kab/kota: Kediri

  • Pembunuhan Uswatun Khasanah, Rekaman CCTV Terungkap: Perselingkuhan Berujung Tragis – Halaman all

    Pembunuhan Uswatun Khasanah, Rekaman CCTV Terungkap: Perselingkuhan Berujung Tragis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Uswatun Khasanah (29), tewas dibunuh oleh Rohmad Tri Hartanto, 33, alias Antok, dalam sebuah kasus pembunuhan yang terjadi pada Minggu, 19 Januari 2025.

    Pembunuhan ini berlangsung di Kamar 301 Hotel Adisurya, Kediri, Jawa Timur, setelah keduanya menghabiskan waktu bersama di restoran.

    Rekaman CCTV menunjukkan momen terakhir Uswatun dan Antok saat mereka dinner di sebuah restoran di Jalan Mayor Bismo, Semampir, Kabupaten Kediri.

    Dalam rekaman tersebut, terlihat mereka bergandengan tangan dan tampak mesra.

    Uswatun mengenakan pakaian merah muda, sementara Antok berpakaian gelap.

    Mereka berada di restoran dari pukul 19:46 WIB hingga 20:28 WIB, sebelum akhirnya menuju hotel.

    Motif Pembunuhan

    Menurut keterangan Kombes Pol Farman, Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, hubungan antara Uswatun dan Antok adalah hubungan asmara terlarang.

    Antok sudah berkeluarga dan memiliki dua anak, namun mengaku kepada Uswatun sebagai bujang.

    Ketegangan terjadi ketika Uswatun mendesak Antok untuk menceraikan istri sahnya dan menikahinya secara resmi.

    Kemarahan Antok memuncak ketika Uswatun mengungkapkan keinginan untuk menghilangkan anaknya dari pernikahan sah.

    Hal ini, ditambah dengan rasa cemburu setelah Uswatun kepergok memasukkan pria lain ke dalam kamar kosnya, menjadi pemicu tindakan kekerasan yang berujung pada pembunuhan.

    Penanganan Kasus

    Setelah melakukan pembunuhan, Antok memutilasi tubuh Uswatun menjadi empat bagian dan membuang potongan tubuhnya di tiga lokasi berbeda.

    Proses pemotongan tubuh berlangsung dari pukul 01:30 WIB hingga 05:00 WIB.

    Antok ditangkap oleh Polda Jatim pada Minggu, 26 Januari 2025.

    Ia sempat berencana melarikan diri ke Taiwan namun membatalkannya.

    Dalam pengakuannya, Antok mengaku dihantui rasa bersalah atas perbuatannya. “Meskipun kita lari dari masalah, pasti tetap merasa dihantui,” ujarnya saat diinterogasi penyidik.

    Temuan Jasad

    Jasad Uswatun Khasanah ditemukan tidak utuh di selokan wilayah Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, Jawa Timur, pada Kamis, 23 Januari 2025.

    Kasus ini menarik perhatian publik, mengingat brutalitas tindakan yang dilakukan oleh Antok terhadap Uswatun.

    Polda Jatim kini masih mendalami peran seorang kerabat Antok yang terlihat dalam rekaman CCTV saat pelaku membawa koper merah berisi jasad korban.

    Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengungkap semua detail dari kasus ini.

    Dengan kejadian ini, pihak kepolisian mengingatkan pentingnya kesadaran akan dampak dari hubungan asmara yang tidak sehat dan perlunya komunikasi yang baik dalam hubungan.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • 3 Foto Uswatun Khasanah Sebelum Tewas Dibunuh Antok: Pakaian Merah Muda, Dinner, Bergandengan Tangan – Halaman all

    3 Foto Uswatun Khasanah Sebelum Tewas Dibunuh Antok: Pakaian Merah Muda, Dinner, Bergandengan Tangan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terungkap dari rekaman CCTV momen-momen terakhir Uswatun Khasanah (29) sebelum tewas dibunuh Rohmad Tri Hartanto (33) alias Antok.

    Diketahui, pembunuhan sadis itu terjadi pada Minggu, 19 Januari 2025.

    Sebelum tewas mengenaskan, Uswatun dan Antok terekam sempat dinner bersama di restoran Jalan Mayor Bismo, Semampir, Kabupaten Kediri. 

    Dalam rekaman CCTV pertama, tampak Uswatun dan Antok bergandengan tangan di lobby restoran.

    MAYAT DALAM KOPER -Tangkapan layar video CCTV dari 3 angle kamera merekam momen Rohmad Tri Hartanto berjalan bersama Uswatun Khasanah menyusuri halaman parkiran dan lobby restoran, Jalan Mayor Bismo No 419, Kediri, pada Minggu (19/1/2025). Terekam juga momen keduanya beranjak dari meja area makan berbentuk pendopo lesehan di restoran. (Tangkapan layar CCTV)

    Uswatun mengenakan pakaian berwarna merah muda dengan rambut panjang terurai.

    Sementara, Antok mengenakan pakaian atasan berwarna gelap.

