kab/kota: Kediri

  • KPU Kota Kediri Tetapkan Wali Kota dan Wawali Terpilih 9 Januari 2025

    KPU Kota Kediri Tetapkan Wali Kota dan Wawali Terpilih 9 Januari 2025

    Kediri (beritajatim.com) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kediri memastikan, waktu penetapan Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih hasil Pilkada 2024 pada Kamis, 9 Januari 2025. Keputusan ini diambil setelah tidak adanya sengketa yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK) dalam batas waktu yang ditentukan.

    Komisioner KPU Kota Kediri, Roihatul Jannah menjelaskan, acara penetapan akan digelar di salah satu hotel di Kota Kediri. Semua persiapan telah dilakukan agar proses berjalan lancar. “Insyaallah penetapan dilaksanakan pada 9 Januari 2025,” ujarnya, pada Selasa (7/1/2025).

    Jadwal ini ditetapkan berdasarkan hasil rekapitulasi suara yang telah selesai tanpa adanya gugatan dari pasangan calon (paslon). Penetapan ini juga mengikuti arahan resmi KPU RI yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 24/PL.02.7-SD/06/2025.

    Semula, penetapan dijadwalkan pada 3-7 Januari 2025, namun mengalami penyesuaian karena surat edaran baru diterbitkan pada 6 Januari 2025. Perubahan ini bertujuan untuk menyelaraskan jadwal penetapan serentak di berbagai daerah, termasuk gubernur, wali kota, dan bupati.

    Pasangan Wali Kota Kediri terpilih Vinanda Prameswati dan KH Qowimuddin Thoha (Gus Qowim)

    KPU Kota Kediri telah memastikan seluruh persiapan teknis berjalan sesuai arahan KPU RI. Rapat pleno internal telah dilaksanakan, dan undangan resmi untuk para paslon juga telah disiapkan. “Undangan resmi untuk pihak terkait telah kami persiapkan,” tambahnya.

    Terkait jadwal pelantikan, Roihatul Jannah belum dapat memastikan apakah akan berlangsung pada 10 Februari atau mundur hingga awal Maret 2025. Hal ini bergantung pada pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur yang harus dilakukan terlebih dahulu.

    Sebagai informasi, KPU Kota Kediri telah menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara Pilkada Serentak pada 4 Desember 2024. Dalam pemilihan tersebut, pasangan calon (paslon) nomor urut 01, Vinanda Prameswati dan KH Qowimuddin Thoha (Gus Qowim) unggul dengan 98.205 suara, mengalahkan paslon nomor urut 02, Ferry Silviana Feronica dan Regina Suwono, yang memperoleh 74.615 suara. [nm/beq]

  • Inflasi Kota Kediri Tetap Terkendali, BPS Optimis Berlanjut di 2025

    Inflasi Kota Kediri Tetap Terkendali, BPS Optimis Berlanjut di 2025

    Kediri (beritajatim.com) – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri mengumumkan hasil penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk Desember 2024, yang mencatat kenaikan dibanding bulan sebelumnya.

    Kepala BPS Kota Kediri, Emil Wahyudiono, dalam konferensi pers daring menjelaskan, bahwa peningkatan ini wajar terjadi akibat meningkatnya permintaan selama perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    Pada Desember 2024, inflasi month-to-month (m-to-m) di Kota Kediri mencapai 0,52 persen, sementara secara year-on-year (y-on-y) dan year-to-date (y-to-d), Kota Kediri menempati posisi terendah kedua di Jawa Timur dengan angka 1,19 persen, lebih rendah dari rata-rata nasional dan provinsi.

    Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kenaikan harga selama Desember 2024 meliputi penyesuaian harga BBM non-subsidi, kenaikan harga telur ayam ras, minyak goreng, serta komoditas hortikultura.

    Di sisi lain, harga emas mengalami penurunan, demikian pula tarif angkutan udara akibat penyesuaian tarif tiket pesawat sebesar 10 persen yang berlangsung dari 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025.

    “Kenaikan harga telur ayam ras dipicu oleh meningkatnya harga pakan, sementara harga cabai naik karena musim hujan yang mempercepat pembusukan, ditambah peningkatan permintaan dari konsumen,” jelas Emil.

    Komoditas utama penyumbang inflasi m-to-m di Kota Kediri pada Desember antara lain:

    Telur ayam ras (0,10 persen)
    Cabai rawit (0,07 persen)
    Cabai merah (0,05 persen)
    Terong (0,04 persen)
    Minyak goreng, kangkung, bawang merah, kacang panjang, dan sawi hijau (masing-masing 0,03 persen)
    Jagung manis, perawatan kendaraan, semangka, ketimun, beras, kelapa, wortel, dan ikan nila (masing-masing 0,01 persen)

    Sementara itu, beberapa komoditas justru mengalami deflasi, seperti emas perhiasan (-0,02 persen), pepaya (-0,01 persen), dan alpukat (-0,01 persen).

