kab/kota: Kebayoran Lama

  • Korban dan pelaku pencurian laptop di Transjakarta sepakat damai

    Korban dan pelaku pencurian laptop di Transjakarta sepakat damai

    Jakarta (ANTARA) – Korban dan pelaku pencurian sebuah komputer jinjing (laptop) di bus Transjakarta sepakat berdamai dan kasus tersebut diselesaikan melalui keadilan restoratif (restorative justice).

    “Berkat kebesaran hati pelapor, di sini pelapor bersedia untuk melaksanakan ‘restorative justice’ yang dimana kerugian korban sudah terpulihkan,” kata Kepala Unit Reserse Mobile (Kanit Resmob) Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan AKP Bima Sakti dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Bima juga menjelaskan untuk tas dan laptop beserta isinya masih lengkap berada di pelaku. Pelaku juga menyerahkan tas berisi laptop yang sudah dicek oleh korban.

    “Baik tas maupun laptopnya benar dan juga isi dari laptop tersebut tidak ada yang berubah dan semuanya sesuai,” katanya.

    Bima mengatakan, pihaknya telah memeriksa pelaku dan berdasarkan keterangannya, pelaku masih belum tergambar niatan untuk memiliki atau menjadikan keuntungan dari peristiwa tersebut.

    “Untuk terduga pelaku kita upayakan untuk segera bisa pulang, karena kita melakukan ‘background checking’ terhadap pelaku,” katanya.

    Pelaku adalah ibu rumah tangga dan masih memiliki anak berumur dua tahun.

    Bima juga menjelaskan pihak korban juga telah mencabut laporan terhadap pelaku dan kasus tersebut telah dinyatakan selesai.

    Sebelumnya, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Selatan berhasil menangkap seorang wanita berinisial M (43) yang mencuri laptop di bus Transjakarta.

    “Pelaku M ditangkap pada Kamis (15/5), sekira pukul 16.30 WIB di wilayah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan,” kata Kanit Resmob Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKP Bima Sakti dalam keterangannya, Jumat (16/5).

    Kasus pencurian laptop tersebut terjadi pada Rabu (9/4) sekitar pukul 16.30 WIB saat korban berinisial CEN menaiki bus Feeder Transjakarta Rute 1Q Rempoa-Blok M membawa dua tas, salah satunya berisi laptop.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polisi tangkap pencuri laptop yang beraksi di bus Transjakarta

    Polisi tangkap pencuri laptop yang beraksi di bus Transjakarta

    korban lupa membawa tas yang berisi laptop miliknya

    Jakarta (ANTARA) – Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan berhasil menangkap seorang wanita berinisial M (43) yang mencuri komputer jinjing (laptop) di bus Transjakarta.

    “Pelaku M ditangkap pada Kamis (15/5), sekira pukul 16.30 WIB di wilayah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan,” kata Kanit Resmob Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKP Bima Sakti dalam keterangannya, Jumat.

    Bima menjelaskan kasus pencurian laptop tersebut terjadi pada Rabu (9/4) sekitar pukul 16.30 WIB, korban berinisial CEN menaiki Bus Feader Transjakarta Rute 1Q Rempoa-Blok M membawa dua tas, salah satunya berisi laptop.

    “Kemudian korban duduk di bangku bus dan meletakkan dua tas tersebut di sebelahnya. Beberapa saat kemudian korban berpindah duduk ke arah depan, namun korban lupa membawa tas yang berisi laptop miliknya,” katanya.

    Selanjutnya pada saat korban turun dari bus, dirinya masih tidak ingat terkait tas yang berisi laptop tertinggal di bangku bus.

    “Lalu saat korban ingat, dia langsung mencoba kembali ke terminal Blok M dan meminta bantuan kepada petugas Transjakarta terkait tas korban yang tertinggal di bus tersebut,” kata Bima.

    Petugas Transjakarta menjelaskan tas laptop korban telah diambil oleh seorang wanita berkerudung dan wanita tersebut terekam CCTV dalam bus.

    “Kemudian korban disarankan oleh petugas Transjakarta untuk melaporkan kejadian ini ke kantor Kepolisian terdekat,” ucap Bima.

    Bima menyebutkan setelah korban membuat laporan, Tim opsnal Resmob melakukan penyelidikan di TKP serta mendapati petunjuk melalui CCTV bus pengumpan (feeder) Transjakarta ciri-ciri pelaku dan awal pelaku menaiki bus Transjakarta.

