kab/kota: Kediri

  • Pj Wali Kota Kediri Kunjungi Gereja, Tinjau Perayaan Natal

    Pj Wali Kota Kediri Kunjungi Gereja, Tinjau Perayaan Natal

    Kediri (beritajatim.com) – Pj Wali Kota Kediri Zanariah bersama Forkopimda, Kepala Kantor Kemenag dan FKUB meninjau perayaan Natal. Kedatangan Pj Wali Kota Kediri beserta rombongan ini untuk mengucapkan selama Natal bagi umat Kristiani dan memastikan ibadah di malam Natal berjalan dengan aman.

    Rombongan berangkat menuju empat gereja dari Balai Kota Kediri menggunakan Bus Satria. Adapun empat gereja yang dikunjungi yakni, Gereja Kristen Jawi Wetan, GPIB Immanuel Kediri, Gereja Karunia, dan Gereja Katolik St. Vincentius A Paulo.

    “Saya ingin menyampaikan terima kasih sudah membersamai saya menjalankan tugas sebagai Pj Wali Kota Kediri selama satu tahun ini. Malam ini saya datang bersama Forkopimda, Kepala Kemenag dan FKUB. Atas nama Pemkot Kediri bersama Forkopimda dan FKUB mengucapkan selamat Hari Natal untuk seluruh umat Kristiani,” ujarnya.

    Pj Wali Kota Kediri berharap Natal tahun ini membawa berkat untuk semua. Dengan menjunjung tinggi kemuliaan Tuhan, merawat keberagaman untuk menjaga kedamaian. Sehingga semakin banyak menebarkan manfaat agar dunia lebih sejahtera.

    “Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan Bapak Ibu dalam menjaga kerukunan dan toleransi hidup bermasyarakat di Kota Kediri. Di malam Kudus ini saya titip doa semoga Kota Kediri senantiasa aman, nyaman, dan dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Esa. Kotanya semakin maju serta masyarakatnya semakin sejahtera,” ungkapnya.

    Turut mendampingi, Dirpamobvit Polda Jatim Kombes Pol Yudi Sumartono, Kabid TIK Polda Jatim Kombes Pol Adewira Siregar, Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji, Komandan Brigif 16 / Wira Yudha Kolonel Inf Taufik Ismail, Ketua DPRD Firdaus, Sekretaris Daerah Bagus Alit, Kepala Kantor Kemenag Ahmad Zamroni, Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Kombes Pol Agung Hadi Wijanarko, FKUB, Kepala OPD, dan tamu undangan lainnya. [nm/but]

  • Alasan Sopir Truk jadi Tersangka Kecelakaan di Tol Pandaan, Sopir Bus, Kernet hingga Guru Tewas – Halaman all

    Alasan Sopir Truk jadi Tersangka Kecelakaan di Tol Pandaan, Sopir Bus, Kernet hingga Guru Tewas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ditlantas Polda Jatim melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan gelar perkara kasus kecelakaan maut antara bus dan truk di Tol Pandaan, Malang, Jawa Timur.

    Kecelakaan yang terjadi pada Senin (23/12/2024) mengakibatkan 4 orang tewas.

    Bus Tirto Agung bernopol S 7607 UW menabrak truk bermuatan pakan ternak yang berjalan mundur karena tak kuat menanjak.

    Sopir truk yang bernama Sigit Winarno (65) telah ditetapkan sebagai tersangka karena dianggap lalai.

    Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, menyatakan penyidik telah memeriksa sejumlah saksi dan ahli sebelum penetapan tersangka.

    “Kita menemukan persesuaian antara alat bukti dalam peristiwa musibah kecelakaan ini terdapat unsur kelalaian atau kesalahan yang dilakukan oleh sopir truk, saudara Sigit Winarno ini kami tetapkan menjadi tersangka,” bebernya, Rabu (25/12/2024), dikutip dari SuryaMalang.com.

    Akibat perbuatannya, sopir truk dapat dijerat Pasal 310 ayat (1), (2), (3), dan (4) Undang-Undang Nomor 22 tahun 2019 tentang Lalu Lantas Angkutan Jalan dengan hukuman pidana penjara maksimal 6 tahun.

    Meski berstatus tersangka, sopir truk belum ditahan karena masih menjalani perawatan di RS Prima Husada Singosari, Malang.

    “Saudara Sigit Winarno saat ini dalam pengawasan penyidik dari Satlantas Polres Malang dan dalam pengawasan ketat bersama tim dokter,” imbuhnya.

    Sebelumnya, olah TKP menunjukkan bus yang membawa rombongan  SMP IT Darul Quran Mulia Putri, Kabupaten Bogor melaju dengan kecepatan 80 km/jam.

    Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komaruddin, menyatakan kecepatan tersebut masih di bawah batas maksimal yakni 100 km/jam.

    Bus tak dapat menghindari truk yang berjalan mundur di tanjakan.

    “Truk turun tadinya dari bahu jalan karena menikung kemudian truk berasa di lajur kanan.”

    “Sementara dari arah belakang bus ada di lajur kanan sehingga menyebabkan kecelakaan,” tuturnya.

    Kondisi Korban Luka-luka

    Keempat korban tewas yakni sopir, Untung Subagyo, kernet, Ahmad Bahrur Rozi, guru dari Kampung Inggris, Subangkit Muliana serta guru perempuan, Iyan Maryana.

