kab/kota: Kediri

  • Cuaca Jatim Rabu, 15 Januari 2025: Hujan Ringan dan Petir Mendominasi, Siang Hari Bertambah 6 Daerah

    Cuaca Jatim Rabu, 15 Januari 2025: Hujan Ringan dan Petir Mendominasi, Siang Hari Bertambah 6 Daerah

    TRIBUNJATIM.COM – Simak prakiraan cuaca yang dirilis oleh Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) untuk besok Rabu 15 Januari 2025.

    Pada pagi hari hujan petir diprediksi akan melanda wilayah Bojonegoro.

    Kemudian hujan ringan akan turun di 27 daerah, di antaranya Sidoarjo, Banyuwangi, Kota dan Kabupaten Blitar, Jember, Jombang, Kota dan Kabupaten Kediri, Kota Batu, Kota dan Kabupaten Madiun, Kota dan Kabupaten Malang, serta Kota Mojokerto.

    Lanjut di Lamongan, Lumajang, Magetan, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, Kabupaten Pasuruan, Ponorogo, Kabupaten Probolinggo, Sidoarjo, Trenggalek, Tuban, dan Tulungagung.

    Pada siang hari, wilayah yang dilanda hujan petir bertambah menjadi 6 daerah, termasuk Surabaya, Bangkalan, Magetan, Nganjuk, Pacitan, dan Sampang.

    Lalu, hujan ringan akan mengguyur wilayah Gresik, Kota Mojokerto, Lamongan, Lumajang, Pamekasan, Kabupaten Probolinggo, dan Tuban.

    Pada malam hari, giliran wilayah Kota Kediri dan Kabupaten Malang yang akan dilanda hujan petir.

    Kemudian, hujan ringan juga masih akan turun di daerah Surabaya, Kota dan Kabupaten Blitar, Gresik, Kota Batu, Kota Malang, Kota dan Kabupaten Probolinggo, Lamongan, Nganjuk, Pacitan, Sumenep, dan Tulungagung.

    Pada dini hari, hujan petir akan melanda wilayah Lumajang dan hujan ringan akan turun di wilayah Trenggalek.

    Sedangkan, untuk wilayah yang tidak disebutkan, diprediksi tidak akan turun hujan sepanjang hari.

    Penggunaan Sunscreen untuk Aktivitas di Luar Rumah

    Karena cuaca Jatim besok masih didominasi cerah, Tribunners jangan lupa menggunakan sunscreen atau tabir surya saat beraktivitas di luar rumah.

    Penggunaan sunscreen direkomendasikan BMKG untuk menghindari efek buruk paparan sinar matahari secara langsung terhadap kulit.

    Mengingat bahaya terik matahari yang terlalu panas, bisa membuat kulit luka bakar atau sunburn.

    Gejalanya berupa bercak kemerahan atau kecokelatan pada kulit, meradang, dan terasa panas saat disentuh.

    Sehingga perlu perlindungan yang ampuh setidaknya untuk mengantisipasi hal-hal tersebut.

    Sunscreen menjadi salah satu cara jitu untuk menghindari sinaran matahari langsung.

    Bisa digunakan untuk tubuh dan juga wajah.

    Saat ini banyak produk yang bisa dijadikan pilihan untuk penggunaan sunscreen.

    Tak hanya wanita, sunscreen dapat juga dipakai oleh pria dan anak-anak.

    Anda bisa menggunakan sunscreen 30 menit sebelum ke luar rumah dan aplikasikan ulang setiap 2 jam sekali.

    Dalam sunscreen terkandung SPF (Sun Protection Factor), seperti SPF 30, SPF 50 dan lainnya.

    Angka tersebut memberi tahu Anda berapa lama sinar UVB matahari akan memerahkan kulit Anda jika Anda menggunakan sunscreen persis seperti yang diarahkan dibandingkan dengan jumlah waktu tanpa sunscreen, dikutip dari Skin Cancer.

    Artinya, jika Anda menggunakan produk SPF 30 dengan benar, Anda akan membutuhkan waktu 30 kali lebih lama untuk terbakar dibandingkan jika Anda tidak menggunakan sunscreen.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Kecelakaan Maut di Kediri, Melaju Terlalu ke Kanan, Truk Sasak Mobil Double Cabin dan Motor, 1 Tewas

    Kecelakaan Maut di Kediri, Melaju Terlalu ke Kanan, Truk Sasak Mobil Double Cabin dan Motor, 1 Tewas

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Melia Luthfi

    TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – Terjadi kecelakaan tragis di Jalan Raya Kediri-Nganjuk, tepatnya di Dusun Kepuhrejo, Desa Kaliboto, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, Selasa (14/1/2025).