    “Kemudian tim opsnal Resmob pada Kamis (15/5), berhasil mengamankan tersangka dan dibawa ke kantor untuk proses lebih lanjut,” katanya

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • 2
                    
                        Ini Profil 4 Wali Kota dan Bupati Baru Jakarta
                        Megapolitan

    2 Ini Profil 4 Wali Kota dan Bupati Baru Jakarta Megapolitan

    Ini Profil 4 Wali Kota dan Bupati Baru Jakarta
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung secara resmi melantik 59 pejabat baru di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada Rabu, (7/5/2025) di Balai Agung, Balai Kota, Jakarta Pusat.
    Pelantikan ini mencakup sejumlah posisi strategis, termasuk tiga wali kota administrasi dan satu bupati kabupaten administrasi Kepulauan Seribu.
    Adapun tiga wilayah kota administratif yang kini memiliki pimpinan baru adalah Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara. Sementara satu pejabat lainnya dilantik sebagai Bupati Kepulauan Seribu.
    Berikut
    profil
    masing-masing wali kota administrasi dan satu kabupaten di Provinsi DKI Jakarta.
    M. Anwar – Wali Kota Jakarta Selatan
    M. Anwar dipercaya menjadi Wali Kota Jakarta Selatan, menggantikan
    Munjirin
    .
    Sosok yang lahir di Jakarta pada 28 Mei 1966 ini memiliki karier panjang di lingkungan Pemprov DKI.
    Ia memulai pengabdiannya pada 1998 sebagai staf Sekretariat Kota Administrasi Jakarta Pusat.
    Dari sana, kariernya menanjak melalui berbagai jabatan, mulai dari Kasubag Koperasi dan UMKM pada 2003, Wakil Camat Tanah Abang (2005), Camat Cempaka Putih (2008), dan Camat Senen (2011).
    Anwar kemudian dipercaya menjadi Asisten Perekonomian dan Administrasi Kota Jakarta Selatan (2013), lalu Sekretaris Kota Jakarta Timur (2015).
    Ia juga sempat menjabat sebagai Wakil Bupati Kepulauan Seribu (2015–2017) dan Wakil
    Wali Kota Jakarta Timur
    (2017–2018), sebelum akhirnya menjabat Wali Kota Jakarta Timur selama enam tahun (2018–2024).
    Munjirin – Wali Kota Jakarta Timur
    Munjirin sebelumnya menjabat Wali Kota Jakarta Selatan. Pria kelahiran Banyumas, 1 Agustus 1971 ini mengawali kariernya di Pemprov DKI Jakarta sejak 1994 sebagai Staf Urusan Pemerintahan Kelurahan Srengseng.
    Ia kemudian menempati berbagai posisi administratif, mulai dari Kepala Sub Seksi Pelayanan Umum (2002–2007), Wakil Lurah dan Lurah di beberapa wilayah (2007–2012), hingga menjadi Sekretaris Kecamatan Grogol Petamburan (2012–2013).
    Kariernya terus menanjak sebagai Camat di Pancoran dan Kebayoran Lama, lalu menjabat sebagai Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman serta Suku Dinas Kehutanan Jakarta Pusat.
    Ia juga pernah menjadi Kepala Unit Pengelola Kawasan Monas dan Sekretaris Kota Jakarta Selatan, sebelum menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Selatan (2021–2024).
    Hendra Hidayat – Wali Kota Jakarta Utara
    Lahir pada 19 November 1972, Hendra memulai karier birokratnya sejak 1994 di Kantor Pembangunan Masyarakat Desa, dan resmi bergabung di Pemprov DKI pada 1998.
    Ia pernah menjabat sebagai Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Tambora, lalu menjadi Lurah Slipi pada 2003.
    Kariernya berlanjut sebagai Kepala Sub Bagian Protokol Sekretariat Kota Jakarta Barat, Wakil Camat Kebon Jeruk, serta Kepala Bagian Protokol Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri.
    Ia juga sempat memimpin Biro Pendidikan Mental dan Spiritual (2016–2020), sebelum menjabat sebagai Wakil Wali Kota Jakarta Timur (2020–2023), dan Wali Kota Jakarta Barat (2023–2024).
    M. Fadjar Churniawan – Bupati Kepulauan Seribu
    M. Fadjar Churniawan sebelumnya menjabat sebagai Wakil Bupati di Kepulauan Seribu (2021-2024).
    Fadjar mengawali kariernya di Pemprov DKI pada tahun 1998 sebagai staf Sekretariat Kota Jakarta Selatan.
    Ia kemudian menjabat sebagai Kepala Sub Bagian Mutasi (2004-2008) dan Pengembangan Karier Jakarta Selatan (2008).
    Lalu menjadi Sekretaris Kecamatan Kebayoran Lama (2009-2012), Wakil Camat Pesanggrahan (2012-2017), Kepala Unit Pengadaan Tanah Bina Marga (2017), Camat Pesanggrahan (2017-2019), dan Kepala Suku Badan Kepegawaian Jakarta Selatan (2019-2020).
    Setelah kembali menjabat sebagai Camat Pesanggrahan pada 2020, ia kemudian dilantik sebagai Wakil
    Bupati Kepulauan Seribu
    pada 2021.
    Sementara itu, Pramono Anung mengungkapkan, bahwa hari ini dirinya baru melantik 59 dari 61 pejabat baru Pemprov DKI Jakarta.
    Untuk dua posisi pejabat lainnya masih dijabat oleh Pelaksana Tugas (Plt), yakni di Dinas Sumber Daya Air dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
    Dua pejabat tersebut akan segera dilantik. Mereka diperkirakan akan resmi menjabat setelah 1 Juni 2025 mendatang sesuai dengan aturan.
    Pelantikan ini diharapkan membawa penyegaran di tubuh birokrasi Pemprov DKI Jakarta serta meningkatkan kualitas pelayanan publik di wilayah ibu kota.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Profil Munjirin yang Dilantik Pramono Jabat Wali Kota Jakarta Timur, Total Harta Rp 1,5 Miliar

