kab/kota: Kediri

  • Pelaku Mutilasi Wanita dalam Koper Dibawa ke Hotel Adisurya Kediri

    Pelaku Mutilasi Wanita dalam Koper Dibawa ke Hotel Adisurya Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Polisi melakukan olah TKP kasus mutilasi Uswatun Khasanah di Hotel Adisurya Kediri, Jawa Timur, pada Minggu (26/1/2025). Dalam olah TKP, petugas menghadirkan seorang pria yang diduga sebagai pelaku mutilasi.

    Olah TKP ini dilakukan oleh Tim Inafis Polda Jawa Timur. Selain Inafis, Polda Jatim juga menerjunkan Tim Labfor dalam kegiatan di hotel yang ada di Kota Kediri ini.

    Selama kurang lebih 3 jam petugas melakukan olah TKP. Terduga pelaku dihadirkan untuk melengkapi proses penyelidikan yang dilakukan oleh petugas.

    Dari hasil olah TKP, polisi nampak membawa sejumlah benda dari kamar hotel 301 yang diduga sebagai barang bukti. Setelah olah TKP selesai, terduga pelaku langsung dibawa ke Mapolda Jatim.

    Sebagaimana diketahui, sejumlah bagian tubuh korban yang hilang, tadi pagi sudah ditemukan petugas dari dua tempat. Yaitu, di tepi jalan Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Trenggalek dan di Kabupaten Ponorogo.

    Sebelumnya, Uswatun Khasanah warga Garum, Kabupaten Blitar ditemukan tewas dalam koper. Jenazah wanita 29 tahun itu ditemukan dalam kondisi tidak utuh di Kabupaten Ngawi.

    Dari hasil penyelidikan, terduga pelaku berinisial A telah dibekuk Tim Jatanras Polda Jatim di kawasan Madiun. Terduga pelaku dikabarkan suami siri korban yang berasal dari Tulungagung. [nm/but]

  • Detik-detik Penangkapan Pelaku Mutilasi Wanita dalam Koper Ngawi di Madiun

    Detik-detik Penangkapan Pelaku Mutilasi Wanita dalam Koper Ngawi di Madiun

    Ngawi (beritajatim.com) – Viral video berdurasi 34 detik merekam detik-detik penangkapan pria berinisial A, pelaku mutilasi terhadap Uswatun Khasanah (29). Penangkapan dilakukan pada Minggu (26/01/2025) pukul 00.30 WIB dini hari.

    Video diawali saat Polres Ngawi beserta petugas gabungan Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim membuntuti mobil hitam, Toyota Voxy yang dikendarai pelaku.

    Sampai di Traffic Light dekat Makam Bulusari, Kelurahan Pandean, Kecamatan Taman, Kota Madiun, polisi memotong laju kendaraan pelaku.

    Pelaku langsung diseret keluar dari mobil oleh petugas dan terlihat tersungkur. Petugas kemudian segera menahan pelaku dan memindahkan pelaku ke mobil polisi.

    Diketahui, pelaku kasus mutilasi terhadap Uswatun Hasanah (29), warga Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, telah berhasil ditangkap oleh tim Jatanras Polda Jawa Timur bersama Satreskrim gabungan dari Polres Ngawi dan Tulungagung.

    Pelaku yang berinisial A warga Tulungagung ditangkap saat sedang mengemudikan sebuah mobil mewah merek Toyota Voxy. Penangkapan dilakukan pada Minggu (26 Januari 2025) sekitar pukul 00.30 WIB.

    Polisi menghentikan laju kendaraan pelaku di Jalan Raya Madiun-Ponorogo, tepatnya di Kelurahan Pandeyan, Kecamatan Taman, Kota Madiun. Mobil mewah yang dikendarai pelaku diperkirakan bernilai sekitar Rp700 juta.

    Setelah ditangkap, pelaku akhirnya mengungkap lokasi potongan tubuh korban. Kepala korban ditemukan di kawasan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, dalam kondisi terbungkus plastik kresek putih berlapis-lapis.

    Sementara itu, kaki kanan dan kiri korban ditemukan di pinggir jalan kawasan hutan Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo.

    Polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di salah satu hotel di Kota Kediri secara tertutup.