    Insiden ini melibatkan tiga kendaraan, yaitu sebuah truk, mobil double cabin, dan sepeda motor.

    Kejadian nahas tersebut terjadi pada Selasa pagi sekitar pukul 05.30 WIB.  

    Truk dengan nomor polisi AB 8878 GC yang dikemudikan oleh Wagiran (54), warga Wates, Kediri, melaju dari arah Barat ke Timur.

    Di lokasi kejadian, truk diduga melaju terlalu ke kanan saat melewati tikungan.

    Akibatnya, truk menabrak mobil double cabin bernopol W 9616 PD yang dikemudikan oleh Sonny (49), warga Surabaya.  

    Setelah menabrak mobil double cabin, truk tersebut oleng dan menghantam sepeda motor bernopol AG 6916 CK yang dikendarai oleh Fendik (41), warga Grogol, Kediri.

    Sepeda motor itu berada tepat di belakang mobil double cabin.

    Dampak tabrakan ini membuat Fendik terjatuh dan mengalami luka berat hingga akhirnya meninggal dunia di lokasi kejadian.  

    Kasat Lantas Polres Kediri Kota, AKP Afandy Dwi Takdir, menyampaikan, kecelakaan ini diduga terjadi karena kelalaian pengemudi truk.

    “Sopir truk diduga melaju terlalu ke kanan dan melewati marka tengah jalan di tikungan. Ini yang kemudian memicu tabrakan beruntun dengan dua kendaraan lainnya,” katanya saat ditemui di Mako Satlantas Polres Kediri Kota.  

    AKP Afandy menegaskan, tidak ada faktor eksternal seperti kondisi jalan atau cuaca yang memengaruhi terjadinya kecelakaan tersebut.

    “Kondisi jalan dan cuaca saat itu baik. Ini murni karena kurangnya kehati-hatian dari pengemudi truk. Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), diduga ada indikasi sopir truk mengantuk,” tambahnya.  

    Sonny, pengemudi mobil double cabin, selamat dalam insiden ini meskipun kendaraannya mengalami kerusakan parah di bagian depan.

    Sementara itu, Wagiran, sopir truk, juga dilaporkan selamat dan mengalami luka ringan.

    Unit Gakkum Satlantas Polres Kediri Kota kini menangani kasus ini.

    Langkah-langkah hukum akan diambil sesuai dengan hasil penyelidikan.

    “Kami mengimbau kepada seluruh pengendara untuk selalu berhati-hati, terutama di tikungan atau jalan yang berpotensi rawan kecelakaan,” tutup AKP Afandy.  

  • Siswa PAUD hingga SMA dan SLB di Kediri Dapat Makan Bergizi Gratis, Ketua DPRD: Harus Diawasi

    Siswa PAUD hingga SMA dan SLB di Kediri Dapat Makan Bergizi Gratis, Ketua DPRD: Harus Diawasi

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

    TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – Ketua DPRD Kabupaten Kediri, Murdi Hantoro, menyampaikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) yang telah dimulai pada Senin (13/1/2025) kemarin.

    Menurutnya, program ini sangat dinantikan oleh masyarakat dan perlu diawasi dengan ketat, agar benar-benar bermanfaat bagi semua pelajar, termasuk siswa di Sekolah Luar Biasa (SLB).  

    “Program ini sangat bagus dan sangat diharapkan oleh masyarakat. Pelaksanaannya harus betul-betul diawasi agar tepat sasaran dan memberikan manfaat,” tegas Murdi, Selasa (14/1/2025).  

    “Tidak hanya untuk PAUD hingga SMA, tetapi SLB juga harus mendapatkan perhatian. Intinya, semua pelajar harus merasakan manfaat program ini,” tambahnya.

    Politisi PDI Perjuangan ini juga menyoroti pentingnya manajemen distribusi makanan agar tidak menimbulkan masalah, mengingat satu dapur harus mampu melayani hingga 3.000-3.500 pelajar setiap harinya.  

    “Karena ini makanan matang, jangan sampai ada yang basi atau kedaluwarsa. Penanganannya harus serius agar tidak ada kendala dalam pelaksanaan,” imbuhnya. 

