kab/kota: Kebayoran Lama

  • 90 personel Gulkarmat Jaksel padamkan kebakaran di Kebayoran Lama

    90 personel Gulkarmat Jaksel padamkan kebakaran di Kebayoran Lama

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 90 personel Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan memadamkan kebakaran di Jalan Swadaya II No.49 12, RT12/RW08, Grogol Utara, Kebayoran Lama.

    “Sebanyak 90 personel dikerahkan untuk memadamkan api,” kata Kasudin Gulkarmat Jakarta Selatan Asril Rizal kepada wartawan di Jakarta, Jumat.

    Asril mengatakan obyek yang terbakar merupakan 11 rumah kontrakan dengan titik kenal belakang SMP Tarakanita 3.

    Kronologi berawal pukul 11.40 WIB, saat itu ibu inisial H melihat api menyala kemudian meminta bantuan tetangga untuk memadamkan. Namun, api tak dapat dikendalikan hingga akhirnya melaporkan ke Gulkarmat.

    Kemudian, Gulkarmat Jaksel menerima laporan sejak 11.58 WIB dengan mengerahkan 20 unit pompa dan tujuh unit pendukung.

    Situasi kini api masih dilokalisir, namun belum dalam tahap pendinginan.

    “Api dilokalisir pukul 12.25 WIB,” ucapnya.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Peringati HUT Arsada, RSUD Kebayoran Lama gelar donor darah

    Peringati HUT Arsada, RSUD Kebayoran Lama gelar donor darah

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kebayoran Lama, Jakarta Selatan menggelar kegiatan donor darah dalam rangka merayakan HUT ke-25 Asosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia (Arsada).

    “Jadi, seluruh RSUD di seluruh Indonesia berpartisipasi untuk melaksanakan donor darah dalam memperingati HUT Arsada,” kata Direktur Utama RSUD Kebayoran Lama, Yenny Nariswari dalam kegiatan donor darah di Jakarta, Senin.

    Yenny mengatakan kegiatan ini sekaligus untuk meraih rekor MURI yakni mengejar berapa banyak rumah sakit daerah se-Indonesia yang mengikuti kegiatan aksi donor darah itu.

    Diketahui, sebanyak 300 RSUD di seluruh Indonesia yang telah berpartisipasi dalam kegiatan donor darah.

    “Kalau di RSUD Kebayoran Lama, kami targetnya sekitar 75 sampai 80 orang,” ucapnya.

    Kegiatan donor darah ini terbuka untuk umum , sehingga Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun warga bisa mengikuti.

    Diharapkan kegiatan ini digelar terus secara rutin sehingga mampu meningkatkan kesehatan maupun bermanfaat bagi pasien yang membutuhkan.

    “Kegiatan donor darah kita lakukan secara menerus hampir setiap tiga bulan dalam satu tahun itu selalu kami laksanakan. Dan itu bisa bekerja sama baik dengan PMI maupun Rumah Sakit Fatmawati,” ucapnya.

    Sementara, Wakil Camat Kebayoran Lama, Satia berharap RSUD Kebayoran Lama terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

    “Semoga rumah sakit daerah semakin maju ya, dalam hal pelayanan masyarakat juga terus meningkat,” ucap Satia.

    Diharapkan dengan donor darah bisa menyehatkan masyarakat agar terhindar dari penyakit.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BPBD DKI Jakarta Imbau Warga Waspadai Hujan Lebat

    BPBD DKI Jakarta Imbau Warga Waspadai Hujan Lebat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang pada sore hingga malam hari ini, Jumat (31/10/2025).

    Berdasarkan peringatan dini cuaca dari BMKG pada pukul 17.25 WIB, kondisi cuaca berpotensi terjadi pada pukul 17.35 WIB di sejumlah wilayah Jabodetabek, termasuk sebagian besar kawasan di Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Bogor.

    Di wilayah DKI Jakarta, potensi hujan sedang hingga lebat diperkirakan terjadi di:

    Jakarta Barat:

    Kebon Jeruk, Kembangan.

