kab/kota: Kebon Jeruk

  • Jakbar kembali hijaukan Kebon Jeruk

    Jakbar kembali hijaukan Kebon Jeruk

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Barat kembali menghijaukan wilayah RW 07 Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jumat.

    Penghijauan itu dilakukan dengan menanam 10 pohon tabebuya dan 500 tanaman hias pada lahan seluas 72 meter persegi (m2) di pinggir Jalan Taman Cosmos.

    “Upaya ini untuk kurangi dampak perubahan iklim,” ungkap Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta Barat, Dirja Kusuma di Jakarta, Jumat.

    Kali ini pihaknya menanam pohon di delapan wilayah kecamatan, terutama pada area lahan kosong milik Pemprov DKI Jakarta, seperti taman, median jalan, Tempat Pemakaman Umum (TPU).

    Penanaman pohon di pinggir Jalan Taman Cosmos melibatkan Satuan Pelaksana Suku Dinas (Sudin) Tamhut Kebon Jeruk dan Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) Sudin Tamhut Jakarta Barat.

    “Kami bukan hanya menanam pohon pelindung, tapi juga menanam tanaman hias pada jalur taman. Sehingga menambah estetika taman,” ujarnya.

    Ia berharap dengan dilakukan penanaman pohon secara rutin tentunya akan menambah ruang-ruang terbuka hijau di Jakarta Barat (Jakbar)

    “Kami terus menanam secara rutin pada wilayah yang masih kurang penghijauan dan pastinya kami terus melibatkan dan mengajak warga untuk meningkatkan kesadaran terkait penghijauan lingkungan,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Cegah Kebakaran, Pemprov DKI Luncurkan GEMPAR
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Agustus 2025

