kab/kota: Kediri

  • Arahan Pj Wali Kota Kediri pada SPIP Terintegrasi

    Arahan Pj Wali Kota Kediri pada SPIP Terintegrasi

    Kediri (beritajatim.com) – Pj Wali Kota Kediri Zanariah memberikan arahan dalam acara sosialisasi penilaian mandiri dan penjaminan kualitas maturitas penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) terintegrasi. Arahan disampaikan secara virtual melalui Zoom Meeting. Kegiatan ini dilaksanakan di Grand Surya, Kamis (2/5/2024).

    Dalam arahannya Zanariah mengungkapkan sebagai pelaksana penyelenggaraan pemerintahan, dituntut untuk menjalankan setiap program, kebijakan, dan kegiatan dengan penuh tanggung jawab.

    Tidak hanya pada atasan namun juga pada masyarakat. Perlu adanya sinergitas seluruh sumber daya, mekanisme dan proses pengendalian intern yang berjalan seiringan dan sesuai dengan tujuan organisasi yang telah ditentukan. Hal ini perlu diupayakan bersama guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.

    “Salah satu instrumen yang penting untuk menjalankan hal tersebut adalah dengan SPIP. Sistem ini dapat digunakan sebagai alat pendeteksi dini penyelenggaraan pengendalian dan pengawasan dalam pemerintahan,” ungkapnya.

    Pj Wali Kota Kediri menjelaskan melihat urgensi pengendalian dan pengawasan dalam pemerintah, maka penyelengaraan SPIP di lingkungan Pemkot Kediri harus dioptimalkan.

    Terlebih tanggung jawab untuk melakukan pengendalian intern telah diamanatkan dalam PP 60 tahun 2008 tentang SPIP dan diperkuat terbitnya Peraturan BPKP nomor 5 tahun 2021 tentang pedoman penilaian mandiri maturitas penyelenggaraan SPIP pada kementerian/lembaga/pemerintah daerah.

    Tingkat penyelenggaraan SPIP terintegrasi mencakup unsur-unsur, SPIP, kapabilitas APIP, manajemen risiko indeks dan indeks efektifitas pengendalian korupsi sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

    Adapun hasil evaluasi atas penilaian mandiri maturitas penyelenggaraan SPIP Kota Kediri tahun 2023 diperoleh nilai maturitas penyelenggaraan SPIP sebesar 3,20, manajemen resiko indeks sebesar 2,98, dan indeks efektifitas pengendalian korupsi sebesar 2,89.

    “Tentu ke depan kita terus berupaya meningkatkan target capaian penilaian mandiri hari ini kita akan samakan kecakapan dan persepsi pentingnya sistem ini. Nanti Bapak Ibu juga bisa mengajukan pertanyaan kepada narasumber tentang kendala apa yang dialami OPD masing-masing. Harapannya menjadi lebih baik dan meningkatkan maturitas SPIP serta berdampak pada predikat WTP,” jelasnya.

    Zanariah menambahkan hal yang tak kalah penting SPIP bukan hanya sebagai kewajiban tapi kebutuhan agar organisasi dapat berjalan lebih efektif, efisien, dan memberikan kinerja terbaik bagi organisasi dan masyarakat. SPIP ini bukan tugas tambahan dalam pekerjaan sehari-hari. Namun sebagai alat untuk memastikan ketugasan berjalan dengan baik.

    “Saya minta kepada seluruh OPD untuk mengimplementasikan SPIP terintegrasi dengan baik dan benar agar output yang dihasilkan dapat mewujudkan clean and good governance. Terima kasih dan apresiasi juga kepada narasumber atas kesediaannya membagikan pengetahuan kepada ASN Pemkot Kediri,” imbuhnya.

    Dalam acara ini menghadirkan narasumber dari Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah (APD) BPKP Perwakilan Jawa Timur Yoanes Tukijan dan Finda Lupito Sari. Turut hadir Inspektur Kota Kediri M. Muklis Isnaini, dan para peserta perwakilan dari seluruh OPD. [nm/but]

  • 4 Parpol Beri Sinyal Dukung Vinanda di Pilwali Kediri 2024

    4 Parpol Beri Sinyal Dukung Vinanda di Pilwali Kediri 2024

    Kediri (beritajatim.com) – Empat partai politik memberi sinyal mendukung Vinanda Prameswati dalam Pemilihan Wali Kota Kediri (Pilwali) Kediri 2024. Menyusul kehadiran empat ketua partai politik di acara tasyakuran Posko Bolone Vinanda di Jalan Hayam Wuruk 26 Kelurahan Dandangan, Kota Kediri, Rabu (1/5/2024).