    Jakarta Selatan:

    Kebayoran Lama, Cilandak, Jagakarsa, Pesanggrahan.

    Jakarta Timur:

    Pasar Rebo.

    Foto: Hujan di Jakarta (Dok Pemprov DKI Jakarta)

    Cuaca ini juga berpotensi meluas ke wilayah:

    Jakarta Pusat:

    Gambir, Menteng, Tanah Abang.

    Jakarta Utara:

    Penjaringan.

    Jakarta Barat:

    Cengkareng, Grogol Petamburan, Taman Sari, Tambora, Kalideres, Palmerah.

    Jakarta Selatan:

    Tebet, Setiabudi, Mampang Prapatan, Pasar Minggu, Kebayoran Baru, Pancoran.

    Jakarta Timur:

    Jatinegara, Kramatjati, Makasar, Ciracas, Cipayung.

    “Kami mengimbau warga agar berhati-hati terhadap potensi genangan, pohon tumbang, serta gangguan lalu lintas akibat hujan lebat dan angin kencang,” ujar Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (31/10/2025).

    Dia juga mengingatkan masyarakat untuk menghindari berteduh di bawah pohon atau papan reklame ketika hujan disertai petir, serta memastikan saluran air di sekitar rumah tetap bersih agar air hujan dapat mengalir dengan baik.

    “BPBD DKI Jakarta bersama unsur terkait seperti Dinas Sumber Daya Air, Dinas Gulkarmat, PPSU, dan TNI/Polri telah siaga di lapangan untuk melakukan pemantauan dan penanganan cepat jika terjadi genangan atau bencana hidrometeorologi lainnya,” terang dia.

    Seperti diketahui, kondisi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 20.00 WIB. Warga dapat memantau perkembangan terkini melalui laman resmi Nowcasting BMKG di https://nowcasting.bmkg.go.id atau kanal media sosial BPBD DKI Jakarta.

    Untuk mengetahui informasi lebih lanjut, menyampaikan laporan dan permintaan bantuan darurat, masyarakat dapat menghubungi Call Center Jakarta Siaga 112 yang aktif selama 24 jam atau fitur Kontak Darurat di aplikasi JAKI.

    Foto: Hujan di Jakarta (Dok Pemprov DKI Jakarta)

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Banjir di Jaksel mulai surut, dari 35 RT kini tinggal sembilan

    Banjir di Jaksel mulai surut, dari 35 RT kini tinggal sembilan

    Jakarta (ANTARA) – Banjir yang terjadi di sejumlah Rukun Tetangga (RT) di Jakarta Selatan mulai surut dan kini tinggal sembilan RT dari 35 yang terendam.

    “Kami mencatat saat ini genangan masih terjadi di sembilan rukun tetangga (RT),” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta (BPBD) DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, pada Rabu petang terdapat 35 RT di Jakarta Selatan (Jaksel) yang terendam banjir akibat hujan deras dan meluapnya Kali Krukut serta Kali Mampang.

    Ia menjelaskan bahwa pada pukul 20.00 WIB sebanyak 26 RT yang berada di Kelurahan Petogogan dipastikan sudah surut dan warga mulai membersihkan rumahnya.

    “Sementara untuk ketinggian air di Kelurahan Pela Mampang sudah berangsur surut dari semula 70 cm kini 50 cm,” ujarnya.

    Ia menambahkan bahwa hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya menyebabkan kenaikan Pos Pesanggrahan Waspada/Siaga 3 pada Hari Rabu pukul 17.00 WIB dan Pos Angke Hulu Waspada/Siaga 3 pada pukul 17.00 WIB.

    Kemudian Pintu Air Pulo Gadung Waspada/Siaga 3 pada pukul 17.00 WIB, Pintu Air Karet Waspada/Siaga 3 pada pukul 18.00 WIB dan Pos Krukut Hulu Waspada/Siaga 3 pada pukul 18.00 WIB.

    “Akibat kenaikan air di beberapa pos pantau menyebabkan terjadinya beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta,” katanya.