    Jenazah Uswatun Khasanah pertama kali ditemukan pada Kamis (23/01/2025) di dalam koper merah merek Rein Deer yang terletak di saluran air di Desa Dadapan, Kendal, Ngawi. Namun, kondisi jenazah saat ditemukan tidak lengkap.

    Identitas korban akhirnya berhasil diungkap melalui teknologi MAMBIS (Mobile Automated Multi-Biometric Identification System). Jenazah korban yang sudah tidak utuh tersebut telah dibawa pulang oleh pihak keluarga dan dimakamkan di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, pada Jumat malam (24/01/2025). [fiq/but]

  • Ini Tampang Pelaku Mutilasi Mayat Wanita dalam Koper di Ngawi

    Ini Tampang Pelaku Mutilasi Mayat Wanita dalam Koper di Ngawi

    Ngawi

    Polisi menangkap pelaku mutilasi wanita bernama Uswatun Khasanah di Ngawi, Jawa Timur. Pelaku berinisial A.

    “Pengakuan sementara katanya suami siri,” kata Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Farman dilansir detikJatim, Minggu (26/1/2025).

    Polisi tak membeberkan identitas lengkap A. Nantinya, identitas pelaku akan disampaikan secara rinci dalam konferensi pers.

    Dari foto yang diterima detikJatim, tampak pelaku mengenakan foto formal dengan mengenakan baju putih. Setelah diinterogasi polisi, bagian tubuh kepala ditemukan di Trenggalek dan bagian kaki korban ditemukan di Ponorogo.

    Sementara pembunuhan itu terjadi di sebuah hotel di Kediri. Mayat korban pertema kali ditemukan warga yang hendak buang sampah.

    Mayat tersebut diletakkan di dalam koper besar di sebuah selokan. Di dalam koper itu, ada bagian tubuh korban yang sudah dimutilasi.

    (isa/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Korban Mutilasi Ngawi Sempat Beli Soto Dekat Hotel

    Korban Mutilasi Ngawi Sempat Beli Soto Dekat Hotel

    Kediri, Beritasatu.com – Kasus mutilasi Uswatun Khasanah,  warga Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur yang jasadnya dibuang di Ngawi, kepalanya di Trenggalek dan kakinya di Ponorogo, diduga dilakukan di Kota Kediri. Korban sempat terlihat oleh warga sekitar membeli soto di dekat hotel tempat korban menginap.

    Dengan pengawal yang ketat dari Jatanras Polda Jatim, tim Labfor Polda Jawa Timur (Jatim) melakukan olah TKP di salah satu kamar Hotel Adisurya Kota Kediri. Tampak kamar 301 dipasang garis polisi, untuk proses olah tempat kejadian perkara (TKP), Minggu (26/1/2025).

    Dalam olah TKP tersebut, salah satu terduga pelaku juga dihadirkan. Pelaku mengenakan kaos hitam dan baju hitam bermotif bunga. Terduga pelaku menunjukkan dan memberikan keterangan, di luar dan di dalam kamar hotel.

    Terduga pelaku mempraktikkan bungkusan ke bagasi mobil, yang diparkir di sebelah hotel. Selanjutnya terduga pelaku menutup bagasi dan kembali masuk ke kamar hotel.

    Dari lokasi Hotel Adisurya, tim Labfor Polda Jatim mengamankan sejumlah barang bukti, yang dimasukkan kedalam kantong plastik besar berwarna hitam. Namun seusai olah TKP, tidak ada atau pun pihak kepolisian mau memberikan keterangan resmi.

    Sementara satpam Hotel Adisurya, Irfan, mengatakan, dari pagi memang ada petugas dari Polda Jatim dan Polres Kota Kediri. Petugas Kepolisian memasang garis polisi di depan kamar 301.

    “Dari pagi memang banyak polisi dari Polda Jatim dan Polres Kediri Kota. Kemudian petugas yang menaiki menaiki mobil warna orange memasang garis polisi didepan kamar 301,” kata Irfan, satpam hotel Adisurya.

    Sementara salah satu pedagang di sekitar Hotel Adisurya, Lilin, mengaku, sempat melihat korban. Saat itu korban datang ke warungnya untuk beli makan pagi dan sore. Saat itu korban datang seorang diri, dan tidak banyak bicara.

    “Korban datang membeli soto, sebanyak dua kali, yakni pagi dan sore. Saat itu korban mengenakan baju seksi dan pinjam sendok untuk makan soto,” ujar Lilin, saksi (pedagang).

