kab/kota: Kediri

  • 3 Korban Luka Akibat Awan Panas Semeru Masih Dirawat Intensif

    3 Korban Luka Akibat Awan Panas Semeru Masih Dirawat Intensif

    Lumajang (beritajatim.com) – Erupsi awan panas Gunung Semeru yang melanda wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur memang tidak sampai memakan korban jiwa.

    Namun, terdapat 3 orang yang terkonfirmasi mengalami luka bakar akibat terkena material vulkanik sisa erupsi awan panas. Saat ini, kondisi ketiga korban luka akibat awan panas Semeru ini diketahui telah berangsur membaik.

    Sebelumnya, dua korban terdampak ini adalah pasangan suami istri asal Kabupaten Kediri, bernama Hariyono dan Normawati.

    Keduanya mengalami luka bakar di bagian lengan dan wajah usai menerobos jembatan Besuk Kobokan saat awan panas melintas pada Rabu (19/11/2025). Sedangkan satu korban lainnya adalah Husen, warga Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

    Husen mengalami luka saat nekat menerobos bekas awan panas yang menerjang permukiman di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.

    Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes-P2KB) Lumajang, dr Rosyidah, mengatakan saat ini ketiga korban masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Haryoto.

    Menurutnya, kondisi terbaru ketiga korban terdampak sudah menunjukkan progres penyembuhan yang sangat baik. Hanya saja, ketiga korban masih diharuskan untuk menjalani perawatan lebih lanjut. “Untuk kondisi ketiga korban baik, tapi memang masih harus dilakukan rawat inap,” terang Rosyidah, Sabtu (22/11/2025).

    Rosyidah menjelaskan, luka bakar akibat terkena material awan panas yang diterima ketiga korban terbilang cukup parah.

    Hal ini mengharuskan korban menjalani rawat inap untuk sementara waktu agar proses penyembuhan bisa optimal. “Jadi, akan lihat perkembangan penyembuhan luka baru bisa diperbolehkan pulang, karena butuh perawatan luka jadi sementara masih harus rawat inap dulu,” ungkap Rosyidah. (has/kun)

  • Warga Kritis Terganjal BPJS, Nurhadi Semprot Pemkab Blitar

    Warga Kritis Terganjal BPJS, Nurhadi Semprot Pemkab Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Wajah pelayanan kesehatan di Kabupaten Blitar kembali tertampar oleh realitas pahit di lapangan. Di saat pemerintah mendengungkan jargon jaminan kesehatan, Endang Susianis, seorang warga miskin asal Desa Gembongan, Kecamatan Ponggok, justru harus bertaruh nyawa melawan birokrasi yang kaku dan anggaran daerah yang diklaim habis.

    Kasus memilukan ini terungkap saat keluarga Endang mengadu kepada Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, pada Jumat (21/11/2025). Endang yang dalam kondisi kritis membutuhkan pertolongan medis segera namun terbentur administrasi jaminan kesehatan.

    Derita Endang bermula dari ketidakmampuan ekonomi. Upaya keluarganya mendapatkan hak kesehatan seolah menemui jalan buntu di setiap lini.

    Endang sempat mencoba untuk mendaftar PBI (Pusat) namun proses pendaftaran memakan waktu lama, tidak relevan dengan urgensi penyakit yang dialaminya. Perempuan itu pun juga sempat mendaftar PBID (Daerah) namun harapan mendapat bantuan iuran dari Pemkab Blitar pupus seketika. Alasannya klasik yakni kuota habis dan tidak ada anggaran.

    Akhirnya Endang mau tidak mendaftar kepesertaan BPJS Mandiri. Namun dalam keputusasaan, keluarga memaksakan diri mendaftar mandiri. Sayangnya, mereka kembali terpukul oleh regulasi bahwa kepesertaan baru aktif setelah masa tunggu 14 hari.