    Tampak keduanya mesra, berjalan sambil bergandengan tangan.

    Lantas di file CCTV kedua menunjukkan Antok dan Uswatun Khasanah sedang berdua di sebuah meja makan lesehan dengan sejumlah makanan di depannya, dikutip dari TribunJatim.com.

    Mereka berada di area parkiran restoran pukul 19.46 WIB dan 19.48 WIB, Minggu (19/1/2025). 

    Mereka merampungkan dinner dan meninggalkan meja makan restoran tersebut pada pukul 20.28 WIB. 

    Kedua waktu ini menunjukkan mereka singgah di restoran tersebut selama kurang lebih satu jam. 

    MAYAT DALAM KOPER -Tangkapan layar video CCTV dari 3 angle kamera merekam momen Rohmad Tri Hartanto berjalan bersama Uswatun Khasanah makan bersama di restoran, Jalan Mayor Bismo No 419, Kediri, pada Minggu (19/1/2025). Terekam juga momen keduanya beranjak dari meja area makan berbentuk pendopo lesehan di restoran. (Tangkapan layar CCTV)

    Berdasarkan pengamatan SURYAMALANG.COM, momen mesra di video CCTV restoran terhitung dua jam sebelum mereka menginap di hotel, sekitar pukul 22.00 WIB, Minggu.

    Hal itu didasarkan pada pencocokan kronologi yang sempat dilansir penyidik dalam konferensi pers di Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, Senin (27/1/2025).

    Dua jam kemudian, Uswatun dibunuh kekasih gelapnya alias Antok, pukul 00.30 WIB, di kamar 301 sebuah hotel di Kediri, Senin (20/1/2025).

    Antok kemudian mutilasi tubuh Uswatun Khasanah menjadi empat bagian mulai pukul 01.30 WIB hingga pukul 05.00 WIB.

    Antok kemudian membuang potongan tubuh Uswatun Khasanah di tiga wilayah kabupaten sejak Selasa (21/1/2025) hingga Rabu (22/1/2025). 

    “Jarak makan malam dengan kejadian, masih kami dalami,” ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto.

    MAYAT DALAM KOPER -Tangkapan layar video CCTV dari 3 angle kamera merekam momen Rohmad Tri Hartanto berjalan bersama Uswatun Khasanah menyusuri halaman parkiran dan lobby restoran, Jalan Mayor Bismo No 419, Kediri, pada Minggu (19/1/2025). Terekam juga momen keduanya beranjak dari meja area makan berbentuk pendopo lesehan di restoran. (Tangkapan layar CCTV)

    Senyum Antok saat Bawa Koper Merah Isi Potongan Jasad Uswatun Khasanah

    Diberitakan sebelumnya, gerak-gerik Antok, terekam CCTV usai membunuh dan memutilasi selingkuhannya, Uswatun Khasanah.

    Antok mencekik Uswatun Khasanah hingga tewas, lalu memutilasi korban di kamar 303 Hotel Adisurya, Kediri, Jawa Timur, pada Minggu (19/1/2025) menjelang dini hari.

    Usai melancarkan aksi kejinya, Antok membungkus potongan jasad Uswatun Khasanah, salah satunya di dalam koper merah.

    Antok pun terekam di kamera CCTV keluar kamar Hotel Adisurya dan membawa koper merah berisi jasad sang kekasih.

    Tampak Antok tersenyum saat memasukkan koper ke dalam mobil sewaan Toyota Veloz AG 1179 TZ, dikutip dari Kompas.com.

    Antok berjalan santai dan terlihat menahan berat beban saat mengangkat koper merah yang dibawa.

    Sementara itu, satu orang tengah duduk di kursi teras kamar, terlihat santai sembari mengangkat satu kakinya ke atas paha.

    Orang tersebut berinisial MAM yang disebut oleh Polda Jatim sebagai kerabat tersangka.

    Namun, perannya masih didalami oleh tim penyidik. 

    “Sementara hasil pemeriksaan yang bersangkutan adalah masih kerabat dari tersangka. Kemudian dimintai tolong untuk ngedrop tersangka ini ke rumah neneknya di daerah Tulungagung rumah kosong,” kata Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Farman, Senin (27/1/2025).

    Kini, Antok telah ditangkap dan ditahan oleh Polda Jatim sejak Minggu (26/1/2024) dini hari. 

    Dihantui Rasa Bersalah

    Usai membunuh dan sebelum ditangkap Antok sempat berniat kabur ke Taiwan.

    Namun, niat tersebut tak Ia lakukan.

    Ayah dua anak ini  mengaku selalu dihantui perasaan bersalah pada Uswatun Khasanah.

    “Meskipun kita lari dari masalah pasti tetap merasa dihantui,” kata Antok saat diinterogasi penyidik dikutip dari Live TikTok @hellboyjatanraspolda, Selasa (28/1/2025).

    “Jadi lebih baik pasrah, apa yang kita perbuat harus dipertanggung jawabkan,” tambahnya.

    Menurut pengakuan Antok kepada penyidik, dirinya sempat bertemu dengan tim Cacing Api, Jatanras Polda Jatim.