    Emil menekankan pentingnya langkah-langkah antisipatif dari Pemkot Kediri untuk menjaga stabilitas harga pada Januari 2025. “Distribusi komoditas harus dipastikan tetap lancar. Lebih baik lagi jika tersedia cold storage untuk menyimpan bahan pangan yang mudah rusak agar harga tetap terkendali,” ujarnya.

    Ia juga mengimbau masyarakat untuk mulai membiasakan substitusi komoditas segar dengan yang lebih tahan lama, seperti mengolah cabai menjadi cabai kering.

    Sementara itu, Tetuko Erwin Sukarno, Kepala Bagian Administrasi Perekonomian sekaligus Sekretaris TPID Kota Kediri, mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah berperan dalam menjaga stabilitas ekonomi, sehingga inflasi tahunan tetap berada di angka 1,19 persen.

    Erwin optimis stabilitas ekonomi ini akan berlanjut pada 2025, terutama dengan kebijakan pemerintah yang hanya menaikkan PPN pada barang mewah, bukan pada kebutuhan pokok, sehingga keterjangkauan harga tetap terjaga.

    Di akhir wawancara, ia menegaskan bahwa pemerintah tengah menyiapkan berbagai program untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi beban pengeluaran masyarakat, seperti pemberian makanan bergizi gratis dan pelatihan keterampilan kerja.

    “Semoga program pemerintah di 2025 dapat meringankan kebutuhan masyarakat, meningkatkan daya beli, serta memperkuat daya saing kita semua,” pungkasnya. [nm/ian]

  • Syuting di Keraton Solo, Kru Film ‘Ambyar Mak Byar’ Lakukan Ritual Khusus

    Syuting di Keraton Solo, Kru Film ‘Ambyar Mak Byar’ Lakukan Ritual Khusus

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA– Sutradara Puguh PS Atmadja menyebut ‘Ambyar Mak Byar’ menjadi film pertama yang melakukan syuting di kawasan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

    Selama hampir satu bulan proses syuting film produksi BION Studios dan Universal Mediatainment ini dilakukan di kawasan ikonik Kota Solo dan mengangkat budaya kota tersebut.

    “Yang menjadi kebanggaan bagi kami. Sejak Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dari jaman Belanda dulu, kami lah orang pertama yang syuting di keraton. Terimakasih Gusti Ratu, Gusti Ratih, yang membantu kami sampai menjadi film Ambyar Mak Byar,” papar Puguh PS Atmadja kepada Tribun Jatim di Surabaya, Sabtu (4/1/2025).

    Lantaran proses syuting dilakukan di area keraton, Puguh menjelaskan, para kru dan pemain film ‘Ambyar Mak Byar’ harus melakukan ritual khusus yang dijalankan selama syuting.

    Seperti wilujengan sebelum memulai proses syuting dan penggunaan nama tokoh Bethari.

    “Ada sebuah ritual yang harus kami laksanakan. Saya menceritakan tokoh namanya Bethari. Ternyata di keraton ada leluhur yang namanya Bethari. Jadi minta ijin namanya dipakai menjadi nama tokoh,” ungkap Puguh.

    Penyanyi Happy Asmara dan Gilga Sahid menghadiri gala premiere film ‘Ambyar Mak Byar’ di CGV Kediri Mall, Minggu (5/1/2025) petang. (TribunJatim.com/Melia Luthfi)

    Setiap partisipan dikatakan diwajibkan memakai sepatu, atau jika memakai sandal harus jalan kaki tanpa alas kaki.

    Pada beberapa tokoh memerankan abdi dalem. Hal ini juga mengharuskan pemakaian busana yang sesuai pakem keraton.

    Ada beberapa item busana atau selempang yang harus dipakai, yakni samir. Selempang khas berwarna kuning dengan list merah pada tepiannya ini merupakan kelengkapan busana abdi dalem.

    “Memakaikan baju ke pemain, itu pakai ritual, ada pakem yang harus diikuti. Tentu ada adekan yang melibatkan abdi dalem, mereka tahu benar cara berpakaian jadi mengajarkan ke para pemain yang memainkan abdi dalem” ungkapnya.

    Selain itu, Puguh menyebut, ada beberapa pantangan atau etika yang tak boleh dilanggar para kru dan pemain film Ambyar Mak Byar ketika syuting di Keraton Solo.

    “Ada beberapa tempat dimana kita tidak syuting di situ (area Keraton Solo),” ungkapnya.

