kab/kota: Kediri

  • 4 Fakta Santri di Nganjuk Aniaya Teman hingga Pendarahan Otak, Terkuak saat Memburuk, Teman Bersaksi

    4 Fakta Santri di Nganjuk Aniaya Teman hingga Pendarahan Otak, Terkuak saat Memburuk, Teman Bersaksi

    TRIBUNJATIM.COM – Santri di Nganjuk menjadi korban tindak kekerasan yang dilakukan temannya sendiri.

    Akibat kejadian ini, dia mengalami pendarahan otak hingga harus operasi.

    Awalnya korban tak mau mengaku.

    Namun, kondisi semakin memburuk terpaksa membuatnya jujur.

    Kini, polisi sudah menahan terduga pelaku dan mengumpulkan keterangan saksi.

    Selengkapnya, simak 4 fakta santri di Nganjuk aniaya teman di bawah ini.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    4 fakta santri di Nganjuk aniaya teman

    1. Awal mula terungkap

    Kasus ini baru terungkap saat kondisi MKM (12) memburuk.

    Ia tak mau berterus terang kepada keluarga.

    Ia hanya mengeluh pusing dan sempat didiagnosa sakit tipes.

    Namun berselang waktu, kondisinya makin memburuk. 

    Akhirnya, korban mengaku kepada keluarga bahwa ia menjadi korban kekerasan fisik oleh rekan sesama santri.

    Kasat Reskrim Polres Nganjuk, AKP Julkifli Sinaga membenarkan kabar tersebut. 

    Pada Rabu (11/12/2024), Kapolres Nganjuk, AKBP Siswantoro sempat mengeluarkan imbauan kepada keluarga untuk menyelesaikan persoalan ini dan menyerahkan AF. 

    Ia turut menjamin tindakan tegas sesuai hukum yang berlaku dan penyelesaian secara manusiawi akan diutamakan. 

    “(AF) Sudah diserahkan oleh pihak pondok pesantren kepada kami,” katanya kepada Tribun Jatim Network melalui aplikasi pesan singkat, Kamis (12/12/2024).

    2. Terduga pelaku masih berusia 12 tahun

    Sebab perbuatannya, AF (12) diserahkan ke Polres Nganjuk oleh pihak pondok pesantren.

    Terduga pelaku dititipkan di rumah singgah Dinas Sosial Nganjuk.

    Dalam prosesnya, petugas akan menerapkan Undang-undang (UU) Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA). 

    Hal itu lantaran status AF masih sebagai anak.

    “Terduga sementara dititipkan di rumah singgah Dinas Sosial Nganjuk. Dugaan kasus ini juga ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Nganjuk,” ungkap Kapolres Nganjuk, AKBP Siswantoro. 

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Nganjuk, AKP Julkifli Sinaga, mengatakan sesuai SPPA, pihaknya akan terlebih dulu mengambil langkah pelaksanaan diversi. 

    Diversi merupakan pengalihan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana.

    Namun, diversi bisa tercapai jika kedua belah pihak, keluarga korban dan keluarga terduga pelaku bersepakat damai. 

    “Arahnya (penanganan dugaan kasus penganiayaan) bakal diversi,” katanya kepada Tribun Jatim Network melalui pesan singkat, Kamis (12/12/2024). 

    3. Kondisi korban

    Kini, korban harus dirawat intensif di rumah sakit swasta di Kediri. 

    Bahkan korban juga harus menjalani operasi kepala. 

    Peristiwa penganiayaan terjadi pada Kamis (14/11/2024) sekitar pukul 18.30 WIB. 

    Penganiayaan itu dilancarkan teman korban di dalam kamar pondok pesantren. 

    4. Teman beri kesaksian

    Berdasarkan keterangan para saksi yang dihimpun polisi, pendarahan otak yang diderita korban bukan akibat penganiayaan yang dilakukan AF. 

    Beberapa hari lalu, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Nganjuk sudah memeriksa beberapa saksi. 

    Di antaranya, keluarga, teman sekamar korban, dan pihak pondok pesantren.

    Barang bukti berupa hasil diagnosa medis korban juga dikumpulkan. 

    “Luka serius di kepala korban menurut keterangan para saksi bukan karena terduga pelaku. Terduga memang pernah menganiaya, tapi hanya penganiayaan ringan, ini menurut para saksi,” ungkap AKP Julkifli Sinaga.

