kab/kota: Kebon Jeruk

  • Kriminal kemarin jasad anak Penjaringan hingga kasus Zaskia adya Mecca

    Kriminal kemarin jasad anak Penjaringan hingga kasus Zaskia adya Mecca

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa berkaitan dengan keamanan menghiasi Jakarta yang terjadi pada Rabu (24/9) kemarin, mulai dari jasad perempuan di Penjaringan hingga Zaskia Adya Mecca.

    Berikut berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. RS Polri dalami tanda kekerasan pada jasad perempuan di Penjaringan

    Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur mendalami adanya tanda kekerasan pada jasad seorang anak perempuan berinisial AR (8) yang ditemukan di kamar indekos di Jalan Arwana Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (21/9).

    “Kami melakukan pemeriksaan tambahan untuk memastikan sebab kematian. Jadi masih proses. Ada dugaan akibat kekerasan tumpul,” kata Kabid Yandokpol RS Polri Kombes Ahmad Fauzi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu.

    Selengkapnya di sini

    2. Polisi kumpulkan rekaman CCTV penganiayaan karyawan Zaskia Adya Mecca

    Kepolisian mengumpulkan rekaman kamera pengawas (CCTV) terkait dugaan kasus penganiayaan terhadap karyawan pemain film Zaskia Adya Mecca yang bernama Faisal saat mengantarkan anak pesohor itu ke sekolah di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

    “Kita mencari saksi-saksi, mengumpulkan bukti-bukti berupa CCTV yang ada di tempat kejadian,” kata Kapolsek Pasar Minggu Kompol Anggiat Sinambela kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

    Selengkapnya di sini

    3. Suami pembunuh istri di Kebon Jeruk terancam 15 tahun penjara

    Polisi menegaskan pria pembunuh istri di Jalan Puri Kembangan, Gang Pandan, RT 011/005, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk pada Selasa (23/9), diancam maksimal 15 tahun penjara.

    “Pelaku dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan,” kata Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Nur Aqsha Ferdianto saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Selengkapnya di sini

    4. Polisi tangkap pencuri ijazah yang minta uang tebusan kepada korban

    Polsek Sunda Kelapa Jakarta Utara menangkap pria berinisal TM (25) yang mencuri delapan lembar ijazah korban berinisial HV (25) serta meminta uang tebusan kepada korban jika ingin mendapatkan dokumen itu kembali.

    “Pria ini berinisial TM (25), seorang pria tunakarya yang nekat mencuri delapan lembar dokumen asli ijazah sekolah,” kata Kapolsek Sunda Kelapa AKP Hitler Napitupulu dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.

    Selengkapnya di sini

    5. Pansus DPRD temukan parkir liar di lahan Pemprov DKI Jakarta

    Panitia Khusus (Pansus) Perparkiran DPRD DKI menemukan parkir liar di lahan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mengakibatkan kerugian pemerintah mencapai Rp37,8 miliar selama lebih dua dekade.

    Ketua Pansus Perparkiran DPRD DKI Jakarta Ahmad Lukman Jupiter mengungkapkan lahan milik Pemprov DKI seluas 4.300 meter persegi (m2) telah dikuasai pihak tidak bertanggung jawab dan dijadikan kantong parkir selama lebih dari dua dekade tanpa menyetor pajak.

    Selengkapnya di sini

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Risbiani Fardaniah
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Imbas kemacetan, pemotor butuh 1,5 jam untuk tempuh Cideng-Petamburan

    Imbas kemacetan, pemotor butuh 1,5 jam untuk tempuh Cideng-Petamburan

    Jakarta (ANTARA) – Kemacetan parah menyebabkan pengendara ojek online bernama Zaki (33) menempuh jarak tiga kilometer dari kawasan Cideng, Tanah Abang (Jakarta Pusat) menuju Halte Grogol Petamburan, Slipi (Jakarta Barat) dalam waktu 1,5 jam.

