kab/kota: Kediri

  • Pj Wali Kota Kediri Sampaikan Arahan Terkait Netralitas ASN

    Pj Wali Kota Kediri Sampaikan Arahan Terkait Netralitas ASN

    Kediri (beritajatim.com) – Pj Wali Kota Kediri Zanariah memberikan arahan dalam Sosialisasi Pendidikan Politik Menjaga Netralitas ASN. Kegiatan ini dilaksanakan di Lotus Garden, Rabu (8/5). Menghadirkan narasumber Ketua Bawaslu Kota Kediri Yudi Agung Nugraha. Turut hadir, Sekretaris Daerah Bagus Alit, Asisten, Plt Bakesbangpol Tanto Wijohari, dan tamu undangan lainnya.

    “Seluruh tahapan Pemilu 2024 sudah usai dan kini kita sudah semakin dekat dengan rangkaian Pilkada. Beberapa waktu lalu KPU se-Provinsi Jatim sudah melaksanakan rakor persiapan Pilkada di Kota Kediri. Persiapan serupa juga berlaku di jajaran ASN terutama terkait netralitas,” ujarnya.

    Pj Wali Kota Kediri menjelaskan pada gelaran Pemilu kemarin, Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) telah menghimpun 417 kasus pelanggaran netralitas ASN. Kasus tersebut didominasi keberpihakan ASN di media sosial. Menurut KASN potensi pelanggaran netralitas ASN pada Pilkada 2024 bisa melonjak 2-3 kali lebih tinggi dibandingkan pada Pilkada 2020. Hal ini dikarenakan ASN memiliki posisi strategis dan dianggap mampu menggerakkan bahkan memobilisasi potensi sosial politik.

    “Berkaca dari kondisi tersebut pada Pilkada nanti kita perlu mengencangkan sabuk pengaman. Sesuai asas netralitas dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2023. Bahwa setiap pegawai ASN tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan lain di luar kepentingan bangsa dan negara,” jelasnya.

    Zanariah menambahkan selain itu, Pemerintah juga telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama antara MenpanRB, Mendagri, Kepala BKN, Ketua KASN dan Ketua Bawaslu. Terkait pembinaan dan pangawasan netralitas ASN dalam Pemilu dan Pilkada 2024.

    Artinya segenap ASN wajib bebas konflik kepentingan, intervensi, bebas pengaruh, adil, obyektif, dan tidak memihak dalam dimensi pelaksanaan Pemilu, penyelenggaraan pelayanan publik, pembuatan kebijakan, serta manajemen ASN. Maka dari itu, pentingnya netralitas ASN agar birokrasi menjadi independen dari kepentingan politik.

    “Sebagai pelayan masyarakat dan pelaksana jalannya pemerintahan ASN pasti menjadi sorotan. Baik ketika menggunakan atribut atau tidak status ASN telah melekat dan mengikat. Jadi kami minta seluruh ASN di Lingkungan Pemkot Kediri tidak berpihak pada paslon peserta Pilkada dan tetap bijak bermedia sosial,” imbuhnya.

    Pj Wali Kota Kediri mengingatkan agar ASN juga berhati-hati dalam menggunakan tugas jabatan dan menolak politik uang. Perlu diingat bahwa tidak hanya Bawaslu yang mengawasi, masyarakat pun bisa menjadi CCTV. Dengan adanya laporan dan jika terbukti ASN akan dikenai sanksi mulai dari sanksi moral, disipilin sedang, disiplin berat, hingga pemberhentian dengan tidak hormat.

    “Terima kaish kepada Bawaslu terus mengingatkan kami akan netralitas ASN semoga komitmen baik ini terus terjaga. Mari kita jaga kepercayaan publik dengan tetap memberi pelayanan secara profesional dan berakhlak,” pungkasnya. [nm/ian]

  • Pemkot Kediri Targetkan Pembangunan yang Harmoni, Toleran, dan Layak Huni

    Pemkot Kediri Targetkan Pembangunan yang Harmoni, Toleran, dan Layak Huni

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kota Kediri melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) hari ini menggelar pertemuan dengan seluruh OPD Kota Kediri dengan agenda Pembahasan dan Penyepakatan Indikator Utama Pembangunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Kediri Tahun 2025-2045.