    “Sempat ketemu, lewat depan rumah, saya kan di rumah, Jumat malam,” kata Antok santai.

    Usai membunuh Uswatun Khasanah, kata Antok, dirinya sempat bepergian ke beberapa tempat.

    “Saya sempat ke Blitar, berhenti di pom istirahat, terus saya ke Ponorogo, terus pulang sebentar. Pulang jam 19.00 WIB, pukul 21.00 WIB keluar (lagi),” tutur dia.

    Perselingkuhan hingga Rasa Cemburu

    Antok rupanya sakit hati dan emosi hingga gelap mata menghabisi Uswatun Khasanah.

    Wanita pekerja hiburan malam di Tulungagung itu rupanya adalah selingkuhan Antok.

    Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Farman, menyebut Antok telah memiliki istri dan anak, mengutip TribunJatim.com.

    Sebelumnya, Antok membohongi Uswatun Khasanah sebagai bujang yang belum memiliki anak.

    Adanya hal tersebut, korban tak terima karena pelaku ternyata telah memiliki seorang anak perempuan.

    Korban yang kesal kemudian mendoakan anak perempuan si pelaku.

    “Korban pernah berucap kepada tersangka, korban mendoakan nanti sudah besar akan menjadi PSK, tersangka sakit hati,” terang Kombes M Farman.

    Antok kemudian sakit hati mendengar ucapan korban.

    Emosinya semakin memuncak karena korban memintanya untuk menghilangkan anaknya dengan istri sah.

    “Korban tidak terima, pelaku punya anak kecil,” paparnya.

    “Korban sempat meminta supaya pelaku menghilangkan anak keduanya,” imbuh dia.

    Emosi Antok juga memuncak karena korban pernah kepergok memasukkan pria lain di kamar kosnya.

    Menurut Kombes M Farman, tersangka cemburu.

    Antok yang mengaku merupakan suami siri korban juga emosi usai perkataan Uswatun Khasanah terkait keluarganya.

    Antok lalu disebut melakukan pembunuhan terhadap Uswatun Khasanah di kamar 301 hotel kawasan Kediri, Jawa Timur.

    Setelah melakukan mutilasi, pelaku diduga membawa potongan tubuh korban menggunakan mobil dan dibuang di tiga tempat berbeda.

    Seperti diketahui, jasad Uswatun Khasanah ditemukan tak utuh di selokan wilayah Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, Jawa Timur, Kamis (23/1/2025) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.

    Korban Pernah Labrak Istri Sah Pelaku

    Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, mengatakan di tengah hubungan asmara terlarang antara korban dan tersangka Antok, terjadi prahara. 

    Uswatun Khasanah pernah melabrak istri sah Antok di Jombang, Jawa Timur.

    Motif Uswatun Khasanah melabrak istri sah Antok karena mendesak Antok untuk segera menikahi dirinya setelah berpacaran 3 tahun lamanya.

    Korban Uswatun selalu memaksa agar tersangka Antok segera menikahi dirinya secara sah dengan sebuah prasyarat yang sulit dilakukan tersangka. 

    Yakni, tersangka Antok harus segera menceraikan istri sahnya di Jombang sesegera mungkin. 

    Saking kuatnya keinginan korban untuk dinikahi tersangka, Uswatun Khasanah pernah melabrak istri sah tersangka di Jombang. 

    “Korban perempuan ini minta dinikahi resmi, dan segera pelaku menceriakan istri sahnya. Dan pelaku tersinggung soal itu,” ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Senin (27/1/2025). 

    “Intinya banyak yang bikin pelaku marah. Yang terakhir si korban datang ke rumah pelaku, mendobrak tempat istri sah pelaku, iya kepingin segera dinikahi,” tambahnya. 

    Namun, permintaan korban tidak dapat dikabulkan dengan cepat oleh tersangka. 

    Yang bikin Uswatun Khasanah makin naik pitam, ternyata tersangka belakangan diketahui memiliki anak kedua dengan istri sahnya. 

    Hal itu membuat Uswatun Khasanah marah dan mengucapkan umpatan sumpah serapah terhadap anak kandung tersangka, hingga akhirnya membuat tersangka tersinggung dan merasa dendam.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Rohmad Bermodalkan Pisau Dapur saat Mengeksekusi Tubuh Korban Sebelum Dibuang di 3 Kabupaten dan 4 Jam sebelum Mutilasi Uswatun, Antok Bawa Kekasih Gelap Dinner Mesra, Alibinya Terpatahkan: Panik

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Choirul Arifin/Theresia Felisiani) (TribunJatim.com/Alga/Luhur Pambudi/Izzatun Najibah)

  • Pemkab Sidoarjo Siap Dukung Program Contract Farming DKI Jakarta dengan Pemprov Jatim

    Pemkab Sidoarjo Siap Dukung Program Contract Farming DKI Jakarta dengan Pemprov Jatim

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Timur menjalin kerja sama melalui program contract farming untuk mendukung ketahanan pangan di ibu kota. Program ini diresmikan melalui acara tanam padi bersama yang digelar di Desa Sidorejo, Kecamatan Krian, Sidoarjo, pada Sabtu (1/2/2025).