    “Parah, macet banget pokoknya. Sampai keringatan di jalan ini saya. Enggak bergerak sama sekali, motor aja enggak bisa nyelip,” kata Zaki di kolong Halte Slipi Petamburan, Rabu malam.

    Kemacetan tidak hanya terjadi ruas jalan utama, tetapi juga menjorok ke area perkampungan warga.

    “Di Petamburan mah sampai ke dalam gang macetnya. Jadi, alternatif juga sudah enggak bisa. Mati semua jalan,” katanya.

    Kemacetan diperparah dengan adanya sejumlah kendaraan roda empat yang mogok di sepanjang Jalan KS Tubun saat terjebak kemacetan.

    “Mobil sama bus itu terjebak, enggak tahu berapa lama. Dua kali lipatnya motor kali. Sampai beberapa pada mogok,” kata Zaki.

    Kemacetan juga meluas hingga ke Jalan Panjang, Kebon Jeruk (Jakarta Barat). Kesaksian seorang pengendara bernama Pras, dirinya butuh waktu hingga dua jam Halte Slipi Petamburan.

    “Kayaknya jaraknya juga enggak seberapa, biasanya paling 10 atau 15 menit. Ini saya sudah dua jam di jalan, mau pulang kerja,” kata Pras yang tengah berhenti di lampu merah.

    Pras pun sempat mencari jalur alternatif dari arah Jalan Panjang, namun upayanya nihil lantaran semua jalur telah ikut mengalami kemacetan.

    “Apalagi di jalan kecil ada mobil mobil yang mencari jalan, bikin makin ruwet. GPS saya sampai bingung mengarahkan. Ini macet hari kerja kayak macet lebaran,” katanya.

    Dari info temannya, dari jam 4 sore sudah macet parah. “Saya sengaja pulang agak malem, tapi ternyata malah makin parah,” katanya.

    Sebelumnya diberitakan, Polda Metro Jaya menyebutkan bahwa arus lalu lintas dari arah Semanggi menuju Slipi (Jakarta Barat) dan arah sebaliknya macet parah karena Gerbang Tol Semanggi 1 ditutup untuk perbaikan.

    “Gerbang Tol Semanggi 1 lagi tahap perbaikan karena dampak dari yang dibakar kemarin (aksi unjuk rasa Agustus 2025),” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Komarudin saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

    Arus kendaraan pun dialihkan ke Gerbang Tol Semanggi 2, kendati hanya satu gerbang yang dapat digunakan.

    “Sehingga masyarakat yang akan masuk Gerbang Tol Semanggi 1, dialihkan ke Gerbang Tol Semanggi 2,” katanya.

    Gerbang Tol Semanggi 2 juga hanya satu gerbang yang bisa digunakan. “Satu gardunya juga perbaikan,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Terjebak Macet Parah, Pemotor Butuh Waktu 1,5 Jam Tempuh Cideng-Petamburan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 September 2025

    Terjebak Macet Parah, Pemotor Butuh Waktu 1,5 Jam Tempuh Cideng-Petamburan Megapolitan 24 September 2025