    Tim Jatanras Polda Jawa Timur, menangkap salah satu terduga pelaku pada Sabtu (25/1/2025), di daerah Madiun. Dari pengembangan itu, polisi berhasil menemukan kepala korban di tepi jalan desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, dan kaki korban di pinggir hutan Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo.

  • Presidium Penyelamat Organisasi dan MLB NU Kumpul di Kediri, Bahas Apa?

    Presidium Penyelamat Organisasi dan MLB NU Kumpul di Kediri, Bahas Apa?

    Jakarta, Beritasatu.com – Presidium Penyelamat Organisasi dan Muktamar Luar Biasa atau MLB NU berkumpul di Kediri, Jawa Timur, untuk berdiskusi dan bahtsul masail membahas polemik yang terjadi di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

    “Forum silaturahim menyadari bahwa muruah NU, kehormatan, harga diri, dan nama baik NU tidak bergantung pada pengurusnya, dan sebaliknya, pengurus berkewajiban dan bertanggung jawab menjaga muruah NU,” kata Ketua Presidium PO dan MLB NU Abdussalam Shohib atau Gus Salam, Minggu (26/1/2025).

    Gus Salam mengatakan, kesadaran bersama bahwa kebanggaan terhadap jamiah Nahdlatul Ulama tidak bergeser sedikitpun. Bangga dengan landasan teologis, filosofis, dan sosiologis NU yang kokoh.

    Menurutnya kebesaran NU tidak identik dengan pengurusnya. Pengurus wajib dinasihati agar tetap berada dalam garis kepemimpinan jamiah.

    “Ulama NU adalah pemegang amanat Allah atas hamba-Nya dengan orientasi ashlah, membangkitkan pemajuan umat, negara, dan alam, lingkungan ruang hidup umat,” ujar dia.

    Gus Salam menambahkan pemimpin jamiah Nahldatul Ulama adalah mereka dengan sifat-sifat mulia, kepeloporan, teladan, dan orientasi suci atau ikhlas, mewarisi kepemimpinan, perjuangan nabi, dan rasul.

    Ia mencontohkan ketua umum PBNU dari Said Aqil Siroj, Hasyim Muzadi, dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang menurutnya sebagai sosok ulama operator lapangan yang paham dan bergelut dengan realitas, serta memiliki kecerdasan emosional dan sosial yang monumental.

    Mereka bertiga juga dinilai memberi teladan silaturahim antarmasyayikh hingga dikenal sangat dekat dengan pondok pesantren dan nahdliyin arus bawah. Perbedaan pandangan dan kepentingan, tidak mengurangi sikap untuk tetap merangkul, akomodatif, dan menghormati.

    “Dan bagi Gus Dur, tidak ada kawan-lawan yang tidak diperlakukan secara proporsional. Sekeras apa pun perbedaan dan pertentangannya. Sosok operator jamiah yang teduh, kapabel, dan berintegritas,” kata dia.

    Forum diskusi presidium MLB NU juga membahas tentang sosok pemimpin NU yang ideal di masa mendatang.

    “Forum diskusi publik berharap pemimpin NU adalah figur-figur yang bagi kalangan bawah adalah panutan kharismatik yang teduh dan berwibawa. Bagi kalangan menengah adalah pembangkit perubahan karena kapasitas dan kepemimpinannya,” ujar Gus Salam.

    “Dan bagi kalangan atas adalah inspirator dan guru bagi kehidupan beragama, bermasyarakat, dan bernegara-bangsa, sekaligus penguat bagi gerakan civil society,” sambung ketua presidium MLB NU itu.

  • Uswatun Khasanah, Korban Mutilasi Koper Merah di Ngawi Sempat Menginap di Hotel pada 19 Januari

    Uswatun Khasanah, Korban Mutilasi Koper Merah di Ngawi Sempat Menginap di Hotel pada 19 Januari

    Kediri, Beritasatu.com – Polisi mengungkap, korban mutilasi Uswatun Khasanah (29) yang ditemukan di dalam koper merah di Ngawi, Jawa Timur ternyata pada Minggu (19/1/2025) korban diketahui sempat menginap di Hotel di kawasan Kediri.