    Mereka, Ketua DPD Partai Golkar Kota Kediri Sudjono Teguh Widjadja, Ketua DPC Partai Demokrat Ashari, Ketua DPC Partai Gerindra Katino dan Ketua DPD PKS Mukti Wibowo.

    “Saya sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota Kediri mengusung Vinanda Prameswati untuk menjadi bakal calon Wali Kota Kediri. Kita ngundang dari Partai Gerindra, Partai Demokrat dan PKS untuk bisa mendukung dan bergabung untuk Kota Kediri ke depan lebih maju,” terang Sudjono Teguh Widjadja.

    Sudjono mengajak partai-partai lain untuk bergabung dalam koalisi besar pengusung Ketua Harian Relawan Suket Teki Nusantara (RSTN). Tentunya dalam bingkai untuk tujuan membangun Kota Kediri yang lebih maju, dan bersih dari korupsi.

    Ketua DPD PKS Kota Kediri Mukti Wibowo tak menampik hal ini. Menurutnya, komunikasi partainya dengan Golkar sudah cukup intens. Mbak Vinanda menurutnya juga merupakan sosok anak muda yang menarik, yang memiliki tujuan positif untuk Kota Kediri lebih maju.

    “Kita sudah komunikasi dengan semua ketua partai politik dan juga calon ya, tapi dengan calon secara langsung kita belum. Kita masih penjajakan semua dari awal.

    Mungkin dengan Golkar kita sudah banyak komunikasi dan lebih intensif, walaupun dengan yang lain juga komunikasi, tentu kedekatan kita kemungkinan untuk sama-sama mengusung Mbak Vinanda besar juga,” kata Mukti.

    “Beliau sebagai Gen Z atau milenial ya, memiliki prospek, juga memiliki visi misi yang disampaikan ke kami cukup progresif, menarik untuk kemajuan Kota Kediri. Kita melihatnya sebagai aset luar biasa untuk anak muda,” tambahnya.

    Gerindra juga mengamini apa yang disampaikan Mukti. Ketua DPC Partai Gerindra Kota Kediri Katino sudah berkomunikasi intens dengan Golkar, yang saat ini memiliki 5 kursi tersebut.

    Namun, pihaknya juga tetap berkomunikasi dengan partai lain, untuk benar-benar menemukan calon pemimpin yang terbaik sesuai instruksi pusat.

    “Dalam peringatan Pilkada di Kota Kediri ini semuanya partai kita jalin komunikasi dengan baik. Kita sudah diinstruksikan untuk memilih calon pemimpin daerah yang terbaik bagi masyarakat Kota Kediri,” jawabnya singkat.

    Pun demikian dengan Ketua DPC Partai Demokrat Kota Kediri Ashari. Meskipun partainya membuka penjaringan bakal calon Wali Kota Kediri secara terbuka, hampir tidak ada peluang bagi kandidat lain.

    “Kita hanya tinggal ‘nglambeni’ saja Mbak Vinanda. Itu yang saya sampaikan kepada pendaftar lain. Sebab, beliau dengan segala kapasitasnya sudah melambung ke pusat hingga mas AHY,” tegas Ashari.

    Sementara itu, terkait Posko ‘Bolone Vinanda’, Vinanda Prameswati mengatakan, ini akan menjadi rumah aspirasi bagi warga Kota Kediri. Seluruh warga bisa datang kapan saja ke Posko Bolone Vinanda untuk menyampaikan segala aspirasinya untuk kemajuan Kota Kediri.

    “Posko Bolone Vinanda ini menjadi tempat untuk beraspirasi, berinteraksi dan bersilaturahmi. Silahkan masyarakat Kota Kediri bisa datang kapan saja,” pinta lulusan Magister Kenotariatan Universitas Airlangga ini. [nm/kun]

  • Telisik Lebih Dalam Peradaban Tionghoa di Kediri, Pemkot Kediri dan PASAK Jelajahi Kawasan Pecinan

    Telisik Lebih Dalam Peradaban Tionghoa di Kediri, Pemkot Kediri dan PASAK Jelajahi Kawasan Pecinan

    Kediri (beritajatim.com) – Keberadaan etnis Tionghoa di Indonesia menambah kemajemukan negara yang dikenal dengan semboyannya Bhineka Tunggal Ika. Seperti halnya di Kota Kediri. Kota yang kental akan nilai budaya dan sejarahnya ini menyimpan bukti sejarah masuknya peradaban Tionghoa di Kediri.