    Kegiatan yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kota Kediri tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk menyusun RPJPD yang akan dijadikan sebagai acuan pembangunan Kota Kediri.

    “Sebelumnya kita sudah menyelesaikan rancangan tahap awal, kemudian dilanjutkan kegiatan Musrenbang. Dari Musrenbang itu kita tajamkan di Forum OPD. Forum OPD ini secara teknis sudah dilakukan pembahasan di masing-masing OPD. Untuk itu hari ini kita bawa di high level meeting untuk menyepakati apa yang sudah kita rumuskan dengan OPD di Kota kediri,” jelas Chevy Ning Suyudi, Kepala BAPPEDA Kota Kediri, Rabu (8/5/2024).

    Dalam pertemuan yang digelar di salah satu resto di Kota Kediri tersebut, membahas beberapa materi, antara lain: penentuan target capaian indikator RPJPD tahun 2025-2045, serta menentukan target capaian Pemkot Kediri tahun 2025-2045.

    Chevy juga menjelaskan bahwa dalam penyusunan RPJPD Kota Kediri mengacu pada kerangka besar RPJPN yakni 8-17-45, antara lain: mengacu pada 8 misi pembangunan, 17 arah pembangunan, dan 45 indikator utama pembangunan.

    “Sebetulnya terdapat 47 indikator utama pembangunan tetapi dari hasil kesepakatan dengan kepala OPD hari ini, tadi ada 2 indikator yang kita hilangkan, jadi total ada 45 poin,” terangnya.

    Mengusung tema RPJPD Tahun 2025-2045 “Kota Hamoni yang Unggul, Maju, dan Berkelanjutan”, Pemkot Kediri menargetkan pembangunan Kota Kediri sebagai kota yang harmoni, toleran, dan layak huni.

    Dalam rangka mencapai target tersebut, Chevy menerangkan Pemkot Kediri telah menyepakati 17 arah pembangunan antara lain: terkait transformasi sosial, transformasi ekonomi, dan transformasi tata kelola.

    Dengan berlangsungnya pertemuan yang dihadiri 37 peserta tersebut, dirinya berharap agar target dan indikator yang tercantum pada RPJPD merupakan hasil kesepakatan semua pemangku kepentingan di Kota Kediri.

    “Jadi bukan hanya dari BAPPEDA atau dari tim perumus saja, tapi juga semua menyepakati terkait dengan indikator yang dicantumkan maupun target indikator ke depan,” pungkas Chevy. [nm/ian]

  • Pemkot Kediri dan Diskominfo Jatim Gelar Kelas Prebunking

    Pemkot Kediri dan Diskominfo Jatim Gelar Kelas Prebunking

    Kediri (beritajatim.com) – Penyebaran hoaks dan informasi yang salah menjadi tantangan besar dalam era digital saat ini. Menanggapi hal tersebut Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur berkolaborasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri menggelar kelas Prebunking yang bertempat di Ruang Kilisuci Balaikota Kediri, Rabu (8/5/2024).

    Mengangkat tema Metode prebunking untuk penginderaan hoaks, kegiatan ini diisi narasumber dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Surabaya dan mengundang peserta dari kelompok informasi masyarakat (KIM) di kelurahan dan kecamatan se-Kota Kediri.

    Terselenggaranya kegiatan ini menjadi salah satu strategi pencegahan dalam mengurangi efek penyebaran informasi yang salah. Dengan memberikan informasi akurat, kelas prebunking merupakan salah satu metode efektif untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran masyarakat terhadap informasi yang diterima sehingga menciptakan lingkungan informasi yang lebih sehat. Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Informasi Komunikasi Publik dan Statistik Dinas Provinsi Jawa Timur, Putut Dermawan.

    “Cepatnya dunia informasi digital tidak dibarengi dengan literasi digital dari penggunanya sehingga masyarakat begitu mudah mendapatkan informasi hoaks. Maka kegiatan kita hari ini adalah memberikan literasi digital kepada kaum muda terutama teman kelompok informasi masyarakat (KIM) yang ada di Kota Kediri,” terangnya.

    Kegiatan ini dijelaskan Putut akan menyasar seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur. Untuk Kota Kediri, Putut menilai KIM di Kota Kediri sangat aktif dan dinamis.