    Berdasarkan pantauan Beritasatu.com di lokasi hotel, terlihat petugas dari Polda Jawa Timur dan Polres Kediri Kota tampak melakukan pemeriksaan. Petugas melakukan pemeriksaan di kamar 301 yang diduga menjadi tempat menginap korban sebelum ditemukan tewas.

    Kehadiran petugas kepolisian dibenarkan satpam hotel setempat, Irfan. “Polisi dari semalam datang ke hotel ini, sepertinya terkait kasus itu (mayat dalam koper),” kata dia kepada awak media, Sabtu (25/1/2025).

    Dalam kejadian ini menurut Irfan, polisi memeriksa kamar 301, dan memasang garis polisi di tempat tersebut. Irfan mengungkap, korban sempat diketahui menginap di kamar hotel pada Minggu (19/1/2025). Namun, dia tidak mengetahui detail kapan korban keluar dari hotel.

    “Sehari di sini, tanggal 19 Januari,” jelasnya.

    Sementara itu, Kasatreskrim Polres Kediri Kota Iptu Fathur Rozikin membenarkan, petugas kepolisian sedang melakukan pemeriksaan di salah satu hotel di Kota Kediri tersebut.

    Hingga menjelang pukul 15.00 WIB, bersama satuan petugas Polda Jawa Timur, pihaknya sedang berlangsung melakukan olah TKP.

    “Iya ini masih melakukan olah TKP,” pungkasnya.

    Sebelumnya, pada Kamis (23/1/2025), warga Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, digegerkan dengan penemuan mayat wanita di dalam koper merah dalam kondisi termutilasi. 

    Setelah dilakukan penyelidikan, mayat tersebut teridentifikasi sebagai Uswatun Khasanah (29), seorang janda dua anak asal Blitar. Pada Sabtu (25/1/2025), jajaran Satreskrim Polda Jatim berhasil mengamankan terduga pelaku mutilasi.

    Pelaku mengungkapkan, potongan tubuh korban Uswatun Khasanah berupa kaki korban mutilasi di Ngawi dibuang di kawasan hutan Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, sedangkan potongan kepala dibuang di pinggir jembatan di Kecamatan Watulimo, Trenggalek.

  • Uswatun Khasanah Disebut Sempat di Hotel Kediri sebelum Dimutilasi, Beli Soto 2 Kali & Pinjam Piring – Halaman all

    Uswatun Khasanah Disebut Sempat di Hotel Kediri sebelum Dimutilasi, Beli Soto 2 Kali & Pinjam Piring – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Korban mutilasi di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Uswatun Khasanah (30), disebut sempat berada di salah satu hotel di Kabupaten Kediri sebelum dimutilasi.

    Hal ini diungkap oleh pemilik warung soto bernama Lilin yang berjualan di dekat hotel yang diduga menjadi tempat pelaku, A, memutilasi perempuan yang akrab disapa Ana tersebut.

    Lilin mengaku melihat Ana sempat datang ke warungnya pada Rabu (22/1/2025) atau sehari sebelum jasad korban ditemukan di dalam koper di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi.

    Dia mengatakan korban sempat membeli soto di tempatnya berjualan pada Rabu pagi dan siang.

    “Saya melihat dia (Uswatun) beli soto dua kali, pagi dan siang,” katanya, Minggu (26/1/2025), dikutip dari Tribun Jatim.

    Lilin mengungkapkan saat datang, Ana tidak bersama siapapun dan mengenakan pakaian yang mencolok.

    “Pakaiannya seksi, pokoknya cantik. Dia sendirian saat membeli soto,” ungkapnya.  

    Kendati dua kali datang ke warung soto miliknya, Lilin menyebut Ana tidak berbicara banyak kepadanya.

    Dia juga mengungkapkan Ana sempat meminjam piring ke warungnya untuk dibawa ke dalam hotel.

    “Saya juga tidak curiga karena dia memakai masker,” tambahnya.

    Di sisi lain, salah satu kamar bernomor 301 di hotel tersebut diduga menjadi lokasi mutilasi terhadap Ana oleh pelaku berinisial A.

    Berdasarkan pantauan Tribun Jatim, aparat kepolisian sudah melakukan sterilisasi dan memasang police line atau garis polisi.

    Petugas terlihat mondar-mandir melakukan pemeriksaan, sementara awak media masih kesulitan menggali informasi lebih lanjut karena penyelidikan masih berlangsung.  