    Menelisik lebih dalam kekayaan sejarah tersebut, Pemerintah Kota Kediri bersama dengan Pelestari Sejarah-Budaya Kadiri (PASAK) melakukan jelajah pecinan yang berlokasi di area kelurahan Ringinanom dan Pakelan Kota Kediri, Rabu, (1/5/2024).

    Kegiatan ini diawali di rumah eks kapten Tionghoa yang berada di kelurahan Ringinanom. Nampak jelas arsitektur bangunan kuno yang masih berdiri kokoh meski telah berpuluh-puluh tahun lamanya.

    Tak hanya itu, rombongan yang sedikitnya berjumlah 50 orang dengan ketertarikannya akan budaya dan sejarah Indonesia ini juga mengunjungi sejumlah tempat lain yang disinyalir sebagai bukti sejarah otentik keberadaan peradaban Tionghoa di Kediri.

    Telisik Lebih Dalam Peradaban Tionghoa di Kediri, Pemkot Kediri dan PASAK Jelajahi Kawasan Pecinan

    “Dalam jelajah pecinan ini kami mengunjungi beberapa tempat bersejarah utamanya yang berkaitan dengan peradaban Tionghoa yang berada di wilayah kelurahan Ringinanom dan juga Pakelan,”ungkap Didin Saputro, ketua PASAK.

    Pihaknya menyebutkan lebih lanjut sejumlah tempat yang dikunjungi selain rumah eks kapiten Tionghoa yakni, wayang potehi di kantor kelurahan Ringin Anom, Koramil Kota Kediri, kampung pecinan Pakelan, GIE KIE yayasan Dana Pangrukti, kantor kelurahan Pakelan dan Klenteng Tjoe Hwie Kiong.

    Sementara itu, diwawancarai secara terpisah, Zachrie Ahmad, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kota Kediri mengapresiasi terselenggaranya kegiatan yang unik ini.

    “Kami dari Pemerintah Kota Kediri sangat mengapresiasi upaya dari rekan-rekan PASAK yang sudah secara proaktif tiada henti untuk melakukan upaya pelestarian sejarah dan budaya di Kota Kediri,”tuturnya.

    “Kegiatan jelajah pecinan ini sebagai wujud dan aksi nyata dari masyarakat yang digawangi oleh PASAK untuk menjaga eksistensi dari sejarah peradaban Tionghoa di Kota Kediri. Bagaimanapun hal tersebut menjadi bagian dari identitas kita sebagai bangsa Indonesia yang majemuk dan penuh dengan keberagaman ini,”imbuh dia.

    Kedepan pihaknya berharap semakin banyak komunitas masyarakat yang sadar akan pentingnya melestarikan sejarah dan budaya sebagai bagian dari identitas bangsa Indonesia. [nm/kun]

  • Pemkot Kediri Mulai Siapkan Strategi pada Forum Kota Sehat 2025

    Pemkot Kediri Mulai Siapkan Strategi pada Forum Kota Sehat 2025

    Kediri (beritajatim.com) – Persiapkan penilaian Kabupaten/Kota Sehat Tahun 2025, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Kediri hari ini menggelar Rapat Koordinasi Forum Kota Sehat yang diikuti sebanyak 46 peserta dari OPD dan instansi vertikal yang terlibat penilaian Kabupaten/Kota Sehat.

    Forum tersebut diselenggarakan guna mengevaluasi hasil penilaian Kota Sehat Tahun 2023 serta untuk merencanakan perbaikan 9 tatanan dimulai dari tahun 2024 dan 2025 dengan tujuan meraih predikat Swasti Saba Wistara di tahun 2025 mendatang.

    “Saat ini predikat yang diraih Kota Kediri adalah Swasti Saba Padapa. Hal itu berdasarkan dari sembilan tatanan yang menjadi penilaian, ada satu tatanan yang nilainya perlu ditingkatkan yakni tatanan pasar sehat, terang Chevy Ning Suyudi, Kepala BAPPEDA Kota Kediri.

    Untuk itu dalam forum yang berlangsung di salah satu hotel di Kota Kediri tersebut Pemkot Kediri ingin mengevaluasi tahapan – tahapan yang harus diperbaiki hingga tiba masa verifikasi lapangan tahun 2025.

    Forum kota sehat ini merupakan upaya untuk mengawal Kota Kediri menjadi kota yang sehat. Untuk menyandang gelar kota sehat harus memenuhi sembilan tatanan, antara lain: Masyarakat sehat yang mandiri, pemukiman dan fasilitas umum sehat, sekolah sehat, pasar sehat, pariwisata sehat, perlindungan sosial, pencegahan penanganan bencana, industri dan perkantoran sehat, serta transportasi dan lalu lintas sehat.

