kab/kota: Kediri

  • HUT ke-52, PDIP Kabupaten Kediri Tegaskan Dukungan untuk Megawati dan Gelar Aksi Sosial

    HUT ke-52, PDIP Kabupaten Kediri Tegaskan Dukungan untuk Megawati dan Gelar Aksi Sosial

    Laporan Wartawan Tribun jatim Network, Isya Anshori

    TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – Pengurus, kader, hingga simpatisan PDI Perjuangan (PDIP) Kabupaten Kediri menyatakan dukungan penuh terhadap Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dalam momentum peringatan HUT ke-52 PDIP yang digelar pada Jumat (10/1/2025). Dukungan ini menyusul Kongres PDIP ke-6 yang akan dilaksanakan pada April 2025. 

    Ketua DPC PDIP Kabupaten Kediri, Murdi Hantoro, menegaskan bahwa seluruh elemen partai tetap solid berada di bawah kepemimpinan Megawati. Bahkan, ia menyebutkan bahwa Megawati akan kembali diusulkan sebagai Ketua Umum pada Kongres mendatang. 

    “Kami solid mendukung Ibu Megawati Soekarnoputri. Kami sudah sepakat dan berikrar bahwa Kongres PDIP ke-6 pada April 2025 akan tetap mencalonkan dan mengukuhkan Ibu Megawati sebagai Ketua Umum,” kata Murdi saat perayaan HUT PDIP di Kantor DPC PDIP Kabupaten Kediri. 

    Dalam peringatan HUT ke-52 PDIP, DPC PDIP Kabupaten Kediri menggelar berbagai kegiatan sosial, termasuk membagikan 500 paket makanan kepada masyarakat sekitar. 

    “Kegiatan ini kami adakan secara sederhana. Di Kabupaten Kediri, selain tumpengan, kami juga berbagi makanan kepada warga sekitar kantor DPC,” kata Murdi.  

    Adapun tema besar peringatan HUT ke-52 PDIP adalah Satyam Eva Jayate dengan subtema api perjuangan yang tak kunjung padam. Murdi menjelaskan bahwa tema tersebut mencerminkan semangat kader partai untuk tetap solid dalam menghadapi situasi yang tidak mudah. 

    “Kondisi sekarang tidak baik-baik saja, tetapi ini menjadi momen untuk memperkuat solidaritas kader,” ujarnya. 

    Murdi juga menambahkan bahwa DPC PDIP Kabupaten Kediri akan melaksanakan sejumlah aksi sosial dan lingkungan dalam waktu dekat, seperti program penghijauan, normalisasi sungai, dan kegiatan bakti sosial.  

    “Kami ingin setiap kegiatan yang dilakukan partai memberikan manfaat langsung bagi masyarakat luas,” ungkapnya.  

    Selain itu, sebagai langkah untuk mendekatkan diri kepada masyarakat, PDIP akan memaksimalkan peran Fraksi PDIP dalam menyerap dan menyampaikan aspirasi warga.  

    “Anggota fraksi bertugas mendengarkan aspirasi masyarakat dan menyampaikannya ke tingkatan lebih tinggi agar dapat direalisasikan,” jelas Murdi.   

    Dalam agenda peringatan HUT yang digelar secara sederhana ini, hadir pula Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana yang juga sebagai kader PDIP, bersama para kader PDIP Kabupaten Kediri lainnya. 

     

  • Hasil Liga 4 Jatim: Bermain Imbang 1-1, Persedikab Kediri dan Persenga Nganjuk Lolos 32 Besar

    Hasil Liga 4 Jatim: Bermain Imbang 1-1, Persedikab Kediri dan Persenga Nganjuk Lolos 32 Besar

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori 

    TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – Laga sengit fase grup K Liga 4 Jatim 2025 mempertemukan Persedikab Kediri dan Persenga Nganjuk di Stadion Candra Birawa Pare, Kabupaten Kediri, Jumat (10/1/2025) sore.

    Pertandingan penentuan ini menjadi ajang perebutan posisi puncak klasemen grup K, di mana kedua tim sama-sama mengantongi 6 poin dengan selisih gol tipis.  

    Persedikab Kediri yang sementara memimpin klasemen, menghadapi tekanan besar dari Persenga Nganjuk, yang membuntuti di posisi kedua. Kedua tim tampil dengan determinasi tinggi demi mengamankan tiga poin.