    Menurut satpam hotel, Irfan, mobil Inafis dari kepolisian sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sejak Minggu pagi.

    Kendati hotel itu diduga menjadi TKP pembunuhan disertai mutilasi, kegiatan operasional tampak seperti biasa.

    Tamu hotel masih keluar masuk dan pelayanan tidak terganggu meski masih dilakukan olah TKP di salah saut kamar hotel.

    “Mohon maaf untuk informasi belum bisa saya berikan,” imbuh Irfan sambil mengatakan bahwa pelayanan hotel masih berjalan lancar seperti biasa.

    Pelaku Ditangkap, Anggota Tubuh Ana Ditemukan di 2 Lokasi Beda

    Polisi pun telah berhasil menangkap pelaku berinisial A pada Minggu dini hari sekira pukul 00.00 WIB.

    Dikabarkan, A ditangkap di suatu tempat di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

    “Alhamdulillah, pelaku mutilasi berhasil kami tangkap tadi malam sekitar jam 24.00 WIB,” kata Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Farman.

    Namun, tentang kronologi penangkapan, Farman masih enggan untuk menjelaskan. Dia menegaskan hal tersebut akan diungkap saat rilis pers.

    Hanya saja, dia tidak menjelaskan kapan rilis pers tersebut akan digelar.

    “Alhamdulillah, pelaku mutilasi berhasil kami tangkap tadi malam sekitar jam 24.00 WIB,” kata Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Farman.

    Namun, tentang kronologi penangkapan, Farman masih enggan untuk menjelaskan. Dia menegaskan hal tersebut akan diungkap saat rilis pers.

    Hanya saja, dia tidak menjelaskan kapan rilis pers tersebut akan digelar.

    Tak cuma itu, polisi juga berhasil menemukan dua anggota tubuh Ana yaitu kepala dan kaki di dua lokasi berbeda.

    Menurut Kasatreskrim Polres Trenggalek, AKP Eko Widianto, kepala Ana ditemukan di wilayah Jurug Bang, Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, pada Minggu (26/1/2025) pagi sekira pukul 08.00 WIB.

    “Intinya tim jatanras (Polda Jatim) meminta bantuan untuk melakukan pencarian salah satu potongan tubuh ketemunya di wilayah Desa Slawe Kecamatan watulimo, termasuk beberapa barang buktinya,” kata Eko.

    Warga mengangkat peti jenazah korban mutilasi yang jasadnya ditemukan dalam koper di Kabupaten Ngawi, untuk dinaikkan ke mobil pickup dan selanjutnya dibawa ke tempat pemakaman umum Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jumat (24/1/2025) malam. (Kolase Tribunnews.com:)

    Eko menuturkan, saat ditemukan, kepala Ana terbungkus dalam plastik berwarna putih dan berada di jembatan kecil yang dekat dengan jalan provinsi.

    “Pencariannya cepat sekali, tadi ada salah satu yang menunjukkan,” lanjutnya.

    Setelah ditemukan, kepala tersebut sempat dibawa ke RSUD dr Soedomo Trenggalek namun untuk otopsi yang lebih optimal dirujuk ke rumah sakit lain.

    “Dibawa tim Polda Jatim untuk di labforkan,” katanya.

    Sementara, potongan kaki Ana ditemukan pada Minggu dini hari sekira pukul 04.00 WIB di Desa Sampung, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo.

    Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto, mengatakan penemuan tersebut berawal dari pengakuan pelaku yang telah berhasil ditangkap oleh Polda Jatim.

    “Pelaku ngaku dimana-mana membuang potongan tubuh lain,” sambungnya.

    Rudy menuturkan potongan kaki yang diduga anggota tubuh Ana itu kini sudah dibawa ke kamar jenazah RSUD dr Harjono, Ponorogo.

    Kemudian, potongan kaki itu akan dicocokkan dengan bagian tubuh Ana yang telah dimakamkan pada Jumat (24/1/2025) lalu.

    “Temuan kaki tersebut langsung dievakuasi dan disimpan di RSUD Harjono,” tambahnya.

    AKP Rudy mengaku bahwa tim Polda berencana melakukan uji forensik untuk memastikan kebenaran dan kecocokan potongan kaki yang ditemukan. 

