kab/kota: Kediri

  • Ini yang Dilakukan KPU Kota Kediri Sebelum Pembubaran Badan AdHoc

    Ini yang Dilakukan KPU Kota Kediri Sebelum Pembubaran Badan AdHoc

    Kediri (beritajatim.com) – KPU Kota Kediri menggelar Rapat Koordinasi Evaluasi Laporan Pertanggungjawaban Badan AdHoc Pemilihan 2024, pada Rabu (22/1/2025) di Hotel Lotus Kediri. Rapat dalam rangka mengevaluasi laporan pertanggungjawaban Badan AdHoc.

    Ketua KPU Kota Kediri, Reza Cristian, membuka rapat tersebut didampingi oleh anggota KPU Kota Kediri, Roihatul Jannah (Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia), Adib Zaimatu Sofi (Divisi Teknis Penyelenggaraan), dan Sekretaris KPU Kota Kediri, Fany Wijayanto.

    Reza Cristian menyampaikan harapannya agar seluruh laporan pertanggungjawaban dapat diselesaikan dengan baik sebelum pembubaran Badan AdHoc.

    “Saya berharap sebelum pembubaran Badan AdHoc, segala yang berkaitan dengan laporan pertanggungjawaban bisa segera diselesaikan dengan baik,” ujar Reza.

    Roihatul Jannah, yang akrab disapa Icha, memberikan arahan agar laporan yang masih menjadi catatan segera diselesaikan sebelum batas waktu yang telah ditentukan.

    Fany Wijayanto menambahkan bahwa materi yang disampaikan oleh narasumber pada rapat ini diharapkan menjadi panduan dalam menyelesaikan laporan pertanggungjawaban sesuai dengan regulasi yang berlaku. Ia juga menekankan pentingnya koordinasi dan kerja sama antara PPK/PPS dengan Sekretariat PPK/PPS.

    “Perlunya saling koordinasi dan kerja sama antara PPK/PPS dengan Sekretariat PPK/PPS agar tidak saling membebani,” ungkap Fany.

    Acara ini turut dihadiri narasumber dari BPPKAD, Ketua PPK dan PPS se-Kota Kediri, serta Sekretariat AdHoc dan staf se-Kota Kediri bersama Sekretariat KPU Kota Kediri. [nm/but]

  • Pria Tua di Kediri Meninggal di Rumah Dukun Pijat

    Pria Tua di Kediri Meninggal di Rumah Dukun Pijat

    Kediri (beritajatim.com) – Diduga mengalami serangan jantung, seorang pria tua di Kediri meninggal dunia secara mendadak di rumah dukun pijat. Nasib malang itu menimpa Soepadi (75) warga Jl. Lintasan No 2 D RT 17 RW 05, Kelurahan Mojoroto, Kota Kediri.

    Kapolsek Mojoroto Kompol Rudi Purwanto mengatakan, awalnya korban datang ke rumah dukun pijat Daminah di Jl. DR. Saharjo RT.06 RW.01, Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, pada Rabu pagi 22 Januari 2025. Tetapi belum sempat dipijat, korban sudah meninggal dunia.

    “Telah ditemukan seorang laki-laki meninggal dunia mendadak, diduga karena sakit jantung,” kata Kapolsek Mojoroto, Kompol Rudi Purwanto, S.H.

    Menurut keterangan Daminah kepada polisi, korban datang mengendarai sepeda motor untuk menjalani pijatan rutin bulanan di rumahnya. Korban sempat berbincang singkat dengan saksi sebelum masuk ke kamar untuk bersiap menerima pijatan. Saat itu, Daminah sedang menyiapkan minuman air gula untuk korban.

    Setelah minuman selesai dibuat, Daminah kembali ke kamar dan menemukan korban dalam posisi duduk tertelungkup di atas kasur. Saksi berusaha membangunkan korban sambil memegang dadanya dan berkata, “Pak bangun, pak bangun, namun tidak ada respons,” imbuh Rudi Purwanto menirukan Daminah.