    Bagi pasien kritis seperti Endang, waktu 14 hari adalah pertaruhan hidup dan mati. Ia hanyalah satu dari sekian banyak potret warga Kabupaten Blitar yang menjadi korban dari apa yang dinilai sebagai “kealpaan” pemerintah daerah dalam memprioritaskan kesehatan warganya.

    Merespons aduan tersebut, Nurhadi tidak bisa menyembunyikan kegeramannya. Politisi Partai Nasdem yang dikenal dekat dengan wong cilik ini menilai Pemkab Blitar gagal hadir di tengah kesulitan warganya.

    Menurutnya, kasus Endang tidak akan terjadi jika Kabupaten Blitar sudah mencapai status Universal Health Coverage (UHC). Dengan status UHC, warga miskin yang sakit bisa langsung didaftarkan dan aktif kepesertaannya hari itu juga (non-cut off), tanpa harus menunggu 14 hari.

    “Saya kira Pemkab harus mengupayakan supaya bisa tercapai UHC. Supaya ketika masyarakat miskin sakit, tidak perlu menunggu 14 hari untuk bisa ditangani. Ini masalah nyawa,” kritik Nurhadi tajam.

    Nurhadi lantas membandingkan Kabupaten Blitar dengan daerah tetangga yang dinilai lebih peduli pada kesehatan warganya. Kota Blitar, serta Kota dan Kabupaten Kediri, telah sukses mencapai UHC, sehingga warganya terlindungi.

    Ketimpangan ini, menurut Nurhadi, bukan semata-mata soal kemampuan anggaran, melainkan niat dan keberpihakan politik (political will) kepala daerah.

    “Ini kan soal niat, soal kemauan untuk menolong warganya. Buktinya daerah tetangga bisa. Kalau alasannya anggaran tidak cukup, ya itu masalah political will. Bisa di-refocusing anggaran yang tidak urgent,” tegasnya.

    Legislator Senayan ini mendesak Pemkab Blitar segera menata ulang prioritas anggaran. Ia mengingatkan bahwa kesehatan adalah hak dasar yang tidak bisa ditawar.

    “Kesehatan itu nomor satu, utama. Kalau orang sehat, orang bisa bekerja, bisa memiliki penghasilan. Jangan sampai ada lagi warga miskin yang harus meregang nyawa hanya karena menunggu aturan administrasi 14 hari,” pungkas Nurhadi. [owi/beq]

  • Sentra Terpadu Kartini Temanggung Resmikan Rumah Terapi “Aku Pulih” di Kediri

    Sentra Terpadu Kartini Temanggung Resmikan Rumah Terapi “Aku Pulih” di Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Sentra Terpadu Kartini di Temanggung bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri melalui Dinas Sosial meluncurkan Rumah Terapi “Aku Pulih”.

    Adalah layanan terapi gratis yang ditujukan bagi masyarakat kurang mampu, terutama anak berkebutuhan khusus dan penyandang disabilitas.

    Rumah Terapi yang diberi nama Akses Kesehatan untuk Pemulihan (Aku Pulih) ini hadir menjawab kebutuhan masyarakat, mengingat jumlah penyandang disabilitas di Kabupaten Kediri cukup tinggi.

    Dengan fasilitas ini, masyarakat bisa mendapatkan layanan fisioterapi, okupasi terapi, dan terapi wicara tanpa biaya, lebih dekat dengan tempat tinggal, dan dengan jadwal yang lebih teratur.

    Kepala Sentra Terpadu Kartini di Temanggung, Dewi Suhartini, mengatakan Rumah Terapi merupakan bagian dari upaya mendekatkan layanan kepada masyarakat agar mereka bisa lebih mandiri.

    “Harapannya rumah terapi bisa memberikan layanan yang semaksimal mungkin kepada mereka yang membutuhkan, dengan tetap menjaga profesionalitas dan tidak berbayar. Kami fokus pada warga di desil 1-5, sehingga keberadaan rumah terapi benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

    Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kediri, Ariyanto, mengatakan layanan ini mulai beroperasi penuh pada 21 November 2025 di Kantor Dinas Sosial Kabupaten Kediri. Saat ini, jadwal terapi masih terbatas karena baru ada 18 penerima manfaat.