    “Kami memilih KIM karena dikelola oleh teman- teman yang notabennya adalah pegiat medsos, netizen serta anak-anak muda. Melalui kegiatan ini teman-teman dari KIM diharapkan menjadi garda terdepan dan bisa menjadi relawan di ruang digital di Kota Kediri,” jelasnya.

    Sementara itu dalam menyebarkan informasi, KIM Kota Kediri diharapkan bisa menyebarkan informasi yang positif dan akurat. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengklarifikasi dan menyaring informasi yang diterima sebelum disebar luaskan. Untuk mengecek kebenaran informasi, Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur juga memperkenalkan aplikasi https://klinikhoaks.jatimprov.go.id/.

    Melalui aplikasi yang dikelola Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur tersebut masyarakat bisa mengecek informasi yang dibagi dalam 4 kategori. Diantaranya kategori informasi hoaks, disinformasi, ujaran kebencian dan fakta.

    “Aplikasi ini juga bisa dikembangkan atau direplikasi oleh teman- teman di 38 kota/kabupaten karena ini niatan kita bersama untuk memerangi informasi hoaks dan bersama sama membuat ruang digital yang sehat,” ajaknya.

    Adanya kegiatan ini mendapat respon positif dan dukungan penuh dari Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri, Apip Permana. Menurut Apip kegiatan ini sebagai bentuk kampanye kepada masyarakat dalam memerangi hoaks, terlebih menjelang Pilkada yang akan diselenggarakan serentak di 37 provinsi di Indonesia.

    “Seperti yang kita tahu generasi muda sangat aktif dalam dunia digital. Sehingga perlu adanya sebuah pengenalan dan pemahaman literasi sekaligus menyisipkan edukasi mengenai pencegahan hoaks bagi masyarakat,” tuturnya.

    Banyak efek yang terjadi akibat adanya berita hoaks yang salah satunya dapat menimbulkan keresahan di masyarakat. Adanya kegiatan ini sekaligus sebagai wujud upaya untuk mengawal ruang digital yang sehat baik menjelang hingga selesai Pilkada. Untuk itu, Apip mengimbau seluruh peserta agar turut berkontribusi di ruang digital dengan menciptakan konten-konten positif sebagai upaya memerangi berita hoaks.

    “Penyebaran berita hoaks sering terjadi di media sosial dan mempengaruhi pola pikir masyarakat. Maka dari itu yang mampu kita lakukan adalah menekan kemunculannya agar tidak berkembang masif dan menimbulkan gejolak sosial,” tandasnya.

    Lebih lanjut Apip mengatakan, ada beberapa kiat agar tidak terpengaruh terhadap hoaks, antara lain adalah, tidak terpengaruh dengan judul provokatif, cermati alamat situs, baca keseluruhan isi berita, berpikir kritis serta melakukan check dan recheck.

    Ditemui saat mengikuti kegiatan, Adi Sasongko salah satu peserta dari KIM Pakunden mengaku sangat antusias dan menganggap kegiatan tersebut sangat bermanfaat.

    “Dalam era digitalisasi perlu masyarakat ketahui dan mengerti bagaimana berita harus kita verifikasi kebenarannya sehingga tidak menjadi berita yang nantinya bisa berpotensi menimbulkan perpecahan di masyarakat,” ujarnya.

    Dirinya menambahkan, KIM di lingkungannya juga aktif menginformasikan kepada mayarakat untuk tidak mudah menyebarkan berita sebelum diketahui kebenarannya.

    “Untuk menanggapi adanya berita hoaks, trik kita adalah membuat konten terkait berita hoaks dengan mencari sumber berita asli tentang kebenarannya dan menghimbau masyarakat untuk tidak mudah menyebarkan berita hoaks ke grup atau media lainnya,” jelasnya.

    Sasongko berharap melalui kegiatan ini ia dan teman-teman KIM lainnya semakin paham dan memiliki pengetahuan untuk menangkal berita hoaks. [nm/kun]

  • Aksi Kepedulian Lingkungan LMI di Perayaan Hari Bumi Sedunia Kediri

    Aksi Kepedulian Lingkungan LMI di Perayaan Hari Bumi Sedunia Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Lembaga Manajemen Infaq LMI dan ribuan relawan melakukan aksi lingkungan dalam momen memperingati Hari Bumi Sedunia. Selain membersihkan Sungai Brantas, kegiatan ini juga diramaikan dengan penebaran benih ikan dan penanaman pohon di sepanjang Sungai Brantas.