    Terjebak Macet Parah, Pemotor Butuh Waktu 1,5 Jam Tempuh Cideng-Petamburan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Seorang pengemudi ojol bernama Zaki (33) mengeluhkan kemacetan parah yang terjadi di wilayah Slipi, Jakarta Barat, hingga Semanggi, Jakarta Pusat, pada Rabu (24/9/2025) malam.
    Zaki mengatakan, kemacetan tersebut meluas hingga ke Palmerah, Petamburan, Cideng, dan Tanah Abang.
    Ia mengaku butuh waktu sekitar 1,5 jam untuk menempuh jarak tiga kilometer dari Cideng menuju Halte Grogol Petamburan.
    “Parah, macet banget pokoknya. Sampe keringetan di jalan ini saya. Enggak bergerak sama sekali, motor aja enggak bisa nyelip,” kata Zaki kepada K
    ompas.com
    , Rabu.
    Kemacetan, lanjut Zaki, tidak hanya terjadi di jalan utama, tetapi juga merembet ke jalan perkampungan.
    “Di Petamburan mah nyampe ke dalem gang macetnya. Jadi, alternatif juga udah enggak bisa. Mati semua jalan,” ucapnya.
    Ia bahkan melihat sejumlah mobil dan bus mogok di sepanjang Jalan K.S. Tubun akibat terlalu lama terjebak macet.
    “Mobil sama bus tuh kejebak enggak tau tuh berapa lama, dua kali lipatnya motor kali. Sampe beberapa pada mogok,” imbuhnya.
    Senada, Pras, pengendara yang melintas dari Jalan Panjang, Kebon Jeruk juga mengaku membutuhkan waktu lebih dari satu jam untuk menuju Palmerah.
    “Kayaknya jaraknya juga enggak seberapa, biasanya paling 10 atau 15 menit. Ini saya udah dua jam di jalan, mau pulang kerja,” ucap Pras yang tengah berhenti di lampu merah.
    Pras mengatakan sudah mencoba jalur alternatif, tetapi tidak ada yang bisa digunakan karena semua jalan mengalami macet.
    “Apalagi di jalan kecil ada mobil-mobil yang nyari jalan, bikin makin ruwet. GPS saya sampai bingung ngarahin. Ini macet hari kerja kayak macet lebaran,” ucapnya.
    “Dari info temen saya, dari jam 4 tadi udah macet parah. Saya sengaja pulang agak malem, tapi ternyata malah makin parah,” imbuhnya.
    Sebelumnya diberitakan, kemacetan parah melanda sejumlah wilayah Jakarta pada Rabu (24/9/2025) sore menuju malam.
    Kepadatan lalu lintas paling parah terjadi di sepanjang Jalan Letjen S. Parman, Slipi, Jakarta Barat, hingga Jalan Gatot Subroto dari arah Grogol menuju Pancoran, Jakarta Selatan.
    Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin menjelaskan, kemacetan parah ini dipicu oleh beberapa faktor yang terjadi bersamaan.
    Faktor utama adalah penutupan Gerbang Tol (GT) Semanggi 1 yang masih dalam perbaikan setelah insiden pembakaran oleh orang tidak dikenal saat aksi unjuk rasa pada Agustus 2025 lalu.
    “Dampak kemacetan ini karena Gerbang Tol Semanggi 1 saat ini ditutup untuk beberapa hari ke depan,” ujar Komarudin kepada
    Kompas.com
    , Rabu
    Akibat penutupan tersebut, seluruh kendaraan yang hendak masuk tol dialihkan ke GT Semanggi 2.
    Namun, GT Semanggi 2 juga tidak beroperasi secara penuh karena hanya terdapat satu gardu yang bisa digunakan pengendara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Suami pembunuh istri di Kebon Jeruk terancam 15 tahun penjara

    Suami pembunuh istri di Kebon Jeruk terancam 15 tahun penjara

    Jakarta (ANTARA) – Polisi menegaskan pria pembunuh istri di Jalan Puri Kembangan, Gang Pandan, RT 011/005, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk pada Selasa (23/9), diancam maksimal 15 tahun penjara.

    “Pelaku dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan,” kata Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Nur Aqsha Ferdianto saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Dia mengungkapkan pelaku berinisial W (55) itu membunuh istrinya S (49) akibat pertengkaran rumah tangga yang memuncak.

    Menurut dia, pelaku dan korban itu telah menikah selama 29 tahun, namun diketahui hubungan keduanya kurang harmonis belakangan ini.

    “Korban meninggalkan pelaku dengan alasan kebutuhan hidupnya tidak terpenuhi oleh sang suami,” kata Aqsha.

    Pertengkaran keduanya pun memuncak saat korban hendak pergi ke Kendal, Jawa Tengah.

    Keinginan korban itu membuat pelaku merasa takut kehilangan istrinya, hingga pelaku menceritakan kegelisahannya kepada tetangga.