    Di Kabupaten Kediri, salah satu SLB yang mendapat program MBG, adalah SLB Pelita Hati di Desa Padangan, Kecamatan Kayen Kidul.

    Sekolah ini menerima distribusi makanan bagi siswa SD, SMP, SMA, hingga mereka yang menjalani terapi.  

    Kepala SLB Pelita Hati Kediri, Suhermi menyampaikan rasa syukurnya atas perhatian pemerintah terhadap anak-anak berkebutuhan khusus.  

    “Sebagai sekolah luar biasa, kami tidak bisa menuntut banyak. Tapi kami optimistis pemerintah akan terus memikirkan yang terbaik untuk anak-anak kami. Yang terpenting adalah pemenuhan gizi seimbang untuk mencegah stunting dan mencerdaskan kehidupan bangsa,” ucap Suhermi. 

    Program MBG juga mendapatkan tanggapan positif dari wali murid.

    Sunarsih, nenek salah satu siswa kelas 5 SLB Pelita Hati, mengungkapkan kebahagiaannya karena cucunya sangat menikmati makanan yang disediakan.

    “Dengan program ini, cucu saya makan dengan sangat lahap. Tadi dia bahkan makan sendiri tanpa ingin disuapi,” kata Sunarsih. 

    Meski begitu, pihak sekolah mencatat menu makanan para siswa masih terbatas.

    Pada hari kedua, menu telur bumbu bali dan tahu crispy menjadi favorit, sementara sayuran seperti oseng kacang panjang dan kecambah kurang diminati oleh siswa.

    Sementara untuk distribusi makanan di SLB Pelita Hati dilaporkan berjalan lancar dan tepat waktu.

    Paket makanan telah diterima siswa pada pukul 07.30 WIB sesuai jadwal.

    “Hal terpenting, pemenuhan gizi seimbang, sehingga bisa mencegah kasus stunting dan ikut berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” harapnya. 

  • TRANSFER Persib Memanas Jelang Penutupan: 1 Nama Terakhir Merapat, Hodak Keceplosan Ungkap Posisi

    TRANSFER Persib Memanas Jelang Penutupan: 1 Nama Terakhir Merapat, Hodak Keceplosan Ungkap Posisi

    TRIBUNJAKARTA.COM – Rumor transfer pemain yang bakal merapat ke Persib Bandung lagi-lagi memanas, kini ada satu nama pemain yang dirumorkan bergabung.

    Transfer pertengahan musim Liga 1 bakal ditutup pada 15 Januari 2025, kondisi ini ditanggapi serius oleh Persib Bandung.

    Persib Bandung masih belum menutup perburuan pemain.

    Pelatih Bojan Hodak sudah mempersiapkan transfer kejutan untuk memperkuat barisan timnya di putaran kedua Liga 1.

    Pelatih Bojan Hodak memberikan kode bakal mendatangkan satu nama pemain lokal.

    Satu nama pemain itu menjadi rekrutan terakhirnya pada bursa transfer pertengahan musim Liga 1.

    “Akan ada satu pemain lokal karena kami harus melapis posisi Dedi Kusnandar dan Rahmat Irianto,” kata Bojan Hodak dikutipd ari Tribun Jabar, Selasa (14/1/2025).

    “Di posisi itu kami hanya punya Mateo Kocijan,” tambahnya.

    Jeje mantan penerjemah Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, marah besar setelah mengetahui sang pelatih disindir oleh Bung Towel. Jeje menyinggung etika yang tak pantas dari Bung Towel.

    Penambahan pemain baru di posisi tengah menjadi kebutuhan Persib Bandung.

    Pasalnya Persib Bandung dipastikan kehilangan Dedi Kusnandar yang mengalami cedera parah.

    Hal ini juga dilakukan karena Adam Alis dan Marc Klock bukan benar-benar berposisi gelandang bertahan.

    “Jadi kami merasa perlu untuk mengambil seseorang, kemungkinan ada pemain yang akan dipinjam,” kata Bojan Hodak.

    Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak memimpin sesi latihan. (PERSIB.co.id/Barly Isham)

    Menurut Hodak, pemain yang akan direkrutnya bukan berasal dari Persija.

    Pelatih asal Kroasia ini, mengaku tentu pihaknya memiliki petunjuk siapa pemain tersebut.

    “Tapi saya tidak bisa katakan kepadamu karena ini harus selesai lebih dahulu. Tentu saya tahu (siapa pemain itu),” ujar Hodak sambil tersenyum.