    Namun, AKP Julkifli Sinaga tak menerangkan secara detail, terkait penyebab luka serius dan jenis penganiayaan ringan yang dilancarkan terduga terhadap korban, sesuai keterangan para saksi. 

    Motif penganiayaan ringan juga belum diketahui pasti. 

    —– 

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

  • Jurus PTPN Group Capai Swasembada Pangan di Asta Cita Prabowo – Page 3

    Jurus PTPN Group Capai Swasembada Pangan di Asta Cita Prabowo – Page 3

    Selain merekrut agripreneur tebu kalangan generasi muda, program ini juga membentuk “Saung Manis” di berbagai wilayah, antara lain di Mojokerto, Kediri, Lumajang, Ngawi, Pekalongan, dan Bone. Saung Manis menjadi ruang diskusi bagi petani sekaligus wadah penyuluhan pertanian, pelatihan teknis, hingga akses pendanaan dari sektor perbankan.

    Para agripreneur terpilih akan mengelola mini estate tebu dengan luasan 50 hingga 100 hektare, memberikan mereka pengalaman praktis sekaligus memberdayakan potensi lokal. “Program ini diharapkan menciptakan sinergi antara peningkatan hasil produksi tebu dan peran strategis generasi muda dalam pertanian modern,” ujar Ghani.

    PTPN juga menjalankan program Makmur yang menawarkan ekosistem terpadu dari penyediaan benih, pupuk, hingga jaminan pasar bagi petani. Program ini telah diterapkan pada berbagai komoditas, termasuk tebu, dengan hasil yang signifikan. Di kebun tebu Mangliwetan Bondowoso, misalnya, produktivitas meningkat hingga 45%, dari 76 ton per hektare menjadi 110 ton per hektare. “Program ini tidak hanya meningkatkan hasil panen tetapi juga meningkatkan pendapatan petani, dengan kenaikan rendemen tebu dari 8,14% menjadi 8,94%,” tambah Ghani.

     

  • Jerit Pilu Anak di Kediri Lihat Ayah Ditemukan Tak Bernyawa di Kamar Mandi, Sepucuk Surat Kuak Fakta

    Jerit Pilu Anak di Kediri Lihat Ayah Ditemukan Tak Bernyawa di Kamar Mandi, Sepucuk Surat Kuak Fakta

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

    TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – Seorang pria bernama Bagus Wicaksono (44) ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri di kamar mandi rumahnya di Dusun Susuhan, Desa Gampeng, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri, pada Jumat (13/12/2024).

    Kejadian pria meninggal ini menggegerkan warga setelah sepucuk surat wasiat ditemukan di lokasi kejadian.

    Kapolsek Gampengrejo, AKP Iwan Setyo Budhi, menjelaskan bahwa anak korban yang berusia 15 tahun adalah orang pertama yang menemukan ayahnya dalam kondisi tergantung. 

    “Anak korban pulang bermain dan mendapati ayahnya sudah berada di kamar mandi dalam keadaan menggantung. Karena ketakutan, anaknya langsung memberi tahu tetangga sekitar,” jelas AKP Iwan.

    Petugas yang melakukan olah TKP kemudian menemukan surat wasiat yang ditulis tangan oleh korban. 

    Dalam surat tersebut, Bagus Wicaksono berpamitan kepada kakaknya, Mbak Atik Elismawati, dan menitipkan anaknya, Sasa.

    Ia juga meminta agar dimakamkan di dekat ibunya di pemakaman umum Dusun Kranggan, Desa Nambaan, Kecamatan Ngasem.

    “Isi surat itu berbunyi Mbak Atik Elismawati Aku Pamit Titip Sasa Mbak Makom no Aku Karo Ibuk Tulong. Surat ini ditujukan kepada kakaknya,” terang AKP Iwan.

    Hasil pemeriksaan dari tim medis dan Inafis Satreskrim Polres Kediri tidak menemukan tanda-tanda bekas kekerasan pada tubuh korban.

    Polisi menduga kuat bahwa kasus ini murni bunuh diri. 

    “Korban sebelumnya masih sempat menjemput anaknya dari sekolah. Saat ini, kami masih mendalami kemungkinan penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya,” tambah AKP Iwan.

    Polisi mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap kondisi mental anggota keluarga yang mungkin mengalami tekanan atau kesulitan. 