    Selain sembilan RT, terdapat tiga ruas jalan yang Tergenang, yaitu Jalan Puri Mutiara V RT 009 RW 011 di Kelurahan Cilandak Barat, Jalan Sultan Iskandar Muda di Kelurahan Kebayoran Lama Utara dan Jalan Kemang Utara IX di Kelurahan Duren Tiga dengan ketinggian 15-30 centimeter (cm).

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi masih buru remaja pelaku tawuran di Jaksel

    Polisi masih buru remaja pelaku tawuran di Jaksel

    Jakarta (ANTARA) – Polisi hingga saat ini masih memburu remaja pelaku tawuran lainnya, menyusul penangkapan tiga anak SMP karena diduga hendak tawuran di Jalan H Rohimin, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Selasa (28/10) sekitar pukul 20.00 WIB.

    “Kita masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku tawuran lainnya,” kata Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

    Ia menjelaskan, pengejaran tersebut adalah salah hasil pengembangan dari penangkapan itu. “Sedang dikembangkan, pelaku tawuran lagi dijemput satu per satu,” ucapnya.

    Ia juga menjelaskan, ketiga remaja yang sudah ditangkap tersebut berasal dari SMPN kawasan Kebayoran Lama.

    Seala mengatakan berdasarkan keterangan mereka, ternyata tiga anak tersebut sudah merencanakan aksi sebelumnya.

    Mereka membuat janji dengan rekannya untuk tawuran di kawasan Ulujami, Pesanggrahan.

    Kemudian, saat anggota polisi melakukan patroli dan menemukan mereka sehingga petugas langsung menangkap mereka sebelum melakukan aksinya.

    Ketiganya langsung dibawa ke Mapolsek Pesanggrahan untuk dimintai keterangan terkait aksi tawuran tersebut.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 6 Fakta Pohon Tua di Pondok Indah Makan Korban Jiwa

    6 Fakta Pohon Tua di Pondok Indah Makan Korban Jiwa

    Jakarta

    Cuaca hujan deras dan angin kencang menumbangkan sebuah pohon di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan (Jaksel). Pohon tersebut menimpa satu unit mobil Lexus berwarna hitam yang sontak mengakibatkan pengemudi mobil tewas di lokasi.

    Insiden pohon tumbang ini berbuntut panjang. Kesaksian warga menyatakan pohon-pohon palem di sisi jalanan di kawasan Pondok Indah sudah berumur puluhan tahun dan sering menjatuhkan pelepah ke jalan.

    Kejadian itu pun menjadi perhatian bagi Gubernur DKI Pramono Anung. Pramono mengaku mengenal korban, Nugroho Prasetyo Danardojo, dan akan memberikan fasilitas pemakaman hingga asuransi.

    Simak fakta-fakta tentang insiden maut tumbangnya pohon tua tersebut dirangkum detikcom.

    1. Detik-detik Pohon Timpa Pengemudi

    Seorang warga yang juga Kepala Keamanan Pondok Indah Siswandi menceritakan, insiden terjadi pada Minggu (26/10) sekitar pukul 14.30 WIB. Saat itu kondisi cuaca di Pondok Indah hujan deras disertai angin kencang.

    TKP Pohon Timpa Mobil di Pondok Indah. (Taufiq/detikcom)

    Siswandi dan rekan-rekannya berteduh di pos yang berjarak sekitar 15 meter dari lokasi. Namun jarak pandang yang terbatas membuat mereka kesulitan untuk sekadar melihat ke arah jalan.

    “Jarak pandang juga pendek. Kita nggak dengar ada suara apa pun, kalah sama suara hujan. Kita tahu pas ada orang yang nolongin, Gojek yang neduh turun, ramai itu langsung,” kata Siswandi saat ditemui di lokasi.

    Seingat Siswandi, kondisi lalu lintas siang itu lengang. Tidak banyak warga yang berani keluar rumah akibat hujan deras.

    Lalu lintas seketika macet saat mobil Lexus milik korban tertimpa pohon. Warga di sekitar langsung berkerumun membantu proses evakuasi.

    “Jadi pertama sebelum evakuasi korban, pindahkan pohon dulu karena mengganggu jalan. Semua warga, sekuriti, Gojek turun,” jelas dia.