    Sedangkan para korban luka-luka terdiri dari siswi dan guru SMP IT Darul Quran Mulia Putri, Bogor, Jawa Barat.

    Sebanyak 8 korban luka-luka dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang.

    Mereka mendapat perawatan intensif dan menunggu tindak lanjut operasi.

    Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSSA, dr. Syaifullah Asmiragani, Sp.OT(K), menyatakan ada 7 dokter spesialis yang menangani 8 korban.

    Dari 8 korban, 5 di antaranya memerlukan tindakan pembedahan ortopedi karena patah tulang paha, patah tulang kaki, patah tulang tengkorak dan wajah. 

    “Jadi saat ini untuk hari ini masih belum ada acara operasi lanjutan, karena kami masih menunggu kedatangan dari pihak keluarga inti terutama, jadi kalau kayak gitu kan orangtua atau kakak adik begitu ya, yang sudah dewasa, untuk mendapatkan persetujuan, karena kondisinya stabil,” paparnya, Selasa (24/12/2024).

    Terkait biaya perawatan, pihak rumah sakit meminta keluarga tak khawatir karena ditanggung Jasa Raharja.

    Kini, 4 korban dirawat di ruang ICU dan 2 di antaranya dipasang ventilator karena trauma berat.

    “Perlu diketahui, 8 pasien yang kami tangani ini semuanya merupakan kasus multitrauma. Jadi artinya tidak hanya satu bagian organ saja yang terkena, tapi ada beberapa.”

    “Jadi ini melibatkan banyak dokter, sebagian besar mereka menderita cedera kepala dan pendarahan di otak, patah tulang, trauma jantung,” lanjutnya.

    Salah satu pasien berinisial A yang berstatus guru SMP telah dilakukan tindakan pembedahan karena kritis.

    “Kalau boleh saya langsung saja sedikit memberikan informasi data yang kami operasi kemarin itu adalah ustaz yang mendampingi, Ustaz A itu memang cedera cukup berat dan istrinya meninggal pada saat kejadian jadi kondisinya sampai saat ini masih dalam kondisi kritis,” tukasnya.

    Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, Nina Nurmasari, menyatakan para korban luka-luka dirawat di lima rumah sakit berbeda.

    “Untuk hal itu (luka) kami tidak bisa menjelaskan, karena sudah dibuka juga call center di rumah sakit masing-masing. Karena kami kan tidak tahu secara medis,” ungkapnya, Selasa (24/12/2024).

    Sebanyak 14 siswi yang mengalami luka-luka telah dijemput orang tua.

    Para korban berasal dari Jabodetabek hingga luar pulau Jawa.

    “Ada yang kondisinya sudah pulang. 14 anak sudah dijemput orang tuanya untuk pulang,” jelasnya.

    Kisah Pilu Guru yang Tewas

    Guru yang tewas, Iyan Maryana mengajak suami dan anaknya mengikuti kegiatan SMP IT Darul Quran Mulia Putri, Bogor, Jawa Barat ke Gunung Bromo.

    Suami dan anak yang masih balita mengalami luka-luka akibat kecelakaan tersebut.

    Perwakilan SMP IT Darul Quran, Abdurrahman mengatakan Iyan Maryana merupakan perawat klinik yang ikut menjadi pendamping para siswi melakukan kegiatan di Gunung Bromo dan Kampung Inggris, Kediri.

    “Adapun korban meninggal ada sopir, kernet, satu orang pendamping dari pihak lembaga kursus yang merupakan tempat anak-anak kami belajar di sana dan juga satu pendamping salah satu pegawai rekan kami. Pendamping itu guru,” tuturnya, Selasa (24/12/2024), dikutip dari TribunnewsBogor.com.

    Seluruh siswi yang berjumlah 40 dinyatakan selamat, tapi mengalami luka-luka.

    Salah satu rekan Iyan Maryanah, Yunita YH, menjelaskan korban pergi ke Kampung Inggris tidak satu bus dengan rombongan siswi.

    Korban menaiki mobil dengan suami dan anaknya dari Bogor ke Kediri.

    Saat kegiatan wisata ke Gunung Bromo, korban mengajak suami dan anaknya ikut rombongan bus.

    Bus mengalami kecelakaan dalam perjalanan pulang ke Kampung Inggris.

    “Sekarang suaminya kritis, anaknya aku masih belum tau kabarnya,” ucapnya.

    Sebagian artikel telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Olah TKP Kecelakaan Maut yang Menewaskan 4 Korban di Tol Pandaan-Malang, Ini Hasil Temuan Polisi

    (Tribunnews.com/Mohay) (SuryaMalang.com/Frida Anjani/Luluul Isniah) 

  • Terjadi Lonjakan Pengunjung hingga 100 Persen di Bendung Gerak Waru Turi Kediri Selama Libur Nataru

    Terjadi Lonjakan Pengunjung hingga 100 Persen di Bendung Gerak Waru Turi Kediri Selama Libur Nataru

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Isya Anshori

    TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – Memasuki libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), jumlah pengunjung di Bendung Gerak Waru Turi, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri, meningkat hingga dua kali lipat.

    Lonjakan ini mulai terasa sejak akhir pekan lalu yang didominasi oleh pengunjung dari kalangan keluarga. 