    Sejak peluit awal dibunyikan, kedua tim bermain agresif dengan jual beli serangan. Persedikab Kediri berhasil unggul lebih dulu melalui gol yang di cetak oleh Muhammad Fahrul Rizqy Abidin di menit ke-19. Tendangan keras dari luar kotak penalti meluncur deras ke gawang Persenga, tanpa bisa dihentikan kiper Bayu Saputro.  

    Meski terus ditekan oleh Persenga yang mencari peluang untuk menyamakan kedudukan, lini belakang Persedikab tampil solid hingga babak pertama usai. Skor sementara 1-0 untuk keunggulan tuan rumah, Bledug Kelud.

    Memasuki babak kedua, Persenga Nganjuk langsung mengambil inisiatif serangan. Tim berjuluk Singa Barong itu mendominasi permainan dengan strategi menyerang yang lebih terorganisir.  

    Laga Persedikab Kediri vs Persenga Nganjuk di Stadion Candra Birawa Pare, Jumat (10/1/2025). (tribunjatim.com/Isya Anshori)

    Usaha keras mereka akhirnya terbayar di menit ke-90 melalui gol dramatis sang kapten, Nur Miftah Nasikin, yang sukses menjebol gawang mantan klubnya, Persedikab Kediri. Skor imbang 1-1 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.  

    Hasil ini membuat kedua tim harus puas berbagi poin. Persedikab Kediri tetap memuncaki klasemen grup K dengan selisih gol, sementara Persenga Nganjuk berada di posisi kedua. Keduanya mengoleksi 7 poin dan berhasil lolos ke babak 32 besar Liga 4 Jatim 2025. 

    Asisten Pelatih Persenga Nganjuk, Wawan Hariono, mengaku bersyukur timnya mampu menyelesaikan pertandingan dengan hasil positif. Ia mengapresiasi kerja keras pemain yang berhasil bangkit di babak kedua setelah kehilangan tempo di awal laga.

    “Alhamdulillah, kami bisa menyelesaikan fase grup dengan baik. Babak pertama sempat kecolongan gol, tapi di babak kedua kami menemukan ritme permainan dan berhasil menyamakan kedudukan di menit akhir,” kata Wawan.  

    Sementara itu, Pelatih Persedikab Kediri, Ambitie Dolus Cahyana, mengakui timnya menghadapi kendala di babak kedua. Menurutnya, kurangnya kepercayaan diri pemain menjadi faktor utama yang menyebabkan gol di menit-menit akhir. 

    “Anak-anak kehilangan fokus dan terlalu mengikuti pola permainan lawan. Ini menjadi pelajaran berharga untuk laga berikutnya,” kata Ambitie. 
      
    Dengan hasil ini, baik Persedikab Kediri maupun Persenga Nganjuk melaju ke babak 32 besar Liga 4 Jatim 2025. Persaingan di fase berikutnya dipastikan semakin ketat, dengan peluang besar bagi kedua tim untuk melangkah lebih jauh. 

  • Terkuak Motif Pegawai Barbershop di Jombang Tikam Karyawan Minimarket, Polisi Singgung Sakit Hati

    Terkuak Motif Pegawai Barbershop di Jombang Tikam Karyawan Minimarket, Polisi Singgung Sakit Hati

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo

    TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG – Asmara jadi penyebab utama FW (26) pegawai barbershop asal Jombang tega tikam SA (24) karyawan minimarket asal Kediri hingga tewas.

    Perkara kekasihnya memiliki hubungan dengan korban, membuat pelaku sakit hati hingga menikam korban dengan pisau lipat yang membuat korban tumbang dan tewas seketika.

    Seperti diketahui, peristiwa berdarah itu terjadi di ‘Masterpiece Barbershop’, Jalan Dr Wahidin Sudiro Husodo, Desa Sengon, Kecamatan Jombang pada Kamis (9/1/2025) sekitar pukul 22.30 WIB.

    Kasatreskrim Polres Jombang AKP Margono Suhendra mengatakan, motif yang dilakukan pelaku adalah karena asmaranya kandas dengan kekasihnya.

    “Motif adanya rasa sakit hati karena hubungan asmaranya sempat putus yang diduga pacarnya ini memiliki hubungan dengan korban sehingga ada rasa sakit hati,” ucap AKP Margono Suhendra kepada wartawan, Jumat (10/1/2024).

