kab/kota: Kebumen

  • Serangan TPNPB/OPM di Teluk Bintuni Papua Barat, 1 Prajurit TNI Gugur – Page 3

    Serangan TPNPB/OPM di Teluk Bintuni Papua Barat, 1 Prajurit TNI Gugur – Page 3

    Kodam XVIII/Kasuari masih melakukan langkah pengamanan lanjutan sekaligus melakukan koordinasi dengan aparat terkait untuk memastikan situasi di sekitar Kampung Moyeba, Distrik Moskona Utara, tetap kondusif.

    “Peristiwa ini menunjukkan bentuk kekejaman yang kerap dilakukan kelompok bersenjata terhadap TNI dan Polri maupun masyarakat umum,” ucapnya.

    Ia mengatakan jenazah Praka Amin Nurohman sedang dalam proses evakuasi dari Teluk Bintuni menuju kampung halamannya di Kebumen, Jawa Tengah.

    Kodam XVIII/Kasuari berkomitmen akan mengejar dan menangkap para pelaku. “Kodam XVIII/Kasuari berkomitmen akan mengejar dan menangkap para pelaku penembakan itu,” tegasnya.

     

  • BGN Sebut Ada 6.517 Kasus Keracunan MBG Sejak Januari 2025, Ini Sebarannya

    BGN Sebut Ada 6.517 Kasus Keracunan MBG Sejak Januari 2025, Ini Sebarannya

    Jakarta

    Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, mengungkap hingga September 2025 tercatat 6.517 kasus keracunan makan bergizi gratis (MBG) sejak program tersebut diluncurkan pada Januari 2025. Dadan menyebut keracunan terbanyak terjadi di wilayah II atau pulau Jawa.

    Hal tersebut disampaikan Dadan dalam Rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/10/2025). Dadan membagi tiga wilayah pemantauan MBG, yakni wilayah 1 di Pulau Sumatera, wilayah II Pulau Jawa dan wilayah III untuk Indonesia bagian timur.

    “Kami ingin menyampaikan kita bagi 3 wilayah, wilayah I di sumatera, wilayah II di Jawa, wilayah 3 di Indonesia timur. Kami perlu sampaikan pembentukan satuan pelayanan pemenuhan gizi ada dua periode yang terlihat jelas, periode Januari sampai Juli kita berhasil membentuk 2.391 SPPG sementara dari 1 Agustus sampai 30 September kita berhasil membentuk 7.621 SPPG,” kata Dadan.

    “Terlihat sebaran kasus terjadinya gangguan pencernaan atau kasus di SPPG terlihat dari 6 Januari sampai 31 Juli 2025 itu tercatat ada kurang lebih 24 kasus kejadian. Sementara 1 Agustus sampai malam tadi, ada 51 kasus kejadian. Jadi terakhir kejadian ada di Pasar Rebo, dan di Kadungora,” lanjutnya.

    Tak hanya itu, Dadan juga menyebut rincian data orang yang mengalami keracunan di wilayah I, II, dan III.

    “Kalau dari lihat sebaran kasus, kita lihat bahwa diwilayah I ada yang mengalami gangguan pencernaan sejumlah 1.307. Wilayah 2 ini semakin bertambah tidak lagi 4.147, karena ditambah lagi di Garut mungkin 60 orang. Kemudian wilayah 3 ini ada 1.003 orang,” sambungnya.

    Berikut Rincian Kejadian Berdasarkan Wilayah berdasarkan data BGN.

    Wilayah I18 Februari 2025: SPPG Empat Lawang Tebing Tinggi Tanjungagung Sumsel (8 Orang).14 April 2025: SPPG Yayasan Al Idrz, Kab. Batang (28 Orang).5 Mei 2025: SPPG PALI Talang Ubi Handayan Mulya, Sumsel (172 Orang).22 Agustus 2025: SPPG Indragiri Hilir Tembilahan Tembilahan Hilir, Riau (28 Orang).26 Agustus 2025: SPPG Tulung Pasik Mataram Baru, Lampung (27 Orang).27 Agustus 2025: SPPG Bengkulu Lebong Saka Lemeu Pb, Bengkulu (467 Orang).29 Agustus 2025: SPPG Sukabumi, Lampung (563 Orang).2 September 2025: SPPG Merang Raya Padamaran (76 Orang).17 September 2025: SPPG Garut, Kadunggora (30 Orang).25 September 2025: SPPG Kota Palembang Kalidoni Kalidoni (12 Orang).25 September 2025: SPPG Kairilmun Kairilmun Sungai Lakim Timur 1 (14 Orang).