    “Untuk saat ini kami masih mendalami penyebab dugaan bunuh diri yang dilakukan korban,” ungkapnya.

    Disclaimer

    Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

    Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa  . 

    Kalau Anda butuh bantuan konsultasi untuk mengatasi masalah depresi atau jika Anda melihat orang yang ingin melakukan aksi bunuh diri, dapat menghubungi nomor darurat Kementerian Kesehatan di 119.

  • Satu Keluarga di Kediri Diduga Keracunan, Balita 2 Tahun Tewas

    Satu Keluarga di Kediri Diduga Keracunan, Balita 2 Tahun Tewas

    ERA.id – Satu keluarga di Desa Manggis, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, ditemukan kondisi lemas diduga akibat keracunan, pada Jumat (13/12/2024). 

    Sementara anak bungsu mereka, Mochamad Raffa Septiano yang baru berusia 2 tahun, tewas di tempat kejadian.

    Informasi yang dihimpun ERA, satu keluarga yang diduga keracunan itu yakni terdiri pasangan suami istri Danang (31) dan Winatun (29), serta anak sulung mereka, Den Noval (8), ditemukan dalam kondisi lemas di sebuah rumah setengah jadi yang terletak di pinggir sawah. 

    Keluarga tersebut ditemukan setelah anak sulung mereka Den Noval menelepon kerabat mereka di Mojo untuk meminta bantuan.

    Hal ini disampaikan oleh kepala Desa Manggis, Katiran. Ia menjelaskan bahwa laporan awal datang dari warga yang merasa curiga karena rumah keluarga tersebut tidak menunjukkan aktivitas sejak pagi. 

    “Warga melapor karena rumahnya belum dibuka sejak pagi. Ketika kami ke lokasi, kondisinya sudah ramai oleh warga,” kata Katiran, kepada awak media.

    Setelah ditemukan, Danang dan Winatun segera dievakuasi ke Rumah Sakit SLG Kediri. Keduanya kini telah siuman, sementara jasad si bungsu Raffa dibawa ke RS Bhayangkara untuk keperluan autopsi.

    Dari pernyataan pihak kepolisian kediri, kata dia, menyatakan bahwa dugaan sementara penyebab insiden ini adalah keracunan. Namun, jenis racun yang menyebabkan tragedi tersebut masih dalam proses penyelidikan.

    “Untuk saat ini, dugaan awalnya adalah keracunan, tapi jenis racunnya belum diketahui,” pungkasnya.

  • Evandro Brandao: Kepingan Puzzle yang Kembali Menghidupkan PSIS Semarang

    Evandro Brandao: Kepingan Puzzle yang Kembali Menghidupkan PSIS Semarang

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Ketika seorang pemain kembali dari cedera panjang, ekspektasi biasanya tidak terlalu tinggi.

    Namun, Evandro Brandao membalikkan semua keraguan itu dengan menjadi motor serangan PSIS Semarang dalam beberapa laga terakhir.

    Bomber asal Portugal ini bak kepingan puzzle yang sempat hilang di awal musim, kini kembali menjadi bagian penting dalam strategi PSIS. Dalam empat laga yang dilakoninya, Evandro telah mencatatkan dua gol dan satu assist, kontribusi signifikan yang menegaskan kualitasnya sebagai striker kelas atas.

    Perjalanan Bangkit dari Cedera

    Didatangkan PSIS Semarang di awal musim, Evandro langsung dihadapkan pada tantangan berat.

    Cedera yang ia alami di sesi latihan perdana membuatnya harus menepi dan melewatkan banyak laga.

    Namun, kerja keras dan ketekunannya dalam pemulihan berbuah manis. Debutnya musim ini dimulai ketika PSIS menghadapi Persik Kediri, dan ia langsung mencetak gol yang mengantarkan PSIS ke jalur kemenangan.

    Selanjutnya, Evandro terus menunjukkan kontribusi penting. Melawan Semen Padang, PSIS meraih tiga poin, dan saat menghadapi Borneo FC di kandang lawan, ia membantu tim mencuri hasil imbang.

    Puncak performa Evandro terlihat saat PSIS menjamu Bali United di Stadion Jatidiri. Ia mencetak gol dan memberikan assist yang memastikan kemenangan manis untuk tim Laskar Mahesa Jenar.

