kab/kota: Kediri

  • Pj Wali Kota Kediri Sampaikan Capaian Kinerja 2023 dalam LKPJ

    Pj Wali Kota Kediri Sampaikan Capaian Kinerja 2023 dalam LKPJ

    Kediri (beritajatim.com) – Penjabat (Pj) Wali Kota Kediri, Zanariah, memaparkan capaian kinerja Pemerintah Kota Kediri tahun 2023 dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) pada Rapat Paripurna DPRD Kota Kediri, Selasa (14/3/2024). Rapat Paripurna ini dilaksanakan di Ruang Sidang DPRD Kota Kediri dimana dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Kota Kediri Firdaus.

    “Substansi materi yang dilaporkan dalam LKPJ ini adalah pelaksanaan dari Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2023. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Kota Kediri tahun 2023 menunjukkan bahwa 8 dari 9 indikator masuk kategori sangat tinggi, serta terdapat 1 indikator yang perlu ditingkatkan,” terang Pj Wali Kota Kediri.

    Zanariah menjelaskan realisasi capaian kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU) Kota Kediri yang pertama yakni Indeks Reformasi Birokrasi. Realisasinya tahun 2023 sebesar 74,63 dengan capaian sebesar 102,23 % dari target yang ditetapkan, sehingga masuk kategori sangat tinggi. Capaian tersebut tercermin dari diraihnya predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) oleh DPMPTSP dan opini WTP atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Kediri 9 kali berturut-turut.

    Kedua, Indeks Kepuasan Masyarakat sebesar 3,54 dengan capaian sebesar 94,40 persen dari target yang ditetapkan, sehingga masuk kategori sangat tinggi. Komponen IKM yang memiliki nilai tinggi antara lain unsur biaya/tarif, sistem mekanisme dan prosedur serta penanganan pengaduan, saran dan masukan.

    Selanjutnya, realisasi capaian kinerja Indikator Kinerja Utama ketiga, Skor Smart City tahun 2023 sebesar 3,2 dengan capaian sebesar 92,75 persen dari target yang ditetapkan, sehingga masuk kategori sangat tinggi. Capaian skor Smart City didukung oleh inovasi yang ada pada setiap pilar.

    Keempat, Indeks Pembangunan Manusia tahun 2023 sebesar 80,97 dengan capaian sebesar 102,11 persen dari target yang ditetapkan, sehingga masuk kategori sangat tinggi. Peningkatan IPM didukung oleh program Pemerintah Kota Kediri antara lain, bantuan pendidikan, bus sekolah, jaminan kesehatan nasional, home care, pelatihan kerja berbasis kompetensi, bantuan modal serta lainnya.

    Kemudian Indikator Kinerja Utama Kelima, pertumbuhan ekonomi Kota Kediri tahun 2023 sebesar 1,92 persen, lebih rendah dari tahun sebelumnya. Turunnya pertumbuhan ekonomi karena rendahnya pertumbuhan industri pengolahan sebesar 0,62 persen, lebih rendah dari tahun sebelumnya yakni sebesar 2,94 persen. Kontribusi industri pengolahan, yang didominasi oleh industri pengolahan tembakau, terhadap struktur perekonomian di Kota Kediri sebesar 79,99 persen, sehingga sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Kota Kediri.

    Keenam, Indeks Gini Kota Kediri sebesar sebesar 0,40 dengan capaian sebesar 91,89 persen dari target yang ditetapkan, sehingga masuk kategori sangat tinggi. Indeks Gini Kota Kediri tahun 2023 masuk kategori moderat, hal ini menunjukkan adanya pemerataan pendapatan masyarakat.

    Ketujuh, tingkat kemiskinan Kota Kediri Tahun 2023 sebesar 7,15 persen dengan capaian sebesar 99,30 persen dari target yang ditetapkan, sehingga masuk kategori sangat tinggi. Program untuk menurunkan tingkat kemiskinan antara lain, bantuan sosial bagi masyarakat miskin, rehabilitasi rumah tidak layak huni, program pemberdayaan masyarakat, penciptaan wirausaha baru, pelatihan kerja dan bantuan modal. Kedelapan, Indeks Kerukunan Umat Beragama (IKUB) sebesar 4,55 dengan capaian sebesar 108,33 persen dari target yang ditetapkan, sehingga masuk kategori sangat tinggi.

