kab/kota: Kediri

  • Selama Pladu, Akses Jalan yang Melewati 2 Bendungan Blitar Ditutup

    Selama Pladu, Akses Jalan yang Melewati 2 Bendungan Blitar Ditutup

    Blitar (beritajatim.com) – Kegiatan Flushing atau Pladu Bendungan Wlingi dan Serut akan dilakukan tanggal 20-24 Mei 2024 besok. Selama kegiatan tersebut akses jalan yang melewati Bandung Wlingi dan Serut bakal ditutup untuk umum.

    Penutupan akses jalan uang melewati 2 bendungan ini pun akan dilakukan selama 2 hari yakni tanggal 20-21 Mei besok. Pengumuman itu diumumkan langsung oleh Jasa Tirta 1.

    Pengendara dari arah Kademangan menuju Lodoyo pun tidak bisa melewati Bandung Serut. Begitu pula dengan pengendara dari Kanigoro yang hendak ke Talun pun tidak bisa melewati jalur Bandung Wlingi Blitar.

    “Akses ditutup Senin dan Selasa, karena digunakan untuk berhenti alat berat yang akan digunakan untuk melakukan pembersihan bendungan,” kata Direktur Operasional PJT I, Milfan Rantawi.

    Jasa Tirta 1 pun menerjunkan 6 unit alat berat untuk melakukan pembersihan Bandungan Wlingi, Blitar. Sementara untuk Bendungan Serut Lodoyo, Jasa Tirta 1 menerjunkan 2 unit alat berat.

    “Total ada 6 unit alat berat yang diterjunkan di Bandung Wlingi dan 2 alat berat di Bandung Lodoyo,” tegasnya.

    Terkait kegiatan flushing itu, Direktur Operasional PJT I, Milfan Rantawi menyampaikan beberapa himbauan kepada masyarakat. Salah satunya yakni melarang warga Blitar, Kediri hingga Nganjuk mencari ikan mabuk di aliran Sungai Brantas.

    Hal ini dilakukan demi mencegah jatuhnya korban saat kegiatan flushing dilakukan di dua bendungan tersebut.

    “Sangat kami harapkan, pada saat kegiatan flushing dilaksanakan pada 20-24 Mei nanti, masyarakat dapat menjaga diri dengan tidak melakukan kegiatan baik menjala ikan ataupun memancing khususnya di area sepanjang aliran sungai Brantas, mulai dari daerah Blitar, Tulungagung, Kediri hingga Nganjuk,” kata Milfan, kamis (09/05/24).

    Sesuai dengan penugasan dari pemerintah berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) 46 tahun 2010 pasal 4 ayat (2) huruf g bahwa kegiatan flushing merupakan upaya pemeliharaan sungai. Secara spesifik kegiatan ini menjadi penting karena terkait dengan menjaga kapasitas tampungan Bendungan Wlingi dan Bendung Lodoyo dari sedimentasi. Termasuk salah satu manfaat kegiatan ini juga untuk dapat memastikan PLTA berfungsi optimal dan berkelanjutan.

    Bendungan Wlingi memegang peranan penting karena menjadi tempat pengambilan dan penyediaan air untuk irigasi daerah Lodoyo – Tulungagung Timur seluas 13.000 Ha. Bagi Bendungan Wlingi kegiatan flushing juga penting karena fungsinya sebagai pengatur debit air (after bay) PLTA Sutami dan pembangkit tenaga listrik dengan daya terpasang 2 X 27 MW.

    Lebih jauh lagi, Bendungan Wlingi memiliki peranan penting antara lain sebagai pengendali banjir dan pengendali pasir Gunung Kelud. Selain itu manfaat dan tujuan lainnya adalah untuk menjaga perikanan darat dan pariwisata di Bendungan Wlingi.

    Bagi Bendung Lodoyo, kegiatan flushing penting karena bendung ini berfungsi membangkitkan PLTA Lodoyo dengan daya terpasang 1 x 4,7 MW. Lodoyo juga memegang peranan penting sebagai pengatur debit (after bay) PLTA Wlingi. Lodoyo juga memegang fungsi pengendali banjir dan penggelontoran pasir ke hilir Waduk Lodoyo serta bagi perikanan darat dan pariwisata.

