kab/kota: Kediri

  • Sempat Tertunda, Ribuan Pelajar di Kediri Akhirnya Nikmati Program Makan Bergizi Gratis 

    Sempat Tertunda, Ribuan Pelajar di Kediri Akhirnya Nikmati Program Makan Bergizi Gratis 

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

    TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – Setelah mengalami penundaan, salah satu dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Desa Tertek, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri hari ini akhirnya resmi beroperasi.

    Launching dapur tersebut yang semula dijadwalkan pada Senin (13/1/2025) lalu dan harus tertunda akibat belum adanya petunjuk teknis dari Badan Gizi Nasional (BGN). 

    Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Tertek, Alannadya Adila mengungkapkan bahwa keterlambatan tersebut terjadi karena pihaknya belum menerima arahan resmi dari BGN. Namun, pada Senin (17/02/2025), dapur ini akhirnya mulai mendistribusikan makanan bagi penerima manfaat.  

    “Kemarin memang belum ada juknis yang pasti dari BGN, maka dari itu launchingnya ditunda dan baru kali ini kami sempat melakukan running,” kata Alan.

    Dalam pendistribusiannya, dapur SPPG Desa Tertek menggunakan sistem dua shift dengan cakupan 14 madrasah penerima manfaat. Proses pengiriman dilakukan secara bertahap dan berkelompok agar tidak mengganggu jam belajar. 

    “Pagi pukul 08.00 WIB untuk MI dan SD kelas 1-2, sedangkan kelas 3 hingga SMA pada pukul 09.30 WIB,” imbuhnya.

    Menu yang disajikan dalam tahap awal program ini mencakup nasi, semur daging, oseng kacang, susu, dan buah jeruk. Makanan ini disiapkan sesuai standar gizi untuk memastikan kecukupan nutrisi bagi para penerima manfaat.  

    Salah satu mitra kerja BGN, Agus Yusron Ahmad, yang juga pengasuh Yayasan Sunan Ampel Al-Muhsini Pare mengungkapkan rasa leganya setelah program ini akhirnya berjalan. 

    “Jika program ini tidak jadi, kasihan para penerima manfaat, terutama di Desa Tertek yang mencakup 14 madrasah dengan total 3.131 pelajar,” ujarnya.  

    Dalam proses distribusi makanan, yayasan ini menyediakan dua kendaraan khusus untuk mengantar makanan ke seluruh madrasah dan yayasan yang telah terdaftar sebagai penerima manfaat di Desa Tertek.  

    Sementara itu, pihak Puskesmas Desa Sidorejo turut hadir dalam launching untuk memastikan kelayakan dapur SPPG. Sanitarian puskesmas, Eri Eka, menjelaskan bahwa sebagian besar petugas penjamah makanan telah memiliki sertifikat. 

    “Dari 37 penjamah makanan, lebih dari 50 persen sudah bersertifikat. Namun, masih ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki, seperti penggunaan alat pelindung diri (APD) dan kepatuhan cuci tangan,” jelasnya.  

    Ia juga mengingatkan pentingnya penyediaan tempat sampah dan kantong plastik guna menjaga kebersihan selama proses distribusi makanan. 

    “Ini bukan hanya berlaku untuk dapur SPPG Desa Tertek, tetapi untuk semua dapur SPPG yang ada agar dapat mencegah kejadian luar biasa (KLB) di kemudian hari,” tegasnya.

  • Sempat Tertunda, 3.131 Pelajar di Pare Kediri Akhirnya Nikmati Program Makan Bergizi Gratis

    Sempat Tertunda, 3.131 Pelajar di Pare Kediri Akhirnya Nikmati Program Makan Bergizi Gratis

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

    TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – Setelah mengalami penundaan, salah satu dapur program makan bergizi gratis (MBG) di Desa Tertek, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, akhirnya resmi beroperasi, Senin (17/2/2025).

    Launching dapur tersebut yang semula dijadwalkan pada Senin (13/1/2025) lalu itu, harus tertunda akibat belum adanya petunjuk teknis dari Badan Gizi Nasional (BGN). 

    Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Tertek, Alannadya Adila mengungkapkan, keterlambatan tersebut terjadi karena pihaknya belum menerima arahan resmi dari BGN.