    Hadir dalam acara tersebut, oleh PJ. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, PJ. Gubernur DKI Jakarta Teguh Setya Budi dan Plt. Bupati Sidoarjo H.Subandi.

    PJ. Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setya Budi menyatakan bahwasannya Contract Farming ini merupakan salah satu program dari Food Station, salah satu BUMD yang ada di wilayah Jakarta.

    “Tanam padi ini merupakan program Food Station BUMD di wilayah Jakarta yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan beras di Jakarta dengan keterbatasan lahan yang ada di wilayah Jakarta. Nantinya hasil dari panen nantinya akan di jadikan beras premium yang akan disebarkan di Jakarta dengan harga stabil,” ujarnya.

    Ia juga menjelaskan, bahwa Pemprov DKI Jakarta telah menjalin kerja sama contract farming pada 4 Kabupaten di Jawa Timur, yakni Ngawi, Sidoarjo, Kediri dan Jombang dengan total luas lahan 2.200 ha.

    “Di wilayah Kabupaten Sidoarjo sendiri, kami bekerja sama dengan UD Sahabat Tani untuk program contract farming pada lahan 800 ha dengan estimasi penyerapan 2.100 ton pada periode panen Maret-April 2025,” terang Teguh Setya Budi.

    Sementara itu, PJ. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menjelaskan bahwa program ini akan menimbulkan dampak positif bagi para petani di Jawa Timur dalam harga beli beras dan di Jawa Timur saat ini surplus stok beras.

    “Dengan program ini, kita akan menjamin dalam harga gabah atau beras bisa dibeli dengan harga tinggi sehingga membantu kesejahteraan para petani. Dan juga, di Jawa Timur sekarang ini surplus beras sehingga ini membantu pemasaran market untuk penyerapan beras,” tutur Adhy Karyono.

    Plt. Bupati Sidoarjo, H.Subandi juga menyampaikan bentuk dukungan Pemkab Sidoarjo terhadap program contract farming ini. Kesejahteraan petani akan lebih terjamin dan harga beras menjadi stabil di pasaran.

    “Kami mendukung penuh dan memantau program contract farming yang dilakukan Provinsi Jatim dengan Provinsi DKI Jakarta. Dengan adanya program ini, akan menimbulkan dampak baik bagi para petani dan Sidoarjo sendiri. Semoga kerja sama ini dapat berjalan dengan lancar dan dapat dikembangkan lagi untuk kerja sama di sektor lainnya,” jelasnya. (isa/ian)

  • Pria Lansia di Kediri Ditemukan Meninggal, Diduga Sudah 14 Hari

    Pria Lansia di Kediri Ditemukan Meninggal, Diduga Sudah 14 Hari

    Kediri (beritajatim.com) – Seorang pria lanjut usia ditemukan meninggal dunia di rumahnya yang berlokasi di Jl. WR. Supratman RT 03 RW 01 No. 18, Kelurahan Pocanan, Kota Kediri, pada Sabtu (1/2/2025). Korban yang diketahui bernama Hariyanta (59) diduga telah meninggal selama 14 hari sebelum akhirnya ditemukan warga dalam kondisi membusuk.

    Penemuan jasad korban bermula ketika warga sekitar mulai mencurigai ketidakhadirannya dalam aktivitas sehari-hari. Asto Bambang Subagijo (52), salah satu saksi, mengatakan bahwa korban tidak terlihat keluar rumah selama dua minggu terakhir.

    “Saya sudah beberapa hari mencurigai rumah korban yang tampak sepi dan tidak ada tanda-tanda aktivitas. Biasanya beliau sering keluar rumah. Lalu saya mengajak beberapa warga untuk mengecek,” ujar Asto.

    Pada pukul 10.30 WIB, Asto bersama Gesang Kariyadi (53) dan Suhendro (52), serta beberapa warga lainnya mendatangi rumah korban. Saat membuka pintu, mereka langsung mencium bau menyengat. Setelah mengecek ke dalam kamar, mereka menemukan korban tergeletak di lantai dalam kondisi membusuk.

    Sontak, warga segera melaporkan kejadian tersebut kepada Ketua RT, yang kemudian menghubungi Bhabinkamtibmas Kelurahan Pocanan, Aiptu Hendrik K Dewangga, serta pihak kepolisian dari Polsek Kediri Kota.

    Polisi Pastikan Tidak Ada Tanda Kekerasan

    Tak lama setelah laporan diterima, pada pukul 10.45 WIB, tim gabungan dari Polsek Kediri Kota, Tim Inafis Polres Kediri Kota, serta tim DOKPOL RS Bhayangkara tiba di lokasi untuk melakukan pemeriksaan.

    Kapolsek Kediri Kota, Kompol Ridwan Sahara, S.H., memastikan bahwa dari hasil olah TKP dan identifikasi medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

    “Dari hasil pemeriksaan tim Inafis dan DOKPOL RS Bhayangkara, korban dipastikan meninggal dunia karena faktor usia dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” ujar Kompol Ridwan.