    “Kepada masyarakat dan pihak-pihak terkait, mari bersama-sama kita kawal pelaksanaan kegiatan penggelontoran Wlingi-Lodoyo agar dapat berjalan dengan baik dan lancar tanpa insiden,” ujar Milfan menutup percakapan. (owi/ian)

  • Tiga Organisasi Wartawan Kediri Tolak RUU Penyiaran

    Tiga Organisasi Wartawan Kediri Tolak RUU Penyiaran

    Kediri (beritajatim.com) – Puluhan wartawan di Kediri yang tergabung dalam Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Kediri, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kediri raya, dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri unjuk rasa menolak draf Revisi Undang-Undang (RUU) Penyiaran yang diinisiasi DPR di Taman Makam Pahlawan Joyoboyo, pada Jumat (17/5/2024).

    Selain berorasi, wartawan juga membentangkan banner berisi tuntutan, salah satu isinya yakni RIP Kebebasan PERS, selain itu dilakukan aksi tabur bunga dan foto dengan pose menutup mulut dengan menggunakan id card.

    Ketua IJTI Korda Kediri, Roma Dwi Juliandi meminta kepada komisi I DPR RI supaya meninjau kembali, mengkaji ulang, bahkan bila perlu mencabut RUU penyiaran tersebut sebab media sangat tidak setuju jika adanya pelarangan untuk melakukan investigasi.

    “Perlu kita ketahui bersama bahwa investigasi itu adalah merupakan mahkota daripada jurnalis dan merupakan mahkota daripada media. Kita tidak berbicara pada anggaran, memang investigasi memerlukan anggaran yang besar, tetapi jika hasil itu bisa dicapai produk jurnalistik tersebut itu merupakan suatu karya yang menjadi mahkota yang tentunya hal ini tidak bisa dibungkam begitu saja,”ucapnya.

    Bambang Iswahyoedhi, Ketua PWI Kediri Raya mengatakan jika aksi ini dilakukan di lapangan sebab ia ingin masyarakat tahu dan paham bahwa para jurnalis ini adalah pro rakyat yang ingin mengetahui informasi dengan baik sesuai dengan data data yang jelas.

    “Kalau ini nanti diberangus secara otomatis hasil karya jurnalis itu tidak akan ada artinya, untuk itu kita berteriak di jalan tujuannya masyarakat yang lewat tahu bahwa kita adalah membela rakyat sesuai dengan pilar keempat demokrasi,” pungkasnya.

    Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri, Danu Sukendro mengatakan, dengan adanya undang undang penyiaran ini banyak hal yang sangat membatasi seperti jurnalisme investigasi, kewenangan penanganan sengketa jurnalistik penyiaran dan tidak hanya melanggar undang undang pers, tapi juga melanggar hak asasi manusia.

    “Kita jurnalis bekerja untuk memenuhi masyarakat untuk tahu, atau public rights to know yang mana itu tercantum dalam UUD 1945 nomor 18 F yang mana masyarakat berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi, dengan adanya pembatasan itu saya pikir itu menjadi sebuah catatan atau raport merah bagi DPR jika itu menjadi goal,” tambahnya. [nm/ted].

  • Pj Wali Kota Kediri Buka Festival Makanan Balita Bergizi Seimbang

    Pj Wali Kota Kediri Buka Festival Makanan Balita Bergizi Seimbang

    Kediri (beritajatim.com) – Pj Wali Kota Kediri Zanariah membuka rangkaian acara Festival Makanan Balita Bergizi Seimbang. Acara ini berlangsung di Ballroom Golden, Kamis (16/5/2024). Acara ini mengambil tema Peran Wanita Dalam Upaya Pencegahan Stunting.