    “Untuk sementara jadwalnya Selasa – Kamis di jam kerja dengan tiga tenaga fisioterapis,” katanya. Ia menambahkan, masyarakat yang membutuhkan layanan terapi bisa berkoordinasi langsung dengan Dinas Sosial untuk penjadwalan.

    Launching Rumah Terapi “Aku Pulih” di Kabupaten Kediri

    Manfaat layanan ini dirasakan langsung oleh Riska Rosida, orang tua penerima terapi. “Kalau di rumah sakit harus antre lama, di sini kan langsung terjadwal. Kalau dijadwalkan jam setengah delapan, saat itu langsung diterapi. Lebih efisien,” tuturnya.

    Apresiasi juga datang dari Pemerintah Kabupaten Kediri. Kepala Bappeda, Joko Suwono, menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Sosial khususnya Sentra Terpadu Kartini Temanggung atas dukungan dan kolaborasi yang terjalin.

    “Harapannya setelah launching ini, Rumah Terapi bisa dikembangkan di beberapa titik lain. Kami dari Pemerintah Kabupaten Kediri senantiasa siap berkoaborasi tentunya, saling mensupport agar kegiatan ini bisa terjalin simultan antara Pemerintah Kabupaten Kediri dan Kementerian Sosial,” ujarnya.

    Sebagai inisiator, Sentra Terpadu Kartini di Temanggung berharap Rumah Terapi Aku Pulih dapat direplikasi di kecamatan lain serta dikembangkan melalui Unit Mobile Rehabilitasi (U-More) untuk menjangkau masyarakat di daerah terpencil. Dengan begitu, layanan terapi benar-benar hadir dekat dengan warga dan menjawab kebutuhan masyarakat. [nm/ted]

  • Wabup Kediri Kukuhkan Dua Kampung Siaga Bencana untuk Perkuat Kesiapsiagaan Warga

    Wabup Kediri Kukuhkan Dua Kampung Siaga Bencana untuk Perkuat Kesiapsiagaan Warga

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Kediri mengukuhkan dua Kampung Siaga Bencana (KSB) dalam Apel Siaga di Lapangan Desa Ngancar, Kecamatan Ngancar, sebagai upaya memperkuat kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana di wilayah rawan.

    Dua KSB yang resmi dikukuhkan ialah “Bendung Bebaya” dari Desa Siman, Kecamatan Kepung, serta “Tangguh Slamet” dari Desa Ngancar, Kecamatan Ngancar.

    Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa, selaku pembina apel, menegaskan pentingnya kewaspadaan karena Kabupaten Kediri termasuk wilayah dengan risiko bencana yang tinggi. Ia menekankan bahwa paradigma penanggulangan kini telah berubah.

    “Paradigma penanggulangan bencana kini bergeser dari responsif menjadi preventif, dari yang sektoral menjadi multisektoral, dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat,” ujarnya.

    Mbak Dewi menambahkan bahwa pengurangan risiko bencana harus menjadi prioritas berkelanjutan melalui identifikasi dini dan penguatan sistem peringatan di tingkat desa.

    “Kita harus kreatif, inovatif, dan cerdas dalam membangun budaya keselamatan serta ketahanan di semua tingkatan. Upaya ini penting untuk meminimalisir risiko dan memperkuat kesiapsiagaan masyarakat,” jelasnya.

    Mewakili Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, ia juga mengapresiasi terbentuknya dua KSB baru tersebut dan berharap inisiatif serupa berkembang di wilayah lainnya. “Semoga ke depan semakin banyak Kampung Siaga Bencana yang terbentuk di Kabupaten Kediri,” tambahnya.

    Plt. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kediri, Ariyanto, menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti 175 peserta yang terdiri atas 75 anggota KSB Bendung Bebaya, 63 anggota KSB Tangguh Slamet, serta 37 anggota Tagana Kabupaten Kediri. Ia menyampaikan bahwa sebelum pengukuhan, telah dilaksanakan pembentukan dan pelatihan manajemen KSB pada Rabu (12/11) di Balai Desa Siman, Kecamatan Kepung.