    “Jadi tujuan dari kota sehat ini untuk mengupayakan Kota Kediri ini yang sehat yang mana akan diverifikasi dan dilakukan pembinaan oleh provinsi di tahun genap, dan selanjutnya ditahun ganjil akan diajukan ke tim pusat untuk dilakukan verifikasi dan penilaian” jelasnya.

    Lebih lanjut lagi, pada forum ini seluruh OPD yang terlibat akan berkoordinasi dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan pada masing-masing tatanan. Dengan berlangsungnya kegiatan tersebut, Chevy berharap agar seluruh tatanan berhasil meraih target yang telah ditetapkan, yakni predikat Swasti Saba Wistara.

    “Harapannya semua tentu yang terbaik, yaitu Swasta Saba Wistara. Kalau kita bisa melaksanakan dengan sungguh-sungguh pasti tercapai,” tandasnya.

    Pada kesempatan bersamaan, Indasah, Ketua Forum Kota Kediri Sehat (FKKS) menyampaikan bahwa, untuk mencapai predikat Swasti Saba Wistara, Pemkot Kediri telah melakukan sejumlah upaya melalui: optimalisasi tim pembina.

    “Karena targetnya kota sehat ini melibatkan semua OPD maka ada tim pembina tadi. Kemudian untuk rencana kerja tim pembina, itu juga harus bersinergi dengan kegiatan-kegiatan forum Kota Kediri Sehat,” ujarnya.

    Usai berlangsungnya kegiatan tersebut, Pemkot Kediri akan bergegas mengumpulkan data-data pendukung terkait indikator-indikator yang ada dalam kesembilan tatanan tersebut untuk mencukupi laporan pelaksanaan kota sehat tahun 2024.

    Ini tadi masih kita koordinasikan untuk merevieu kembali kekurangan-kekurangannya. Kemudian menyusun upaya yang akan dilakukan. Dirinya berharap dalam memperjuangkan Kota Sehat ini, Kota Kediri tidak sekadar berpartisipasi untuk mengikuti ajang kompetisi akan tetapi merupakan suatu kesungguhan untuk mewujudkan Kota Kediri Sehat Tahun 2025. [nm]

  • Dewan Pengurus Korpri Unit Kemenag Kota Kediri Masa Jabatan 2024-2029 Dikukuhkan

    Dewan Pengurus Korpri Unit Kemenag Kota Kediri Masa Jabatan 2024-2029 Dikukuhkan

    Kediri (beritajatim.com) – Ketua Dewan Pengurus Korpri Kota Kediri, Bagus Alit Senin kemarin (29/4) mengukuhkan Dewan Pengurus Korpri Unit Kantor Kementerian Agama Kota Kediri masa jabatan 2024-2029 di Aula Kantor Kementerian Agama Kota Kediri.

    Saat mengukuhkan Dewan Pengurus Korpri Kantor Kemenag Kota Kediri tersebut, Bagus Alit mengatakan bahwa penting adanya dasar hukum yang melandasi semua kegiatan ASN.

    Bagus mengatakan lebih lanjut bahwa Korpri merupakan wadah aspirasi, pembinaan dan pengembangan ASN. Maka dari itu, Bagus berharap Dewan Pengurus Korpri dapat menjaga solidaritas dan sinergitas antara pegawai dan pimpinan, serta dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan Kemenag Kota Kediri.

    “Sebagai angkatan pertama, kepengurusan ini pasti memerlukan referensi untuk menjalankan organisasi. Maka jalankan, amati, tiru dan modifikasi kepengurusan di Kota Kediri, daerah-daerah lain maupun korpro kemenag lainnya yang lebih maju sehingga apa yang menjadi tujuan bisa tercapai,”ujarnya.

    Dewan Pengurus Korpri Unit Kantor Kementerian Agama Kota Kediri Masa Jabatan 2024-2029 Dikukuhkan

    Mengingat Kemenag menjalankan tugas di bidang keagamaan. Bagus berpesan agar Korpri Unit Kantor Kemenag Kota Kediri bisa menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat dalam hal akhlak, moral dan etika.

    “Mudah-mudahan dengan adanya pengurus Korpri Kemenag Kota Kediri, bisa menguatkan kolaborasi antara Kemenag Kota Kediri dan Pemkot Kediri untuk mewujudkan birokrasi Pemerintah yang lebih baik dan excelent, yang tujuan utamanya meningkatkan kinerja pegawai, mengoptimalkan pelayanan prima serta memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat,”ungkap Sekda Kota Kediri.