    PJ Wali Kota Kediri, Ir. Zanariah, yang juga turut hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan sebagai upaya merawat Kota Kediri.

    “Kegiatan ini tidak hanya sebagai peringatan Hari Bumi Sedunia, tapi ini merupakan kebutuhan Kota Kediri yang harus terus menghidupkan dan menumbuhkan rasa peduli lingkungan dengan menjaga Kota Kediri selalu bersih, sehat dan nyaman,” ucapnya dalam sambutan kegiatan.

    Indun Munawaroh, selaku Kalaksa BPBD Kota Kediri, menyebutkan penanaman pohon dilakukan dengan tujuan menguatkan bibir sungai sehingga meminimalisir potensi terjadinya longsor.

    “Sebanyak 100.000 lebih benih ikan lokal yang disebar di sepanjang aliran Sungai Brantas antara lain adalah ikan wader, tawes, bader bang, sengkaring dan nilem, Sedangkan bibit pohon yang ditanam meliputi pohon buni, pohon jati belanda, mundu, ketepeng, beringin, kluwak, gayam, karet kebo, asam dan pohon kayu lanang,” sebutnya.

    Yuni, salah satu Relawan LMI, menyampaikan rasa puasnya akan kegiatan yang telah dilaksanakan.

    “Saya bangga menjadi bagian dari kegiatan ini. Setiap sampah yang kita pungut adalah langkah kecil menuju lingkungan yang lebih bersih, sehat dan berkelanjutan. Semoga kegiatan ini dapat membangkitkan kesadaran teman-teman untuk senantiasa menjaga dan merawat lingkungan,” pungkasnya.

    Berdasarkan catatan dari BPBD Kota Kediri selaku penyelenggara acara, tercatat 1.170 orang telah bergabung dalam kegiatan ini. Agenda pada peringatan Hari Bumi Sedunia ini tidak hanya diisi dengan membersihkan sampah dan enceng gondok saja, namun dimeriahkan juga dengan tebar bening ikan lokal dan penanaman pohon. [nm/aje].

  • Mas Dhito Sholawatan Bareng Zahir Mania, Habib Bidin: Semoga Kabupaten Kediri Semakin Baik

    Mas Dhito Sholawatan Bareng Zahir Mania, Habib Bidin: Semoga Kabupaten Kediri Semakin Baik

    Kediri (beritajatim.com) – Bupati Hanindhito Himawan Pramana hadir ditengah-tengah ribuan Zahir Mania dalam acara Kediri Bersholawat yang diadakan di kawasan Simpang Lima Gumul, Selasa (7/5/2024) malam.

    Mas Dhito, sapaan bupati muda ini menyebut acara sholawatan bersama Habib Ali Zainal Abidin Assegaf tersebut diadakan pemerintah daerah sebagai bagian dari rangkaian Hari Jadi Kabupaten Kediri Ke-1220.

    “Harapannya dengan bersholawat kita bisa menjadi daerah yang ayem tentrem, guyub rukun, gemah ripah loh jinawi,” katanya.

    Mas Dhito berharap acara sholawatan dapat secara rutin di gelar. Bahkan, didepan Zahir Mania, pihaknya menyatakan ke depan akan membuat acara yang lebih besar.

    “Nanti Agustusan kita buat lagi yang lebih besar (kita berdoa) semoga Habib Bidin tetap diberikan kesehatan,” ungkapnya.

    Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana hadir di acara sholawatan bersama Habib Ali Zainal Abidin Assegaf

    Acara Kediri Bersholawat dengan mengundang Habib Ali Zainal Abidin Assegaf ini sudah kedua kalinya digelar Mas Dhito sejak peringatan Hari Jadi Kabupaten Kediri 2023 lalu.

    Tak kalah dengan tahun sebelumnya, kali ini ribuan Zahir Mania yang hadir tidak hanya berasal dari Kabupaten Kediri, melainkan banyak juga datang dari kota-kota lain di Jawa Timur.