    Kini beredar kabar bila satu nama pemain yang akan didatangkan Persib Bandung adalah Ahmad Agung.

    Kabar itu diungkap akun Instagram yang membahas seputar sepak bola Tanah Air, @liga_dagelan.

    “Persib dipastikan kedatangan DMF lokal baru, tapi soal siapa pemainnya belum diketahui secara pasti,” tulis akun tersebut, Selasa (14/1/2025).

    Persib Bandung sempat dikaitkan dengan gelandang bertahan milik Persik Kediri, Ahmad Agung.

    Akan tetapi, tak diketahui apakah gelandang bertahan yang didatangkan Persib Bandung adalah Ahmad Agung atau pemain lain.

    Ahmad Agung (Istimewa)

    Perjalanan Karier Ahmad Agung

    Ahmad Agung merupakan punggawa dari klub Liga 1 dari Jawa Timur, Persik Kediri.

    Pemain asal Demak ituberoperasi di sektor tengah, terutama di posisi gelandang bertahan.

    Selain sebagai gelandang, Ahmad Agung pun bisa bermain di posisi center back.

    Ahmad Ali pernah memperkuat PSIS Semarang dan Bali United, PSM Makassar dan sekarang Persik Kediri.

    Pria kelahiran 9 Maret 1996 tersebut juga sempat diasuh oleh Bojan Hodak saat berseragam PSM Makassar, pada musim 2019-2020 silam.

    Hal tersebut pun menguatkan kabar bakal merapatnya Ahmad Agung ke skuad Maung Bandung.

    Kini Ahmad Agung sendiri tengah memperkuat skuad Macan Putih, sejak kompetisi Liga 1 musim lalu.

    Pemain 28 tahun itu mencatatkan 15 kali penampilan di musim lalu bersama Macan Putih.

    Sementara itu, di musim ini Ahmad Agung hanya baru tampil sebanyak dua kali bersama Persik Kediri, saat berhadapan Dewa United dan Bali United.

    Selain level klub, pemain PON Jawa Tengah 2016 itu pun sempat menjadi bagian dari Timnas Indonesia.

    Ahmad Agung sempat memperkuat Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2020 dan babak playoff Kualifikasi Piala Asia 2023.

    Profil Ahmad Agung

    Nama di negara asal: Ahmad Agung Setiabudi

    Tanggal lahir / Umur: 9 Mar 1996 (28)

    Tempat kelahiran: Demak  

    Tinggi: 1,80 m 

    Kewarganegaraan: Indonesia

    Posisi: Gelandang – Gel. Bertahan

    Kaki dominan: kanan

    Klub Saat Ini: Persik Kediri

    Bergabung:1 Jul 2023

    Kontrak berakhir: –

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Kecelakaan Hari Ini di Kediri, Truk Tabrak 2 Kendaraan hingga Rumah, 1 Tewas dan Ada Dentuman Keras

    Kecelakaan Hari Ini di Kediri, Truk Tabrak 2 Kendaraan hingga Rumah, 1 Tewas dan Ada Dentuman Keras

    TRIBUNJAKARTA.COM – Kecelakaan maut terjadi di Desa Kaliboto, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, pada Selasa (14/1/2025) pagi.

    Insiden ini melibatkan tiga kendaraan yakni truk, mobil dan sepeda motor.

    Masidah, pedagang di sekitar lokasi mengatakan kecelakaan bermula saat truk melaju kencang dari arah barat menabrak dua kendaraan dari arah berlawanan.

    “Truknya melaju sangat cepat. Sopirnya seperti kehilangan kendali, mungkin karena mengantuk, lalu menabrak kendaraan di depannya,” dikutip dari Surya.co.id.

    Akibatnya ketiga kendaraan mengalami kerusakan parah dan seorang pengendara motor tewas.

    Selain itu, truk juga menabrak sebuah rumah di tepi jalan di lokasi tersebut usai menyebabkan kecelakaan beruntun.

    Dentuman keras pun tak terelakkan hingga menyebabkan tembok samping rumah hancur dan kanopi nyaris roboh.

    “Saya tiba-tiba dengar suara dentuman keras. Ketika saya keluar, rumah saya sudah berantakan. Bagian depan rusak, truknya bahkan terbalik di halaman,” ungkap Usman.

