kab/kota: Kebayoran Lama

  • Viral Sopir Angkot Ciputat Aniaya Penumpang Wanita, Polisi Selidiki

    Viral Sopir Angkot Ciputat Aniaya Penumpang Wanita, Polisi Selidiki

    Tangerang Selatan

    Rekaman video beredar memperlihatkan seorang sopir angkot D01 Ciputat-Kebayoran Lama melakukan penganiayaan kepada seorang penumpang wanita. Polisi turun tangan menyelidiki kejadian tersebut.

    Dalam rekaman video yang beredar viral di media sosial memperlihatkan sopir angkot tersebut menjambak seorang penumpang perempuan yang berada di jok depan. Peristiwa itu terekam video amatir warga yang melintas di jalan.

    Kapolsek Ciputat Timur Kompol Bambang Askar Sodiq mengaku telah menurunkan anggota untuk mengecek kejadian tersebut. Hasil pengecekan, peristiwa itu terjadi di Jalan Ciputat Raya-Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Kamis (4/9) siang.

    “Kejadiannya masuk wilayah Polsek Kebayoran Lama, tetapi kami sudah mengecek ke pool angkot di Cipayung, Kecamatan Ciputat, Tangsel,” ujar Kompol Bambang saat dihubungi, Kamis (4/9/2025).

    Polsek Ciputat mendatangi pool Angkot D01 untuk mengumpulkan informasi terkait si sopir tersebut. Berdasarkan keterangan pemilik angkot, diketahui angkot tersebut dibawa oleh sopir batangan.

    Saat ini Polsek Ciputat tengah menelusuri korban beserta sopir tersebut. Kompol Bambang menyarankan agar korban membuat laporan polisi.

    “Yang diduga pelaku maupun korban masih proses penyelidikan Unit Reskrim Polsek Ciputat Timur. Kami sarankan agar korban melapor supaya jelas duduk perkaranya,” pungkasnya.

    (mei/imk)

  • Polisi Periksa Kejiwaan Pembunuh Bocah di Kebayoran Lama
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 September 2025

    Polisi Periksa Kejiwaan Pembunuh Bocah di Kebayoran Lama Megapolitan 1 September 2025

    Polisi Periksa Kejiwaan Pembunuh Bocah di Kebayoran Lama
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Polisi memeriksa kondisi kejiwaan SB, pelaku pembunuhan bocah RAS (11) di Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. 
    “Kami akan cek psikologisnya pelaku, kami bawa ke psikiater,” kata Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Nicholas Ary Lilipaly di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Senin (1/9/2025).
    Pelaku R saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati karena mengalami luka di lehernya.
    Polisi menduga, pelaku yang merupakan sopir keluarga korban sengaja melukai dirinya sendiri setelah membunuh RAS.
    “Iya dia melukai dirinya sendiri. Jadi kami masih mendalami motifnya membunuh dan melukai dirinya sendiri, nanti ke psikiater,” ujar Nicholas.
    Sementara itu, Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Harnas Prihandito mengatakan penyidik memanggil sejumlah saksi untuk mendalami kasus ini, termasuk mencari tahu motif pelaku. 
    “Kami baru bisa memulai pemanggilan kepada beberapa saksi, tentunya motif masih kami dalami terus-menerus, termasuk beberapa orang yang ada di lokasi. Mudah-mudahan dalam waktu dekat segera kita ungkap motifnya apa,” jelas Harnas kepada wartawan, Senin.
    Sebelumnya diberitakan, seorang anak 11 tahun meninggal karena dibunuh di rumah di kawasan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Sabtu (30/8/2025). 
    “Ditemukan adanya anak usia 11 tahun yang meninggal dunia,” ujar Kapolsek Kebayoran Lama, Kompol Harnas Prihandito kepada wartawan, Sabtu.
    Saat ditemukan, terduga pelaku berada di gudang lantai dua rumah tersebut, tepat di samping jasad korban.
    Polisi langsung menangkap pelaku untuk kepentingan penyelidikan.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pembunuh Bocah di Kebayoran Lama Ditangkap, Ternyata Sopirnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 September 2025

    Pembunuh Bocah di Kebayoran Lama Ditangkap, Ternyata Sopirnya Megapolitan 1 September 2025