    AKP Margono Suhendra awal mula percekcokan antara keduanya ini terjadi saat korban SA awalnya mendapatkan pesan berupa video yang dikirim lewat WhatsApp oleh terduga pelaku FW.

    Video tersebut sengaja dikirim oleh FW agar hubungan SA dengan kekasihnya tidak berlanjut. FW mengaku jika ia dan kekasihnya itu sempat lamaran sebelum akhirnya sang kekasih menjalin hubungan dengan korban.

    “Sebelumnya pelaku ini sudah lamaran dengan pacarnya akibat pendekatan korban melalui pacarnya ini kejadian mohon maaf lamarannya ini hanya tertunda atau dibatalkan sehingga memang ada rasa sakit hati,” ujarnya.

    Lebih lanjut, video yang dikirim oleh FW kepada SA itu merupakan video asusila. Pihak kepolisian sendiri masih mendalami video tersebut.

    “Korban dikirim oleh pelaku video yang mungkin video Asusila kita masih mendalami berharap untuk korban memutus pacarnya ini dan pelaku pun berharap untuk acara lamaran itu masih berlanjut,” ungkapnya.

    Mantan Kapolsek Sukabanah, Kabupaten Sampang itu menuturkan jika karena vide tersebut, terduga pelaku dan korban cekcok hingga korban meregang nyawa. Korban terbunuh setelah ditikam menggunakan pisau oleh pelaku.

    “Pelaku melakukan penusukan, dari hasil pemeriksaan memang ada terjadi dua penusukan baik di leher belakang dan juga di wajah,” bebernya.

    Usai kejadian pihaknya sudah mengamankan tersangka FW, melakukan olah TKP dan membawa tubuh korban SA ke kamar jenazah RSUD Jombang untuk dilakukan autopsi.

    FW kini sudah diamankan, beberapa barang bukti sudah di tangan polisi. Korban pun langsung dibawa ke RSUD Jombang usai insiden tersebut.

    “Saat ini juga sudah dilaksanakan otopsi nanti hasil otopsi akan saya sampaikan kembali bersama dengan Pak Kapolsek. Kami menerapkan KUHP Pasal 338 subsider pasal 351 yang mana pelaku bisa dihukum penjara maksimal 15 tahun,” pungkasnya. 

  • Pemkot Kediri Sosialisasi Musrenbang di Tingkat Kelurahan untuk Persiapan Pembangunan 2026

    Pemkot Kediri Sosialisasi Musrenbang di Tingkat Kelurahan untuk Persiapan Pembangunan 2026

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kota Kediri melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) menggelar sosialisasi Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat kelurahan, sebagai langkah awal dalam perencanaan pembangunan Kota Kediri tahun 2026.

    Acara yang berlangsung di Ruang Joyoboyo Pemkot Kediri ini dihadiri oleh perwakilan kelurahan, kecamatan, Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), serta Puskesmas se-Kota Kediri.

    Tujuan Sosialisasi Musrenbang Kelurahan
    Kepala BAPPEDA Kota Kediri, Chevy Ning Suyudi, menjelaskan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan arahan kepada seluruh kelurahan dan kecamatan terkait pelaksanaan Musrenbang untuk tahun 2025.

    Kegiatan Musrenbang dimulai dari tingkat kelurahan dan kecamatan, sebelum nantinya hasilnya dibahas lebih lanjut pada tingkat kota. Hasil akhir dari Musrenbang ini akan menjadi dasar penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Kediri tahun 2026.

    Jadwal Pelaksanaan Musrenbang 2025-2026

    Pelaksanaan Musrenbang RKPD Kota Kediri untuk tahun 2026 akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal berikut:

    Sosialisasi Musrenbang : 9 Januari 2025
    Rembuk Stunting Kelurahan : 13-17 Januari 2025
    Musrenbang Kelurahan : 16-22 Januari 2025
    Rembuk Stunting Kecamatan : 20-23 Januari 2025
    Musrenbang Kecamatan : 4-6 Februari 2025
    Musrenbang Tematik : 10-14 Februari 2025
    Forum Perangkat Daerah Per Bidang : 18 Februari 2025
    Musrenbang RKPD Tahun 2026 : 11-12 Maret 2025

    Penanganan Stunting sebagai Program Prioritas
    Chevy Ning Suyudi menambahkan, tahun 2025 akan dimulai dengan kegiatan rembuk stunting, sebagai bagian dari upaya Kota Kediri untuk menangani masalah stunting. Hal ini merujuk pada delapan aksi konvergensi stunting yang harus dilakukan mulai dari analisis situasi di masing-masing kelurahan dan kecamatan.