    Profil Munjirin yang Dilantik Pramono Jabat Wali Kota Jakarta Timur, Total Harta Rp 1,5 Miliar

    TRIBUNJAKARTA.COM – Profil dan harta kekayaan Munjirin yang bakal menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Timur.

    Munjirin menjadi pejabat pertama yang tiba di Balai Kota Jakarta pada Rabu (7/5/2025).

    Gubernur Jakarta Pramono Anung rencananya akan melantik Munjirin sebagai Wali Kota Jakarta Timur pada sore hari ini.

    Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Selatan. Munjiri tampak mengenakan pakain dinas upacara berwarna putih.

    Ia terlihat ditemani sang istri saat tiba di Balai Kota Jakarta.

    Lantas siapakah Munjirin?

    Munjirin, diketahui sudah lama berkarir di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. 

    Ia menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Selatan sejak tahun 2021 hingga sekarang.

    Namun, jauh sebelum itu Munjirin sudah merintis karirnya di lingkungan Pemprov DKI Jakarta sejak tahun 1994.

    Munjirin, lahir pada tanggal 1 Agustus 1971. 

    Ia berhasil mendapatkan gelar magisternya, setelah menempuh pendidikan formal S2 Ilmu Administrasi, di Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI.

    Akan tetapi, sebelum itu ia juga pernah mengemban pendidikan D3 Komputer di Universitas Satya Negara Indonesia, serta S1 Administrasi di Universitas Pancasila.

    Saat ini, Munjirin diketahui tengah menempuh pendidikan S3 Doktor Ilmu Pemerintahan, di Institut Pemerintahan Dalam Negeri.

    Dikutip dari laman resmi Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan, Munjirin memulai karirnya di lingkungan pemerintahan sejak tahun 1994.

    Saat memulai karirnya, Munjirin tidak langsung mendapatkan jabatan tinggi di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

    Dahulu, ia diketahui mulai merintis karir sebagai Staf Urusan Pemerintahan, di Kelurahan Srengseng, Jakarta Selatan.

    Jabatan tersebut, diemban oleh Munjirin sekitar delapan tahun lamanya hingga 2002. Setelah itu, ditugaskan menjadi seorang Kepala Sub Seksi Pelayanan Umum, Kelurahan Srengseng hingga tahun 2007.

    Karir Munjirin di dunia Pemerintahan, bisa dibilang mulus.  Pasalnya setelah menjadi staf dan juga kepala seksi di kelurahan, karir Munjirin melesat hingga ke tingkat Kecamatan.

    Namanya, tercatat pernah menjabat sebagai Wakil Lurah di Kelurahan Kelapa Dua tahun 2007 – 2008, Lurah Kelurahan Tambora tahun 2009 – 2011, hingga sebagai Sekretaris Kecamatan di Kecamatan Grogol Petamburan tahun 2012 – 2013.

    Tak hanya itu, Munjirin juga diketahui pernah menjabat sebagai Camat di Kecamatan Pancoran sekitar tahun 2013, dan juga Camat Kebayoran Lama tahun 2014.

    Pada tahun 2017, Munjirin pernah ditugaskan sebagai Kepala Suku Dinas Kehutanan Kota Administrasi Jakarta Pusat. Di samping itu, ia juga menjabat sebagai Kepala Unit Pengelola Kawasan Monumen Nasional hingga tahun 2019 sebelum dirinya mendapat promosi di jajaran pejabat Kota Administrasi Jakarta Selatan.