    Pembunuh Bocah di Kebayoran Lama Ditangkap, Ternyata Sopirnya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Polisi menangkap pembunuh bocah berinisial RAS (11), yang tewas di rumahnya di kawasan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
    Ternyata, pembunuh bocah itu adalah sopir keluarganya sendiri.
    “Sementara yang informasi kami dapat bahwa terduga pelaku adalah sopir dari keluarga tersebut,” kata Kapolsek Kebayoran Lama, Kompol Harnas Prihandito kepada wartawan, Senin (1/9/2025).
    Pembunuhan itu dilakukan sopir terhadap bocah itu dilakukan di sebuah ruangan yang difungsikan sebagai gudang rumah majikannya.
    Setelah membunuh RAS, pelaku juga berusaha melukai dirinya sendiri.
    “Saat di TKP, pelaku juga ada luka di leher. Dugaan sementara pelaku melukai diri sendiri menggunakan golok,” ujar Harnas.
    Saat ini polisi akan memeriksa beberapa saksi untuk mendalami motif pembunuhan ini. Saat ini pelaku belum bisa diperiksa karena masih dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
    “Untuk motif ini karena kami baru bisa memulai pemanggilan kepada beberapa saksi, tentunya motif masih kami dalami terus-menerus,” ucap Harnas.
    Kapolres Jakarta Selatan Kombes Nicholas Ary Lilipaly mengatakan, pelaku diduga mengalami gangguan kejiwaan.
    Untuk memastikannya, polisi akan membawa pelaku ke psikolog.
    “Jadi masih dalam tahap penyidikan, kami akan cek psikologisnya dia, kami bawa ke psikiater untuk mengecek keadaan psikologis pelaku,” kata Nicholas.
    Sebelumnya diberitakan, seorang anak 11 tahun dikabarkan meninggal karena dibunuh di rumah di kawasan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Sabtu (30/8/2025).
    Kabar ini disebarkan akun instagram @infopondokpinang dengan narasi pembunuhan dilakukan pelaku di hadapan orangtuanya.
    “Kami menerima laporan dari masyarakat dan tentunya, kami personel langsung menuju ke TKP dan memeriksa. Dan ditemukan adanya anak usia 11 tahun yang meninggal dunia,” ujar Harnas kepada wartawan, Sabtu.
    Saat ditemukan, terduga pelaku berada di gudang lantai dua rumah tersebut, tepat di samping jasad korban.
    Polisi langsung menangkap pelaku dan menyita senjata tajam jenis golok yang ditemukan di TKP untuk kepentingan penyelidikan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi bawa sopir pelaku pembunuhan anak di Pondok Pinang ke psikiater

    Polisi bawa sopir pelaku pembunuhan anak di Pondok Pinang ke psikiater

    Jakarta (ANTARA) – Pihak kepolisian membawa sopir yang melakukan pembunuhan terhadap anak majikan berinisial RAS (11) di Jalan Haji Muhi VIII, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, ke psikiater.

    “Kita akan mengecek juga psikologisnya dia, kita bawa ke psikiatri untuk mengecek keadaan psikologis pelaku pembunuh itu,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Senin.

    Menurut dia, sopir dan anak tersebut merupakan orang dekat yang saling kenal.

    Dia mengatakan pelaku sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, namun kini sudah ditahan di Polsek Kebayoran Lama.

    “Sudah ditahan di Polsek. Kan dalam berproses,” ucap Nicolas.

    Hingga berita ini diturunkan, polisi masih mendalami motif pelaku mengingat dia juga melukai dirinya sendiri saat peristiwa pembunuhan itu terjadi pada Sabtu (30/8).

    Sebelumnya, viral sebuah video pada akun media sosial Instagram @infopondokpinang yang memperlihatkan sejumlah warga mengerumuni sebuah rumah.

    Tak lama kemudian, sejumlah personel kepolisian terlihat memasukkan kantong berisikan jenazah ke dalam mobil untuk diperiksa.

    Berdasarkan keterangan pada unggahan tersebut, seorang anak diketahui dibunuh oleh pelaku yang diduga sopir korban selama tiga tahun. Pembunuhan itu dilakukan di depan orang tua korban.