    Para pemarin Film Ambyar Mak Byar saat screening film di Royal Plaza Surabaya, Sabtu (4/1/2025) (tribunjatim.com/Nur Ika Anisa)

    Selain Keraton Solo, juga dilakukan di Flyover Purwosari, Rel Bengkong, Studio RRI dan beberapa tempat lain. Selain lokasi, film yang diperankan Happy Asmara dan Gilga Sahid ini juga mengangkat tradisi ngapem dan kain batik.

    Sementara Evan Loss sebagai Rick merasa bangga turut terlibat pada penggarapan drama musikal tersebut.

    Syuting di Keraton Solo menjadi pengalaman berharga bagi pelantun ‘Full Senyum Sayang’.

    Tidak hanya menampilan sisi komedi, tetapi juga membawa emosi penonton terlebih disuguhkan dengan musik campursari.

    “Evan sendiri yang orang Jawa kagum dalamnya keraton seperti itu. Tidak hanya tempat juga budayanya, dan bahkan ada peran abdi dalem,” tutupnya

  • Selama Momen Nataru, Ada 340 Ribu Penumpang Gunakan Kereta Api dari Stasiun Daop 7

    Selama Momen Nataru, Ada 340 Ribu Penumpang Gunakan Kereta Api dari Stasiun Daop 7

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Luthfi Husnika

    TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun berhasil melayani 342.270 pelanggan selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 yang berlangsung sejak 19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.

    Jumlah tersebut terdiri dari 168.649 pelanggan yang berangkat dan 173.801 pelanggan yang tiba di berbagai stasiun wilayah Daop 7 Madiun.  

    Kepala Daop 7 Madiun, Suharjono, menyatakan bahwa pihaknya mencatat kenaikan jumlah pelanggan sebesar 15 persen dibandingkan periode Nataru sebelumnya yang hanya mencapai 146.607 pelanggan. Rata-rata, sebanyak 8.144 pelanggan menggunakan layanan kereta api setiap harinya selama periode ini.  

    “Kami bangga dapat melayani jumlah pelanggan yang besar ini dengan tingkat ketepatan waktu yang sangat tinggi. Prestasi ini merupakan hasil kerja keras tim kami dan dukungan penuh dari berbagai pemangku kepentingan,” kata Suharjono, Senin (6/1/2025).  

    Ia mengatakan, kenaikan jumlah penumpang ini didukung oleh meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap layanan kereta api. Selama periode Nataru, Daop 7 Madiun menyediakan 61.082 tempat duduk untuk kereta reguler dan tambahan, serta 29.214 tempat duduk di kereta BIAS.  

    Selain pelayanan transportasi, Daop 7 Madiun juga memberikan layanan pendukung seperti lost and found untuk barang tertinggal dan fasilitas kesehatan di stasiun maupun di dalam kereta. Tercatat, ada 12 barang tertinggal senilai Rp26,8 juta dan 41 pelanggan yang membutuhkan penanganan medis selama perjalanan.  

    Tingkat ketepatan waktu atau On Time Performance (OTP) juga menjadi sorotan positif. Keberangkatan kereta api mencatat OTP sebesar 99,16 persen, sementara kedatangan mencapai 95,58 persen.”Hal ini memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap moda transportasi kereta api,” imbuhnya.

    Puncak arus keberangkatan terjadi pada 29 Desember 2024 dengan 11.052 pelanggan, sedangkan puncak kedatangan terjadi pada 24 Desember 2024 dengan 12.232 pelanggan. Beberapa stasiun tersibuk selama Nataru adalah Stasiun Madiun, Blitar, Kediri, Jombang, Tulungagung, dan Kertosono.  

    Suharjono juga menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, TNI-Polri, Pramuka, Basarnas, Railfans, dan stakeholder lainnya yang terlibat dalam posko Nataru 2024/2025. Kolaborasi ini memastikan kelancaran operasional kereta api selama musim liburan.  

    “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan memperkuat kerja sama dengan pihak terkait demi menciptakan perjalanan yang aman dan nyaman bagi seluruh pelanggan,” ujarnya. 

     

  • Hasil Liga 4 Jatim: Persedikab Kediri Pesta Gol 5-2 ke Gawang Persekama Madiun di Laga Perdana

    Hasil Liga 4 Jatim: Persedikab Kediri Pesta Gol 5-2 ke Gawang Persekama Madiun di Laga Perdana

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori 

    TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – Persedikab Kediri membuka Liga 4 Jatim 2025 Grup K dengan kemenangan meyakinkan atas Persekama Madiun, Senin (6/1/2025) di Stadion Canda Bhirawa, Pare.

    Laga Persedikab Kediri vs Persekama Madiun yang berlangsung sengit ini diwarnai hujan gol, dengan skor akhir 5-2 untuk kemenangan skuad Bledug Kelud.  