    Menurut dia, lalu lintas seketika macet karena pohon tumbang itu menutupi jalan. Dia melihat semua warga berfokus menyingkirkan pohon lebih dulu kemudian mengevakuasi korban yang saat itu diketahui sudah meninggal dunia.

    “Yang evakuasi warga semua, belum ada dari BPBD, dari mana. Bareng-bareng aja. Korban diangkat ke pinggir sini, nunggu ambulans sampe jam 16.00 baru dibawa,” ucapnya.

    “(Korban) langsung meninggal, kalau lihat kepala belakangnya kena, udah nggak ketolong,” imbuhnya.

    2. Kondisi Terkini

    Saat insiden, pohon yang tumbang sempat disingkirkan oleh warga. Terkini, pohon tumbang itu menyisakan batang kecil pendek di bagian dasar.

    Pantauan detikcom di lokasi, Senin (27/10/2025), sekeliling tempat kejadian masih tampak serbuk kayu sisa pemotongan batang pohon. Tampak di sepanjang Jalan Metro Pondok Indah itu masih berderet sejumlah pohon palem serupa.

    3. 2 Kali Makan Korban Jiwa

    Warga menyebut kasus pohon palem tumbang di kawasan itu sudah tiga kali terjadi, dua di antaranya memakan korban jiwa.

    “Ini sudah dua kali yang makan korban jiwa. Yang pertama itu motor, dua tahun lalu. Lokasinya sama itu di situ, sampingan,” kata Siswandi.

    4. Pohon Puluhan Tahun

    Siswandi menyebut pohon palem di sepanjang jalan itu sudah tua. Beberapa ukurannya tinggi dan besar di bagian atas.

    Lokasi Terkini Pohon Tumbang di Pondok Indah (Taufiq/detikcom)

    “Ini ya pohon lawas, sudah puluhan tahun, sejak Pondok Indah berdiri. Harusnya emang peremajaan, diganti sama yang lebih bagus, biar tidak membahayakan,” ucapnya.

    Siswandi bahkan mengaku sering melihat pelepah pohon palem jatuh ke tengah jalan. Beberapa sering menimpa mobil hingga motor.

    “Nah ini pelepah palem malah sering jatuh. Pelepah ada kering itu nggak ada yang bersihkan, riskannya ya jatuh itu. Dah kering jatuh, ada yang nimpa orang, licin bikin jatuh motor. Kadang nibanin mobil, motor, yang ngeri nibanin motor,” ungkapnya.

    5. Penjelasan Polisi

    Pihak kepolisian memberikan penjelasan mengenai peristiwa Harry Nugroho Prasetyo yang tewas usai tertimpa pohon tumbang tersebut. Polisi menjelaskan saat kejadian pohon tumbang, korban sedang melintas di lokasi.

    “Korban melintas normal, mengarah ke arah selatan. Ya sudah, pada saat itu ya tiba-tiba (pohon) tumbang nimpa mobil itu,” kata Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Harnas Prihandito kepada wartawan, Senin (27/10).

    Harnas menjelaskan saat kejadian, bagian kap mobil Lexus yang dikemudikan Hary langsung ringsek. Hary pun mengalami luka di bagian kepala yang menyebabkan dirinya meninggal di lokasi kejadian.

    “Mobil kap hancur, korban luka di bagian kepala kanan. (Korban) meninggal di tempat. Kap hancur, penyek parah sampai kursi dalam juga bengkok ke bawah,” terang Harnas.

    Dia juga menjelaskan telah berkomunikasi dengan pihak pengelola agar mengawasi pohon-pohon yang berada tepat di tepi jalan. Dia mengatakan telah meminta agar pengelola bisa memangkas pohon-pohon yang rawan tumbang saat hujan dan angin kencang.

    “Saya sudah komunikasi dengan PT Metropolitan Kencana (MK) untuk memperhatikan kembali pohon-pohon. Karena itu kan Plaza Dua Pondok Indah, ruko-ruko dimiliki pihak ketiga. Tapi lingkungan masih dirawatlah sama MK sebagai developer,” ungkap Harnas.