    Daminah segera meminta bantuan tetangganya, Sunardi, yang kemudian menghubungi Bhabinkamtibmas Kelurahan Pojok serta keluarga korban. Petugas Polsek Mojoroto dan Puskesmas Sukorame tiba di lokasi untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

    Petugas Puskesmas Sukorame memastikan korban sudah meninggal dunia. “Dugaan sementara kejadian meninggal di dalam kamar, sebelum dilakukan pemijatan. Tidak ada luka tanda aniaya baik benda tumpul atau tajam. Menurut keterangan anak korban, bahwa orang tuanya memang mempunyai riwayat sakit jantung sejak 10 tahun yang lalu,” terang Rudi Purwanto.

    Atas permintaan anak korban, keluarga tidak mengajukan penuntutan kepada pihak mana pun terkait kejadian ini. Mereka juga mengajukan surat permohonan agar tidak dilakukan autopsi. Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah duka menggunakan kendaraan pribadi milik anak korban. [nm/ian]

  • Rachmat Irianto Absen Hingga Akhir Musim, Pelatih Persib Bandung:  Ada 3 Opsi Pemain Pengganti

    Rachmat Irianto Absen Hingga Akhir Musim, Pelatih Persib Bandung: Ada 3 Opsi Pemain Pengganti

    TRIBUNJATENG.COM, BANDUNG – Setelah Febri Hariyadi, Persib Bandung kembali kehilangan pemain andalannya di sisa musim 2024-2025 ini.

    Rachmat Irianto dipastikan bakal absen hingga akhir musim ini karena cedera.

    Pelatih Bojan Hodak pun sedang memutar otak serta strategi untuk antisipasi di laga- laga berikutnya.

    Pemain multifungsi milik Persib Bandung, Rachmat Irianto mengalami cedera lutut serius Anterior Cruciate Ligament (ACL).  

    Rachmat Irianto naik meja operasi pada Rabu (22/1/2025).

    Dirinya akan absen hingga akhir musim untuk menjalani pemulihan seperti rekan setimnya, Febri Hariyadi.  

    Cedera itu didapat Rachmat Irianto berlaga menghadapi PSBS Biak di pekan ke-18 Liga 1 2024-2025 pada 11 Januari 2025 di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, Papua.  

    Sebuah kehilangan besar bagi Persib Bandung mengingat Rachmat Irianto sedang diandalkan tim di sektor bek sayap.

    Selain dia bisa bermain di posisi bek tengah dan gelandang bertahan.  

    Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak sudah mengantisipasi kehilangan Rachmat Irianto sebelum jendela transfer Liga 1 2024-2025 ditutup dengan meminjam Ahmad Agung dari Persik Kediri.  

    Ahmad Agung adalah anak asuh Bojan Hodak menukangi PSM Makassar di musim 2020.

    Dirinya tampil beberapa kali di ajang AFC Cup.  

    “Agung ada di posisi itu, gelandang bertahan atau stopper, karena ketika kami kehilangan Dedi (Kusnandar), masih ada Irianto yang bisa mengisi, Robi (Darwis) juga ada di sana.”

    “Tetapi tidak ada yang benar-benar (bermain di posisi itu), selain Mateo (Kocijan),” papar Bojan Hodak.  

    Sebelumnya, Dedi Kusnandar mengalami cedera patah kaki yang juga membuatnya harus absen sampai akhir musim.

    Harapan publik bahwa Rachmat Irianto bisa jadi opsi pengganti Dedi sirna dengan cedera ACL sang gelandang.  

    Bojan Hodak sebagai juru taktik pun mengatur punya visi agar timnya kompetitif mempertahankan puncak klasemen.  

    “Kami tidak punya gelandang bertahan sejati, perebut bola sejati.”

    “Tapi ketika Irianto cedera, kami butuh pemain tambahan, itulah alasan kami membawa Agung,” beber Bojan Hodak.  