    Perubahan Taktik yang Berbuah Manis

    Pelatih kepala PSIS, Gilbert Agius, menyesuaikan formasi tim dengan menempatkan Evandro sebagai striker utama. Didukung oleh Gali Freitas sebagai second striker, kombinasi ini terbukti efektif. Agius mengakui bahwa kehadiran Evandro memberikan dimensi baru pada serangan PSIS.

    “Di babak pertama melawan Bali United, kami mendominasi. Seharusnya bisa mencetak lebih dari satu gol. Tapi yang penting adalah tiga poin ini sangat berarti bagi kami,” ujar Agius dalam konferensi pers pasca-pertandingan.

    Menuju Akhir Musim dengan Optimisme

    Kembalinya Evandro memberikan energi baru bagi PSIS yang sempat tertatih-tatih di awal musim. Kini, dengan penampilan gemilang di empat laga terakhir, PSIS Semarang tampak lebih percaya diri menghadapi jadwal padat ke depan, termasuk laga melawan PSS Sleman pada Minggu (17/12).

    Evandro Brandao bukan hanya sekadar pemain yang pulih dari cedera. Ia telah membuktikan bahwa dirinya adalah bagian penting dari mesin PSIS Semarang. Jika performa ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin PSIS akan menjadi kekuatan yang menakutkan di sisa kompetisi musim ini.

    Kembalinya Evandro adalah cerita kebangkitan dan harapan – bagi PSIS Semarang dan para suporternya. Laskar Mahesa Jenar kini kembali bertarung dengan formasi terbaiknya, siap menantang siapa saja di lapangan hijau.

  • Tim Risma-Gus Hans Ungkap Beragam Kejanggalan Pilgub Jatim 2024

    Tim Risma-Gus Hans Ungkap Beragam Kejanggalan Pilgub Jatim 2024

    Surabaya (beritajatim.com) – Tim kuasa hukum pasangan calon gubernur Jawa Timur nomor urut 03, Tri Rismaharini dan Gus Hans resmi mendaftarkan gugatan sengketa Pilgub Jatim ke Mahkamah Konstitusi [MK], pada 11 Desember 2024.

    Juru Bicara paslon Risma-Gus Hans, Abdul Aziz mengatakan gugatan sengketa Jilgub Jatim telah diajukan ke MK, dengan nomor 268/PAN.MK/e-AP3/12/2024.

    “Pada tanggal 11 Desember 2024 sekira pukul 23.07 WIB. Tim Kuasa Hukum Ibu Risma dan Gus Hans secara resmi telah mendaftarkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) dengan akta pengajuan permohonan, nomor: 268/PAN.MK/e-AP3/12/2024,” kata Abdul Aziz tertulis, Jumat (13/12/2024).

    Abdul menegaskan bahwa suara rakyat Jawa Timur harus dihargai sebagai penyampai kehendak dari Tuhan. Kata dia, untuk mewujudkan penyelenggaraan pilkada yang berintegritas, agar marwah demokrasi makin berkembang dan maju.

    Dia turut menyampaikan pandangan akhir dalam pelaksanaan rapat pleno terbuka rekapitulasi dan penetapan Pilgub Jatim 2024, dengan membacakan sejumlah kejanggalan yang mereka temukan.

    “Ada ketidaknormalan atau keanehan yang kami sebut anomali Pilgub Jatim 2024,” ungkap Abdul Aziz.

    Anomali pertama yakni jumlah pemilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) mencapai angka di atas 90 persen DPT dan bahkan mencapai 100 persen DPT di 2.780 TPS, di sebanyak 26 kabupaten dan kota.

    “Dan dari hal itu juga, menimbulkan selisih suara pemilih paslon 02 yang mencapai 743.784 suara dibandingkan pemilih paslon 03 di wilayah Sampang, Pamekasan dan Bangkalan,” papar dia.

    Sementara khusus di Sampang, kata dia, terdapat 13 desa dan di Pamekasan 2 desa dengan jumlah pemilih di semua TPS-nya mencapai 100 persen.

    Anomali kedua, Aziz menerangkan bahwa jumlah pemilih Risma-Gus Hans di TPS mencapai kurang dari 30 suara dan atau bahkan mencapai ‘0’ suara di 3.900 TPS tersebar di 31 kabupaten serta kota.