    “Nanti akan dilakukan uji forensik dulu untuk membuktikan apakah benar itu kaki korban. Meskipun ada pengakuan dari tersangka, secara ilmiah perlu dilakukan pemeriksaan juga. Tidak tahu kaki seperti apa karena masih terbungkus,” terangnya.

    Humas RSUD Dr. Harjono Ponorogo, Sugiyanto, membenarkan dari kepolisian menitipkan sebuah bungkusan yang diduga potongan kaki korban mutilasi.

    “Tadi kami 5 kamar jenazah menerima bungkusan kresek panjang dari Polsek Sampung dan Polres Ponorogo,” katanya.

    Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jatim dengan judul “Sosok Uswatun Korban Mutilasi Diungkap Pemilik Warung Dekat Hotel Kediri: Cantik, Beli Soto 2 Kali”

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jatim/Isya Anshori/Sofyan Arif Candra Sakti/Pramita Kusumaningrum/Samsul Arifin)

    Artikel lain tekrait Mayat dalam Koper di Ngawi 

  • Terungkap TKP Pembunuhan Wanita dalam Koper di Ngawi, Dihabisi Pacar di Kamar Hotel di Kediri – Halaman all

    Terungkap TKP Pembunuhan Wanita dalam Koper di Ngawi, Dihabisi Pacar di Kamar Hotel di Kediri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terungkap tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah (29) yang jasadnya ditemukan dalam koper di Ngawi, Jawa Timur, Kamis (23/1/2025) lalu.

    Sebuah kamar Hotel A di Kediri, Jatim, diduga menjadi TKP korban dimutilasi sebelum dibuang ke berbagai lokasi oleh pelaku.
      
    Pantauan Tribun Network sejak Minggu (26/1/2025) pagi, aparat kepolisian telah melakukan sterilisasi area dan memasang garis polisi di kamar 301, tempat korban menginap.

    Petugas terlihat mondar-mandir melakukan pemeriksaan, sementara awak media masih kesulitan menggali informasi lebih lanjut karena penyelidikan masih berlangsung.  
      
    Kamar yang dihuni korban berada di lantai satu hotel. Tidak seperti hotel-hotel dengan bangunan tinggi, kamar di Hotel A lebih menyerupai penginapan dengan akses langsung ke area luar, sehingga memudahkan akses keluar-masuk tamu.  

    Menurut Irfan salah seorang satpam hotel mengungkapkan bahwa sejak pagi telah datang mobil Inafis dari kepolisian untuk melakukan olah TKP. 

    “Ada dua petugas yang datang dan memasang garis polisi,” sebutnya, dilansir dari TribunJatim.com.

    Suasana kamar di 301 salah satu hotel di Kabupaten Kediri, Jawa Timur yang diduga menjadi lokasi eksekusi mutilasi jasad dalam koper, Uswatun Khasanah, Minggu (26/1/2025). Pelaku sudah ditangkap. (Tribun Jatim/Isya Anshori)

    Saat dikonfirmasi, pihak manajemen hotel belum bersedia memberikan keterangan lebih lanjut terkait kejadian tragis tersebut. Mereka menyatakan masih menunggu perkembangan dari pihak kepolisian. 

    Meski ada insiden besar, operasional hotel tetap berjalan seperti biasa. Tamu hotel masih keluar-masuk, dan aktivitas pelayanan tidak terganggu meskipun ada penyelidikan di salah satu kamar. 

    Pihak hotel maupun tamu lainnya belum memberikan keterangan mengenai apakah ada suara mencurigakan atau pergerakan aneh di sekitar kamar 301 sebelum kejadian mutilasi terjadi.

    “Mohon maaf untuk informasi belum bisa saya berikan,” ujar Irfan.

    Pelaku Ditangkap

    Sosok pelaku pembunuhan wanita dalam koper di Ngawi ini diduga adalah kekasih korban.

    Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur mengungkapkan bahwa pelaku ditangkap pada Minggu sekitar pukul 00.00 WIB.

    “Sudah kami tangkap. Kami belum bisa sampaikan banyak. Pelaku masih keler ke beberapa lokasi,” ujar Jumhur, Minggu.

    “Iya (pacar korban atau punya hubungan spesial dengan korban),” lanjutnya.