    Ia pun ikut menimpali kondisi saat itu.

    lihat foto
    Bidan Zulfa yang membuka klinik di kawasan Jakarta Selatan kembali membagikan cerita di luar nurul. Kali ini, ia bercerita jika didatangi oleh seorang remaja perempuan berusia 17 tahun yang didampingi oleh ibunya. Remaja tersebut mengeluhkan dirinya yang belum menstruasi selama dua bulan. Namun ingin hamil gegara kekasihnya orang kaya.

    “Mobil dan motor yang tertabrak kondisinya ringsek parah. Pengendara motor tadi langsung meninggal dunia di tempat,” tambahnya.  

    Kini, petugas kepolisian sudah melakukan evakuasi terhadap korban maupun kendaraan yang terlibat.

    Sementara kasus kecelakaan ini ditangani oleh Satlantas Polres Kediri kota.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Bapanas sebut kenaikan harga cabai karena cuaca ekstrem

    Bapanas sebut kenaikan harga cabai karena cuaca ekstrem

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Bapanas sebut kenaikan harga cabai karena cuaca ekstrem
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 13 Januari 2025 – 20:35 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyampaikan melambungnya harga cabai dikarenakan cuaca ekstrem di sejumlah wilayah sentra sehingga menyebabkan penurunan produksi.

    Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas Maino Dwi Hartono mengatakan harga cabai rawit merah di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku mencapai Rp160 ribu per kilogram. Harga ini naik 180,7 persen di atas harga acuan pemerintah (HAP).

    “Salah satu kenaikan cabe rawit merah khususnya karena faktor cuaca ekstrim, baik itu curah hujan tinggi, sebagian area pertanaman mengalami kebanjiran dan mungkin karena angin dan serangan hama, sehingga memang produksi atau pasokan ke masyarakat mengalami penurunan,” ujar Maino dalam Rapat Koordinasi Inflasi Daerah 2025 dipantau secara daring di Jakarta, Senin.

    Berdasarkan data Panel Harga Pangan minggu kedua (5-11 Januari 2025), kenaikan harga cabai rawit merah di atas HAP terjadi di 326 kabupaten/kota.

    Maino mengatakan pihaknya akan terus melakukan pemantauan dalam satu pekan ke depan. Menurutnya, bila ditemukan harga masih tinggi, maka Bapanas akan melakukan sejumlah kebijakan.

    Adapun langkah-langkah yang akan diambil adalah memberikan bantuan subsidi transportasi, fasilitasi distribusi pangan dan melakukan gerakan pangan murah.

    “Namun demikian, perlu hati-hati karena situasinya kita mobilisasi, cabai dari wilayah sentral atau wilayah produksi Jabodetabek khususnya, jangan sampai mengganggu wilayah-wilayah yang lainnya,” katanya.

    Diketahui, Pegiat Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Teguh Suprapto memperkirakan harga cabai rawit merah segera turun dalam satu hingga dua pekan ke depan.

    “Itu karena pasokan mulai ada, daerah dataran rendah yang aman seperti Kediri dan beberapa wilayah Jawa Timur mulai panen raya,” kata Teguh Suprapto di Banjarnegara, Senin.

    Ia mengakui dalam beberapa pekan terakhir terjadi kenaikan harga berbagai jenis cabai di tingkat petani yang berdampak pada lonjakan harga di pasaran.

    Dalam hal ini, harga cabai rawit merah di tingkat petani pada pekan kedua bulan Januari 2025 berkisar Rp70.000-Rp75.000 per kilogram, sedangkan harga cabai merah keriting yang dihasilkan petani di wilayah atas Banjarnegara mencapai Rp55.000/kg.

    Sumber : Antara

  • titik panas ketegangan ideologi di Indonesia

    titik panas ketegangan ideologi di Indonesia

    Ilustrasi – Seorang yang diduga anggota PKI setelah ditangkap oleh aparat keamanan Indonesia, Oktober 1965.(National Security Archive) (https://tinyurl.com/2s49945z)

    13 Januari 1965: titik panas ketegangan ideologi di Indonesia
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 13 Januari 2025 – 06:00 WIB

    Elshinta.com – Peristiwa Kanigoro merupakan salah satu insiden bersejarah yang terjadi pada 13 Januari 1965 di Desa Kanigoro, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Kejadian ini melibatkan bentrokan antara anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) dan kelompok keagamaan, khususnya pemuda-pemuda Islam yang sedang mengikuti pelatihan mental dan spiritual. Pada awal 1965, situasi politik Indonesia diwarnai oleh ketegangan antara kelompok nasionalis, agama, dan komunis. PKI sebagai partai terbesar di Indonesia saat itu, semakin aktif dalam menjalankan agendanya, yang sering kali memicu konflik dengan kelompok lain. Di sisi lain, organisasi-organisasi Islam berupaya menjaga identitas keagamaan dan melawan pengaruh komunisme yang mereka anggap mengancam.