    Sejak awal laga, Persedikab tampil dominan. Gol pembuka tercipta di menit ke-20 melalui kapten tim, Galih Akbar Febriawan. Tendangan keras kaki kanan Galih sukses membobol gawang Persekama yang dijaga oleh Mahesa Al Rifqi.

    Tidak berhenti di situ, Persedikab menggandakan keunggulan lewat Yoel Cornelius Juwadi di menit ke-33.  

    Persekama berusaha membalas dengan beberapa serangan berbahaya, namun hingga akhir babak pertama, mereka belum mampu memecah kebuntuan. Skor 2-0 bertahan hingga turun minum.  

    Memasuki babak kedua, Persedikab semakin menggila. Qoyum Nazaludin Muhammad menambah keunggulan menjadi 3-0 di menit ke-49. Namun, Persekama tidak menyerah begitu saja. Mereka memperkecil ketertinggalan melalui gol Suryanto Adi Prabowo di menit ke-66 dan Ridwan Nur Kholis di menit ke-68, mengubah skor menjadi 3-2.  

    Persedikab Kediri saat melawan Persekama Madiun di Stadion Candra Birawa Pare, Senin (6/1/2025). (tribunjatim.com/Isya Anshori)

    Persedikab tidak membiarkan Persekama terus menekan. Di menit ke-70, Nur Ahmadi Salsabela Sena Putra mencetak gol keempat untuk Persedikab sehingga kembali menjauhkan jarak. Menjelang akhir pertandingan, M. Ardianyah Putra menutup pesta gol dengan gol kelima di menit ke-90.  

    Usai pertandingan, Pelatih Persedikab, Ambitie Dolus Cahyana, mengapresiasi kemenangan timnya. Namun, ia juga memberikan catatan terutama untuk lini belakang yang masih perlu perbaikan.

    “Kami sudah bermain baik, tetapi ada kesalahan fundamental di belakang yang harus segera dievaluasi,” katanya.

    Terkait dengan kondisi lapangan tengah yang sedikit menggenang lantaran terkena air hujan, Dolus sedikit menyayangkan hal tersebut. Namun begitu, ia berharap pada pertandingan selanjutnya hujan tidak mengguyur Stadion Canda Bhirawa Pare. 

    “Kuta berharap tidak hujan karena kalau hujan kita akan kesulitan bermainnya akan tetapi kita main babak kedua air tidak begitu menggenang, kita tetap bisa mendominasi meskipun tidak maksimal,” ucapnya. 

    Di sisi lain, pelatih Persekama, Siswanto, mengakui minimnya persiapan menjadi kendala utama timnya.

    “Kami hanya memiliki waktu dua minggu untuk persiapan. Fokus pemain di lini belakang masih kurang, ini yang akan kami benahi ke depannya,” kata Siswanto.  

    Kemenangan ini membuat Persedikab memimpin klasemen sementara Grup K Liga 4. Mereka akan menghadapi laga berikutnya dengan melawan Persiga Trenggalek pada Rabu (8/1/2025) mendatang. 

     

  • 5 Perusahaan Rokok Terbesar di Indonesia, Pimpin Industri!

    5 Perusahaan Rokok Terbesar di Indonesia, Pimpin Industri!

    Tembakau merupakan salah satu produk domestik Indonesia. Sebagai salah satu produsen tembakau dunia, perusahaan Rokok banyak beroperasi di Indonesia.

    Tembakau dan rokok termasuk industri terbesar mengingat konsumsi dalam negeri cukup besar. Banyak perusahaan yang berlomba-lomba untuk menciptakan produk menarik bagi konsumen.

    Industri rokok memiliki sejarah panjang di Indonesia. Bahkan, beberapa produsen rokok telah beroperasi sejak lama dan berkembang menjadi perusahaan besar.

    Ingin tahu apa saja perusahaan rokok terbesar di Indonesia? Berikut daftar perusahaannya yang menarik untuk diketahui.

    1. PT Djarum

    Jawa Tengah dikenal sebagai tanah kelahiran kretek, terutama Kudus yang dijuluki sebagai kota kretek. Di sana, terdapat pabrik rokok terkemuka di Indonesia yang masih beroperasi hingga saat ini.

    PT Djarum merupakan salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia dengan sejarah panjang. Pabrik rokok asal Kudus ini didirikan oleh Oei Wie Gwan pada tahun 1951.

    Setelah kepergiannya, pabrik rokok tersebut diteruskan oleh Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono. Seiring berjalanya waktu, Djarum berkembang menjadi perusahaan besar dan melebarkan sayapnya.

    Tidak hanya pasar nasional, PT Djarum juga beroperasi di pasar internasional. Sejumlah produknya tersebar di lima benua. Pasar ekspor utamanya di antaranya Australia, Asia Tenggara, Amerika Utara, dan Asia Timur.