    Saat ini, pelaku sudah diamankan oleh pihak kepolisian untuk diperiksa dan dimintai keterangan lebih lanjut.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pembunuh Bocah di Kebayoran Lama Ditangkap, Ternyata Sopirnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 September 2025

    Bocah 11 Tahun Tewas di Kebayoran Lama, Diduga Korban Pembunuhan Megapolitan 30 Agustus 2025

    Bocah 11 Tahun Tewas di Kebayoran Lama, Diduga Korban Pembunuhan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Seorang anak berusia 11 tahun ditemukan tewas di sebuah rumah kawasan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu (30/8/2025) dini hari.
    Informasi mengenai peristiwa itu pertama kali beredar di media sosial melalui akun Instagram @infopondokpinang.
    Dalam video yang diunggah, terlihat kerumunan warga berkumpul di dekat mobil ambulans.
    Bagian belakang ambulans terbuka dan sebuah kantong jenazah berwarna oranye tampak dievakuasi dari rumah bercat putih berpagar hitam.
    Dalam narasi yang beredar, disebutkan korban tewas akibat luka di leher yang diduga dilakukan dengan senjata tajam di hadapan orangtuanya.
    Kapolsek Kebayoran Lama Komisaris Harnas Prihandito membenarkan adanya insiden tersebut. Ia mengatakan, peristiwa itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 04.00 WIB.
    “Kami menerima laporan dari masyarakat dan tentunya, kami personel langsung menuju ke TKP dan memeriksa. Dan ditemukan adanya anak usia 11 tahun yang meninggal dunia,” ujar Harnas kepada wartawan, Sabtu.
    Saat ditemukan, terduga pelaku berada di gudang lantai dua rumah tersebut, tepat di samping jasad korban. Polisi langsung menangkap pelaku untuk kepentingan penyelidikan.
    “Terduga pelaku sudah kami amankan. Dan kita bawa ke RS Kramat Jati karena terduga pelaku terluka juga,” ungkap Harnas.
    Polisi juga menyita barang bukti berupa sebilah golok. Luka pada leher korban diduga akibat senjata tersebut.
    “Pemicu (tindak pidana) masih diselidik,” tambahnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Kebayoran Lama Ungkap Sejarah Rumah yang Diklaim Kostrad sebagai Rumah Dinas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Agustus 2025

    Warga Kebayoran Lama Ungkap Sejarah Rumah yang Diklaim Kostrad sebagai Rumah Dinas Megapolitan 28 Agustus 2025