    Pada 13 Januari 1965, sekelompok pemuda Muslim yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sedang mengadakan kegiatan pelatihan di Balai Desa Kanigoro. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat mental spiritual para peserta melalui diskusi dan pembinaan keagamaan. Namun, acara tersebut diinterupsi oleh sekelompok massa yang diduga berasal dari PKI. Mereka menyerbu tempat kegiatan, merusak fasilitas, dan mengintimidasi para peserta. Dalam insiden tersebut, sejumlah peserta ditahan dan dipaksa untuk meninggalkan lokasi. Kejadian ini mencerminkan ketegangan antara kelompok agama dan komunis yang memanas pada saat itu.

    Peristiwa Kanigoro menjadi salah satu pemicu ketegangan yang semakin meningkat di Indonesia pada 1965. Insiden ini memperkuat sentimen anti-komunis di kalangan umat Islam dan mendorong berbagai organisasi keagamaan untuk bersikap lebih tegas terhadap PKI. Peristiwa ini juga menjadi salah satu alasan munculnya gerakan anti-PKI yang semakin meluas setelah peristiwa Gerakan 30 September (G30S) di tahun yang sama. Kanigoro dikenang sebagai simbol perlawanan terhadap komunisme di Indonesia, meskipun pada saat itu, pemerintah Orde Lama tidak memberikan perhatian besar terhadap insiden ini.

    Peristiwa Kanigoro kerap dijadikan bahan diskusi dalam konteks sejarah konflik ideologi di Indonesia. Sebagian pihak menilai kejadian ini sebagai bentuk keberanian kelompok Islam dalam menghadapi tekanan dari kelompok komunis. Namun, ada pula yang melihatnya sebagai bagian dari ketegangan politik yang kompleks, di mana masing-masing pihak memiliki kepentingan dan agenda tersendiri. Sebagai bagian dari sejarah bangsa, Peristiwa Kanigoro memberikan pelajaran penting tentang bahaya konflik ideologi yang dapat merusak persatuan dan harmoni masyarakat. Peristiwa ini mengingatkan kita untuk menjaga toleransi, dialog, dan kerja sama demi mencegah terulangnya konflik serupa di masa depan.

    Sumber : Sumber Lain

  • Kasus PMK Meningkat, Pemkab Kediri Tutup Pasar Hewan dan Intensifkan Pengobatan

    Kasus PMK Meningkat, Pemkab Kediri Tutup Pasar Hewan dan Intensifkan Pengobatan

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Kediri resmi menutup sementara pasar hewan mulai Senin, 13 Januari 2025, sebagai langkah strategis menekan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terus melonjak.

    Kebijakan ini tidak hanya berlaku untuk pasar hewan yang dikelola Pemkab Kediri, seperti Pasar Hewan Tretek Pare dan Pasar Hewan Grogol, tetapi juga mencakup pasar hewan yang dikelola oleh pemerintah desa, di antaranya, Pasar Hewan Purwokerto Ngadiluwih, Pasar Hewan Wonorejo Wates, Pasar Hewan Brenggolo Plosoklaten dan Pasar Hewan Bringin Badas

    Kasus PMK di Kabupaten Kediri Capai 607, Sapi Potong Jadi Korban Terbanyak

    Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, mengungkapkan bahwa saat ini petugas terus melakukan pengobatan intensif terhadap ternak yang terinfeksi PMK. “Saat ini petugas kita terus melakukan pengobatan ternak yang terkena PMK,” ujar Tutik.

    Berdasarkan data DKPP hingga 12 Januari 2025, jumlah kasus PMK di Kabupaten Kediri telah mencapai 607 kasus, tersebar di semua kecamatan dan didominasi oleh sapi potong. Rinciannya: 128 ekor sapi sembuh, 450 sapi masih sakit dan 25 sapi mati.

    Penutupan Pasar Hewan Diperpanjang hingga 28 Januari 2025

    Semula, penutupan pasar hewan dijadwalkan hanya sampai 25 Januari 2025, namun dengan meningkatnya kasus, Pemkab Kediri memperpanjang masa penutupan hingga 28 Januari 2025.