    Cegah Kebakaran, Pemprov DKI Luncurkan GEMPAR Megapolitan 6 Agustus 2025

    Cegah Kebakaran, Pemprov DKI Luncurkan GEMPAR
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Belakangan ini kerap terjadi kebakaran di Jakarta. Menurut data Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, sejak 1 Januari hingga 4 Agustus 2025, ada 1.030 laporan kebakaran di Ibu Kota. Dari angka tersebut, sebanyak 370 kejadian (35,92 %) kebakaran terjadi di lingkungan perumahan. 
    Guna meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi kebakaran, Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, Pramono Anung, menerbitkan Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 5 Tahun 2025 tentang Gerakan Masyarakat Punya Alat Pemadam Api Ringan (GEMPAR). 
    Ingub ini tak hanya berlaku bagi masyarakat, tapi juga untuk aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, pegawai badan usaha milik daerah (BUMD), lembaga musyawarah kelurahan (LMK), Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), RT/RW, kader jumantik, pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK), posyandu, kader dasawisma, karang taruna, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan lainnya.
    Salah satu wilayah yang sudah mendapatkan bantuan APAR yaitu Kelurahan Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Utara. Wilayah ini pernah mengalami kebakaran hebat pada November 2024 yang menghanguskan 15 rumah. 
    Saat ini, terdapat 30.679 RT di DKI Jakarta sehingga dibutuhkan sekitar 61.358 unit APAR. Namun, jumlah yang tersedia saat ini baru mencapai 7.376 unit atau sekitar 12%. Pemprov DKI akan terus berupaya menambah jumlah APAR yang tersedia di masayarakat.
    “Karena kita tahu, Jakarta ini daerah padat penduduk, sehingga kalau terjadi kebakaran dapat cepat menyebar. Ketika terjadi kebakaran, alat kebakaran yang besar kerap sulit masuk ke dalam wilayah tersebut. Untuk itu, kita perlu meningkatkan ketersediaan APAR di lingkungan padat penduduk,” kata Pramono, seperti dikutip dari Jakarta.go.id, (9/5/2025).
    Pramono mendorong agar setiap rukun tetangga (RT) memiliki APAR. Ia berharap masyarakat turut berpartisipasi dalam pencegahan dan penanganan kebakaran demi terciptanya lingkungan yang aman dan nyaman.
    “Kita semua harus memantau apabila terjadi kebakaran agar lebih cepat diketahui dan ditangani. Semoga lingkungan kita ini dapat tercipta rasa aman dan nyaman dari ancaman bahaya kebakaran dan bencana lainnya,” ujar Pramono.
    Program GEMPAR mendapat dukungan dari warga. Salah satunya Lala yang tinggal di daerah Sentiong, Jakarta Pusat. Menurut wanita pekerja yang juga ibu rumah tangga ini, penggunaan APAR sangat efektif mencegah kebakaran. 
    “Saya setuju karena masyarakat juga perlu tahu bagaimana mematikan api yang bersumber dari rumahnya. Semoga ada sosialisasinya karena (di sini) rumah warga dempet-dempet. Biar semua warga sama-sama tahu dan sama-sama waspada,” ujar Lala saat dihubungi Kompas.com, Senin (4/8/2025). 
    Sebagai salah satu warga yang tinggal di wilayah padat penduduk, ia menyadari pentingnya memiliki APAR. 
    “Waktu itu pernah ada rumah tetangga yang terbakar, tidak besar, sih, tapi asapnya sangat banyak. Jaraknya sekitar 50 meter dari rumah saya. Dari situ, kepikiran harus punya APAR sendiri, kalau ada apa-apa bisa cepat,” kata Lala. 
    Sementara itu, pengamat tata kota, Nirwono Yoga, menyebut GEMPAR perlu dijalankan dengan perencanaan yang menyeluruh.
    Pertama
    , tidak hanya menyediakan APAR, tetapi juga mencegah munculnya kebakaran dengan meminimalkan sumber kebakaran. 
    Kedua
    , dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat, mulai dari penggunaan APAR hingga cara memadamkan api.
    Ketiga
    , menyusun rencana jangka panjang GEMPAR agar dapat menurunkan jumlah titik rawan kebakaran di Jakarta.
    “Pemberian fasilitas seperti APAR di tingkat RT boleh saja dilakukan. Akan tetapi, masyarakat juga perlu diedukasi tentang sumber kebakaran dan penanganannya,” kata Nirwono saat dihubungi Kompas.com.
    Menurutnya, dalam pelaksanaan GEMPAR juga perlu diadakan simulasi agar masyarakat dapat menggunakan APAR dengan benar. Sebab, belum tentu masyarakat paham cara menggunakan APAR dan mengerti bagaimana mekanisme pemadaman api.
    “Apalagi, kalau dalam keadaan panik saat kebakaran terjadi. Makanya, perlu ada simulasi dan pelatihan juga. Jika perlu, perangkat RT dan RW membentuk tim relawan terlatih yang sigap untuk membantu warga saat kebakaran terjadi,” jelas Nirwono.
    Dalam upaya mencegah kebakaran di pemukiman padat, Nirwono mendorong agar pemerintah memperbanyak hunian vertikal karena punya jaringan kelistrikan dan gas yang lebih baik.
    “Pada dasarnya, mencegah sumber kebakaran jauh lebih baik daripada mengatasinya. Karena, kebakaran paling sering terjadi di rumah yang berdempet dengan potensi korsleting yang besar dan menyebabkan api cepat merembet,” ujar Nirwono. (Rindu Pradipta Hestya)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bina Marga kebut perbaikan tiga titik ruas jalan di Jakbar

    Bina Marga kebut perbaikan tiga titik ruas jalan di Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas (Sudin) Bina Marga Jakarta Barat (Jakbar) mengebut betonisasi atau perbaikan tiga titik ruas jalan rusak di Kebon Jeruk tahun ini.

    “Tiga titik ruas jalan tersebut, yakni Jalan Surya Wijaya Kusuma Kelurahan Kedoya Selatan, Jalan Ratu Flambotan dan Jalan Ratu Cempaka Kelurahan Duri Kepa,” kata Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Barat, Darwin Ali saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Ia menjelaskan, hal itu dilakukan sebagai imbas ruas jalan rusak, sehingga butuh perbaikan.

    “Kami juga upaya beri pelayanan bagi pengguna jalan supaya tetap nyaman dan aman berkendara, meski ada perbaikan,” ujarnya.

    Kepala Seksi Jalan dan Jembatan Sudis Bina Marga Jakarta Barat, Khairul Imam merinci, perbaikan di Jalan Surya Wijaya Kusuma Kedoya Utara dilakukan panjang 65 meter persegi lebar delapan meter persegi dan ketebalan 30 sentimeter (cm).