    “Dalam kondisi emosi, pelaku menjerat leher korban dengan tali tas hingga tak bernyawa,” ujar Aqsha.

    Setelah kejadian itu, pelaku mengunci rumah dan mendatangi Polsek Kembangan untuk menyerahkan diri. Namun karena pembunuhan terjadi di Kebon Jeruk, maka pelaku diserahkan ke Polsek Kebon Jeruk.

    Tak lama setelah pelaku menyerahkan diri, polisi langsung menuju lokasi kejadian dan menemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia di ruang tamu.

    “Sejumlah barang bukti, termasuk pakaian korban dan tali tas yang digunakan untuk menghabisi nyawa korban, telah diamankan,” imbuh Aqsha.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pertengkaran yang memuncak jadi penyebab suami bunuh istri di Jakbar

    Pertengkaran yang memuncak jadi penyebab suami bunuh istri di Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Polisi mengungkapkan seorang pria berinisial W (55) membunuh istrinya S (49) di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Selasa (23/9), akibat pertengkaran rumah tangga yang memuncak.

    Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Nur Aqsha Ferdianto menyebutkan pelaku dan korban itu telah menikah selama 29 tahun, namun diketahui hubungan keduanya kurang harmonis belakangan ini.

    “Korban meninggalkan pelaku dengan alasan kebutuhan hidupnya tidak terpenuhi oleh sang suami,” kata Aqsha saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Pertengkaran keduanya pun memuncak saat korban hendak pergi ke Kendal, Jawa Tengah.

    Keinginan korban itu membuat pelaku merasa takut kehilangan istrinya, hingga pelaku menceritakan kegelisahannya kepada tetangga.

    “Dalam kondisi emosi, pelaku menjerat leher korban dengan tali tas hingga tak bernyawa,” ujar Aqsha.

    Setelah kejadian itu, pelaku mengunci rumah dan mendatangi Polsek Kembangan untuk menyerahkan diri. Namun karena pembunuhan terjadi di Kebon Jeruk, maka pelaku diserahkan ke Polsek Kebon Jeruk.

    Tak lama setelah pelaku menyerahkan diri, polisi langsung menuju lokasi kejadian dan menemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia di ruang tamu.

    “Sejumlah barang bukti, termasuk pakaian korban dan tali tas yang digunakan untuk menghabisi nyawa korban, telah diamankan,” imbuh Aqsha.

    Sebelumnya, seorang wanita berinisial S (49) tewas akibat dibunuh suaminya yang berinisial W (55) di Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Selasa (23/9).

    Peristiwa itu pun memunculkan kesaksian sejumlah tetangga.

    Salah satunya Sumarni, tetangga korban. Ia menyebutkan Wisman sempat beberapa kali menyampaikan kegelisahannya lantaran merasa istrinya berubah.

    “Wisman pernah bilang ke saya, ‘Kok sekarang saya sering mikirin dia (istri)’. Dari situ saya sudah merasa dia kayaknya cemburu,” ujar Sumarni kepada wartawan di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa.

    Menurut kesaksian Sumarni, korban sering keluar rumah dan berkumpul bersama teman-temannya, salah satunya ke tempat karaoke.

    Perilaku itu yang diduga Sumarmi menjadi pemicu kecemburuan Wisman.

    Kendati demikian, kata dia, tidak ada tanda-tanda pertengkaran yang mencolok selama mereka tinggal di lingkungan tersebut selama lebih dari satu tahun.

    “Saya enggak pernah dengar mereka ribut. Tapi kalau Wisman, emang dari dulu kasar orangnya,” kata Sumarni.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Info Kepadatan Tol Arah Jakarta Pagi Ini: Cilandak-Fatmawati Cililitan-Cawang

    Info Kepadatan Tol Arah Jakarta Pagi Ini: Cilandak-Fatmawati Cililitan-Cawang

    Jakarta

    Lalu lintas di sejumlah ruas tol arah Jakarta pagi ini mengalami kepadatan di sejumlah titik. Kepadatan tersebut akibat padatnya volume kendaraan, salah satunya di Tol Cilandak arah Fatmawati.