    “Status gizi yang baik merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan kesehatan. Dimana menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan nasional secara menyeluruh. Oleh karena itu upaya perbaikan gizi menjadi salah satu program prioritaa pemerintah guna melahirkan generasi yang berkualitas di masa yang akan datang,” ujarnya.

    Zanariah mengungkapkan seribu hari pertama kehidupan seseorang sangat penting dan akan mempengaruhi kualitas hidupnya. Ibu hamil dan balita merupakan kelompok rawan gizi yang perlu mendapat perhatian khusus. Apabila menderita kekurangan gizi dapat menimbulkan dampak negatif salah satunya stunting.

    Pj Wali Kota Kediri Buka Festival Makanan Balita Bergizi Seimbang

    “Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan asupan gizi kurang dalam waktu lama karena pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Biasanya stunting dapat terjadi mulai janin dalam kandungan sampai anak berusia lima tahun,” ungkapnya.

    Pj Wali Kota Kediri menjelaskan dalam Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting telah ditetapkan strategi nasional penurunan stunting untuk mencapai target tujuan pembangunan berkelanjutan pada tahun 2030. Pencapaian target tujuan pembangunan berkelanjutan dilaksanakan melalui pencapaian target nasional prevalensi stunting yang diukur pada anak di bawah lima tahun.

    Target nasional prevalensi stunting sebesar 14 persen tahun 2024. Berdasarkan sistem elektronik pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat (EPPGBM) prevalensi stunting Kota Kediri pada tahun 2023 mencapai 7,1 persen.

    “Tentu ini tidak bisa dilakukan oleh Pemerintah saja. Tapi semua pihak harus terlibat dalam penurunan angka stunting ini,” jelasnya.

    Zanariah menambahkan makanan bergizi seimbang berperan penting dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Makanan gizi seimbang yang diperlukan terdiri dari protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Anak usia dini membutuhkan asupan gizi seimbang dalam jumlah cukup karena sangat berhubungan dengan proses pertumbuhan.

    Produk makanan bergizi

    Balita yang tidak naik atau berat badan kurang dapat dicegah menjadi stunting dengan mengonsumsi protein hewani yang cukup. Seperti daging, ikan, telur, dan susu atau produk turunannya. Maka melalui acara ini, Pemerintah Kota Kediri berupaya untuk meningkatkan peran wanita dalam pencegahan dan percepatan penurunan stunting.

    “Saya berharap setelah mengikuti acara ini ibu-ibu dapat menerapkan sajian makanan bergizi seimbang sehari-hari. Khusunya bagi ibu hamil dan keluarga yang memiliki balita. Saya minta ibu-ibu kader untuk sering kumpul upgrade ilmu,” imbuhnya.

    Dalam acara ini, dilakukan demo masak oleh ahli gizi dan tata boga Ludy Andang. Serta lomba kudapan balita yang diikuti 222 orang. Dengan dewan juri dari DP3AP2KB, SMKN 3 Kediri, dan DPC Persagi Kota Kediri.

    Turut hadir, Kepala Dinas Kesehatan Muhammad Fajri, Dharma Wanita Persatuan Perangkat Daerah, Ketua TP PKK Kecamatan dan Kelurahan, Pokja IV TP PKK Kota Kediri dan Kecamatan, serta tamu undangan lainnya. [nm/but]

  • Polres Blitar Kota Gelar Pengamanan Ziarah Gubernur Lemhannas ke Makam Bung Karno

    Polres Blitar Kota Gelar Pengamanan Ziarah Gubernur Lemhannas ke Makam Bung Karno

    Blitar (beritajatim.com) – Ratusan personel Polres Blitar Kota disiapkan untuk mengamankan kedatangan rombongan Lemhannas (Lembaga Ketahanan Nasional) RI di Makam Bung Karno, Blitar. Mulai dari pengawalan saat kedatangan, hingga pengamanan di setiap kegiatan rombongan Lemhannas.

    “Betul hari ini ada kegiatan pengamanan kunjungan rombongan dari Lemhannas RI dalam rangka ziarah ke Makam Bung Karno, yang merupakan pendiri Lemhanas,” kata Kapolres Blitar AKBP Danang Setiyo, Kamis (16/5/2024).