    Tak lupa Bagus juga mengucapkan selamat atas dilantiknya Dewan Pengurus Korpri Unit Kantor Kemenag Kota Kediri. “Selamat bertugas. Selamat menjalankan amanah sebaik-baiknya. Semoga dapat membawa Korpri Kemenag menjadi lebih baik, meningkatkan kesejahteraan dan kinerja pegawai Kemenag Kota Kediri,”ungkapnya diakhir sambutan.

    Adapun Dewan Pengurus Korpri Unit Kementerian Agama Kota Kediri yang dikukuhkan, A. Zamroni sebagai ketua, Nursalim sebagai wakil ketua, Marwah sebagai sekretaris, Daim Safi’i sebagai wakil sekretaris, Yuniati Rahayu Khoiriyah sebagai bendahara, Masupah sebagai wakil bendahara dan beberapa anggota lainnya. [nm/aje]

  • Penunjang Angkutan Bandara Kediri, Pemkot Blitar Bangun Halte Bus

    Penunjang Angkutan Bandara Kediri, Pemkot Blitar Bangun Halte Bus

    Blitar (beritajatim.com) – Pemerintah Kota Blitar bersiap untuk menambah berbagai fasilitas penunjang angkutan khusus ke Bandara Dhoho Internasional Kediri. Salah satunya yang tengah dibahas adalah penambahan halte bus untuk penumpang dari Blitar ke Bandara Dhoho Internasional Kediri.

    “Tentu kalau itu, tapi saat ini masih menunggu kejelasan operasional Bandara Dhoho Internasional Kediri, sembari melihat jumlah penumpang,” kata Juari, Kepala Dinas Perhubungan Kota Blitar, Selasa (30/04/24).

    Pemkot Blitar telah merencanakan pembangunan halte bus untuk kendaraan khusus Bandara Kediri. Nantinya halte bus tersebut bisa dijadikan titik penjemputan bagi calon penumpang Bandara Dhoho Internasional Kediri.

    Tentunya, halte yang akan dibangun ini berada di jalur dan trayek angkutan khusus Bandara Dhoho Internasional Kediri. Diketahui trayek angkutan khusus Bandara Kediri yakni dari Terminal Patria Kota Blitar kemudian ke arah Srengat – Kandat – Terminal Tamanan dan berakhir di Bandara Dhoho Internasional Kediri.

    “Sejauh ini yang mengajukan izin kan sudah ada 2 PO Bus, kita lihat dulu seperti apa penumpangnya, kalau penambahan fasilitas pasti,” imbuhnya.

    Sebelumnya PO Harapan Jaya menyiapkan 4 armada bus yang akan dioperasikan dari Blitar menuju Bandara Dhoho Internasional Kediri. Keempat bus tersebut saat ini tengah dipersiapkan untuk mengangkut warga yang hendak pergi ke Bandara Dhoho Internasional Kediri.

    Kepala Terminal Patria Blitar, Verie Sugiharto menyebut dalam tahap awal ini PO Harapan Jaya hanya menyediakan 4 armada bus saja. Namun jika terjadi peningkatan jumlah penumpang maka armada bus akan ditambah, agar masyarakat tetap terlayani dengan baik.

    “Nantinya PO Harapan Jaya akan menyiapkan 4 armada bus untuk mengangkut penumpang dari Blitar ke Bandara Dhoho Internasional Kediri,” kata Verie, Kamis (25/04/24).

    Harapan Jaya merupakan satu 2 po bus yang mengajukan izin ke Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur untuk menjadi angkutan khusus dari Blitar ke Bandara Dhoho Internasional Kediri. Kedua PO Bus yang telah mengajukan izin tersebut adalah Harapan Jaya dan Bagong.

    Namun kini yang telah mengantongi izin masih PO Harapan Jaya. Setelah keluarnya izin itu, PO Harapan Jaya langsung mempersiapkan 4 armada bus yang akan dioperasikan menjadi angkutan ke Bandara Dhoho Kediri.

    “Kami memprediksi akan banyak jemaah umroh dan pekerja migran dari Blitar yang berangkat dari Bandara Dhoho Internasional Kediri,” tegasnya. [owi/aje]

  • Bupati Kediri: Peluang ke Olimpiade Paris Bukan Hal Mustahil

    Bupati Kediri: Peluang ke Olimpiade Paris Bukan Hal Mustahil

    Kediri (beritajatim.com) – Tim Nasional (Timnas) Indonesia harus mengakui keunggulan Uzbekistan dengan skor 0-2 di fase semifinal Piala Asia U-23 Asian Football Confederation (AFC). Namun, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana optimis tim garuda mampu mengamankan peluang tiket menuju Olimpiade Paris 2024.