    Terakhir, Indeks Kota Layak Huni (IKLH) tahun 2023 sebesar 79,83 dengan capaian sebesar 100,04 persen dari target yang ditetapkan, sehingga masuk kategori sangat tinggi. Indikator IKLH yang nilainya sangat baik antara lain, fasilitas keamanan, keselamatan kota, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan dan pengelolaan air bersih.

    Sementara itu, pendapatan daerah tahun 2023 ditargetkan sebesar Rp 1.452.213.119.779 dan terealisasi sebesar 1.478.072.837.267 atau sebesar 101,78 persen. Belanja daerah tahun 2023, telah dianggarkan sebesar Rp 1.920.256.048.812, dan terealisasi sebesar Rp 1.566.450.723.233 atau sebesar 81,58 persen. Di tahun 2023, Kota Kediri mendapat 9 penghargaan dari berbagai pihak yakni Kota Toleran Peringkat 5 di Indonesia.

    Emas Top Inovasi Pelayanan Publik Terpuji 2023, UI Green City Metric, UHC Award, Swasti Saba kategori Padapa, Anugerah Parahita Ekapraya (APE) kategori Nindya, Opini WTP 9 tahun berturut-turut, Pemerintah Daerah Kab/Kota dengan Transaksi Terbanyak dalam Pemanfaatan Pengadaan Barang/ Jasa melalui Jatim Belanja Online (Jatim Bejo) dan Pemerintah Daerah dengan Partisipasi Tertinggi dalam Sulingjar untuk Guru SMP.

    Terakhir Pj Wali Kota Kediri berharap , laporan ini bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi sehingga dapat dilakukan perbaikan dan penyempurnaan di tahun-tahun yang akan datang. “Kolaborasi dengan semua pihak yang baik ini menjadi kunci utama keberhasilan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat,” tutupnya.

    Hadir pula Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, perwakilan Forkopimda Kota Kediri, anggota DPRD Kota Kediri, dan Kepala OPD Pemerintah Kota Kediri. [nm/beq]

  • Pj Wali Kota Kediri Dukung Pelaku Usaha Miliki Sertifikasi Halal

    Pj Wali Kota Kediri Dukung Pelaku Usaha Miliki Sertifikasi Halal

    Kediri (beritajatim.com) – Pj Wali Kota Kediri Zanariah terus mendorong para pelaku usaha untuk melengkapi salah satu legalitas usahanya yakni sertifikasi halal. Maka dari itu, digelarlah sosialisasi dan fasilitasi Sertifikasi Halal ini sebagai bentuk dukungan Pemerintah Kota Kediri kepada para pelaku usaha agar semakin mudah dan mengerti cara pengurusan sertifikasi halal produknya, Selasa (19/3/2024).

    Sosialisasi diselenggarakan di Ruang Joyoboyo Balaikota Kediri, dengan menghadirkan dua narasumber yaitu Yamsul Umam dari UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung dan Nuhdi Futuhal Arifin dari Kemenag Kota Kediri.

    “Kota Kediri ini memiliki fokus pengembangan pada sektor perdagangan dan jasa. Oleh karena itu, perlindungan konsumen juga sangat penting dan menjadi perhatian. Artinya para pelaku usaha harus menghadirkan produk yang berkualitas, bersih, sehat dan tentunya juga halal. Namun sayangnya di Kota Kediri, masih banyak pelaku usaha yang belum mengantongi sertifikasi halal,” terang Pj Wali Kota Kediri.

    Lebih lanjut, Zanariah menerangkan bahwa menurut data Disperdagin Kota Kediri, tahun 2023 dari 13.133 pelaku industri termasuk 8.765 pelaku usaha makanan dan minuman, baru 3.657 pelaku usaha yang mendapat sertifikasi halal. Maka dari itu, Pemkot Kediri terus menggenjot para pelaku usaha ini untuk mengurus sertifikasi halal, dengan melakukan sosialisasi hingga memfasilitasi pengurusan sertifikasi halal ini.

    “Para pelaku usaha harus memiliki sertifikasi halal paling lambat 17 Oktober 2024. Dan yang hadir di sini merupakan pelaku usaha yang akan mendapat fasilitas sertifikasi halal dari Pemerintah Kota Kediri,” imbuhnya.