    “Untuk Jalan Ratu Flamboyan, Duri Kepa, panjangnya 182 meter persegi dan lebar lima meter persegi,” kata dia.

    Sementara itu perbaikan di Jalan Ratu Cempaka, Duri Kepa dilakukan dengan panjang 156 meter persegi dan lebar lima meter.

    “Pengerjaan peninggian jalan beton dengan bahan “ready mix” (beton aspal), dikerjakan mulai akhir 20 Juli 2025,” katanya.

    Hingga kini, kata Khairul, progres perbaikan sudah mencapai 40 persen.

    “Diprakirakan rampung awal September 2025. Karena wilayah itu sering tergenang, diharapkan nantinya dapat mengurangi genangan di wilayah itu,” katanya.

    Darwin belum merinci berapa anggaran untuk perbaikan jalan pada titik ruas itu.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Korsleting listrik diduga jadi penyebab kebakaran di Kebon Jeruk

    Korsleting listrik diduga jadi penyebab kebakaran di Kebon Jeruk

    Jakarta (ANTARA) – Kebakaran yang melanda pabrik rumahan pembuatan oncom dan kontrakan empat pintu di Jalan Inspeksi Kali pesanggrahan Timur RT.06 RW.06 Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa pagi, diduga disebabkan oleh arus pendek atau korsleting listrik.

    “Penyebab (kebakaran) diduga karena korsleting listrik,” ucap Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin di Jakarta, Selasa.

    Syarif mengungkapkan kronologi kebakaran bermula saat pemilik pabrik oncom berangkat ke pasar untuk membeli bahan baku. Saat sang pemilik usaha kembali, ia mendapati lokasi usahanya itu telah dilalap si jago merah.

    “Berawal dari tempat usaha oncom yang ditinggal belanja ke pasar, namun ketika pemilik kembali, tempat usahanya sudah terbakar,” kata Syarif.

    Kebakaran itu pun merambat ke kontrakan empat pintu di sebelahnya hingga menyebabkan enam kepala keluarga dengan 18 jiwa kehilangan tempat tinggal.

    “Luas area yang terbakar sekitar 60 meter persegi dengan total estimasi total kerugian mencapai Rp125 juta,” ungkap Syarif.

    Adapun kejadian kebakaran yang terjadi sekira pukul 04.37 WIB itu berhasil dipadamkan pukul 06.28 WIB. Pihak pemadam kebakaran menerjunkan lima unit kendaraan pemadam dan 20 personel.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ade irma Junida
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kriminal kemarin, penodongan senjata api hingga penyiraman air keras

    Kriminal kemarin, penodongan senjata api hingga penyiraman air keras

    Jakarta (ANTARA) –

    Sejumlah peristiwa yang berkaitan dengan keamanan terjadi di Jakarta pada Senin (4/8), mulai dari penodongan senjata api di Jakarta Timur hingga penyiraman air keras di Jakarta Utara.

    Berikut berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. Polisi selidiki pria todongkan senjata api ke pemotor di Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Polisi menyelidiki pria pengemudi mobil yang menodongkan senjata api ke pemotor di kawasan Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Minggu (3/8) sore.

    “Terkait pengemudi mobil yang mengeluarkan senjata api di Banjir Kanal Timur (BKT), kami masih selidiki,” kata Kapolsek Duren Sawit AKP Sutikno saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya di sini

    2. Empat pelajar di Jakarta Utara jadi tersangka penyiram air keras

    Jakarta (ANTARA) – Unit Reserse Kriminal Polsek Tanjung Priok menetapkan empat pelajar berinisial AR, YA, JBS dan MA sebagai tersangka penyiram air keras terhadap pelajar berinisial AP (17) di Jalan Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Jumat (1/8).

    “Keempat tersangka dijerat Pasal 80 UU Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan pasal 170 ayat 2 kedua KUHP Jo Pasal 55 ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman penjara maksimal sembilan tahun,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Tanjung Priok AKP Handam Samudro di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya di sini

    3. Fariz RM dituntut enam tahun penjara atas kasus narkoba

    Jakarta (ANTARA) – Jaksa Penuntut Umum (JPU) Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menuntut terdakwa Fariz Roestam Munaf (Fariz RM) selama enam tahun penjara atas kasus penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya (narkoba) jenis sabu.

