kab/kota: Kediri

  • Gus Qowim Hadiri Refleksi Akhir Tahun Pemuda se-Kota Kediri

    Gus Qowim Hadiri Refleksi Akhir Tahun Pemuda se-Kota Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Kediri menggelar refleksi akhir tahun pemuda Se-Kota Kediri. Acara mengambil tema Kolaborasi Pemuda dan Pemerintah : Inovasi dan Sinergi Menuju Kediri Mapan dan Berdaya Saing.

    Mengambil tempat di Kantor BKPSDM. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Ketua DPRD Kota Kediri Firdaus dan Calon Wakil Wali Kota Kediri terpilih KH. Qowimuddin Thoha (Gus Qowim).

    Ketua KNPI Kota Kediri, Mujidul Ibad mengatakan bila dalam refleksi selama periode satu tahun 2024 masih banyak kekurangan dan akan dilakukan pembenahan dan peningkatan agar organisasi bisa menciptakan pemuda yang lebih optimal.

    Menurut Ibad, bila seluruh Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang hampir mencapai 50 dengan berbagai macam latar belakang tersebut bisa bersatu maka bisa membuat kesejahteraan dan pembangunan di Kota Kediri

    “Jadi kami sengaja mengundang sejumlah OPD, harapannya kedepan biar bisa berkolaborasi untuk meningkatkan sejumlah UMKM, dan entrepreneur muda,” katanya, pada Senin 23 Desember 2024.

    Apalagi, secara tidak langsung kontribusi dari berbagai OKP tersebut bisa melahirkan para pemimpin, entrepreneur, dan pemuda yang solutif untuk bisa terjun di masyarakat dalam mengambil peran.

    Berbagai pelatihan pun telah dilaksanakan, sebut saja pelatihan untuk digital marketing, desain produk dan foto dengan peserta UMKM se-Kota Kediri, pelatihan pembuatan minyak wangi dan masih banyak lagi dengan harapan bisa memupuk jiwa wirausaha bagi para pemuda.

    Sementara itu, Ketua DPRD Kota Kediri Firdaus yang turut hadir mengapresiasi langkah yang diambil KNPI Kota Kediri sebab memiliki peran untuk membawahi organisasi pemuda.

    Disinggung terkait Perda Kepemudaan, Kak Edo sapaanya menyebut bila hal tersebut melalui mekanisme pembahasan setelah diajukan.

    “Bukan pembahasan di perdanya, namun pembahasan apakah perda tersebut bisa diterima untuk diajukan menjadi perda atau tidak. Kan melalui mekanisme yang ada baik di eksekutif maupun di legislatifnya. Harapannya adalah tentunya kalau itu menjadikan kebaikan ya kenapa tidak,” pungkasnya. [nm/kun]

  • Banjir Landa Banyakan dan Grogol Kediri, Ini Langkah Bupati

    Banjir Landa Banyakan dan Grogol Kediri, Ini Langkah Bupati

    Kediri (beritajatim.com) – Banjir melanda dua kecamatan di Kabupaten Kediri yaitu Kecamatan Grogol dan Banyakan. Untuk mengatasi musibah ini, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menerjunkan timnya.

    Melalui Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kediri, Stefanus Djoko Sukrisno, Mas Dhito (sapaan akrab Bupati Hanindhito) mengatakan hingga Senin (23/12/2024) terus dilakukan pembersihan wilayah terdampak banjir.

    Di Tiron, Pemerintah Kabupaten Kediri mendatangkan alat berat untuk melakukan pembersihan material yang dibawa banjir yang terjadi pada Minggu (22/12/2024) sore. “Kita lakukan pembersihan, warga terdampak juga sudah kita lakukan assesment,” terangnya.

    Pemkab Kediri juga melakukan droping kebutuhan logistik bagi warga terdampak. Selain itu, pendirian dapur umum juga dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi warga terdampak.

    Adapun kebutuhan pokok yang diberikan kepada warga terdampak meliputi beras, makanan siap saji, dendeng, gula, dan kebutuhan lainnya.

    Bupati Kediri terjunkan tim untuk mengatasi banjir di Grogol dan Banyakan

    Terkait kerusakan yang ditimbulkan akibat banjir dan pemberian logistik tersebut, Djoko menuturkan pihaknya juga terjun langsung bersama dengan OPD terkait seperti Dinas PUPR dan Dinas Perumahan dan Pemukiman, Dinas Sosial, hingga Satpol PP.

    “Kehadiran lintas instansi ini diharapkan mempercepat penanganan dampak kerusakan. Seperti jika terjadi kerusakan rumah akan langsung ditangani Dinas Perkim,” jelas Djoko.