    “KSB dibentuk untuk melindungi masyarakat dari ancaman dan risiko bencana melalui upaya pencegahan dan penanggulangan berbasis masyarakat, dengan memanfaatkan potensi alam dan sumber daya manusia setempat,” pungkas Ariyanto. [ADV PKP/nm]

  • Gus Qowim Buka Sosialisasi Kekuatan Hukum Dokumen Pencatatan Sipil

    Gus Qowim Buka Sosialisasi Kekuatan Hukum Dokumen Pencatatan Sipil

    Kediri (beritajatim.com) – Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin membuka Sosialisasi Kekuatan Hukum Dokumen Pencatatan Sipil, Kamis (20/11/2025). Acara berlangsung di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri. Pada sosialisas ini menghadirkan narasumber dari Polres Kediri Kota. Kegiatan ini diikuti Lurah se-Kota Kediri, dan perwakilan RT dan RW di Kota Kediri.

    Gus Qowim menjelaskan dokumen pencatatan sipil memegang peranan penting bagi setiap warga negara. Dokumen seperti akta kelahiran, akta perkawinan, akta perceraian, dan akta kematian bukan hanya formalitas administratif.

    Namun merupakan bukti autentik yang sah secara hukum. Dokumen-dokumen ini memberikan kepastian hukum, mengakui identitas warga negara, serta menjadi persyaratan utama untuk mengakses berbagai layanan publik. Mulai dari pendidikan, kesehatan, layanan bantuan sosial, perbankan, hingga hak-hak kewarganegaraan lainnya.

    “Tanpa dokumen yang sah, warga akan kesulitan memenuhi hak dan kewajiban sipilnya. Bahkan tidak jarang menyebabkan kendala dalam layanan dasar maupun pengurusan administrasi penting lainnya,” jelasnya.

    Pencatatan peristiwa penting seperti kelahiran, perkawinan, dan kematian juga merupakan pondasi dari identitas hukum seseorang. Dengan dokumen yang tercatat secara resmi, negara dapat memberikan perlindungan hukum yang jelas, sekaligus memastikan bahwa setiap warga masuk dalam basis data kependudukan nasional. Sayangnya, pemahaman tentang pentingnya dokumen pencatatan sipil ini masih belum merata.

    Banyak masyarakat yang belum mengetahui prosedur dan persyaratan yang benar, sehingga proses layanan sering terhambat. Hingga saat ini, Pemkot Kediri terus berkomitmen mempermudah pelayanan publik.

    Maka, selain layanan online SAKTI, juga ada layanan all in kelurahan. Masyarakat bisa mengurus layanan kependudukan dan catatan sipil di kelurahan maupun kecamatan. Sehingga, bagi yang kesulitan mengakses layanan online, bisa lebih dekat melalui layanan di kelurahan.

    “Karena itu sosialisasi hari ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya dokumen pencatatan sipil. Semakin banyak masyarakat yang paham dan tertib administrasi, maka semakin kuat pula pondasi data kependudukan kita,” ungkap Wakil Wali Kota Kediri ini.

    Gus Qowim menyambut baik inisiatif Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. Informasi yang didapat dalam kegiatan ini dapat disebar luaskan kepada warga.

    Edukasi yang baik akan membantu mencegah terjadinya penyalahgunaan identitas, memperkuat keamanan data, dan mengurangi potensi kejahatan seperti penipuan maupun tindak kejahatan transnasional.

    “Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi saya ucapkan terima kasih atas kerja sama dan dedikasinya. Semoga kegiatan sosialisasi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat kota kediri untuk lebih peduli terhadap administrasi kependudukan. Sehingga bersama-sama kita dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik dan pembangunan Kota Kediri yang lebih MAPAN,” pungkasnya.