    “Situasi lalu lintas di Gerbang Tol Cilandak Utama arah Fatmawati maupun Antasari Jakarta Selatan terpantau padat,” kata TMC Polda Metro Jaya, melalui akun X-nya, Rabu (24/9/2025).

    Selain itu kepadatan juga terjadi di sejumlah titik di Tol arah Jakarta pagi ini, salah satunya Tol Jagorawi. Kepadatan tersebut terjadi akibat volume lalin ke arah Cawang.

    “Tol Jagorawi TMII KM 06 – KM 05 arah Cawang padat, kepadatan volume lalin. Cililitan KM 02 – Cawang KM 00 padat, kepadatan arah Tebet,” kata Jasa Marga.

    Sementara itu, lalin di Tol Japek arah Jakarta juga mengalami kemacetan hari ini akibat padatnya volume kendaraan. Jasa Marga juga menginformasikan adanya perbaikan jalan di Tol Cibitung arah Jakarta tepatnya di Km 25+618 arah Km 25+419 di lajur 1-2.

    “Kunciran KM 16 – KM 14 arah Tomang padat, kepadatan volume lalin. Kunciran KM 13 – Karang Tengah KM 09 padat, kepadatan volume lalin. Kembangan KM 08 – Kedoya KM 04 padat, kepadatan volume lalin,” katanya.

    Petugas telah memberlakukan contraflow di Tol Janger di Kebon Jeruk arah Underpass Tomang tepatnya di Kebon Jeruk Km 03+400 di lajur kanan. Contraflow diberlakukan untuk mengurai kepadatan.

    (yld/wnv)

  • Wanita di Jakbar Diduga Dibunuh Suami, Pelaku Serahkan Diri ke Polisi

    Wanita di Jakbar Diduga Dibunuh Suami, Pelaku Serahkan Diri ke Polisi

    Jakarta

    Seorang wanita berinisial S (49) diduga tewas dibunuh suaminya yang berinisial W (55) di rumahnya di Jalan Pandan II RT 011 RW 005 Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Korban ditemukan dengan luka jeratan tali pada lehernya.

    “Kita cek itu, kita ke TKP ditemukan tali, tali tas itu. Kita coba cek dengan dokter nanti hasil pemeriksaan dokter,” kata Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Ganda dilansir Antara, Rabu (24/9/2025).

    Korban pertama kali ditemukan oleh anak laki-lakinya yang pulang bekerja lantaran ibunya tak bisa dihubungi. Adapun saat anak korban berangkat kerja pada pagi harinya, kedua orang tuanya itu masih tertidur.

    “(Ditemukan) sama anaknya. Anaknya siang dia pulang kerja, pas dia buka pintu. Kita lagi mengarah ke jalan ke rumah kontrakan bersama pelaku. Pas kita sampai ada anaknya juga belum lama sampai,” jelasnya.

    Usai melancarkan aksinya, terduga pelaku lantas menyerahkan diri ke Polsek Kembangan. Namun, karena lokasi pembunuhan berada di Kebon Jeruk, makan pelaku pu diserahkan ke Polsek Kebon Jeruk.

    Saat ini jenazah korban telah dibawa ke RS Polri untuk proses autopsi guna mengetahui penyebab pasti terkait kematiannya.
    Sementara itu, terkait motif pembunuhan diduga pelaku sakit hati karena menuding istrinya berselingkuh.

    “Sementara karena diduga korban ada perselingkuhan tapi kami masih dalami lagi benar ga informasi itu. Kita cross check informasi yang ada dengan data penyelidikan kita,” imbuhnya.

    (wnv/wnv)

  • Wanita tewas dibunuh suami di Jakbar, ini kesaksian warga

    Wanita tewas dibunuh suami di Jakbar, ini kesaksian warga

    Jakarta (ANTARA) – Tewasnya seorang wanita berinisial S (49) akibat dibunuh suaminya yang berinisial W (55) di Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, memunculkan kesaksian sejumlah tetangga.