    Pada masa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, tepatnya sejak tahun 2019 silam, Munjirin diberikan amanat untuk menjabat sebagai Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Selatan hingga tahun 2021.

    Hingga kemudian, Munjirin menjabat sebagai Walikota Administrasi Jakarta Selatan sejak 2021.

    Selama berkarir di pemerintahan, Munjirin pernah meraih penghargaan SLKS 20 Tahun dari Presiden RI tahun 2015, dan juga penghargaan Masa Kerja 15 Tahun dari Gubernur DKI Jakarta di tahun 2009.

    Harta Kekayaan 

    Dikutip dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Munjirin rutin melaporkan harta kekayaannya.

    Munjirin melaporkan LHKPN untuk periode tahun 2024.

    Pelaporan LHKPN

    A. TANAH DAN BANGUNAN  Rp 3.073.500.000

    1. Tanah dan Bangunan Seluas 118 m2/110 m2 di KAB / KOTA TANGERANG, HASIL SENDIRI Rp 800.000.000

    2. Tanah dan Bangunan Seluas 172 m2/300 m2 di KAB / KOTA TANGERANG, HASIL SENDIRI Rp 2.100.000.000 

    3. Tanah Seluas 196 m2 di KAB / KOTA KUNINGAN, HASIL SENDIRI Rp 70.000.000 

    4.Tanah dan Bangunan Seluas 483 m2/50 m2 di KAB / KOTA BANYUMAS, HASIL SENDIRI Rp103.500.000
     

    B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp1.075.000.000 
     

    1. MOTOR, YAMAHA NMAX Tahun 2017, HASIL SENDIRI Rp 17.000.000 

    2. MOTOR, HONDA PCX Tahun 2018, HASIL SENDIRI Rp 13.000.000 

    3.MOBIL, HONDA HONDA HR-V 1.SL E CVT SE Tahun 2023, HASIL SENDIRI Rp 410.000.000 

    4.MOTOR, KAWASAKI VERSYS 650 CC Tahun 2013, HASIL SENDIRI Rp 125.000.000 

    5.MOBIL, TOYOTA FORTUNER 2.8 VRZ Tahun 2022, HASIL SENDIRI Rp 510.000.000

    C.HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 7.500.000

    D. SURAT BERHARGA Rp 0

    E. KAS DAN SETARA KAS Rp 80.799.008

    F.HARTA LAINNYA Rp0 

    Sub Total Rp 4.236.799.008

    II. HUTANG Rp2.742.626.071

    III. TOTAL HARTA KEKAYAAN (I-II) Rp1.494.172.937

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Catat Lokasi Jualnya! Harga 1 Koin Kuno Rp100 Karapan Sapi Bisa Ratusan Ribu Rupiah

    Catat Lokasi Jualnya! Harga 1 Koin Kuno Rp100 Karapan Sapi Bisa Ratusan Ribu Rupiah

    JABAR EKSPRES – Kamu yang punya koin kuno Rp100 bergambar karapan sapi, merapat yuk! Jangan salah, koin ini bukan sekadar koin recehan jadul yang bisa kamu anggap sepele.

    Di balik logam kecil ini, tersembunyi nilai sejarah dan budaya yang bikin para kolektor rela keliling kota buat mencarinya.

    Karapan sapi itu salah satu tradisi paling ikonik dari Madura. Nah, tradisi ini tergambarkan di koin Rp100 keluaran tahun 1990-an.

    Gambar dua sapi yang sedang berlari di atas koin kuno ini bukan cuma dekorasiitu lambang semangat, solidaritas, dan kebanggaan masyarakat Madura.

    BACA JUGA: Dimana Jual Koin Kuno Rp100 Karapan Sapi? Berikut Rekomendasi Tempatnya!

    Setiap karapan sapi adalah momen besar yang penuh gegap gempita. Sapi-sapi terbaik sudah terlatih khusus, layaknya atlet, dan menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat.

    Dan lewat koin ini, semua orang di Indonesia jadi bisa melihat sekelumit keindahan budaya itu.

    Koin Langka yang Kolektor pada Cari

    Karena sudah tidak dicetak lagi, koin ini sekarang masuk dalam kategori koin langka. Buat para kolektor, ini bukan soal nominal, tapi soal nilai sejarah dan kelangkaan.

    Jadi jangan heran kalau koin ini bisa orang lain tawar mulai dari puluhan ribu sampai ratusan ribu rupiah, tergantung kondisi dan kelengkapannya.

    Nah, kalau kamu punya koin ini dan mulai berpikir buat menjualnya, pertanyaannya sekarang: “Jual di mana, ya?” Tenang, kami sudah siapin daftar tempat yang kolektor dan pemburu barang antik sering kunjungi!