    Melihat antusiasme masyarakat yang hadir, Mas Dhito sebelum acara dimulai sempat menyapa dan menyalami para Zahir Mania. Bahkan tak sedikit warga yang meminta foto bareng sosok bupati yang dikenal dengan rakyatnya itu.

    Habib Bidin dalam kesempatan itu memberikan ucapan selamat Hari Jadi Kabupaten Kediri ke 1220. Dihadapan Mas Dhito dan ribuan Zahir Mania yang hadir, pihaknya mendoakan kebaikan bagi Kabupaten Kediri.

    “Semoga Kabupaten Kediri semakin baik, semakin baik, dan semakin baik,” doa Habib Bidin. [ADV PKP/nm]

  • Mas Dhito dan Ketua PKS Kabupaten Bahas Persik Sambil Makan Bareng

    Mas Dhito dan Ketua PKS Kabupaten Bahas Persik Sambil Makan Bareng

    Kediri (beritajatim.com) – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana alias Mas Dhito silaturahmi ke Kantor DPD Partai Keadilan Sejahtera PKS (PKS) setempat, pada Selasa (7/5/2024). Ada banyak yang dibahas dalam agenda ini, salah satunya Persik Kediri.

    PKS merupakan salah satu partai pengusung Mas Dhito di Pilkada sebelumnya. Putra Seskab Pramono Anung Wibowo itu tentunya masih berhadap dukungan dari PKS dalam Pemilihan Bupati Kediri tahun 2024 ini.

    Mas Dhito mengatakan, kehadirannya ke Kantor DPD PKS Kabupaten Kediri untuk makan siang dan diskusi santai. Dia membahas Persik Kediri, klub sepakbola yang kebetulan juga digemari oleh Ketua DPD PKS Kabupaten Kediri Marendra Darwis.

    “Beliau suka Persik, saya kebetulan dewan pembina Persik, beliau fanatik Arsenal saya juga Arsenal dan memang kalau dilihat warnanya Arsenal itu kan merah dan putih gitu ya,” ucap Mas Dhito.

    Selain itu, Mas Dhito mengakui slogan dari partai PKS sangatlah sederhana namun sangat fundamental seperti pangan murah, kerja gampang dan sehat mudah.

    “Itu adalah hal yang paling fundamental dan saya rasa visi misi atau slogan itu menjadi sesuatu hal yang sama dengan saya,” tambahnya.

    Sementara itu Ketua DPD PKS Kabupaten Kediri Marendra Darwis menyebutkan jika pembicaraannya dengan Mas Dhito ialah seputar 3,5 tahun selama masa kepemimpinannya.

    “Terus program-program yang belum selesai yang diinginkan seperti kemiskinan yang ekstrim, pendidikan sama stunting juga ya. Saya tambahin masalah problematika pelajar remaja kita itu menjadi harapan besar ke depan seandainya beliau diamanahi lagi untuk memimpin Kabupaten Kediri,” pungkasnya.

    Marendra Darwis mengakui, ada tiga kandidat bakal calon Bupati Kediri 2024 yang berkomunikasi dengan PKS. Pihaknya berharap kepada masing-masing calon kepala daerah untuk memprioritaskan slogan PKS yakni pangan murah, kerja gampang dan sehat mudah.

    “Yang sudah kita komunikasi satu dengan mas Denny terus kemudian mas Dhito, kemudian mas Yogi juga berapa kali sempat ngobrol terkait dengan bupati kedepan, selain itu belum ada konfirmasi dan informasi lain tentang calon Bupati di Kediri,” tutupnya. [nm/ian]

  • Mbak Cicha Dorong DWP Kabupaten Kediri Aktif terhadap Kualitas Pendidikan

    Mbak Cicha Dorong DWP Kabupaten Kediri Aktif terhadap Kualitas Pendidikan

    Kediri (beritajatim.com) – Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Eriani Annisa Hanindhito terus mendorong anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Kediri untuk berperan aktif dalam mencetak generasi bangsa yang berkualitas.

    Hal itu disampaikan dalam kegiatan bertajuk peringatan Hari Kartini dan Hari Pendidikan Nasional dengan tema Ragam Budaya Nusantara Mewarnai Zamrud Katulistiwa Menginspirasi Woman’s Inner Beauty and Resilience oleh Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Kediri.

