kab/kota: Kebayoran Lama

  • Kecelakaan di Jakarta Selatan, Mobil Tabrak Sejumlah Gerobak dan Motor – Page 3

    Kecelakaan di Jakarta Selatan, Mobil Tabrak Sejumlah Gerobak dan Motor – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Sebuah kendaraan Toyota Raize mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Patal Senayan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Sejumlah kendaraan dan gerobak pedagang rusak akibat insiden ini.

    Kejadian ini terjadi pada Rabu malam 8 Januari 2025, sekira pukul 21.10 WIB.

    Kasat Lantas Jakarta Selatan Kompol Agung Wuryanto menjelaskan, kecelakaan berawal saat mobil Toyota Raize yang dikemudikan oleh W melaju dari arah timur ke barat di Jalan Patal Senayan. Pengemudi diduga kehilangan kendali setiba Gang Patal Senayan III.

    Saat itu, lah pengemudi menabrak warung dan gerobak serta sepeda motor yang sedang terparkir.

    “Sesampainya di depan Gang Patal Senayan III menabrak warung kelontong lanjut menabrak sepeda motor dan gerobak,” kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (9/1/2025).

    Agung mengatakan, kecelakaan lalu lintas mengakibatkan seorang pemotor mengalami luka-luka. Korban A (42) sedang duduk di atas jok sepeda motor.

    Tak cuma itu, warung kelontong, tiga kendaraan, serta dua gerobak mengalami kerusakan.

     

  • Ulah Pemotor Lawan Arah, Kena Teguran Malah Main Keroyokan

    Ulah Pemotor Lawan Arah, Kena Teguran Malah Main Keroyokan

    Jakarta

    Seorang pengendara motor di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan bikin ulah. Gara-gara ditegur karena melawan arah, pengendara motor tersebut malah mengeroyok korban.

    Dirangkum detikcom, pengeroyokan terjadi di Jalan Fatmawati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Selasa (7/1/2024) sekitar pukul 02.00 WIB. Korban adalah seorang pengemudi mobil berinisial MA..

    Kejadian berawal saat korban mengemudikan mobil melaju di Jalan Fatmawati menuju Blok M. Di saat bersamaan korban bertemu dengan seorang pengendara motor yang melawan arah di jalurnya.

    Korban menegur pelaku supaya balik arah. Bukannya menyadari kesalahannya, pengendara motor tersebut justru memanggil teman-temannya hingga mengeroyok korban dengan stik golf hingga balok kayu.

    Kasus ini kini ditangani Polsek Kebayoran Baru. Polisi masih menyelidiki para pelaku tersebut.

    Pelaku Tak Terima Ditegur

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan awal mula terjadinya pengeroyokan. Korban, MA, yang sedang mengendarai mobil bertemu dengan pengendara motor yang melawan arah.

    “Selanjutnya korban menegur agar (pelaku) putar balik dan tidak melawan aha,” kata Ade Ary dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (8/1).

    Pelaku yang tak diketahui identitasnya itu tidak diterima ditegur korban. Dia lalu memanggil teman-temannya dan mengeroyok korban.

    Korban Dipukul Stik Golf-Balok Kayu

    Ilustrasi pengeroyokan (Foto: dok.detikcom)

    Pelaku tak terima saat ditegur korban. Dia lantas memanggil teman-temannya dan mengeroyok korban menggunakan stik golf hingga balok kayu.

    “Ketika teman-teman pelaku datang, korban seketika langsung dipukuli oleh teman-temannya tersebut menggunakan balok kayu dan stik golf,” jelas Kombes Ade Ary.

    Korban Terluka di Kepala

    Akibat kejadian tersebut korban mengalami luka-luka. Korban dilarikan ke rumah sakit akibat luka yang dideritanya.

    “Korban mengalami luka di kepala bagian depan, luka kepala di bagian belakang, luka lecet dan lebam di bagian tangan sebelah kanan,” imbuhnya.

    Pelaku Diselidiki

    Korban yang merasa dirugikan kemudian melaporkan kejadian ini ke Polsek Kebayoran Baru. Saat ini pelaku masih diselidiki polisi.

    Atas kejadian tersebut korban merasa dirugikan, yang selanjutnya melaporkan ke Polsek Kebayoran Baru,” tuturnya.

    “Pelaku dalan penyelidikan,” pungkas Ade Ary.