    Namun, pada Senin (17/2/2025), dapur ini akhirnya mulai mendistribusikan makanan bagi penerima manfaat.  

    “Kemarin memang belum ada juknis (petunjuk teknis) yang pasti dari BGN, maka dari itu launchingnya ditunda, dan baru kali ini kami sempat melakukan running,” kata Alan.

    Dalam pendistribusiannya, dapur SPPG Desa Tertek menggunakan sistem dua shift dengan cakupan 14 madrasah penerima manfaat.

    Proses pengiriman dilakukan secara bertahap dan berkelompok agar tidak mengganggu jam belajar. 

    “Pagi pukul 08.00 WIB untuk MI dan SD kelas 1-2, sedangkan kelas 3 hingga SMA pada pukul 09.30 WIB,” imbuhnya.

    Menu yang disajikan dalam tahap awal program ini mencakup nasi, semur daging, oseng kacang, susu, dan buah jeruk.

    Makanan ini disiapkan sesuai standar gizi untuk memastikan kecukupan nutrisi bagi para penerima manfaat.  

    Salah satu mitra kerja BGN, Agus Yusron Ahmad, yang juga pengasuh Yayasan Sunan Ampel Al-Muhsini Pare Kediri mengungkapkan rasa leganya setelah program ini akhirnya berjalan. 

    “Jika program ini tidak jadi, kasihan para penerima manfaat, terutama di Desa Tertek yang mencakup 14 madrasah dengan total 3.131 pelajar,” ujarnya.  

    Dalam proses distribusi makanan, yayasan ini menyediakan dua kendaraan khusus untuk mengantar makanan ke seluruh madrasah dan yayasan yang telah terdaftar sebagai penerima manfaat di Desa Tertek.  

    Sementara itu, pihak Puskesmas Desa Sidorejo turut hadir dalam launching untuk memastikan kelayakan dapur SPPG.

    Sanitarian puskesmas, Eri Eka, menjelaskan, sebagian besar petugas penjamah makanan telah memiliki sertifikat. 

    “Dari 37 penjamah makanan, lebih dari 50 persen sudah bersertifikat. Namun, masih ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki, seperti penggunaan alat pelindung diri (APD) dan kepatuhan cuci tangan,” jelasnya.  

    Ia juga mengingatkan pentingnya penyediaan tempat sampah dan kantong plastik guna menjaga kebersihan selama proses distribusi makanan. 

    “Ini bukan hanya berlaku untuk dapur SPPG Desa Tertek, tetapi untuk semua dapur SPPG yang ada agar dapat mencegah kejadian luar biasa (KLB) di kemudian hari,” tegasnya.

  • Polisi Gresik Tangkap 2 Pembobol ATM yang Beraksi di Beberapa Kota

    Polisi Gresik Tangkap 2 Pembobol ATM yang Beraksi di Beberapa Kota

    Gresik (beritajatim.com) – Unit Resmob Polres Gresik berhasil meringkus dua spesialis pembobol mesin ATM asal Palembang, berinisial Y (30) dan FD (20). Keduanya ditangkap setelah menjalankan aksinya di sebuah mesin ATM di Jalan Veteran, Gresik.

    Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Abid Uais Al-Qarni Aziz, mengungkapkan bahwa kasus ini terungkap berkat laporan masyarakat. Modus operandi yang digunakan pelaku adalah mengintai korban yang kartu ATM-nya tertelan di mesin.

    “Kedua pelaku yang kami amankan ini mempunyai peran sendiri-sendiri. Pelaku Y mengintai mesin ATM tanpa pengawasan keamanan. Kemudian pelaku FD masuk ke mesin ATM untuk memasang sebuah alat sembari menunggu korban datang,” ujar Abid, Senin (17/2/2025).

    Tersangka memasang alat berupa besi yang dilem di dalam mesin ATM agar kartu korban tidak bisa dikeluarkan. Saat korban panik, FD berpura-pura membantu dan meminta korban menunjukkan PIN ATM-nya. Setelah korban pergi, pelaku mengambil kartu yang tersangkut dan menggunakan PIN untuk menarik uang.

    Setelah menjalankan aksinya, kedua pelaku sempat melarikan diri ke Jakarta sebelum akhirnya ditangkap dan dibawa kembali ke Gresik.