    Sementara, Kepala Dinas PUPR, Irwan Candra menjelaskan beberapa titik sungai telah ditindaklanjuti dengan mendatangkan alat berat. Di Sungai Kolokoso misalnya, Dinas PUPR telah melakukan perbaikan tanggul jebol.

    “Kita lakukan perbaikan Sungai Kolokoso sekaligus berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS) untuk perbaikan lanjutan,” terangnya.

    Selain perbaikan tanggul, pengerukan sampah yang menjadi salah satu penyebab banjir juga dilakukan. Kedepan, pihaknya akan melakukan normalisasi sungai yang menjadi titik-titik penyebab banjir seperti Sungai Sumberkas yang menjadi anak Sungai Bendo Mongal. [nm/kun]

  • Harga Telur dan Daging Ayam di Pasar Gringging Naik Jelang Natal dan Tahun Baru 2025

    Harga Telur dan Daging Ayam di Pasar Gringging Naik Jelang Natal dan Tahun Baru 2025

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

    TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri menemukan sejumlah harga bahan pokok di Pasar Gringging Kediri mulai mengalami kenaikan.

    Hal ini terungkap dalam inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), pada Senin (23/12/2024).  

    Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner DKPP Kabupaten Kediri, Yuni Ismawati, mengungkapkan, sejumlah bahan pokok seperti telur ayam ras yang sebelumnya berada di kisaran Rp 27.000 per kilogram kini naik menjadi Rp 30.000 per kilogram.

    Selain itu, harga daging ayam ras juga mengalami kenaikan dari Rp 33.000 menjadi Rp 34.000 per kilogram.  

    “Kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap bahan pangan tersebut menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru,” jelas Yuni usai memimpin sidak.

    Meski begitu, Yuni menegaskan, kenaikan harga ini masih lebih rendah dibandingkan periode Natal dan Tahun Baru 2023, di mana harga daging ayam sempat menyentuh angka Rp 36.000 hingga Rp 38.000 per kilogram.

    “Saat ini kenaikan harga lebih moderat, dan stok bahan pangan seperti telur ayam dan daging ayam potong di Kabupaten Kediri masih sangat aman,” imbuhnya.  

    Selain telur dan daging ayam, Yuni menyebutkan, harga bahan pokok lainnya seperti beras, minyak goreng, serta sayur-mayur, termasuk bawang merah dan bawang putih, masih stabil.

    Pasokan bahan pangan tersebut juga dipastikan mencukupi sehingga masyarakat tidak perlu khawatir atau melakukan pembelian berlebihan.

    “Sehingga masyarakat tidak perlu melakukan pembelian berlebih atau panic buying,” ungkapnya. 

    Selain di Pasar Gringging, rencananya DKPP Kabupaten Kediri juga akan melakukan sidak di beberapa pasrah tradisional lain, seperti di Kecamatan Kras dan Pare.

    Dengan kondisi pasokan yang terjaga, masyarakat diimbau untuk tetap bijak dalam berbelanja dan tidak panik menghadapi kenaikan harga.

    Pemerintah juga terus memantau pergerakan harga serta ketersediaan bahan pangan demi memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi selama perayaan Natal dan Tahun Baru.  

    Sementara itu, salah satu pedagang telur ayam di Pasar Gringging, Istonik membenarkan adanya kenaikan harga telur ayam ras di lapaknya. 

    “Empat hari lalu, harga telur ayam masih Rp 28.000 per kilogram, tapi sekarang sudah naik menjadi Rp 30.000 per kilogram,” ungkapnya. 

    Meski begitu, Istonik memastikan stok telur ayam tetap aman karena pasokan langsung diperoleh dari peternak lokal di sekitar pasar.  

  • Banjir Bandang di Kediri, Warga: Seperti Air Bah

    Banjir Bandang di Kediri, Warga: Seperti Air Bah

    Kediri, Beritasatu.com – Banjir bandang menerjang sejumlah rumah warga di Desa Tiron, Kecamatan Bayakan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Warga menyebut banjir bandang yang datang secara tiba-tiba seperti air bah.

    Banjir bandang menerjang sejumlah rumah warga di Desa Tiron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Akibat banjir bandang, membuat sejumlah rumah rusak dan barang-barang milik warga hanyut.

    Petugas gabungan mencatat setidaknya akibat banjir bandang di Kediri itu, ada sebanyak 26 rumah yang terdampak mengalami kerusakan di wilayah Desa Tiron, Kecamatan Banyakan, tersebut. 