    Sebagai opsi bek kanan pasca Rachmat Irianto cedera, Bojan Hodak bisa mengandalkan pemain muda Kakang Rudianto dan Robi Darwis.

    Bahkan, Henhen Herdiana juga punya kapasitas yang layak.

    Dia merupakan amunisi Bojan Hodak tahun lalu saat merengkuh gelar.  

    Pada posisi gelandang bertahan, tanpa Dedi Kusnandar dan Rachmat Irianto, pelatih 53 tahun itu punya kedalaman Mateo Kocijan, Ahmad Agung, atau Robi Darwis jika diperlukan main di pos tersebut. (*)

  • Bobol TK di Kediri, Kawanan Maling Gasak Makanan Ringan

    Bobol TK di Kediri, Kawanan Maling Gasak Makanan Ringan

    Kediri (beritajatim.com) – Kawanan maling membobol Taman Kanak-kanak (TK) Artha Kencana 1 Kota Kediri. Sempat merusak kunci pintu dan mengobrak-abrik ruangan, para pelaku diduga hanya berhasil membawa kabur makanan ringan dari sekolah yang berada di Perum KBN, Kelurahan Sukorame, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri itu.

    Salah satu guru TK Artha Kencana 1, Ajeng, mengatakan pencurian diperkirakan terjadi pada Selasa (21/1/2025) malam hari saat sekolah sepi. Para pelaku ditengarai masuk melalui pintu utara ruang kelas di belakang dengan mencongkel kunci grendel.

    “Kami baru tahu pagi hari saat berangkat sekolah. Saya bersama Bu Ratna mendapati pintu kantor tertutup dari dalam. Setelah kami periksa, pintu samping utara rusak pada grendelnya akibat dicongkel,” kata Ajeng, pada Rabu (22/1/2025).

    Ajeng dan Ratna melihat ruang kantor guru dalam keadaan teracak-acak. Para pelaku diperkiran mengobrak abrik ruangan tersebut untuk mencari barang berharga, namun tidak berhasil menemukan. Termasuk membuka laci dan mencari barang-barang pribadi milik guru. Tak berhasil menemukan barang yang diincar, pelaku ditengarai hanya mengambil makanan ringan milik guru yang ditinggal di ruangan.

    Menurut Ajeng, sekolahnya sudah tiga kali dibobol maling. Tetapi baru kali ini pihak sekolah melapor ke kepolisian untuk mencegah peristiwa berulang kembali. Sementara itu, dalam aksi sebelumnya, pelaku sempat mengambil alat tulis kantor dan sejumlah uang milik guru yang tertinggal di sekolah.

    Kapolsek Mojoroto Kompol Rudi Purwanto mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki kasus pencurian yang terjadi di TK Artha Kencana tersebut untuk mengungkap pelakunya. Pihaknya juga sudah melakukan olah TKP dan memintai keterangan para saksi. Pihaknya memastikan bahwa, barang yang hilang hanya berupa makanan ringan.

    “Alhamdulillah, meskipun sekecil apapun nilai kerugiannya, masyarakat diwajibkan waspada agar kemudian hari tidak akan terjadi lagi,” kata Rudi.

    Rudi mengapresiasi pihak sekolah yang melaporkan kejadian itu kepada Kepolisian. Sehingga, polisi bisa segera melakukan tindak lanjut untuk menciptakan situasi keamanan dan ketertiban yang ada di wilayah hukumnya.

    “Apabila terjadi tindak pidana kemalingan atau yang lainnya, masyarakat segera melaporkan ke Polsek setempat, supaya segera ditindak lanjuti,” imbuh Rudi.

    Akibat pencurian ini, aktivitas belajar mengajar terganggu. Pihak sekolah memutuskan untuk memulangkan siswa lebih awal dari jadwal biasanya pukul 11.00 WIB. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan guru dan orang tua siswa.