    Ini Dia Lokasi Jual Koin Rp100 Karapan Sapi:

    Perumahan Dian Asri 2, Jl. Melon No.12 C7, Pabuaran, Cibinong, Bogor, Jawa Barat
    Tempat ini dikenal sebagai spot favorit para kolektor lokal.Pasar Burung Kebayoran Lama, Jl. Raya Kebayoran Lama, Jakarta Selatan
    Selain burung, banyak pedagang barang antik dan unik berkumpul di sini.Jl. Muara Beres, Sukahati, Cibinong, Bogor, Jawa Barat
    Sering jadi lokasi transaksi koin dan benda koleksi lainnya.Jl. Budi Mulia, Pasar, Pademangan, Jakarta Utara
    Pasar ini dikenal punya banyak kios yang menjual barang-barang vintage.

  • Menteri Maruarar Sirait dan Menaker Yassierli Bagikan 100 Rumah Subsidi Kepada Buruh – Halaman all

    Menteri Maruarar Sirait dan Menaker Yassierli Bagikan 100 Rumah Subsidi Kepada Buruh – Halaman all

    Sebelumnya sudah ada 100 rumah subsidi yang diberikan kepada tenaga kesehatan dan ada juga 100 untuk guru.

    Tayang: Kamis, 1 Mei 2025 19:02 WIB

    Endrapta Pramudhiaz/Tribunnews

    RUMAH UNTUK BURUH – Pembagian 100 rumah subsidi bagi buruh dari pemerintah dalam acara May Day yang diselenggarakan di Pertamina Arena Simprug, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (1/5/2025). Target keseluruhan rumah subsidi bagi buruh sebanyak 20 ribu unit. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait atau Ara dan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli membagikan 100 rumah subsidi bagi buruh.

    Bertepatan dengan Hari Buruh Internasional pada Kamis (1/5/2025) ini, Ara mengatakan bahwa buruh merupakan kategori profesi ketiga yang mendapatkan alokasi rumah subsidi dari pemerintah.

    Sebelumnya sudah ada 100 rumah subsidi yang diberikan kepada tenaga kesehatan dan ada juga 100 untuk guru.

    “Hari ini buruh adalah komponen yang sangat penting, yang ketiga mendapatkan rumah subsidi dari program pemerintah Presiden Prabowo,” katanya di Pertamina Arena Simprug, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

    Ara menargetkan 20 ribu rumah subsidi bisa dibagikan ke buruh pada tahun ini. Pada hari ini yang dibagikan adalah sebanyak 100 unit.

    Dalam acara yang diselenggarakan di Pertamina Arena ini, Ara bersama Yassierli membagikan 13 kunci untuk buruh secara simbolis.

    Selain mereka, ada juga Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer dan petinggi Pertamina yang ikut membagikan kunci rumah secara simbolis.

    Lokasi rumah unit bagi para buruh ini beragam. 
     
    Antara lain di Karawang, Jawa Barat; Serang, Banten; Batang, Jawa Tengah; Pasuruan, Jawa Timur; Makassar, Sulawesi Selatan; dan Palembang, Sumatera Selatan.

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Dimana Jual Koin Kuno Rp100 Karapan Sapi? Berikut Rekomendasi Tempatnya!

    Dimana Jual Koin Kuno Rp100 Karapan Sapi? Berikut Rekomendasi Tempatnya!

    JABAR EKSPRES – Pernah nemu koin Rp100 bergambar Karapan Sapi di laci lama rumah? Jangan buru-buru dianggap receh, ya. Bisa jadi, kamu sedang pegang salah satu koin kuno incaran kolektor!

    Sekarang koin ini nggak cuma berharga di mata sejarah, tapi juga punya nilai jual yang bisa bikin dompet tersenyum.

    Yuk, kita ngobrolin bareng soal koin kuno unik ini dan di mana tempat terbaik buat jualnya!

    BACA JUGA: Uang Kuno Rp100 Bisa Bikin Tajir? Ini Daftar Harga Jualnya

    Koin Legendaris dengan Nilai Budaya Tinggi

    Koin Rp100 Karapan Sapi pertama kali diterbitkan pada era 1990-an. Gambar karapan sapi di bagian belakang koin bukan asal tempel, lho.

    Itu adalah simbol dari kebudayaan Madura yang penuh semangat, kerja sama, dan rasa bangga akan tradisi sendiri.

    Karapan sapi sendiri adalah balapan tradisional yang melibatkan dua ekor sapi dan seorang joki, berlangsung seru di lintasan tanah.