    2. PT Gudang Garam Tbk

    Bergeser ke Jawa Timur, terdapat perusahaan rokok ternama yang juga sudah berpengalaman di industri tembakau. PT Gudang Garam Tbk merupakan produsen rokok terkemuka di Indonesia.

    Sejak tahun 1958, Gudang Garam terkenal akan rokok kretek berkualitas, seperti sigaret kretek klobot (SKL), sigaret kretek linting-tangan (SKT), dan sigaret kretek linting-mesin (SKM).

    Lahir di Kota Kediri, Jawa Timur, perusahaan sudah berkembang pesat di pasar nasional dan internasional. Bahkan, Gudang Garam dan anak perusahaannya telah berhasil menyerap tenaga kerja bagi 28.337 orang di akhir tahun 2023.

    Di tahun 2023, perusahaan berhasil membukukan pendapatan bersih sebesar Rp118,95 triliun.

    3. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk

    Perusahaan rokok terbesar di Indonesia berikutnya PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Didirikan di tahun 1913, perusahaan ini terkenal akan produk ikoniknya Dji Sam Soe atau “Raja Kretek”.

    Di tahun 2005, Philip Morris International berhasil mengakuisisi mayoritas saham Sampoerna. Dari saba, kegiatan usaha perseroan semakin meluas dan berkembang.

    Dengan pengalaman lebih dari satu abad, Sampoerna merajai pasar rokok Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 28,6 persen di tahun 2023. Sampoerna juga menjadi pelopor sigaret kretek mesin kadar rendah (SKM LT) di Indonesia.

    Beberapa produknya juga banyak ditemui di pasar domestik, mulai dari Dji Sam Soe Magnum, Marlboro Filter Black, dan Sampoerna Kretek.

    Baru-baru ini, Sampoerna berhasil merumuskan dua fasilitas produksi sigaret kretek tangan baru di Kota Blitar dan Tegal.

    Dengan investasi baru tersebut, perseroan tercatat telah memiliki total 9 pabrik dan telah mempekerjakan lebih dari 90 ribu karyawan.

    4. PT Bentoel Internasional Investama

    Didirikan oleh Ong Hok Liong di tahun 1930, awalnya perusahaan ini dikenal dengan nama Strootjes Fabriek Ong Hok Liong.

    Saat itu, perusahaan memproduksi sejumlah merek lokal ternama, seperti Uno Mild, Neo Mild, hingga Bentoel Biru.

    Bergerak di bidang manufaktur, distribusi, dan pemasaran rokok, kini Bentoel Group telah menjadi bagian dari British American Tobacco (BAT). Perusahaan multinasional tersebut dikenal dengan jaringan perusahaan tembakau di lebih dari 180 negara.

    Bergabungnya Bentoel Group memungkinkan perusahaan menambah merek dagang global ke dalam portofolionya. Kegiatan usaha juga semakin luas dengan sasaran pasar internasional.

    Bahkan, perusahaan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp4,31 triliun pada enam bulan pertama 2023.

    5. PT Wismilak Inti Makmur Tbk

    PT Wismilak Inti Makmur Tbk menjadi penutup dalam daftar perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Berdiri di tahun 1962, perusahaan rokok asal Surabaya ini bergerak di produksi dan distribusi rokok.

    Wismilak merupakan perusahaan induk dari PT Gelora Djaja dan PT Gawih Jaya dengan mengoperasikan 4 fasilitas produksi, 4 sentra logistik regional, dan 26 agen yang tersebar di wilayah Indonesia.

    Di tahun 2023, Wismilak berhasil sejumlah pencapaian dalam laporan tahunannya. Laba bersih Wismilak berhasil dibukukan sebesar Rp494,7 miliar atau meningkat sekitar 98,3 persen dari tahun sebelumnya.

    Produksi sigaret kretek tangan berhasil mencapai angka 882 juta batang, meningkat 86,9 persen dari tahun 2022.

    Demikian daftar perusahaan rokok terbesar di Indonesia yang diketahui memimpin industri tembakau nasional. Semoga bermanfaat!

  • Dua Bus Sumber Group ‘Adu Banteng’, Gara-gara Nyalip Sembarangan

    Dua Bus Sumber Group ‘Adu Banteng’, Gara-gara Nyalip Sembarangan

    Jakarta

    Terjadi kecelakaan ‘adu banteng’ antara dua bus milik Sumber Group, Sugeng Rahayu dan Sumber Selamat di Ngawi, Jawa Timur (6/1/2025) dini hari. Dalam kecelakaan ini, sebuah truk ikut kecelakaan dan menabrak bagian belakang bus Sumber Selamat. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tiga kendaraan tersebut.