    Pihak sekolah berharap agar laporan kepada kepolisian segera ditindaklanjuti dan langkah pengamanan di sekitar lingkungan sekolah dapat ditingkatkan. Kejadian ini juga menjadi pengingat bagi sekolah-sekolah lain di Kota Kediri untuk lebih waspada terhadap keamanan fasilitas pendidikan. [nm/beq]

  • Banjir Terjang 3 Desa di Mojoagung Jombang, Ketinggian Air Capai 2 Meter

    Banjir Terjang 3 Desa di Mojoagung Jombang, Ketinggian Air Capai 2 Meter

    Jombang (beritajatim.com) – Banjir menerjang tiga desa di Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, pada Selasa (21/1/2025) malam.

    Desa Kademangan menjadi wilayah yang paling parah terdampak dengan total 474 kepala keluarga (KK) yang terimbas. Banjir ini disebabkan oleh meluapnya tiga sungai, yaitu Sungai Gunting, Sungai Pancir, dan Sungai Catakbanteng.

    Banjir di Desa Kademangan bukanlah hal baru bagi warga setempat. Setiap hujan deras turun, air sungai selalu meluap, membanjiri jalan desa dan masuk ke perkampungan padat penduduk. Warga sudah terbiasa dengan kondisi ini dan tidak panik ketika air mulai naik.

    Salah satu ciri khas banjir di desa ini adalah sifatnya yang cepat surut. Biasanya, jika air naik pada malam hari, maka keesokan paginya sudah mulai berangsur turun.

    Oleh sebab itu, meskipun air masuk ke dalam rumah, mayoritas warga memilih untuk tetap bertahan tanpa mengungsi. Mereka sudah terbiasa mengantisipasi dengan menaruh barang-barang berharga di tempat lebih tinggi.

    “Ketinggian air di jalan mencapai 120 sentimeter. Di dalam rumah, air setinggi 80 sentimeter. Bahkan di beberapa titik tertentu, ketinggian air mencapai 2 meter. Saya tidak mengungsi. Di desa kami sudah sering banjir,” ujar Umar Yani (60), seorang warga setempat.

    Umar menjelaskan bahwa banjir ini terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak pukul 16.00 WIB. Bahkan, hujan deras terjadi di daerah hulu, seperti Wonosalam Jombang dan Kandangan Kediri, yang menyebabkan debit air sungai meningkat drastis hingga tak mampu lagi menampungnya.

    Air mulai masuk ke perkampungan sekitar pukul 23.00 WIB, menyebabkan genangan yang cukup tinggi di beberapa titik. Tiga sungai yang meluap, yakni Sungai Pancir, Sungai Gunting, dan Sungai Catakbanteng, menjadi penyebab utama banjir yang melanda tiga desa ini.

    Anggota Pusdalops BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jombang, Imam Fauzi, membenarkan adanya banjir ini. Pihaknya langsung turun ke lokasi untuk melakukan pemantauan dan pendataan terhadap warga terdampak.

    Selain Desa Kademangan, dua desa lain yang juga terkena dampak adalah Desa Betek dan Desa Mancilan. Imam memastikan tidak ada korban dalam banjir tersebut. “Belum ada warga yang mengungsi. Kita terus lakukan pemantauan,” kata Imam di lokasi kejadian. [suf]

  • Deklarasikan Rumah Ibadah Ramah Anak, Pemkot Kediri Optimis Raih Predikat KLA Tingkat Nindya

    Deklarasikan Rumah Ibadah Ramah Anak, Pemkot Kediri Optimis Raih Predikat KLA Tingkat Nindya

    Kediri (beritajatim.com) – Sejumlah perwakilan tokoh agama menandatangani komitmen dan deklarasi menuju Rumah Ibadah Ramah Anak dalam kegiatan Sertifikasi Pelatihan Konvensi Hak Anak (KHA) bagi Pengelola Rumah Ibadah Ramah Anak, Selasa (21/1/2025).