    Salah satunya Sumarni, tetangga korban. Ia menyebutkan Wisman sempat beberapa kali menyampaikan kegelisahannya lantaran merasa istrinya berubah.

    “Wisman pernah bilang ke saya, ‘Kok sekarang saya sering mikirin dia (istri)’. Dari situ saya sudah merasa dia kayaknya cemburu,” ujar Sumarni kepada wartawan di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa.

    Menurut kesaksian Sumarni, korban sering keluar rumah dan berkumpul bersama teman-temannya, salah satunya ke tempat karaoke.

    Perilaku itu yang diduga Sumarmi menjadi pemicu kecemburuan Wisman.

    Kendati demikian, kata dia, tidak ada tanda-tanda pertengkaran yang mencolok selama mereka tinggal di lingkungan tersebut selama lebih dari satu tahun.

    “Saya enggak pernah dengar mereka ribut. Tapi kalau Wisman, emang dari dulu kasar orangnya,” kata Sumarni.

    Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Ganda mengatakan korban memiliki luka jeratan tali pada lehernya saat ditemukan.

    “Kita cek itu, kita ke TKP (tempat kejadian perkara) ditemukan tali, tali tas itu. Kita coba cek dengan dokter nanti hasil pemeriksaan dokter,” kata Ganda saat dihubungi di Jakarta, Selasa malam.

    Korban pertama kali ditemukan oleh anak laki-lakinya sepulang kerja lantaran dihubungi oleh teman ibunya yang mengatakan sang ibu tidak dapat dihubungi.

    Saat anak korban berangkat kerja pada pagi harinya, kedua orang tuanya itu diketahui masih tertidur.

    “(Ditemukan) sama anaknya. Anaknya siang dia pulang kerja, pas dia buka pintu. Kita lagi mengarah ke jalan, ke rumah kontrakan bersama pelaku. Pas kita sampai ada anaknya juga belum lama sampai,” ungkap Ganda.

    Setelah melancarkan aksinya, terduga pelaku lantas menyerahkan diri ke Polsek Kembangan. Namun karena lokasi pembunuhan berada di Kebon Jeruk, maka pelaku diserahkan ke Polsek Kebon Jeruk.

    “Pelaku itu menyerahkan diri ke Polsek Kembangan. Baru kita jemput, karena itu kan perbatasan,” tutur Ganda.

    Saat ini, sambung dia, jenazah korban telah dibawa ke RS Polri untuk proses autopsi guna mengetahui penyebab pasti kematiannya.

    Terkait motif pembunuhan, diduga pelaku sakit hati karena menuding istrinya berselingkuh.

    “Sementara karena diduga korban ada perselingkuhan, tapi kami masih dalami lagi, benar gak informasi itu. Kita kroscek informasi yang ada dengan data penyelidikan kita,” imbuh Ganda.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Seorang wanita tewas dibunuh suami di Kebon Jeruk Jakbar

    Seorang wanita tewas dibunuh suami di Kebon Jeruk Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Seorang wanita berinisial S (49) diduga tewas dibunuh suaminya yang berinisial W (55) di rumahnya di Jalan Pandan II RT 011 RW 005 Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa.

    Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Ganda menyebutkan bahwa korban memiliki luka jeratan tali pada lehernya.

    “Kita cek itu, kita ke TKP ditemukan tali, tali tas itu. Kita coba cek dengan dokter nanti hasil pemeriksaan dokter,” kata Ganda saat dihubungi di Jakarta, Selasa petang.

    Korban pertama kali ditemukan oleh anak laki-lakinya yang pulang bekerja lantaran dihubungi oleh teman ibunya bahwa ibunya tak bisa dihubungi.

    Adapun saat anak korban berangkat kerja pada pagi harinya, kedua orang tuanya itu masih tertidur.