    Kecelakaan beruntun dua bus dan truk terjadi di Jalan Raya Ngawi-Mantingan Km 26-27, tepatnya di Desa Kauman, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi. Bus Sugeng Rahayu bernopol W 7359 UP adu banteng dengan Bus Sumber Selamat bernopol W 7332 UP. Sedangkan, kendaraan lain adalah truk boks Hino bernopol AA 8395 OA.

    “Kali ini insiden kecelakaan tiga kendaraan di jalur Ngawi-Mantingan melibatkan dua bus yang merupakan satu manajemen dan satu truk boks. Kejadian sekitar pukul 02.00 WIB dini hari tadi,” ujar Kasat Lantas Polres Ngawi AKP Yuliana Plantika dikutip dari detikJatim, Senin (6/1/2025).

    Kecelakaan yang melibatkan dua bus dalam satu grup tersebut tak menimbulkan korban jiwa. Saat ini, proses evakuasi sudah selesai dan arus lalu lintas tak ada kemacetan.

    “Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dan arus lalu lintas tidak ada kemacetan,” sambung Plantika.

    Kronologi Kecelakaan

    Kecelakaan ini disebabkan bus Sugeng Rahayu gagal menyalip kendaraan di depan. Plantika mengatakan kecelakaan bermula ketika bus Sugeng Rahayu yang dikendarai warga Jalan KH Abdul Karim, Kelurahan Terate, Kabupaten Gresik, melaju dari arah timur ke barat atau dari Ngawi ke Solo.

    Ketika bus Sugeng Rahayu hendak mendahului kendaraan lain dan mengambil jalur kanan, muncul bus Sumber Selamat yang dikemudikan Muh Nanang Ariyanto, warga Desa Dahu, Kecamatan Banyakkan, Kabupaten Kediri. Tabrakan adu banteng pun tak terhindarkan.

    “Jadi, saat Bus Sugeng Rahayu mendahului kendaraan lain, ternyata dari arah berlawanan muncul bus Sumber Selamat, hingga bertabrakan,” paparnya.

    Plantika menambahkan, saat terjadi tabrakan, dari arah belakang, bus Sumber Selamat ditabrak truk yang dikemudikan Ghani Noor Faizie (25), warga Bandongan, Kabupaten Magelang. “Jadi, saat terjadi tabrakan sesama bus, dari arah barat atau di belakang bus Sumber Selamat, tertabrak kendaraan truk Hino,” terang Plantika.

    (lua/rgr)

  • Blitar Belum Mulai Makan Bergizi Gratis, Katering Diminta Waspada Penipuan

    Blitar Belum Mulai Makan Bergizi Gratis, Katering Diminta Waspada Penipuan

    Blitar (beritajatim.com) – Kabupaten Blitar belum mulai menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG) hari ini, Senin (6/1/2025), seperti jadwal yang ditetapkan secara nasional. Para pengusaha katering pun diminta waspada akan adanya upaya penipuan mengatasnamakan program tersebut.

    Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blitar, Supriadi pun meminta kepada seluruh pengusaha katering agar lebih berhati-hati. Pasalnya pada momen-momen saat ini, lagi marak penipuan berkedok program makan siang gratis.

    “Imbauan kita masyarakat terutama hati-hati memang dalam situasi seperti ini memang ada beberapa oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab. Jadi saya dengar ada masyarakat yang sudah tertipu modus penipuan program makan bergizi gratis ini,” ucap Supriadi, Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Senin (6/01/2025).

    Sejauh ini belum ada laporan kasus soal penipuan tender program makan bergizi gratis. Namun demikian DPRD Kabupaten Blitar tetap mengimbau kepada masyarakat utamanya pengusaha katering untuk lebih waspada program makan bergizi gratis.

    “Imbauan kami agar masyarakat hati-hati kalau program itu resmi maka kan akan ada sosialisasi dan sebagainya, jadi jangan mudah percaya,” tegasnya.

    Untuk diketahui, pada 6 Januari 2025 ini Sebanyak 190 lokasi dapur umum atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia siap melaksanakan program Makan Bergizi Gratis.

    Informasi yang dihimpun dari Badan Gizi Nasional (BGN), dari 190 SPPG itu, 29 SPPG di antaranya berada di Provinsi Jawa Timur, 36 SPPG di Jawa Tengah, 55 SPPG di Jawa Barat, 3 SPPG di DIY, 5 SPPG di DKI Jakarta, 3 SPPG di Banten, dan 1 SPPG di Bali.

    Sementara di Provinsi Jawa Timur, dari sebanyak 38 kabupaten dan kota diketahui baru 22 daerah yang siap melaksanakan program MBG pada 6 Januari 2025. Untuk di wilayah eks Karesidenan Kediri, program MBG pada 6 Januari 2025 baru dilaksanakan di Kabupaten Tulungagung.