    Dalam acara ini juga diserahkan Sertifikat ISO 9001:2015 dari CV Kreasi Mutu Indonesia pada Wakil Wali Kota Kediri untuk Dispendukcapil Kota Kediri. Sertifikat ISO 9001:2015 ini dalam rangka standarisasi pelayanan. Turut hadir, Kepala Dispendukcapil Marsudi dan tamu undangan lainnya. [nm/ian]

  • Wabup Kediri Dukung UMKM Lewat Bazar Hari Santri 2024 di SLG

    Wabup Kediri Dukung UMKM Lewat Bazar Hari Santri 2024 di SLG

    Kediri (beritajatim.com) – Wakil Bupati Kediri, Maria Ulfa, memberikan apresiasi terhadap kontribusi santri LDII yang ikut memeriahkan bazar UMKM dalam rangka Hari Santri Nasional, yang digelar selama tujuh hari dan dipusatkan di kawasan Simpang Lima Gumul (SLG).

    Kegiatan ini menghadirkan puluhan pelaku usaha muda dari berbagai organisasi keagamaan dan sosial, menjadi ruang promosi bagi produk lokal sekaligus memperkuat jejaring ekonomi kreatif di Kediri.

    Bazar tersebut diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Santri, menghadirkan beragam stan dari Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, LDII, dan komunitas wirausaha lainnya. Para santri LDII berpartisipasi dengan menawarkan produk roti buatan mereka, yang menyedot perhatian pengunjung sepanjang acara.

    Dalam kunjungannya, Wabup Maria Ulfa menegaskan dukungan Pemerintah Kabupaten Kediri terhadap penguatan UMKM melalui pendampingan dan edukasi yang diberikan Dinas Koperasi.

    “Pemerintah Kabupaten Kediri terus mendukung pengembangan UMKM lokal. Melalui Klinik UMKM di Dinas Koperasi, kami memberikan pendampingan dan edukasi kewirausahaan bagi pelaku usaha muda. Saya juga mengapresiasi produk roti dari LDII, semoga bisa terus berinovasi dalam pengemasan dan promosi,” ujar Wabup.

    Ulfa menjelaskan bahwa terdapat sekitar 25 ribu UMKM aktif di Kabupaten Kediri yang bergerak di berbagai sektor ekonomi. Ia berharap bazar Hari Santri dapat menjadi wadah kolaborasi dan ajang promosi bagi pelaku usaha baru agar semakin dikenal oleh masyarakat luas.

    Partisipasi LDII dalam bazar tersebut juga mendapat perhatian positif dari internal organisasi. Ketua DPD LDII Kabupaten Kediri, Agus Sukisno, menyebut bahwa keterlibatan santri merupakan bukti kontribusi nyata generasi muda LDII dalam penguatan ekonomi umat.

    “Kami mendukung semangat santri berwirausaha yang selaras dengan nilai kemandirian dan kemaslahatan. Semoga kegiatan seperti ini terus mempererat ukhuwah antar ormas dan menjadi wadah tumbuhnya UMKM kreatif di Kediri,” ujar Ketua DPD LDII Kabupaten Kediri, Agus Sukisno. [ADV PKP/nm]

  • Alhamdulillah Bansos PKH Plus Tahap 4 Cair, Dinsos Kota Kediri Lakukan Pengawasan Agar Tepat Sasaran

    Alhamdulillah Bansos PKH Plus Tahap 4 Cair, Dinsos Kota Kediri Lakukan Pengawasan Agar Tepat Sasaran

    Kediri (beritajatim.com) – Setelah merampungkan penyaluran Bantuan Sosial Penerima Keluarga Harapan (Bansos PKH) Plus Tahap 3 pada Bulan September silam, Dinas Sosial Kota Kediri kembali melakukan fasilitasi penyaluran Bansos PKH Plus Tahap 4, Jumat (21/11).