    Hal itu disampaikan saat gelaran Nonton Bareng (Nobar) semifinal antara Timnas Indonesia melawan Uzbekistan yang bertempat di Depan Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri, Senin (29/4/2024) malam.

    “Kalau Indonesia bisa menang di pertandingan perebutan juara 3, maka ke olimpiade yang terakhir kali tahun 1958 bukan hal yang tidak mungkin,” kata bupati yang akrab disapa Mas Dhito.

    Sebagaimana diketahui, meski Indonesia gagal meraih kemenangan saat menghadapi Uzbekistan, mimpi Indonesia untuk bersinar di panggung Olimpiade Paris itu kembali terbuka setelah 68 tahun menunggu. Sehingga Indonesia harus berjuang lebih keras untuk mengamankan tiket menuju Olimpiade Paris 2024 di laga perebutan juara 3 mendatang.

    Kendati meraih hasil yang tak diharapkan, Mas Dhito tetap mengapresiasi perjuangan tim nasional kelompok umur di bawah 23 tahun itu. Pasalnya, Jeam Kelly Sroyer dan kawan-kawan berhasil melampaui target yang dipasang oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yaitu lolos ke babak delapan besar Piala Asia U-23 AFC.

    “Tentunya sudah melampaui batas, sudah masuk semifinal dan masih ada perebutan juara tiga. Sampai hari ini Timnas Indonesia U23 sudah mencatat sejarah,” tegas bupati berusia 31 tahun itu.

    Laga yang berlangsung di Stadion di Stadion Abdullah bin Khalifa tersebut, sejak awal babak pertama, kedua kubu saling mencoba mendominasi permainan dengan melancarkan serangan dari kaki ke kaki. Hal itu terlihat di 15 menit pertama, Uzbekistan telah mendapatkan sepakan pojok sebanyak kedua kali.

    Timnas Indonesia yang juga berupaya menahan tekanan tim lawan sangat menjaga transisi bertahan dengan compact. Ketegangan bertahan itu akhirnya lebih mencair setelah memasuki menit 20’ Indonesia mencoba bermain sedikit lebih tenang untuk mendominasi permainan.

    Ketenangan itu terlihat ketika pemain Indonesia Witan Sulaeman mendapat benturan di area kotak penalti. Namun usai wasit melihat tayangan ulang menggunakan teknologi VAR, akhirnya dinyatakan sebagai benturan bersih oleh pemain Uzbekistan Abdukodir Khusanov.

    Babak pertama pun di tutup dengan skor kacamata 0-0. Dengan statistik penguasaan bola 39% Indonesia dan 61% Uzbekistan. Ditambahi dengan dua kartu kuning untuk pemain Indonesia Nathan dan Pratama Arhan.

    Memulai babak kedua, Indonesia terus mendapat pressing tinggi dari kubu Uzbekistan sehingga membuat Timnas Garuda cukup kesulitan dalam membangun serangan dan hanya mengandalkan serangan balik.

    Upaya menciptakan peluang sempat berbuah gol, namun gol Muhammad Ferarri dibatalkan usai kaki Ramadhan Sananta dinyatakan offside meski sangat tipis di depan garis pertahanan Uzbekistan. Kemudian, momentum justru berbalik, Uzbekistan merobek gawang Indonesia melalui tandukan Husain Norchaev di menit 69’. Skor berubah menjadi 0-1 sementara.

    Tak hanya itu, pada menit 84’ Indonesia harus bermain dengan 10 pemain lantaran kapten Garuda Rizky Ridho mendapat ganjaran kartu merah usai menekel Jasurbek Jaloliddinov. Kelengahan pun terjadi, Uzbekistan menambah kedudukan melalui Own Goal (OG) Pratama Arhan di menit 86’. Skor bertambah menjadi 2-0 bagi tim lawan.

    Keadaan itu tak membuat Garuda berhenti berjuang. Terlihat Marselino Ferdinan melakukan tembakan ke arah gawang, namun masih sedikit melebar ke arah sasaran. Melihat kebuntuannya, Pelatih Indonesia Shin Tae-Yong memasukkan tiga pemain sekaligus, Ikhsan Zikraj, Rio Fahmi, Dony Tri Pamungkas dengan menarik keluar Pratama Arhan, Fajar Fatur Rahman, Ivar Jenner.

    Namun hingga sang pengadil pertandingan memberikan tambahan waktu 90+16’ tak merubah kedudukan. Skor akhir 0-2 untuk kemenangan Uzbekistan dengan statistik penguasaan bola 37% Indonesia dan 63% Uzbekistan.

    Hasil tersebut membuat Indonesia gagal mencapai final dan menduduki bangku perebutan juara 3 melawan tim antara Jepang dan Irak.