    Acara ini biasanya digelar meriah dan jadi ajang unjuk gengsi antar desa. Makanya, koin ini punya nilai emosional tersendiri bagi masyarakat Madura.

    Kecil-Kecil Cabe Rawit: Koin yang Dicari Kolektor

    Meski hanya bernilai seratus rupiah saat pertama beredar, koin ini kini dilirik banyak kolektor. Bahkan, harga jualnya bisa naik berkali lipat tergantung kondisi dan tahun cetaknya.

    Kamu yang punya koin ini bisa menjadikannya sumber cuan tambahan asal tahu di mana tempat jual yang tepat.

    Di Mana Sih Tempat Jual Koin Karapan Sapi?

    Nah, kalau kamu udah siap melepas koleksi ini, langsung aja datang ke beberapa tempat berikut:

    Perumahan Dian Asri 2, Jl. Melon No.12 C7, Pabuaran, Cibinong, Bogor, Jawa BaratPasar Burung Kebayoran Lama, Jl. Raya Kebayoran Lama, Jakarta SelatanJl. Muara Beres, Sukahati, Cibinong, Bogor, Jawa BaratJl. Budi Mulia, Pasar, Pademangan, Jakarta UtaraJJ Kost, Jl. A Karang Anyar Gang 5 Dermawan No.15, Sawah Besar, Jakarta Pusat

    Di lokasi-lokasi ini, kamu bisa ketemu langsung dengan para kolektor atau pedagang uang kuno.

    Mereka biasanya tahu harga pasaran terbaru dan bisa bantu menilai kondisi koin kamu.

  • Kunci Keluarga Pengusaha Tauco Betawi Pertahankan Ciri Khas Manual

    Kunci Keluarga Pengusaha Tauco Betawi Pertahankan Ciri Khas Manual

    Jakarta

    Berbekal satu-dua ember olahan tauco setiap hari, keluarga Hayati dan Safitri mampu memenuhi kebutuhan hidup. Bukan semata-mata ‘berapa’ yang dihasilkan dari usaha tersebut per hari, melainkan keberadaan usaha itu sendiri yang ternyata mendatangkan rejeki lewat jalan lain.

    Maksudnya, dengan tekun menjalani usaha tauco rumahan ini selama bertahun-tahun, mereka akhirnya dipercaya mendapat pinjaman dari bank untuk berbagai kebutuhan. Bagi Hayati dan Safitri, ini adalah ‘matematika Tuhan’ yang kadang berada di luar nalar manusia.

    Menjaga Ciri Khas Tauco Betawi Rumahan

    Ditemui detikcom di rumahnya di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Safitri baru saja selesai merebus 13 kilogram kacang kedelai yang telah dicampur dengan garam dan sereh. Adonan kecoklatan itu memenuhi satu ember biru berdiameter 70 meter. Safitri membukanya sebentar sebelum ditutup lagi untuk proses fermentasi satu hari.

    “Bikin gini prosesnya minimal dua hari. Ngerebus sehari, seharinya lagi buat fermentasi,” tutur Safitri, Rabu (23/4/2025).

    Usahanya ini merupakan ‘turunan’ dari sang mertua, Hayati. Sebelum menikah, suami Safitri yang merupakan anak ketiga Hayati membantu sang ibu menggarap seember kecil tauco tiap hari. Hasilnya dibagi dengan orang tuanya. Setelah menikah, barulah Safitri ikut terjun berbisnis tauco. Bukan membantu Hayati secara langsung, tapi menjalankan usaha tauconya sendiri di rumah orang tuanya di Parung.

    “Pertama kali buka sendiri di Parung. Tapi tetap ngantarnya ke sini karena di Parung nggak jalan,” ceritanya.

    Ujung-ujungnya, Safitri dan suaminya kembali ke Kebayoran Lama dan punya rumah di Jalan Persatuan Amal Mulia. Hanya berjarak 3 kilometer dari rumah sang mertua di Jalan Madrasah. Usaha tauconya terus berjalan hingga saat ini.

    Tauco yang diproduksi keluarga mereka adalah tauco betawi. Rasanya lebih asin dan bukan asam. Sebab, tauco ini tidak pakai pengawet kecuali garam. Meski begitu, tauco rumahan keluarga Hayati dan Safitri bisa bertahan maksimal sampai 2 bulan.

    “Ini bertahan di kulkas dua bulan, tapi kalau di luar kulkas seminggu 10 hari berubah rasanya asem karena kadar garamnya udah berubah,” jelasnya.