    Sebar Potongan Tubuh

    Diberitakan sebelumnya, kasus pembunuhan ini terungkap dari adanya temuan koper yang berisi potongan tubuh wanita yang dibuang di sebuah selokan di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Kamis sekitar pukul 09.00.

    Sebagai informasi, korban adalah ibu dua anak warga Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jatim.

    Kapolres Ngawi, AKBP Dwi Sumrahadi, menyebutkan bahwa dari hasil pemeriksaan sementara yang menunjukkan beberapa anggota tubuh jasad korban tidak lengkap.

    “Jasad yang ditemukan ini ada badan. Namun untuk kaki sebelah kiri dari pangkal paha sudah tidak ada,”

    “Kemudian kaki sebelah kanan dari lutut, serta kepala juga tidak ada,” ungkap Dwi, dilansir dari Surya.co.id.

    Jasad wanita dalam koper itu kemudian dibawa ke RSUD dr Soeroto, Ngawi untuk dilakukan autopsi.

    Berdasarkan hasil autopsi, korban meninggal dunia akibat kekurangan napas yang diduga disebabkan oleh cekikan sebelum tubuhnya dimutilasi.

    Menyusul ditangkapnya pelaku pembunuhan terhadap Uswatun Khasanah, potongan tubuh lainnya dari korban akhirnya ditemukan pada Minggu hari ini.

    Potongan tubuh korban yang ditemukan hari ini antara lain bagian kepala dan kaki dengan lokasi penemuan berbeda.

    Kepala korban ditemukan di wilayah Jurug Bang, Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jatim pada sekitar pukul 08.00 WIB.

    Lokasi penemuan tidak jauh dari jalan provinsi, tepatnya di bawah jembatan kecil.

    Kepala korban dibungkus tas plastik kresek berwarna putih.

    Setelah ditemukan, kepala korban lantas dibawa ke RSUD dr Soedomo Trenggalek namun untuk autopsi yang lebih optimal dirujuk ke rumah sakit lain.

    Setelah potongan kepala, potongan kaki diduga milik korban juga ditemukan di Jalan Ponorogo-Magetan, Desa Sampung, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Jatim.

    Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hadijianto membenarkan bahwa pada pukul 04.00 WIB ada petugas Polda Jatim datang ke lokasi.

    “Kemudian ke lokasi pembuangan sesuai keterangan tersangka,” kata Rudy.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pelaku Mutilasi Ngawi Tertangkap, Kamar 301 Hotel di Kediri Diduga Jadi Tempat Uswatun Dieksekusi

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJatim.com/Ndaru Wijayanto) (Surya.co.id/Pramita Kusumaningrum/Febrianto Ramadani)

  • Mengendarai Mobil Mewah, Pelaku Mutilasi Wanita Koper Merah Ngawi Dibekuk di Madiun

    Mengendarai Mobil Mewah, Pelaku Mutilasi Wanita Koper Merah Ngawi Dibekuk di Madiun

    Ngawi (beritajatim.com) – Pelaku mutilasi  wanita koper merah yakni Uswatun Hasanah (29) warga Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, sudah ditangkap oleh Jatanras Polda Jawa Timur dan Satreskrim gabungan Polres jajaran.

    Pelaku ditangkap pada Minggu (26/01/2025) pukul 00.30 WIB. Pria berinisial A itu diringkus polisi saat mengemudikan  mobil mewah bermerek Toyota Voxy, dari arah Ponorogo ke arah Kota Madiun.

    Polisi akhirnya memotong laju pelaku di Jalan Raya Madiun-Ponorogo masuk Kelurahan Pandeyan, Kecamatan Taman, Kota Madiun. Pelaku yang mengendarai mobil mewah seharga sekitar Rp700 juta itu akhirnya diringkus petugas kepolisian.

    Kemudian, polisi segera melakukan pengembangan hingga pelaku akhirnya buka mulut soal lokasi potongan tubuh korban. Kepala korban berada di kawasan wilayah Watulimo, Kabupaten Trenggalek dalam keadaan terbungkus plastik kresek putih berlapis-lapis. Kemudian, kaki kanan dan kiri berada di pinggir jalan kawasan hutan Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo.

    Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi lebih lanjut dari pihak kepolisian. Polisi masih melakukan olah TKP di salah satu hotel di Kota Kediri, secara tertutup.