    Adapun, melihat antusias masyarakat dalam mendukung Tim Nasional Garuda, Pemerintah Kabupaten Kediri berencana akan menggelar Nobar lanjutan dalam pertandingan perebutan juara ketiga.

    “Nobarnya luar biasa. Nanti kita lanjut (Nobar) di tanggal 2 Mei untuk perebutan juara 3,” pungkasnya.[ADV PKP/nm]

  • Gelar Halal Bihalal, Bupati Kediri Aktif Ajak Interaksi Anak-Anak

    Gelar Halal Bihalal, Bupati Kediri Aktif Ajak Interaksi Anak-Anak

    Kediri (beritajatim.com) -Bertempat di Pendopo Panjalu Jayati, Bupati Hanindhito Himawan Pramana dan Wakilnya Dewi Mariya Ulfa menggelar halal bihalal bersama jajaran pegawai di Pemerintah Kabupaten Kediri.

    Kegiatan bertajuk Nglencer Ning Pendopo itu dihadiri ribuan pegawai dari tiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Bahkan, dalam moment itu beberapa pegawai terlihat membawa anak.

    Bersama Ketua TP PKK Eriani Annisa Hanindhito dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Kediri, Mas Dhito dan Mbak Dewi menyalami satu persatu pegawai yang datang.

    Sebagai kepala daerah, Mas Dhito tak hanya dekat dengan rakyat, melainkan termasuk kepada jajaran pegawai di pemerintahannya. Tak sedikit pegawai yang mengajak foto selfie dalam moment halal bihalal itu.

    Mas Dhito pun juga terlihat aktif mengajak komunikasi anak-anak yang ikut serta orang tuanya. Kepada anak-anak itu, tak lupa Mas Dhito juga memberikan angpao lebaran.

    “Halo, namanya siapa,” tanya Mas Dhito kepada anak-anak yang ikut orang tuanya di acara Nglencer Ning Pendopo, Senin (29/4/2024) siang.

    Meski harus lama mengantre untuk bisa bersalaman dengan bupati, anak-anak mengaku senang ikut orang tuanya di acara yang berlangsung siang sampai sore itu.

    “Senang, tadi juga ditanya kelas berapa,” ucap Ilham salah satu anak yang mengaku masih duduk di kelas 1 SD.

    Melalui acara halal bihalal itu, Mas Dhito menyampaikan permintaan maaf kepada para pegawai bilamana terdapat kesalahan dalam kepemimpinannya.

    “Budaya saling memaafkan ini memang harus selalu kita jaga,” ungkap Mas Dhito.

    Pihaknya dalam kesempatan itu mengaku berterimakasih kepada para pegawai yang selama ini telah bekerja keras untuk percepatan pembangunan di Bumi Panjalu.

    Selain kepada para pegawai di Pemerintahan Kabupaten Kediri, seperti halnya pada tahun sebelumnya Mas Dhito menyatakan akan menggelar halal bihalal bersama masyarakat.

    “Kita nanti akan agendakan bersama masyarakat, ini jadwalnya masih kita atur,” pungkasnya. [ADV PKP/nm/ian]

  • PJ Wali Kota Kediri Berharap Pembangunan Bisa Bermanfaat Bagi Masyarakat

    PJ Wali Kota Kediri Berharap Pembangunan Bisa Bermanfaat Bagi Masyarakat

    Kediri (beritajatim.com) – Masih di Bulan Syawal, PJ Wali Kota Kediri Zanariah halal bihalal dengan pegawai di lingkungan Kecamatan Mojoroto Kota Kediri, Senin (29/4/2024). Halal bihalal ini diselenggarakan di Kantor Kecamatan Mojoroto Kota Kediri.

    “Kecamatan Mojoroto ini merupakan kecamatan terakhir dalam melakukan halal bihalal, karena dua kecamatan lainnya sudah beberapa hari lalu. Mohon maaf lahir dan batin atas segala khilaf dan kekurangan baik yang disengaja maupun tidak, selama memimpin dan berkomunikasi dengan bapak ibu semuanya. Semoga kita semua saling memaafkan, kita bisa bersinergi semakin baik sehingga dapat melaksanakan tugas serta melayani masyarakat lebih baik lagi,” ujar PJ Wali Kota Kediri.

    Pada kesempatan ini, Zanariah menuturkan bahwa pembangunan di kecamatan maupun kelurahan harus bermanfaat juga bagi masyarakat. Jadi tidak hanya jajaran di pemerintahan saja yang bisa menggunakannya, namun masyarakat juga bisa. Fasilitas yang dibangun tersebut harus dirawat dengan baik dan juga dijaga kebersihannya.