    Halaman 2 dari 2

    (mea/mea)

  • SDA Jaksel bangun 19 MCK untuk atasi stunting pada 2024

    SDA Jaksel bangun 19 MCK untuk atasi stunting pada 2024

    pemasangan MCK ini semula akan dibangun di banyak lokasi namun baru bisa tercapai 19 MCK yang terpasang

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan membangun sebanyak 19 fasilitas mandi, cuci, dan kakus (MCK) untuk mengatasi permasalahan stunting pada 2024.

    “Tahun 2024 sekitar 19 MCK yang kami bangun,” kata Kepala Suku Dinas (Kasudin) Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan Santo saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

    Santo mengatakan MCK ini juga bersamaan dengan pembangunan tangki septik demi mewujudkan lingkungan sehat di wilayah Jakarta Selatan.

    Dia menjelaskan pemasangan MCK ini semula akan dibangun di banyak lokasi namun baru bisa tercapai 19 MCK yang terpasang.

    “Kita, sih, maunya sebanyak-banyaknya. Cuman, tahun 2024 hanya terakomodasi 19 yang terpasang,” jelasnya.

    Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) berharap fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) Komunal mampu mengatasi stunting di daerah itu.

    Dengan MCK yang sudah bersih dan layak pakai ini membuat orang tua terutama ibu hamil lebih terjamin kebersihan termasuk pada bayi dalam kandungan.

    MCK di Jakarta Selatan yang baru diresmikan pada Desember 2024 yakni Kelurahan Grogol Selatan (Kecamatan Kebayoran Lama), Kelurahan Tanjung Barat dan Kelurahan Jagakarsa (Kecamatan Jagakarsa) dan Kelurahan Pasar Minggu (Kecamatan Pasar Minggu).

    Selain pembangunan MCK, pada 2024, SDA Jakarta Selatan juga membangun saluran dengan sistem dongkrak (jacking) yang salah satunya dilaksanakan di Jalan Denpasar Raya untuk menangani banjir.

    “Kita ada program jacking, totalnya kita ada sekitar 42 titik lokasi,” ujarnya.

    Metode jacking merupakan pemasangan pipa dengan melakukan pengeboran tanah di bawah permukaan jalan lalu mendorong pipa dengan menggunakan tekanan hidrolik.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ini Foto Lokasi Bunker Bar di ITC Permata Hijau Jaksel Diduga Lokasi Pesta LGBT: Terpencil dan Kumuh – Halaman all

    Ini Foto Lokasi Bunker Bar di ITC Permata Hijau Jaksel Diduga Lokasi Pesta LGBT: Terpencil dan Kumuh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Warga menggerebek bunker bar di Grand ITC Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang disebut-sebut sebagai lokasi pesta LGBT.

    Bar tersebut digerebek warga pada malam pergantian tahun, Selasa (31/12/2024).

    “Sejauh ini kita menanyakan karyawannya sudah buka satu tahun. Dari mulai Januari 2024, kemudian kemarin tutup permanen tanggal 1 Januari 2025,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Nurma Dewi, Senin (6/1/2025).

    Nurma menjelaskan, polisi tetap mengusut peristiwa tersebut meskipun belum menerima laporan.

    Saat ini, penyidik gabungan Polres Metro Jakarta Selatan dan Polsek Kebayoran Lama sudah meminta keterangan lima orang saksi termasuk karyawan bar.

    “Kita memeriksa dari karyawan tentunya, kemudian dari warga yang ada yang tempat kejadian waktu itu. Lima orang yang kita periksa atau kita mintai keterangan,” ujar Nurma.

    Ia menjelaskan, pemeriksaan saksi-saksi itu dilakukan untuk membuktikan ada atau tidaknya tuduhan aktivitas LGBT tersebut.

    “Memang masih didalami semua sudah kita minta keterangan yang melihat, mendengar, atau yang mengetahui kejadian itu. Itu yang kita kumpulkan untuk sementara ini,” ucap dia.

    Sementara itu, Lurah Grogol Utara Muhammad Rasyid Darwis mengatakan, warga memilih tidak melapor karena sudah melakukan mediasi dengan pihak bar dan pengelola mall.

    “Mereka tidak melapor ke kepolisian karena sudah dimediasi oleh pihak kecamatan,” kata Rasyid kepada wartawan di Grand ITC Permata Hijau, Senin (6/1/2025).

    Rasyid mengungkapkan, mediasi dilakukan sebanyak tiga kali. Namun hanya satu kali mediasi yang difasilitasi oleh pihak Kecamatan Kebayoran Lama.