    Data yang diperoleh dari rembuk stunting ini nantinya akan menjadi dasar untuk perencanaan pembangunan yang lebih tepat sasaran. “Pemkot Kediri tetap menempatkan penanganan stunting sebagai program prioritas pembangunan, selama kasus stunting di Kota Kediri belum mencapai angka nol atau zero stunting,” ujar Chevy.

    Harapan dari Proses Sosialisasi Musrenbang
    Melalui kegiatan sosialisasi ini, Pemkot Kediri berharap dapat membuka jalur komunikasi yang efektif antara pemerintah dan masyarakat. Sosialisasi ini diharapkan menjadi awal dari proses perencanaan pembangunan yang berbasis pada aspirasi masyarakat, yang disalurkan melalui Musrenbang Kelurahan.

    Dengan demikian, pembangunan yang akan dilakukan pada tahun 2026 dapat lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan warga.

    “Musrenbang Kelurahan merupakan wahana bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya, yang nantinya akan menjadi bahan dalam menyusun perencanaan pembangunan Kota Kediri untuk tahun 2026,” pungkas Chevy Ning Suyudi.

    Dengan adanya perencanaan yang matang melalui Musrenbang di tingkat kelurahan, diharapkan Kota Kediri dapat terus berkembang dan memenuhi kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan. [nm/kun]

  • Pj Wali Kota Apresiasi Peringkat Kedua Kota Kediri dalam Tingkat Kegemaran Membaca di Provinsi Jawa Timur

    Pj Wali Kota Apresiasi Peringkat Kedua Kota Kediri dalam Tingkat Kegemaran Membaca di Provinsi Jawa Timur

    Kediri (beritajatim.com) – Pj Wali Kota Kediri, Zanariah, memberikan apresiasi atas prestasi yang diraih Kota Kediri yang berhasil menduduki peringkat kedua dalam tingkat kegemaran membaca di Provinsi Jawa Timur. Peringkat ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Perpustakaan Nasional, dengan Kota Kediri memperoleh nilai 99,34.

    Prestasi ini disampaikan oleh Pj Wali Kota Kediri, Zanariah, saat meninjau Pojok Baca yang berada di Hutan Joyoboyo dan Taman Sekartaji. Salah satu faktor kunci keberhasilan Kota Kediri adalah pemanfaatan waktu, tempat, sarana, dan prasarana yang mendukung kegiatan membaca. Pojok Baca yang tersedia di ruang terbuka hijau menjadi salah satu fasilitas yang berperan penting dalam meningkatkan kegemaran membaca masyarakat.

    “Alhamdulillah, kami berhasil meraih prestasi dengan menduduki peringkat kedua dalam Tingkat Kegemaran Membaca di Jawa Timur. Ini merupakan hasil kerja keras kita bersama dalam memajukan budaya membaca di Kota Kediri. Saya sangat mengapresiasi upaya Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, salah satunya melalui program Pojok Baca ini,” ujar Zanariah.

    Pj Wali Kota Kediri juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan Pojok Baca dengan sebaik-baiknya. Di Pojok Baca ini tersedia berbagai macam buku yang dapat dibaca oleh masyarakat. Terlebih lagi, suasana di taman yang nyaman menambah kenyamanan bagi pengunjung yang ingin membaca.

    “Kami mengundang masyarakat untuk datang dan membaca di sini. Semakin banyak aktivitas positif yang dilakukan di taman, dan tempat ini juga nyaman untuk kegiatan membaca,” tambahnya.

    Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Kediri, Eko Lukmono, menjelaskan bahwa Pojok Baca sengaja dibangun di ruang terbuka umum (public space) agar lebih mudah diakses oleh masyarakat. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Kediri sebelumnya telah mengelola beberapa Pojok Baca di sekitar sekolah, namun untuk memperluas jangkauannya, kini Pojok Baca ditempatkan di dua ruang terbuka hijau yang strategis.