    Kegiatan yang digawangi Bagian Kesra bersama Gugus tugas Kota Layak Anak Pemerintah Kota Kediri tersebut diselenggarakan sebagai upaya mewujudkan Kota Layak Anak (KLA) yang sebelumnya tingkat Madya menuju tingkat Nindya.

    Ada beberapa poin yang menjadi kesepakatan bersama untuk mewujudkan Rumah Ibadah Ramah Anak di Kota Kediri. Antara lain memperkuat peran rumah ibadah, menjamin pemenuhan hak anak dalam setiap aktivitas rumah ibadah, menyediakan sarana prasarana, melibatkan partisipasi orang tua dan masyarakat dalam pengelolaan kegiatan Rumah Ibadah Ramah Anak, dll.

    Secara terpisah, Kepala Bagian Kesra Ahmad Jainudin menjelaskan ada beberapa hal yang perlu dipenuhi untuk menuju Kota Layak Anak Tingkat Nindya. Salah satu diantaranya ialah tersedianya Rumah Ibadah Ramah Anak.

    “Untuk itu, sebagai langkah awal kita tetapkan rumah ibadah yang ramah anak, seperti masjid, gereja, pura, dsb. Hingga saat ini sudah ada 6 rumah ibadah yang di SK kan menjadi Rumah Ibadah Ramah Anak,” jelasnya. Selanjutnya akan dikembangkan untuk tempat ibadah lainnya menjadi Rumah Ibadah Ramah Anak.

    Konsep Rumah Ibadah Ramah Anak dijelaskan Jainudin ialah menjadikan rumah ibadah sebagai tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak untuk melaksanakan ibadah, menjadi tempat belajar dan melakukan aktivitas positif lainnya sesuai dengan kebutuhan anak.

    “Dengan menjadikan rumah ibadah sebagai tempat yang aman dan nyaman bagi anak diharapkan dapat mendorong anak ramai datang ke rumah ibadah sehingga dapat melahirkan generasi yang unggul dan agamis,” tuturnya.

    Di dalam pengelolaan Rumah Ibadah Ramah Anak tersebut, Jainudin menambahkan ada sebuah keharusan yang harus dipenuhi. Yaitu sekurang-kurangnya dua orang pengelola Rumah Ibadah Ramah Anak harus sudah tersertifikasi Konvensi Hak Anak (KHA).

    Untuk itu dalam mewujudkan hal tersebut, Pemerintah Kota Kediri membantu para pengelola tempat ibadah untuk bisa tersertifikasi KHA dengan melakukan media belajar melalui e-learning milik Kementerian PPPA. Adanya fasilitasi ini, diharapkan para pengelola rumah ibadah bisa belajar dan memahami hak anak dan mendapatkan sertifikat dari Kementerian PPPA.

    Kegiatan ini menghadirkan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Kediri, Perwakilan pengurus Rumah Ibadah Ramah Anak meliputi takmir masjid, pimpinan gereja dan pimpinan pura. [nm/suf]

  • Pj Wali Kota Kediri Kukuhkan Pengurus Perwakilan Yayasan Gerontologi Abiyoso Jawa Timur Kota Kediri Masa Bakti 2024-2029

    Pj Wali Kota Kediri Kukuhkan Pengurus Perwakilan Yayasan Gerontologi Abiyoso Jawa Timur Kota Kediri Masa Bakti 2024-2029

    Kediri (beritajatim.com) – Pj Wali Kota Kediri Zanariah mengukuhkan Pengurus Perwakilan Yayasan Gerontologi Abiyoso Jawa Timur Kota Kediri Masa Bakti 2024-2029. Pengukuhan dilaksanakan di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri, Selasa (21/1/2025). Dalam pengukuhan ini R. Arie Koesnandar menjadi Ketua Perwakilan Yayasan Gerontologi Abiyoso Jawa Timur Kota Kediri.