    Mediasi tersebut menghasilkan kesepakatan untuk menutup Bunker Bar secara permanen.

    “Ada sekira tiga kali (mediasi). Tapi dari pemerintah baru sekali, kecamatan. Kesepakatannya menutup dan dari warga juga menolak,” ungkap Lurah.

    Adapun aktivitas di bar itu ternyata sudah diprotes warga sejak dua bulan sebelumnya atau pada November 2024.

    “Itu (protes warga) hampir dua bulan yang lalu,” kata Rasyid.

    Selain karena aktivitas di dalam bar, protes dilayangkan warga lantatan sering terjadi keributan antarpengunjung.

    “November sudah ada kejadian terkait dengan parkir atau keributan antar pengunjung itu sudah ada. Tapi warga resah ya sudah mulai protes,” ujar Lurah.

    Protes semakin kencang dilayangkan setelah warga mengetahui ada dugaan aktivitas di dalam bar tersebut.

    “Dari warga, baru ya dia menemukan ya bahwa itu ada praktik LGBT. Maka bersikeras untuk menutup tempat tersebut,” ungkap Rasyid.

    Lokasi bar seperti tidak terurus

    Lokasi bar itu tampak terpencil dan kumuh.  Hanya ada satu pintu untuk masuk ke bar tersebut. Area luar bunker bar tampak tidak terurus. 

    Hanya ruangan lowong serta dinding mengelupas. Bunker Bar terletak satu tingkat di atas area parkir kendaraan.

    Stiker yang berisi pemberitahuan bahwa Bunker Bar ditutup permanen sudah tertempel di samping pintu masuk.

    “Pemberitahuan. Mulai 1 Januari 2025 Bunker Bar tutup permanen,” demikian tulisan yang tertera pada stiker berwarna merah tersebut.

    Lurah Grogol Utara Muhammad Rasyid Darwis mengungkapkan tulisan tersebut berdasarkan kesepakatan bersama antara pemda dan pihak pengelola.

     “Sebelum malam tahun baru kan sebelumnya sudah ada rapat di kecamatan, tingkat kecamatan. Bahwa dia siap menutup setelah malam tahun baru. Jadi itu tuh sudah ada penutupan dari yang bersangkutan,” kata Rasyid.

    Rasyid tak menampik bahwa bar itu ditutup karena adanya protes keras dari warga sekitar.

    “Alasan penutupannya memang ya ada protes keras dari warga masyarakat terkait dengan kegiatan mereka yang viral di medsos itu,” ujar dia

    Dikunjungi puluhan remaja

    Penampakan Bunker Bar di Grand ITC Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

    Warga Kelurahan Grogol Utara menggerebek pesta yang diduga merupakan pesta LGBT dan dilakukan sejumlah remaja di sebuah mal di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan.

    Video penggerebekan ini viral di media sosial. Salah satunya seperti yang diunggah akun @johan_suhandri di Instgram.

    Dalam narasi pada video tersebut, aksi ini dilakukan oleh puluhan remaja.

    “Akibat aparat yang terkesan cuek, warga yang tanpa gaji turun tangan sendiri membubarkan pesta LGBT di Grand ITC Permata Hijau oleh warga masyarakat Kelurahan Grogol Utara dibantu warga sekitar,” sebut narasi dalam video tersebut.

    Aktivitas pesta tersebut diduga terjadi pada malam perayaan tahun baru, 31 Desember 2024, dan akhirnya dibubarkan oleh warga sekitar karena dianggap meresahkan.

    Dalam video yang diunggah terlihat puluhan orang diminta keluar dari sebuah bar. Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Widya Agustiono yang dikonfirmasi awak media mengatakan, pihaknya masih menyelidiki dugaan tersebut.

    Hingga saat ini, belum ada laporan resmi yang masuk terkait peristiwa itu.

    “Sampai sekarang belum ada laporan. Yang jelas, masalah tuduhan LGBT masih dalam penyelidikan,” ujar Widya saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (5/1/2025).

    Widya menambahkan bahwa bar tempat kejadian itu berlangsung telah ditutup secara permanen pada 1 Januari 2025.

    Penutupan dilakukan oleh pemilik bar berdasarkan informasi dari pengelola ITC.

    “Informasi dari pengelola ITC-nya, bar sudah ditutup. (Ditutup) oleh owner-nya,” katanya.

    Pihak kepolisian terus melakukan penelusuran untuk memastikan kebenaran informasi yang beredar di media sosial. 