    “Yang rusak berat ada sekitar enam rumah, sedangkan rumah yang lain rusak ringan,” kata Kalaksa BPBD Kabupaten Kediri Stefanus Djoko Sukrisno kepada awak media, Senin (23/12/2024).

    Banjir bandang di Kediri yang terjadi sejak pukul 15.00 WIB, Minggu (22/12/2024), BPBD Kabupaten Kediri langsung melakukan penanganan di tempat kejadian. Posko kebencanaan dan dapur umum pun disediakan BPBD Kabupaten Kediri telah disediakan bagi warga yang ingin mengungsi.

    Hingga kondisi terakhir, banjir bandar yang berasal dari luapan sungai di dua kecamatan ini sudah surut dan berlanjut pembersihan rumah warga.

    Sementara itu, Kepala Desa Tiron, Kecamatan Banyakan, Inna Rahayu, menyampaikan, tidak ada korban jiwa akan kejadian banjir ini. Namun, sejumlah rumah warga mengalami rusak berat seperti bagian dapur ikut hanyut derasnya banjir luapan. Sejumlah barang-barang berharga seperti elektronik dna lain sebagainya sebagian hanyut terseret arus. 

    “Tiba-tiba seperti air bah itu masuk ke rumah. Jadi banyak pintu-pintu itu yang jebol kaca-kaca yang pecah barang-barang berserakan. Jadi warga itu hampir tidak sempat menyelamatkan barang-barang pentingnya,” ungkapnya, menjelaskan kronologi kejadian banjir bandang di Kediri.

  • Dokter Koas Jambak dan Cakar Pedagang karena Topping Makanan Kurang Banyak, Korban Sempat Hanya Diam

    Dokter Koas Jambak dan Cakar Pedagang karena Topping Makanan Kurang Banyak, Korban Sempat Hanya Diam

    TRIBUNJATIM.COM – Sosok dokter koas aniaya pedagang viral di media sosial.

    Disebutkan bahwa dokter koas itu marah karena kurang topping pada makanannya.

    Dokter koas itu bernama Fladiniyah Puluhulawa.

    Sebelumnya ia perna viral karena cekcok masalah parkir mobil.

    Kini ia kembali berulah.

    Dalam video yang viral, dokter Fladiniyah Puluhulawa tampak menjambak dan mencakar pedagang makanan.

    Aksi RSUD Pirngadi Medan tersebut terjadi di Jl. Perintis Kemerdekaan No 47, Kelurahan Printis, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, Sumatera Utara pada hari Kamis (19/12/2024) sekira pukul 19.10 WIB.

    Awalnya, ia datang membeli makanan dari gerai tempat korban bekerja.

    Namun, tiba-tiba Fladiniyah protes karena topping pesanannya kurang banyak.

    Fladiniyah kemudian melempar kotak makanan ke korban.

    Korban saat itu hanya diam, namun Fladiniyah tiba-tiba kembali dan kemudian menarik rambut korban.

    Tidak hanya itu, Fladiniyah juga mencakar korban di bagian tangan kiri dan di bagian kening kiri korban.

    Korban juga sempat ditendang oleh Fladiniyah sebelum kemudian ia pergi.

    Kini,  pekerja gerai yang diketahui bernama Fitra Samosir melaporkan Fladiniyah Puluhulawa ke polisi.

    Laporan tersebut telah dicatat Polrestabes Medan dengan nomor STTLP/B/3609/XII/2024/SPKT/Polrestabes Medan/Polda Sumatera Utara.

    Aksi anarkis yang dilakukan dokter koas tersebut diketahui bukan hanya kali ini terjadi.

    Adapun, video kejadian berdurasi 3 menit 24 detik dibagikan akun X (Twitter) @Bacot pada Sabtu (21/12/2024).

    “Waduh, dokter koas ini lagi,” tulis akun tersebut dikutip dari TribunSumsel.

    Dalam video tersebut, terlihat seorang wanita berbaju putih terlibat cekcok dengan seorang pekerja di gerai makanan tersebut.

    Terlihat, wanita tersebut melemparkan kotak makanan kepada pekerja gerai hingga menjadi perhatian pengunjung lainnya.

    Pekerja gerai itu tampak tidak memberikan perlawanan dan hanya berdiri wanita tersebut.

    Tiba-tiba wanita tersebut kembali dan menjambak rambut pekerja gerai makanan tersebut.

    Mendapati perlakuan tersebut, pekerja gerai itu mencoba membalas wanita itu.

    Namun wanita itu mengelak dan memukul pekerja gerai tersebut berkali-kali.