    6. Pramono Minta Penyangga Dipasang

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung telah meminta Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) segera memasang penyangga di sekitar 5.000 pohon yang dinilai rawan tumbang.

    “Saya sudah memerintahkan Pak Fajar, Kepala Distamhut, untuk segera menangani sekitar 5.000 pohon yang perlu dipasang penyangga. Kalau tidak, kejadian seperti ini bisa terulang kembali,” kata Pramono di RS Sumber Waras, Jakarta Barat, Senin (27/10).

    Dia mengaku mengenal korban dalam peristiwa pohon tumbang di Pondok Indah itu. Pramono mengatakan Pemprov DKI telah menawarkan bantuan untuk proses pemakaman dan asuransi.

    “Almarhum Harry ini saya kenal secara pribadi, dan atasannya juga sahabat saya. Pemerintah daerah langsung menawarkan bantuan, termasuk fasilitas pemakaman dan asuransi yang sedang diurus,” ujarnya.

    Pramono mengatakan banyak pohon di Jakarta yang sudah berusia tua dan berisiko tumbang saat hujan dan angin kencang. Dia meminta pohon yang sudah tua untuk dipangkas.

    “Jadi intinya adalah beberapa daerah termasuk di Pondok Indah memang ada pohon-pohon yang memang perlu kita buatkan trigger, penyangganya dan yang menjadi persoalan adalah sering kali masyarakat sendiri keberatan untuk dilakukan itu. Itu akan dilakukan, termasuk pohon yang sudah tua saya minta untuk dipotong saja,” ujarnya.

    Halaman 2 dari 5

    (fca/fca)

  • Top 3: Profil Harry Danardojo yang Meninggal Akibat Mobil Tertimpa Pohon di Pondok Indah – Page 3

    Top 3: Profil Harry Danardojo yang Meninggal Akibat Mobil Tertimpa Pohon di Pondok Indah – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Peristiwa tragis terjadi di kawasan elite Pondok Indah, Jakarta Selatan (Jaksel) pada Minggu siang 26 Oktober 2025. Pohon palem tumbang tepatnya di Jalan Metro Pondok Indah Raya Nomor 17, Kelurahan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jaksel.

    Insiden ini menewaskan pengemudi mobil Lexus yang rupanya diketahui merupakan mantan Direktur PT Danareksa (Persero) Harry Nugroho Prasetyo Danardojo.

    Artikel Profil Harry Danardojo, Mantan Direktur Sekuritas yang Meninggal karena Mobilnya Tertimpa Pohon di Pondok Indah menyita perhatian pembaca di Kanal Bisnis Liputan6.com pada Senin pekan ini.

    Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di Kanal Bisnis Liputan6.com? Berikut tiga artikel terpopuler di Kanal Bisnis Liputan6.com yang dirangkum pada Selasa, (27/10/2025):

    1. Profil Harry Danardojo, Mantan Direktur Sekuritas yang Meninggal karena Mobilnya Tertimpa Pohon di Pondok Indah

    Kabar duka menyelimuti dunia bisnis setelah insiden tragis yang menimpa Harry Danardojo, Minggu (26/10/2025). Sosok yang dikenal memiliki rekam jejak di industri keuangan dan energi ini meningga dunia usai mobil Lexus yang dikendarainya tertimpa pohon tumbang di Jalan Metro Pondok Indah Raya, Jakarta Selatan.

    Dukacita mendalam disampaikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, yang mengaku mengenal almarhum secara pribadi.

    “Kebetulan almarhum saya kenal secara pribadi. Kebetulan apa? Atasannya almarhum itu sahabat saya. Jadi almarhum Harry ini saya kenal secara pribadi,” ujar Pramono kepada wartawan di RS Sumber Waras, Senin (27/10/2025).

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menawarkan bantuan penuh, mulai dari proses pemakaman hingga pengurusan asuransi bagi keluarga korban.