    “Sampai sekarang belum ada laporan,” kata Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Widya Agustino saat dikonfirmasi, Minggu (5/1/2025) malam.

    Widya melanjutkan, pihaknya saat ini akan melakukan penyelidikan untuk membuktikan tuduhan aktivitas LGBT itu di bar tersebut.

    “Yang jelas masalah tuduhan LGBT masih dalam penyelidikan, bar itu orang yang kesana beranekaragam bukan bar khusus,” ungkapnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Bar di ITC Permata Hijau Lokasi Aktivitas Diduga Pesta LGBT Sudah Buka Setahun, 5 Saksi Diperiksa

  • Penampakan Bunker Bar LGBT di ITC Permata Hijau, Terkuak Insiden Sebelum Digerebek Warga

    Penampakan Bunker Bar LGBT di ITC Permata Hijau, Terkuak Insiden Sebelum Digerebek Warga

    TRIBUNJAKARTA.COM – Penampakan Bunker Bar di Grand ITC Permata Hijau menjadi sorotan setelah digerebek warga saat Malam Tahun Baru 2025, Selasa (31/12/2024).

    Bar yang berada di basement Mal Grand ITC Permata Hijau itu diduga menjadi lokasi aktivitas pesta LGBT.

    Lokasi bar itu tampak terpencil dan kumuh.  Hanya ada satu pintu untuk masuk ke bar tersebut.

    Bunker Bar di Grand ITC Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang menjadi lokasi aktivitas diduga pesta LGBT telah ditutup permanen, Senin (6/1/2025). (Annas Furqon hakim/TribunJakarta.com)

    Pantauan TribunJakarta.com, area luar Bunker Bar tampak tidak terurus. 

    Hanya ruangan lowong serta dinding mengelupas. Bunker Bar terletak satu tingkat di atas area parkir kendaraan.

    Stiker yang berisi pemberitahuan bahwa Bunker Bar ditutup permanen sudah tertempel di samping pintu masuk.

    Penampakan Bunker Bar di Grand ITC Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

    “Pemberitahuan. Mulai 1 Januari 2025 Bunker Bar tutup permanen,” demikian tulisan yang tertera pada stiker berwarna merah tersebut.

    Lurah Grogol Utara Muhammad Rasyid Darwis mengungkapkan tulisan tersebut berdasarkan kesepakatan bersama antara pemda dan pihak pengelola.

    “Sebelum malam tahun baru kan sebelumnya sudah ada rapat di kecamatan, tingkat kecamatan. Bahwa dia siap menutup setelah malam tahun baru. Jadi itu tuh sudah ada penutupan dari yang bersangkutan,” kata Rasyid.

    Penampakan Bunker Bar di Grand ITC Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

    Rasyid tak menampik bahwa bar itu ditutup karena adanya protes keras dari warga sekitar.

    “Alasan penutupannya memang ya ada protes keras dari warga masyarakat terkait dengan kegiatan mereka yang viral di medsos itu,” ujar dia.

    Diketahui, sebuah acara yang diduga pesta LGBT di Grand ITC Pemata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, dibubarkan warga.

    Petugas di Grand ITC Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

    Video yang menampilkan peristiwa saat warga melakukan pembubaran itu viral di media sosial.

    Dalam video tersebut, sejumlah pemuda terlihat keluar dari sebuah ruangan yang gelap. 

  • Heboh Diduga Pesta LGBT, Polisi Periksa Pengelola Bar hingga Telusuri CCTV

    Heboh Diduga Pesta LGBT, Polisi Periksa Pengelola Bar hingga Telusuri CCTV

    loading…

    Polisi telah meminta keterangan 5 orang saksi dan CCTV berkaitan kasus pembubaran pesta yang diduga LGBT di sebuah bar kawasan Permata Hijau, akarta Selatan. Foto/Ari Sandita

    JAKARTA SELATAN – Polisi telah meminta keterangan 5 orang saksi berkaitan kasus pembubaran pesta yang diduga LGBT di sebuah bar kawasan Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Polisi juga tengah menelusuri CCTV di lokasi.

    “Lima orang yang kita periksa atau kita mintai keterangan, iyah itu (pengelola tempat hiburan) sudah, karyawan, dan warga,” ujar Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Nurma Dewi saat dikonfirmasi, Selasa (7/1/2025).

    Menurutnya, mereka dimintai keterangan oleh polisi untuk mencari tahu tentang persoalan yang terjadi di bar tersebut hingga berujung pada pembubaran dugaan pesta LGBT itu.