    “Di sini selisih pemilih paslon 02 mencapai angka 897.361 suara, jika dibandingkan dengan pemilih paslon 03 persentasenya terbesar di wilayah Sumenep, Sampang dan Bondowoso,” imbuh dia.

    Anomali ketiga, kata dia, ialah adanya perbedaan dari jumlah pemilih di Pilgub lebih besar daripada jumlah pemilih Pilbup maupun Pilwalkot. Ditemukan selisihnya melebihi DPTb di 164 TPS di 34 kabupaten/kota.

    “Di mana selisih pemilih paslon 02 mencapai 18.745 suara dibandingkan pemilih paslon 03, yang persentase terbesarnya ada di Kota Madiun, Situbondo dan Kota Kediri,” tutur Abdul Aziz.

    “Abomali ke empat, terdapat perbedaan perolehan suara paslon antara total C1 TPS dengan Form D kecamatan, di sembilan kabupaten/kota. Di mana selisih suara paslon 2 mencapai 72.180 suara dibandingkan pemilih paslon 3. Jumlah terbesarnya ada di Surabaya, Sampang dan Bangkalan,” tambahnya.

    Dan yanh terakhir, lanjut Abdul Aziz, ialah adanya temuan form C1 hasil di beberapa TPS yang di-tipex atau dicoret untuk perolehan paslon 01 dan paslon 03, menjadi ‘0’ suara. sementara perolehan paslon 02 bertambah menjadi sebanyak 200-500 suara.

    Dengan rentetan anomali itu, Aziz menegaskan pihak paslon 03 Risma-Gus Hans mengaku akan mengajukan gugatan sengketa hasil Pilgub itu dan akan membuktikannya di MK.

    “Kami mempertimbangkan untuk menyoal kualitas penyelenggaraan Pilkada Jatim yang patut diduga ada upaya dan tindakan yang bermuara pada terstruktur, sistematis dan masif alias TSM. Serta membuktikannya dalam ruang peradilan yang terhormat Mahkamah Konstitusi,” tegas dia.

    Itulah alasan mereka tidak menandatangani berita acara hasil rekapitulasi atau form D hasil. Alasan-alasan itu juga, kata dia, juga sudah mereka tuangkan dalam form kejadian khusus dan atau keberatan saksi.

    “Tak lupa karena akhir dari rapat pleno ini bertepatan dengan 9 Desember 2024, kami mengucapkan selamat Hari Antikorupsi sedunia dan salam antikorupsi,” tutupnya.

    Sedangkan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur resmi menyatakan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak menang dalam Pilgub Jatim 2024, dengan perolehan suara 12.192.165.

    Hal itu berdasarkan hasil rapat pleno rekapitulasi suara Pilgub Jatim 2024, yang berlangsung Minggu (8/12) hingga Senin (9/12) malam, di Hotel DoubleTree Surabaya.

    “Menetapkan hasil pemilihan gubernur dan wakil gubernur provinsi Jawa Timur tahun 2024 dengan perolehan sebagai berikut,” kata Ketua KPU Jatim Aang Kunaifi saat membacakan hasil rekapitulasi.

    Untuk pasangan calon nomor urut 01 Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Hakim dengan perolehan suara sah sebanyak 1.797.332 suara.

    “Pasangan calon nomor urut 2 atas nama Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak dengan perolehan suara sah sebanyak 12.192.165,” ucapnya.

    “Pasangan calon nomor urut 3 atas nama dokter doktor Insinyur Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans dengan perolehan suara sah sebanyak 6.743.095,” tambah Aang.

    Jumlah DPT ditambah 2,5 persen surat suara cadangan di Jatim diketahuinya sebanyak 32.081.667. Suara sah sebanyak 20.732.592. Sedangkan suara tidak sah mencapai 1.204.610. [ama/but]

     

  • Evandro Brandao Kembali Dari Cedera Panjang, Kini Jadi Andalan PSIS Semarang

    Evandro Brandao Kembali Dari Cedera Panjang, Kini Jadi Andalan PSIS Semarang

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Bomber PSIS Semarang, Evandro Brandao bisa jadi ibarat kepingan puzzel yang sempat hilang namun telah ditemukan kembali.

    Hal itu ditunjukkan Evandro dalam empat laga bersama PSIS musim ini dengan penampilan meyakinkan.

    Pasca cedera panjang, Evandro sebenarnya belum mencapai kondisi terbaiknya saat diberi kesempatan main.

