah satunya dari penyandang disabilitas dan hal ini menunjukkan bahwa keterbatasan itu bukan halangan untuk berkontribusi kepada masyarakat,” tuturnya.

    Ari menegaskan bahwa keterlibatan disabilitas dalam kegiatan ini memiliki nilai sosial tinggi dan sejalan dengan semangat pemberdayaan yang diusung Dinas Sosial. Ia menilai langkah ini juga bisa berdampak positif terhadap pengurangan angka pengangguran di wilayah setempat.

    “Karena yang namanya MBG (Makanan Bergizi Gratis), pasti nanti ada nilai sosial di situ dan ini menunjukkan bahwa dalam hubungan masyarakat, bahwa teman-teman disabilitas itu juga lebih bisa mengekspresikan dirinya sesuai dengan kompetensinya. Karena memang saya lihat dari Mbak Widi, Mbak Widya ini yang juga merupakan Mitra Dinsos, binaan Dinsos selama ini cukup aktif. Dia dengan segala keterbatasannya, dia mampu berwirausaha,” paparnya.

    Dukungan juga datang dari Kepala Desa Gadungan, yang memastikan pihaknya siap bersinergi agar program nasional Makanan Bergizi Gratis (MBG) berjalan optimal di desanya.

    “Karena ini program prioritas Bapak Presiden Republik Indonesia. Kita mendukung penuh kegiatan MBG yang ada di Desa Gadungan,” katanya.

    Ia berharap keberadaan SPPG Gadungan dapat memperkuat kerja sama dengan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam penyediaan bahan baku agar ekonomi lokal ikut tumbuh.

    “Dan harapan kami nanti, selanjutnya bisa bekerja sama dengan KDMP untuk belanja bahan dasar, supaya KDMP yang ada di Desa Gadungan dan Bumdes yang ada di Desa Gadungan dan sekitarnya bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.

    SPPG Gadungan rencananya mulai beroperasi pada Kamis (5/11/2025) dengan melibatkan 44 karyawan untuk melayani kebutuhan gizi 2.255 anak penerima manfaat dari jenjang PAUD, TK, SD, hingga SMP di Desa Gadungan. Di wilayah tersebut terdapat lima SD negeri, dua MI, sepuluh PAUD/TK, dan satu SMP yang seluruhnya akan menerima manfaat program MBG. [nm/ted]

  • Pengacara Aktivis Aksi 30 Agustus Kediri Pertanyakan Pasal Berlapis yang Jerat Kliennya
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        3 November 2025

    Pengacara Aktivis Aksi 30 Agustus Kediri Pertanyakan Pasal Berlapis yang Jerat Kliennya Surabaya 3 November 2025