    Tutik juga mengimbau para pedagang untuk mematuhi kebijakan ini guna mencegah penyebaran virus PMK yang lebih luas. Namun, masih ada pedagang kambing yang nekat berjualan, dengan alasan bahwa PMK hanya menyerang sapi, seperti yang terjadi di Pasar Tretek pada hari pertama penutupan.

    Padahal, menurut Tutik, PMK juga dapat menyerang hewan berkuku belah lainnya, termasuk kambing dan domba. “Saat ini kita juga sedang mempersiapkan pengadaan vaksin,” tambahnya.

    Pemkab Kediri Usulkan 50.000 Dosis Vaksin untuk PMK

    Dalam rapat koordinasi gugus tugas PMK yang dipimpin Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana pada 8 Januari 2025, DKPP mengusulkan pengadaan 50.000 dosis vaksin dengan estimasi anggaran Rp1,5-2 miliar.

    Plt Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Kediri, Erfin Fatoni, menyebutkan bahwa pada tahun 2025, Pemkab Kediri telah mengalokasikan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp17,9 miliar.

    “Kami menyesuaikan dengan kebutuhan DKPP. Apa yang dibutuhkan akan kami penuhi agar kenaikan kasus PMK tidak semakin tinggi,” jelas Erfin.

    Langkah Strategis Pemkab Kediri dalam Mengendalikan PMK

    1. Penutupan sementara pasar hewan hingga 28 Januari 2025
    2. Pengobatan intensif bagi ternak yang terinfeksi PMK
    3. Sosialisasi dan penertiban pedagang untuk mencegah transaksi ilegal
    4. Pengadaan 50.000 dosis vaksin PMK untuk mencegah lonjakan kasus

    Dengan langkah-langkah ini, Pemkab Kediri berharap dapat menekan penyebaran PMK secara signifikan serta melindungi kesehatan hewan ternak dan perekonomian peternak di wilayah Kediri. [nm/kun]

  • Mas Dhito Hadiri Tahlilan di Ponpes Raudlatul Ibaad Plemahan Kediri, Tegaskan Komitmen Dekat dengan Warga

    Mas Dhito Hadiri Tahlilan di Ponpes Raudlatul Ibaad Plemahan Kediri, Tegaskan Komitmen Dekat dengan Warga

    Kediri (beritajatim.com) – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau yang akrab disapa Mas Dhito, menghadiri tahlilan dan pembacaan yasin bersama warga serta para masyayikh di Pondok Pesantren Raudlatul Ibaad, Desa Ngino, Kecamatan Plemahan. Kegiatan ini merupakan bagian dari Haul Ke-IX Kyai Abdul Malik serta peringatan 1000 hari wafatnya Nyai Binti Mubarokatin.

    Kedatangan Mas Dhito disambut hangat oleh Kyai Jauharal Nehru atau yang akrab dikenal sebagai Gus Mahu dari Ponpes Raudlatul Ulum, Desa Kencong, Kecamatan Kepung. Mewakili keluarga besar almarhum Kyai Abdul Malik, Gus Mahu mengapresiasi kehadiran Mas Dhito di tengah kesibukannya sebagai Bupati Kediri.

    “Kehadiran Mas Bupati (Mas Dhito) malam ini semoga membawa keberkahan bagi kepemimpinannya di Kabupaten Kediri,” ujar Gus Mahu.

    Dalam kesempatan itu, Mas Dhito menegaskan bahwa dirinya selalu berusaha menghadiri berbagai undangan dari masyarakat maupun kalangan masyayikh. Hal ini merupakan bentuk kepatuhan dan hormatnya kepada para ulama.

    Ia juga mengingat pesan yang pernah disampaikan oleh Gus Mahu, yaitu agar tidak memperlakukan orang-orang yang telah mendukungnya seperti daun salam yang hanya digunakan sebagai penyedap saat memasak, lalu dibuang setelahnya.

    “Sebagai bupati, saya tetap nderek dawuh (mengikuti arahan) para kyai, masyayikh, bu nyai, gawagis, dan nawaning,” ujar Mas Dhito.

    Mas Dhito menegaskan, selama kesehatannya mendukung dan tidak ada agenda yang berbenturan, dirinya akan selalu menyempatkan hadir dalam undangan masyarakat, baik dari ulama maupun warga biasa. “Saat ini, setiap undangan yang masuk insyaallah saya hadiri,” tambahnya.