    Wilayah II14 Januari 2025: SPPG Indramayu Sindang (6 Orang).18 Januari 2025: SPPG Khusus Kab. Sukabumi (48 Orang).19 Februari 2025: SPPG Pandeglang Menes (480 Orang).21 April 2025: SPPG Lembangsari, Cianjur (254 Orang).21 April 2025: SPPG Khusus Karanganyar (9 Orang).23 April 2025: SPPG Sleman 1 (31 Orang).28 April 2025: SPPG Sleman Berbah (30 Orang).30 April 2025: SPPG Coblong, Kota Bandung (580 Orang).30 April 2025: SPPG Kuningan Cilimus (38 Orang).1 Mei 2025: SPPG Manggungjaya (35 Orang).6 Mei 2025: SPPG Tanah Sereal Sukadamai (220 Orang).29 Juli 2025: SPPG Cangkeng (38 Orang).31 Juli 2025: SPPG Kulon Progo Wales (365 Orang).8 Agustus 2025: SPPG Sukabumi Cikidang (15 Orang).12 Agustus 2025: SPPG Sragen, Gemolong (196 Orang).13 Agustus 2025: SPPG Sleman, Mlati (157 Orang).22 Agustus 2025: SPPG Indramayu, Gabuwetan (2 Orang).25 Agustus 2025: SPPG Karawang, Majalaya (82 Orang).26 Agustus 2025: SPPG Sleman, Berbah Joglo (137 Orang).29 Agustus 2025: SPPG Kalibata (3 Orang).2 September 2025: SPPG Serang (6 Orang).8 September 2025: SPPG Khusus Koja, Jakarta (14 Orang).9 September 2025: SPPG Pameksan, Tokan (8 Orang).11 September 2025: SPPG Wonogiri, Ngronggah (131 Orang).13 September 2025: SPPG Kota Tangsel Setu, Bakti Jaya 2 (12 Orang).17 September 2025: SPPG Jatis, Lamongan (14 Orang).19 September 2025: SPPG Segerawara, Sukoharjo (15 Orang).22 September 2025: SPPG Mekarmur, Jaya Coongkir (411 Orang).22 September 2025: SPPG Dauan Gemping Nggedirto (6 Orang).24 September 2025: SPPG Palang Gesikharjo Tuban (6 Orang).24 September 2025: SPPG Cipayung, Munjul (248 Orang).24 September 2025: SPPG Sukabumi Palabuhanratu Cilepus (32 Orang).24 September 2025: SPPG Kota Batu Batu Sisir (18 Orang).24 September 2025: SPPG Dojopoagaro, Ciampeujo (7 Orang).24 September 2025: SPPG Rembang, Rembang (188 Orang).25 September 2025: SPPG Duwaan Kaler, Subang (9 Orang).25 September 2025: SPPG Jatimekar, Situraja (1 Orang).25 September 2025: SPPG Manyway Catering Palabuan (45 Orang).25 September 2025: SPPG Kebumen, Petahanan (101 Orang).26 September 2025: SPPG Champelas, Bandung (195 Orang).30 September 2025: SPPG Champelas, Pasar Rebo (15 Orang).

    Wilayah III13 Januari 2025: SPPG Nunukan (90 Orang).24 Januari 2025: SPPG Kec. Ujung Bulu Calile 2 (4 Orang).27 Januari 2025: SPPG Pangkajene, Kap. Minasadene (7 Orang).23 April 2025: SPPG Bombana Rumbia (30 Orang).22 Juli 2025: SPPG Kota Kupang Kelapa Lima Cepaqa Barat (140 Orang).23 Juli 2025: SPPG Sumba Barat Daya Kota Tambolaka Rada (65 Orang).30 Juli 2025: SPPG Manokwari Manokwari Barat Padasari 1 (6 Orang).28 Agustus 2025: SPPG Kota Palu Palu Selatan Tatuna Utara (20 Orang).3 September 2025: SPPG Lombok Tengah, Pringgarata Murbaya (9 Orang).17 September 2025: SPPG Sumba Empang Banggaja 2 (109 Orang).17 September 2025: SPPG Banggai Kep. Tinggankung (338 Orang).18 September 2025: SPPG Sumba Empang Bunga Eja 2 (120 Orang).22 September 2025: SPPG Bulungan Tanjung Selor Tanjung Selor Hilir (2 Orang).24 September 2025: SPPG Pangi Moutong Paopa Nununrantai (2 Orang).24 September 2025: SPPG Lombok Barat (26 Orang).24 September 2025: SPPG Mamuju (27 Orang).24 September 2025: SPPG Kota Kupang Oebobo Liloa (11 Orang).