    Sebelumnya, penganiayaan dialami seorang santri di pondok pesantren yang berada di Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

    SA (sebelumnya diberitakan AF) terpantik memukul korban, MKM (12), gara-gara sikap berlebihan saat membangunkan tidur. 

    Kasat Reskrim Polres Nganjuk, AKP Julkifli Sinaga mengatakan, kejadian tersebut belangsung pada Kamis (14/11/2024) sekitar pukul 04.30 WIB. 

    Kala itu, korban membangunkan SA untuk salat Subuh sembari menendang. 

    Sontak, SA (13) naik darah mendapat perlakuan tersebut.

    “Diduga korban dipukul lima kali oleh pelaku pada bagian lengan kanan akibat emosi,” katanya, Jumat (13/12/2024). 

    AKP Julkifli Sinaga menyatakan, pemukulan yang dilakukan SA diperkuat oleh keterangan para saksi. 

    Sementara beberapa hari lalu, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Nganjuk rampung memeriksa beberapa saksi. 

    Di antaranya, keluarga, teman sekamar korban, dan pihak pondok pesantren. 

    “Luka serius di kepala korban menurut keterangan para saksi bukan karena terduga pelaku. Terduga memang pernah menganiaya, tapi hanya penganiayaan ringan, ini menurut para saksi,” katanya. 

    Oleh sebab itu, lanjut AKP Julkifli Sinaga, pihaknya masih terus mendalami penyebab pasti pendarahan otak yang diderita korban. 

    Saat ini, korban juga belum bisa dimintai keterangan mendalam, karena masih menjalani perawatan. 

    Sedangkan terduga pelaku telah diamankan Polres Nganjuk. 

    Terduga pelaku berstatus sebagai anak.

    Sehingga terduga pelaku dititipkan di shelter Dinas Sosial Kabupaten Nganjuk untuk proses hukum lebih lanjut. 

    Pelaku akan dijerat Pasal 80 Ayat (1) UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.

    “Proses hukum akan terus kami lanjutkan, dengan memperhatikan hak-hak anak, baik sebagai pelaku maupun korban,” bebernya. 

    MKM (12) menjadi korban perundungan yang dilakukan oleh temannya sendiri di salah satu pondok pesantren yang berlokasi di Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk. 

    Ironisnya, sang teman bahkan tak segan melakukan kekerasan fisik terhadap korban hingga menderita pendarahan otak. 

    Korban harus dirawat intensif di rumah sakit swasta di Kediri. 

    Bahkan korban juga harus menjalani operasi kepala. 

    Peristiwa penganiayaan terjadi pada Kamis (14/11/2024) sekitar pukul 18.30 WIB. 

    Penganiayaan itu dilancarkan teman korban di dalam kamar pondok pesantren. 

    Berdasarkan hasil penyelidikan sementara kepolisian, dugaan penganiayaan ini dilakukan teman sekamar korban di pondok pesantren. 

    Korban sempat tak berani berterus terang kepada keluarga atas kejadian yang menimpanya. 

    Ia hanya mengeluh pusing dan sempat didiagnosa sakit tipes.

    Namun berselang waktu, kondisinya makin memburuk. 

    Akhirnya, korban mengaku kepada keluarga bahwa ia menjadi korban kekerasan fisik oleh rekan sesama santri. 

    Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Nganjuk memeriksa beberapa saksi. Di antaranya, keluarga, teman sekamar korban, dan pihak pondok pesantren.

    Barang bukti berupa hasil diagnosa medis korban juga dikumpulkan.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Banjir Kepung Sejumlah Daerah di Jawa Timur, Ribuan Warga Terdampak

    Banjir Kepung Sejumlah Daerah di Jawa Timur, Ribuan Warga Terdampak

    Daftar Isi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sejumlah daerah di Jawa Timur diterjang banjir akibat intensitas curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Jatim sejak Minggu (22/12).

    Daerah yang dilaporkan terdampak banjir di antaranya Jember, Banyuwangi, Bondowoso, hingga Kediri.

    Limpahan air yang menerjang permukiman penduduk itu bervariasi, mulai dari bencana banjir bandang hingga banjir rob.

    Puluhan ribu warga terkena dampak akibat banjir yang menerjang sejumlah daerah di Jatim tersebut.

    Banjir rendam 7 kecamatan di Jember

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember mencatat sebanyak 2.248 kepala keluarga (KK) terdampak banjir yang menerjang tujuh desa di Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

    “Jumlah KK yang terdampak banjir sebanyak 2.248 KK atau 7.331 jiwa yang tersebar di Desa Pondokrejo, Sidodadi, Andongrejo, Curahtakir, Curahnongko,Wonoasri dan Desa Sanenrejo,” kata Kepala BPBD Jember Widodo Julianto di kabupaten setempat, Senin.

    Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Jember menyebabkan sejumlah sungai meluap hingga menggenangi pemukiman warga di Kecamatan Tempurejo dan Wuluhan pada Ahad(22/12) sore.

    “Terjadi kenaikan debit air di Sungai Mayang, Bedadung, dan Kalisanen dan Curahnongko, sehingga menyebabkan banjir di beberapa lokasi di Kecamatan Tempurejo dengan ketinggian air hingga 140 cm,” tuturnya.

    Banjir rob rendam ribuan rumah di Banyuwangi

    Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mencatat sekitar 1.200 rumah warga Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, terendam banjir rob pada Minggu  (22/12) malam.

    Banjir rob di Kecamatan Muncar, itu terjadi setelah sebelumnya selama satu hari diguyur hujan dengan intensitas hujan tinggi.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dalam keterangannya di Banyuwangi, Senin, mengatakan telah melakukan beberapa tindakan salah satunya membagikan ribuan nasi siap santap kepada warga yang seharian tidak bisa beraktivitas sebagaimana biasanya.

    “Dapur umum sudah mulai jalan sejak dini hari tadi untuk mensuplai makanan siap santap kepada warga yang terdampak banjir,” ujarnya.
    Hujan deras pada Ahad (22/12) kemarin juga menyebabkan jembatan akses menuju ke Pos SPTN II Alas Purwo (Tanjung Pasir) terputus itu terhitung cukup besar.

    Bondowo diterjang banjir bandang

    Sejumlah desa di dua kecamatan di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Ahad (22/12) malam diterjang banjir bandang setelah sebelumnya di wilayah itu beberapa jam diguyur hujan deras.

    BPBD Kabupaten Bondowoso mencatat sementara ada puluhan rumah warga terdampak banjir bandang di Kecamatan Wonosari dan Kecamatan Tlogosari.

    “Hari ini tim kami masih melakukan asesmen rumah warga yang terdampak banjir luapan ari sungai tersebut,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bondowoso Sigit Purnomo di Bondowoso, Jawa Timur, Senin.

    Banjir luapan air sungai dan jebolnya DAM Ansana menerjang 23 rumah warga di Desa Tangsil (Kecamatan Wonosari), Desa Tlogosari, Sulek, Trotosari, dan Desa Pakisan (Kecamatan Tlogosari).
    “Banjir bandang juga menggenangi rumah warga dengan ketinggian sekitar 20 cm, dan sejumlah fasilitas umum juga terdampak dari banjir luapan air sungai tersebut,” kata dia.
    Hujan deras di Desa Sulek (Kecamatan Tlogosari), lanjut Sigit, juga mengakibatkan tanah longsor dan menimpa dua rumah warga.

    Tanggul jebol di Kediri

    BPBD Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mendata kerusakan akibat banjir bandang yang terjadi pada Minggu (22/12) sore.

    Banjir melanda sejumlah desa di dua kecamatan wilayah Kabupaten Kediri, antara lain di Desa Tiron, Banyakan, Maron dan Jatirejo di Kecamatan Banyakan.

    Sedangkan di Kecamatan Grogol, banjir melanda di Desa Cerme, Bakalana, Sonorejo, Sumberjo, Gambyok hingga Datengan.

    Banjir melanda pada Minggu (22/12) setelah hujan deras mengguyur wilayah puncak (Gunung Wilis, 2.563 meter di atas permukaan laut/mdpl).

    Ketinggian air juga bervariasi. Rata-rata sekitar 50 sentimeter. Beberapa rumah warga bahkan terendam air luapan sehingga pemilik rumah harus mengungsi.

    Banjir juga terjadi di area Bandara Internasional Dhoho Kediri. Video banjir juga viral di media sosial.

    Legal, Compliance, and Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura (AP) 1 Bandara Dhoho Bintari Ariyani mengatakan untuk mengatasi banjir itu telah dilakukan penanganan.

    “Telah dilakukan tindakan cepat dan tepat sehingga sejak kemarin sudah surut dan banjir tidak mengganggu aktivitas di area bandar udara,” kata Bintari.

    (Antara/gil)

    [Gambas:Video CNN]

  • Banjir Terjang Sejumlah Desa di Kediri, Rumah Warga Tenggelam

    Banjir Terjang Sejumlah Desa di Kediri, Rumah Warga Tenggelam

    Jakarta, CNN Indonesia

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan banjir melanda sejumlah desa di dua kecamatan.

    Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Kediri, Bayu Adi Santoso menjelaskan air mulai tinggi sekitar jam 15.30 WIB. Dua kecamatan yang terdampak adalah Kecamatan Banyakan dan Grogol.