    “Total ada 7 TKP dengan rincian, Surabaya 4 TKP, Gresik 1, Bondowoso 1, dan Kediri 1. Total uang yang dibobol tersangka di sejumlah TKP ratusan juta. Paling banyak di Gresik sekitar Rp15 juta,” ungkap Abid.

    Dari tangan pelaku, polisi menyita sejumlah barang bukti seperti linggis, gerinda, besi, lem perekat, serta rekaman CCTV. Kedua tersangka kini dijerat Pasal 362 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara. [dny/suf]

  • Komisi B DPRD Tulungagung Pastikan Produksi Susu Tak Terpengaruh Merebaknya PMK

    Komisi B DPRD Tulungagung Pastikan Produksi Susu Tak Terpengaruh Merebaknya PMK

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

    TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG – Komisi B DPRD Tulungagung telah menyelesaikan kunjungan ke sejumlah kandang sapi perah di Kecamatan Sendang, Tulungagung, Jawa Timur.

    Komisi yang membidangi Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat ini juga menggali informasi di antara peternak.

    Hasilnya, mereka memastikan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) tidak berpengaruh dengan peternakan sapi perah.

    “Sampai saat ini belum ada laporan kasus PMK pada sapi perah,” ungkap Ketua Komisi B DPRD Tulungagung, Widodo Prasetyo, Senin (17/2/2025).

    Salah satu sasaran yang dikunjungi adalah Koperasi Tani Wilis Kecamatan Sendang, tempat bernaung ratusan peternak sapi perah.

    Mereka memastikan produksi susu tidak terpengaruh isu PMK.

    Dengan demikian, produksi susu dari para peternak tetap terserap pasar seperti biasanya.

    “Tidak ada kasus pada sapi perah, semua aman terkendali. Produksi susu tidak terpengaruh sama sekali,” tegas Widodo.

    Secara umum kasus PMK di Kabupaten Tulungagung juga sudah landai.

    Hal ini tidak lepas dari upaya vaksinasi pada sapi-sapi yang sehat, sehingga mampu memutus penularan.

    Menurut Widodo, vaksin dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) terbatas.

    Para peternak banyak yang mengadakan vaksin secara mandiri, salah satunya lewat koperasi yang menaungi.

    “Mereka mengandalkan para mantri suntik yang ada di desa-desa. Vaksinnya memang terbatas,” katanya.

    Widodo mengaku juga selalu berkomunikasi dengan para pedagang sapi, utamanya di selatan Tulungagung.

    Para pedagang ini juga mengakui jika kasus PMK di Tulungagung terus menurun.

    Karena itu pembukaan Pasar Hewan Terpadu (PHT) dianggap sudah sangat tepat.

    “PMK sudah tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Pedagang menilai kondisinya sudah aman,” tandas Widodo.

    Sebelumnya, PHT Tulungagung ditutup sejak 9 Januari-9 Februari 2025 karena merebaknya kasus PMK.

    PHT dibuka kembali pada pasaran Pahing, Jumat (14/2/2025), namun jumlah sapi yang diperdagangkan hanya 208 ekor.

    Para pedagang banyak yang datang tanpa membawa sapi, sekedar untuk memantau harga hewan ternak.

    Sementara jumlah sapi yang diperdagangkan saat situasi normal mencapai 750 ekor.

    PHT Tulungagung menjadi salah satu pasar hewan terbesar di wilayah barat daya Jawa Timur.

    Setiap Pahing pedagang yang datang bukan hanya dari Tulungagung, namun juga wilayah sekitar, seperti Blitar, Trenggalek, Kediri juga Malang.

    Bahkan pedagang dari Madura, Sidoarjo dan Gresik banyak yang datang ke PHT, terutama menjelang Iduladha.

  • Pj Wali Kota Kediri Zanariah Pamitan ke Ulama dan Ziarah ke Makam Mbah Wasil

    Pj Wali Kota Kediri Zanariah Pamitan ke Ulama dan Ziarah ke Makam Mbah Wasil

    Kediri (beritajatim.com) – Menjelang berakhirnya masa jabatannya, Penjabat (Pj) Wali Kota Kediri, Zanariah, melakukan silaturahmi dan pamitan kepada para ulama serta berziarah ke makam tokoh-tokoh penting di Kota Kediri. Kegiatan ini berlangsung pada Senin (17/2/2025), beberapa hari sebelum pelantikan Wali Kota Kediri terpilih yang dijadwalkan pada 20 Februari 2025.