    Menurut keterangan warga, Hariyanta memang tinggal seorang diri dan jarang berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

    Pukul 11.30 WIB, proses identifikasi dan evakuasi selesai dilakukan, dengan situasi yang tetap kondusif. Jenazah korban kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Kota Kediri untuk pemeriksaan lebih lanjut sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.

    Polsek Kediri Kota mengimbau warga untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, terutama bagi mereka yang tinggal sendiri agar kejadian serupa dapat dicegah di kemudian hari. [nm/ian]

  • Video Penampakan Terakhir Uswatun 3 Jam sebelum Tewas Dimutilasi Antok, Tampak Mesra Makan di Resto – Halaman all

    Video Penampakan Terakhir Uswatun 3 Jam sebelum Tewas Dimutilasi Antok, Tampak Mesra Makan di Resto – Halaman all

    Rekaman CCTV sebelum Uswatun Khasanah dibunuh oleh kekasihnya, Rohmad Tri Hartanto alias Antok di Kediri, Jawa Timur terkuak.

    Tayang: Sabtu, 1 Februari 2025 18:07 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Rekaman CCTV sebelum Uswatun Khasanah dibunuh oleh kekasihnya, Rohmad Tri Hartanto alias Antok di Kediri, Jawa Timur, terkuak.

    Mereka sempat makan malam di sebuah restoran dan tampak mesra.

    Ada tiga rekaman CCTV yang memperlihatkan keberadaan Uswatun dan Antok di restoran tersebut pada Minggu (19/1/2025).

    Mulai dari area parkiran restoran, lobby utama restoran, hingga area meja makan.

    (*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Pohon Besar di Wisata Sumber Cakarwesi Kediri Tumbang, Rusak Fasilitas

    Pohon Besar di Wisata Sumber Cakarwesi Kediri Tumbang, Rusak Fasilitas

    Kediri (beritajatim.com) – Sebuah pohon besar di kawasan Wisata Sumber Cakarwesi, Kelurahan Tosaren, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, roboh akibat angin kencang. Kejadian yang berlangsung pada Jumat malam (31/1/2025) ini menyebabkan sejumlah fasilitas wisata mengalami kerusakan, termasuk arena permainan anak dan atap sebuah warung.

    Ketua Pokdarwis Sumber Cakarwesi Kediri, Pujiono, membenarkan insiden tersebut. Ia menyebutkan bahwa pohon dengan diameter 110 cm itu tumbang akibat terpaan angin kencang yang melanda kawasan tersebut.

    “Untuk kerugian materi sekitar Rp2 juta. Pohon yang ambruk menimpa fasilitas wisata, permainan anak-anak dan atap warung milik Imam,” jelasnya, pada Sabtu (1/2/2025).

    Pasca kejadian, petugas dari BPBD Kota Kediri segera melakukan evakuasi dengan memotong bagian pohon yang menghalangi jalan dan menimpa atap warung. Proses pembersihan dilakukan guna memastikan keamanan dan kenyamanan pengunjung wisata.

    Sumber Cakarwesi, Destinasi Wisata Andalan Kota Kediri

    Sumber Cakarwesi merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Kota Kediri. Tempat ini menawarkan sumber mata air alami yang telah dikembangkan oleh masyarakat setempat serta pemerintah.

    Keindahan alamnya didukung oleh keberadaan pohon-pohon besar dengan akar menjalar, menciptakan suasana rindang dan memberikan udara sejuk bagi para pengunjung.

    Selain panorama alam yang memukau, Wisata Sumber Cakarwesi juga menyediakan berbagai fasilitas menarik. Terdapat banyak spot foto Instagramable, kegiatan seni dan karaoke yang digelar setiap hari, serta warung-warung yang menyajikan beragam kuliner khas Kediri. [nm/beq]

  • Dua Truk Tronton Kecelakaan di Jalan Menanjak Bojonegoro-Babat

    Dua Truk Tronton Kecelakaan di Jalan Menanjak Bojonegoro-Babat

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sebuah kecelakaan lalu lintas melibatkan dua truk tronton terjadi di Jalan Raya Bojonegoro-Babad, tepatnya di Desa Gunungsari, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, pada Sabtu (1/2/2025) dini hari sekitar pukul 04.00 WIB. Kecelakaan ini mengakibatkan satu pengemudi mengalami luka-luka.

    Berdasarkan informasi dari Unit Penegakan Hukum Satlantas Polres Bojonegoro, kecelakaan melibatkan dua truk tronton dengan nomor polisi L 9916 UM yang dikemudikan oleh M Maftuhin (53) asal Desa Wonorejo, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, dan truk tronton bernomor polisi N 8699 UA yang dikemudikan oleh Karli (59) asal Desa Mayangan, RT 02/RW 06, Kabupaten Probolinggo.