    Warga Kebayoran Lama Ungkap Sejarah Rumah yang Diklaim Kostrad sebagai Rumah Dinas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Warga RW 007 Kebayoran Lama Selatan, Jakarta Selatan, yang terdampak penertiban rumah dinas oleh Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) mengungkapkan sejarah mereka menempati lahan tersebut.
    Mereka menyebutkan, rumah itu awalnya diberikan kepada prajurit untuk dibangun secara mandiri berdasarkan Surat Perintah dari seorang prajurit Kostrad bernama Amien Iljas pada Juli 1969.
    “Tertulis di situ, dibangun secara berdikari. Jadi warga di sini tinggal awalnya itu dari surat perintah, baru setelahnya keluar surat izin penempatan,” jelas salah seorang warga bernama Agus, saat ditemui
    Kompas.com
    di lokasi, Kamis (28/8/2025).
    Menurut warga, surat perintah maupun Surat Izin Penempatan tidak mencantumkan batas waktu berlakunya. Hal itu menjadi dasar warga untuk tetap tinggal di rumah tersebut hingga kini.
    Sebelum itu, lahan yang dulunya merupakan perkebunan karet diberikan kepada sejumlah prajurit lajang yang terlibat dalam operasi Trikora. Saat itu, tempat tinggal mereka hanya berupa barak sederhana.
    “Perumahan kami ini dibangun pada 1961 secara swadaya dari barak penampungan sementara persiapan operasi Trikora,” kata Agus.
    Adapun prajurit yang sudah berkeluarga kala itu mendapat fasilitas berupa hotel atau Asrama Lagoa di Tanjung Priok.
    Dua tahun kemudian, prajurit lain yang kembali dari Operasi Trikora juga ikut membangun rumah di lokasi tersebut.
    Seiring waktu, barak itu berkembang menjadi perumahan lengkap dengan kamar mandi, dapur, pompa, hingga ruang kamar.
    Semua pembangunan dilakukan secara swadaya tanpa bantuan dana dari pihak komando.
    “Dan pembangunan selanjutnya sampai keadaan fisik bangunan yang kita lihat sekarang dan fasilitasnya di kompleks ini hampir sepenuhnya dari warga atas inisiatif dana sendiri,” ujar Agus.
    Warga menolak klaim Kostrad yang menyatakan rumah mereka berdiri di atas tanah negara dengan hak milik TNI AD.
    Mereka merujuk pada Surat Keputusan Direktur Jenderal Agraria tertanggal 8 Agustus 1968 nomor SK.41/HGU/68, yang mencabut hak guna usaha TNI AD.
    “Bahwa hak guna usaha tersebut telah dicabut haknya dan menjadi tanah yang dikuasai langsung oleh negara,” bunyi surat tersebut.
    Sementara itu, Kostrad bersikukuh bahwa lahan tersebut memang milik negara yang dikuasai TNI AD sejak 1961.
    “Pada 1961 berdasarkan surat keputusan Pangdam Jaya nomor 162, diambil menjadi milik negara untuk kepentingan angkatan darat,” jelas Kepala Zeni Kostrad, Czi Harry Pratomo, dalam sosialisasi Penertiban Rumah Dinas Kostrad di Markas Kostrad, Jakarta Pusat, Selasa (26/8/2025).
    Sengketa ini juga mendapat perhatian Komnas HAM. Lembaga itu mengirimkan surat kepada Kostrad pada 11 Agustus 2025, menindaklanjuti laporan 13 warga Kebayoran Lama yang mengaku akan digusur.
    Ketua Komnas HAM, Anis Hidayah, meminta agar penggusuran ditunda.
    “Nah, dalam surat kami menyampaikan agar penggusuran itu ditunda, dan kami meminta keterangan dari Pangkostrad atau yang mewakili untuk menyampaikan informasi yang dibutuhkan,” ujar Anis saat dikonfirmasi, Jumat (15/8/2025).
    Sebagai bentuk perlawanan, warga menggelar aksi di sekitar tempat tinggal mereka di Jalan Kompleks Kostrad pada Kamis (14/8/2025), sehari sebelum menerima Surat Peringatan (SP) ke-3. Aksi ini digelar setelah masa tenggat SP-2 berakhir.
    Dalam laporan ke Komnas HAM, warga juga menegaskan rumah yang mereka tempati bukanlah rumah negara.
    Pasalnya, mereka sudah membangun dan merenovasi rumah secara mandiri sejak lama tanpa adanya dana dari APBN.
    “Bahwa rumah yang saat ini ditempati bukan merupakan rumah negara di lingkungan Kementerian Pertahanan maupun TNI,” ungkap salah satu warga, Deni.
    Mereka menilai, bila Kostrad ingin menggusur, maka langkah itu seharusnya ditempuh melalui jalur hukum, bukan hanya dengan penertiban sepihak.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2
                    
                        Kostrad Minta Warga Segera Kosongkan Rumah Dinas di Kebayoran Lama
                        Megapolitan