    Sekali produksi, Safitri hanya menghasilkan satu bak. Sementara mertuanya bisa menghasilkan dua bak. Satu ember saja bisa dikemas menjadi 400 bungkus plastik, bahkan mungkin lebih. Tauco-tauco itu diantar ke 30 pelanggan di sekitar mereka, paling jauh ke Srengseng di Jakarta Barat.

    Meski pelanggannya banyak, mereka tidak pernah berambisi meningkatkan volume produksi. Tetap satu-dua ember. Sebab, semuanya dikerjakan keluarga sendiri. Safitri hanya dibantu sang suami, yang sehari-hari juga bekerja di luar rumah. Hayati kerap dibantu oleh anak-anak dan menantunya untuk mencuci kacang, merebus, dan membungkus.

    Kebiasaan ini dilakukan demi mempertahankan ciri khas tauco rumahan yang digarap dengan tangan sepenuhnya. Bahkan, kata Safitri, suaminya tidak mau pakai mesin press untuk sekadar mengikat bungkusan.

    “Harus pakai karet. Kalau diganti pakai mesin press, nanti hilang ciri khas manualnya. Terus kalau ikat karetnya kurang benar, nanti itu plastiknya bisa bocor,” ujar Safitri.

    Keluarga pengusaha tauco Betawi. Foto: Debora Danisa Sitanggang/detikcomBisnis Kecil yang Berdampak Besar

    Walaupun bisnis mereka kecil, terbukti kehidupan keluarga besar Hayati dan Safitri cukup. Hayati punya 5 anak dan semuanya sudah ‘jadi’, sudah berkeluarga dan punya rumah sendiri-sendiri.

    Hayati sendiri menjalankan usaha tauco rumahannya sejak masih usai 20-an. Saat ini, Hayati berusia 63 tahun.

    “Tahun 1985 udah dagang tauco, udah 40 tahun!” kata Hayati bangga.

    Produksi tauconya dilakukan di lantai 2 rumahnya. Meski masuk usia senja, Hayati masih kuat membuat adonan tauco sendiri dan naik-naik tangga rumahnya yang cukup curam. Tapi untuk membungkus 400 lebih tauco dari satu bak saja, Hayati angkat tangan. Dia memasrahkannya pada anak dan menantunya.

    “Dulu juga sempat jahit, jadi kuli jahit. Tapi berhenti karena capek,” katanya.

    Yang hari itu membantu Hayati membungkus tauco adalah anak sulungnya, Suryani. Dengan cekatan Suryani memasukkan satu sendok demi satu sendok adonan tauco ke dalam plastik. Tidak langsung diikat karena masih panas.

    “Kalau proses lainnya kayak cuci kacang, merebus, itu masih agak gampang. Bungkusnya ini yang capek karena banyak,” kelakarnya tanpa berhenti bekerja.

    Menurut penuturan Safitri, Hayati merupakan mertua yang sangat dermawan dan menghargai tenaga sekecil apa pun. Makanya, dia tetap memberi upah untuk anak-anak dan menantunya yang membantu produksi tauconya.

    Selain itu, bisnis tauco mereka juga terbukti membuat mereka dipercaya bank. Safitri yang sejak awal merupakan nasabah BRI terbantu dengan adanya usaha ini. Dia jadi bisa ambil pinjaman untuk berbagai keperluan.

    Dipercaya Dapat Pinjaman BRI

    Safitri mengaku pertama kali mengajukan pinjaman pada 2019. Waktu itu dia ingin mengembangkan bisnis dengan KUR dan mendapat Rp 35 juta. Setelah dua tahun, dia mengajukan top up untuk keperluan yang lebih besar. Yakni renovasi rumah. Pinjamannya pun meningkat dari KUR ke Kupedes senilai Rp 120 juta.

    Tak cuma dia dan suaminya, Safitri juga mengajak anggota keluarga lain untuk ikut menjadi nasabah BRI. Mulai dari mertua, kakak ipar, adik ipar, semua akhirnya menjadi satu klaster yakni Klaster Tauco.

    “Semua keluarga saya punya angsuran di BRI. Kuncinya itu ya kita harus punya usaha dan keluarga kita usahanya di tauco ini,” kata Safitri.

    Safitri bersyukur karena meskipun usahanya terbilang kecil, tapi masih begitu dipercaya untuk mengajukan pinjaman. Yang penting, menurut dia, usaha itu harus berjalan konsisten.

    “Kalau kayak yang lain ngelihat kita usaha kayak begini kayaknya nggak mungkin deh, tapi kalau BRI support. Memang yang gampang itu BRI, terus orangnya menurut saya… entah ya mungkin karena saya udah biasa sama orang BRI, jadi BRI udah di hati,” lanjutnya.