    Mbak Cicha, sapaan akrabnya menyampaikan, rangkaian kegiatan yang dikemas menjadi satu momentum sekaligus itu menjadi upaya mengenang perjuangan dan suri tauladan pahlawan bangsa yaitu RA Kartini dan Ki Hajar Dewantara.

    “Selain sebagai tempat silaturahmi, juga untuk mengenang perjuangangan Raden Ajeng Kartini dan Ki Hajar Dewantara. Diharapkan mampu memperkokoh persatuan persaudaraan kita sebagai bangsa yang utuh,” kata Istri Bupati Kediri itu, di Gedung Bagawanta Bhari, Selasa (7/5/2024).

    Dengan menganut semangat dan kekuatan seorang Kartini, Mbak Cicha mendorong kaum perempuan di Kabupaten Kediri untuk meningkatkan inovasi. Sehingga harapan untuk mengembangkan karir dapat terwujud tanpa meninggalkan kewajiban menjadi seorang ibu rumah tangga.

    Mbak Cicha Dorong DWP Kabupaten Kediri Aktif terhadap Kualitas Pendidikan.

    Hal itu dimaksudkan untuk menyusul kualitas tumbuh kembang anak sebagai generasi penerus bangsa yang tak lekang atas kontribusi aktif seorang ibu. Mengingat metode pendidikan pada anak pertama kali jatuh dari lingkungan keluarga, terutama peran ibu.

    “Betapa sangat penting peran wanita dalam setiap aspek kehidupan yang akan menentukan keberhasilan suatu bangsa,” ujarnya.

    Sementara, Ketua DWP Dinas Pendidikan Mia menambahkan, rangkaian kegiatan yang diperingati secara simbolis dengan menggunakan pakaian kebaya itu menjadi wujud pelestarian budaya di Kabupaten Kediri.

    “Ini menginspirasi ibu-ibu DWP untuk semakin tangguh, terpancarnya kecantikan sebagai perempuan Indonesia,” tambahnya.

    Dorongan tersebut sebagaimana melihat perjuangan RA Kartini dalam menyipak stigma terhadap kaum perempuan, sesuai dengan tagline Habis Gelap Terbitlah Terang. Semangat perjuangan itu sangat berpengaruh pada keberlangsungan karir bagi kaum perempuan. Termasuk sebagai istri, pengasuh, pendidik, hingga berkiprah mengabdi pada negara.

    Pun dengan Bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara yang mencetuskan tiga pilar pendidikan di Indonesia. Yakni, Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.

    “Ternyata pijakan yang dicetuskan tidak bisa ditinggalkan, tetap menjadi roh dalam pelaksanaan pendidikan di Indonesia,” ungkapnya.

    Adapun kegiatan juga dihadiri Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW), Ketua DWP, Ketua DWP Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Pendidikan, serta kurang lebih 560 anggota DWP Kabupaten Kediri. [ADV PKP/nm]

  • Pj Wali Kota Kediri Sampaikan Terima Kasih Atas Dedikasi Guru

    Pj Wali Kota Kediri Sampaikan Terima Kasih Atas Dedikasi Guru

    Kediri (beritajatim.com) – Pj Wali Kota Kediri Zanariah halal bihalal bersama Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Kediri. Halal bihalal dilaksanakan di SMPN 1 Kediri. Acara ini diikuti 1155 orang dari perwakilan PGRI Kota Kediri.

    “Masih dalam suasana bulan Syawal saya sampaikan mohon maaf lahir batin atas segala khilaf selama saya menjabat di Kota Kediri. Semoga dengan saling memaafkan kita dapat bersinergi semakin baik. Sehingga dapat melaksanakan tugas serta melayani masyarakat lebih baik lagi,” ujarnya.

    Zanariah mengungkapkan beberapa hari lalu telah diperingati hari pendidikan nasional. Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Indonesia telah memberikan banyak inspirasi.

    Ki Hajar Dewantara menginisiasi adanya perguruan Taman Siswa pada tahun 1922 sebagai tempat menanamkam rasa cinta bangsa dan tanah air pada seluruh siswa. Lalu 20 tahun kemudian benih itu berbuah menjadi Kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.