    Halaman 2 dari 4

    Simak Video “Video: Ombudsman Temukan Sederet Penyebab Kasus Keracunan MBG”
    [Gambas:Video 20detik]
    (suc/up)

  • Sekolah Rakyat di Kebumen Resmi Beroperasi, 100 Siswa Miskin Jadi Angkatan Pertama
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        1 Oktober 2025

    Sekolah Rakyat di Kebumen Resmi Beroperasi, 100 Siswa Miskin Jadi Angkatan Pertama Regional 1 Oktober 2025

    Sekolah Rakyat di Kebumen Resmi Beroperasi, 100 Siswa Miskin Jadi Angkatan Pertama
    Tim Redaksi
    KEBUMEN, KOMPAS.com
    – Bupati Kebumen Lilis Nuryani meresmikan pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Sekolah Rakyat Kebumen di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kecamatan Pejagoan, Selasa (30/9/2025).
    Sekolah Rakyat Kebumen hadir sebagai jawaban atas kebutuhan pendidikan gratis dan berasrama bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
    Sebanyak 100 siswa angkatan pertama resmi diterima, terdiri atas 53 putra dan 47 putri yang terjaring dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) Desil 1 dan 2.
    Dalam sambutannya, Bupati menekankan pentingnya peran orang tua.
    “Nanti anak-anaknya diberi semangat ya Pak Bu, karena anak-anak pasti masih canggung, masih baru, jadi malu-malu. Tolong diberi semangat agar betah dan nyaman sekolah di sini,” pesan Lilis.
    Acara peresmian ditandai dengan pemotongan pita dan penyerahan perlengkapan sehari-hari secara simbolis kepada siswa.
    Bupati beserta Forkopimda kemudian meninjau fasilitas sekolah, mulai dari ruang belajar, asrama, laboratorium komputer, perpustakaan, ruang olahraga, hingga ruang makan bersama.
    Plt Kepala Dinsos P3A Kebumen Yunita Prasetyani mengatakan MPLS akan berlangsung dua minggu.
    “Kami ingin anak-anak benar-benar betah. Karena itu kami siapkan bukan hanya guru, tetapi juga wali asuh, wali asrama, hingga dukungan dari Tagana untuk urusan dapur umum, keamanan, dan kebersihan,” jelas Yunita.
    Saat ini, Sekolah Rakyat Kebumen masih berstatus rintisan dengan kapasitas 100 siswa.
    Namun, pemerintah menargetkan kapasitasnya meningkat menjadi 1.000 siswa di lokasi definitif di Kecamatan Buayan, di atas lahan seluas 7 hektar yang sedang disiapkan.
    Sekolah Rakyat Kebumen merupakan rintisan ke-12 di Jawa Tengah dan masuk kategori C1.
    Dengan fasilitas lengkap serta dukungan Kementerian Sosial, sekolah ini diharapkan menjadi model pendidikan inklusif bagi anak-anak dari keluarga miskin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dapur SPPG TNI untuk MBG Diklaim Tak Pernah Alami Kasus Keracunan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        28 September 2025

    Dapur SPPG TNI untuk MBG Diklaim Tak Pernah Alami Kasus Keracunan Nasional 28 September 2025