    Hayati pun merasakan hal serupa. Dia bisa merenovasi rumahnya sehingga ada tempat lebih luas untuk usahanya dengan bantuan pinjaman BRI. Persyaratannya pun cukup mudah diikuti oleh dirinya yang sudah lansia.

    “Nggak harus jaminan macam-macam, yang penting kita ada bukti usahanya, tertib bayarnya,” kata Hayati.

    Klaster tauco ini menjadi salah satu klaster yang jadi unggulan di wilayah Kebayoran Lama. Khususnya di bawah BRI Unit Rawa Belong. Kepala BRI Unit Rawa Belong Eko Sulistyo menyampaikan di wilayahnya terdapat beberapa paguyuban pengusaha kuliner. Namun, sejauh ini baru tauco yang menjadi klaster khusus dalam program Klusterku Hidupku.

    “Yang sudah masuk klaster itu tauco, sudah kita bina. Memang tidak besar, hanya kumpulan orang yang membuat tauco yang kemudian dikirim ke pasar. Klaster ini ada satu keluarga,” jelasnya.

    (des/hns)

  • Pria Jadi Korban Perampasan Motor di Permata Hijau Jaksel, Pelaku Paksa Korban Serahkan STNK – Halaman all

    Pria Jadi Korban Perampasan Motor di Permata Hijau Jaksel, Pelaku Paksa Korban Serahkan STNK – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pria berinisial H menjadi korban pemerasan sekelompok orang tak dikenal di dekat Jalan Layang Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengatakan peristiwa terjadi Selasa (22/4/2025) sekitar pukul 22.00 WIB.

    Korban baru melaporkan kejadian tersebut kepada polisi, Rabu (26/4/2025).

    Berdasarkan laporan yang diterima, Ade Ary mengatakan jika kejadian itu bermula saat korban sedang mengendarai sepeda motor.

    Tiba-tiba, ia dihentikan empat pria tak dikenal.

    “Saat itu korban langsung menepi. Salah satu pelaku mengatakan bahwa motor korban menunggak cicilan selama satu bulan,” kata Ade Ary, Senin (28/4/2025).

    Korban sejatinya sempat membantah tuduhan tersebut dan menghubungi temannya untuk meminta bantuan.

    Tidak lama setelah menutup telepon, seorang pelaku marah dan memaksa meminta STNK serta kunci motor korban, dengan dalih ingin mengecek keaslian kendaraan.

    Tak hanya itu, pelaku lainnya bahkan sempat memegang tubuh korban untuk mengintimidasi.

    Korban pun tidak bisa berbuat banyak dan hanya bisa pasrah.

    “Karena situasi di sekitar sepi, kemudian korban juga merasa terancam dan sangat takut, maka pada saat korban lengah, mala pelaku membawa kabur motor,” ucap Ade Ary.

    Lebih lanjut, Ade Ary mengatakan jika pelaku saat ini masih dalam penyelidikan.

    “Kasus ini sedang ditangani oleh Polsek Kebayoran Lama,” kata mantan Kapolres Jakarta Selatan itu.

  • Pejalan Kaki yang Tewas Ditabrak di Pondok Indah Ternyata Petugas Kebersihan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 April 2025

    Pejalan Kaki yang Tewas Ditabrak di Pondok Indah Ternyata Petugas Kebersihan Megapolitan 27 April 2025

    Pejalan Kaki yang Tewas Ditabrak di Pondok Indah Ternyata Petugas Kebersihan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – H (30), pejalan kaki yang tewas ditabrak pengendara sepeda motor Honda CBR berinisial M (20), di Pondok Indah, Jakarta Selatan, ternyata seorang petugas kebersihan. Dia ditabrak saat sedang membersihkan jalan.
    “Iya, korban pejalan kaki adalah petugas kebersihan,” ujar Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan ompol Agung Wuryanto saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (27/4/2025).
    Akibat kecelakaan ini, H dan M meninggal dunia. 
    H meninggal dunia di tempat, sementara M sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Lemdiklat Polri, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
    “(H) mengalami luka di kepala, kondisi meninggal dunia dibawa ke RSUP Fatmawati,” kata Agung.
    Kecelakaan ini berawal saat M mengendarai sepeda motornya dari arah selatan di Jalan Metro Pondok Indah menuju ke arah utara.
    Setibanya di dekat Apartemen Pondok Indah Golf, M hilang kendali dan menabrak H yang sedang berjalan kaki di sekitar lokasi kejadian.
    “M mengalami luka di kepala, tangan, dan kaki, kondisi meninggal dunia, mendapat perawatan di RS Bhayangkara Lemdiklat Polri,” kata Agung.
    Saat ini, polisi masih menyelidiki penyebab terjadinya kecelakaan ini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.