    Meneladani Nilai Kebaikan dari Para Ulama

    Selain menghadiri acara haul Kyai Abdul Malik dan peringatan 1000 hari wafatnya Nyai Binti Mubarokatin, Mas Dhito juga mengajak seluruh jamaah yang hadir untuk meneladani nilai-nilai kebaikan dan ajaran para ulama yang telah berpulang. “Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari ketauladanan yang mereka ajarkan semasa hidup,” tutupnya.

    Kehadiran Mas Dhito dalam acara tahlilan ini menunjukkan komitmennya untuk selalu dekat dengan ulama dan masyarakat. Kegiatan ini juga menjadi wujud kepedulian Pemkab Kediri dalam menjaga hubungan harmonis dengan pondok pesantren serta memperkuat nilai-nilai keagamaan di tengah masyarakat. [ADV PKP/nm]

  • Pegiat AACI Banjarnegara: Harga cabai rawit merah segera turun

    Pegiat AACI Banjarnegara: Harga cabai rawit merah segera turun

    Itu karena pasokan mulai ada, daerah dataran rendah yang aman seperti Kediri dan beberapa wilayah Jawa Timur mulai panen raya

    Banjarnegara (ANTARA) – Pegiat Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Teguh Suprapto memperkirakan harga cabai rawit merah segera turun dalam satu hingga dua pekan ke depan.

    “Itu karena pasokan mulai ada, daerah dataran rendah yang aman seperti Kediri dan beberapa wilayah Jawa Timur mulai panen raya,” kata Teguh Suprapto di Banjarnegara, Senin.

    Ia mengakui dalam beberapa pekan terakhir terjadi kenaikan harga berbagai jenis cabai di tingkat petani yang berdampak pada lonjakan harga di pasaran.

    Dalam hal ini, harga cabai rawit merah di tingkat petani pada pekan kedua bulan Januari 2025 berkisar Rp70.000-Rp75.000 per kilogram, sedangkan harga cabai merah keriting yang dihasilkan petani di wilayah atas Banjarnegara mencapai Rp55.000/kg.

    Menurut dia, kenaikan harga cabai tersebut disebabkan oleh faktor hujan yang terjadi selama lima hari berturut-turut pada pertengahan bulan November 2024.

    “Akibatnya, tanaman cabai di wilayah bawah yang tergenang air, sekitar 40 persen rusak. Terus yang di wilayah atas, yang terkena cuaca ekstrem, juga terkena layu fusarium, yakni perakarannya mati sehingga atasnya ikut mati,” katanya.

    Ia mengatakan tanaman cabai di wilayah bawah Banjarnegara yang mengalami kerusakan tersebar di Kecamatan Bawang serta sebagian Karangkobar dan Wanayasa.

    Kendati demikian, dia mengaku bersyukur karena pihaknya masih mampu mengirim pasokan cabai merah keriting keluar wilayah Banjarnegara dalam jumlah besar.

    “Semalam masih bisa kirim lebih dari satu ton cabai merah keriting,” katanya.

    Lebih lanjut, dia memperkirakan harga berbagai jenis cabai akan kembali normal saat bulan Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 1446 H jika melihat kondisi pertanaman yang ada saat sekarang.

    Kendati demikian, dia mengatakan hal itu tergantung pada perkembangan cuaca dalam beberapa pekan ke depan.

    Menurut dia, hal itu berkaca dari penataan penanaman cabai untuk kebutuhan Natal dan tahun baru telah ditata semaksimal mungkin untuk menjaga ketersediaan komoditas tersebut di pasaran.

    “Namun ternyata Allah menurunkan hujan selama lima hari berturut-turut, sehingga pertanian di lapangan berubah. Namun hal itu juga merupakan kehendak Allah untuk memberikan kebahagiaan bagi petani cabai agar bisa menikmati harga tinggi setelah sempat anjlok selama empat bulan,” katanya.

    Sejumlah ibu rumah tangga membeli cabai murah sesuai harga petani dalam kegiatan yang selenggarakan oleh Champion Cabai bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian dan kelompok tani di Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (12/1/2025). ANTARA/HO-AACI Banjarnegara

    Terkait dengan hal itu, Teguh mengatakan pihaknya selaku Champion Cabai binaan Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian bekerja sama dengan kelompok tani mendapatkan tugas untuk menjual cabai dengan harga petani guna membantu masyarakat, khususnya di Banjarnegara.

    Pewarta: Sumarwoto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025