    Humas Bendung Gerak Waru Turi, Agus Rahmat Hidayat mengatakan, pengunjung tidak hanya dari Kediri saja, melainkan dari daerah tetangga seperti Jombang, Blitar, Nganjuk, hingga Trenggalek yang turut meramaikan destinasi wisata outdoor ini. 

    “Biasanya jumlah pengunjung harian hanya sekitar 500–1.000 orang. Namun, sekarang sudah mencapai 1.500–2.000 orang per hari. Pada puncaknya saat Tahun Baru, kami memperkirakan pengunjung bisa mencapai 3.000 orang,” kata Agus saat ditemui Rabu (25/12/2024).
     
    Guna mengantisipasi lonjakan pengunjung, pengelola Bendung Gerak Waru Turi telah melakukan berbagai persiapan, termasuk pemangkasan pohon rindang untuk mengurangi risiko kecelakaan di area wisata.

    Langkah ini dilakukan atas arahan Dinas Pariwisata Kabupaten Kediri.  

    “Sebagai wisata outdoor, pemangkasan pohon menjadi prioritas untuk menjaga keselamatan pengunjung,” tambah Agus.  

    Selain itu, fasilitas pendukung juga telah disiapkan untuk menyambut liburan. Tersedia musala, fasilitas toilet yang memadai, serta upaya menjaga kebersihan area. Agus juga mengimbau para pengunjung untuk membawa perlengkapan pribadi seperti mantel atau payung guna mengantisipasi perubahan cuaca.  

    “Karena ini wisata outdoor, kami sarankan pengunjung mempersiapkan diri menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu. Kami juga memastikan fasilitas pendukung tersedia agar pengunjung merasa nyaman,” ungkapnya.  

    Bendung Gerak Waru Turi buka setiap hari mulai pukul 06.00 hingga 18.00 WIB.

    Pengunjung bisa memilih waktu yang fleksibel bagi untuk menikmati keindahan alam di kawasan ini.

    Salah satu daya tarik Bendung Gerak Waru Turi adalah sajian kuliner khasnya.

    Purwito, seorang pedagang lokal, mengungkapkan, pengunjung mulai berdatangan bersama keluarga dan teman.  

    “Menu andalan kami adalah aneka ikan goreng, seperti lele, uceng, belut, dan favoritnya wader yang diambil langsung dari Bendung Gerak. Harganya terjangkau, hanya Rp 20.000 lengkap dengan nasi,” jelas Purwito.  

    Ia berharap momen liburan ini dapat meningkatkan penjualan. 

    Semoga puncak liburan nanti semakin ramai dan dagangan kami laris,” harapnya.

  • Lapas Kediri Beri Remisi Khusus Natal Bagi 19 Narapidana

    Lapas Kediri Beri Remisi Khusus Natal Bagi 19 Narapidana

    Kediri (beritajatim.com) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kediri memberi remisi khusus Natal kepada sejumlah narapidana yang beragama Nasrani. Hal ini dalam rangka memperingati Hari Raya Natal 2024.

    Kepala Lapas Kelas IIA Kediri Urip Dharmayoga mengatakan, pemberian remisi ini merupakan wujud apresiasi pemerintah kepada warga binaan yang telah menunjukkan perilaku baik selama menjalani masa pidana.

    Data Lapas Kelas II A Kediri, sebanyak 19 narapidana memenuhi syarat untuk menerima remisi tahun ini. Adapun rinciannya 9 orang menerima pengurangan hukuman 15 hari, 9 orang mendapatkan remisi 1 bulan, dan 1 orang menerima remisi 1 bulan 15 hari.

    Selain itu, dari kategori perkara, 11 orang adalah kasus pidana umum (pidum) dan 8 orang adalah kasus pidana khusus (pidsus) yang melibatkan narkotika dan tindak pidana korupsi.

    Masih kata Urip, pemberian remisi ini dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan telah melalui proses verifikasi yang ketat.

    “Pemberian remisi ini sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku, termasuk memenuhi syarat substantif dan administratif. Ini adalah bentuk komitmen kami dalam menjalankan aturan secara transparan dan adil,” ujarnya.

    Lapas Kediri memiliki kapasitas tampung sebanyak 354 orang. Namun, jumlah penghuni telah mencapai 924 orang, yang terdiri dari 665 narapidana dan 259 tahanan.

    Dalam kondisi overkapasitas ini, pemberian remisi diharapkan mampu memberikan semangat bagi warga binaan untuk terus memperbaiki diri dan berperilaku baik.

    Urip Dharma Yoga juga menambahkan bahwa pemberian remisi bukan hanya bentuk penghargaan, tetapi juga bagian dari upaya pembinaan terhadap narapidana.

    “Kami berharap remisi ini menjadi motivasi bagi seluruh warga binaan untuk terus berperilaku baik dan mematuhi aturan yang ada. Kami ingin mereka dapat kembali ke masyarakat dengan bekal moral yang lebih baik,” tambahnya.