    Selain itu, Kota Kediri juga menerima bantuan dari Perpustakaan Nasional berupa Pojok Baca Digital yang sementara ditempatkan di Rusunawa.

    “Alhamdulillah, kami mendapatkan bantuan Pojok Baca Digital dari Perpustakaan Nasional. Untuk memudahkan akses publik, Pojok Baca Digital ini kami tempatkan sementara di Rusunawa. Kami berharap fasilitas ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat,” jelas Eko Lukmono.

    Dengan adanya berbagai fasilitas seperti Pojok Baca ini, diharapkan dapat semakin meningkatkan minat baca masyarakat Kota Kediri dan memperkuat posisi Kota Kediri sebagai salah satu kota dengan kegemaran membaca tertinggi di Jawa Timur. [nm/ted].

  • Jadi Bupati Kediri Terpilih, Mas Dhito Ajak Semua Pihak Bersatu

    Jadi Bupati Kediri Terpilih, Mas Dhito Ajak Semua Pihak Bersatu

    Kediri (beritajatim.com) – Bupati Kediri terpilih, Hanindhito Himawan Pramana, yang akrab disapa Mas Dhito, bersama pasangannya Dewi Mariya Ulfa, mengajak seluruh elemen masyarakat Kabupaten Kediri untuk bersatu dan menjaga silaturahmi demi membangun daerah. Hal ini disampaikan dalam sambutannya usai penetapan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri pada Kamis (9/1/2025).

    “Saya mengimbau kepada seluruh relawan, tim 02, dan masyarakat Kediri yang kemarin mendukung kami selama kampanye untuk merangkul teman-teman kita, saudara-saudara kita yang mungkin memilih pasangan calon 01,” ujar Mas Dhito.

    Mas Dhito juga menekankan pentingnya menjalin komunikasi dengan pasangan calon lain, Deny Widyanarko dan Mudawamah, yang tidak hadir dalam rapat pleno terbuka KPU. Menurutnya, program-program kerja yang diajukan oleh pasangan tersebut juga bertujuan untuk kemajuan Kabupaten Kediri.

    “Pasti Pak Deny dan Bu Mudawamah juga punya niat yang sama, meski mungkin ada perbedaan dalam penafsiran program,” ungkapnya.

    Penetapan bupati dan wakil bupati terpilih berjalan lancar tanpa ada sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK). Mas Dhito mengapresiasi semua pihak atas penerimaan hasil Pilkada 2024 yang telah ditetapkan KPU.

    “Kami berkompetisi dalam Pilkada, tapi tujuan akhirnya adalah untuk bersanding dan bersama-sama membangun Kediri. Salam hormat saya kepada Pak Deny dan Bu Mudawamah,” tambahnya.

    Dalam sidang pleno terbuka yang digelar di Balai Pertemuan Bhagawanta Bhari, KPU Kabupaten Kediri menetapkan pasangan Hanindhito Himawan Pramana dan Dewi Mariya Ulfa sebagai bupati dan wakil bupati Kediri terpilih periode 2025-2030. Berdasarkan hasil putusan KPU Nomor 09 Tahun 2025, pasangan nomor urut 02 ini memperoleh 489.900 suara atau 56,53 persen dari total suara sah pada Pilkada 2024.

    Ketua KPU Kabupaten Kediri, Nanang Qosim, menyampaikan bahwa hasil penetapan ini akan segera disampaikan kepada DPRD Kabupaten Kediri untuk ditindaklanjuti. “Kami akan segera bersurat kepada Ketua DPRD Kabupaten Kediri untuk mempersiapkan rapat paripurna,” tuturnya.

    Hasil penetapan ini menunjukkan semangat demokrasi yang solid di Kabupaten Kediri, di mana seluruh pihak diharapkan bersatu untuk membangun masa depan yang lebih baik. [nm/beq]

  • Tangani Kasus Asusila Anak, Mbak Cicha Dorong Kader PKK Kediri Tingkatkan Kepedulian Sosial

    Tangani Kasus Asusila Anak, Mbak Cicha Dorong Kader PKK Kediri Tingkatkan Kepedulian Sosial

    Kediri (beritajatim.com) – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TPPKK) Kabupaten Kediri Eriani Annisa Hanindhito menindaklanjuti laporan tindakan asusila oleh anak-anak di bawah umur. Mbak Cicha merasa prihatin hingga meneteskan air matanya.