    Polisi sendiri pasca kejadian telah mendatangi lokasi untuk mengeceknya.

    “Sejauh ini kita tanyakan karyawannya (bar itu) sudah buka satu tahun, dari mulai Januari 2024 kemudian kemarin tutup permanen (Rabu, Januari 2025),” tuturnya.

    Nurma menambahkan, polisi belum memastikan ada tidaknya soal dugaan prostitusi hingga pesta LGBT di bar tersebut. Pasalnya, polisi masih mencari tahu lebih jauh, termasuk menelusuri CCTV yang ada di sekitar lokasi.

    “Kita akan mintai disitu kita akan cek CCTV yang ada. Sejauh ini dari anggota masih mencari keterangan yang jelas melihat, mendengar, dan mengetahui kejadian yang terjadi kemarin,” ujarnya.

    (shf)

  • Kriminal kemarin, pemeriksaan eks Kadisbud DKI lalu bar LGBT Jaksel

    Kriminal kemarin, pemeriksaan eks Kadisbud DKI lalu bar LGBT Jaksel

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita kriminal di kanal Metro ANTARA pada Senin (6/1) antara lain pemeriksaan mantan Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Henry atas kasus korupsi, personel Polres Kepulauan Seribu dipecat hingga fakta baru bar LGBT di Jakarta Selatan.

    Berikut rangkumannya:

    1. Kejati DKI Jakarta periksa Iwan Henry terkait korupsi di Disbud DKI

    Jakarta (ANTARA) – Penyidik dari Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta memeriksa mantan Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana (IHW) sebagai tersangka korupsi anggaran tahun 2023 di instansi tersebut.

    “Pada Senin, IHW dan MFM memenuhi panggilan penyidik Kejati DKI Jakarta untuk menjalani pemeriksaan,” kata Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta Syahroni Hasibuan di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    2. Polisi masih kejar lima pelaku pencurian di pintu Tol Plumpang Jakut

    Jakarta (ANTARA) – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Utara masih mengejar lima pelaku pencuri disertai kekerasan yang menjalankan aksinya di pintu masuk tol Plumpang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Jumat (3/1) malam.

    “Identitas lima orang tersebut sudah kami dikantongi,” kata Kepala Unit (Kanit) Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKP Fauzan di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    3. Uang pemerasan DPW bakal dikembalikan, IPW: Polisi tidak serius

    Jakarta (ANTARA) – Indonesia Police Watch (IPW) menyebutkan pihak Kepolisian tidak serius menangani kasus pemerasan oleh oknum personelnya yang terjadi di acara Djakarta Warehouse Project (DWP) jika berencana mengembalikan uang korban.

    “Rencana pengembalian uang hasil pemerasan Rp2,5 miliar oleh Polri kepada korban penonton DWP membuktikan bahwa institusi Polri tidak serius menuntaskan kasus yang melibatkan anggotanya ke ranah pidana dan cukup berhenti di Komisi Kode Etik Polri (KKEP),” kata Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    4. Akibat narkoba-desersi, tujuh personel Polres Kepulauan Seribu dipecat

    Jakarta (ANTARA) – Tujuh personel Kepolisian Resor Kepulauan Seribu dipecat akibat melakukan pelanggaran seperti penyalahgunaan narkoba dan meninggalkan tugas tanpa izin resmi atau desersi.

    Pemberhentian resminya dilakukan melalui Upacara Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) di Mako Perwakilan Polres Kepulauan Seribu, di Marina Ancol, Jakarta Utara, pada Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    5. Bar LGBT di Jakarta Selatan sudah setahun operasi

    Jakarta (ANTARA) – Polisi menyebutkan tempat hiburan (bar), Bunker Bar diduga tempat aktivitas lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) di pusat perbelanjaan (mal) kawasan Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan sudah setahun beroperasi.

    “Sejauh ini kita menanyakan karyawannya sudah buka satu tahun, dari mulai Januari 2024, kemudian kemarin tutup permanen mulai Rabu (1/1),” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Nurma Dewi kepada wartawan di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Budhi Santoso
    Copyright © ANTARA 2025

  • Awal Mula Bar di Mal Grand ITC Permata Hijau Jaksel Digerebek Warga, Diduga Ada Aktivitas LGBT – Halaman all

    Awal Mula Bar di Mal Grand ITC Permata Hijau Jaksel Digerebek Warga, Diduga Ada Aktivitas LGBT – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Beredar viral video penggerebekan di sebuah bar di basement mal Grand ITC Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

    Puluhan laki-laki tampak keluar dari bar dibarengi teriakan dari warga yang meminta bar ditutup.