    Lapas Kediri terus berupaya meningkatkan layanan pembinaan dan pemberdayaan bagi warga binaan meskipun menghadapi tantangan overkapasitas. Dengan semangat sinergi dan profesionalisme, Lapas Kediri berkomitmen untuk menjalankan tugas pemasyarakatan secara optimal. [nm/aje]

  • Kisah Horor Korban Selamat Kecelakaan Bus vs Truk: Bus Terguling Penumpang Saling Bertumpuk – Halaman all

    Kisah Horor Korban Selamat Kecelakaan Bus vs Truk: Bus Terguling Penumpang Saling Bertumpuk – Halaman all

    Laporan Reporter Tribun Tangerang.com, Nurmahadi

    TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG – Salah satu korban kecelakaan di Tol Pandaan-Malang Kilometer 77, bernama Fathiyya Zahra (13), menceritakan detik-detik mencekam, kala insiden tabrakan menimpa bus yang ditumpanginya.

    Diketahui, Fathiyya merupakan salah satu korban selamat yang berasal dari Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Banten.  Saat diwawancarai, Fathiyya mengatakan kala itu bus yang ditumpanginya bersama para pelajar SMP IT Darul Quran Mulia Putri Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat lainnya, akan kembali ke Kampung Inggris, Kabupaten Kediri, Jawa Timur setelah berlibur di Gunung Bromo.

    Saat sampai di Kilometer 77 Tol Malang-Pandaan, Fathiyya melihat sebuah truk pengangkut pakan hewan ternak tak kuat menanjak hingga ditabrak bus yang tengah ditumpanginya.

    Fathiyya yang kala itu duduk di barisan sebelah kiri, sontak kaget dan terpelanting dari kursinya usai bus terguling. Dia mengatakan, usai ditabrak truk yang hilang kendali di jalan menurun kondisi di dalam bus sudah dalam kondisi porak-poranda.

    Beberapa penumpang yang berada di dalam bus kata Fathiyya, bahkan sudah saling bertumpuk. “Saya duduk di barisan kiri tapi nggak dekat jendela, sehabis kecelakaan itu, kondisi bangku busnya sudah nggak tertata lagi, karena sudah saling berimpitan,” ujar Fathiyya saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (24/12/2024) malam.

    Fathiyya mengaku, usai bus alami kecelakaan, beberapa penumpang sempat terjebak di dalam.

    Alhasil, sejumlah warga mulai membantu dengan memecahkan kaca bus dari luar.

    “Setelah kecelakaan itu saya masih terjebak di dalam, karena nggak berani mecahin kaca dari dalam, akhirnya ada beberapa warga yang pecah​in kacanya dari luar, kemudian lanjut melakukan evakuasi,” ungkap Fathiyya.

    Fathiyya mengatakan, saat peristiwa terjadi dia sempat tak sadarkan diri usai kepalanya terbentur kursi.

    Saat tersadar, dia mengatakan bus telah terguling dan melihat sejumlah penumpang yang sudah saling berimpitan.

    “Waktu tabrakannya itu saya masih sadar, tapi setelah kepala terbentur saya sempat hilang kesadaran, terus mulai sadar tuh ketika proses evakuasi, di situ kondisinya sudah tertimpa-timpa oleh barang dan bangku penumpang,” jelas Fathiyya.

    Adapun luka yang dialami Fathiyya akibat kecelakaan ini, yakni memar dan lecet pada bagian dahi dan paha kanannya.

    “Lukanya di dahi sebelah kiri, sama lecet di bagian paha sebelah kanan,” paparnya.

    Diketahui sebelumnya, bus dengan nomor polisi S 7607 UW bertabrakan dengan truk tronton nomor polisi S 9126 UU di ruas Tol Malang-Pandaan Km 77 pada Senin sore. Bus itu membawa pelajar SMP Islam Terpadu Darul Quran Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang hendak menuju Kampung Inggris, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

    Sedangkan truk mengangkut makanan ternak sebanyak 11.200 kilogram, dari arah Surabaya menuju Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kecelakaan ini menyebabkan empat korban tewas.

  • Inilah Sosok Pradana Probo, Kajari Kediri Yang Lepas Tembakan Senjata Api Karena Dihalangi 2 Orang

    Inilah Sosok Pradana Probo, Kajari Kediri Yang Lepas Tembakan Senjata Api Karena Dihalangi 2 Orang

    TRIBUNJATENG.COM, KEDIRI – Inilah sosok Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kabupaten Kediri, Pradana Probo Setyarjo yang melepaskan tembakan di jalanan.

    Peristiwa itu terjadi di Jalan Imam Bonjol, Kota Kediri, Senin (23/12/2024) malam.

    Terungkap tembakan peringatan itu dilakukan karena yang bersangkutan diadang dua pengendara motor.

    Dua pengendara tersebut diketahui merupakan pria berinisial HFL (33), warga Kampung Dalem, Kota Kediri, dan AM (42), warga Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, telah diamankan pihak kepolisian.  

    Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji menjelaskan insiden bermula saat rombongan keluarga Kajari sedang melintas di kawasan tersebut.

    “Rombongan keluarga Kajari Kabupaten Kediri berkendara di Jalan Imam Bonjol. Tiba-tiba, dua pengendara motor berboncengan sambil berteriak ‘berhenti, berhenti’, namun tidak dihiraukan,” kata AKBP Bramastyo saat ditemui, Selasa (24/12/2024).

    Kedua pelaku kemudian mengejar mobil Innova berpelat merah yang dikendarai Kajari.

    Mereka menghadang laju mobil dan bahkan menggedor pintu kendaraan.

    Tindakan ini memicu cekcok di antara mereka, yang sempat menjadi perhatian masyarakat sekitar.