    “Saya dengar anak-anak bisa melakukan perbuatan seperti itu (tindak asusila). Kaget banget,” kata Mbak Cicha, saat Rapat Pengurus dan Pleno PKK Kabupaten Kediri di Pendopo Panjalu Jayati Kediri.

    Betapa tidak. Tindakan asusila itu melibatkan pelajar di bawah umur. Bahkan, hingga terjadi anak hamil di luar nikah.

    Menurut dia, perbuatan menyimpang itu dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Selain perkembangan teknologi yang masif, kurangnya bimbingan dan pengawasan keluarga dan individu terdekat bagi anak, juga akibat dari kurangnya pemahaman pendidikan karakter pada anak.

    Untuk itulah, Mbak Cicha mendorong peran kader PKK untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, termasuk melakukan kolaborasi bersama pihak puskesmas, posyandu, dan Taman Pendidikan Alquran (TPQ) sebagai salah satu tempat pembentukan karakter pada anak.

    Tidak hanya itu, para kader PKK juga diminta untuk bersinergi dengan pihak sekolah di kecamatan masing-masing dalam hal memberikan sosialisasi pencegahan tindakan asusila terhadap generasi muda.

    “Mohon bantuannya untuk melakukan pendekatan, Kita ciptakan lingkungan yang lebih sehat, tidak menormalisasi tindakan yang menyimpang, bisa ditegur secara halus demi masa depan yang terbaik untuk anak-anak Kabupaten Kediri,” pintanya.

    Istri Bupati Mas Dhito itu menilai, para generasi muda memerlukan perhatian khusus supaya dapat mengembangkan potensi dirinya secara optimal tanpa memerlukan tindakan asusila, baik dari segi fisik, mental, maupun spiritual.

    Mbak Cicha mencontohkan, pengembangan sumber daya manusia seperti sosialisasi perihal pencegahan tindakan asusila di sekolah telah dilakukan di Kecamatan Kandat dan Banyakan. Dengan begitu, pihaknya berharap hal serupa dapat dilakukan kader PKK di kecamatan masing-masing. [nm/aje]

  • Pemkot Kediri Gelar Sosialisasi Penertiban PKL di Jalan Dhoho, Dirikan Posko Pemantauan

    Pemkot Kediri Gelar Sosialisasi Penertiban PKL di Jalan Dhoho, Dirikan Posko Pemantauan

    Kediri (beritajatim.com) – Untuk menciptakan kawasan tertib lalu lintas, Pemkot Kediri melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) menggelar Sosialisasi Penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) di sepanjang Jalan Dhoho. Kegiatan ini berlangsung selama satu pekan, mulai 6 hingga 13 Januari 2025.

    Sebagai bagian dari upaya tersebut, Pemkot Kediri juga mendirikan posko pemantauan di depan Stasiun Kediri untuk memantau aktivitas PKL yang ada di kawasan tersebut.

    Wahyu Kusuma, Kepala Disperdagin Kota Kediri, menjelaskan bahwa posko ini didirikan sebagai upaya menegakkan kesepakatan hasil sosialisasi antara pemilik toko dan PKL. Tujuan utama adalah untuk menata kembali kawasan Jalan Dhoho sesuai dengan peraturan yang ada.

    “Posko ini bertujuan untuk memastikan penegakan kesepakatan yang telah tercapai, serta mendukung upaya Pemkot Kediri dalam menata kawasan Jalan Dhoho,” ujar Wahyu.

    Sosialisasi penertiban ini dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Wali Kota Kediri Nomor 32 Tahun 2023 tentang Kawasan Tertib Lalu Lintas dan Peraturan Wali Kota Kediri Nomor 37 Tahun 2015 mengenai Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Kediri Nomor 7 Tahun 2014 tentang Penataan dan Pemberdayaan PKL.

    Aturan Jam Operasional PKL di Jalan Dhoho

    Salah satu fokus utama dalam penertiban ini adalah pengaturan jam operasional PKL. Berdasarkan Peraturan Daerah, PKL di kawasan Jalan Dhoho diizinkan beroperasi antara pukul 21.00 hingga 07.00 WIB. Namun, demi kenyamanan bersama, pemilik toko setempat memberikan toleransi dengan memperpanjang jam operasional PKL, yakni dari pukul 20.30 hingga 07.30 WIB.