    Dalam kesempatan tersebut, Zanariah mengunjungi Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, KH Anwar Manshur, sebagai bentuk penghormatan dan ucapan terima kasih atas doa serta dukungan selama masa jabatannya. Selain itu, ia juga berziarah ke makam Syekh Al Wasil Syamsudin (Mbah Wasil) dan makam Gus Sunoto, Ketua DPRD Kota Kediri periode 2019-2024.

    Pamitan dan Ucapan Terima Kasih

    Saat bertemu KH Anwar Manshur, Zanariah menyampaikan rasa terima kasih dan permohonan maafnya.

    Pj Wali Kota Kediri Zanariah mengunjungi Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, KH Anwar Manshur

    “Karena Wali Kota Kediri terpilih akan dilantik tanggal 20 Februari mendatang, maka secara otomatis masa jabatan saya sebagai Penjabat Wali Kota Kediri juga ikut berakhir. Saya kembali lagi ke Jakarta untuk menjalankan pekerjaan saya di Kemendagri. Untuk itu, terima kasih Pak KH Anwar Manshur dan Ibu Nyai atas segala doa dan dukungannya selama ini untuk saya secara pribadi dan Kota Kediri,” ujar Zanariah.

    Selain berpamitan, Zanariah juga mengapresiasi situasi kondusif di Kota Kediri selama kepemimpinannya, terutama dalam menghadapi pesta demokrasi.

    “Selama 15 bulan menjabat, dan bertepatan dengan penyelenggaraan pesta demokrasi, Kota Kediri selalu aman, damai, dan tidak ada keributan. Hal ini juga berkat doa para ulama di Kota Kediri. Di samping itu pula, sebentar lagi akan memasuki Bulan Ramadan, untuk itu mohon maaf lahir dan batin atas segala kesalahan dan kekhilafan selama bertugas di Kota Kediri,” tambahnya.

    Ziarah ke Makam Mbah Wasil dan Gus Sunoto

    Selain bersilaturahmi dengan KH Anwar Manshur, Zanariah juga melakukan ziarah ke makam Syekh Al Wasil Syamsudin (Mbah Wasil), seorang tokoh spiritual yang dihormati di Kediri. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap ulama yang telah berkontribusi dalam perkembangan keislaman di wilayah tersebut.

    Tak hanya itu, Zanariah juga berziarah ke makam Gus Sunoto, mantan Ketua DPRD Kota Kediri periode 2019-2024, yang dikenal memiliki peran penting dalam kebijakan pembangunan daerah. Ziarah ini menjadi bagian dari rangkaian perpisahan sebelum ia kembali ke Jakarta untuk melanjutkan tugasnya di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). [nm/ted]

  • Perbankan Syariah Salurkan Rp 3,7 Miliar Beasiswa untuk 2.000 Santri di 50 Pondok Pesantren – Halaman all

    Perbankan Syariah Salurkan Rp 3,7 Miliar Beasiswa untuk 2.000 Santri di 50 Pondok Pesantren – Halaman all

    Nanobank Syariah menjalin kerjasama dengan 50 pondok pesantren di sejumlah daerah di Indonesia untuk menyalurkan beasiswa

    Tayang: Senin, 17 Februari 2025 18:35 WIB

    HO

    BEASISWA SANTRI – Direktur Utama Nanobank Syariah, Halim (kiri) menyerahkan beasiswa santri kepada Pembina Pondok Pesantren As Safi’iyah Jakarta. Perusahaan mengalokasikan dana Rp3,7 miliar untuk beasiswa 2.000 santri di 50 pondok pesantren di Tanah Air. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Nanobank Syariah menjalin kerjasama dengan 50 pondok pesantren di sejumlah daerah di Indonesia untuk menyalurkan beasiswa kepada 2.000 santri senilai Rp 3,7 miliar.

    Ke-50 pondok pesantren tersebut diantaranya Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Pondok Pesantren Al Rifaie Malang, Yayasan Darussalam Tanjungpura Tasikmalaya, dan Muhammadiyah Boarding School, Pondok Pesantren Darul Falah Mataram, Pondok Pesantren Babun Najah Aceh dan dan sejumlah pesantren lainnya di Indonesia.