    Danang menyebutkan, ada ratusan personel diterjunkan ke sejumlah titik lokasi pengamanan. Diantaranya, pengamanan di jalur yang dilalui rombongan dan pengamanan di lokasi kegiatan kunjungan yaitu Makam Bung Karno.

    “Sebanyak 159 personil diterjunkan untuk melakukan pengawalan dan pengamanan selama kegiatan Lemhannas di wilayah hukum Polres Blitar Kota,” terangnya.

    Menurut Danang, pengamanan dimulai dari kedatangan rombongan Lemhannas RI di Bandara Udara Dhoho Kediri, sampai dengan rumah dinas Wali Kota Blitar. Selanjutnya, kegiatan upacara peringatan HUT Lemhannas RI sekaligus ziarah ke Makam Bung Karno juga dilakukan pengamanan.

    “Kemudian sampai dengan kegiatan ramah tamah Lemhannas RI dengan pejabat forkompimda di Joglo Jatimalang, juga masih akan dilakukan pengamanan. Yang jelas kami pastikan tetap akan kami lakukan pengawalan,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Danang turut mengucapkan selamat ulang tahun kepada Lemhannas RI ke-59. Pihaknya berharap Lemhannas RI dapat semakin sukses dan mampu melahirkan pemimpin yang dapat membangun Indonesia maju.

    “Kami ucapkan selamat harlah kepada Lemhanas, semoga semakin sukses dan melahirkan pemimpin bangsa yang dapat membangun bangsa Indonesia semakin maju,” pungkasnya.

    Sementara itu Gubernur Lemhanas RI, Letjen TNI Eko Margiyono menyatakan bahwa kegiatan nyekar ini merupakan rangkaian ulang tahun Lemhanas yang ke-59.

    “Kami informasikan bahwa Lemhanas akan ulang tahun 20 Mei yg ke-59, banyak kegiatan yang akan kita lakukan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun. Salah satunya pada hari ini kami melakukan ziarah ke Makam Bung Karno,” kata Letjen TNI Eko Margiyono.

    Dalam peringatan HUT ke-59 ini, Lemhannas mengangkat tema reaktualisasi ketahanan nasional. Gubernur Lemhannas RI, berharap ada kesamaan cara pandang bangsa terhadap ketahanan nasional.

    “Kemudian kaitan dengan pertanyaan memang kami di dalam hari ulang tahun mengangkat tema reaktualisasi ketahanan nasional. Kita menyadari bahwa saat ini dinamika perkembangan baik di tingkat global regional maupun tingkat nasional ini sangat dinamis,” tegasnya. [owi/beq]

  • Detik-Detik Warga Jebol Pintu Padamkan Kebakaran Rumah di Kediri

    Detik-Detik Warga Jebol Pintu Padamkan Kebakaran Rumah di Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Nasib malang menimpa keluarga Erwan Prasetyo (35) warga Dusun Nglangu, Desa Puhsarang, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. Rumah miliknya ludes terbakar.

    Kapolsek Semen AKP Ni Ketut Suarningsih mengatakan, saat kebakaran terjadi rumah dalam keadaan kosong ditinggal pemiliknya bekerja. Erwan sedang memperbaiki jalan pertanian.

    “Kami mengumpulkan keterangan ari beberapa saksi dan pemilik rumah. Pada saat kejadian, rumah dalam keadaan kosong karena pemiliknya sedang bekerja,” kata Ketut, pada Rabu (15/2024).

    Peristiwa kebakaran itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Orang yang pertama mengetahuinya adalah Sumaji (55) tetangga korban yang melihat kobaran api di ruang tamu.

    Tanpa pikir panjang, Sumaji berteriak meminta pertolongan. Sehingga warga sekitar berdatangan untuk membantu memadamkan api dengan alat seadanya.

    Kencangnya tiupan angin membuat api terus berkobar dan sulit dipadamkan. Warga harus menjebol pintu agar bisa masuk ke titik api. Sampai akhirnya mobil pemadam kebakaran tiba.