    Diketahui ada dua SPPG atau dapur umum di Kabupaten Tulungagung, yakni di wilayah Kecamatan Kedungwaru dan Kecamatan Kalidawir. Sedangkan untuk Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Nganjuk belum melaksanakan program MBG pada 6 Januari 2025. [owi/beq]

  • Kisah di Balik 2 Wanita Kakak Adik di Kediri yang Ditemukan Tewas di Rumahnya
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        6 Januari 2025

    Kisah di Balik 2 Wanita Kakak Adik di Kediri yang Ditemukan Tewas di Rumahnya Surabaya 6 Januari 2025

    Kisah di Balik 2 Wanita Kakak Adik di Kediri yang Ditemukan Tewas di Rumahnya
    Tim Redaksi
    KEDIRI, KOMPAS.com 
    – Temuan jenazah dua perempuan kakak adik di Desa Rembang Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten
    Kediri
    , Jawa Timur, masih menjadi perbincangan hangat masyarakat.
    Jenazah Femala Purwiko Sari (45) dan adiknya, Yuyen Febriana Sari (44), ditemukan di dalam kamar rumah oleh seorang pencari rumput yang curiga dengan bau yang cukup menyengat pada Minggu (6/1/2025).
    Bau itu berasal dari proses pembusukan dari jasad yang diduga meninggal sejak lima hari sebelumnya.
    Kedua korban selama ini hidup di rumah peninggalan orangtuanya itu. Mereka diduga mengalami depresi yang dipicu oleh permasalahan keluarga maupun meninggalnya kedua orangtuanya beberapa tahun lalu.
    Yuyun, sepupu korban mengatakan, kedua korban selama ini tidak bekerja dan tidak berumah tangga. Semua kebutuhannya bergantung pada uluran tangan keluarga lainnya.
    “(Karena kondisinya itu) kebutuhan uang disuplai oleh Pak Lek (paman) dan keluarga dekat lainnya,” ujar Yuyun saat ditemui di lokasi kejadian, Minggu.
    Pihak keluarga yang lain, menurutnya, juga kerap mengunjungi kediaman korban. Baik untuk sekadar mengantar makanan maupun mengirim peralatan rumah tangga yang dibutuhkan.
    Bahkan, pihak keluarga juga sudah berupaya mengatasi depresi itu dengan mengobatkannya, agar gangguan mental tersebut tidak semakin parah.
    Salah satu pengobatan itu dengan mengirim keduanya ke sebuah panti rehabilitasi milik seorang kreator konten yang cukup terkenal di Lamongan, Jawa Timur.
    “Sepulang dari Lamongan itu, kondisinya membaik. Bahkan sempat datang takziah ke rumah kami,” ujar kerabat lain yang enggan disebut namanya.
    Namun, kondisi yang membaik itu tak berlangsung lama diduga karena kurangnya bersosialisasi saat berada di rumah.
    Kerabat tersebut juga mengungkap kehidupan korban sebelum depresi. Keduanya menjalani hidup normal dan mengenyam bangku pendidikan.
    Kedua korban cukup terpelajar bahkan bisa menyelesaikan pendidikan yang cukup tinggi, yaitu bergelar sarjana.
    “Mereka lulusan ITS dan Unair,” ujar kerabat tersebut.
    Bahkan, salah satu korban, menurut kerabat perempuan itu, pernah juga mendapatkan panggilan pekerjaan di bidang pajak di Jakarta.
    “Tapi panggilan itu tidak diambilnya. Orangnya (kedua korban) pintar-pintar,” ucapnya.
    Polisi memastikan tidak menemukan tanda bekas penganiayaan pada jasad perempuan kakak adik yang ditemukan tewas membusuk di rumahnya di Desa Rembang, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
    Temuan oleh tim Inafis saat pemeriksaan di tempat lokasi kejadian itu nantinya akan dipadukan dengan hasil visum luar dari rumah sakit.
    Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Ngadiluwih Ajun Komisaris Polisi (AKP) Agung Saefudin mengatakan, visum luar itu berlangsung di RS Bhayangkara Kota Kediri.
    “Visum sudah selesai. Tapi saya belum dapat laporan hasilnya,” ujar AKP Agung Saefudin pada
    Kompas.com
    , Minggu (6/1/2025) malam.
    Sebelumnya diberitakan, warga Desa Rembang, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur dikejutkan dengan penemuan dua jenazah perempuan, Minggu (5/1/2025).
    Penemuan bermula dari kecurigaan seorang pencari rumput yang mencium aroma busuk dari dalam rumah korban.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sosok Dua Wanita Kakak Beradik yang Ditemukan Tewas di Kamar Rumah Diungkap Keluarga & Tetangga – Halaman all

    Sosok Dua Wanita Kakak Beradik yang Ditemukan Tewas di Kamar Rumah Diungkap Keluarga & Tetangga – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

    TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI – Femala (44) dan Yuyen (42), kakak beradik ditemukan tak bernyawa di rumahnya di Desa Rembang, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Minggu (5/1/2025) pagi.