    Menurut Pj Wali Kota Kediri, mengantongi sertifikasi halal ini menjadi nilai tambah untuk menghadirkan rasa percaya konsumen, sehingga berdampak pada peningkatan omset usaha. Harapannya dengan adanya sosialisasi ini meningkatkan kesadaran pelaku usaha terkait pentingnya sertifikasi halal. Terutama bagi pelaku usaha nasi goreng dan soto tamanan. Apalagi Soto Tamanan ini juga sudah ditetapkan sebagai zona kawasan halal, aman dan sehat.

    Terakhir, Zanariah juga mengingatkan untuk para pengelola rumah potong unggas, juga perlu memastikan proses penyembelihannya telah sesuai syariat. Karena produk kuliner dari bahan baku unggas ini juga banyak dikonsumsi oleh masyarakat.

    Turut mendampingi Kepala Disperdagin Kota Kediri Wahyu Kusuma Wardani, narasumber dan para pelaku usaha. [nm]

  • Pemkab Blitar Siapkan Rp 2 Miliar untuk Perbaiki Jalur Pasir Sumberasri

    Pemkab Blitar Siapkan Rp 2 Miliar untuk Perbaiki Jalur Pasir Sumberasri

    Blitar (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar berkomitmen akan memperbaiki jalan Sumberasri Kecamatan Nglegok. Untuk itu dana sebesar Rp. 2 Miliar telah disiapkan oleh Pemkab Blitar untuk memperbaiki jalur pasir tersebut.

    Nantinya anggaran tersebut akan digunakan untuk melakukan perbaikan jalan sepanjang 1 kilometer di Sumberasri. Proses perbaikannya pun dilakukan secara betonisasi.

    “Kita sudah anggarkan Rp. 2 miliar untuk perbaikan jalan di Sumberasri Nglegok, ini bersumber dari APBD Kabupaten Blitar,” kata Hamdan Zulkifli Kurniawan, Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Blitar, Selasa (19/03/24).

    Selama ini jalan Sumberasri Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar memang belum tersentuh perbaikan karena keterbatasan anggaran. Kondisi jalan yang rusak parah ditambah kendaraan yang melintas adalah tru bertonase besar, maka perbaikan harus dilakukan dengan cara betonisasi.

    Sementara anggaran Pemkab Blitar pada tahun-tahun lalu dilakukan refokusing akibat covid-19. Sehingga jalan Sumberasri, Nglegok Kabupaten Blitar baru bisa dilakukan perbaikan pada tahun ini.

    “Perbaikan dilakukan dengan cara betonisasi karena di sana kan jalur pasir yang tonasenya cukup besar,” tegasnya.

    Jalan Sumberasri sendiri merupakan jalur alternatif penghubung Kabupaten Blitar dengan Kabupaten Kediri. Jalur ini sudah rusak sejak kepulauan tahun lalu dengan kondisi jalan yang berlubang serta berdebu.

    Tidak sedikit pengendara yang mengeluhkan kondisi jalan yang rusak parah. Bahkan beberapa diantaranya terjatuh saat melintasi jalan rusak ini.

    Warga pun berharap jalan ini bisa segera dilakukan perbaikan sehingga tidak korban jiwa akibat jalan yang rusak.

    “Anggaran yang kita miliki sekitar Rp. 2 miliar rupiah itu hanya mengcover 1 km untuk perbaikan jalan yang rusak di Sumberasri,” pungkasnya.

    Jalan Sumberasri sendiri memang menjadi jalur kendaraan pengangkut pasir. Disana setiap hari hilir mudik truk-truk pengangkut pasir yang mayoritas kelebihan muatan.

    Kondisi itu tentu membuat jalan menjadi mudah rusak. Sebenarnya harus ada tindakan tegas dari pihak terkait agar truk-truk pasir ini tertib dan tidak melebihi tonase. [owi/aje]

  • Penyebab Jalan Sumberasri Blitar Rusak Parah, Banyak Truk Lebihi Tonase

    Penyebab Jalan Sumberasri Blitar Rusak Parah, Banyak Truk Lebihi Tonase

    Blitar (beritajatim.com) – Sejak puluhan tahun lamanya jalan Sumberasri Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar rusak parah. Jalan penghubung antara Kediri-Blitar ini kondisinya sangat memprihatinkan. Penyebba utama kerusakan jalan ini lantaran banyak truk pasir yang mewat dengan kapasitas muatan melebihi tonase.

