kab/kota: Kediri

  • 20 Wilayah Jatim Bakal Hujan Petir Besok Jumat, 31 Januari 2025, Pasuruan Sejak Pagi hingga Siang

    20 Wilayah Jatim Bakal Hujan Petir Besok Jumat, 31 Januari 2025, Pasuruan Sejak Pagi hingga Siang

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah ramalan cuaca Jatim besok Jumat, 31 Januari 2025.

    Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puluhan wilayah Jawa Timur akan hujan petir.

    Sebagian besar hujan ini akan turun saat pagi hingga siang.

    Sekitar pukul 06.00 WIB, cuaca ini akan terjadi di Malang, Probolinggo, Pamekasan, Pasuruan, Probolinggo, dan Trenggalek.

    Wilayah yang terguyur hujan petir ini bertambah pada pukul 09.00 WIB.

    Daerah-daerah yang dimaksud antara lain Banyuwangi, Blitar, Bondowoso, Kota Batu, Pasuruan, Lamongan, Magetan, Malang, Pacitan, Ponorogo, Sidoarjo, Trenggalek, Tuban, dan Tulungagung.

    Selain hujan petir, hujan ringan juga turun di waktu bersamaan di Jombang, Kediri, Madiun, Mojokerto, Probolinggo, Lumajang, Madiun, Nganjuk, Probolinggo, dan Situbondo.

    Hujan petir terus berlangsung saat siang sekira pukul 12.00 WIB, seperti Blitar, Bojonegoro, Kota Batu, Madiun, Malang, Lumajang, Magetan, Nganjuk, Pasuruan, Trenggalek, dan Tulungagung.

    Saat sore, hujan petir masih mengguyur di Trenggalek dan Tulungagung.

    Malang kembali diguyur hujan pada pukul 18.00 WIB.

    Selain cuaca hujan, sebagian besar wilayah akan berawan saat sore hingga malam.

    Mengingat cuaca hujan, warga diharapkan membawa jas hujan atau payung sebelum beraktivitas di luar ruangan.

    Para pengguna jalan juga diimbau berhati-hati sebab jalanan basah.

    Informasi selengkapnya mengenai ramalan cuaca Jatim besok, 31 Januari 2025, bisa diakses melalui tautan ini: KLIK.

    Selamat beraktivitas!

    —– 

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

  • Perlu Perbaikan Regulasi Perlindungan PMI

    Perlu Perbaikan Regulasi Perlindungan PMI

    Jakarta (beritajatim.com) – Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menilai perlu perbaikan regulasi yang tertuang dalam UU No.18/2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Terutama penataan regulasi yang lebih meningkatkan kualitas perlindungan bagi PMI.

    “Fokusnya adalah pada pelaksanaan di lapangan dan penguatan perlindungan hukum terhadap PMI di negara tujuan kerja,” kata politikus Partai Nasdem itu.

    Menurutnya, mekanisme dalam pengaturan PMI perlu dievaluasi, termasuk dalam seleksi agensi dan pelatihan pra keberangkatan.

    “Agensi penempatan harus bertanggung jawab tidak hanya dalam proses awal, tetapi juga dalam pengawasan kesejahteraan PMI di luar negeri, serta penguatan regulasi,” tambahnya.

    Dalam kesempatan itu, dia mengecam tragedi penembakan terhadap lima pekerja migran Indonesia (PMI) di perairan Malaysia, Jumat (24/1/2025). Nurhadi pun mendesak pemerintah Indonesia agar mengupayakan perlindungan bagi PMI di luar negeri agar terhindar dari ancaman yang membahayakan keselamatan pekerja Indonesia.

    “Tragedi seperti ini tidak boleh terulang dan negara harus hadir dalam setiap upaya perlindungan warga negaranya, termasuk di luar negeri,” ujar legislator dari Daerah Pemilihan Jawa Timur VI (Kabupaten Tulungagung, Kota Kediri, Kota Blitar, Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Blitar) itu.

    Dia pun mendorong agar dibentuk sistem pengaduan yang efektif, sehingga PMI dapat dengan segera melaporkan potensi ancaman yang dihadapi di luar negeri. Termasuk, peningkatan kesadaran dan edukasi bagi PMI.