    Empat unit mobil damkar yang dikerahkan dalam proses pemadaman ini. Akhirnya api bisa dipadamkan dalam waktu kurang lebih 40 menit.

    Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Tetapi bangunan rumah dan seisinya ludes oleh si jago merah.

    Menurut Kapolsek, kebakaran rumah Erwan diduga akibat korsleting listrik. “Instalasi listrik memang sering menjadi pemicu kebakaran,” terang Ni Ketut. [nm/ian]

  • Perasaan Anggota Polisi di Kediri Terima Bantuan Tangan Palsu

    Perasaan Anggota Polisi di Kediri Terima Bantuan Tangan Palsu

    Kediri (beritajatim.com) – Bripka Ainul Huda bersyukur mendapatkan bantuan tangan palsu. Anggota polisi di Kediri ini kehilangan tangannya saat kecelakaan lalu lintas beberapa tahun lalu.

    Bantuan tangan palsu itu diserahkan oleh Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji. Pemberian bantuan itu untuk mempermuda Bripka Ainul dalam beraktivitas dan dapat menjalankan tugasnya setelah kehilangan tangan.

    “Kami hanya menyampaikan bantuan, semoga bermanfaat. Pesan saya agar Bripka Ainul tetap semangat dan tak lupa selalu bersyukur,” kata Kapolres didampingi ketua Bhayangkari Cabang Kediri Kota Ny Ratih Bramastyo dan Pejabat Utama (PJU), pada Rabu (15/5/2024).

    Kapolres memperhatikan pemasangan protesa tangan palsu untuk anggotanya itu di RS Bhayangkara Kediri. Protesa tangan palsu yang diberikan kepada Bripka Ainul yakni protesa tangan kanan, dan langsung di pasangkan dan dipraktekan penggunaanya.

    Bripka Ainul Huda bahagia saat mempraktekan langsung penggunaan protesa tangan palsu itu. Karumkit RS Bhayangkara Kediri Kombes Pol drg. Agung Hadi Wijanarko, Sp.BM. mengungkapkan, pemberian protesa tangan palsu itu merupakan kerja sama Polres Kediri Kota dan RS Bhayangkara Kediri.

    “Ini yang pertama. Selanjutnya, kami akan melayani pemberian protesa kepada pasien, baik untuk tangan maupun kaki. Bisa satu lengan utuh, separuh, sampai protese untuk jari saja juga bisa,” terangnya.

    Bripka Ainul Huda beserta keluarganya mengucapkan terima kasih kepada Kapolres Kediri Kota dan Karumkit RS Bhayangkara Kediri atas bantuan tangan palsu yang diberikan. [nm/kun]

  • Kronologi Kecelakaan di Tol Madiun-Kertosono KM 630

    Kronologi Kecelakaan di Tol Madiun-Kertosono KM 630

    Madiun (beritajatim.com) – Kecelakaan terjadi di KM 630 A Ruas Tol Madiun-Kertosono, tepatnya di Desa Kalibening, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, pada Minggu (12/5/2024) petang. Peristiwa kecelakaan ini melibatkan mobil Daihatsu Sigra dan bus Eka. Kecelakaan mengakibatkan satu orang mengalami luka ringan.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Madiun Ipda Roni Susanto mengatakan, kejadian berawal saat Daihatsu Sigra yang dikemudikan Wisnu Tri Andika (48) melaju dari arah Yogyakarta menuju Kediri. Sesampainya di TKP, mobil diduga mendahului bus Eka yang dikemudikan Winarko (67) dari lajur lambat.

    “Karena pengemudi mobil kurang berhati-hati saat mendahului, kendaraan oleng ke kanan. Ditambah lagi jarak terlalu dekat, bus Eka menabrak Daihatsu Sigra,” kata Ipda Roni.

    Posisi kedua kendaraan berada di lajur cepat saat kejadian berlangsung. Saat itu, situasi arus lalu lintas ramai lancar dan cuaca cerah.