    Upaya tersebut bertujuan untuk memastikan proses pendistribusian bantuan kepada 443 sasaran penerima dengan kategori lanjut usia (lansia) di Kota Kediri berjalan dengan lancar dan tepat sasaran. Penyaluran bantuan yang bersumber dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur itu akan diselenggarakan selama tiga hari pada hari ini, Senin (24/11) dan Selasa (25/11) di Kantor Cabang Bank Jatim Kediri.

    Secara terpisah, Imam Muttaqin, Kepala Dinas Sosial Kota Kediri mengutarakan perbedaan Bansos PKH Plus dengan reguler terletak pada sumber, sasaran, dan besaran bantuan.

    “Program Bansos PKH Plus ini merupakan bentuk perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Timur kepada lansia berusia 70 tahun ke atas tujuannya untuk mengurangi beban pengeluaran. Sedangkan syaratnya penerima tidak boleh ber-KK tunggal harus ada anggota keluarga yang lain,” terangnya.

    Terkait mekanisme penyaluran, Imam menyebut Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur akan langsung mengucurkan dana sebesar Rp500.000 tiap tiga bulan sekali kepada penerima melalui rekening Bank Jatim.

    Saat proses pendataan, pihak kelurahan bersama dengan Pendamping PKH melakukan verifikasi kepada calon penerima yang berusia 70 tahun ke atas. Hasil verifikasi kemudian disesuaikan dengan kuota dan diseleksi berdasarkan kondisi ekonomi lansia, selanjutnya diusulkan kepada Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur.

    Adapun persyaratan yang harus dibawa penerima saat mengambil bantuan, antara lain: buku tabungan Bank Jatim, KTP asli dan fotokopi, apabila diwakilkan harap membawa surat kuasa bermeterai dengan diketahui kelurahan, dan apabila meninggal dapat diambil oleh ahli waris dalam satu KK.

    Menurut Imam, kendala yang dihadapi selama proses penyaluran terkait penurunan fungsi indera penerima, maka dari itu anggota keluarga yang lain berfungsi membantu penerima saat penyaluran. Dengan berlangsungnya program ini, Ia berharap agar bantuan yang diberikan dapat bermanfat bagi penerima, terutama dalam memenuhi kebutuhan pokok.

    Salah seorang penerima, Jami, seorang lansia umur 70 tahun asal Kelurahan Dermo menyampaikan terima kasih kepada pemerintah atas bantuan yang diberikan. Ia mengatakan selama proses pengambilan bantuan, mulai dari Bansos PKH Plus Tahap 1 hingga saat ini tidak pernah mengalami kendala apa pun karena selalu mendapat bantuan dan arahan dari Pendamping PKH.

    “Sudah keempat kalinya dapat bantuan alhamdulillah selalu lancar dan mudah,” ujarnya. Ia berharap agar program ini tetap berjalan sehingga bisa mengurangi beban dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. [nm/ian]

  • Pagi Ceria Bersama GOW, Gus Qowim Ajak Perempuan Kediri Tetap Bugar

    Pagi Ceria Bersama GOW, Gus Qowim Ajak Perempuan Kediri Tetap Bugar

    Kediri (beritajatim.com) – Suasana pagi di Halaman Balai Kota Kediri terasa lebih semarak, dimana Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin mengikuti senam bersama Gabungan Organisasi Wanita, Jumat (21/11/2025). Senam bersama ini mengambil tema Membangun Jiwa dan Raga Dengan Satu Gerakan Sejuta Manfaat.

    “Senang sekali melihat panjenengan begitu semangat berolahraga hari ini. Melalui kegiatan ini dapat memperkuat kebersamaan, memperluas jejaring, saling mendukung, dan saling menguatkan. Karena sejatinya perempuan yang kuat akan melahirkan keluarga yang kuat, dan keluarga yang kuat akan membentuk masyarakat yang kuat pula,” ujarnya.