    “Atas nama Pemerintah Kota Kediri mengucapkan selamat dan sukses atas dikukuhkannya pengurus perwakilan Yayasan Gerontologi Abiyoso Jawa Timur Kota Kediri. Semoga setelah pelantikan ini Bapak Ibu pengurus beserta anggota senantiasa diberikan kesehatan untuk bisa berkegiatan di dalam yayasan ini. Serta menginspirasi banyak lansia di Kota Kediri untuk tetap produktif,” ujarnya.

    Zanariah menjelaskan menurut data BPS jumlah lansia Kota Kediri sekitar 40.777 jiwa yang tersebar di 46 kelurahan. Tentu ini merupakan jumlah yang cukup banyak dan menjadi kekuatan besar jika para lansia ini terawat kesehatannya. Terutama terkait Umur Harapan Hidup (UHH) Kota Kediri. Setiap tahun UHH di Kota Kediri terus meningkat. Pada tahun 2024, UHH ada pada usia 75,94.

    Angka ini lebih tinggi dari UHH Kota Kediri tahun sebelumnya, yakni 75,74. Serta unggul dari rata-rata UHH Jawa Timur dan Indonesia. Selain itu, yang lagi ramai dibahas adalah Kota Kediri sebagai kota/kabupaten paling berkelanjutan di Indonesia pada tahun 2024 menurut UI Greencity Metrics.

    “Hal ini menandakan bahwa lingkungan akses layanan kesehatan dan perekonomian di Kota Kediri sangat mendukung lansia untuk dapat hidup bahagia. Ada sekolah lansia tangguh yang telah berjalan di tahun ketiga sebagai wadah Bapak Ibu untuk belajar dan bersosialisasi,” jelasnya.

    Pj Wali Kota Kediri mengungkapkan di Kota Kediri juga sudah tersedia berbagai program yang disiapkan bagi warga Kota Kediri sejak masih dalam kandungan hingga meninggal. Namun memang tidak memungkiri memang masih perlu adanya pengembangan terkait layanan yang ada agar Kota Kediri menjadi Kota Ramah Lansia.

    “InsyaAllah ke depan di masa kepemimpinan Mbak Vinanda dan Gus Qowwim Kota Kediri akan lebih sustain di segala bidang. Selain itu dukungan dan masukan dari Bapak Ibu terkait program Pemkot Kediri juga akan berarti guna mewujudkan Lansia SMART (Sehat, Mandiri, Aktif,Produktif, dan Bermartabat),” ungkapnya.

    Pada kesempatan ini, Pj Wali Kota Kediri juga menyerahkan piagam penghargaan dan cinderamata atas kepedulian dan pelayanan terhadap lansia di wilayah Kelurahan Dermo kepada Aiptu Suhartono. Turut hadir, Wali Kota Kediri Terpilih Vinanda Prameswati, Wakil Wali Kota Kediri Terpilih KH. Qowimuddin Thoha, Ketua Umum Yayasan Gerontologi Abiyoso Jawa Timur Mashoed, Sekretaris Daerah Bagus Alit, perwakilan Forkopimda, dan tamu undangan lainnya. [nm/kun]

  • Vinanda dan Gus Qowim Silaturahmi ke Kapolres Kediri Kota

    Vinanda dan Gus Qowim Silaturahmi ke Kapolres Kediri Kota

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri terpilih, Vinanda Prameswati serta KH Qowimuddin Thoha (Gus Qowim) melakukan kunjungan silaturahmi ke Mapolres Kediri Kota. Kunjungan ini sebagai bentuk apresiasi dan komitmen dalam menjalin sinergi demi mewujudkan Kota Kediri yang aman dan tertib.

    Dalam pertemuan tersebut, Vinanda Prameswati menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kapolres Kediri Kota, AKBP Bramastyo Priaji atas peran pentingnya dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama Pilkada 2024.

    “Terima kasih kepada Kapolres Kediri Kota beserta jajaran yang telah membantu menciptakan situasi Pilkada 2024 yang aman, damai, dan kondusif. Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut untuk membangun Kota Kediri yang lebih baik,” ujar Wali Kota yang akrab disapa Mbak Vinanda.