    Diduga bar digunakan sebagai tempat pesta lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) sehingga warga menyegelnya sejak Rabu (1/1/2025).

    Kapolsek Kebayoran Lama, Kompol Widya Agustiono, mengaku masih menyelidiki adanya aktivitas asusila hingga penyimpangan seksual di bar tersebut.

    “(Dibubarkan) karena tuduhan ada LGBT.”

    “Itu bukan bar khusus, pengunjungnya beragam. Tuduhan LGBT masih dalam penyelidikan,” paparnya, Senin (6/1/2025), dikutip dari TribunJakarta.com.

    Kini, pemilik bar telah menutup usahanya dan belum ada laporan yang masuk.

    “Informasi dari pengelola ITC-nya, bar sudah ditutup. (Ditutup) oleh owner-nya,” jelasnya.

    Sementara itu, Lurah Grogol Utara, Muhammad Rasyid Darwis, menyatakan tak ada laporan ke polisi lantaran pemilik bar dan pengelola mal mau diajak mediasi.

    “Mereka tidak melapor ke kepolisian karena sudah dimediasi oleh pihak kecamatan,” terangnya.

    Proses mediasi dilakukan tiga kali, namun pihak kecamatan hanya datang sekali.

    “Kesepakatannya menutup dan dari warga juga menolak,” tandasnya.

    Warga sudah melayangkan protes adanya aktivitas mencurigakan di basement mal Grand ITC Permata Hijau sejak November 2024.

    “Itu (protes warga) hampir dua bulan yang lalu,” lanjutnya.

    Warga merasa resah lantaran sering terjadi keributan di luar bar.

    “November sudah ada kejadian terkait dengan parkir atau keributan antar pengunjung itu sudah ada. Tapi warga resah ya sudah mulai protes,” sambungnya.

    Menurutnya, protes penolakan semakin kencang setelah warga menemukan dugaan aktivitas LGBT.

    “Dari warga, baru ya dia menemukan ya bahwa itu ada praktik LGBT. Maka bersikeras untuk menutup tempat tersebut,” tegasnya.

    Kini, bar yang tampak kumuh tersebut telah dipasang stiker bertuliskan ‘ditutup permanen’.

    Rasyid Darwis menjelaskan video yang viral di media sosial terjadi saat malam tahun baru sehingga sehari setelahnya bar ditutup.

    “Sebelum malam tahun baru kan sebelumnya sudah ada rapat di kecamatan. Bahwa dia siap menutup setelah malam tahun baru. Jadi itu tuh sudah ada penutupan dari yang bersangkutan,” pungkasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Temukan Aktivitas Diduga Pesta LGBT di ITC Permata Hijau, Warga Pilih Tak Lapor Polisi

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Annas Furqon)

  • Bar di Jaksel Diduga Gelar Pesta LGBT Berujung Tutup Permanen, Warga Protes sejak 2 Bulan Lalu – Halaman all

    Bar di Jaksel Diduga Gelar Pesta LGBT Berujung Tutup Permanen, Warga Protes sejak 2 Bulan Lalu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Viral di media sosial sebuah penggerebekan dengan narasi bahwa adanya aktivitas yang diduga adalah pesta LGBT.

    Adapun peristiwa penggerebekan itu disebut di Bunker Bar yang berada di ITC Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

    Tampak dalam video tersebut, para pengunjung keluar dari sebuah ruangan sambil diteriaki warga.

    “Pulang, pulang! ingat orang tua,” teriak salah satu warga.

    “Allahu akbar!” teriak warga lainnya.

    Pasca viralnya video tersebut, polisi pun melakukan penyelidikan. Kapolsek Kebayoran Lama, Kompol Widya Agustiono pun membenarkan terkait penggerebekan tersebut.

    Dia menjelaskan, penggerebekan terkait dugaan digelarnya pesta LGBT di bar tersebut.

    “(Dibubarkan) karena tuduhan ada LGBT,” kata Widya pada Senin (6/1/2025), dikutip dari Tribun Jakarta.

    Widya mengatakan pihaknya saat ini masih menyelidiki terkait dugaan digelarnya pesta LGBT tersebut.

    Dia mengungkapkan pengunjung dari bar tersebut beragam.