    Akibat kecelakaan tersebut, Risa Agustina Damayanti (49), penumpang mobil Daihatsu Sigra mengalami luka ringan. Sementara bus Eka yang membawa 40 penumpang dalam kondisi sehat semua.

    Mobil Daihatsu Sigra mengalami kerusakan pada bagian depan dan samping kanan, sedangkan bus Eka mengalami pecah kaca depan.

    Petugas Satlantas Polres Madiun telah mendatangi TKP. Melakukan pengaturan arus lalu lintas, olah TKP, mencari keterangan, dan membawa barang bukti kendaraan untuk penyelidikan.

    Kecelakaan ini menjadi pengingat bagi para pengendara untuk selalu berhati-hati saat mengemudi, terutama saat mendahului kendaraan lain. Pastikan jarak aman dan patuhi aturan lalu lintas untuk keselamatan bersama. [fiq/but]

  • Halal Bihalal IKA PMII Tribakti, Berikut Proyeksi yang Jadi Prioritas

    Halal Bihalal IKA PMII Tribakti, Berikut Proyeksi yang Jadi Prioritas

    Kediri (beritajatim.com) – Sedikitnya seratus alumni dan kader PMII Komisariat Tribakti berkumpul melakukan silaturahim dan halal-bihalal di Aula Mahrus Aly Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri, Minggu (12/5/2024).

    Ketua Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tribakti Ahmad Badi’ M.Pdi mengatakan perlunya mengumpulkan para alumni dalam rangka silaturahim.

    “Perlu kami sampaikan, adanya acara ini untuk mempertemukan alumni PMII Tribakti yang telah berkiprah di berbagai lini. Ada yang jadi rektor, anggota dewan, komisioner penyelenggara, hingga akademisi,” jelasnya.

    Dijelaskan, pertemuan ini diharapkan bisa menjadi ruang berbagi antar alumni dan kader. “Nanti bisa bagaimana eksistensi alumni PMII Tribakti ini bisa berkembang bisa survive dan menempati tempat strategis,” tandas Badi’.

    Wakil Rektor 3 UIT Lirboyo Kediri Yasin Nurfalah M.Pd yang juga alumni PMII Tribakti menyambut baik forum silaturahim alumni PMII Komisariat Tribakti ini. Berkisah saat dirinya masih jadi kader PMII hingga kini menjadi pimpinan kampus.

    “Di PMII, saya sendiri belajar untuk mempertahankan nilai dasar pergerakan untuk mengabdi di kampus Universitas Tribakti ini. Kita semua pernah berkiprah melakukan perubahan yang lebih baik untuk negeri ini,” katanya.

    Alumni PMII Tribakti tahun 1992 HM Basori yang menjabat sebagai DPRD Kabupaten Nganjuk 4 periode itu hadir memberikan semangat dan arahan untuk proyeksi yang harus digarap komisariat Tribakti.

    “Saya di Tribakti ini sangat terkesan karena sangat memberi warna kehidupan dan warna gerakan. Sehingga bisa berkiprah di manapun kita berada,” jelasnya.

    Basori pun berharap PMII Komisariat Tribakti sebagai embrio gerakan di Kediri sudah waktunya memiliki rumah pergerakan permanen milik sendiri.

    “Sudah saatnya PMII Komisariat Tribakti memiliki rumah sendiri. Meskipun kecil tapi milik sendiri itu kan enak. Masak selamanya ngontrak terus,” tandas mantan anggota dewan Kabupaten Nganjuk itu.

    Acara dimulai dengan tahlil, sarasehan, potong tumpeng tasyakuran peringatan hari lahir PMII, musafahah, dan diakhiri dengan foto bersama. [ian]

  • Flushing 2 Bendungan di Blitar, Warga Kediri-Tulungagung Dilarang Cari Ikan Mabuk

    Flushing 2 Bendungan di Blitar, Warga Kediri-Tulungagung Dilarang Cari Ikan Mabuk

    Blitar (beritajatim.com) – Jasa Tirta I kembali laksanakan kegiatan flushing atau penggelontoran air di Bendung Wlingi dan Serut Lodoyo, Blitar. Kegiatan ini bakal dilakukan pada tanggal 20-24 Mei 2024 mendatang.