    “Selain penguatan regulasi, kami juga mendorong adanya program edukasi yang lebih intensif kepada calon PMI terkait hak-hak mereka, risiko kerja, dan cara melindungi diri selama berada di luar negeri,” tegasnya. [kun]

  • Demi Menjaga Warisan Cagar Budaya, Berjibaku Bersihkan Sampah di Bawah Jembatan Lama Kediri

    Demi Menjaga Warisan Cagar Budaya, Berjibaku Bersihkan Sampah di Bawah Jembatan Lama Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Sebagai upaya menjaga warisan cagar budaya sekaligus mitigasi bencana, Pemerintah Kota Kediri melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar aksi pembersihan di bawah Jembatan Lama, Kamis (30/1/2025). Kegiatan ini melibatkan tim gabungan dari Dinas PU, DLKHP, dan Perum Jasa Tirta 1, dengan fokus utama pada pembersihan sampah yang menyangkut di bawah pilar Jembatan Lama.

    Joko Arianto, Kepala Pelaksana BPBD Kota Kediri, menjelaskan bahwa pembersihan ini menargetkan tumpukan sampah yang didominasi oleh dahan dan pohon bambu. Tumpukan sampah tersebut berpotensi menyumbat aliran Sungai Brantas serta menyebabkan korosi pada struktur pilar jembatan. “Pembersihan sampah yang berada di tiga pilar yang ada di bawah jembatan kita estimasikan akan selesai hingga tiga hari ke depan,” jelasnya saat ikut memantau kegiatan.

    Karena ukuran dan jumlah sampah yang cukup besar, Joko menambahkan bahwa pihaknya bersama tim gabungan menerjunkan alat berat guna memperlancar proses evakuasi. “Untuk mendukung kelancaran pembersihan, kita menggunakan alat berat milik Perum Jasa Tirta 1. Kegiatan pembersihan ini kita targetkan akan selesai tiga hari mendatang, satu hari bisa selesai satu pilar,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Joko menyampaikan bahwa berdasarkan prediksi BMKG, hujan dengan intensitas tinggi diperkirakan akan terjadi hingga Februari mendatang. Oleh karena itu, kegiatan pembersihan ini diharapkan dapat mencegah potensi luapan air Sungai Brantas.

    “Mitigasi bencana bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab masyarakat. Mudah-mudahan melalui kegiatan ini dapat menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap lingkungan dan warisan cagar budaya yang harus dilindungi,” tuturnya.

    Selain itu, masyarakat juga dihimbau untuk lebih berhati-hati terhadap cuaca ekstrem, dengan tidak berteduh atau memarkirkan kendaraan di bawah pohon besar serta tidak membuang sampah sembarangan. [nm/kun]

  • Satlantas Polres Kediri Kota Tertiban Parkir Liar di Jalan Hasanudin

    Satlantas Polres Kediri Kota Tertiban Parkir Liar di Jalan Hasanudin

    Kediri (berirajatim.com) – Unit Turjawali Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kediri Kota melakukan penertiban parkir liar di sepanjang Jalan Hasanudin, tepatnya di depan Kantor Pajak Pratama Kediri, Kamis (30/1/2025). Dalam operasi ini, petugas menemukan enam mobil yang terparkir tidak sesuai dengan ketentuan.

    Kasat Lantas Polres Kediri Kota, AKP Afandy Dwi Takdir menegaskan bahwa penertiban ini bertujuan untuk menciptakan ketertiban dan kelancaran lalu lintas. Petugas pun menjatuhkan sanksi tilang kepada pelanggar serta menyita STNK sebagai barang bukti.

    “Kami tidak akan segan untuk menindak pengendara yang parkir sembarangan, terutama di titik-titik yang sudah dipasangi rambu larangan parkir. Diharapkan masyarakat lebih memahami aturan dan mematuhi ketertiban lalu lintas demi kenyamanan bersama,” ujar AKP Afandy.

    Penindakan parkir liar ini merupakan bagian dari upaya Satlantas Polres Kediri Kota dalam meningkatkan kesadaran pengendara akan pentingnya disiplin berlalu lintas. Selain itu, kegiatan patroli juga bertujuan untuk mengurangi potensi kemacetan akibat kendaraan yang parkir sembarangan di ruas jalan yang ramai.

    “Kami akan terus melakukan patroli dan pemantauan di titik-titik yang rawan pelanggaran parkir. Harapan kami, dengan adanya tindakan ini, masyarakat semakin sadar dan tidak mengabaikan aturan yang sudah ada,” tambah AKP Afandy.

    Dalam operasi tersebut, petugas juga memberikan edukasi kepada pemilik kendaraan yang masih berada di lokasi agar memahami pentingnya mematuhi aturan parkir yang berlaku.