    Diketahui, jenazah Uswatun Hasanah, ditemukan di dalam koper merah merk Rein Deer di sebuah saluran air di Desa Dadapan, Kendal, Ngawi, pada Kamis (23/01/2025). Jenazah Uswatun ditemukan dalam kondisi tak lengkap. Namun, akhirnya polisi berhasil mengindentifikasi jenazah menggunakan teknologi MAMBIS (Mobile Automated Multi- Biometric Identification System).

    Jenazah Uswatun yang tak lengkap saat itu kemudian dibawa pulang dan sudah dimakamkan oleh pihak keluarga di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar pada Jumat (24/01/2025) malam. [fiq/aje]

  • Polisi Amankan Kamar Hotel Lokasi Mutilasi Uswatun Khasanah di Kediri, Nomor 301?

    Polisi Amankan Kamar Hotel Lokasi Mutilasi Uswatun Khasanah di Kediri, Nomor 301?

    Kediri (beritajatim.com) – Uswatun Khasanah, korban pembunuhan mutilasi oleh suami siri, diduga dieksekusi di kamar 301 Hotel Adisurya di Jalan Mayor Bismo, Kelurahan Semampir, Kota Kediri. Lokasi tersebut kini diamankan oleh pihak kepolisian.

    Satpam Hotel Adisurya Kediri, Irfan, mengaku mengetahui sejumlah anggota polisi dengan beberapa mobil datang pada Sabtu malam (25/1/2025).

    “Polisi dari semalam datang ke hotel ini, sepertinya terkait kasus itu (mayat dalam koper),” jelas dia, pada Minggu (26/1/2025).

    Kehadiran polisi, imbuh Irfan, untuk melakukan olah TKP. Polisi memeriksa kamar 301 dan memasang garis polisi di tempat tersebut.

    “Sampai siang ini polisi masih memeriksa di dalam,” jelasnya.

    Menurut Irfan, korban sempat diketahui berada di kamar hotel pada Minggu (19/1/2025). Namun, dia tidak mengetahui detail kapan korban check out dari hotel.

    “Sehari di sini, tanggal 19 Januari itu,” katanya.

    Sebelumnya, Lilin, salah satu pedagang yang berjualan di sekitar hotel, mengaku sempat melihat korban. Ia mengatakan korban pernah datang ke warungnya untuk membeli makanan.

    “Kayak di foto tadi. Beli soto di sini pagi dan siang saja. Kalau tempat tinggalnya tidak tahu, tidak bicara. Diam saja orangnya,” ungkap Lilin.

    Menurut kesaksiannya, korban datang seorang diri dan tidak banyak berbicara. Lilin juga tidak ingat waktu pasti korban membeli makanan di warungnya.

    Pelaku Ditangkap di Madiun

    Sementara itu, pelaku akhirnya berhasil diringkus Tim Polda Jatim di daerah Madiun pada Sabtu malam, 25 Januari 2025. Berdasarkan pengembangan kasus, polisi juga menemukan kepala korban yang sebelumnya hilang. Potongan kepala korban ditemukan di Jurug Bang, di tepi jalan Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.

    Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Firman membenarkan penangkapan pelaku. Kata dia, pelaku berinisial A yang diringkus pada pukul 00.00 WIB.

    “Panggilan atau inisial pelaku A. Pengakuan sementara, katanya suami siri,” jelas Firman.

    Penyidik Unit Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku A untuk menguak motif pelaku menghabisi istrinya.

    “Pelaku mutilasi kami tangkap tadi malam sekitar pukul 00.00 WIB. Tapi untuk info lebih lengkapnya nanti kita rilis,” tutupnya.

    Profil Korban

    Korban mutilasi wanita dalam koper tersebut bernama Uswatun Khasanah, seorang sales berusia 29 tahun asal Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. Jasad korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan tanpa kepala dan kaki pada Kamis (23/1/2025) lalu.

    Menurut ayah korban, Nur Khalim, anaknya sudah tiga kali menikah. Pernikahan pertama dengan warga Srengat, Blitar, berakhir dengan perceraian setelah memiliki seorang anak. Pernikahan kedua secara siri dengan pria asal Lumajang, tetapi kembali kandas meskipun memiliki satu anak.

    Pernikahan ketiga dilakukan secara siri tiga tahun lalu dengan seorang pria asal Tulungagung, Jawa Timur. [nm/aje]