    2 Kostrad Minta Warga Segera Kosongkan Rumah Dinas di Kebayoran Lama Megapolitan

    Kostrad Minta Warga Segera Kosongkan Rumah Dinas di Kebayoran Lama
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Komandan Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) meminta warga segera mengosongkan rumah dinas di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
    Wakil Kepala Tim Penertiban Rumah Dinas Kostrad, Kolonel Inf Daniel Lumbanraja Nainggolan menjelaskan alasan pengosongan rumah tersebut karena prajuritnya belum memiliki rumah dinas.
    “Sebenarnya di masa saat ini, untuk anggota kami, ini lebih dari ratusan orang yang belum memiliki rumah dinas,” ungkap Daniel Lumbanraja Nainggolan di Markas Kostrad, Jakarta Pusat, Selasa (26/8/2025).
    Daniel mengatakan rumah dinas itu diperuntukan 3 anggota Kostrad berpangkat Kolonel, 17 anggota berpangkat Letkol, dan 92 anggota berpangkat Mayor.
    Mereka memiliki hak mendapatkan tempat tinggal yang disediakan oleh negara. 
    “Perlu ditekankan bahwa di sini hak asasi untuk mempunyai tempat tinggal itu bukan hanya kepada masyarakat sipil, tetapi juga dari kami prajurit,” kata Daniel.
    Menurut dia, 13 warga tidak berhak menempati rumah dinas itu karena orangtua mereka prajurit ataupun warakawuri (istri prajurit) sudah meninggal dunia. 
    “Karena mereka ini orang tuanya sudah tidak ada, ibunya juga yang warakawuri juga sudah tidak ada, mereka kan berarti sudah bukan yang berhak,” jelas Daniel.
    Sebelumnya diberitakan, sejumlah warga RW 007 merasa keberatan atas rencana pengosongan rumah di lingkungan RW 007, Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. 
    Mereka menilai putusan Mahkamah Agung (MA) yang menjadi dasar Surat Peringatan (SP) 1 bukan merupakan putusan yang condemnatoir, sehingga tidak dapat dieksekusi. 
    Sebanyak 15 keluarga kemudian mengadukan rencana penggusuran itu kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). 
    Lembaga ini kemudian turun tangan dan meminta Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) menunda pengosongan rumah yang diklaim warga bukan aset negara. 
    “Komnas HAM sudah mengirimkan surat ke Pangkostrad terkait dengan kasus aduan penggusuran terhadap warga,” kata Anis saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (15/8/2025).
    Dalam laporan yang diterima Komnas HAM, warga mengaku penggusuran dilakukan karena pihak Kostrad mengeklaim rumah mereka sebagai rumah dinas.
    “Pada pokoknya pengadu menyampaikan keberatan atas rencana pengosongan rumah negara sebagaimana surat dari Asisten Logistik Kostrad pada 14 Juli 2025,” demikian isi pernyataan pelapor yang diwakilkan warga bernama Deni.
    Deni menambahkan, keberatan tersebut diajukan karena rumah yang mereka tempati tidak tercatat sebagai aset milik negara.
    Atas dasar itu, warga menilai Kostrad tidak memiliki hak untuk menggusur. Meski surat permintaan penundaan dari Komnas HAM telah dikirim pada 11 Agustus 2025, warga mengaku tetap menerima surat perintah ketiga (SP-3) untuk mengosongkan rumah.
    “Padahal kan sudah disurat Komnas HAM, tapi tadi pagi kami dapat SP-3,” ungkap salah satu warga terdampak, Dewi, saat ditemui di lokasi, Jumat.
    Warga pertama kali menerima SP-1 pada 14 Juli 2025, dengan tenggat waktu dua minggu untuk mengosongkan rumah. Penolakan warga berlanjut dengan diterimanya SP-2 pada 28 Juli 2025.
    Sebagai bentuk perlawanan, warga menggelar aksi di sekitar tempat tinggal mereka di Jalan Kompleks Kostrad pada Kamis (14/8/2025), sehari sebelum mereka menerima SP-3. Aksi tersebut dilakukan karena masa tenggat SP-2 telah berakhir.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Transjakarta tambah bus yang lewati Jalan TB Simatupang

    Transjakarta tambah bus yang lewati Jalan TB Simatupang

    Ilustrasi – Bus Transjakarta. PT Transjakarta mengoperasikan 17 rute yang melintasi jalan TB Simatupang dan bisa dimanfaatkan oleh pelanggan yang beraktivitas di wilayah tersebut. ANTARA/HO-PT Transportasi Jakarta (Transjakarta)

    Transjakarta tambah bus yang lewati Jalan TB Simatupang
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 25 Agustus 2025 – 17:10 WIB

    Elshinta.com – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengoperasikan 14 unit bus tambahan di beberapa rute yang melewati Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, untuk menjadi pilihan masyarakat yang beraktivitas di kawasan itu.

    “Untuk kenyamanan di jalan, khususnya di sekitar TB Simatupang, kami mengajak masyarakat menggunakan layanan Transjakarta,” kata Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta, Ayu Wardhani di Jakarta, Senin.