    Kondisi jalan Sumberasri Blitar ini selain berdebu, jalan juga berlubang cukup besar. Kondisi ini tentu membahayakan bagi pengguna jalan. Tidak jarang pengendara terjatuh akibat terperosok dalam lobang jalan tersebut.

    Usut punya usut, kerusakan jalan di Sumberasri ini diduga diakibatkan oleh banyaknya truk pasir yang melintas. Mirisnya mayoritas truk pasir ini muatannya melebihi tonase. Sehingga kondisi jalan cepat rusak dan semakin parah.

    “Disana itu kan jalur pasir sebenarnya dan hampir mayoritas kan truk pasir ya seperti itu (melebihi tonase),” kata Hamdan Zulkifli Kurniawan, Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Blitar, Selasa (19/03/24).

    Dari pantauan beritajatim.com jalur Sumberasri ini memang banyak dilewati oleh truk-truk pengangkut pasir. Setiap hari ada puluhan bahkan ratusan truk pasir yang melintas di jalan alternatif menuju Kediri ini.

    Kondisi tentu membuat jalan Sumberasri Kecamatan Nglegok rusak parah. Saat ini bahkan jalan alternatif tersebut kondisinya benar-benar memprihatinkan, selain berlubang cukup lebar debu-debu juga beterbangan.

    Para pengendara yang lewat pun terpaksa menutup hidung mereka saat kendaraan truk-truk pasir itu lewat. Hal itu dilakukan agar debu yang beterbangan tidak terhirup ke saluran pernapasan.

    “Memang kondisinya rusak parah makanya tahun ini kami usulkan untuk perbaikan,” imbuhnya.

    Kecamatan Nglegok khususnya Sumberasri memang merupakan ladang tambang pasir. Disana banyak dijumpai tambang-tambang pasir dari skala kecil hingga yang menggunakan alat berat.

    Masyarakat sekitar Nglegok sendiri memang banyak yang bergantung dari sektor pertambangan pasir ini. Mereka ada yang bekerja sebagai penambang hingga menjadi sopir truk pengangkut pasir.

    Faktor ekonomi tentu menjadi cambuk bagi warga untuk mengabaikan segala aturan termasuk soal tonase muatan pasir. Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar sebenarnya sudah memberikan sosialisasi dan imbauan kepada truk-truk pasir tersebut.

    Namun ternyata imbauan itu tak sepenuhnya diperhatikan. Banyak dari truk-truk pasir itu yang mati KIRnya serta melebihi dimensi. Kondisi itu tentu akan berdampak pada perusakan jalan.

    “Truk-truk yang melebihi dimensi itu kan selalu mencari jalur sirip untuk menghindari operasi-operasi lalulintas,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar, Agus Santosa, Kamis (03/07/23) lalu. [owi/aje]

  • Pemkab Blitar Siapkan Rp 2 Miliar untuk Perbaiki Jalur Pasir Sumberasri

    Jeglongan Sumbersari Blitar, Sensasi Ngetrail di Jalur Mudik

    Blitar (beritajatim.com) – Jalan raya Sumberasri Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar telah lama rusak parah. Sudah berpuluh-puluh tahun  jalan yang merupakan jalur alternatif mudik dari Kediri menuju Blitar itu rusak parah dan berlubang. Namun kondisi ini malah justru menjadi sensasi tersendiri bagi penggemar aktivitas pemicu adrenalin seperti ngetrail.

    Bagaimana tidak jika jalan di kawasan ini banyak muncul lubang lubang. Pantauan beritajatim, diameter lubang jalan pun cukup bervariasi mulai dari kecil hingga paling besar 3 meter. Jika hujan tiba, jalan ini pun mirip kolam ikan.

    Para pengendara yang melewati jalan ini pun dipastikan mendapatkan sensasi “Ngetrail”. Layaknya balapan motor trail, para pengendara yang hendak lewat jalan ini dituntut memiliki keahlian dan ketenangan agar tidak jatuh saat melewati jalan yang berlubang dan berkerikil dengan kondisi medan naik turun.