    Pengacara Aktivis Aksi 30 Agustus Kediri Pertanyakan Pasal Berlapis yang Jerat Kliennya
    Tim Redaksi
    KEDIRI, KOMPAS.com
    – Pihak pengacara Saepul Amin, aktivis mahasiswa yang ditahan polisi atas aksi 30 Agustus di Kediri, Jawa Timur mengaku kaget saat mengetahui pasal yang disangkakan kepada kliennya itu.
    Sebab, ada perbedaan pengenaan pasal antara berkas yang disampaikan kepada pihak pengacara dan berkas yang dilimpahkan kepada kejaksaan.
    Pelimpahan berkas ke kejaksaan itu dilakukan penyidik kepolisian Kediri Kota pada Jumat, 31 Oktober 2025, menyusul pemeriksaan perkaranya yang dinyatakan lengkap (P21).
    Ketua Tim Advokasi Pro Demokrasi, Taufik Dwi Kusuma mengatakan, dalam proses pelimpahan itu, pihaknya baru mengetahui adanya sejumlah penambahan pasal terhadap kliennya.
    “Sangat kami sesalkan, karena sejak awal Saepul Amin hanya disangka Pasal 160 KUHP saja. Kami baru mengetahuinya saat pelimpahan tadi,” ujar Taufik Dwi Kusuma, Senin (3/11/2025).
    Sejumlah pasal itu antara lain Pasal 45 Ayat (3) tentang Pencemaran Nama Baik juncto Pasal 28 Ayat (3) tentang Berita Bohong pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
    Selain itu, dikenakan Pasal 160 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Penghasutan, juncto Pasal 55 Ayat 1 ke 1 KUHP tentang Penyertaan Pidana.
    Sejauh ini, pihaknya mengaku tidak pernah mendapatkan pemberitahuan penambahan sejumlah pasal itu dari penyidik.
    Sehingga, hal tersebut menurutnya tampak sekali pemaksaan penggunaan pasalnya dan pihaknya akan menyiapkan langkah hukum untuk meresponsnya.
    “Tentu akan kami diskusikan bersama tim terlebih dahulu untuk mengambil langkah hukum selanjutnya,” kata dia. 
    Adapun Kepala Seksi Humas Polres Kediri Kota, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Sundari maupun Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kediri Kota, AKP Cipto Dwi Laksono, belum merespons konfirmasi
    Kompas.com
    perihal perbedaan pengenaan pasal itu.
    Saepul Amin dijemput polisi di rumah kos tempat tinggalnya di Kediri, Selasa (2/9/2025) dini hari.
    Dia lalu ditahan dengan dikenakan pasal penghasutan dalam aksi yang berakhir ricuh pada 30 Agustus 2025.
    Menyusul kemudian penjemputan terhadap sejumlah aktivis lainnya, termasuk Selfin Bima.
    Pada 31 Oktober 2025, berkas perkara penyidikan Polres Kediri Kota dinyatakan lengkap sehingga perkaranya dilimpahkan ke kejaksaan.
    Pelimpahan itu diikuti pemindahan penahanan Saepul dari rutan Polres ke Lapas Kediri.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sosok Elham Yahya Pendakwah Muda Viral, Dikecam Publik karena Sembarangan Cium Anak Perempuan

    Sosok Elham Yahya Pendakwah Muda Viral, Dikecam Publik karena Sembarangan Cium Anak Perempuan

    GELORA.CO – Pendakwah Elham Yahya membuat publik marah karena sembarangan mencium seorang anak perempuan.

    Masyarakat semakin dibuat geram lantaran tindakan tersebut dilakukan Elham Yahya di acara pengajiannya yang dihadiri oleh banyak orang.

    Tidak hanya sekali, pria yang diberi julukan Gus itu juga pernah terang-terangan memasukkan pipi seorang balita ke dalam mulutnya.

    Tindakan tersebut dinilai tidak patut dilakukan oleh seorang pemuka agama. Selain itu, publik juga khawatir kesehatan anak-anak terganggu karena dicium orang asing.

    Diketahui, Mohammad Elham Yahya Luqman adalah seorang penceramah muda asal Kediri, Jawa Timur.

    Pria kelahiran 8 Juli 2001 itu dikenal memiliki basis pengikut yang cukup besar, terutama di kalangan anak muda dan warga pesantren. 

    Elham adalah putra dari K.H. Luqman Arifin Dhofir, pengasuh Pondok Pesantren Al-Ikhlas 1 di Kediri.

    Ia juga merupakan cucu dari K.H. Mudhofir Ilyas, pendiri pondok pesantren di Kaliboto, Tarokan, Kediri.

    Sejak kecil, Elham sudah tumbuh dalam lingkungan religius yang kental dengan tradisi pesantren.

    Ia menempuh pendidikan agama di Pondok Pesantren Lirboyo, salah satu pesantren besar di Jawa Timur yang juga menjadi tempat keluarganya menimba ilmu.

    Setelah menamatkan pendidikan di Lirboyo, Elham aktif menjadi pemuka agam dan kini mengasuh Pondok Pesantren Al-Ikhlas 2 di Desa Kaliboto, Tarokan.