    Saat ini, Transjakarta mengoperasikan 17 rute yang melintasi Jalan TB Simatupang dan bisa dimanfaatkan oleh penumpang yang beraktivitas di kawasan tersebut.

    Ke- 17 rute yang dioperasikan ini terdiri dari layanan Bus Rapid Transit (BRT), non-BRT, royaltrans dan Mikrotrans. BRT terdiri dari Koridor 8 (Lebak Bulus-Pasar Baru).

    Lalu, non-BRT, yakni D21 (UI-Lebak Bulus), D41 (Sawangan-Lebak Bulus via tol Desari), 7A (Kampung Rambutan-Lebak Bulus) e7E (Kampung Rambutan – Ragunan).

    Kemudian, S21 (Ciputat-CSW), S22 (Ciputat-Kampung Rambutan), 6H (Senen-Lebak Bulus) dan 1E (Pondok Labu-Blok M).

    Berikutnya Royaltrans S21 (Terminal BSD-Fatmawati), S14 (Summarecon Serpong-Lebak Bulus) dan S31 (Bintaro-Fatmawati).

    Sementara untuk Mikrotrans, yaitu JAK102 (Blok M-Lebak Bulus), JAK49 (Lebak Bulus-Cipulir), JAK95 (Terminal Lebak Bulus-Terminal Pasar Minggu), JAK93 (Jeruk Purut-Kebayoran Lama) dan JAK 31 (Blok M-Andara).

    Transjakarta bersinergi dengan berbagai pihak untuk mengoptimalkan peran petugas di jalur sebagai upaya mendukung pekerjaan sejumlah proyek infrastruktur dan mengatasi kepadatan di sekitar TB Simatupang.

    Terdapat tujuh titik yang menjadi konsentrasi Transjakarta dan sudah ditempatkan petugas pada pukul 06.00- 22.00 WIB, di antaranya lampu merah (traffic light) Fatmawati arah Pasar Rebo, tikungan Selapa arah Pondok Pinang dan lampu merah Pondok Pinang.

    Lalu lampu merah Simpang Ragunan arah Pasar Rebo, Simpang Ragunan arah Lebak Bulus, Cilandak KKO arah Lebak Bulus dan Cilandak Arah Pasar Rebo

    “Selain itu bus yang dioperasikan kerap dilakukan penjagaan terkait jeda waktu tunggu atau ‘headway’,” ujar Ayu.

    Sumber : Antara

  • Hanya Tersisa Siswa SMA, Unjuk Rasa di DPR RI Berubah Jadi Tawuran

    Hanya Tersisa Siswa SMA, Unjuk Rasa di DPR RI Berubah Jadi Tawuran

    GELORA.CO  – Suasana unjuk rasa bubarkan DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat berubah menjadi situasi tawuran. 

    Suasana unjuk rasa penuntutan pembubaran DPR RI yang digelar Senin (25/8/2025) itu berubah menjadi tawuran setelah para mahasiswa pulang. 

    Pada Senin siang pukul 14.00, Polisi memukul mundur pengunjuk rasa dari depan gerbang DPR RI Senayan, Jakarta Pusat. 

    Akibatnya pada Senin sore, massa terpencar ke wilayah Palmerah, Tanah Abang, hingga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. 

    Dilaporkan massa dari kelompok mahasiswa telah membubarkan diri sejak Senin siang, namun massa dari siswa SMA masih bertahan. 

    Bahkan dari video yang dibagikan Facebook Kompas.com, massa dari kelompok siswa SMA  hingga merangsek masuk ke rel kereta. 

    Sejumlah jalan di kawasan Jakarta yang berdekatan dengan Senayan pun ditutup lantaran massa menyebar tidak terkendali. 

    Misalnya saja terlihat massa berkumpul di Jalan Tentara Pelajar. Sehingga Jalan Tentara Pelajar ditutup karena massa yang memakai seragam SMA merusuh layaknya pelajar yang tawuran. 

    Bahkan massa terlihat membakar sesuatu di tengah jalan. 

    Laporan reporter Kompas.com Rizky Syahrial suasana unjuk rasa pembubaran DPR RI itu pun berubah layaknya tawuran. 

    Pasalnya massa membawa batu dan bambu menyerang acak siapapun. 