    Kepala Unit Penegakan Hukum Satlantas Polres Bojonegoro, Ipda Septian Nur Pratama mengatakan, berdasarkan keterangan saksi di lokasi kejadian, truk tronton bernomor polisi N 8699 UA yang dikemudikan Karli sedang melintas dari arah timur ke barat. Saat tiba di lokasi kejadian, truk tersebut mengalami mogok karena kerusakan mesin di jalan menanjak.

    Pada saat bersamaan, truk tronton bernomor polisi L 9916 UM yang dikemudikan M Maftuhin, yang berada di belakang, tidak dapat menghindar karena kurang konsentrasi. “Akibatnya, terjadi tabrakan antara kedua kendaraan,” ujar Septian.

    Akibat kecelakaan tersebut, M Maftuhin mengalami luka babras dan segera dilarikan ke Puskesmas Gunungsari Baureno untuk mendapatkan perawatan medis. Sementara itu, Karli, pengemudi truk tronton lainnya, dilaporkan tidak mengalami luka serius.

    IPDA Septian menegaskan pentingnya konsentrasi pengemudi saat berkendara, terutama di jalan menanjak dan berliku. “Kami mengimbau para pengendara untuk selalu waspada dan menjaga jarak aman, terutama di kondisi jalan yang menantang seperti ini,” ujarnya.

    Apalagi, lanjut Septian, Jalan Raya Bojonegoro-Babad, khususnya di wilayah Desa Gunungsari, dikenal sebagai area rawan kecelakaan. Meskipun, di seputaran lokasi sudah ada penanda jalan dan rambu-rambu keselamatan. [lus/beq]

  • Pelaku Mutilasi Ngawi ‘Pasrah’ saat Rekaman CCTV Terbaru Patahkan Alibinya Soal Kejadian di Restoran – Halaman all

    Pelaku Mutilasi Ngawi ‘Pasrah’ saat Rekaman CCTV Terbaru Patahkan Alibinya Soal Kejadian di Restoran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rekaman CCTV yang baru-baru ini tersebar memberikan gambaran menyedihkan mengenai hubungan antara Uswatun dan Rohmad Tri Hartanto—sang kekasih gelap yang kini resmi menjadi tersangka.

    Sebagaimana diketahui, kasus pembunuhan dan mutilasi yang menimpa Uswatun Khasanah di Ngawi, Jawa Timur, telah menguak sisi kelam kehidupan manusia yang mungkin tak pernah terbayangkan sebelumnya.

    Peristiwa tragis ini sendiri terjadi pada 19 Januari 2025.

    Uswatun Khasanah, kehilangan nyawanya di tangan orang yang seharusnya mencintainya.

    Potongan tubuhnya ditemukan dalam koper merah di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal.

    Setelahnya, potongan kepala korban ditemukan di kawasan Trenggalek.

    Sempat menjadi misteri tentang siapa sang pelaku, belakangan akhirnya terungkap bahwa sosok yang tega menghabisi nyawa Uswatun Khasanah adalah pacar gelapnya, Rohmad alias Antok.

    Pria yang sudah memiliki istri dan dua anak itu nekat membunuh dan memutilasi pacarnya di sebuah hotel Kediri.

    Kini resmi jadi tersangka, Antok blak-blakan mengungkap motifnya tega membantai Uswatun.

    “Alasannya (membunuh dan mutilasi) tuh ya gitu, almarhum enggak terima istri saya punya anak lagi yang kedua,” pungkas Antok dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan tv one news, Sabtu (1/2/2025).

    Lebih lanjut, pelaku mengaku sakit hati saat mendengar korban mengumpat anak kandungnya.

    Antok akhirnya gelap mata dan langsung mencekik Uswatun hingga tak bernyawa.

    “Terus (korban) nyumpah-nyumpahin ‘anak kamu itu perempuan, suatu saat jadi lonte, sundel’. Artinya saya emosi,” ujar Antok.

    Aksi sadis yang diungkap Antok belakangan jadi sorotan khalayak di media sosial.

    Hal itu lantaran cerita yang disampaikan Antok berbeda dengan rekaman CCTV terbaru yang tersebar.

    Dalam rekaman CCTV tersebut terlihat momen 4 jam sebelum Antok membunuh Uswatun.

    Di video CCTV itu, Antok sempat datang ke sebuah restoran bersama korban di kawasan Jalan Mayor Bismo, Semampir, Kabupaten Kediri.

    Terlihat Uswatun mesra menggandeng tangan Antok saat memasuki restoran.

    Selama momen makan di sebuah pendopo restoran, Antok dan Uswatun tampak ceria dan penuh senyuman.

    Antok terlihat mengenakan kemeja panjang hitam, sementara Uswatun memakai baju warna merah muda dan rok hitam.

    Sebelum meninggalkan restoran, Uswatun tampak semringah.

    Keceriaan di wajah keduanya pun belakangan disorot publik.

    Khalayak menyebut keterangan yang disampaikan oleh Antok dengan bukti rekaman CCTV tidak sesuai dengan pengakuan sebelumnya yang menyebut dirinya dan korban sempat terlibat cekcok di restoran.