    “(Ditemukan) sama anaknya. Anaknya siang dia pulang kerja, pas dia buka pintu. Kita lagi mengarah ke jalan ke rumah kontrakan bersama pelaku. Pas kita sampai ada anaknya juga belum lama sampai,” kata Ganda.

    Usai melancarkan aksinya, terduga pelaku lantas menyerahkan diri ke Polsek Kembangan. Namun, karena lokasi pembunuhan berada di Kebon Jeruk, makan pelaku pun diserahkan ke Polsek Kebon Jeruk.

    “Pelaku itu menyerahkan diri ke Polsek Kembangan. Baru kita jemput, karena itu kan perbatasan,” tutur Ganda.

    Saat ini jenazah korban telah dibawa ke RS Polri untuk proses autopsi guna mengetahui penyebab pasti terkait kematiannya.

    Sementara itu, terkait motif pembunuhan diduga pelaku sakit hati karena menuding istrinya berselingkuh.

    “Sementara karena diduga korban ada perselingkuhan tapi kami masih dalami lagi benar ga informasi itu. Kita kroscek informasi yang ada dengan data penyelidikan kita,” imbuhnya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kriminal kemarin, temuan jasad lalu penganiayaan pegawai Zaskia Mecca

    Kriminal kemarin, temuan jasad lalu penganiayaan pegawai Zaskia Mecca

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita kriminal pada Senin (22/9) antara lain penemuan jasad anak perempuan di Penjaringan, Jakarta Utara; kemudian anak Machica Mochtar penuhi panggilan polisi, lalu kasus penganiayaan karyawan Zaskia Adya Mecca.

    Berikut rangkumannya:

    1. Polisi masih dalami penemuan jasad anak perempuan di Penjaringan

    Jakarta (ANTARA) – Polsek Metro Penjaringan masih mendalami penemuan jasad anak perempuan berinisial AR (8) yang ditemukan di kamar indekos di Jalan Arwana Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Minggu (21/9).

    “Kami mendapatkan informasi penemuan jasad dari Bhabinkamtibmas dan warga pada Minggu (21/9) sekitar pukul 00.00 WIB,” kata Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Agus Ady Wijaya di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    2. Diduga terkait demo Jakarta, anak Machica penuhi panggilan polisi

    Jakarta (ANTARA) – Anak penyanyi dangdut lawas Machica Mochtar, Muhammad Iqbal Ramadhan memenuhi panggilan Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan terkait dugaan penghasutan demonstrasi Jakarta yang berakhir ricuh pada Agustus lalu.

    “Cukup mengagetkan karena di saat saya sedang menjalani profesi saya sebagai advokat, mendampingi seseorang, justru saya dipanggil jadi saksi dalam pengembangan perkara yang sama,” kata Iqbal kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin malam.

    Baca selengkapnya di sini

    3. Kasus ibu pembuang bayi di saluran air Jaksel diselidiki Polisi

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian menyelidiki kasus seorang ibu kandung karena diduga membuang bayinya di saluran air hingga membuat geger warga RT 10/01, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

    “Iya yang membuang ibu kandung,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Murodih kepada wartawan di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    4. Pria di Jakbar diduga begal bermodus bantu korban kecelakaan

    Jakarta (ANTARA) – Seorang pria berinisial I (43) diduga begal bermodus membantu korban kecelakaan lalu lintas di Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Sabtu (20/9).

    “Dari hasil pemeriksaan, modusnya berpura-pura ingin menolong saat korban kecelakaan dan pelaku berusaha merampas barang milik korban,” kata Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Nur Aqsha saat dihubungi di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    5. Polisi cek TKP kasus penganiayaan karyawan Zaskia Adya Mecca

    Jakarta (ANTARA) – Polisi mengecek tempat kejadian perkara (TKP) dugaan kasus penganiayaan karyawan pemain film Zaskia Adya Mecca, bernama Faisal, saat mengantarkan anak pesohor itu ke sekolah.

    “Udah langsung dilakukan cek dan pengecekan kembali, tempat kejadian,” kata Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela kepada wartawan di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.