    Diketahui belakangan muncul seruan demonstrasi di depan Gedung DPR RI pada Senin (25/8/2025).

    Seruan tersebut tersebar di media sosial baik platform X, Instagram, Tiktok, dan facebook.

    Tuntutan demonstrasi itu ialah seruan membubarkan DPR RI. Masyarakat protes lantaran DPR RI di tahun ini mendapatkan tunjangan rumah senilai Rp50 juta setiap bulannya. 

    Pengadaan tunjangan rumah untuk DPR RI ini dianggap tidak logis di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja. 

    Terlebih sebelumnya Presiden RI Prabowo Subianto menyerukan efisiensi anggaran.

    Tembakan gas air mata pun dilemparkan Polisi agar massa membubarkan diri. 

    Diketahui belakangan muncul seruan demonstrasi di depan Gedung DPR RI pada Senin (25/8/2025).

    Seruan tersebut tersebar di media sosial baik platform X, Instagram, Tiktok, dan facebook.

    Tuntutan demonstrasi itu ialah seruan membubarkan DPR RI. Masyarakat protes lantaran DPR RI di tahun ini mendapatkan tunjangan rumah senilai Rp50 juta setiap bulannya. 

    Pengadaan tunjangan rumah untuk DPR RI ini dianggap tidak logis di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja. 

    Terlebih sebelumnya Presiden RI Prabowo Subianto menyerukan efisiensi anggaran

  • Imbas Demo di DPR, Ini Rute TransJakarta yang Dialihkan-Disetop

    Imbas Demo di DPR, Ini Rute TransJakarta yang Dialihkan-Disetop

    Jakarta

    Sejumlah rute TransJakarta yang melewati sekitar DPR RI mengalami perubahan hingga disetop sementara pada Senin (25/8) sore. Perubahan rute ini dipicu aksi demonstrasi yang berakhir ricuh terjadi di sekitar gedung Legislatif ini.

    Melalui akun sosial media X resmi Transjakarta, sejumlah rute yang dialihkan yakni Koridor 9 yang meliputi rute 1W (Blok M-Ancol), 3F (Kalideres-Senayan Bank DKI), 9A (Cililitan-Grogol), Rute 10 H (Tanjung Priok-Bundaran Senayan), T31 (PIK-Blok M) dan S61 (Alam Sutera-Blok M).

    “Koridor 9 dan Rute 9A mengalami pengalihan rute dikarenakan penutupan jalan di sekitar Gedung DPR/MPR. Sementara arah Pluit tidak melayani Halte Semanggi sampai dengan Kemanggisan. Saat ini melayani halte Widya Chandra, Koridor 1 hingga Monumen Nasional menuju Tomang Raya dan Tanjung Duren,” tulis TransJakarta dalam unggahan akun X miliknya.

    Rute TransJakarta Setop Beroperasi

    Selain itu ada juga sejumlah rute yang sementara ini tidak beroperasi melayani pelanggan terkait adanya penutupan jalan di sekitar Gedung DPR/MPR. Sebut saja Rute 8N (Kebayoran – Petamburan via Asia Afrika), Rute 8C (Kebayoran Lama-Tanah Abang), dan 9E (Kebayoran Lama-Jelambar).

    “Rute 6V: Ragunan – Senayan Bank DKI saat ini sudah beroperasi normal kembali melayani pelanggan tanpa pengalihan,” jelas Transjakarta.

    Rute Mikrotrans

    Selain layanan TransJakarta, Perseroda juga melaporkan imbas demo di sekitar DPR sore ini terdapat perubahan layanan untuk moda transportasi Mikrotrans. Sebagai contoh ada layanan Mikrotrans JAK 07, 08, 09, 11, 12, 14 yang sementara tidak beroperasi melayani pelanggan terkait adanya penutupan jalan di sekitar Petamburan.

    “Mikrotrans JAK 54: Grogol – Benhil mengalami perpendekan rute menjadi Grogol – RS. Bhakti Mulia dikarenakan adanya penutupan jalan di sekitar Slipi Petamburan. Sementara arah Benhil tidak melayani bus stop Slipi petamburan 1 sampai dengan Benhil Gang 4,” tulis Transjakarta.

    (igo/ara)