    “Kayak jalur motor trail ini, semua sepeda motorku bergetar semua, bisa bisa copot ini mur atau baut sepeda motorku,” Fauzan, pengendara yang melintas di jalan raya Sumberasri, Kecamatan Nglegok, Blitar, Selasa (19/03/24).

    Jalur alternatif mudik Kediri-Blitar ini tergolong membahayakan. Tidak sedikit pengendara yang jatuh akibat terperosok dalam lubang maupun tergelincir oleh batur kerikil yang berserakan.

    Meski kondisinya memprihatinkan, namun jalur ini merupakan akses vital bagi masyarakat Kediri bagian timur serta Kabupaten Blitar sisi utara. Setiap hari puluhan kendaraan baik truk maupun sepeda motor melintas di jalan rusak tersebut.

    “Kok tahan ya warga dengan kondisi jalan rusak seperti ini, bahaya lo ini apalagi hujan kan jadi kubangan,” imbuhnya.

    Panjang jalan yang rusak parah ini lebih dari 1 Kilometer. Kondisi ini juga berlangsung cukup lama tanpa ada sentuhan perbaikan dari pemerintah daerah.

    “Udah lama mas ini, saya tiap hari juga lewat sini soalnya ini jalur paling cepat, bahaya ya bahaya tapi ya gimana lagi penting berhati-hati,” kata Udin, pengendara mobil boks.

    Warga dan para pengendara pun, meminta agar jalur alternatif Kediri-Blitar ini segera diperbaiki, apalagi ini menjelang arus mudik. Pasalnya ketika musim mudik lebaran tiba, okupansi kendaraan yang melintas di jalur alternatif Kediri-Blitar ini meningkat drastis.

    “Ya mohonlah agar segera diperbaiki, apalagi ini mau lebaran dan mudik jumlah kendaraan lebih banyak,” tegasnya. [owi/aje]

  • Pendaftaran Mudik Gratis Pemkot Malang Dibuka, Ada Tujuan Madura Hingga Ngawi

    Pendaftaran Mudik Gratis Pemkot Malang Dibuka, Ada Tujuan Madura Hingga Ngawi

    Malang(beritajatim.com) – Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang resmi membuka pendaftaran untuk program mudik gratis. Program ini dibuat untuk menyambut libur Hari Raya Idul Fitri 2024 mendatang.

    Sejumlah rute yang telah disiapkan Dishub Kota Malang yakni, Malang-Lamongan-Bojonegoro, Malang-Lamongan-Tuban. Malang-Probolinggo-Situbondo-Banyuwangi, Malang-Probolinggo-Lumajang-Jember-Banyuwangi.

    Lalu Malang-Blitar-Tulungagung- Trenggalek-Ponorogo. Malang-Blitar-Kediri-Jombang-Ngajuk-Madiun-Ngawi. Dan Malang-Bangkalan, Malang-Sampang-Pamekasan hingga Malang-Sampang-Pamekasan-Sumenep.

    “Kita sediakan 450 seet (kursi) dan yang digunakan ada 10 bus,” kata Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, Senin, (18/3/2024).

    Balai Kota Malang

    Widjaja mengatakan, bagi masyarakat yang ingin merasakan fasilitas mudik gratis alur pendaftarannya cukup mudah. Pendaftar silahkan datang ke Terminal Madyopuro, Jalan Danau Jonge No 1, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Buka sejak pukul 08.00 WIB sampai 14.30 WIB mulai hari ini hingga 22 Maret 2024 mendatang.

    “Syarat yang harus dipenuhi, yakni membawa KTP dan KK asli Kota Malang, Fotokopi KTP dan KK atau Fotokopi KK untuk yang berusia dibawah 17 tahun. Mudik gratis ini bakal berangkat pada 6 April 2024 pukul 07.00 WIB di depan Balai Kota Malang,” ujar Widjaja.

    Widjaja mengatakan bahwa tujuan mudik gratis untuk menekan inflasi dari segi kebutuhan transportasi. Serta mengurangi tingkat kecelakaan dan berharap penggunakan sepeda motor (R2) untuk mudik bisa berkurang.

    “Dengan adanya mudik gratis ini, tentu kita lakukan untuk menekan inflasi dan mengurangi tingkat kecelakaan,” ujar Widjaja. (luc/ted)

  • Mas Dhito dan PLN Bahas Pengembangan Program Listrik Masuk Sawah di Kediri

    Mas Dhito dan PLN Bahas Pengembangan Program Listrik Masuk Sawah di Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana alias Mas Dhito melakukan pembahasan rencana pengembangan program listrik masuk sawah bersama jajaran PLN UP3 (Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan) Kediri.