    Baca artikel selengkapnya di sini

  • 5000 Pohon di Jakarta Perlu Penyangga

    5000 Pohon di Jakarta Perlu Penyangga

    Jakarta: Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung meminta jajarannya memasang penyangga pada sekitar 5.000 pohon di Ibu Kota yang dinilai rawan tumbang. Langkah ini diambil setelah insiden pohon tumbang di Pondok Indah, Jakarta Selatan, menewaskan seorang pengemudi mobil Lexus pada Minggu, 26 Oktober 2025 kemarin.

    “Mungkin ada 5.000-an pohon yang perlu ‘trigger’ atau penyangga. Kalau nggak, kejadian ini bisa terulang kembali,” ujar Pramono dikutip dari Antara.

    Ia menekankan agar Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta segera melakukan pemetaan serta memasang penyangga pada pohon-pohon yang berisiko tinggi tumbang.

    Menurutnya, pelaksanaan di lapangan kerap menemui kendala karena sebagian warga menolak pohon di sekitar rumahnya dipasangi penyangga. Meski begitu, Pramono berharap masyarakat memahami pentingnya langkah ini untuk mengurangi risiko kecelakaan serupa. 
     

    Sebelumnya, insiden pohon tumbang menimpa sebuah mobil di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada Minggu (26/10) sekitar pukul 13.59 WIB. Insiden itu menewaskan seorang pengemudi Lexus.

    Kapolsek Kebayoran Lama, Kompol Harnas Prihandito, menjelaskan korban adalah mantan Direktur PT Danareksa (Persero), Harry Nugroho Prasetyo Danardojo.

    “Korban pemilik mobil bukan sopir. KTP-nya atas namanya Harry Nugroho Prasetyo Danardojo,” kata Harnas kepada wartawan.

    Menurut keterangan polisi, kejadian terjadi saat hujan deras disertai angin kencang sekitar pukul 13.30 WIB. Saat itu, Harry sedang mengendarai mobil Lexus seorang diri menuju arah selatan.

    Ketika melaju di jalur kiri, sebuah pohon palem tiba-tiba tumbang dan menimpa bagian depan mobil. “Korban meninggal dunia dengan luka di bagian kepala,” ujar Harnas.

    Jakarta: Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung meminta jajarannya memasang penyangga pada sekitar 5.000 pohon di Ibu Kota yang dinilai rawan tumbang. Langkah ini diambil setelah insiden pohon tumbang di Pondok Indah, Jakarta Selatan, menewaskan seorang pengemudi mobil Lexus pada Minggu, 26 Oktober 2025 kemarin.
     
    “Mungkin ada 5.000-an pohon yang perlu ‘trigger’ atau penyangga. Kalau nggak, kejadian ini bisa terulang kembali,” ujar Pramono dikutip dari Antara.
     
    Ia menekankan agar Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta segera melakukan pemetaan serta memasang penyangga pada pohon-pohon yang berisiko tinggi tumbang.

    Menurutnya, pelaksanaan di lapangan kerap menemui kendala karena sebagian warga menolak pohon di sekitar rumahnya dipasangi penyangga. Meski begitu, Pramono berharap masyarakat memahami pentingnya langkah ini untuk mengurangi risiko kecelakaan serupa. 
     

     
    Sebelumnya, insiden pohon tumbang menimpa sebuah mobil di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada Minggu (26/10) sekitar pukul 13.59 WIB. Insiden itu menewaskan seorang pengemudi Lexus.
     
    Kapolsek Kebayoran Lama, Kompol Harnas Prihandito, menjelaskan korban adalah mantan Direktur PT Danareksa (Persero), Harry Nugroho Prasetyo Danardojo.
     
    “Korban pemilik mobil bukan sopir. KTP-nya atas namanya Harry Nugroho Prasetyo Danardojo,” kata Harnas kepada wartawan.
     
    Menurut keterangan polisi, kejadian terjadi saat hujan deras disertai angin kencang sekitar pukul 13.30 WIB. Saat itu, Harry sedang mengendarai mobil Lexus seorang diri menuju arah selatan.
     