    Direktur Utama Nanobank Syariah Halim mengatakan, penyaluran beasiswa dan bantuan ini bertepatan dengan milad pertama Nanobank Syariah sekaligus refleksi perjalanan perusahaan, tetapi juga sebagai wujud kontribusi terhadap pendidikan di Indonesia sekaligus mendukung pengembangan sumber daya manusia berbasis nilai-nilai Islami.

    “Pendidikan adalah investasi terbaik untuk masa depan. Melalui beasiswa ini kami ingin para santri berprestasi mendapat akses pendidikan yang lebih baik dan memperkuat kapasitas mereka untuk menjadi pemimpin masa depan,” ungkapnya dikutip Senin (17/2/2025).

    Direktur IT & Operations Nanobank Syariah Suyono Wijaya menambahkan, di usia satu tahun, Nanobank Syariah telah menghadirkan berbagai inovasi layanan digital bagi nasabah perorangan maupun korporasi. Diantaranya, aplikasi mobile banking Aira Mobile, yang dilengkapi fitur QRIS, serta sistem pembayaran nontunai Aira E-money.

    Untuk nasabakh korporasi pihaknya menyediakan Virtual Account berstandar SNAp serta meluncurkan Aira eBizbanking, platform internet banking berbasis web.(tribunnews/fin)

    Artikel ini merupakan bagian dari inisiatif Lokal Asri yang berfokus pada lokalisasi nilai-nilai tujuan pembangunan berkelanjutan. Pelajari selengkapnya!

    A member of

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Aksi Heroik! Polisi Bantu Ibu Hamil Tua di Jalan Kawi Kediri

    Aksi Heroik! Polisi Bantu Ibu Hamil Tua di Jalan Kawi Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Seorang ibu hamil tua bernama Fransisca Febrianti (26), warga Kelurahan/Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, mendapat pertolongan dari Kanit Turjagwali Satlantas Polres Kediri Kota, Iptu Murnianto, saat Operasi Keselamatan Semeru 2025 berlangsung di Jalan Kawi, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, pada Senin (17/2/2025).

    Saat itu, petugas Satlantas Polres Kediri Kota sedang melakukan pengecekan kelengkapan surat-surat kendaraan. Tiba-tiba, mereka melihat seorang ibu hamil mengendarai sepeda motor Honda Scoopy sambil membonceng anak kecilnya. Menyadari kondisi ibu tersebut, Iptu Murnianto segera mendatanginya untuk memberikan pertolongan.

    Iptu Murnianto langsung mengambil tindakan cepat dengan meminta anggotanya menyiapkan mobil patwal guna membawa Fransisca Febrianti ke rumah sakit.

    “Tadi kita melaksanakan kegiatan operasi keselamatan di Jalan Kawi. Kebetulan ada ibu-ibu membawa anaknya kecil kondisinya hamil,” ujar Iptu Murnianto.

    Saat itu, Fransisca merasa kesakitan dan tidak kuat hingga duduk di teras rumah warga. Iptu Murnianto bersama anggota lainnya segera membawanya ke mobil patwal dan mengarahkannya ke Puskesmas Sukorame. Namun, karena puskesmas penuh, petugas langsung membawa Fransisca ke RS Nirmala Kota Kediri.

    “Alhamdulillah, kondisinya ibu hamil sehat tanpa kekurangan apapun. Sekarang kita cek ke rumah sakit dan kondisinya belum melahirkan,” tambahnya.

    Fransisca Febrianti mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada anggota Satlantas Polres Kediri Kota yang telah membantunya hingga tiba di rumah sakit.

    Saat itu, Fransisca sedang mengantarkan anaknya pulang ke rumah dan berencana menjalani operasi sesar setelahnya. Tanpa diduga, ia bertemu dengan Operasi Keselamatan Semeru 2025 di Jalan Kawi Mojoroto. Saat petugas memeriksa kelengkapan surat kendaraan, mereka segera menyadari kondisi kehamilan Fransisca dan memberikan pertolongan.