    Mas Dhito, sapaan bupati muda ini dalam pertemuan dengan PLN di ruang Pamenang Pemkab Kediri itu menyebut, salah satu upaya pemerintah Kabupaten Kediri menjaga ketahanan pangan yakni dengan menjaga kebutuhan air.

    Diakui, dalam beberapa kunjungannya, masyarakat banyak yang menanyakan perihal listrik bagi pertanian. Dalam hal ini, untuk operasional sumur pompa submersible guna pemenuhan kebutuhan air.

    “Kabupaten Kediri hari ini sedang berupaya menjaga ketahanan pangan kita. Walaupun bicara ketahanan pangan ini mata rantainya panjang sekali dan salah satunya PLN memiliki bagian sangat krusial,” katanya, Senin (18/3/2024).

    Disebutkan, memasuki musim kemarau, kebutuhan air untuk pertanian ini sangat tinggi. Melalui program listrik masuk sawah itu, peran PLN sangat dinantikan.

    Diharapkan PLN dapat mensuport program listrik masuk sawah tersebut seperti percepatan pemasangan jaringan baru, keringanan biaya pemasangan dan tarif listrik untuk pertanian.

    Disisi lain, Pemerintah Kabupaten Kediri melakukan pemetaan kawasan baik secara spasial maupun koordinat lokasi-lokasi yang akan digunakan pemasangan jaringan listrik baru. Baik itu untuk sumur air tanah ataupun kegiatan pendukung pertanian di lapangan.

    Hasil pemetaan itu nantinya akan diserahkan kepada PLN untuk nantinya dipelajari dan ditindaklanjuti dengan survei ke lapangan.

    Merespon yang disampaikan Mas Dhito, Manager PLN UP3 Kediri Deny Setiawan menyampaikan pihaknya siap mendukung penuh program dari Pemerintah Kabupaten Kediri.

    “Kami akan all out untuk pelayanan kelistrikan mendukung program pemerintah daerah,” ucap Deny.

    PLN UP3 Kediri, menurut Deny, siap mendukung dan bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kediri dalam mensukseskan program listrik masuk sawah sebagaimana disampaikan Bupati Dhito.

    Adapun untuk biaya pemasangan listrik dipastikan lebih murah. Pelanggan hanya dikenakan biaya penyambungan, sedang untuk beton tiang listrik tidak dibebankan kepada pelanggan.

    Adapun untuk tarif listrik, nantinya akan menggunakan tarif bisnis yang jauh lebih murah dibandingkan tarif rumah tangga.

    Untuk menindaklanjuti program tersebut, diungkapkan Deny, pihaknya nantinya perlu melakukan survei ke lapangan. Survei itu untuk memastikan faktor keselamatan dari pemasnagan jaringan listrik itu.

    Perlu diperhatikan lokasi pemasangan tiang termasuk keamanan kondisi kontur tanah. Diterangkan, menjadi antisipasi PLN pemasangan tiang berada di lokasi tanah gembur. Sebab, kontur tanah yang gembur dinilai rawan tiang untuk roboh.

    “Permohonan dari warga akan kita survei, kira-kira ada tidak tempat untuk pemasangan tiang ini, kontur tanah juga kita lihat,” urainya.

    Secara terpisah, Plt Kepala Dispertabun Kabupaten Kediri Anang Widodo menyebut, untuk pengembangan program tersebut, pihaknya mengaku fokus untuk lahan dengan indeks pertanaman (IP) satu kali atau dua kali dalam satu tahun. Harapannya pada lahan itu, IP dapat ditingkatkan.

    “Kami berusaha memetakan daerah yang krisis masuk skala prioritas, ini kelompok bukan perorangan. Secara koordinat yang IP 1, IP 2 titiknya mana saja, nanti kita serahkan teknis ke PLN,” tambahnya. [ADV PKP/nm/but]

  • LMI Salurkan Bekal Puasa Ramadhan untuk Kaum Dhuafa di Kediri

    LMI Salurkan Bekal Puasa Ramadhan untuk Kaum Dhuafa di Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – LMI (Lemabaga Manajemen Infaq) mengadakan penyaluran bekal puasa untuk dhuafa di Kota Kediri. Kegiatan ini dilakukan secara door to door selama tiga hari di bulan Maret 2024.