    Komitmen Bersama untuk Kediri yang Lebih Baik

    Mbak Vinanda dan Gus Qowim menyatakan bahwa kolaborasi dengan Polres Kediri Kota menjadi salah satu langkah strategis dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan Kota Kediri.

    “Kami ingin Kota Kediri menjadi kota yang MAPAN, yaitu Maju, Agamis, Produktif, Aman, dan Ngangeni. Dengan kerja sama dan sinergi antara pemerintah daerah dan Polres, kami optimis visi ini dapat tercapai,” tambah Vinanda.

    Gus Qowim menambahkan bahwa keamanan dan ketertiban merupakan fondasi utama dalam menciptakan lingkungan yang mendukung produktivitas dan kesejahteraan masyarakat.

    “Kami berkomitmen untuk terus mendukung upaya Polres Kediri Kota dalam menciptakan keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat. Ini sejalan dengan visi kami untuk menjadikan Kota Kediri lebih nyaman dan harmonis,” ungkap Gus Qowim.

    Harapan untuk Masa Depan

    Kolaborasi antara Pemerintah Kota Kediri dan Polres Kediri Kota diharapkan tidak hanya menciptakan stabilitas keamanan, tetapi juga memberikan dampak positif pada sektor lainnya, seperti ekonomi, sosial, dan budaya.

    “Kami ingin masyarakat merasa aman dan nyaman, sehingga produktivitas mereka meningkat dan Kota Kediri semakin maju. Dengan sinergi yang kuat, kami optimis bisa membawa Kediri menuju masa depan yang lebih baik,” pungkas Vinanda.

    Dengan visi MAPAN yang diusung, Wali Kota Kediri dan Wakilnya bertekad menjadikan Kediri sebagai kota yang tidak hanya maju dan produktif, tetapi juga agamis, aman, dan terus dirindukan oleh warganya.

    Sementara itu, Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji bersama Wakapolres Kediri Kota Kompol Yanuar Rizal Ardianto yang menerima kunjungan mbak Vinanda dalam rangka silaturahmi mengaku senang. Kegiatan ini dilaksanakan setelah penetapan paslon terpilih 9 Januari kemarin.

    “Silaturahmi ini tidak hanya dilaksanakan di Polres Kediri saja namun juga Forkopimda lainnya juga. Kami sangat mengapresiasi sebagai bentuk sinergitas menjaga kamtibmas di Kota Kediri,” kata AKBP Bramastyo Priaji.

    Sebelumnya, Mbak Vinanda dan Gus Qowim juga melakukan kunjungan silaturahmi ke sejumlah tokoh di Kota Kediri. Diantaranya, Pj Wali Kota Kediri Zanariah dan mantan lawannya di Pilkada, 27 November lalu Ferry Silviana Feronica atau Bunda Fey. [nm/beq]

  • Kejari Mojokerto Terima Pelimpahan Kasus Pembunuhan Wanita Kediri

    Kejari Mojokerto Terima Pelimpahan Kasus Pembunuhan Wanita Kediri

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Mojokerto menerima pelimpahan tahap dua kasus pembunuhan Anyk Mariyanni (37), wanita asal Kediri. Pelimpahan ini meliputi tersangka Dedi Abdullah alias Bahlul alias Kentir bin Sobali beserta sejumlah barang bukti dari penyidik Unit Tipikor Satreskrim Polres Mojokerto.

    Pelimpahan dilakukan setelah berkas perkara dinyatakan lengkap (P-21). Barang bukti yang diserahkan mencakup mobil Suzuki Baleno warna abu-abu, perhiasan emas, handphone, dan uang tunai sebesar Rp2,5 juta.

    Kuasa hukum tersangka, Alex Askohar, menyatakan bahwa tersangka mengakui tindakannya yang dilatarbelakangi motif ekonomi.

    “Tiga cincin dan mobil korban, semua karena faktor ekonomi. Tersangka tidak pernah melanggar hukum sebelumnya,” ujarnya pada Selasa (21/1/2025).