    Dalam situasi tersebut, pengendara mobil sempat melepaskan tembakan peringatan ke udara. 

    Polisi menyebut motif kedua pengendara motor tersebut hingga kini masih dalam penyelidikan lebih lanjut.

    “Kami masih mendalami motif dari tindakan kedua pengendara tersebut. Namun yang jelas, tindakan mereka menyebabkan ketidaknyamanan dan ancaman terhadap rombongan keluarga pengendara Innova berplat merah tersebut,” tambahnya.  

    Menurut AKBP Bramastyo, kepemilikan senjata api oleh Kajari sudah sesuai dengan prosedur hukum.

    Kajari Kabupaten Kediri disebut memiliki surat izin kepemilikan senjata api yang dikeluarkan Baintelkam Polri, sehingga penggunaannya legal dalam kondisi yang mendesak.  

    Ditanyai soal apakah pengendara motor yang menghadang tersebut dalam kondisi terpengaruh minuman keras, pihak Polres Kediri Kota masih melakukan pendalaman.

    “Kalau itu masih kami dalami dulu. Namun saat dialog tadi malam diduga memang tercium aroma minuman beralkohol,” ujarnya.

    Sebelumnya viral di media sosial video 50 detik yang menampilkan seorang pengendara mobil Innova berplat merah dan dua pengendara motor terlibat keributan.

    Dua pemotor diketahui menghadang mobil dan memaksa pengendara mobil keluar.

    Setelah pengendara mobil keluar, ketiganya terlibat keributan dan pengendara mobil masuk kembali.

    Ternyata pengendara mobil tersebut masuk untuk mengambil senjata api kemudian melepaskan tembakan peringatan ke udara.

    Keributan tidak berhenti karena dua pengendara motor justru terus berusaha merampas senjata api tersebut.

     

  • Alasan Sopir Truk jadi Tersangka Kecelakaan di Tol Pandaan, Sopir Bus, Kernet hingga Guru Tewas – Halaman all

    Kondisi Siswi dan Guru SMP IT Darul Quran Korban Kecelakaan di Tol Pandaan Malang, 4 Orang Tewas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tabrakan antara bus Tirto Agung dengan truk bermuatan pakan ternak terjadi di Tol Pandaan, Malang, Jawa Timur, Senin (23/12/2024).

    Kecelakaan tersebut mengakibatkan 4 orang tewas dan 48 orang luka-luka.

    Keempat korban tewas yakni sopir, Untung Subagyo, kernet, Ahmad Bahrur Rozi, guru dari Kampung Inggris, Subangkit Muliana serta guru perempuan, Iyan Maryana.

    Sedangkan para korban luka-luka terdiri dari siswi dan guru SMP IT Darul Quran Mulia Putri, Bogor, Jawa Barat.

    Sebanyak 8 korban luka-luka dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang.

    Mereka mendapat perawatan intensif dan menunggu tindak lanjut operasi.

    Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSSA, dr. Syaifullah Asmiragani, Sp.OT(K), menyatakan ada 7 dokter spesialis yang menangani 8 korban.

    Dari 8 korban, 5 di antaranya memerlukan tindakan pembedahan ortopedi karena patah tulang paha, patah tulang kaki, patah tulang tengkorak dan wajah. 

    “Jadi saat ini untuk hari ini masih belum ada acara operasi lanjutan, karena kami masih menunggu kedatangan dari pihak keluarga inti terutama, jadi kalau kayak gitu kan orangtua atau kakak adik begitu ya, yang sudah dewasa, untuk mendapatkan persetujuan, karena kondisinya stabil,” paparnya, Selasa (24/12/2024).

    Terkait biaya parawatan, pihak rumah sakit meminta keluarga tak khawatir karena ditanggung Jasa Raharja.

    Kini, 4 korban dirawat di ruang ICU dan 2 di antaranya dipasang ventilator karena trauma berat.

    “Perlu diketahui, 8 pasien yang kami tangani ini semuanya merupakan kasus multitrauma. Jadi artinya tidak hanya satu bagian organ saja yang terkena, tapi ada beberapa.”

    “Jadi ini melibatkan banyak dokter, sebagian besar mereka menderita cedera kepala dan pendarahan di otak, patah tulang, trauma jantung,” lanjutnya.

    Salah satu pasien berinisial A yang berstatus guru SMP telah dilakukan tindakan pembedahan karena kritis.

    “Kalau boleh saya langsung saja sedikit memberikan informasi data yang kami operasi kemarin itu adalah ustaz yang mendampingi, Ustaz A itu memang cedera cukup berat dan istrinya meninggal pada saat kejadian jadi kondisinya sampai saat ini masih dalam kondisi kritis,” tukasnya.

    Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, Nina Nurmasari, menyatakan para korban luka-luka dirawat di lima rumah sakit berbeda.

    “Untuk hal itu (luka) kami tidak bisa menjelaskan, karena sudah dibuka juga call center di rumah sakit masing-masing. Karena kami kan tidak tahu secara medis,” ungkapnya, Selasa (24/12/2024).

    Sebanyak 14 siswi yang mengalami luka-luka telah dijemput orang tua.

    Para korban berasal dari Jabodetabek hingga luar pulau Jawa.

    “Ada yang kondisinya sudah pulang. 14 anak sudah dijemput orang tuanya untuk pulang,” jelasnya.