    Satlantas Polres Kediri Kota mengimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan rambu lalu lintas dan menggunakan fasilitas parkir yang telah disediakan guna menghindari sanksi tilang. Ketertiban berlalu lintas bukan hanya tanggung jawab polisi, tetapi juga kesadaran bersama demi kenyamanan dan keamanan pengguna jalan. [nm/suf]

  • Polda Jatim Ungkap Penyebab Kematian Uswatun Khasanah, Bukan Dicekik

    Polda Jatim Ungkap Penyebab Kematian Uswatun Khasanah, Bukan Dicekik

    Surabaya (beritajatim.com) – Polda Jatim akhirnya mengungkap penyebab kematian Uswatun Khasanah (29), wanita asal Blitar yang mayatnya ditemukan dalam koper merah di Ngawi. Berdasarkan hasil autopsi, kematian korban bukan akibat dicekik, sebagaimana pengakuan tersangka Rohmad Tri Hartanto alias Antok.

    Kepala sub Direktorat III Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur AKBP Arbaridi Jumhur mengatakan hasil autopsi menyebutkan bahwa ada beberapa hal yang menjadi penyebab kematian korban.

    “Tapi tidak bisa saya ungkapkan secara rinci apa penyebabnya, yang jelas ada penyebab lain kematian korban,” ujarnya, Kamis (30/1/2025).

    Terkait keberadaan MA, kerabat dari tersangka yang diminta mengangkat yang berisi jenasah korban. Jumhur mengatakan bahwa MA pernah menanyakan hal itu ke tersangka.

    “Sempat ditanyakan ke tersangka, ‘Iki isine opo, kok abot? (ini isinya apa, kok berat?)‘ dijawab itu isie gombalan (isinya kain bekas),” ujar Jumhur.

    MA sendiri dipanggil paska tersangka mengeksekusi korban. Oleh tersangka, MA diminta mengemudikan mobil korban.

    “Setelah eksekusi, MA dipanggil untuk nyetirin saja,” ujarnya.

    Keterlibatan penadah mobil korban yang dijual tersangka, saat ini masih didalami penyidik. Paska melakukan pemeriksaan terhadap penadah mobil, penyidik menemukan pihak lain yang saat ini masih dicari.

    ” Sudah diperiksa sebagai saksi, nanti akan didalami, saksi lain yang masih kita cari, penghubungnya sama. Apakah dititipi atau dibeli? Ini masih kita kembangkan,” ujar Jumhur.

    Perlu diketahui, Polda Jatim melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, saksi yang sudah dimintai keterangan di antaranya adalah MA, kerabat Antok, dan penadah mobil Suzuki Ertiga milik korban yang dijual tersangka.

    Dari hasil pemeriksaan penyidik Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim didapatkan fakta bahwa MA kerabat Antok yang sempat diminta tolong oleh Antok untuk mengangkat koper yang di dalamnya ada jasad korban.

    MA sempat bertanya ke Antok, apa isi koper tersebut karena dirasa cukup berat. Saat itu, Antok menjawab bahwa koper tersebut berisi baju.

    “MA sampai saat ini masih berstatus saksi dan kita kenakan wajib lapor,” ujar Dirreskrimum Polda Jatim Kombespol Farman, Kamis (30/1/2025).

    Sementara untuk pembeli mobil korban, sampai saat ini masih dalam penyelidikan polisi.

    “Pembeli mobil tersebut merupakan warga Kediri dan ada di Sidoarjo. Keterangannya telah kami ambil,” ujarnya.

    Lebih jauh, Farman menyebut, jika kasus mutilasi ini dalam tahap penyelidikan intensif. Polda Jatim berkomitmen untuk mengungkap seluruh fakta dan motif di balik pembunuhan keji ini, termasuk peran MA yang masih menjadi misteri. [uci/beq]

  • Jalan Penghubung Desa di Plosoklaten Kediri Rusak Parah Diterjang Banjir

    Jalan Penghubung Desa di Plosoklaten Kediri Rusak Parah Diterjang Banjir

    Kediri (beritajatim.com) – Jalan penghubung antar desa di Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, mengalami kerusakan parah setelah diterjang banjir pada Rabu, 29 Januari 2025. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri langsung bergerak cepat untuk melakukan perbaikan agar jalan tersebut dapat segera berfungsi.

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kediri, Stevanus Djoko Sukrisno, menjelaskan bahwa perbaikan jalan rusak ini melibatkan berbagai instansi terkait dan masyarakat setempat. “Hari ini langsung dilakukan perbaikan dengan kombinasi bronjong kemudian diurug dengan koral dan batuan lainnya. Setelah selesai nanti di aspal,” kata Stevanus pada Kamis, 30 Januari 2025.