    Bahkan korban dan tersangka tampak mesra.

    Kronologi pembunuhan versi Antok

    Ketika alibinya soal pembunuhan dikaitkan dengan rekaman CCTV, Antok tampak pasrah.

    Antok pun akhirnya menceritakan kronologi pembunuhan yang ia lakukan terhadap Uswatun.

    Awalnya diakui Antok, ia panik karena melihat darah segar keluar dari hidung korban setelah ia mencekiknya.

    “Saya cekik, sempat ada perlawanan, badannya (korban) saya banting ke samping. Saya banting ke kanan itu kebentur meja samping kasur, setelah itu saya benturkan ke lantai. Sambil saya cekik terus hidungnya keluar darah,” pungkas Antok.

    “Saya panik ‘kok sudah enggak bernyawa’. Saking saya panik, saya berniat ambil koper,” sambungnya.

    Perihal mutilasi yang ia lakukan, Antok mengaku tidak pernah ada niat jahat.

    Aksi mutilasi pun kata Antok ia lakukan tanpa rencana.

    “Sebenarnya enggak ada niat mutilasi, saking saya panik, saya masukkan koper kan enggak muat, itu sempat saya injak-injak baru muat, ternyata tidak muat. Akhirnya saya potong,” imbuh Antok.

    Atas perbuatan kejinya, Antok mengaku menyesal.

    Sembari menangis, Antok pun meminta maaf kepada keluarga korban dan keluarganya.

    “Pertama-tama saya minta maaf buat keluarga almarhum, saya minta maaf, saya khilaf, saya salah, saya minta maaf,” ujar Antok terisak.

    “Buat keluarga saya, anak istri saya, maafin saya,” sambungnya.

    Kini menyesali perbuatannya, Antok nyatanya terancam mendapat hukuman berat.

    Pria berusia 32 tahun itu terancam dijerat Pasal 340 KUHP pembunuhan berencana subsider 338 KUHP dan subsider Pasal 351 ayat 3 dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.

    Sementara itu terkait motif, pihak kepolisian sempat mengurai alasan lain pelaku nekat menghabisi nyawa Uswatun Khasanah.

    Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Farman menyebut bahwa pelaku mengaku cemburu dengan korban lantaran pernah membawa pria lain ke kosannya.

    “Terkait motif, hasil dari pemeriksaan tersangka, diketahui motifnya ini adalah pertama, pelaku sakit hati dan cemburu karena diketahui korban pernah memasukkan laki-laki lain ke dalam kos korban. Tersangka di sekitaran kosan korban mengaku sebagai suami siri korban,” kata Kombes Pol Farman.

     

  • Harga Resmi dari Pertamina, HET Elpiji 3 Kg dan Bright Gas, Sabtu 1 Februari 2025

    Harga Resmi dari Pertamina, HET Elpiji 3 Kg dan Bright Gas, Sabtu 1 Februari 2025

    Harga Resmi dari Pertamina, HET Elpiji 3 Kg dan Bright Gas, Sabtu 1 Februari 2025

    TRIBUNJATENG.COM- Berikut adalah pembaruan terbaru mengenai harga elpiji tabung 5,5 kg dan 12 kg di seluruh wilayah Indonesia untuk bulan Februari 2025.

    Mengutip Kompas.com, Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari mengatakan, harga elpiji mulai bulan depan masih sama dengan Januari 2025. “Masih tetap,” ujar Heppy kepada Kompas.com, Jumat (17/1/2025).

    Sementara itu tabung gas melon 3 kg tetap di harga Rp18.000 per tabung.

    Sebelumnya di bulan September 2024 sempat naik, namun bulan Oktober hingga tahun 2025 kini masih sama.  

    Sumarno menyebutkan, perubahan HET itu bukanlah kenaikan, tetapi hanya menyesuaikan saja.  

    “Sebetulnya bukan naik, tapi menyesuaikan saja,” ungkap Sumarno mengutip Kompas.com, Senin (9/9/2024). 

    Menurutnya, penyesuaian HET LPG 3 kg itu telah melalui pertimbangan yang matang dari berbagai pihak.  

    Dia menambahkan, HET LPG 3 kg tidak pernah mengalami kenaikan sejak 2015 silam. 

    Namun terjadinya inflasi turut menjadi faktor kenaikan HET LPG 3 kg.  

    Sementara untuk harga gas non subsidi Bright Gas hari ini Sabtu 1 Februari 2025 sebagai berikut:

    1. Aceh (Aceh Besar, Langsa, dan Lhokseumawe)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    2. Sumatera Utara (Binjai, Deli Serdang, Labuhanbatu Selatan, Medan, dan Simalungun)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    3. Sumatera Barat (Padang dan Payakumbuh)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    4. Riau (Dumai dan Pekanbaru)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    5. Kepulauan Riau (Batam dan Bintan)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    6. Jambi (Jambi)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    7. Sumatera Selatan (Lubuk Linggau, Ogan Ilir, dan Palembang)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    8. Bengkulu (Bengkulu)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    9. Lampung (Bandar Lampung dan Metro)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    10. Bangka Belitung (Bangka, Bangka Barat, dan Belitung)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    11. Banten (Serang dan Tangerang)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    12. DKI Jakarta (Jakarta Barat dan Jakarta Utara)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    13. Jawa Barat (Bandung, Bekasi, Bogor, Cianjur, Garut, Indramayu, Karawang, Sukabumi, dan Tasikmalaya)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    14. Jawa Tengah (Boyolali, Cilacap, Demak, Kudus, Pemalang, Semarang, Solo, dan Tegal)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    15. Daerah Istimewa Yogyakarta (Bantul dan Sleman)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    16. Jawa Timur (Banyuwangi, Gresik, Kediri, Malang, Ngawi, Pamekasan, Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya, dan Tulungagung)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    17. Bali (Badung, Denpasar, dan Tabanan)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    18. Nusa Tenggara Barat (Lombok)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    19. Kalimantan Barat (Pontianak)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    20. Kalimantan Tengah (Palangkaraya dan Kotawaringin Timur)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    21. Kalimantan Selatan (Banjar, Banjarbaru, Tabalong, dan Tanah Bumbu)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    22. Kalimantan Timur (Balikpapan, Kutai Kartanegara, dan Samarinda)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    23. Kalimantan Utara (Tarakan)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 107.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 229.000.

    24. Sulawesi Selatan (Makassar dan Pare-Pare)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    25. Sulawesi Selatan (Palu)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    26. Gorontalo (Gorontalo)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    27. Sulawesi Utara (Bitung)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    28. Sulawesi Tenggara (Kendari)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    29. Maluku (Ambon)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 117.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 249.000.

    30. Papua (Jayapura)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 117.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 249.000.

     

  • Mayat di Hutan Kabuh Terungkap, 6 Pelaku Dibekuk

    Mayat di Hutan Kabuh Terungkap, 6 Pelaku Dibekuk

    GELORA.CO -Misteri mayat pria yang ditemukan di hutan Petak 102L RPH Tanjung BKPH Ploso Timur Desa Marmoyo, Kecamatan Kabuh, Jombang, pada Minggu 19 Januari 2025, akhirnya terungkap. 

    Jasad korban pembunuhan itu diketahui adalah Muhammad Fa’iz remaja berusia 19 tahun asal Desa Katerungan, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo.

    Terungkapnya identitas korban bermula dari keluarganya  yang mendatangi Polres Jombang pada Selasa 28 Januari 2025.

    “Setelah wawancara khusus dengan keluarga korban untuk lebih memastikan, kemudian kami ajak ke kamar jenazah RSUD Jombang,” kata Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Margono Suhendra dikutip dari RMOLJatim, Sabtu 1 Februari 2025.

    Selanjutnya tim Satreskrim Polres Jombang bergerak melakukan serangkaian penyelidikan terhadap kasus tersebut. Sehingga berhasil mengamankan 6 tersangka di antaranya 3 orang masih di bawah umur.

    “Sempat 2 orang tersangka ini lari ke Temanggung. Lalu tim juga bergerak kesana dan hasilnya mengamankan kedua pelaku beserta barang bukti sepeda motor korban,” kata Margono.

    Korban Muhammad Fa’iz awalnya menjalin komunikasi dengan salah satu kekasih pelaku berinisial AS (23) warga Jombang. 

    Beberapa waktu kemudian, korban bertemu dan diajak mampir untuk menenggak minuman keras di kos wanita itu. Kos itu menjadi basecamp anak punk di Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

    Saat melakukan pesta miras itulah korban diduga melakukan pelecehan seksual. Akibatnya AS yang diduga memiliki hubungan asmara dengan wanita itu merasa sakit hati.

    “Di sisi lain pelaku ada rasa ingin menguasai barang milik korban,” kata Margono.

    Keesokan harinya, korban kembali berniat untuk mengambil handphone miliknya yang telah dirampas oleh pelaku. Sementara pelaku sudah merencanakan pembunuhan untuk menguasai barang milik korban.

    “Pada hari Sabtu mereka ajak korban untuk minum dan duel, kemudian pelaku ambil sarung dan cekik leher sehingga korban lemah dan tidak sadarkan diri. Kemudian kepala korban dilempar menggunakan batu,” kata Margono.

    Pelaku kemudian menyeret dan membuang mayat korban di hutan Petak 102L RPH Tanjung BKPH Ploso Timur Desa Marmoyo, Kecamatan Kabuh, Jombang.

    “Sementara pelaku lari ke Temanggung dan membawa lari motor korban juga menjual handphonenya,” kata Margono.

    Pelaku yang diamankan adalah AS (23) warga Jombang, AR (24) warga Lumajang, HM (20) warga Kediri, MR (17) warga Jombang, RG (18) warga Jombang, dan KS (17) warga Jombang.

    “Para pelaku dijerat pasal berlapis, termasuk pembunuhan berencana. Untuk pasal yang dijeratkan Pasal 340 KUHP jo Pasal 338 Jo KUHP jo 365 KUHP,” pungkas Margono.