    “Banjir ini terjadi karena terjadi hujan deras di puncak Gunung Wilis (2.563 meter di atas permukaan laut). Hujan di puncak mulai sekitar jam 14.00 WIB dan akhirnya ke bawah sekitar 15.30 WIB,” katanya saat dihubungi Minggu (22/12) malam, dikutip dari Antara.

    Bayu menyebut debit air terus tinggi hingga merendam sejumlah desa di dua kecamatan, antara lain di Desa Tiron, Banyakan, Maron dan Jatirejo di Kecamatan Banyakan.

    Sedangkan di Kecamatan Grogol, banjir melanda di Desa Cerme, Bakalan, Sonorejo, Sumberjo, Gambyok hingga Datengan.

    Ketinggian air, kata Bayu, juga bervariasi dengan rata-rata sekitar 50 cm. Beberapa rumah warga bahkan terendam air luapan sehingga pemilik rumah harus mengungsi.

    “Yang di Tiron itu, karena rumahnya dekat dengan bantaran sungai. Sedangkan di Cerme itu luapan air masuk ke rumah warga,” katanya.

    Bayu mengatakan banjir terjadi karena tingginya curah hujan. Selain itu, sejumlah pintu air tersumbat sisa sampah seperti bambu kering yang tersangkut.

    Selain itu, sungai yang berada di sekitar desa tersebut tidak mampu menampung banyaknya debit air, sehingga air meluber dan merendam rumah warga.

    “Beberapa pintu dam banyak tersumbat sampah misal bambu kering. Untuk pembersihan manual, dan besok skala besar koordinasi dengan dinas PUPR (Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Kediri) untuk alat beratnya,” ujarnya.

    Pihaknya masih melakukan pendataan terkait dengan rumah warga yang terdampak serta berapa keluarga. Untuk saat ini, BPBD juga masih melakukan pendataan sehingga data pasti berapa yang terdampak belum diketahui.

    “Pendataan kami lanjutkan besok, karena sudah terlalu malam. Kendala teman-teman juga untuk pembersihan menunggu surutnya air, jadi pendataan kami lanjutkan besok. Sore tadi air sudah mulai surut, ” katanya.

    Banjir yang terjadi di Kabupaten Kediri itu juga viral di media sosial termasuk banjir yang melanda rumah warga di Desa Tiron, Kecamatan Banyakan. Beberapa rumah yang berada di dekat bantaran sungai hanya terlihat bagian genteng saja.

    Begitu juga di sepanjang jalan dekat yang dengan Pasar Banyakan, Kabupaten Kediri, beberapa kendaraan warga mogok karena kemasukan air.

    (Antara/fra)

    [Gambas:Video CNN]

  • EMAS, Program Gratis Pemkot Kediri yang Kini Tercatat pada MURI

    EMAS, Program Gratis Pemkot Kediri yang Kini Tercatat pada MURI

    Kediri (beritajatim.com) – Program English Massive (EMAS) yang mulai digaungkan Pemerintah Kota Kediri sejak tahun 2015 silam dapat dikatakan sukses diimplementasikan pada masyarakat.

    Hal itu terbukti dengan diraihnya dua kategori penghargaan oleh Museum Rekor Indonesia (MURI), yakni Rekor Program Pelatihan Bahasa Inggris Gratis Pertama pada Tingkat RT/RW yang Dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Kediri, dan Rekor Organisasi Perangkat Daerah (Dinas Pendidikan) yang Menyelenggarakan Program Pelatihan Bahasa Inggris Gratis dengan Tempat Belajar/Kelas Terbanyak.

    Meskipun tidak dipungut biaya sepeser pun, para partisipan konsisten menunjukkan semangatnya dalam belajar Bahasa Inggris.

    “Antusiasme peserta sangat bagus, seperti contohnya di spot ini jumlah partisipan stabil per kelas rata-rata 20 siswa dan mereka datang on time, sehingga tutor tidak menunggu lama,” ujar Tachur, salah satu Tutor EMAS di Spot Squad 25 Ngampel.

    Ditelisik lebih dalam, terdapat cara jitu untuk menarik minat belajar peserta yakni dengan menerapkan metode pembelajaran yang menyenangkan. Menurut Tachur, metode belajar yang dilakukan para tutor tidak hanya mencatat dan menghafal seperti yang diterapkan di sekolah, melainkan dikemas dalam bentuk permainan atau game.

    “Melalui game, interaksi antara partisipan dengan tutor lebih terbentuk, dan melalui cara belajar yang asyik seperti board game dan movement, mereka tidak cuma duduk mendengarkan tapi ada aktivitas lain,” terangnya.