    “Menjatuhkan terdakwa dengan pidana penjara selama enam tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan sementara tetap ditahan,” kata salah satu JPU, Indah Puspitarani dalam sidang pembacaan tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin.

    Berita selengkapnya di sini

    4. Pencurian motor beruntun di Jakarta Barat diusut polisi

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian mengusut kasus pencurian sepeda motor beruntun pada dua titik di Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Minggu (3/8) dini hari.

    “Masih kita lakukan penyelidikan. Korban dan saksi-saksi sudah kita periksa. Kemudian CCTV di dua lokasi, juga sudah kita ambil untuk bahan penyelidikan,” kata Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Ganda Jaya Sibarani saat dihubungi di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya di sini

    5. Ini penjelasan SPBU Jakbar soal motor pengendara mogok usai isi BBM

    Jakarta (ANTARA) – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 34.116.12 Pertamina di Jalan Kembang Kerep, Kembangan, Jakarta Barat (Jakbar) mengakui adanya kelalaian petugas berakibat sepeda motor sejumlah pengendara mogok usai mengisi bahan bakar di tempat itu.

    “Terjadi kesalahan pengisian dari mobil tangki ke tabung BBM (bahan bakar minyak) Biosolar masuk ke Pertalite. Itu, kesalahan dari pengawas yang melakukan kegiatan tersebut, tidak memindahkan selangnya ke tangki sehingga motor pelanggan mogok,” ucap Manajer SPBU 34.116.12 Pertamina, Ramses Sitorus di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya di sini

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pencurian motor beruntun di Jakarta Barat diusut polisi

    Pencurian motor beruntun di Jakarta Barat diusut polisi

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian mengusut kasus pencurian sepeda motor beruntun pada dua titik di Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Minggu (3/8) dini hari.

    “Masih kita lakukan penyelidikan. Korban dan saksi-saksi sudah kita periksa. Kemudian CCTV di dua lokasi, juga sudah kita ambil untuk bahan penyelidikan,” kata Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Ganda Jaya Sibarani saat dihubungi di Jakarta, Senin.

    Polisi pun belum membeberkan hasil sementara penyelidikan yang berjalan, kendati pun kedua pencurian diduga dilakukan oleh pelaku yang sama.

    “Iya dugaannya, itu masih dalam penyelidikan,” kata dia.

    Dalam video viral yang diunggah oleh akun Instagram @warga.jakbar, dua pencurian itu terjadi di lokasi yang berdekatan, yakni masih dalam satu RT 14 RW 08 Kedoya Utara.

    Pelaku awalnya beraksi di Jalan Kedoya Pesing Nomor 64 pada Minggu (3/8) dini hari atau sekitar pukul 03.49 WIB menggunakan kunci pembobol berbentuk huruf T. Ia mengenakan jaket coklat kuning dan kepala yang ditutup topi.

    Seperti aksi pencuri pada umumnya, ia awalnya memantau situasi sekitar. Setelah memastikan situasi sepi, pria itu pun melancarkan aksinya.

    Setelah berhasil membobol motor, pelaku pelan-pelan mendorong ke arah jalan, hingga hilang dari pantauan CCTV.

    Pada Minggu (3/8) dini hari itu juga atau sekitar pukul 04.40 WIB dan masih dengan modus dan pakaian yang sama, pelaku juga beraksi di Jalan Pengairan Pesing Koneng Nomor 48 A.

    Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan lebih lanjut dari kepolisian.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ini harapan Ponpes Assiddiqiyah Jakarta terkait CKG

    Ini harapan Ponpes Assiddiqiyah Jakarta terkait CKG

    Jakarta (ANTARA) – Pondok Pesantren (Ponpes) Assiddiqiyah Jakarta di Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat berharap agar Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di sekolah tersebut dilaksanakan sampai tuntas.