    Dapur SPPG TNI untuk MBG Diklaim Tak Pernah Alami Kasus Keracunan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mayjen TNI Freddy Ardianzah memastikan bahwa Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tersebar di seluruh satuan TNI tidak pernah mengalami kasus keracunan.
    Hal ini disampaikan Freddy menanggapi maraknya kasus keracunan siswa usai menyantap makanan dari program MBG.
    “Sampai saat ini, TNI tidak pernah menerima laporan adanya kasus keracunan makanan bergizi (MBG) yang dikonsumsi oleh para siswa penerima program dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) TNI,” kata Freddy, saat dihubungi wartawan, dikutip Minggu (28/9/2025).
    Freddy mengatakan, seluruh proses pengolahan dan distribusi makanan di lingkungan SPPG TNI berjalan sesuai prosedur standar yang ketat.
    Dia menyebut, pelaporan selalu diberikan ke komando terhadap pencapaian dan hal-hal yang menonjol untuk pencegahan, sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
    Freddy juga menekankan bahwa setiap dapur SPPG TNI wajib memenuhi standar higienitas, keamanan, dan kelayakan gizi agar aman dikonsumsi.
    “TNI sangat memperhatikan aspek keamanan pangan. Pengawasan dilakukan secara berlapis, mulai dari proses pemilihan bahan baku, penyimpanan, pengolahan di dapur lapangan, hingga distribusi kepada siswa,” ujar dia.
    Freddy menuturkan, pengawasan kualitas makanan di SPPG TNI melibatkan beberapa unsur.
    Pertama, Satuan Kesehatan TNI yang secara rutin melakukan pengecekan kesehatan pangan.
    Kedua, tim logistik TNI yang memastikan ketersediaan bahan sesuai standar.
    Selain itu, terdapat pengawasan internal berjenjang dari komandan satuan yang bertanggung jawab langsung terhadap jalannya program.
    “Dengan sistem ini, kualitas makanan di SPPG TNI selalu terjamin aman, sehat, dan bergizi,” ucap dia.
    Sebelumnya diberitakan, Program MBG kembali menjadi sorotan setelah terjadinya sejumlah kasus keracunan massal di berbagai daerah, termasuk Salatiga, Rembang, dan Kebumen, serta kabupaten/kota lainnya di Jawa Tengah.
    Korban terbanyak tercatat di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
    Lebih dari 800 siswa harus menjalani pengobatan setelah keracunan usai menyantap MBG.
    Sementara di Jawa Tengah, kejadian serupa terjadi di sejumlah daerah.
    Terakhir, setidaknya 60 siswa harus dilarikan ke Puskesmas setelah menyantap MBG.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tragis, Berburu Emas Berujung Maut

    Tragis, Berburu Emas Berujung Maut

    Y

    OlehYoga NugrahaDiperbaharui 30 Okt 2025, 12:30 WIB

    Diterbitkan 30 Okt 2025, 12:12 WIB

    Hujan deras yang mengguyur wilayah Kebumen, Jawa Tengah, menyebabkan sebuah tambang emas yang diduga ilegal di Dukuh Londeng, Desa Jladri, Kecamatan Buayan longsor pada Selasa sore.

  • Wali Murid di Kebumen Sebut Soto MBG Diduga Jadi Penyebab Keracunan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        26 September 2025

    Wali Murid di Kebumen Sebut Soto MBG Diduga Jadi Penyebab Keracunan Regional 26 September 2025

    Wali Murid di Kebumen Sebut Soto MBG Diduga Jadi Penyebab Keracunan
    Tim Redaksi
    KEBUMEN, KOMPAS.com
    – Salah seorang wali murid, Saryono, mengungkap bahwa dugaan keracunan makanan dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kebumen berawal dari menu soto.
    Putrinya, Senandung, siswi kelas 3 SMP Madrasah Wathoniyah Islamiyah, mengalami gejala pusing dan mual setelah mengonsumsi soto dari MBG.
    Saryono menerima informasi kejadian tersebut sekitar pukul 22.00 WIB dari grup WhatsApp madrasah. Ia langsung mendatangi lokasi pukul 03.00 pagi untuk menemui putrinya.
    Menurut keterangan putrinya, makanan MBG dibagikan sekitar pukul 12.30 siang. Gejala mulai terasa setelah waktu asar, sekitar pukul 15.30 hingga 16.00 WIB.
    “Ada beberapa yang kuah sotonya sudah seperti mau basi,” ujar Saryono, Jumat (26/9/2025).
    Selain soto, menu MBG hari itu juga menyajikan ayam. Namun, Saryono memastikan ayam dalam kondisi baik.
    Meski putrinya sempat sakit, Saryono mengaku tetap mengizinkan anaknya mengonsumsi makanan MBG.
    Ia hanya berharap pihak pengelola dapur MPK bisa melakukan evaluasi.
    “Ya, istilahnya karena ini program pemerintah kan ya tujuannya baik, lah, istilahnya untuk peningkatan gizi dan kesehatan muridnya,” kata Saryono.
    “Cuman tinggal nanti evaluasi di dapurnya agar misalkan untuk makanan itu dipilah-pilah, misalkan masak-masak pagi, ya, mungkin dikirimnya pagi seperti itu,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Ingatkan, Flyover Pesing Tergolong JLNT, Bukan untuk Motor Roda Dua