    “Itu bukan bar khusus, pengunjungnya beragam. Tuduhan LGBT masih dalam penyelidikan,” jelasnya.

    Dalam perkembangannya, penyidik sudah memeriksa lima saksi yang merupakan karyawan dari bar tersebut.

    Adapun pemeriksaan dilakukan untuk membuktikan apakah benar bar tersebut dijadikan tempat pesta LGBT.

    “Memang masih didalami semua sudah kita minta keterangan yang melihat, mendengar, atau yang mengetahui kejadian itu. Itu yang kita kumpulkan untuk sementara ini,” ucap dia.

    Bar Ditutup Permanen

    Setelah penggerebekan tersebut, Bunker Bar yang diduga menjadi lokasi aktivitas LGBT telah ditutup permanen.

    Berdasarkan pantauan Tribun Jakarta, bar itu berada di basement Grand ITC Permata Hijau.

    Lalu, bar tersebut tampak kumuh dan hanya ada satu pintu masuk yang tersedia.

    Sementara, diketahuinya penutupan permanen terhadap bar itu berdasarkan stiker yang terpasang di samping pintu masuk.

    “Pemberitahuan. Mulai 1 Januari 2025 Bunker Bar tutup permanen,” demikian tulisan yang tertera pada stiker berwarna merah tersebut.

    Lurah Grogol Utara, Rasyid mengungkapkan penutupan bar merupakan kesepakatan antara Pemerintah Daerah (Pemda) dan pengelola.

    Menurut Rasyid, pihak pengelola sudah sepakat bahwa bar tersebut akan ditutup secara permanen setelah malam Tahun Baru.

    “Sebelum malam tahun baru kan sebelumnya sudah ada rapat di kecamatan, tingkat kecamatan. Bahwa dia siap menutup setelah malam tahun baru. Jadi itu tuh sudah ada penutupan dari yang bersangkutan,” kata Rasyid.

    Terkait penutupan bar, Rasyid tak membantah bahwa keputusan tersebut buntut dari protes warga.

    “Alasan penutupannya memang ya ada protes keras dari warga masyarakat terkait dengan kegiatan mereka yang viral di medsos itu,” ujar dia.

    Aktivitas di Bar Sudah Diprotes Warga sejak November 2024

    Rasyid juga menuturkan aktivitas di bar tersebut sudah diprotes warga sejak tiga bulan lalu atau pada November 2024.

    “Itu (protes warga) hampir dua bulan yang lalu,” kata Rasyid.

    Rasyid juga mengungkapkan protes warga tidak hanya terkait aktivitas di bar saja, tetapi juga kerapnya terjadi keributan antarpengunjung.

    “November sudah ada kejadian terkait dengan parkir atau keributan antar pengunjung itu sudah ada. Tapi warga resah ya sudah mulai protes,” ujarnya.

    Protes warga, kata Rasyid, semakin gencar dilakukan usai adanya dugaan pesta LGBT di dalam bar tersebut.

    Akhirnya, warga pun menuntut agar bar tersebut ditutup.

    “Dari warga, baru ya dia menemukan ya bahwa itu ada praktik LGBT. Maka bersikeras untuk menutup tempat tersebut,” ungkap Rasyid.

    Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul “4 FAKTA Penggerebekan Bunker Bar Diduga ‘Sarang Pelangi’ di Jaksel Dibubarkan Jelang Tahun Baru 2025”

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jakarta/Annas Furqon Hakim/Satrio Sarwo Trengginas)

  • Bar di Jaksel Diduga Gelar Pesta LGBT Berujung Tutup Permanen, Warga Protes sejak 2 Bulan Lalu – Halaman all

    Soal Warga Tak Lapor Polisi Meski Tahu Ada Dugaan Pesta LGBT di Mal Jaksel, Lurah Buka Suara – Halaman all

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aktivitas diduga pesta LGBT di Bunker Bar Mall Grand ITC Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan digerebek warga belum lama ini.

    Namun demikian warga memilih tidak melapor ke polisi.

    Terkuak alasan warga enggan lapor polisi.

    Lurah Grogol Utara, Muhammad Rasyid Darwis mengatakan, warga lebih memilih melakukan mediasi dengan pihak bar dan pengelola mall ketimbang melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

    “Mereka tidak melapor ke kepolisian karena sudah dimediasi oleh pihak kecamatan,” ungkap Rasyid, Senin (6/1/2025).