    “Harapan ke depan program ini bukan cuma formalitas atau untuk direkam media gitu. Saya sangat amat berharap itu wujud nyata yang peduli benar-benar dengan santri. Kayak hari ini, jadi terasa juga di hati para santri,” ungkap Pengurus Bagian Unit Kesehatan Sekolah (UKS) Putri di Ponpes Assiddiqiyah Mumlatul Hidayah (23) di Jakarta, Senin.

    Ia menjelaskan, pemeriksaan kesehatan para santri pernah dilakukan pada awal 2025 dan kini dilakukan kembali dalam kerangka program CKG, dengan total sekitar 100 lebih peserta.

    “Ini dilakukan berkala dengan jumlah santri di sini 830. Ini kloter pertama, ada lagi kloter selanjutnya sampai ke delapan kali. Harapannya berjalan sampai tuntas,” lanjut Mumlatul.

    Lebih lanjut, kata Mumlatul, program CKG ini menunjukkan adanya perbaikan kondisi kesehatan para santri.

    Sebelumnya, beberapa santri terindikasi mengalami anemia atau HB yang rendah. Namun kali ini, hasil pemeriksaan menunjukkan para santri berada dalam kondisi yang lebih sehat dan bugar.

    “Alhamdulillah pemeriksaan kali ini baik. Karena pemeriksaan sebelumnya itu sempat beberapa santri idnikasi gejala anemia, HB-nya rendah. Tadi pun tanggapan dari Kemenkes, “oh iya sekarang udah baik ya Mbak?” Udah pada bugar gitu, kelihatan lebih segar. Berarti ada perbaikan dari yang sebelumnya,” katanya.

    Kendati pun demikian, sejumlah penyakit biasanya dialami oleh para santri baru.

    “Iya itu musiman. Rata-rata yang gatal itu santri baru, karena adaptasi ke air. Kalau yang lain itu yang gatal-gatal itu jarang. Kayak biang keringat aja,” kata dia.

    Selain itu, sakit mata juga kerap menyebar lantaran beberapa kebiasaan para santri yang salah.

    “Kalau yang lain, sakit biasanya musiman, sakit mata, pasti beberapa ada. Tapi pasti kami cegah, kami kasih edukasi, kalau sakit mata itu jangan dikucek, jangan disentuh kecuali pakai tisu. Anak-anak kadang bandel, kayak megang mata, terus nanti megang alat makan, dia pegang temannya. Jadi nyebar,” ucapnya.

    Sebelumnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta jajaran, baik tingkat pusat maupun kantor wilayah di seluruh provinsi, mengawal kesuksesan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di sekolah keagamaan.

    “Kepada seluruh kepala kanwil se-Indonesia, kalau nanti saya tahu ada di antara sekolah yang tidak mendapatkan pemeriksaan, nanti akan saya panggil para kepala kanwil dan kankemenag-nya,” kata Menteri Agagam Nasaruddin.

    Ia menjelaskan pelaksanaan CKG akan menjadi kesempatan penting dalam mendukung Visi Indonesia Emas 2045, khususnya mencetak generasi yang sehat, cerdas dan berdaya saing.

    Ia menjelaskan pelaksanaan CKG menyasar madrasah, pesantren, satuan pendidikan keagamaan Kristen, Katolik, Hindu (Widyalaya) dan Buddha (Dhammasekha).

    Langkah ini, ujar dia, memperkuat komitmen dan dukungan Kementerian Agama dalam memberikan pelayanan inklusif lintas iman.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Operasi Batu Empedu Robotik Pertama dengan Da Vinci Xi di Siloam Digestive Summit 2025

    Operasi Batu Empedu Robotik Pertama dengan Da Vinci Xi di Siloam Digestive Summit 2025

    Jakarta

    Siloam Hospitals kembali menegaskan posisinya sebagai pelopor teknologi bedah mutakhir dengan sukses melaksanakan operasi robotik pertama untuk kasus bedah digestif menggunakan sistem Da Vinci Xi. Tak sekadar menjadi pencapaian klinis, prosedur ini juga disiarkan secara langsung melalui live streaming dalam acara Siloam Digestive Summit 2025 yang digelar pada 26 Juli lalu.

    Ratusan peserta dari berbagai institusi medis di Indonesia menyaksikan prosedur tersebut secara real-time, lengkap dengan penjelasan interaktif dari dr Vania Myralda Giamour, SpB-KBD, yang memandu sesi Live Surgery Demo.