    Polisi Ingatkan, Flyover Pesing Tergolong JLNT, Bukan untuk Motor Roda Dua

    JAKARTA – Polres Metro Jakarta Barat mengimbau pemotor agar tidak melintasi jalan layang (flyover) Pesing menyusul kecelakaan yang menewaskan seorang pengendara akibat terlindas truk di lokasi tersebut pada Selasa, 23 September.

    Selain kecelakaan tersebut, jalan layang itu juga termasuk dalam kategori Jalan Layang Non Tol (JLNT) yang tidak diperuntukkan bagi kendaraan roda dua.

    Kepala Urusan Pembinaan Operasi (KBO) Satlantas Polres Metro Jakarta Barat AKP Sudarmo menyebutkan jalur flyover Pesing itu tergolong sempit, memiliki hembusan angin cukup kencang, dan sudah menelan banyak korban akibat kecelakaan lalu lintas.

    “Sudah ada rambu yang terpasang jelas, motor dilarang melintas di jalur ini. Imbauan ini demi keselamatan bersama, karena jalur tersebut rawan kecelakaan bahkan sampai menimbulkan korban jiwa,” ucap Sudarmo, dikutip dari ANTARA, Rabu, 24 September.

    Selama ini, pihaknya rutin melakukan sosialisasi melalui spanduk, flyer, hingga pengeras suara mobil mengenai larangan tersebut.

    “Selain itu, pihak kepolisian juga telah melakukan sejumlah operasi keselamatan hingga menempatkan mobil ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) di lokasi untuk menindak pengendara yang masih nekat melintas,” kata Sudarmo.

    Melalui upaya tersebut, diharapkan masyarakat lebih disiplin dalam berlalu lintas, mematuhi aturan, serta menempatkan keselamatan sebagai prioritas utama dalam berkendara.

    “Keselamatan adalah hal paling berharga. Mari bersama-sama menjaga diri, keluarga, dan pengguna jalan lain dengan menaati aturan yang ada,” imbau Sudarmo.

    Sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di atas flyover Pesing, Jakarta Barat, pada Selasa, 23 September, siang, yang mengakibatkan seorang pengendara motor meninggal dunia di lokasi kejadian.

    Akibat peristiwa tersebut, kemacetan panjang terjadi hingga membuat sejumlah penumpang Transjakarta turun dari bus.

    Kepala Unit Penagakan Hukum Polres Metro Jakarta Barat AKP Joko Siswanto menerangkan korban yang meninggal dunia itu bernama Kasiran (49), mengendarai motor berpelat nomor R 4571 XD.

    Korban tewas terlindas truk yang datang dari arah berlawanan setelah dia menabrak pembatas jalan flyover tersebut.

    Menurut Joko, selain sepeda motor dan truk, kecelakaan maut itu juga melibatkan sebuah mobil pribadi.

    Dia menjelaskan korban yang merupakan warga Kebumen, Jawa Tengah, itu sedang melajukan motornya dari arah timur menuju barat.

    “Sesampainya di dekat tanjakan flyover, korban kehilangan kendali hingga menabrak pembatas jalan,” jelas Joko.

    Akibatnya, motor terpental ke arah berlawanan, sedangkan korban terjatuh dan terlindas oleh truk Hino bak terbuka.

    Tak berhenti sampai di situ, sepeda motor yang terlepas dari kendali itu juga terus melaju dan menabrak mobil Daihatsu boks bernomor polisi B 9970 KCA yang dikemudikan oleh Arif Setiantoko (36), seorang warga Jakarta Selatan.

    Akibat kecelakaan tersebut, motor korban mengalami kerusakan cukup parah, terutama pada bagian depan dan samping kanan.

    “Saat ini, jenazah pemotor sudah dievakuasi ke RSUD Tangerang,” tegas Joko.

  • Ada pengendara tewas, pemotor diimbau tak lintasi “flyover” Pesing

    Ada pengendara tewas, pemotor diimbau tak lintasi “flyover” Pesing

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Barat mengimbau pemotor agar tidak melintasi jalan layang (flyover) Pesing menyusul kecelakaan yang menewaskan seorang pengendara akibat terlindas truk di lokasi tersebut pada Selasa (23/9).