    Penyebab Kecelakaan

    Diduga kecelakaan maut diakibatkan kelalaian sopir truk berinisial SW (64) yang masih dirawat.

    Dirlantas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Komarudin, mengatakan hasil pemeriksaan sementara menunjukkan truk overheat sehingga harus dihentikan di bahu jalan.

    SW sempat mengganjal roda kanan truk, namun tiba-tiba truk meluncur ke belakang.

    Di dalam truk tak ada pengemudi sehingga lajunya tak terkendali.

    “Pengemudi sempat mengganjal roda kanan, namun saat hendak mengganjal roda kiri, truk mundur ke belakang tanpa ada pengendara,” ungkapnya, dikutip dari TribunnewsBogor.com.

    Truk melaju mundur sejauh 700 hingga 800 meter ke belakang dan bertabrakan dengan bus Tirto Agung.

    Sebelum bertabrakan dengan bus, dua mobil berhasil menghindari truk yang melaju mundur.

    Proses olah TKP telah dilakukan dan kesaksian sopir truk akan disesuaikan dengan CCTV.

    “Kita temukan kondisi hand rem berada pada posisi on. Persneling netral. Ini yang nantinya akan kami dalami lebih lanjut. Kita sesuaikan dengan keterangan sopir yang saat ini masih menjalani perawatan,” tukasnya.

    Ia menambahkan sopir bus yang tewas dalam kecelakaan tak dapat melihat truk lantaran kondisi jalanan yang menikung.

    “Kalau kita lihat dari bawah, memang jalur menanjak dan menikung hampir tidak terlihat kendaraan dari arah depan. Lazimnya di jalan tol hampir sebagian orang tidak akan menduga akan ada kendaraan di jalur yang sama,” lanjutnya.

    Perjalanan ke Kampung Inggris

    Sebelumnya, Perwakilan Pondok Pesantren Darul Qur’an Mulia, Abdurrahman, mengatakan para siswi yang terlibat kecelakaan ingin memperdalam bahasa Inggris saat liburan sekolah.

    Ia menegaskan bahwa kegiatan ini tidak diwajibkan, sehingga hanya 40 santri yang berangkat.

    “Istilahnya ini kegiatan santri yang memiliki kecenderungan ingin mendapatkan pendidikan tambahan bahasa Inggris di Pare,” tuturnya.

    Para siswi telah mengajukan izin ke pihak ponpes sebelum berangkat dari Bogor ke Kediri.

    Pihak ponpes kemudian memfasilitasi dengan menyewakan bus.

    “Jadi, anak-anak kami ini mengikuti program sukarela. Jadi ini sifatnya sukarela, tidak diwajibkan dan pilihan bagi anak-anak,” terangnya.

    Ia menambahkan para siswi yang ikut ke Kediri duduk di bangku kelas 7 sampai 9 SMP.

    “Untuk itu tidak bisa kita sampaikan (sampai kapan program belajar bahasa Inggris). Saat ini kami fokusnya untuk penanganan anak anak dan teman-teman di RS,” lanjutnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Guru SMP Bogor yang Tewas Kecelakaan Bus di Malang Ternyata Boyong Keluarga, Kondisi Suaminya Kritis

    (Tribunnews.com/Mohay) (SuryaMalang.com/Frida Anjani) (TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti)

  • Kronologi Kajari Kediri Lepaskan Tembakan di Jalan: Dicegat 2 Pengendara, Motif Dihadang Belum Tahu – Halaman all

    Kronologi Kajari Kediri Lepaskan Tembakan di Jalan: Dicegat 2 Pengendara, Motif Dihadang Belum Tahu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Viral video di media sosial (medsos) yang memperlihatkan seorang pengendara mobil Toyota Innova berpelat merah ribut dengan dua pengendara motor.

    Dalam video berdurasi 50 detik itu, tampak dua pengendara menghadang mobil dan memaksa pengendaranya untuk keluar.

    Setelah itu, pengendara mobil Innova itu pun keluar dan keributan berlanjut dengan dua pengendara motor tersebut.

    Tak berselang lama, pengendara mobil masuk kembali dan mengambil senjata dan melepaskan tembakan ke udara.

    Namun, setelah tembakan dilesakkan, keributan terus terjadi dan dua pengendara motor itu tampak berusaha merebut senjata api milik pengendara mobil tersebut.

    Kronologi

    Dikutip dari Tribun Jatim , pengemudi mobil yang melepaskan tembakan tersebut adalah Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kabupaten Kediri, Pradana Probo Setyarjo.

    Sementara dua pengendara motor yang mepetnya dalah seorang pria warga Kampung Dalem, Kota Kediri berinisial HFL (33) dan warga Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri berinisial AM (42).

    Kapolres Kediri Kota, AKBP Bramastyo Priaji membeberkan kronologi keributan yang viral di media sosial tersebut.

    Dia mengatakan Pradana mengendarai mobil Toyota Innova bersama dengan keluarganya dan melintas di kawasan yang menjadi lokasi keributan.

    Lalu, tiba-tiba, Pradana diteriaki oleh HFL dan AM untuk memintanya berhenti. Namun, teriakan kedua pengendara motor itu tidak digubris olehnya.

    “Rombongan keluarga Kajari Kabupaten Kediri berkendara di Jalan Imam Bonjol. Tiba-tiba, dua pengendara motor berboncengan sambil berteriak ‘berhenti, berhenti’, namun tidak dihiraukan,” kata Bramastyo.