    Terkait kegiatan flushing itu, Direktur Operasional PJT I, Milfan Rantawi menyampaikan beberapa himbauan kepada masyarakat. Salah satunya yakni melarang warga Blitar, Kediri hingga Nganjuk mencari ikan mabuk di aliran Sungai Brantas.

    Hal ini dilakukan demi mencegah jatuhnya korban saat kegiatan flushing dilakukan di dua bendungan tersebut.

    “Sangat  kami harapkan, pada saat kegiatan flushing dilaksanakan pada 20-24 Mei nanti, masyarakat dapat menjaga diri dengan tidak melakukan kegiatan baik menjala ikan ataupun memancing khususnya di area sepanjang aliran sungai Brantas, mulai dari daerah Blitar, Tulungagung, Kediri hingga Nganjuk,” kata Milfan, kamis (09/05/24).

    Sesuai dengan penugasan dari pemerintah berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) 46 tahun 2010 pasal 4 ayat (2) huruf g bahwa kegiatan flushing merupakan upaya pemeliharaan sungai. Secara spesifik kegiatan ini menjadi penting karena terkait dengan menjaga kapasitas tampungan Bendungan Wlingi dan Bendung Lodoyo dari sedimentasi. Termasuk salah satu manfaat kegiatan ini juga untuk dapat memastikan PLTA berfungsi optimal dan berkelanjutan.

    Bendungan Wlingi memegang peranan penting karena menjadi tempat pengambilan dan penyediaan air untuk irigasi daerah Lodoyo- Tulungagung Timur seluas 13.000 Ha. Bagi Bendungan Wlingi kegiatan flushing juga penting karena fungsinya sebagai pengatur debit air (_after bay_) PLTA Sutami dan pembangkit tenaga listrik dengan daya terpasang 2 X 27 MW.

    Lebih jauh lagi, Bendungan Wlingi memiliki peranan penting antara lain sebagai pengendali banjir dan pengendali pasir Gunung Kelud. Selain itu manfaat dan tujuan lainnya adalah untuk menjaga perikanan darat dan pariwisata di Bendungan Wlingi.

    Bagi Bendung Lodoyo, kegiatan _flushing_ penting karena bendung ini berfungsi membangkitkan PLTA Lodoyo dengan daya terpasang 1 x 4,7 MW. Lodoyo juga memegang peranan penting sebagai pengatur debit (after bay) PLTA Wlingi. Lodoyo juga memegang fungsi pengendali banjir dan penggelontoran pasir ke hilir Waduk Lodoyo serta bagi perikanan darat dan pariwisata.

    “Kepada masyarakat dan pihak-pihak terkait, mari bersama-sama kita kawal pelaksanaan kegiatan penggelontoran Wlingi-Lodoyo agar dapat berjalan dengan baik dan lancar tanpa insiden,” ujar Milfan menutup percakapan. [owi/aje]

  • Disperdagin dan Baznas Kota Kediri Bangkitkan PKL Alun-Alun

    Disperdagin dan Baznas Kota Kediri Bangkitkan PKL Alun-Alun

    Kediri (beritajatim.com) – Sebagai salah satu bentuk perhatian Pemerintah Kota Kediri terhadap pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di Alun-Alun Kota Kediri dan terdampak berhentinya proses pembangunan, hari ini (8/5/2-24) Pemkot Kediri melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian berkolaborasi bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Kediri memberikan bantuan modal kepada 74 PKL, dimana masing-masing PKL menerima Rp400.000.

    Diberikannya batuan modal dari Baznas ini, menurut Kepala Disperdagin Kota Kediri Wahyu Kusuma merupakan salah satu dari banyaknya bentuk perhatian Pemkot Kediri terhadap keberadaan PKL alun-alun. Wahyu mengatakan bahwa pihaknya sebelumnya telah meninjau secara langsung dan mensurvey keadaan para PKL.