    Gus Qowim mengungkapkan tentu semua sering mendengar bahwa tubuh perempuan memiliki tugas yang begitu banyak. Sebagai penggerak keluarga, pendamping suami, pendidik pertama bagi anak, sekaligus menjalankan peran sosial. Di tengah padatnya aktivitas itu, perempuan sering melupakan tubuhnya sendiri. Padahal tubuh ini adalah amanah yang perlu dijaga. Oleh karena itu senam pagi seperti ini penting untuk menjaga kebugaran dan kesehatan fisik. Satu gerakan sederhana dapat memberi manfaat besar. Seperti, melancarkan peredaran darah, meningkatkan energi dan mengurangi stres.

    “Tentu saja olahraga bersama juga membuat kita semakin akrab, guyub dan solid sebagai keluarga besar GOW. Saya harap kegiatan ini dapat terus dilakukan secara rutin. Semakin meriah dan senantiasa membawa bahagia,” ungkapnya.

    Ketua GOW Kota Kediri Faiqoh Azizah Muhammad Qowimuddin menambahkan senam ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan komponen fisik dan kemampuan gerak. Orang yang terlibat senam akan berkembang daya tahan otot, kekuatan, kelenturan, koordinasi, kelincahan serta keseimbangannya. Peserta dari perwakilan organisasi wanita. “Di tahun 2025 anggota yang tergabung dalam GOW sebanyak 28 organisasi wanita. Dengan total anggota keseluruhan sekitat 18.874 orang,” imbuhnya.

    Turut hadir, Ketua Bhayangkari Cabang Kediri Kota Yani Anggi Saputra Ibrahim, segenap pengurus GOW Kota Kediri, termasuk Ibu Dahlia Samsul Azhar dan tamu undangan lainnya. [nm/but]

  • HLM TPID Kota Kediri, Gus Qowim Tegaskan Sinergi Pengendalian Inflasi Jelang Natal dan Tahun Baru

    HLM TPID Kota Kediri, Gus Qowim Tegaskan Sinergi Pengendalian Inflasi Jelang Natal dan Tahun Baru

    Kediri (beritajatim.com) – Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin memberikan arahan pada High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri, Kamis (20/11/2025). Ada beberapa hal yang dibahas dalam HLM TPID ini, terkait dengan inflasi di Kota Kediri. Terutama dalam penguatan ketersediaan stok dan stabilitas harga menjelang Natal dan Tahun Baru. Serta pembahasan roadmap pengendalian inflasi 2025-2027.

    Berdasar data dari BPS Kota Kediri, pada bulan Oktober inflasi month to month Kota Kediri sebesar 0,40%. Berada di atas rerata inflasi Jawa Timur 0,30% dan inflasi nasional 0,28%. Inflasi year to date sebesar 1,98%, setara dengan inflasi Jatim dan di bawah inflasi nasional sebesar 2,10%. Untuk inflasi year on year sebesar 2,68%, berada di bawah rerata inflasi Jatim 2,69% dan inflasi nasional 2,86%. Di bulan Oktober ada 11 komoditas utama penyumbang inflasi. Yakni, emas perhiasan, telur ayam ras, cabai merah, apel, daging ayam ras, daging sapi, sepeda motor, bawang merah, Sigaret Kretek Mesin, buncis, dan beras.

    Gus Qowim memaparkan kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil yang cukup besar setiap bulannya. Pada bulan Oktober kebutuhan akan telur ayam ras terjadi peningkatan hal ini seiring meningkatnya kebutuhan bahan pangan di seluruh SPPG di Kota Kediri. Dengan melihat kondisi seperti ini, semua stakeholder harus berupaya mencapai target pengendalian inflasi daerah pada kisaran 2,5% plus minus 1%. Agar terjaga akselerasi pertumbuhan ekonomi daerah. Harapannya hal ini dapat menjaga daya beli masyarakat akibat tidak terjadinya inflasi komponen.

    Dalam arahannya Gus Qowim memaparkan menjelang Natal dan tahun baru 2026, perlu ada sinergi dan kolaborasi antar instansi pemerintah. Sehingga terwujud pengendalian inflasi di Kota Kediri. Dalam mewujudkannya diperlukan angkah-langkah yang harus segera dilaksanakan. Pertama, menjamin ketersediaan bahan pokok yang terjangkau. Hal ini perlu dilakukan kerjasama antar daerah agar terwujud keseimbangan antara ketersedian barang pokok dan permintaan.