    Kolaborasi Dua Ahli Bedah dalam Prosedur Minimal Invasif

    Pasien perempuan berusia 41 tahun, Ny M, datang dengan keluhan mual, muntah, dan perut kembung yang dirasakan selama satu bulan sebelum akhirnya dirawat di Siloam Hospitals Kebon Jeruk. Setelah dilakukan pemeriksaan penunjang berupa USG abdomen, pasien didiagnosis mengalami kolesistolitiasis (batu empedu) dan kolesistitis akut (radang pada kantong empedu).

    Untuk mengatasi kondisi ini, tim medis di Siloam Hospitals Kebon Jeruk melakukan prosedur kolesistektomi robotik, yaitu pengangkatan kantong empedu menggunakan sistem Da Vinci Xi, dengan perencanaan matang dan koordinasi multidisiplin.

    Operasi ini dilakukan oleh Dr dr Wifanto Saditya Jeo, SpB-KBD, spesialis bedah subspesialis digestif yang berpraktik di Siloam Hospitals Kebon Jeruk dan Siloam MRCCC, bersama Prof Dr Iswanto Sucandy, MD, FACS, ahli bedah hepatopankreatobilier (HPB) kelas dunia yang bertindak sebagai proktor.

    Prof Dr Iswanto Sucandy dikenal luas sebagai pionir dalam bedah hati invasif minimal dan robotik. Ia menjabat sebagai Division Chief of HepatoPancreatoBiliary Surgery serta Director of Robotic Liver Surgery di AdventHealth Tampa, Amerika Serikat.

    Selain itu, ia juga merupakan Clinical Professor of Surgery di University of Central Florida dan Nova Southeastern University. Reputasinya semakin diperkuat dengan keterlibatannya dalam program Surgical Leadership di Harvard Medical School-Harvard Business School, serta posisinya sebagai anggota Robotic Surgery Committee dari International Laparoscopic Liver Society.

    “Teknologi Da Vinci Xi memberikan presisi luar biasa dalam area pembedahan yang sempit dan sensitif seperti kandung empedu. Ini adalah tonggak penting dalam transformasi layanan bedah digestif di Indonesia,” ujar dr Iswanto Sucandy.

    Pasien Pulih cepat, Nyeri Minimal Paska Operasi

    Operasi yang berlangsung selama sekitar dua jam ini berjalan lancar tanpa komplikasi. Pasien bahkan sudah dapat berjalan pada hari yang sama dengan nyeri minimal pascaoperasi. Capaian ini menunjukkan efektivitas sistem bedah robotik Da Vinci Xi, yang memungkinkan tindakan lebih presisi, minim luka, risiko komplikasi lebih rendah, serta waktu pemulihan yang jauh lebih cepat dibandingkan teknik bedah konvensional.

    “Bedah robotik ini memungkinkan sayatan yang lebih kecil, trauma jaringan minimal, dan hasil pasca operasi yang jauh lebih baik. Ini sangat ideal untuk pasien dengan mobilitas tinggi,” jelas Dr dr Wifanto Saditya Jeo, SpB-KBD.

    (suc/up)

  • DKI pilih optimalisasi Lapangan Bola Kedoya dibanding untuk padel

    DKI pilih optimalisasi Lapangan Bola Kedoya dibanding untuk padel

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memilih untuk mengoptimalisasi lapangan sepak bola di kawasan Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat dibanding sebagai arena padel.

    “Itu agar dapat memenuhi kebutuhan warga berolahraga di lapangan terbuka, bukan untuk arena padel,” kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta, Andri Yansyah di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, Lapangan Sepak Bola Kedoya saat ini masih aktif digunakan oleh warga sekitar sebagaimana fungsi dan kondisinya sebagai fasilitas olahraga sepak bola.

    Lapangan Sepak Bola Kedoya berada di bawah pengelolaan Suku Dinas (Sudin) Pemuda dan Olahraga Jakarta Barat.

    Sudin Dispora Jakarta Barat juga secara rutin melakukan penganggaran untuk pemeliharaan fasilitas Lapangan Sepak Bola Kedoya.