    Namun, dalam empat laga yang sudah ia jalani, eks striker Rans Nusantara FC itu sudah mengemas dua gol dan satu assist. 

    Saat didatangkan di awal musim, Evandro harus menahan diri bermain sebab dibekap cedera ketika menjalani latihan perdana di PSIS.

    Evandro mulai bermain sejak PSIS tandang ke Persik Kediri dan langsung mencatatkan satu gol.

    Kemudian saat menghadapi Semen Padang dan Borneo FC, Evandro juga kembali bermain serta PSIS mendapatkan tiga poin menghadapi Kabau Sirah dan berhasil menahan imbang Pesut Etam di kandangnya.

    Terakhir, Evandro kembali bermain pada saat PSIS menjamu Bali United di Stadion Jatidiri dan mencatatkan satu gol serta satu assist yang membuat PSIS menang saat kembali ke Stadion Jatidiri.

    Saat Evandro bermain, pelatih kepala PSIS Gilbert Agius pun merubah strategi dengan menempatkan pemain asal Portugal tersebut sebagai striker utama dan ditopang Gali Freitas sebagai second striker.

    Gilbert pun sempat menjelaskan formasi timnya akan disesuaikan dengan kebutuhan tim.

    Namun jika melihat hasil di empat laga terakhir, telah terlihat bahwa kepingan puzzel PSIS  yang hilang di awal musim telah kembali.

    Gilbert Agius pun memang mengakui bahwa PSIS telah kembali tampil apik dan terbukti mendominasi saat menghadapi Bali United, Rabu (11/12) lalu di Jatidiri.

    “Di babak pertama kami layak unggul meskipun seharusnya bisa mencetak lebih dari satu gol. Kami mendominasi dan bermain sesuai rencana,” terangnya dalam jumpa pers beberapa waktu lalu.

    “Walaupun Kami kebobolan (Babak kedua). Tapi menurut saya semua tim sudah bermain dengan baik. Saya apresiasi dan tiga poin ini bagus untuk kami,” tandasnya.(*)

  • Partisipasi Masyarakat Pamekasan di Pilgub Tertinggi se-Jatim

    Partisipasi Masyarakat Pamekasan di Pilgub Tertinggi se-Jatim

    Pamekasan (beritajatim.com) – Tingkat partisipasi masyarakat di kabupaten Pamekasan, menempati peringkat tertinggi pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, khususnya pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur.

    “Partisipasi masyarakat di Pamekasan, pada pelaksanaan Pilgub Jatim 2024 masuk peringkat 10 besar. Bahkan tingkat partisipasi masyarakat juga menempati posisi teratas se Jatim,” kata Komisioner KPU Pamekasan, Moh Amiruddin, Jumat (13/12/2024).

    Pada pelaksanaan pesta demokrasi khususnya Pilgub Jatim, yang digelar serentak pada 27 November 2024 lalu. Tingkat partisipasi masyarakat di Pamekasan, mencapai prosentase sebesar 87,57 persen.

    “Bahkan peningkatan prosentase pada Pilgub Jatim 2024, juga meningkat signifikan dibanding Pilgub Jatim 2018 lalu, yakni dengan prosentase 70,40 persen,” sambung pria yang menjabat sebagai Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia KPU Pamekasan.

    Dari prosentase tersebut, Pamekasan menempati posisi tertinggi dibanding kabupaten atau kota lain di Jatim. “Peringkat kedua tingkat partisipasi masyarakat tertinggi di Pilgub Jatim, yakni Kabupaten Sampang, dengan prosentase 87,30 persen, disusul Mojokerto 84,67 persen, Kota Batu 81,57 persen, serta Kota Blitar 80,47 persen,” ungkapnya.

    “Peringkat enam ditempati Kota Kediri dengan prosentase 80,45 persen, disusul Kabupaten Situbondo 79,00 persen, Madiun 78,72 persen, Kota Probolinggo 78,51 persen, serta Kabupaten Bojonegoro 78,46 persen,” imbuhnya.

    Pihaknya menilai peningkatan tersebut tidak lepas dari hasil beragam upaya sosialisasi yang dilakukan dalam berbagai tahapan pesta demokrasi, sekaligus sebagai strategi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menyalurkan hak suara sebagai warga negara.