    Alex juga mengarahkan kliennya untuk mengakui perbuatannya guna meringankan hukuman. “Yang jelas saya mengarahkan kalau memang perbuatannya dia jelas, harus terus terang. Barang bukti mobil, uang hasil penjualan barang milik korban,” tambahnya.

    Kepala Kejari Kabupaten Mojokerto, Endang Tirtana, melalui Kasi Intel Kejari Kabupaten Mojokerto, Denata Suryaningrat, menjelaskan bahwa Jaksa Penuntut Umum (JPU) telah menerima pelimpahan tersangka dan barang bukti.

    “Tersangka dan barang bukti atas nama Dedi Abdullah alias Bahlul alias Kentir bin Sobali diduga melanggar Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, sub Pasal 339 KUHP, lebih subsider Pasal 338 KUHP, atau Pasal 365 ayat (3) KUHP terkait kekerasan yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” ungkapnya.

    Barang bukti yang diserahkan meliputi satu unit mobil, handphone, perhiasan emas, dan uang tunai senilai Rp2,5 juta. Selanjutnya, tim JPU akan menyusun dakwaan sebelum melimpahkan kasus ini ke Pengadilan Negeri Mojokerto untuk disidangkan.

    “Jika dakwaan dirasa cukup dan lengkap, maka akan segera kami limpahkan ke pengadilan,” tambah Denata.

    Tersangka ditahan selama 20 hari ke depan di Lapas IIB Mojokerto. Pihak kejaksaan menyebut hukuman maksimal yang diancamkan adalah hukuman mati atau penjara seumur hidup.

    Anyk Mariyanni ditemukan tewas di Blok Lemah Bang Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Dusun Pacet Selatan, Desa Pacet, Kabupaten Mojokerto, pada Jumat (13/9/2024). Pelaku, Dedi Abdullah (36), warga Brebes, Jawa Tengah, adalah teman dekat korban yang dikenalnya melalui media sosial. Pelaku ditangkap di kebun sawit, Kabupaten Rokan Hilir, Riau. [tin/beq]

  • Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan dan Motivasi Jajaran Bakesbangpol untuk Jaga Kebersihan dan Kenyamanan Lingkungan Kerja

    Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan dan Motivasi Jajaran Bakesbangpol untuk Jaga Kebersihan dan Kenyamanan Lingkungan Kerja

    Kediri (beritajatim.com) – Pj Wali Kota Kediri Zanariah memberikan arahan dan motivasi kepada seluruh pegawai di Bakesbangpol, Senin (20/1/2025). Khusunya terkait menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan kerja. Arahan dan motivasi tersebut diberikan usai Zanariah meninjau satu per satu ruangan didampingi Kepala Bakesbangpol Indun Munawaroh dan jajaran Bakesbangpol.

    “Terima kasih sudah diundang untuk melihat keseluruhan kantor Bakesbangpol. Saya senang sekali Bu Kaban ini memotivasi pegawainya untuk mewujudkan ruang kerja yang bersih dan nyaman. Dimana pemenangnya nanti dapat reward dari Bu Kaban,” ujarnya.

    Zanariah mengungkapkan, kantor Bakesbangpol ini bisa menjadi motivasi bagi kantor-kantor lainnya. Dulu kantor Bakesbangpol ini kurang nyaman. Bahkan di halaman belakang seperti hutan. Namun sekarang sudah ditata dengan baik. Bahkan di halaman belakang banyak tanaman, kolam ikan, dan sudah ada dapurnya.

    “Kantor ini benar-benar berubah menjadi lebih nyaman. Teman-teman di sini gotong-royong dan saling mendukung untuk kantornya jadi lebih nyaman. Teman-teman OPD lain harus lihat ini,” ungkapnya.

    Pada lomba kebersihan ini, Bidang Politik Dalam Negeri (Poldagri) menjadi pemenangnya. [nm/ian]