    Rasyid menyebutkan bahwa mediasi antara warga dan pihak bar telah dilakukan sebanyak tiga kali, dengan satu mediasi difasilitasi oleh pihak Kecamatan Kebayoran Lama.

    Hasil dari mediasi tersebut adalah kesepakatan untuk menutup Bunker Bar secara permanen.

    “Ada sekitar tiga kali mediasi. Tapi dari pemerintah baru sekali kecamatan. Kesepakatannya menutup dan dari warga juga menolak,” tambah Rasyid.

    Dikatakannya, sejak November 2024, warga telah menyampaikan protes terkait aktivitas di Bunker Bar.

    “Protes warga hampir dua bulan yang lalu. Selain karena aktivitas di dalam bar, protes dilayangkan karena sering terjadi keributan antarpengunjung,” katanya.

    Keresahan warga semakin meningkat, kata dia setelah mereka mengetahui adanya dugaan praktik LGBT di dalam bar tersebut.

    Setelah protes yang semakin kencang, pihak pengelola mall memutuskan untuk menutup bar tersebut.

    Pantauan TribunJakarta.com menunjukkan bahwa di pintu masuk bar tersebut kini terpampang stiker bertuliskan bahwa Bunker Bar ditutup permanen mulai 1 Januari 2025.

    Pihak kepolisian juga turut terlibat dalam penanganan kasus ini.

    Kapolsek Kebayoran Lama, Kompol Widya Agustiono, mengonfirmasi bahwa pembubaran acara yang diduga pesta LGBT tersebut terjadi setelah adanya laporan dari warga.

    “Dibubarkan karena tuduhan ada LGBT,” jelas Widya.

    Meskipun begitu, dia menambahkan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk membuktikan tuduhan tersebut.

    Sebelumnya acara yang diduga sebagai pesta LGBT ini menjadi sorotan dan viral di media sosial.

    Video yang merekam momen pembubaran acara memperlihatkan sejumlah pemuda yang tampak keluar dari ruangan gelap, beberapa di antaranya menutupi wajah mereka.

    Salah seorang warga bahkan menyatakan, “Pulang-pulang,” saat membubarkan acara tersebut.

    Warga Kelurahan Grogol Utara menggerebek pesta yang diduga merupakan pesta LGBT dan dilakukan sejumlah remaja di sebuah mal di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan.

    Video Penggerebekan Viral

    Video penggerebekan ini viral di media sosial. Salah satunya seperti yang diunggah akun @johan_suhandri di Instgram.

     Dalam narasi pada video tersebut, aksi ini dilakukan oleh puluhan remaja.

    “Akibat aparat yang terkesan cuek, warga yang tanpa gaji turun tangan sendiri membubarkan pesta LGBT di Grand ITC Permata Hijau oleh warga masyarakat Kelurahan Grogol Utara dibantu warga sekitar,” sebut narasi dalam video tersebut.

    Aktivitas pesta tersebut diduga terjadi pada malam perayaan tahun baru, 31 Desember 2024, dan akhirnya dibubarkan oleh warga sekitar karena dianggap meresahkan.

    Dalam video yang diunggah terlihat puluhan orang diminta keluar dari sebuah bar.

     Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Widya Agustiono yang dikonfirmasi awak media mengatakan, pihaknya masih menyelidiki dugaan tersebut.

     Hingga saat ini, belum ada laporan resmi yang masuk terkait peristiwa itu.

    “Sampai sekarang belum ada laporan.

    Yang jelas, masalah tuduhan LGBT masih dalam penyelidikan,” ujar Widya saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (5/1/2025).

    Widya menambahkan bahwa bar tempat kejadian itu berlangsung telah ditutup secara permanen pada 1 Januari 2025.

    Penutupan dilakukan oleh pemilik bar berdasarkan informasi dari pengelola ITC.

    “Informasi dari pengelola ITC-nya, bar sudah ditutup. (Ditutup) oleh owner-nya,” katanya.

    Pihak kepolisian terus melakukan penelusuran untuk memastikan kebenaran informasi yang beredar di media sosial. 

    “Sampai sekarang belum ada laporan,” kata Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Widya Agustino saat dikonfirmasi, Minggu (5/1/2025) malam.

    Widya melanjutkan, pihaknya saat ini akan melakukan penyelidikan untuk membuktikan tuduhan aktivitas LGBT itu di bar tersebut.

    “Yang jelas masalah tuduhan LGBT masih dalam penyelidikan, bar itu orang yang kesana beranekaragam bukan bar khusus,” ungkapnya.