    Kedua korban ditemukan tewas di atas tempat tidur masing-masing.

    Kapolsek Ngadiluwih, AKP Agung Saifudin memastikan, hasil pemeriksaan awal tidak menunjukkan adanya tanda-tanda penganiayaan maupun indikasi mengakhiri hidup pada tubuh korban.  

    “Kami pastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh kedua korban. Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan saksi, keduanya memang diketahui mengalami depresi,” jelas AKP Agung Saifudin, Minggu (5/1/2025).  

    Kejadian ini pertama kali diketahui oleh seorang tetangga korban yang sedang mencari rumput.

    Saat melintas di depan rumah korban, ia mencium bau yang menyengat.

    Setelah memeriksa, ia langsung melapor kepada perangkat desa setempat yang diteruskan kepada polisi.  

    “Korban diduga telah meninggal selama lima hari sebelum ditemukan. Kami juga mendapatkan informasi dari keluarga bahwa tiga bulan lalu keduanya sempat dirawat di rumah sakit kejiwaan di Pekalongan dan dinyatakan sembuh. Namun, mereka diduga kembali mengalami depresi,” tambah AKP Agung Saifudin.  

    Sosok Korban

    Sosok Femala dan Yuyen, kakak beradik yang ditemukan tewas di rumahnya diungkap keluarga dan tetangga korban.

    Sepupu korban, Yuyun (47), menceritakan bahwa kedua korban memang memiliki kepribadian tertutup, terutama sejak 2019.

    Kondisi ini semakin memburuk setelah kedua orang tua mereka meninggal dunia.  

    “Ibunya meninggal tahun 2003 karena kanker, dan bapaknya meninggal pada 2022. Sejak itu, Femala dan Yuyen semakin tertutup dari keluarga maupun tetangga. Kami dari pihak keluarga sebenarnya sudah berusaha merawat dan mendukung mereka,” kata Yuyun. 

    Yuyun mengungkapkan, Femala dan Yuyen sempat dirawat di sebuah pondok di Lamongan selama 36 hari untuk mengatasi depresi yang mereka alami.

    Setelah pulang, keduanya perlahan mulai beraktivitas normal, seperti memasak dan belanja kebutuhan sehari-hari.  

    “Awalnya mereka sudah mulai aktif, bahkan sering masak sendiri. Kami juga sempat membelikan alat masak karena sebelumnya mereka hanya pakai ranting-ranting. Tapi, sejak sebulan terakhir mereka kembali tertutup,” ungkapnya.  

    Menurut Yuyun, kondisi kesehatan Femala yang sering sakit-sakitan, ditambah rasa malu dan depresi akibat kehilangan orang tua, membuat mereka semakin menutup diri. 

    Bahkan, saudara-saudara yang datang menjenguk sering kali tidak diterima.  

    “Femala punya sakit asam lambung. Mungkin karena sering sakit, dia semakin depresi. Terakhir, kami ketuk pintunya dua minggu lalu, tapi tidak dibuka,” imbuhnya. 

    Keduanya terakhir kali terlihat saat menghadiri takziah 40 hari di salah satu kerabat. 

    Setelah itu, aktivitas mereka benar-benar berhenti.

    Pada Minggu pagi, tetangga mencium bau busuk yang semakin menyengat dari rumah korban. 

    Setelah memeriksa melalui jendela, mereka mendapati kakak beradik itu sudah tidak bernyawa.  

    “Jenazah ditemukan di kamar masing-masing, kondisi sudah meninggal sekitar lima hari. Tidak ada tanda-tanda kekerasan,” kata Kapolsek Ngadiluwih, AKP Agung Saifudin.  

    Kini, jenazah telah dibawa ke RS Bhayangkara Kediri untuk visum luar sebelum diserahkan kepada keluarga.

    Pihak kepolisian memastikan tidak ada indikasi penganiayaan maupun bunuh diri, namun penyelidikan lebih lanjut akan terus dilakukan.

    Sementara itu Farah, salah satu tetangga korban menyebut kedua perempuan tersebut dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tertutup.  

    “Mereka tinggal berdua, tidak banyak bergaul. Biasanya hanya keluar pagi-pagi untuk ke pasar beli kebutuhan. Namun, akhir-akhir ini mereka mulai sedikit lebih bergaul dengan tetangga,” kenang Farah.  

    Kini, jenazah kedua korban telah dibawa ke RS Bhayangkara Kediri untuk dilakukan visum luar.

    Polisi masih melanjutkan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti kematian. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Polisi Pastikan Tak Ada Tanda Penganiayaan pada Dua Jenazah Kakak Beradik di Ngadiluwih Kediri