    “Seperti yang kita tahu, sejak Alun-Alun Kota Kediri dilakukan renovasi, para PKL ini direlokasi ditempat sementara dan ternyata kondisinya cukup memprihatinkan,”ujarnya.

    Akibat kondisi tersebut, banyak pedagang yang mengalami penurunan omset, kerugian bahkan hingga gulung tikar. Guna membangkitkan kembali PKL alun-alun tersebut, Wahyu mengatakan bahwa Pemkot Kediri melalui pihaknya tengah berupaya memberikan bantuan mulai dari bantuan modal usaha hingga mengratiskan restribusi kebersihan dan listrik.

    Disperdagin dan Baznas Kota Kediri Bangkitkan PKL Alun-Alun

    “Bantuan-bantuan ini sesuai permintaan teman-teman PKL. Memang ada beberapa yang bisa kita penuhi dengan APBD namun ada beberapa yang tidak bisa. Salah satunya yang tidak bisa adalah bantuan modal yang kita kerjasamakan dengan Baznas ini,”ujarnya.

    Lebih lanjut Wahyu mengatakan bahwa Disperdagin juga akan membantu dan memprioritaskan PKL alun-alun untuk menerima bantuan modal usaha yang bersumber dari DBHCHT di tahun ini, bagi yang belum menerima di tahun 2023 lalu.

    Terakhir Wahyu berharap agar bantuan-bantuan dari Pemkot Kediri ini bisa sedikit membantu dan meringankan PKL alun-alun dalam membangun usahanya. “Semoga dengan bantuan ini bisa membantu PKL alun-alun untuk bangkit,”tegasnya.

    Dikesempatan yang sama, Ketua Baznas Kota Kediri Dawud Syamsuri mengatakan bahwa Baznas Kota Kediri memang memiliki program yang sejalan dengan kegiatan bantuan modal bagi PKL. “Karena Baznas dan Disperdagin memiliki program yang selaras dan kebetulan PKL alun-alun ini sedang membutuhkan bantuan, kita berkolaborasi menyalurkan bantuan modal ini,”ujarnya

    Tujuan diberikannya bantuan ini, juga dijelaskan Dawut, dimana kegiatan ini bertujuan untuk penguatan modal dan memovitasi PKL yang terdampak pembangunan alun-alun. “Dengan adanya penguatan modal ini, kami berharap PKL alun-alun bisa terus menjalankan usahanya,”pungkasnya.

    Dawut juga menjelaskan bahwa bantuan modal dari Baznas ini berasal dari muzzaki yang membayar zakat di Baznas Kota Kediri. Zakat tersebut digunakan untuk membantu mengentaskan kemiskinan di Kota Kediri.

    Lebih lanjut Dawut mengatakan bahwa total keseluruhan PKL yang mengajukan bantuan sebanyak 81 PKL, namun setelah melalui seleksi KTP, hanya 74 PKL yang bisa memperoleh bantuan modal dari Baznas Kota Kediri. “Sesuai yang telah diajurkan Pemerintah, Baznas Kota Kediri mengutamakan bantuan modal ini untuk PKL berKTP Kota Kediri saja. Dimana per orang menerima Rp.400.000,”jelasnya.

    Sementara itu, Subagyono salah satu PKL alun-alun mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan modal usaha ini. Ia mengaku bahwa sejak relokasi PKL alun-alun omsetnya dan PKL lainnya mengalami penurunan yang cukup besar bahkan tidak sedikit yang sudah meminjam uang untuk modal usaha dan adapula yang sudah gulung tikar.

    “Kami sangat berterimakasih dan bersyukur diberikan bantuan-bantuan ini. Terimakasih Disperdagin sudah mendengarkan keluh kesah kami, sehingga bantuan dari Baznas ini bisa kami terima,”ungkapnya.

    Subagyono berharap Pemkot Kediri bisa segera melanjutkan pembangunan alun-alun agar para PKL bisa kembali berjualan dengan layak dan memperoleh omset seperti sediakala. [nm/kun]