    “Kalau bayinya hasil USG ini kembar dan jenis kelaminnya laki-laki. Minta doanya semoga lancar,” ungkap Fransisca. [nm/ted]

  • 15 Bulan Menjabat, Pj Wali Kota Kediri Zanariah Pamit

    15 Bulan Menjabat, Pj Wali Kota Kediri Zanariah Pamit

    Kediri (beritajatim.com) – Penjabat (Pj) Wali Kota Kediri, Zanariah, berpamitan di hadapan peserta Apel Bersama di Lingkungan Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Kediri. Dalam apel yang digelar di Halaman Balai Kota Kediri pada Senin (17/2/2025), Zanariah mengungkapkan rasa terima kasihnya setelah 15 bulan mengemban tugas di Kota Kediri.

    “Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Rasanya baru kemarin saya mengemban amanah sebagai penjabat Wali Kota Kediri dan sebentar lagi saya akan kembali bertugas di Kemendagri,” ujarnya.

    Zanariah mengisahkan bahwa saat pertama kali mendapat penugasan di Kota Kediri, dirinya masih awam mengenai kota ini. Saat dilantik oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, ia diberi tahu bahwa meskipun wilayah Kota Kediri kecil, kota ini menjadi pusat keramaian yang selalu hidup dari pagi hingga malam. Selain itu, Kota Kediri memiliki ragam kuliner yang lezat dengan harga terjangkau.

    “Saya bersyukur telah diberikan kesempatan untuk bekerja bersama orang-orang hebat seperti Bapak Ibu semua. Terima kasih sudah membersamai saya serta atas konsolidasi, sinergi yang telah diberikan selama ini. Saya tidak akan bisa menjalankan amanah ini dengan baik tanpa dukungan bapak ibu semua,” ungkapnya.

    Selama 15 bulan menjabat, berbagai capaian telah berhasil diraih dan dipertahankan. Zanariah berpesan kepada seluruh jajaran Pemerintah Kota Kediri untuk tetap menjaga integritas dan loyalitas serta terus memperkuat konsolidasi dan sinergi.

    “Tentu sebagai manusia, saya tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Jika dalam perjalanan ini ada hal yang belum dapat saya penuhi atau tutur kata dan tindakan yang kurang berkenan saya mohon maaf,” imbuhnya.

    Acara apel ini turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Bagus Alit, para Asisten, Staf Ahli, serta Kepala OPD dan staf di Lingkungan Pemerintah Kota Kediri. [nm/beq]

  • Pasar Wates Kediri Jadi Destinasi Favorit, Konsep Pedestrian dan Hiburan Malam Diminati

    Pasar Wates Kediri Jadi Destinasi Favorit, Konsep Pedestrian dan Hiburan Malam Diminati

    Kediri (beritajatim.com) – Pasar Wates, yang kini tampil dengan wajah baru, semakin ramai dikunjungi masyarakat. Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito), menyoroti peningkatan aktivitas di pasar ini sejak pedestrian dan berbagai fasilitasnya selesai dibangun.

    “Rame juga ya Pasar Wates setelah pedestriannya jadi. Apalagi kalau weekend. Alhamdulillah bisa menjadi salah satu destinasi favorit buat masyarakat Kabupaten Kediri,” ujar Mas Dhito.

    Konsep Pasar Wates: Tradisional, Modern, dan Budaya

    Sebagai salah satu pasar ikonik di Kabupaten Kediri, Pasar Wates mengusung konsep perpaduan antara tradisional, modern, dan budaya. Pasar ini beroperasi dalam tiga shift setiap harinya, memastikan aktivitas perdagangan berlangsung sepanjang hari.

    “Pasar ini adalah salah satu pasar ikonik dengan konsep perpaduan antara tradisional, modern, dan budaya. Dalam sehari, pasar ini ada tiga shifting,” jelas Mas Dhito.

    Di malam hari, Pasar Wates menjadi pusat hiburan bagi warga Wates dan sekitarnya. Beragam kuliner angkringan serta aneka hiburan anak-anak menjadi daya tarik tersendiri. “Kalau di malam hari, sekarang menjadi pusatnya hiburan warga Wates dan sekitarnya. Ada kuliner angkringan dan aneka hiburan anak-anak,” tambahnya.