    “Salah satu faktor yang mendorong peningkatan partisipasi masyarakat, yakni berkat adanya kontribusi dari pemilih tambahan. Seperti DPTb (Daftar Pemilih Tambahan), pemilih pindahan, dan pemilih yang memiliki hak suara untuk Pilgub, seperti di Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) dan Pesantren,” jelasnya.

    Tidak hanya itu, pihaknya juga meyakini jika hal tersebut tidak lepas dari kesadaran masyarakat. “Peningkatan partisipasi ini menunjukkan bahwa kesadaran politik masyarakat Pamekasan semakin membaik,” tegasnya.

    “Strategi maupun pendekatan yang kami lakukan untuk mendorong partisipasi masyarakat, juga menjadi salah satu faktor pendukung peningkatan partisipasi masyarakat. Beberapa di antaranya melalui sosialisasi massif melalui media massa, baik media cetak, elektronik, online hingga media sosial,” imbuhnya.

    Selain itu, diskusi atau dialog interaktif hingga simulasi pemilu di berbagai tempat strategis, juga disinyalir menjadi faktor pendorong lainnya dalam meningkatkan partisipasi pemilih, mulai dari kawasan pedesaan, pesantren hingga lembaga pendidikan lainnya.

    “Artinya selama ini kami tidak hanya fokus pada kuantitas pemilih, tetapi juga kualitas suara. Oleh karena itu, edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya hak pilih terus kami lakukan secara konsisten dan berkesinambungan,” jelasnya.

    Dari itu pihaknya sangat berharap peningkatan partisipasi tersebut dapat berlanjut pada pelaksanaan pemilu berikutnya. “Tentunya hal ini juga harus dibarengi dengan berbagai langkah inovatif, guna memastikan setiap warga negara yang memiliki hak suara dapat menggunakan haknya secara optimal,” pungkasnya. [pin/beq]

  • BUMN Perkebunan Geber Tiga Program untuk Memperkuat Swasembada Pangan – Halaman all

    BUMN Perkebunan Geber Tiga Program untuk Memperkuat Swasembada Pangan – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Prabowo Subianto sudah mencanangkan swasembada pangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    Untuk mendukung program tersebut, BUMN perkebunan menjalankan berbagai program strategis yang berdampak luas dan berkelanjutan seperti program Tanam Padi PT Perkebunan Nusantara (TAMPAN).

    Program ini memanfaatkan pola intercropping padi gogo di lahan peremajaan sawit rakyat.

    “Dengan target luasan 206 ribu hektare dalam lima tahun ke depan, program ini berpotensi memproduksi setengah juta ton gabah,” kata Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, di Jakarta.

    Varietas padi gogo yang digunakan, seperti Situ Bagendit, telah terbukti mampu menghasilkan produktivitas tinggi hingga 5,5 ton per hektare di lahan sawah dan 4,0 ton per hektare di lahan kering. Hasil tersebut tidak hanya menjawab kebutuhan pangan nasional, tetapi juga memberikan sumber pendapatan tambahan bagi petani sawit.

    Program penanaman padi gogo dilakukan melalui kolaborasi PTPN Group dengan Kementerian BUMN, Kementerian Pertanian dan Kementerian Koordinator Bidang Pangan.

    Berdasarkan hasil kajian, potensi intercropping padi gogo di lahan PSR ini dapat mendukung swasembada beras dengan potensi nasional mampu menghasilkan tambahan 1,1 juta ton beras melalui target peremajaan seluas 400.000 hektare pertahun.

    Di industri gula, PTPN melalui PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), juga telah meluncurkan “Program Manis” – Menuju Swasembada Gula Indonesia.

    Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem industri gula nasional dengan melibatkan kolaborasi antarpetani, lembaga pemerintah, perbankan, serta BUMN lain seperti PT Pupuk Indonesia dan Himbara (BRI, Mandiri dan BNI).

    Selain merekrut agripreneur tebu kalangan generasi muda, program ini juga membentuk “Saung Manis” di berbagai wilayah, antara lain di Mojokerto, Kediri, Lumajang, Ngawi, Pekalongan, dan Bone.

    Saung Manis men jadi ruang diskusi bagi petani sekaligus wadah penyuluhan pertanian, pelatihan teknis, hingga akses pendanaan dari sektor perbankan.

    Para agripreneur terpilih akan mengelola mini estate tebu dengan luasan 50 hingga 100 hektare, memberikan mereka pengalaman praktis sekaligus memberdayakan potensi lokal.