    “Kami berharap PKL bisa memahami dan menerima aturan yang telah ditetapkan, serta mendukung penataan kawasan ini,” tambah Wahyu.

    Solusi dan Lokasi Alternatif untuk PKL

    Pemkot Kediri juga menyediakan solusi bagi PKL yang terdampak, dengan menawarkan pergeseran waktu berjualan sesuai ketentuan yang berlaku dalam Peraturan Daerah. Selain itu, bagi pedagang yang ingin pindah lokasi, Pemkot Kediri telah menyiapkan sejumlah kantong UMKM. Saat ini, dua lokasi yang sudah siap digunakan adalah Taman Brantas dan PD Pasar. Lokasi lain yang juga sedang dipersiapkan termasuk Hutan Kota, Taman Sekartaji, dan Taman Ngronggo.

    Wahyu mengapresiasi sikap kooperatif para PKL di Jalan Dhoho dan berharap upaya penertiban ini akan memperindah tata kota serta mendukung terciptanya lingkungan yang lebih tertib dan nyaman bagi masyarakat Kediri.

    Pemkot Kediri melalui Dinas Komunikasi dan Informatika juga terus menginformasikan perkembangan ini kepada publik guna memastikan semua pihak memahami dan mendukung kebijakan yang sedang dijalankan. [nm/ted]

  • 100 Hari Kerja, Mbak Vinanda – Gus Qowim Luncurkan Program 7 Sapta Cita Secara Bertahap di Kota Kediri

    100 Hari Kerja, Mbak Vinanda – Gus Qowim Luncurkan Program 7 Sapta Cita Secara Bertahap di Kota Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Vinanda Prameswati dan KH Qowimuddin Thoha resmi ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Terpilih Kediri periode 2024-2029 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kediri.

    Dalam 100 hari pertama masa jabatannya, pasangan tersebut berkomitmen untuk segera melaksanakan program unggulan mereka 7 Sapta Cita secara bertahap, yang akan disesuaikan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebelumnya.

    “100 hari pertama, kami akan segera merealisasikan program *Sapta Cita* ini. Tentu saja, semua disesuaikan dengan APBD yang ada dan kami akan melaksanakannya langkah demi langkah,” ujar Mbak Vinanda dalam keterangannya.

    Program 7 Sapta Cita mencakup sejumlah prioritas, antara lain pemberdayaan ekonomi kerakyatan, serta pengembangan sektor produktif, kreatif, dan inovatif yang melibatkan dunia pendidikan serta pengembangan usaha dan UMKM.

    Selain itu, mereka juga akan fokus pada mewujudkan pemerintahan yang cepat dan tepat sasaran melalui berbagai program, diikuti dengan peningkatan infrastruktur di Kota Kediri.

    Mbak Vinanda, yang merupakan alumnus Magister Kenotariatan Universitas Airlangga, bersama Gus Qowim, terus melakukan kunjungan ke masyarakat untuk mendengar aspirasi serta memantau perkembangan terbaru di Kota Kediri. Pasangan muda dan tokoh agama ini bertekad untuk mendorong kemajuan kota dengan mendekatkan diri pada rakyat.

    “Kami akan terus menghadiri undangan masyarakat dan bertemu dengan tokoh-tokoh masyarakat dan agama. Ini semua untuk menggali aspirasi yang akan kami wujudkan demi kemajuan Kota Kediri,” tambahnya.

    Acara penetapan ini dihadiri oleh jajaran KPU, Bawaslu, anggota DPRD, Forkopimda, pimpinan partai politik, serta tim kampanye dan relawan.

    Dengan penetapan ini, Vinanda Prameswati dan KH Qowimmudin Thoha kini hanya menunggu proses pelantikan resmi untuk memulai tugas mereka sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri. [nm/ted]

  • Harga Cabai Meroket: Petani Tak Menikmati, Ini Biang Keroknya – Halaman all

    Harga Cabai Meroket: Petani Tak Menikmati, Ini Biang Keroknya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Melonjaknya harga cabai hingga menembus Rp130 ribu per kilogram, ternyata tidak dinimati semua petani.

    Misalnya, petani cabai di Kediri, Jawa Timur, yang mengalami gagal panen saat harga lagi tinggi.