    PJ Wali Kota Kediri menambahkan bahwa tujuan pembangunan bukanlah sebatas pembangunan fisik, tetapi pada pembangunan sosial dan lingkungan yang berkelanjutan. Maka dari itu, kekompakan harus terus dijaga dan dirawat dalam melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing. Salah satunya melalui silaturahmi ini. “Saya berharap kebersamaan ini dapat semakin kuat dalam percepatan pembangunan dan memberikan layanan kepada masyarakat Kota Kediri,” harapannya.

    Turut hadir dalam acara ini, Asisten Pemerintahan dan Kesra Mandung Sulaksono, Camat Mojoroto Bambang Tri Lasmono, Camat Kota Arief Cholisudin Yuswanto, Camat Pesantren Widiantoro, Ketua TP PKK Kecamatan Mojoroto Nur Faicha Bambang Tri Lasmono, lurah se-Kecamatan Mojoroto, pegawai Kecamatan Mojoroto, dan Dharma Wanita Persatuan Kecamatan Mojoroto. [nm/but]

  • PJ Wali Kota Kediri Beri Arahan Workshop Update Tatalaksana TBC SO dan TBC RO

    PJ Wali Kota Kediri Beri Arahan Workshop Update Tatalaksana TBC SO dan TBC RO

    Kediri (beritajatim.com) – PJ Wali Kota Kediri Zanariah memberikan arahan dalam Workshop Update Tatalaksana Tuberkulosis (TBC) Sensitif Obat (SO) dan TBC Resisten Obat (RO) bagi tenaga kesehatan di Kota Kediri, yang diselenggarakan di Hotel Lotus Garden, Senin (29/4/2024).

    Workshop ini diisi oleh narasumber Prof. Dr. Soedarsono, dr., Sp. P(K) dari Fakultas Kedokteran Universitas Hangtuah Surabaya dan dr. Retno Asih Setyaningrum, dr., Sp.A (K) dari RSUD Dr. Soetomo serta dr. Palmalina Anggita dari RS Muhammadiyah Kota Kediri.

    Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan serius. Terlebih Indonesia menjadi peringkat 2 sebagai negara dengan beban TBC tertinggi di dunia.

    Di Kota Kediri, PJ Wali Kota Kediri menjelaskan bahwa ada 1380 kasus TBC Sensitif Obat dan 40 TBC Resisten Obat, menurut data Dinas Kesehatan.

    “Angka kasus tersebut termasuk yang tertinggi selama kurun waktu 5 tahun terakhir. Ini disebabkan oleh pengobatan yang tidak konsisten, sehingga bakteri penyebab TBC Mycobacterium Tuberculosis menjadi kebal terhadap obat-obatan,” ucapnya.

    Arahan PJ Wali Kota Kediri pada Workshop Update Tatalaksana TBC SO dan TBC RO

    Zanariah menambahkan bahwa sejauh ini tantangan dalam penanganan tuberkulosis adalah tingginya angka putus pengobatan. Hal itu dikarenakan beberapa hal terutama adanya durasi pengobatan yang cukup lama yaitu minimal enam bulan, adanya efek samping obat, kesulitan akses, masalah ekonomi dan juga stigma negatif.

    Upaya pemberantasan Tuberkulosis terus dilakukan pemerintah. PJ Wali Kota Kediri mengingatkan agar setiap fasilitas kesehatan yang menemukan kasus Tuberkulosis wajib melaporkan ke Dinas Kesehatan dan mencatat di sistem informasi Tuberkulosis.

    “Maka dari itu, seluruh tenaga kesehatan untuk saling bersinergi mencapai target eliminasi TBC tahun 2030. Karena tenaga kesehatan merupakan ujung tombak dalam penanganan tuberkulosis ini,” tambahnya.

    Di akhir sambutannya, PJ Wali Kota Kediri berharap adanya workshop ini para tenaga kesehatan bisa memahami update penanganan program TBC yang berubah begitu cepat.

    Selain itu bisa meningkatkan kompetensi sumber daya tenaga kesehatan dalam melakukan pelayanan program TBC di seluruh fasilitas kesehatan di Kota Kediri.

    “Semoga dengan ikhtiar ini, kasus TBC di Kota Kediri semakin berkurang, sehingga derajat kesehatan masyarakat juga terus meningkat,” tutupnya.

    Turut hadir dalam acara ini Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Muhammad Fajri, dan peserta workshop yakni Kepala Puskesmas se-Kota Kediri, dokter spesialis, dokter umum, perawat, bidan, apoteker dan farmasi. [nm/but]