    Jalan yang jebol ini merupakan akses penting yang menghubungkan Desa Sepawon, Wonorejo, dan Trisulo di Kecamatan Plosoklaten. Keberadaannya sangat vital bagi masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Jika tidak segera diperbaiki, warga harus menempuh jalur alternatif yang lebih jauh melalui Desa Sugiwaras, Kecamatan Ngancar.

    Stevanus menambahkan bahwa jalan tersebut tergerus akibat derasnya debit air yang mengalir di jalur lahar. Lebar jalan yang jebol mencapai 4 hingga 5 meter dengan kedalaman sekitar 3 meter.

    Perbaikan diperkirakan memakan waktu tiga hari dan ditargetkan selesai pada Minggu, 1 Februari 2025. “Targetnya dari PUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kediri) hari Minggu selesai,” ujarnya.

    Sebelum kejadian ini, jalan tersebut sudah mengalami pengikisan sedikit demi sedikit. Namun, hujan deras pada Rabu, 29 Januari 2025, menyebabkan air meluap dan memperparah kondisi jalan hingga akhirnya jebol.

    “Itu awalnya tergerus sedikit demi sedikit. Kemarin hujannya deras akhirnya jebol. Untuk itu menggunakan bronjong dan disudet jalur lahar itu,” jelas Stevanus.

    Selain jalan yang jebol, hujan deras juga menyebabkan sejumlah titik jalan di Kecamatan Plosoklaten mengalami kerusakan. Namun, prioritas utama perbaikan adalah jalan yang mengalami jebol.

    Warga Mengeluhkan Dampak Kerusakan Jalan

    Sejumlah warga mengeluhkan kesulitan akibat kerusakan jalan tersebut. Maya Rohmawati, seorang pelajar SMKN 1 Plosoklaten, mengatakan bahwa jalan tersebut merupakan jalur utamanya menuju sekolah.

    “Susah karena harus lewat di jalan yang kurang layak. Kalau biasanya lewat sini ke sekolah sekitar 10 kilometer, sekarang harus memutar hingga sekitar 13 kilometer,” kata Maya.

    Warga lainnya, Abdurrahman, mengungkapkan bahwa meskipun jalan ini bukan jalan utama, namun sangat penting sebagai penghubung antara Desa Sepawon dan Desa Trisulo.

    Ia juga menjelaskan bahwa lokasi dekat jalan yang jebol bukanlah sungai, melainkan jalur lahar Gunung Kelud (1.731 meter di atas permukaan laut) yang dialiri air saat hujan deras.

    “Orang sini menyebutnya jalur air lahar. Kalau hujan, airnya mengalir ke sini dari sisi timur sebelum masuk ke area persawahan,” ungkapnya.

    Banyak warga yang bergantung pada jalan ini untuk aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, mereka berharap perbaikan segera selesai agar tidak mengganggu mobilitas. “Ini kan jalan umum, semoga segera diperbaiki,” kata Abdurrahman. [nm/suf]

  • Mencegah Chikungunya di Lingkungan Sekolah

    Mencegah Chikungunya di Lingkungan Sekolah

    Foto Health

    ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani – detikHealth

    Kamis, 30 Jan 2025 18:03 WIB

    Kediri – Pengasapan (fogging) dilakukan di sejumlah sekolah tingkat SD dan TK di Kota Kediri, Jawa Timur. Fogging ini untuk mencegah penyakit chikungunya.

  • Polda Jatim Periksa Kerabat Pelaku Mutilasi Uswatun Khasanah dan Penadah Mobil

    Polda Jatim Periksa Kerabat Pelaku Mutilasi Uswatun Khasanah dan Penadah Mobil

    Surabaya (beritajatim.com)– Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) terus mendalami kasus pembunuhan dengan mutilasi yang menewaskan Uswatun Khasanah. Dalam penyelidikan ini, MA, yang merupakan kerabat tersangka Rohmad Tri Hartanto alias Antok, turut diperiksa oleh penyidik karena diduga memiliki keterlibatan dalam peristiwa tersebut.

    Hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Subdirektorat III Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jatim mengungkap bahwa MA sempat diminta oleh Antok untuk mengangkat koper yang di dalamnya berisi jasad korban.

    MA yang merasa koper tersebut cukup berat sempat menanyakan isinya kepada Antok. Namun, tersangka hanya menjawab bahwa koper itu berisi pakaian.

    “MA sampai saat ini masih berstatus saksi dan kita kenakan wajib lapor,” ujar Dirreskrimum Polda Jatim, Kombespol Farman, Kamis (30/1/2025).

    Sementara itu, polisi juga masih menyelidiki pembeli mobil milik korban yang dijual oleh tersangka.