    Kedua, OPD terkait berkolaborasi dengan BULOG untuk penyelenggaraan Operasi Pasar Murni (OPM) dan Gerakan Pangan Murah (GPM). Tentunya dalam upaya keterjangkauan harga dan ketersediaan stok menjelang nataru di kelurahan yang ada di Kota Kediri. Ketiga, peningkatan arus lalu lintas orang dan barang menjelang Natal dan tahun baru berpotensi menimbulkan kepadatan lalu lintas. OPD yang membidangi dapat berkolaborasi bersama Polres Kediri Kota dalam rangka mewujudkan kelancaran distribusi barang dan orang.

    “Harapan kami dalam forum ini dapat menghimpun berbagai saran dan masukan dari Tim Pengendali Inflasi Daerah Kota Kediri agar terwujud Roadmap TPID 2025-2027. Nantinya dapat menjadi bentuk komitmen dalam menjaga laju inflasi tetap stabil di rentang 1,5-3,5% di Kota Kediri,” pungkasnya.

    Kepala KPwBI Kediri Yayat Cadarajat menambahkan ke depan inflasi 2026 masih diperkirakan berada dalam sasaran 2,5% plus minus 1%. Terdapat beberapa tantangan dalam pengendalian inflasi. Yakni ada tantangan jangka pendek dan jangka panjang. Untuk jangka pendek, peningkatan permintaan menjelang hari besar keagamaan Ramadhan dan Idul Fitri, efektivitas implementasi program stabilisasi harga dan pasokan, serta strategi pemenuhan pasokan terutama timing dan jumlah. Sementara tantangan jangka panjang, seperti, perbaikan produktivitas pangan dan kelancaran distribusi perlu terus didorong, integrasi data harga dan pasokan dari pusat hingga daerah, penyelarasan program kerja pengendalian inflasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, serta optimalisasi strategi 4K dalam pengendalian harga.

    Turut hadir, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Kediri Raden Roro Theresia, Pj Sekretaris Daerah M.Ferry Djatmiko, Kepala OPD di lingkungan Pemkot Kediri, Pimpinan Cabang Bulog Kediri Harisun, Direktur Perumda Pasar Djauhari Luthfi, perwakilan BPS, perwakilan Polresta Kediri, dan tamu undangan lainnya. [nm/kun]

  • Hujan Deras Guyur Stadion Manahan, Persija vs Persik Ditunda 

    Hujan Deras Guyur Stadion Manahan, Persija vs Persik Ditunda 

    JAKARTA – Laga Persija Jakarta vs Persik Kediri pada pekan ke-13 Super League 2025/2026 terpaksa ditunda sementara. Hujan deras yang mengguyur Stadion Manahan, Solo, pada Kamis, 20 November 2025, malam WIB, jadi alasan utamanya.

    Meski tak menjalani laga di kandang, Persija Jakarta berstatus sebagai tuan rumah di laga ini. Namun, pada babak pertama, Macan Kemayoran tertinggal dari Persik yang mencetak gol lewat Erza Walian pada menit ke-42.

    Sepanjang laga, sejatinya tim asuhan Mauricio Souza menciptakan banyak peluang. Hanya saja, sejumlah kesempatan tak bisa dimanfaatkan penggawa Macan Kemayoran.

    Di tengah permainan yang menarik antara kedua tim, hujan mewarnai jalannya pertandingan. Intensitas tak mereda dan terpaksa membuat laga ditunda.

    Situasi ini terjadi menjelang lanjutan babak kedua. Wasit memutuskan menghentikan laga sementara selama 30 menit lantaran genangan di lapangan menyulitkan aliran bola.

    Hingga berita ini dimuat, Persija lewat Instagram resmi juga ikut menginformasikan penundaan laga selama 30 menit dan belum dipastikan waktu lanjutan.