    Syawal Abidin, petani cabai asal Paron, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, menyampaikan, tanaman cabai yang ditanam di lahan sekitar 5 ribu meter persegi, semuanya mengalami kegagalan panen.

    Hal ini karena adanya sejumlah penyakit yang menyebabkan tanaman menjadi layu dan akhirnya mati.

    “Meski harga cabai sekarang terdengar mahal, tapi saya belum menikmati kenaikan harga itu. Belum sempat petik sudah pada mati,” ujar Syawal Abidin dikutip dari Kompas.com, Jumat (10/1/20250.

    Syahwal menyebut, kegagalan panen tidak hanya menyerang tanaman cabai miliknya, tetapi rekan petani lainnya juga mengalami hal yang sama.

    “Kalau daerah lain yang kondisi tanamannya perform, pasti menikmati untung di saat musim harga mahal begini. Tapi petani di Paron, belum,” ucapnya.

    Hal yang sama juga diungkapkan, Imam Basori, seorang petani di Kecamatan Ringinrejo. Nasibnya sedikit mujur karena masih bisa menjual cabai meski terbatas. 

    Ia mengaku, tidak semua tamanan cabai di lahannya berhasil dipanen karena adanya serangan hama patek.

    “Awalnya jumlah buahnya tiap batang sangat bagus. Tapi akhirnya kena patek. Akibatnya panen 10 kilogram, yang busuk bisa sampai empat kilogramnya,” ujar Imam.

    Heri, seorang petani cabai di Kecamatan Semen, juga mengalami hal yang sama. Bahkan, hasil panenan cabainya jauh dari cukup untuk menutup biaya produksi. 

    “Buruh cangkul sekarang seharinya saja upahnya sudah Rp 100.000, belum makan dan rokoknya,” ungkapnya. 

    Adapun harga cabai di pasar wilayah Kediri mencapai harga Rp 110 ribu per kg.

    Harga Cabai Tembus Rp130 Ribu per Kg

    Harga cabai rawit merah di Pasar Minggu, Jakarta, dijual oleh pedagang Rp120 ribu sampai Rp130 ribu per kg.

    Kenaikan harga cabai rawit merah tersebut sudah berlangsung jelang tahun baru 2025, bahkan dikatakan pedagang sentuh harga Rp150 ribu per kg pada saat itu.

    Adapun harga normal cabai rawit merah sekitar Rp 40.000-Rp 60.000 per kg.

    Kemudian di Pasar Cileungsi, Bogor, harga cabai rawit merah dibanderol Rp130 ribu per gram.

    Umar yang merupakan pedagang di Pasar Cileungsi menjelaskan, kenaikan harga cabai rawit merah sudah berlangsung sebelum Tahun Baru 2025. 

    “Untuk cabai rawit merah sekarang sampai Rp 130.000 per kilosebelumnya hanya Rp 50.000 per kilogram,” kata Umar.

    Ia menduga, kenaikan harga cabai ini karena stok menipis, sementara daya beli masyarakat tinggi. 

    “Faktor panen gagal sepertinya, belum panen raya juga, kalau sudah panen raya mudah-mudahan ada penurunan harga,” katanya.

    Biang Kerok Harga Cabai Mahal

    Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Muh Taufiq Ratule menyampaikan, kenaikan harga cabai disebabkan oleh masalah distribusi.

    Tidak semua daerah dapat memproduksi cabai, sehingga wilayah yang kekurangan harus mengandalkan pasokan dari wilayah lain.
    Di tengah musim hujan seperti saat ini, banyak distribusi antar wilayah mengalami permasalahan.

    “Apalagi hujan begini kan, banyak yang distribusinya bermasalah. Ada beberapa yang tidak panen. Tapi secara umum, itu [stok] enggak shortage (kekurangan),” ujar Taufiq.

    Ia mengatakan, cabai merupakan komoditas dengan harga yang fluktuatif.

    Dalam periode enam bulan, harga cabai bisa naik dan turun. Meski demikian, petani terus melakukan panen cabai.

    Oleh karena itu, Taufiq menegaskan bahwa kenaikan harga saat ini lebih banyak disebabkan oleh masalah distribusi.

    “Secara nasional, [stok] itu cukup. Hanya penyebaran, distribusi, termasuk dinamika iklim itu. Cabai itu kan memang gitu, 6 bulan kadang naik harganya, kadang turun, tapi petani panen terus,” pungkas Taufiq.