    ”Sejak awal 2025, kami terus melakukan optimalisasi lapangan sepak bola terbuka melalui revitalisasi dengan menggunakan rumput sintetis. Hal ini dilakukan agar bisa lebih tahan lama, serta tahan terhadap penggunaan intensif dan berbagai kondisi cuaca,” katanya.

    Andri mengatakan, Pemprov DKI tidak merekomendasikan alih fungsi lapangan sepak bola menjadi arena padel dengan sejumlah alasan demi kepentingan warga.

    “Tentunya kami sudah melakukan pembahasan dan kami putuskan untuk tidak memberikan rekomendasi terhadap alih fungsi Lapangan Sepak Bola Kedoya,” katanya.

    Sebelumnya, ada wacana alih fungsi lapangan sepak bola di Jalan Pilar Baru, RT 04 RW 03 Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat menjadi arena padel.

    Mengetahui hal ini, warga RW 03 Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat menolak rencana pengubahan lapangan bola di lokasi tersebut menjadi area padel.

    Pemprov DKI pada akhirnya membatalkan rencana alih fungsi lapangan sepak bola menjadi arena padel.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mural penolakan alih fungsi Lapangan Bola Pilar Kedoya segera dihapus

    Mural penolakan alih fungsi Lapangan Bola Pilar Kedoya segera dihapus

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Barat segera menghapus mural penolakan warga terhadap alih fungsi lahan pada tembok Lapangan Sepak Bola Pilar di RW 03 Kedoya Selatan, Kebon Jeruk.

    Mural-mural itu berisi penolakan terhadap rencana alih fungsi lapangan bola menjadi arena olahraga padel yang telah resmi dibatalkan Pemprov DKI Jakarta.

    Lurah Kedoya Selatan, Aryan Syafari menegaskan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Rukun Tetangga (RT) setempat untuk melakukan pengecatan ulang.

    “Terkait dengan corat-coret ya, kemudian ada aksi demo, saya juga sudah melakukan turun ke lapangan untuk mengimbau termasuk juga para Ketua RT,” kata Aryan saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, mural vandalisme itu membuat pemandangan tembok jadi tidak elok.

    “Kemudian pemda boleh tolong nanti itu dirapikan, dicat kembali, karena itu kan enggak kelihatan indah tulisan-tulisan. Dan memang sudah ada koordinasi dengan pihak RT untuk dirapikan,” kata dia.

    Selain itu, Aryan juga berencana mengerahkan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) untuk membantu menghilangkan mural vandalisme tersebut.

    “Kami juga artinya nanti akan membantu melalui tenaga PPSU untuk membantu untuk merapikan supaya tidak ada vandalisme lagi coret-coret di demo,” ujarnya.

    Meskipun demikian, belum dibeberkan terkait waktu merapikannya.

    Warga RW 03 Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, menolak keras rencana alih fungsi lapangan bola di lokasi tersebut menjadi area padel.

    Seorang warga RT 05 bernama Iskandar (45) menyebutkan bahwa lapangan itu merupakan satu-satunya arena olahraga warga sekitar.

    “Lapangan olahraga warga ya cuma ini doang, enggak ada lagi. Kalau ini jadi lapangan padel, warga gimana olahraganya,” kata Iskandar yang tengah jeda bermain bola, Kamis (24/7).

    Menurut dia, padel adalah olahraga kelas menengah ke atas. Dengan dijadikannya lapangan bola RW 03 menjadi arena padel, maka akses warga akan semakin terbatas.

    “Ya kalau saya sama warga sini menolak keras. Padel itu kan olahraga kelas menengah ke atas ya. Kalau di sini kan warga bisa main bola tiap sore. Kalau lapangan padel kan sudah ada dekat sini. Jadi ini buat warga saja,” kata Iskandar.

    Pantauan di lokasi pada pukul 17.30 WIB, penolakan warga setempat juga nampak dari coretan mural di tembok lapangan bola RW 03.

    Sejumlah tulisan seperti “padel is not my style (padel bukan gaya saya)”, “olahraga bukan hanya milik si kaya”, “rakyat kecil butuh ruang bersenang-senang” dan sejumlah mural lainnya memenuhi satu sisi tembok luar lapangan.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.