    Mobil yang dikendarai Pradana pun tetap melaju. Namun, kedua pelaku terus mengejar dirinya.

    Lantas, dia menghadang mobil Pradana hingga menggedor pintu kendaraan.

    Bramastyo mengatakan tindakan HFL dan AM memicu cekcok dan menjadi perhatian warga di lokasi kejadian.

    Cekcok tersebut, imbuhnya, sampai membuat Pradana mengambil senjata api (senpi) miliknya dan melepaskan tembakan peringatan ke udara.

    Penyelidikan Berlanjut, Motif Pengendara Hadang Kajari Kediri Belum Diketahui

    Bramastyo mengatakan penyelidikan terkait insiden ini terus berlanjut.

    Dia juga mengatakan motif dua pengendara hingga menghadang mobil yang dikendarai Pradana juga belum diketahui.

    “Kami masih mendalami motif dari tindakan kedua pengendara tersebut. Namun yang jelas, tindakan mereka menyebabkan ketidaknyamanan dan ancaman terhadap rombongan keluarga pengendara Innova berpelat merah tersebut,” katanya.

    Lalu, ketika ditanya apakah pelaku penghadangan di bawah pengaruh minuman keras (miras), Bramastyo mengungkapkan pihaknya juga masih melakukan pendalaman.

    “Kalau itu masih kami dalami dulu. Namun saat dialog tadi malam diduga memang tercium aroma minuman beralkohol,” ujarnya.

    Di sisi lain, Bramastyo mengungkapkan Pradana memiliki izin untuk memiliki senjata api.

    Hal itu dibuktikan dengan surat izin kepemilikian senpi yang dimiliki Pradana dan diterbitkan oleh Baintelkam Polri.

    Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jatim dengan judul “Viral, Kajari Kediri Dihadang Pengendara Motor hingga Lepaskan Tembakan Peringatan”

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jatim/Haurrohman)

     

     

  • Bus yang Angkut Pelajar SMP Kecelakaan di Tol Pandaan, Ini Kata Disdik Kabupaten Bogor – Halaman all

    Bus yang Angkut Pelajar SMP Kecelakaan di Tol Pandaan, Ini Kata Disdik Kabupaten Bogor – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bus yang mengangkut pelajar SMP Islam Terpadu (IT) Ponpes Darul Quran Mulia Putri Bogor, Jawa Barat mengalami kecelakaan di Tol Pandaan-Malang KM 77, Jawa Timur, Senin (23/12/2024).

    Empat orang tewas dan 40 lebih murid luka-luka dalam kecelakaan ini.

    Mendengar kabar kecelakaan ini, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor pun mendatangi Ponpes Darul Quran Mulia Putri di Gunungsindur, Kabupaten bogor.

    Sekretaris Disdik Kabupaten Bogor, Nina Nurmasari menuturkan, tujuan datang ke Ponpes adalah untuk memberikan support.

    “Kami ingin memastikan langsung kepada sekolah, keadaan, data-data yang sekarang ini sedang terjadi,”

    “Ini bentuk dari support kami ikut prihatin atas musibah yang terjadi saat ini,” ujarnya dikutip dari TribunnewsBogor.com.

    Nina menuturkan, insiden ini bukan karena study tour yang diselenggarakan pihak sekolah.

    “Ini bukan tour ya, tapi ini adalah program pengembangan kompetensi berbahasa, jadi mereka bukan study tour yang jalan-jalan saja.”

    “Tetapi mereka memang ada satu paket kegiatan di Pare untuk pengembangan bahasa,” katanya.

    Nina juga menuturkan, para siswa sendiri lah yang ingin belajar ke Kampung Inggris di Pare, Kediri, Jawa Timur.

    “Ini juga bukan atas keinginan sekolah.”

    “Tetapi kemauan santri yang didukung oleh orang tua dengan surat izin dari orang tua masing-masing,” ujarnya.

    Kepada Tribunnews Bogor, Nina menuturkan bahwa pihak sekolah tak mewajibkan para siswanya untuk ikut.

    “Kalau wajib mah bisa ratusan, kan ini yang ikut hanya 40 anak. Sementara santri di sininya amat sangat banyak seperti itu,” katanya.

    Kronologi Kecelakaan

    Kombes Komarudin, Dirlantas Polda Jawa Timur, menjelaskan kecelakaan ini terjadi saat ada truk tronton dari arah Surabaya menuju Kabupaten Malang yang alami overheat dan tidak kuat menanjak.

    Sopir truk pun menepikan kendaraannya di KM 78 untuk mengganjal roda.

    “Pengemudi sempat mengganjal roda kanan. Namun, saat hendak mengganjal roda kiri, truk mundur ke belakang tanpa ada pengendara,” jelasnya.

    Truk mundur hingga 800 meter dengan keadaan jalan menurun.

    Nahas, di belakang truk melaju bus Tirto Agung yang mengangkut pelajar dari SMPIT dari Bogor.

    Mengutip Kompas.com, dari rekaman CCTV, sejumlah kendaraan bisa menghindari truk.

    Nahas, bus berkelir merah tersebut tak berhasil menghindari hingga terjadilah kecelakaan di jalan menikung.