    Selain itu, para Tutor juga dituntut untuk peka terhadap suasana hati partisipan. Apabila mereka mulai bosan, Tutor harus sigap mengembalikan mood, salah satunya dengan memberikan ice breaking.

    “Agar semangat harus ada warming up di awal, kalau di tengah-tengah mulai capek kasih ice breaking jadi semangat lagi. Tapi kalau secara keseluruhan, agar semangatnya konsisten dengan menyediakan metode belajar yang beda-beda supaya tidak bosan,” kata dia.

    Kecakapan tersebut tidak datang begitu saja. Para Tutor juga rutin mengikuti program peningkatan kapabilitas yang diselenggarakan oleh manajemen EMAS. Bermodalkan lulusan Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris, Tutor diwajibkan mengikuti workshop bulanan yang membahas pengembangan metode belajar dan mengajar sesuai dengan karakter anak, sehingga memperkaya referensi mengajar.

    Lebih dari itu, EMAS juga menjalin kerjasama dengan Lembaga Bahasa eksternal, seperti: Widya Mandala Language Institute (WMLI) Surabaya, Pusat Bahasa dan Multibudaya Universitas Airlangga, dan English today Jakarta. Kerjasama yang terbentuk dalam hal penyelenggaraan workshop disertai sharing session antara EMAS dengan lembaga tersebut.

    Guna menjaga kualitas Tutor, manajemen EMAS rutin mengadakan rapat evaluasi di akhir semester yang menampilkan peringkat kinerja para Tutor. “Aturan yang diterapkan di sini kalau ada tutor yang kinerjanya kurang akan dapat pembinaan dari manajemen,” pungkasnya.

    Tampak di sela-sela waktu istirahat, Helena Arista, partisipan aktif EMAS yang kini duduk di bangku kelas 4 mengatakan alasan dia bergabung pada program yang diikutinya sejak empat tahun silam itu karena ingin meningkatkan kemampuannya dalam Bahasa Inggris, sehingga diharapkan dapat mendongkrak nilainya di sekolah. Siswi SDN Ngampel 3 itu mengaku, setelah mengikuti EMAS, nilai Bahasa Inggris di rapor menjadi lebih baik dari sebelumnya, yakni di atas 85.

    Secara keseluruhan, yang paling ia suka yakni selalu ada penyegaran dalam metode pembelajaran, sehingga terasa menyenangkan dan jauh dari kata bosan. “Yang bikin senang gurunya seru mengajarnya, lucu, dan suka kasih game,” ujar Helena.

    Tak ketinggalan, Bersama teman-temannya di Spot Squad 25 Ngampel, dia turut meramaikan kegiatan EMAS Festival (E-Fest), Sabtu (14/12) lalu. “Acaranya seru sekali, di sana Saya mencoba game, ikut senam, dan nyanyi-nyanyi. Meskipun hujan tapi tetap semangat,” jelasnya.

    Ia berharap dengan mengikuti EMAS dapat menjadikannya siswa yang cakap berbahasa Inggris, tidak hanya menulis, melainkan juga mampu mendengar dan berbicara Bahasa Inggris dengan lancar. [nm]

  • Gurihnya Nasi Goreng Tiwul, Kuliner Favorit di Wisata Alam Besuki Kediri

    Gurihnya Nasi Goreng Tiwul, Kuliner Favorit di Wisata Alam Besuki Kediri

    Kediri, Beritasatu.com – Berkunjung ke kawasan wisata alam Besuki, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, tidak lengkap rasanya jika belum mencicipi kuliner khasnya yaitu nasi goreng tiwul.

    Disajikan panas dengan taburan brambang goreng dan kerupuk, nasi goreng tiwul disantap seiring menikmati suasana pemandangan alam ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut (mdpl) di lereng pegunungan Wilis.

    Kuliner nasi goreng tiwul itu bisa Anda nikmati di deretan warung yang ada di sepanjang jalan Kawasan Wisata Besuki, salah satunya berada di Cafe Prongos.

    Pengelola Cafe Prongos, Selly berbagi cerita mengenai kuliner nasi goreng tiwul yang kian populer di kalangan pengunjung.

    “Paling favorit disini nasi goreng tiwul. Kalau nasi goreng tiwul itu nasinya terbuat dari singkong,” kata Selly, kepada Beritasatu.com, Minggu (22/12/2024).

    Selly mengatakan, nasi goreng tiwul ini diolah secara fresh atau segar. Tiwul atau olahan berbahan singkong itu diambil langsung dari warga sekitar kawasan wisata Besuki. Harganya pun terjangkau, dibanderol Rp 12.000 per porsi.