    Ketika melaju di jalur kiri, sebuah pohon palem tiba-tiba tumbang dan menimpa bagian depan mobil. “Korban meninggal dunia dengan luka di bagian kepala,” ujar Harnas.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)

  • Polisi ungkap kronologi pengemudi Lexus yang tewas di Pondok Indah

    Polisi ungkap kronologi pengemudi Lexus yang tewas di Pondok Indah

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya mengungkap kronologi pengemudi mobil Toyota Lexus yang tewas akibat mobilnya tertimpa pohon tumbang di Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada Minggu (26/10).

    Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak menjelaskan, saksi berinisial F berada di belakang mobil Lexus, sedang mengantar makanan ke Jalan H Saikin Pondok Pinang.

    “Saksi melihat Pohon Palem yang berada di marka pembatas jalan tiba-tiba tumbang menimpa sebuah mobil Lexus dengan nomor polisi B 1732 SJV warna hitam,” katanya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.

    Akibat peristiwa tersebut korban dilakukan evakuasi dan kemudian dibawa Ke RS Pondok Indah, namun korban tidak tertolong dan meninggal dunia. “Korban mengalami luka di kepala bagian kanan atas,” kata Reonald.

    Selanjutnya, kasus tersebut ditangani oleh Polsek Kebayoran Lama, Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel).

    Seorang pengemudi mobil Toyota Lexus tewas akibat mobilnya tertimpa pohon tumbang di Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada Minggu siang, saat hujan disertai angin kencang.

    “Korban meninggal dunia seorang laki-laki usia 50 tahun,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta ,Mohamad Yohan di Jakarta, Minggu.

    Pohon tumbang itu terjadi di Jalan Metro Pondok Indah Raya, Kelurahan Pondok Pinang, Jakarta Selatan, sekitar pukul 14.00 WIB.

    Menurut dia, dugaan penyebab pohon tumbang karena hujan intensitas tinggi yang disertai angin kencang yang terjadi di kawasan itu.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pram minta pohon rawan tumbang di DKI dipasang penyangga

    Pram minta pohon rawan tumbang di DKI dipasang penyangga

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meminta pihak terkait memasang penyangga pada sekitar 5.000 pohon di Jakarta yang rawan tumbang.

    Pramono tak ingin insiden pohon tumbang di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, yang menewaskan seorang pengemudi mobil pada Minggu (26/10) terulang kembali.

    “Mungkin ada 5.000-an pohon yang perlu ‘trigger’ atau penyangga. Kalau nggak, kejadian ini bisa terulang kembali,” ujar Pramono di Jakarta Barat, Senin.

    Karena itu, Pramono meminta Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta segera melakukan pemetaan dan memasang penyangga pada pohon-pohon yang berisiko tinggi.

    Kendati demikian, Pramono mengakui, pelaksanaan di lapangan tidak selalu mudah. Petugas sering menghadapi penolakan dari warga saat hendak memasang penyangga di lingkungan mereka.

    Namun dia berharap, dengan adanya kejadian tersebut, masyarakat bisa mengizinkan agar pohon-pohon yang rawan tumbang dipasang penyangga.

    Pramono juga menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga Hery, pengemudi mobil yang meninggal dunia akibat tertimpa pohon palem di Jalan Metro Pondok Indah Raya.

    “Kebetulan almarhum saya kenal secara pribadi. Atasannya sahabat saya. Pemerintah daerah sudah menawarkan bantuan untuk pemakaman dan pengurusan asuransi. Namun keluarga memilih dimakamkan di Bogor,” kata Pramono.

    Sebelumnya, insiden pohon tumbang menimpa sebuah mobil di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Minggu (26/10) sekitar pukul 13.59 WIB.

    Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Muhammad Yohan mengatakan, satu orang laki-laki berusia sekitar 50 tahun meninggal dunia dan dibawa ke RS Pondok Indah.

    Akibat kejadian itu, arus lalu lintas di Jalan Metro Pondok Indah Raya, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, sempat tersendat. Namun, pohon tumbang telah dievakuasi oleh petugas gabungan.

    Proses evakuasi pohon tumbang dilakukan oleh petugas gabungan dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), Distamhut, BPBD serta sejumlah unsur terkait lainnya.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.