    Memang, datangannya bulan Ramadhan menjadi momen yang sangat ditunggu tunggu oleh seluruh umat muslim. Sebab, Ramadhan merupakan bulan istimewa dalam islam yang diberikan oleh Allah. Pada Ramadhan amalan kebaikan dilipatgandakan.

    Akung Rakhmanto, selaku Manajer LMI Kediri Raya mengungkapkan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian dari donatur LMI kepada saudara yang membutuhkan yang belum tahu harus sahur dan berbuka apa saat Ramadhan.

    “Alhamdulillah, kegiatan yang sudah kami lakukan selama tiga hari berturut-turut berjalan lancar. Semoga para penerima manfaat bisa menyambut datangnya bulan ramadhan dengan lebih tenang karena bantuan yang diberikan,” ujarnya, Senin (18/3/2024).

    Nur Hadi selaku salah satu dhuafa di Kota Kediri yang menerima bantuan sembako mengungkapkan rasa syukurnya setelah mendapat bantuan dari pihak LMI. “Terima kasih banyak LMI, atas bantuan sembako yang diberikan, saya jadi lebih siap menyambut kedatangan bulan ramadhan yang penuh berkah ini,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, selama tiga hari kegiatan penyaluran bekal puasa ini sudah 40 paket bantuan yang telah tersalurkan kepada dhuafa yang tersebar di Kota Kediri. [nm/suf]

  • Pemkab Kediri Jamin Stok Beras Aman Hingga Lebaran, 92.741 Ton

    Pemkab Kediri Jamin Stok Beras Aman Hingga Lebaran, 92.741 Ton

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri menjamin stok beras aman hingga Lebaran nanti. Saat ini, di Kediri telah tersedia stok beras mencapai 92.741 ton.

    Lebih dari sepekan operasi pasar murah telah berjalan, Pemerintah Kabupaten Kediri memastikan komoditas beras masih menjadi titik sasaran utama dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan harga menjelang Hari Raya Idul Fitri 2024.

    Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Tutik Purwaningsih melalui Kepala Bidang Ketersediaan Distribusi dan Kerawanan Pangan Arbai menerangkan, operasi pasar murah menyusul arahan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana sebagai bentuk intervensi pemerintah daerah menjaga stabilitas pasokan pangan.

    “Menurut pengamatan pemerintah daerah dan Perum Bulog, kelihatannya beras yang masih menjadi titik utama. Kami harus memastikan ketersediaan, khususnya menjelang Idul Fitri,” pinta Arbai.

    Diketahui, ketersediaan stok beras mencapai 92.741 ton. Sedangkan kebutuhan di Kabupaten Kediri sebesar 9.913,3 ton. Dengan jumlah data yang terinput, secara umum ketersediaan stok pangan dipastikan aman untuk Maret 2024.

    Melimpahnya stok tersebut sebagaimana untuk menyongsong kebutuhan beras masyarakat. Dimana, Arbai menyebut sekitar 8 ton beras disediakan dalam gelaran operasi pasar murah di setiap titik. Namun, terdapat pengurangan sekitar 2 ton, khusus bagi wilayah di dataran tinggi Kabupaten Kediri.

    “Kecuali untuk dataran tinggi memang ada pengurangan karena berkaitan dengan transportasi. Akhirnya dikurangi tapi masih dalam kategori wajar, kita bawa 6 ton,” ungkapnya.

    Melalui kegiatan operasi pasar murah tersebut, lanjut Arbai, pihaknya berharap masyarakat mampu menjalani ibadah puasa dengan tenang. Arbai memastikan kebutuhan masyarakat akan tercukupi dalam beberapa waktu ke depan.

    “Dengan kondisi semacam ini masyarakat diharapkan tidak panik karena kebutuhan beras bisa tercukupi. Saat ini saja stok kami bisa mencukupi sampai liburan haji. Apalagi ketambahan (stok beras) pada Maret dan April,” terangnya.