    Selain kecelakaan tersebut, jalan layang itu juga termasuk dalam kategori Jalan Layang Non Tol (JLNT) yang tidak diperuntukkan bagi kendaraan roda dua.

    Kepala Urusan Pembinaan Operasi (KBO) Satlantas Polres Metro Jakarta Barat AKP Sudarmo menyebutkan jalur flyover Pesing itu tergolong sempit, memiliki hembusan angin cukup kencang, dan sudah menelan banyak korban akibat kecelakaan lalu lintas.

    “Sudah ada rambu yang terpasang jelas, motor dilarang melintas di jalur ini. Imbauan ini demi keselamatan bersama, karena jalur tersebut rawan kecelakaan bahkan sampai menimbulkan korban jiwa,” ucap Sudarmo saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Selama ini, pihaknya rutin melakukan sosialisasi melalui spanduk, flyer, hingga pengeras suara mobil mengenai larangan tersebut.

    “Selain itu, pihak kepolisian juga telah melakukan sejumlah operasi keselamatan hingga menempatkan mobil ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) di lokasi untuk menindak pengendara yang masih nekat melintas,” kata Sudarmo.

    Melalui upaya tersebut, diharapkan masyarakat lebih disiplin dalam berlalu lintas, mematuhi aturan, serta menempatkan keselamatan sebagai prioritas utama dalam berkendara.

    “Keselamatan adalah hal paling berharga. Mari bersama-sama menjaga diri, keluarga, dan pengguna jalan lain dengan menaati aturan yang ada,” imbau Sudarmo.

    Sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di atas flyover Pesing, Jakarta Barat, pada Selasa (23/9) siang, yang mengakibatkan seorang pengendara motor meninggal dunia di lokasi kejadian.

    Akibat peristiwa tersebut, kemacetan panjang terjadi hingga membuat sejumlah penumpang Transjakarta turun dari bus.

    Kepala Unit Penagakan Hukum Polres Metro Jakarta Barat AKP Joko Siswanto menerangkan korban yang meninggal dunia itu bernama Kasiran (49), mengendarai motor berpelat nomor R 4571 XD.

    Korban tewas terlindas truk yang datang dari arah berlawanan setelah dia menabrak pembatas jalan flyover tersebut.

    Menurut Joko, selain sepeda motor dan truk, kecelakaan maut itu juga melibatkan sebuah mobil pribadi.

    Dia menjelaskan korban yang merupakan warga Kebumen, Jawa Tengah, itu sedang melajukan motornya dari arah timur menuju barat.

    “Sesampainya di dekat tanjakan flyover, korban kehilangan kendali hingga menabrak pembatas jalan,” jelas Joko.

    Akibatnya, motor terpental ke arah berlawanan, sedangkan korban terjatuh dan terlindas oleh truk Hino bak terbuka.

    Tak berhenti sampai di situ, sepeda motor yang terlepas dari kendali itu juga terus melaju dan menabrak mobil Daihatsu boks bernomor polisi B 9970 KCA yang dikemudikan oleh Arif Setiantoko (36), seorang warga Jakarta Selatan.

    Akibat kecelakaan tersebut, motor korban mengalami kerusakan cukup parah, terutama pada bagian depan dan samping kanan.

    “Saat ini, jenazah pemotor sudah dievakuasi ke RSUD Tangerang,” tegas Joko.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 3 Hari Pencarian, Wisatawan Asal Jakarta Ditemukan Meninggal Tenggelam di Pantai Wisata Sukabumi

    3 Hari Pencarian, Wisatawan Asal Jakarta Ditemukan Meninggal Tenggelam di Pantai Wisata Sukabumi

    Liputan6.com, Sukabumi – Upaya pencarian terhadap Awwal Salas Al Faruq (20), seorang wisatawan asal Jakarta yang tenggelam di Pantai Wisata Kebon Kalapa Sukabumi, Jawa Barat (Jabar) akhirnya membuahkan hasil.

    Jasad korban wisatawan itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia oleh tim SAR gabungan pada Selasa 23 September 2025.