    “Pembeli mobil tersebut merupakan warga Kediri dan ada di Sidoarjo. Keterangannya telah kami ambil,” tambah Farman.

    Lebih lanjut, Farman menyatakan bahwa kasus mutilasi ini tengah dalam tahap penyelidikan intensif. Polda Jatim berkomitmen untuk mengungkap seluruh fakta dan motif di balik pembunuhan sadis ini, termasuk peran MA yang masih menjadi tanda tanya.

    Tim penyidik terus bekerja keras untuk mengumpulkan bukti dan keterangan saksi guna melengkapi berkas perkara sebelum melimpahkannya ke kejaksaan. [uci/beq]

  • Pengendara Motor di Kediri Meninggal Tertimpa Pohon Tumbang

    Pengendara Motor di Kediri Meninggal Tertimpa Pohon Tumbang

    Kediri (beritajatim.com) – Sebuah kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Plosoklaten – Gurah, tepatnya di Dusun Blimbing Timur, Desa Blimbing, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, pada Kamis (30/1/2025) sekitar pukul 08.00 WIB. Insiden ini melibatkan satu unit sepeda motor yang tertimpa pohon sengon tumbang.

    Kecelakaan ini melibatkan sepeda motor Honda Tiger warna putih dengan nomor polisi AG 2207 EAA. Pengendara motor tersebut diketahui bernama Surya Adyf Pratama (17), seorang pelajar asal Desa Candimulyo, Kabupaten Jombang.

    Akibat kejadian tersebut, Surya meninggal dunia di lokasi kejadian dengan luka di bagian kepala. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, jenazah dibawa ke RSUD Simpang Lima Gumul (SLG) Kediri.

    Kanit Gakkum Polres Kediri Iptu Budi Winariyanto mengatakan, awalnya korban mengendarai sepeda motor Honda Tiger berwarna putih melaju dari arah Utara ke Selatan. Namun, saat melintas di lokasi kejadian, tiba-tiba pohon sengon tumbang dan menimpa korban.

    “Insiden ini mengakibatkan pengendara terjatuh dan meninggal dunia,” ujar Kanit Gakkum Polres Kediri Kota Iptu Budi Winariyanto.

    Hingga saat ini, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kejadian ini, termasuk kemungkinan faktor cuaca atau kondisi pohon yang menyebabkan tumbangnya pohon sengon tersebut.

    Sementara itu, BMKG Juanda Sidoarjo memberikan peringatan dini terhadap kewaspadaan bencana alam di Jawa Timur pada 27 Januari – 5 Februari 2025. Sejumlah daerah berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi (hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung dan hujan es).

    Wilayah yang berpotensi diantaranya, Kota dan Kabupaten Kediri. Saat ini di wilayah Jawa Timur berada di musim hujan dan sebagian besar sudah memasuki puncak musim hujan. [nm/beq]

  • Identitas Korban Pembunuhan di Jombang Terungkap, Enam Tersangka Dibekuk

    Identitas Korban Pembunuhan di Jombang Terungkap, Enam Tersangka Dibekuk

    Jombang (beritajatim.com) – Identitas mayat yang diduga korban pembunuhan di Petak 102 L, RPH Tanjung, DKPH Ploso Timur, Desa Marmoyo, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, akhirnya terungkap.

    Korban adalah MF (19), warga Desa Katerungan, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo. Polisi juga telah bergerak cepat membekuk enam tersangka dalam kasus ini. Mereka adalah S (23) warga Jombang, AR (24) warga Lumajang, HM (20) warga Kediri, MR (17) warga Jombang, RG (18) warga Jombang, dan KS (17) warga Jombang.

    Kasatreskrim Polres Jombang AKP Margono Suhendra menjelaskan bahwa awalnya polisi kesulitan mengungkap identitas mayat yang ditemukan pada Minggu, 19 Januari 2025. Kendala utama adalah kegagalan pencocokan sidik jari korban melalui sistem Mambis (Mobile Automatic Multi Biometric Identification System).

    Diduga, KTP yang digunakan korban belum menggunakan sistem elektronik atau tidak terverifikasi. Meski demikian, dokter forensik memperkirakan korban berusia sekitar 18-24 tahun.

    Identitas korban mulai terungkap ketika keluarga MF menghubungi Polres Jombang. Keluarga menyodorkan sejumlah ciri-ciri yang identik dengan jasad yang ditemukan mengenakan hoodie hitam.

    “Korban belum lama kenal dengan para pelaku. Ada enam tersangka yang sudah kita amankan, saat ini menjalani pemeriksaan intensif. Mereka kita tangkap di sejumlah tempat,” ujar Margono. [suf]