    Selain beras SPHP dengan total 8 ton, dalam operasi pasar murah juga disediakan gula, minyak goreng, tepung terigu, telur, bawang merah dan bawang putih, serta sejumlah produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

    Adapun, operasi pasar murah juga akan terus berlangsung hingga menjelang lebaran. Di antaranya 18 Maret di Kecamatan Gurah, 19 Maret di Kayen Kidul, 20 Maret di Purwoasri, 21 Maret di Mojo, 22 Maret di Pare, 25 Maret di Ringinrejo, 26 Maret di Kunjang, 27 Maret di Pagu, 28 Maret di Kandangan, 1 April di Wates, 2 April di Plosoklaten, 4 April di Ngadiluwih. [ADV PKP/nm]

  • Kota Kediri Jadi Titik Pertama Safari Ramadan 1445 H, Santunan Anak Yatim

    Kota Kediri Jadi Titik Pertama Safari Ramadan 1445 H, Santunan Anak Yatim

    Kediri (beritajatim.com) – Kota Kediri menjadi titik pertama di Jawa Timur dalam Safari Ramadan 1445 H Baznas Jawa Timur dimana mengambil tema “Nikmat Berzakat, Tentaramnya Muzakki Bahagianya Mustahik”.

    Pada Safari Ramadan Baznas Jawa Timur ini dilakukan pemberian santunan kepada 800 anak yatim di Kota Kediri, yang bertempat di Masjid Agung Kota Kediri, Senin (18/3/2024). Pemberian santunan ini juga hasil kolaborasi dengan Baznas dan Lembaga Amil Zakat se-Kota Kediri.

    Pada kesempatan ini, Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono dan Pj Wali Kota Kediri Zanariah menyerahkan santunan kepada anak yatim secara simbolis kepada 10 penerima. Pada saat sambutan, Zanariah menuturkan bahwa telah disampaikan oleh Baznas Republik Indonesia bahwa Jawa Timur merupakan provinsi dengan pertumbuhan zakat yang tercepat dan berpengaruh pada peningkatan ekonomi masyarakat. “Kota Kediri juga merupakan salah satu penyumbang angka tersebut,” ucapnya.

    Lebih lanjut, Pj Wali Kota Kediri juga menuturkan bahwa hal tersebut ditandai dengan kolaborasi solid antara Pemkot Kediri dengan Baznas dan Lembaga Amil Zakat se-Kota Kediri. Lembaga-lembaga ini membantu menjangkau lebih banyak masyarakat Kota Kediri yang membutuhkan bantuan, melalui berbagai program penanggulangan kemiskinan, peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat seperti bantuan biaya bedah rumah, pendidikan hingga usaha. “Masyarakat sangat terbantu dengan bantuan yang disalurkan oleh Baznas dan Lembaga Amil Zakat ini,” imbuhnya.

    Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Timur mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa karena telah mengajari jajaran di Provinsi Jawa Timur di setiap kegiatan untuk melakukan santunan terlebih dahulu. Kemudian terima kasih juga kepada Baznas Jatim yang telah menyalurkan zakat, infaq dan yang lainnya di Jawa Timur ini. “Di Bulan Ramadan yang selalu dirindukan ini, bulan penuh berkah dan ampunan sehingga apabila melakukan amal kebaikan selalu dilipatgandakan,” ujarnya.

    Perlu diketahui, Baznas Jatim membagikan zakat dan santunan anak yatim ini di 10 titik kota maupun kabupaten di Jawa Timur. Selain santunan anak yatim, juga diberikan zakat produktif untuk 50 orang penerima, pemberian tali asih Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) kepada 10 orang, pemberian tali asih kepada Tagana 10 orang dan pemberian apresiasi seniman kepada 10 orang.

    Pada acara santunan anak yatim ini juga digelar operasi pasar murah Pemerintah Provinsi Jawa Timur di halaman Masjid Agung Kota Kediri. Ada empat komoditas yang dijual yakni telur dengan harga Rp 27.000/kg, beras dengan harga Rp 10.400/kg, gula pasir dengan harga Rp 16.000/kg, dan minyak goreng dengan harga Rp 14.000/kg.

    Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, Ketua Baznas Provinsi Jawa Timur Ali Maschan Moesa, Ketua Baznas Kota Kediri Dawud Syamsuri, Forkopimda Kota Kediri, Kepala OPD Pemerintah Kota Kediri, dan penerima santunan. [nm/ted]