    “Kurang lebih itulah gambaran perjuangan yang juga kita lalui saat ini menuju Indonesia Emas 2045. Pendidikan menjadi bahan bakar utama bagi generasi penerus untuk bergerak mencapai masa kejayaan itu. Hasilnya tidak instan kita rasakan sekarang namun bisa 10 hingga 20 tahun lagi,” ungkapnya.

    Pj Wali Kota Kediri menjelaskan sebagai sosok yang penting dalam perjuangan ini diharapkan guru tetap menjaga nyala semangat mendidik putra putri bangsa. Di tengah derasnya arus informasi guru menjadi suri tauladan bagi anak-anak untuk tetap berpikir kritis, selektif, dan kreatif. Ada beberapa target yang harus dikejar bersama termasuk dalam hal meningkatkan minat baca dan critical thinking anak-anak.

    “Kami Pemerintah Kota Kediri juga terus berkomitmen menghadirkan akses pendidikan yang inklusif bagi seluruh masyarakat Kota Kediri. Salah satunya dengan adanya sekolah inklusi dan bantuan sosial pendidikan bagi siswa serta mahasiswa,” jelasnya.

    Turut hadir, Ketua PGRI Kota Kediri Siswanto, Kepala Dinas Pendidikan Anang Kurniawan, Kepala Kantor Kemenag Moh Qoyyim, Ketua YPLP Juli Sulaksono, dan tamu undangan lainnya. [nm/but]

  • Pj Wali Kota Kediri Tingkatkan Disiplin PNS dan Massifkan Gerakan Antikorupsi

    Pj Wali Kota Kediri Tingkatkan Disiplin PNS dan Massifkan Gerakan Antikorupsi

    Kediri (beritajatim.com) – Pj Wali Kota Kediri Zanariah membuka acara Sosialisasi Kepegawaian di Lingkungan Pemerintah Kota Kediri di BKPSDM. Acara ini diikuti perwakilan dari semua OPD.

    Sosialisasi membahas terkait PP nomor 94 tahun 2021 tentang disiplin PNS dan Perwali Kediri nomor 40 tahun 2020 tentang penanganan benturan kepentingan sekaligus implementasi gerakan anti korupsi. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Inspektorat dan Kepala Kanreg II BKN Mohammad Ridwan.

    Zanariah mengatakan ASN memiliki kedudukan strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Untuk itu, sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat, ASN harus terus berbenah dalam memberikan pelayanan publik yang semakin kompleks.

    Sekaligus harus bersih dari benturan kepentingan dan korupsi. Sebagaimana PP nomor 94 tahun 2021 dan Perwali Kediri nomor 40 tahun 2020.

    Untuk menjaga sikap profesionalitas dalam menjalankan sistem pemerintahan yang baik dam akuntabel, maka perlu adanya pemahaman terkait peraturan disiplin ASN dan pengelolaan benturan kepentingan. Agar pelaksanaan tugas dan fungsi sesuai dengan nilai kejujuran dan obyektifitas.

    “Selain itu melalui disiplin pula kita dapat menjaga dan menjamin kualitas pelaksanan reformasi birokrasi. Sesuai dengan standar yang ditetapkan,” ujarnya.

    Pj Wali Kota Kediri berharap melalui kegiatan ini ASN Kota Kediri tidak hanya mampu mengendalikan perbuatan yang mengarah pada benturan kepentingan dan korupsi. Tetapi juga ikut mencegah potensi-potensi tersebut tumbuh di sekitar lingkungan.

    “Terima kasih kepada Kepala Kanreg II BKN dan Inspektorat yang telah berkenan menjadi narasumber. Saya berpesan kepada peserta agar menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya,” pungkasnya.

    Turut hadir, Kepala BKPSDM Un Ahmad Nurdin, dan tamu undangan lainnya. [nm/but]

  • Cara Pemkot Kediri Peringati Hari Hipertensi Dunia

    Cara Pemkot Kediri Peringati Hari Hipertensi Dunia

    Kediri (beritajatim.com) – Memperingati Hari Hipertensi Sedunia yang jatuh pada tanggal 17 Mei tiap tahunnya, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Kesehatan menggelar Pendampingan Deteksi Dini Hipertensi di salah satu hotel Kota Kediri.

    Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan update keilmuan kader tentang hipertensi, pemberian motivasi kepada para kader dalam melaksanakan kunjungan rumah, serta memberikan pengetahuan kepada kader agar mampu melakukan pengukuran tekanan darah dan pemeriksaan kolesterol secara benar dan akurat. Hal ini disampaikan dr Muh. Fajri Mubasysyir saat dikonfirmasi lewat telepon.

    Untuk diketahui data Dari Dinas Kesehatan menyebut jumlah penderita hipertensi di Kota Kediri tahun 2023 mencapai 38.204 penderita dengan rincian penderita hipertensi laki-laki sejumlah 14.420 orang dan penderita hipertensi perempuan sejumlah 23.784 orang.

    Melalui kegiatan tersebut, dr Fajri berharap para kader dapat melaksanakan tugasnya dengan optimal dalam memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat sebagai upaya promotif, mengajak masyarakat untuk datang ke layanan kesehatan, serta melakukan deteksi dini terkait hipertensi.

    Cara Pemkot Kediri Peringati Hari Hipertensi Dunia

    “Penyakit hipertensi merupakan silent killer karena penyakit ini tidak menyebabkan gejala jangka panjang namun penyakit ini mungkin mengakibatkan komplikasi yang mengancam nyawa. Untuk itu kita lakukan gerakan deteksi dini dengan harapan kasus hipertensi bisa lebih dideteksi dari awal sehingga bisa ditangani dan dikendalikan,” terangnya.

    Jika sudah dilakukan deteksi dini dan diketahui bahwa seseorang tersebut memiliki riwayat penyakit hipertensi, maka akan dirujuk ke layanan puskesmas dan dilakukan pengobatan.

    “Akan kita pantau secara rutin melalui kader kesehatan sampai tekanan darahnya stabil dan normal. Sehingga diharapkan dapat mencegah munculnya penyakit komplikasi seperti stroke, jantung dan mengurangi risiko kematian,” imbuh dr Fajri.

    Mengundang 150 kader kesehatan pemegang program hipertensi puskesmas dan pemegang program PTM Puskesmas, kegiatan tersebut juga menghadirkan dr. Nita Damayanti, Sp.KFR yang merupakan dokter Rehabilitasi Medis yang berpraktik di salah satu rumah sakit Kota Kediri sebagai pemateri.

    “Dengan mendatangkan narasumber yang akan memberikan materi mengenai bagaimana mengelola, mendeteksi dan praktik pendampingan hipertensi harapannya para peserta mendapatkan ilmu yang bisa menjadi modal dasar untuk melakukan kegiatan pemeriksaan dalam upaya untuk pengendalian kasus hipertensi,” harap dr Fajri.

    Sementara itu dr Nita Damayanti dalam paparannya menyampaikan bahwa tekanan darah yang normal bagi orang dewasa yakni di bawah 140/90mmHg. Ukuran 140 ialah tekanan darah sistolik dan 90 untuk tekanan darah diastolik yang diukur dengan tensimeter baik manual ataupun digital. Adapun faktor risiko terkena hipertensi ialah akibat gaya hidup tidak sehat, obesitas, lingkungan, faktor geografi, genetik, konsumsi garam, stres, dll.

    “Jangan anggap sepele penyakit hipertensi, jika merasakan gejala seperti sering pusing, rasa pegal, dada berdebar, nafas pendek, dsb bisa segera cek kondisi kesehatan kita agar nantinya bisa segera dilakukan penanganan jika diperlukan,” tuturnya.

    Di kesempatan yang sama, Ruli Yuanita kader dari Kelurahan Banaran mengatakan setiap harinya ia melakukan tugas sebagai kader dengan melakukan penyuluhan dan pemeriksaan di pos lansia. Setiap bulannya, ada 60 lansia yang ia periksa.

    “Kita sudah ada grup wa per RT sehingga melalui grup tersebut kita bisa mengajak para lansia untuk datang ke pos lansia dan jika mereka tidak bisa datang ke posyandu lansia maka kami dari kader dan tenaga kesehatan akan mengunjungi ke rumah,” jelasnya. Dengan adanya kegiatan ini, ia merasa senang karena bisa menambah ilmu dan berharap kegiatan serupa bisa terus diselenggarakan dengan menggandeng para kader lain. [nm/ted]