    “Program ini diharapkan menciptakan sinergi antara peningkatan hasil produksi tebu dan peran strategis generasi muda dalam pertanian modern,” ujar Ghani.

    PTPN juga menjalankan program Makmur yang menawarkan ekosistem terpadu dari penyediaan benih, pupuk, hingga jaminan pasar bagi petani.

    Program ini telah diterapkan pada berbagai komoditas, termasuk tebu, dengan hasil yang signifikan. Di kebun tebu Mangliwetan Bondowoso, misalnya, produktivitas meningkat hingga 45 persen, dari 76 ton per hektare menjadi 110 ton per hektare.

    “Program ini tidak hanya meningkatkan hasil panen tetapi juga meningkatkan pendapatan petani, dengan kenaikan rendemen tebu dari 8,14% menjadi 8,94%,” tambah Ghani.

    Kemitraan dalam dairy farm juga menjadi langkah penting dalam diversifikasi pangan nasional.

    PTPN memanfaatkan asetnya untuk mendukung produksi susu dalam negeri melalui peternakan sapi perah modern. Rencananya program ini akan dikolaborasikan dengan Kementerian Pertanian khususnya Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.

    Program ini selain untuk memenuhi kebutuhan protein hewani, juga menciptakan rantai pasok lokal yang lebih efisien, mengurangi ketergantungan pada impor, dan mendukung keseimbangan gizi masyarakat.

    Dampak dari berbagai inisiatif ini mencakup peningkatan produktivitas pangan, penguatan kesejahteraan petani, serta dukungan terhadap ketahanan pangan nasional. 

  • Pemkot Kediri Cetak Petugas Protokol dan MC Berkompeten di OPD

    Pemkot Kediri Cetak Petugas Protokol dan MC Berkompeten di OPD

    Kediri (beritajatim.com) – Sebagai upaya dalam meningkatkan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri dalam bidang Keprotokolan dan Pembawa Acara (MC), Pemkot Kediri melalui Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) selama dua hari.

    Kegiatan tersebut digelar dengan materi yang berbeda pada masing-masing waktu, yakni Rabu (11/12/2024) membahas tentang Keprotokolan dan Kamis (12/12/2024) dengan materi Tata Cara MC bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

    Agar penyampaian materi dapat diterima dengan baik oleh peserta, pada Bimtek yang diikuti perwakilan ASN tiap-tiap OPD tersebut, menghadirkan pemateri yakni Grace Mamahit, Master Trainer BNSP.

    Berlangsung di salah satu hotel di Kota Kediri tersebut, kegiatan tersebut dibuka oleh Zanariah, Pj Wali Kota Kediri secara virtual. Dalam sambutannya pada konferensi video, Zanariah mengatakan, keberhasilan suatu acara sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya, salah satunya adalah peran MC.

    Menurutnya, MC yang profesional tak hanya berperan menyampaikan informasi, tetapi juga memiliki peran krusial di antaranya: membangun citra positif suatu instansi, menjaga suasana acara, memastikan rangkaian acara berjalan sesuai rencana, serta menghubungkan pembicara dengan audiens.

    Ia pun berharap agar peserta dapat mempelajari dengan sungguh-sungguh, kemudian menginformasikan kepada rekan kerja di OPD agar Pemkot Kediri memiliki beberapa MC yang kompeten.

    Turut hadir pula di tengah-tengah peserta, Tanto Wijohari, Asisten Administrasi Umum Pemkot Kediri. Dirinya menyatakan sependapat dengan Pj Wali Kota Kediri bahwa keprotokolan dan MC merupakan dua hal yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan suatu kegiatan.

    “Dengan berbagai jenis acara yang diadakan oleh masing-masing OPD, maka memiliki MC atau pembawa acara merupakan investasi jangka panjang. Karena merupakan penentu citra profesionalisme instansi,” sambung Tanto.

    Ia juga berharap melalui Bimtek ini, seluruh peserta dapat meningkatkan kemampuannya sebagai petugas protokol dan MC, sehingga menjadi aset yang berharga bagi masing-masing OPD.

    “Saya yakin, dengan adanya petugas protokol dan pembawa acara di setiap OPD, kita dapat mewujudkan penyelenggaraan acara yang semakin berkualitas di lingkungan Pemerintah Kota Kediri,” tutupnya. [nm/aje]