    “Kami masih mendalami penyebab kecelakaan ini, termasuk kondisi truk dan fakta-fakta lain yang perlu kami telusuri lebih lanjut,” tambahnya.

    Kombes Komarudin menuturkan, truk tersebut mengangkut 1120 plastik berisi makanan ternak yang masing-masing beratnya 10 kilogram.

    Kini, pihaknya akan melakukan pendalaman terkait kecelakaan ini, termasuk kelayakan KIR truk tersebut.

    “Kami akan mendalami terkait kelayakan KIR truk tersebut,”

    “Nanti, kami akan melakukan olah TKP untuk mengetahui secara pasti terkait kecelakaan dengan metode Traffic Accident Analysis,” pungkasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Pelajar Darul Quran Mulia Kecelakaan Maut di Tol Malang, Disdik Kabupaten Bogor: Mereka Sudah Izin

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunnewsBogor.com, Muammarrudin Irfani)(Kompas.com, Imron Hakiki)

  • 3
                    
                        Kisah Pilu Korban Tewas Kecelakaan Tol Pandaan-Malang: 20 Tahun Jadi Sopir, Baru Nikahkan Anak
                        Regional

    3 Kisah Pilu Korban Tewas Kecelakaan Tol Pandaan-Malang: 20 Tahun Jadi Sopir, Baru Nikahkan Anak Regional

    Kisah Pilu Korban Tewas Kecelakaan Tol Pandaan-Malang: 20 Tahun Jadi Sopir, Baru Nikahkan Anak
    Editor
     
    KOMPAS.com
    – Kecelakaan di Tol Pandaan-Malang mengakibatkan 4 orang tewas, Senin (23/12/2024). Salah seorang korban merupakan
    sopir bus
    bernama Untung Subagyo.
    Kabar duka tersebut menyisakan luka mendalam bagi keluargaUntung Subagyo di Desa Bangunasri, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Jenazah pria berusia 46 tahun itu dimakamkan di dekat rumahnya pada Selasa (24/12/2024) sekira pukul 09.00 WIB.
    Kerabat korban, Sulistyono (52) mengatakan, almarhum sudah 20 tahun menjadi sopir. Di tugas terakhirnya, ia mengantarkan para siswi ke Kampung Inggris, Kediri, menggunakan Bus Tirto Agung bernopol S 7607 UW.
    “Almarhum di mata keluarga dikenal sebagai pribadi yang baik, ramah, dan menyenangkan,” ungkap Sulistyono dikutip dari Tribunnews, Rabu (25/12/2024).
    Selama 20 tahun bekerja sebagai sopir, korban menyekolahkan salah satu anaknya sampai perguruan tinggi.
    “Anaknya dua orang. Satunya laki-laki masih SMK dan satunya baru lulus kuliah. Keluarga tidak ada firasat, pamit mengantar siswa dari Bogor hendak Wisata ke Gunung Bromo,” beber dia.
    Sehari-hari korban jarang pulang ke rumah, apalagi ketika musim liburan.
    “Pulangnya ketika sepi tidak ada panggilan mengantar penumpang,” lanjutnya.
    Pada Sabtu (14/12/2024) lalu, Untung sempat menikahkan anak pertamanya. Namun kebahagiaan keluarga tak berlangsung lama setelah mendapat kabar kematian Untung.
    Dirlantas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Komarudin mengatakan, hasil pemeriksaan sementara menunjukkan, truk overheat sehingga harus dihentikan di bahu jalan.
    Sopir truk, SW, sempat mengganjal roda kanan truk, namun tiba-tiba truk meluncur ke belakang.
    Di dalam truk tak ada pengemudi sehingga lajunya tak terkendali.
    “Pengemudi sempat mengganjal roda kanan, namun saat hendak mengganjal roda kiri, truk mundur ke belakang tanpa ada pengendara,” ungkapnya.
    Truk melaju mundur sejauh 700 hingga 800 meter ke belakang dan bertabrakan dengan bus Tirto Agung.
    Sebelum bertabrakan dengan bus, dua mobil berhasil menghindari truk yang melaju mundur. Proses olah TKP telah dilakukan dan kesaksian sopir truk akan disesuaikan dengan CCTV.
    “Kita temukan kondisi hand rem berada pada posisi on. Persneling netral. Ini yang nantinya akan kami dalami lebih lanjut. Kita sesuaikan dengan keterangan sopir yang saat ini masih menjalani perawatan,” beber dia.
    Ia menambahkan, sopir bus yang tewas dalam kecelakaan tak dapat melihat truk lantaran kondisi jalanan yang menikung.
    “Kalau kita lihat dari bawah, memang jalur menanjak dan menikung hampir tidak terlihat kendaraan dari arah depan. Lazimnya di jalan tol hampir sebagian orang tidak akan menduga akan ada kendaraan di jalur yang sama,” lanjutnya.
    Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, Nina Nurmasari menyatakan, study tour yang dilakukan SMP IT Darul Quran Mulia tak berizin.
    “Sampai sekarang kita tidak menerima surat pemberitahuan adanya kegiatan mengisi liburan dengan kursus bahasa Inggris di Pare yang dikoordinir seperti ini,” paparnya, Selasa (24/12/2024).


    Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Pilu Sopir Bus yang Tewas Kecelakaan di Tol Pandaan Malang, Baru Nikahkan Anak Pertama
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.