    Ia juga memimpin Majelis Taklim Ibadallah sejak September 2023. Majelis ini rutin mengadakan pengajian di berbagai daerah.

    Gaya ceramah Elham sempat disukai banyak orang karena penyampaiannya yang ringan dan mudah dipahami.

    Dia juga menyelipkan sentuhan humor dan kedekatan emosional yang membuat banyak jamaah merasa nyaman. (*)

  • Jalan Sehat Santri Sarungan di Kediri, Gus Qowim Ajak Wujudkan Kota MAPAN

    Jalan Sehat Santri Sarungan di Kediri, Gus Qowim Ajak Wujudkan Kota MAPAN

    Kediri (beritajatim.com) – Ribuan santri dan warga Kota Kediri memadati area Taman Tirtayasa pada Minggu (2/11/2025) pagi untuk mengikuti kegiatan Jalan Sehat Santri Sarungan dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2025.

    Kegiatan tersebut diberangkatkan langsung oleh Wakil Wali Kota Kediri, Qowimuddin Thoha atau Gus Qowim, yang mengajak seluruh santri untuk meneguhkan semangat perjuangan dan kebersamaan dalam membangun Kota Kediri.

    Dalam sambutannya, Gus Qowim menegaskan bahwa momentum Hari Santri bukan sekadar perayaan, melainkan pengingat akan kontribusi besar para kiai dan santri dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

    “Hari ini kita bukan hanya berjalan bersama, tetapi juga meneguhkan semangat persatuan dan perjuangan santri. Melalui sarung yang kita kenakan, kita mengenang jejak para kiai, para santri, dan para pejuang yang dengan tekad, keikhlasan, serta semangat persatuan mengawal Indonesia hingga merdeka,” ungkapnya.

    Gus Qowim juga menekankan bahwa semangat juang para santri harus diwujudkan dalam bentuk yang relevan dengan zaman. Ia mengajak generasi muda santri untuk berjuang melalui ilmu, akhlak, dan karya nyata dalam membangun Kota Kediri yang MAPAN—Maju, Agamis, Produktif, Aman, dan Ngangenin.

    “Perjuangan santri sekarang bukan lagi dengan bambu runcing, tapi dengan kecerdasan, kreativitas, dan kolaborasi untuk kemajuan Kota Kediri,” tegasnya.

    Menurutnya, kegiatan Jalan Sehat Santri Sarungan juga menjadi wujud nyata kebersamaan dan kerukunan warga. “Kita tunjukkan bahwa santri dan masyarakat Kota Kediri itu maju dalam kebersamaan, agamis dalam menjaga nilai luhur, produktif dalam berkarya, aman dalam kerukunan, dan tentu ngangenin karena suasana guyub, rukun, dan penuh kebahagiaan selalu dirindukan,” ujarnya.

    Gus Qowim menyampaikan apresiasi kepada PCNU Kota Kediri dan seluruh pihak yang telah berperan dalam menyukseskan kegiatan tersebut. Ia berharap semangat santri akan terus hidup di dada setiap warga Kota Kediri, menjadi penerang dalam langkah membangun masa depan bangsa.

    Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua TP PKK Kota Kediri Faiqoh Azizah Muhammad, Rais Syuriah PCNU Kota Kediri KH. Abdul Hamid Abdul Qodir, Ketua PCNU Kota Kediri KH. Abu Bakar Abdul Jalil (Gus AB), Kepala Kemenag Kota Kediri A. Zamroni, Karumkit Bhayangkara Kota Kediri Kombes Pol Agung Hadi, serta Kepala Disbudparpora Kota Kediri Bambang Priambodo. Ribuan warga nahdliyin, santri, dan masyarakat turut larut dalam suasana kebersamaan yang hangat dan penuh semangat kebangsaan. [nm/suf]