    Fasilitas Baru: Drainase, Bangku, dan Lampu Estetik

    Pemerintah Kabupaten Kediri telah melakukan sejumlah perbaikan guna mempercantik kawasan Pasar Wates. Pembangunan drainase, penambahan bangku, serta pemasangan lampu estetik di depan pasar semakin memperkuat kesan sebagai pasar tematik budaya dan wisata.

    Pasar Wates dengan wajah baru ini mulai beroperasi sejak Maret lalu. Perbaikan pedestrian di Jl. Raya Kediri – Blitar juga turut menambah estetika kawasan dengan kehadiran bangku dan lampu taman.

    Dengan adanya berbagai fasilitas tambahan, aktivitas pedagang terus berlangsung sejak dini hari hingga malam hari:

    Pukul 02.00 WIB: Pedagang melayani pembeli grosir atau penjual keliling.

    Pukul 06.00 WIB – Siang Hari: Pedagang melayani pembeli eceran atau rumahan.

    Sore hingga Malam: Ratusan lapak pedagang tutup, digantikan gerobak makanan dan kue di bagian depan pasar. Di selatan pasar, tersedia playground bagi anak-anak.

    Rencana Pengembangan Pasar Tradisional

    Meskipun drainase di bagian depan pasar telah diperbaiki, masih terdapat pekerjaan rumah untuk meningkatkan drainase di bagian dalam agar tidak ada genangan air saat hujan.

    “Pembangunan drainase Pasar Wates sudah selesai, tapi masih ada PR untuk perbaikan drainase di bagian dalam pasar agar tidak ada genangan sama sekali. Harus bisa jadi pasar yang kering dan higienis,” tegas Mas Dhito.

    Lebih lanjut, Mas Dhito berharap Pasar Wates bisa menjadi percontohan pasar tradisional berkonsep tematik budaya dan wisata. Pemkab Kediri bahkan telah merencanakan pembangunan Pasar Ngadiluwih dengan konsep serupa pada tahun 2025.

    “Pasar Wates bisa jadi percontohan konsep pasar tradisional. Tahun 2025, Pemkab Kediri akan membangun Pasar Ngadiluwih dengan konsep sama. Pasar Tematik Budaya dan Wisata,” pungkasnya. [nm/kun]

  • Pencurian Mesin Gergaji dan Tabung Gas di Mojo Kediri Terekam CCTV, Warga Diminta Membantu Identifikasi Pelaku

    Pencurian Mesin Gergaji dan Tabung Gas di Mojo Kediri Terekam CCTV, Warga Diminta Membantu Identifikasi Pelaku

    Kediri (beritajatim.com) – Sebuah aksi pencurian yang terekam kamera CCTV terjadi di sebuah rumah yang juga merupakan usaha meubel di depan SPBU Mojo, Desa Tambibendo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.

    Dalam insiden tersebut, seorang pria diduga mencuri dua unit mesin gergaji dan dua tabung gas elpiji melon pada dua waktu berbeda, yakni pukul 13.30 WIB dan 17.00 WIB.

    Informasi mengenai pencurian ini pertama kali dibagikan oleh akun Facebook Rohman’is Crew dalam grup komunitas Warga Kecamatan Mojo (WKM). Dalam unggahan tersebut, warganet diminta membantu mengidentifikasi terduga pelaku.

    “Bagi orang yang ada di video/foto ini ditunggu itikad baiknya atau bolo-bolo WKM (Warga Kecamatan Mojo) yang kenal bapak ini, bisa dibantu untuk inbox ke admin. Disediakan imbalan bagi yang melaporkan,” demikian isi unggahan tersebut.

    Berdasarkan rekaman CCTV, ciri-ciri terduga pelaku adalah seorang pria yang mengenakan kaus berwarna hijau dengan kombinasi putih dan hitam garis-garis, celana panjang hitam, serta topi hitam.

    Kapolsek Mojo, AKP Karyawan Hadi, mengonfirmasi bahwa pihak kepolisian belum menerima laporan resmi dari korban. “Korbannya belum laporan, kami lakukan penyelidikan lebih dahulu,” ujarnya, pada Selasa (17/2/2025).

    Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi mengenai identitas terduga pelaku atau keberadaan barang yang dicuri. Warga yang memiliki informasi terkait diharapkan segera melapor kepada pihak berwenang atau menghubungi admin grup Facebook yang bersangkutan. [nm/kun]