    Korban dilaporkan terseret arus ke tengah laut saat berenang pada Minggu 21 September 2025 sekitar pukul 10.30 WIB. Kejadian tragis ini terjadi di Pantai Wisata Kebon Kalapa, yang terletak di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

    Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Jakarta, Akhmad Rizkiansah, menjelaskan kronologi diterimanya laporan mengenai insiden ini.

    “Pada hari Minggu 21 September 2025 pukul 12.30 WIB, kami mendapatkan info dari anggota Polair Polres Sukabumi,” ujar Akhmad, Selasa 23 September 2025.

    Mendapat laporan tersebut, tim langsung bergerak cepat melakukan pencarian korban. Setelah pencarian intensif selama tiga hari, jasad Awwal Salas Al Faruq akhirnya ditemukan.

    “Alhamdulillah, di hari ketiga tadi pagi pukul 06.43 WIB, kami menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia,” tutur Akhmad.

    Jasad korban ditemukan pada pukul 06.43 WIB di sekitar perairan Pantai Cimaja. Korban ditemukan dalam kondisi terapung dan tertelungkup di atas permukaan air, dengan radius 3 mil laut (Nautical Miles) dari lokasi kejadian awal. Setelah ditemukan, jasad korban segera dievakuasi.

    “Korban langsung dibawa dan dievakuasi menuju ke RSUD Palabuhanratu untuk kemudian kita serahkan kepada pihak keluarga,” kata Akhmad.

     

    Jasad Nelayan Korban Perahu Terbalik di Laut Selatan Kebumen Ditemukan Mengapung

  • Hari Ini Peternak Bisa Beli Jagung di Bulog Rp 5.500/Kg

    Hari Ini Peternak Bisa Beli Jagung di Bulog Rp 5.500/Kg

    Jakarta

    Pemerintah resmi meluncurkan jagung Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan harga Rp 5.500/kilogram (kg) untuk peternak ayam petelur dan pedaging. Langkah ini dilakukan karena saat ini harga jagung sebagai bahan pakan ternak tengah melonjak.

    “Hari ini ada jagung ini ready stock dan siap didistribusikan 52.400 ton. Anggaran yang disiapkan Badan Pangan Nasional Rp 78 miliar. Jadi nggak usah khawatir Peternak mandiri, peternak rakyat ini menjadi prioritas sampai dengan akhir tahun ini,” kata Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dalam konferensi pers di Badan Pangan Nasional, Jakarta, Rabu (24/9/2025).

    Arief mengatakan peternak dapat membeli SPHP jagung langsung ke Perum Bulog. Dia menjelaskan harga Rp 5.500/kg bisa diterima karena sudah mendapatkan subsidi dari pemerintah.

    “Badan Pangan Nasional menyiapkan skema Rp 5.500/kg dan dibuatkan skema sedemikian rupa, sehingga Rp 5.500 itu petani bisa terima di situ ada komponen ongkos kirim, pengiriman dan lain-lain, itu pemerintah yang tanggung,” tegasnya.

    Saat ini stok jagung di gudang Perum Bulog sebanyak 70.000 ton. Dengan pendistribusian 52.400 ton untuk peternak ayam, maka masih ada ketersediaan stok di gudang Bulog.

    “Untuk stabilisasi jagung juga sama, Bulog punya stok sekitar 70.000 ton, yang 52.000 ini kita mau lepas. Mudah-mudahan bisa membantu saudara-saudara kita peternak petelur,” jelasnya.

    Dalam kesempatan itu, Koordinator Rumah Kebersamaan Peternak Layer Mandiri (Blitar Kediri Tulungagung Malang Trenggalek) Eti Marlina mengungkap saat ini harga jagung untuk pakan peternak telah melonjak ke level Rp 6.000/kg sampai Rp 8.000/kg. Padahal harga acuan pembelian (HAP) jagung saat ini ditentukan Rp 5.500/kg.

    “Ini sangat membantu kami, Bapak-Ibu semua di mana jagung sudah menyentuh harga Rp 6.000, Rp 7.000, Rp 8.000. Dan besar harapan kami, ini akan membuat harga jagung jadi stabil dan peternak, terutama mikro kecil, UMKM. Itu bisa segera menikmati harga jagung dengan harga wajar. Kami tidak minta harga murah, tapi harga wajar,” terangnya.

    Tonton juga video “Polres Kebumen Distribusikan 50 Ton Hasil Panen Jagung Koperasi” di sini:

    (ada/rrd)