    Menurutnya, penjualan makanan nasi goreng tiwul ini sudah dijajakan bertahun-tahun secara turun menurun hingga menjadi kuliner buruan pengunjung wisata besuki Kediri.

    “Rata-rata penjualan nasi goreng tiwul 100 porsi per hari,” jelasnya di wisata alam Besuki di Kediri.

    Selain nasi goreng tiwul, deretan warung di kawasan wisata Besuki Kediri ini juga menjajakan sejumlah kuliner desa favorit lainnya nasi sayur pakis dan minuman hangat, seperti susu jahe dan wedang uwuh.

    Sementara itu, salah satu pengunjung Isya Ansori mengaku sudah menjadi favorit kalau ke wisata Besuki Kediri selalu mampir mencicipi kuliner nasi goreng tiwul.

    Menurutnya, rasanya yang gurih dan berbeda dari nasi biasa menjadi hidangan lezat seiring menikmati suasana pemandangan alam.

    “Rasa nasi goreng tiwulnya enak, makan sekaligus menikmati pemandangan alam yang sejuk,” pungkasnya saat datang ke wisata alam Besuki di Kediri

  • Daftar UMK Jatim 2025 dari Tertinggi ke Terendah – Halaman all

    Daftar UMK Jatim 2025 dari Tertinggi ke Terendah – Halaman all

    Di Jawa Timur, Kota Surabaya menjadi wilayah yang mempunyai UMK 2025 tertinggi se-Jatim.

    Tayang: Minggu, 22 Desember 2024 12:29 WIB

    Tribunnews.com

    Di Jawa Timur, Kota Surabaya menjadi wilayah yang mempunyai UMK 2025 tertinggi se-Jatim. 

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah telah resmi menetapkan besaran Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2025 di Jawa Timur (Jatim).

    Di Jawa Timur, Kota Surabaya menjadi wilayah yang mempunyai UMK 2025 tertinggi se-Jatim.

    Adapun UMK Kota Surabaya 2025 sebesar Rp 4.961.753.

    Kemudian, posisi kedua, yakni Kabupaten Gresik yakni Rp4,87 juta.

    Berikut adalah daftar UMK Jatim 2025 dan urutannya dari tertinggi ke terendah:

    Kota Surabaya: Rp 4.961.753 
    Kabupaten Gresik: Rp 4.874.133   
    Kabupaten Sidoarjo: Rp 4.870.511   
    Kabupaten Pasuruan: Rp 4.866.890   
    Kabupaten Mojokerto: Rp 4.856.026   
    Kabupaten Malang: Rp 3.553.530   

    Kota Malang: Rp 3.507.693 
    Kota Batu: Rp 3.360.466    
    Kota Pasuruan: Rp 3.358.557    
    Kabupaten Jombang: Rp 3.137.004. 
    Kabupaten Tuban: Rp 3.050.400 
    Kota Mojokerto: Rp 3.031.000   
    Kabupaten Lamongan: Rp 3.012.164   
    Kabupaten Probolinggo: Rp 2.989.407   
    Kota Probolinggo: Rp 2.876.657 
    Kabupaten Jember: Rp 2.838.642   
    Kabupaten Banyuwangi: Rp 2.810.139   
    Kota Kediri: Rp 2.572.361 
    Kabupaten Bojonegoro: Rp 2.525.132   
    Kabupaten Kediri: Rp 2.492.811. 
    Kota Blitar: Rp 2.481.450 
    Kabupaten Tulungagung: Rp 2.470.800   
    Kabupaten Lumajang: Rp 2.429.764   
    Kota Madiun: Rp 2.422.105 
    Kabupaten Blitar: Rp 2.413.974   
    Kabupaten Magetan: Rp 2.406.719   
    Kabupaten Sumenep: Rp 2.406.551   
    Kabupaten Nganjuk: Rp 2.405.255   
    Kabupaten Ponorogo: Rp 2.402.959   
    Kabupaten Madiun: Rp 2.400.321   
    Kabupaten Ngawi: Rp 2.397.928 
    Kabupaten Bangkalan: Rp 2.397.550   
    Kabupaten Trenggalek: Rp 2.378.784   
    Kabupaten Pamekasan: Rp 2.376.614   
    Kabupaten Pacitan: Rp 2.364.287 
    Kabupaten Bondowoso: Rp 2.347.359   
    Kabupaten Sampang: Rp 2.335.661   
    Kabupaten Situbondo: Rp 2.335.209.

    (Tribunnews.com/Widya)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini