kab/kota: Kebayoran Lama

  • Satpol PP Jaksel siapkan 11 truk untuk relokasi pedagang Barito

    Satpol PP Jaksel siapkan 11 truk untuk relokasi pedagang Barito

    Satpol PP Jakarta Selatan melaksanakan apel kesiapan mendukung proses relokasi pedagang dari lokasi sementara (loksem) Barito, Jakarta, Minggu (3/8/2025). ANTARA/HO-Satpol PP Jakarta Selatan.

    Satpol PP Jaksel siapkan 11 truk untuk relokasi pedagang Barito
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Minggu, 03 Agustus 2025 – 14:10 WIB

    Elshinta.com – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Selatan menyiapkan sebanyak 11 truk dan personel pengamanan untuk mendukung proses relokasi pedagang dari Lokasi Sementara (Loksem) Barito.

    “Kita siapkan 11 truk dan personil pengamanan,” kata Kepala Satpol PP Jakarta Selatan, Nanto Dwi Subekti saat dihubungi di Jakarta, Minggu.

    Nanto mengatakan persiapan itu sebagai bagian dari dukungan relokasi para pedagang di Loksem JS 25, JS 26, dan JS 30 Barito.

    Adapun jumlah personel yang dikerahkan menyesuaikan kebutuhan di lapangan nantinya.

    Kemudian, pihaknya juga telah melaporkan kesiapan tersebut kepada pimpinan sebagai upaya menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan.

    “Kita menunggu perintah pimpinan. Kita sudah siap membantu untuk perpindahan para pedagang,” ucapnya.

    Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan memberikan waktu sampai Minggu (3/8) agar Loksem Barito dikosongkan oleh para pedagang.

    Pemkot Jaksel pun siap membantu fasilitasi pemindahan pedagang Lokasi Sementara (Loksem) Barito ke sejumlah pasar di bawah naungan Perumda Pasar Jaya.

    Pedagang diberikan pilihan lokasi pindah ke pasar yang berada di bawah naungan Perumda Pasar Jaya. Yakni Mampang, Pondok Indah, Pondok Labu, Tebet Barat, Tebet Timur, Bata Putih dan Kebayoran Lama.

    Jika Loksem Barito sudah benar-benar kosong, nantinya sepenuhnya akan menjadi kewenangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Provinsi DKI.

    Pasar Barito sebelumnya direnovasi dan beroperasi kembali pada 13 Oktober 2023. Tercatat sebanyak 137 kios di Pasar Barito yang terdiri dari 85 kios hewan, 18 kios buah dan 34 kios kuliner.

    Pemprov DKI Jakarta berencana menggabungkan tiga taman yakni Taman Leuser, Taman Ayodhya dan Taman Langsat di Jakarta Selatan menjadi Taman Utama ASEAN yang ditargetkan bisa diresmikan pada Desember 2025.

    Namun, penamaan Taman ASEAN itu batal dan akan diganti menjadi Taman Bendera Pusaka karena perlunya waktu dan birokrasi panjang antarnegara untuk bisa menggunakan nama tersebut.

    Sumber : Antara

  • Hari Ini Jadi Hari Terakhir Pasar Barito: Antara Kenangan dan Sejarah Panjangnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        3 Agustus 2025

    Hari Ini Jadi Hari Terakhir Pasar Barito: Antara Kenangan dan Sejarah Panjangnya Megapolitan 3 Agustus 2025

    Hari Ini Jadi Hari Terakhir Pasar Barito: Antara Kenangan dan Sejarah Panjangnya
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Hari ini, Minggu (3/8/2025), menjadi penanda akhir dari riwayat panjang
    Pasar Barito
    , Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
    Pemerintah Kota Jakarta Selatan memberikan tenggat waktu hingga hari ini kepada para pedagang untuk mengosongkan lapak mereka.
    Hal ini seiring dengan dimulainya proyek pembangunan Taman Bendera Pusaka, kawasan terbuka hijau terpadu yang mencakup Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuser.
    Bagi para pedagang, Pasar Barito bukan sekadar tempat berdagang, melainkan juga rumah kedua, tempat berpuluh tahun mereka mencari nafkah dan membangun relasi sosial.
    Ibrahim, seorang pedagang ikan hias, adalah saksi hidup
    sejarah Pasar Barito
    . Ia telah berjualan di sana sejak 1980-an, meneruskan usaha yang dimulai ayahnya pada 1969.
    Ia adalah satu dari ratusan pedagang yang menggantungkan hidup di kios mungil berukuran 2,5 x 4 meter itu, tempat ia menjual ikan hias bersama adik semata wayangnya, Ai’.
    Waktu itu, pada tahun 1969, ayah Ibrahim memulai usaha dari nol dengan kios seadanya.
    Kemudian pada 1970, Pak Ali Sadikin resmikan Pasar Barito jadi pusat ikan dan bunga hingga menjadi lokasi yang ramai pengunjung.
    Dari satu kios sederhana, usaha keluarga Ibrahim tumbuh menjadi toko “Dua Bersaudara”, yang melayani pelanggan dari berbagai daerah, bahkan mancanegara seperti Korea dan Jepang.
    Pasar Barito bukan hanya ruang ekonomi. Ia adalah ruang sosial, tempat warga berburu hewan peliharaan, bercengkrama, bahkan sekadar bersantai di bangku-bangku di bawah rindang pepohonan.
    “Banyak orang datang ke sini cuma lihat-lihat hewan, walau enggak beli. Gratis. Tempatnya bersih, nyaman,” tutur Dewi (45), pedagang hewan yang sudah 15 tahun berjualan di sana.
    “Sekarang mau dipindah. Takut pelanggan enggak tahu tempat baru. Ya enggak datang lagi,” imbuhnya.
    Hal serupa dikhawatirkan Bambang, pedagang pakan hewan. Ia takut relokasi ke tempat yang belum dikenal akan menghilangkan kepercayaan pelanggan yang selama ini setia.
    “Orang udah tahu kami di Barito. Kalau dipindah, mereka bingung. Akhirnya cari tempat lain,” keluhnya.
    Bagi warga dan pedagang, Barito adalah simbol keakraban, tempat rekreasi, dan denyut ekonomi lokal yang hidup.
    Pemerintah Kota Jakarta Selatan memastikan proses relokasi dilakukan secara manusiawi.
    Wali Kota Muhammad Anwar menyatakan, pihaknya siap membantu pengangkutan barang dan memberikan keleluasaan bagi pedagang memilih lokasi usaha sementara di bawah naungan Perumda Pasar Jaya.
    Kawasan Jalan Raya Lenteng Agung Timur, Jagakarsa telah ditetapkan sebagai lokasi baru bagi para pedagang Pasar Barito.
    Lahan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu akan menampung pedagang dari beberapa kelompok, antara lain JS 25, 26, 29, dan 96.
    Selain lapak dagang, kawasan relokasi juga akan dilengkapi kantor suku dinas terkait untuk mendukung fungsi administrasi dan pelayanan umum.
    Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan juga menjajaki alternatif lokasi lain untuk relokasi pedagang, termasuk ke beberapa pasar yang dikelola Perumda Pasar Jaya, seperti Pasar Mampang, Pondok Indah, Pondok Labu, Tebet Barat, Tebet Timur, Bata Putih, dan Kebayoran Lama.
    Namun, tidak semua pedagang melihat solusi ini sebagai jawaban. Ibrahim, misalnya, menolak tawaran kios di bekas Pasar Inpres Radio Dalam karena ukurannya yang hanya 2 x 2 meter tak cukup menampung puluhan akuariumnya.
    “Enggak cukup, Mas. Kami butuh ruang untuk puluhan akuarium. Bukan cuma meja dan etalase. Ini bukan jualan kaos,” ujarnya.
    Pemerintah mengalokasikan lahan relokasi di Lenteng Agung seluas 7.600 meter persegi, tetapi pembangunan diperkirakan memakan waktu hingga enam bulan.
    Selama itu, pedagang harus mencari cara bertahan hidup di lokasi sementara. Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Yuke Yurike, menyatakan pemerintah sudah memberi solusi.
    “Data pedagang sedang dikumpulkan, dan mereka diberi kebebasan memilih pasar sementara,” ujarnya.
    Hari ini, Minggu, (3/8/2025) Barito bukan lagi pasar yang sibuk. Ia adalah tempat kenangan terakhir ditata dalam kardus, akuarium dikuras, dan senyum pelanggan berganti peluk perpisahan.
    Di antara ruang terbuka hijau dan rencana koneksi taman dengan jembatan dan
    joging track
    , ada cerita warga yang kini hanya akan menjadi kenangan.
    Relokasi Pasar Barito
    ini bukan sekadar pindah tempat, namun ini seperti melepas rumah sendiri bagi sebagian orang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 42 Rumah Hangus Dilalap Api di Grogol Utara, Dua Warga Alami Luka

    42 Rumah Hangus Dilalap Api di Grogol Utara, Dua Warga Alami Luka

    JAKARTA – Kebakaran permukiman masih menjadi salah satu ancaman serius di wilayah padat penduduk seperti Jakarta. Banyak kasus menunjukkan kelalaian instalasi listrik dan keterlambatan penanganan awal menjadi faktor utama terjadinya musibah tersebut. Salah satu peristiwa terbaru terjadi di kawasan Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

    Sebanyak 42 unit rumah tinggal dilaporkan hangus terbakar di Jalan Juraganan 1, RT 12 dan RT 13 RW 12, pada Minggu siang. Dugaan sementara, api berasal dari korsleting listrik.

    Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, Syamsul Huda, menyatakan bahwa pihaknya mulai melakukan pemadaman pada pukul 11.51 WIB, tidak lama setelah menerima laporan kebakaran pukul 11.40 WIB.

    Proses pemadaman berhasil diselesaikan sekitar pukul 14.27 WIB. Syamsul memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun dua orang mengalami luka-luka akibat insiden tersebut.

    Menurut keterangan saksi di lokasi, kepulan asap terlihat membumbung dari salah satu rumah. Saksi berusaha mencari asal api namun tidak menemukannya. Saat pintu rumah didobrak, api sudah membesar dan dengan cepat menyebar ke bangunan lain. Warga kemudian melapor ke layanan darurat 112.

    Dari total 42 rumah yang terdampak, 22 di antaranya berada di RT 13 dan sisanya di RT 12. Kebakaran menghanguskan area seluas sekitar 500 meter persegi. Kerugian materi diperkirakan mencapai Rp703 juta.

    Sebanyak 42 kepala keluarga dilaporkan kehilangan tempat tinggal akibat insiden ini. Pihak berwenang kini tengah mengoordinasikan bantuan sementara untuk para korban yang terdampak.

  • Jaksel salurkan bantuan untuk terdampak kebakaran di Grogol Utara

    Jaksel salurkan bantuan untuk terdampak kebakaran di Grogol Utara

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) menyalurkan bantuan untuk terdampak kebakaran di Jalan Juraganan 1 RT 12 dan 13 RW 12, Grogol Utara, Kebayoran Lama, pada Minggu(20/7)

    “Bantuan dari Sudin Sosial Jaksel dan BPBD DKI Jakarta sudah diterima di posko pengungsian,” kata Kasudin Sosial Jakarta Selatan, Bernard Tambunan di Jakarta, Senin.

    Bernard mengatakan pihaknya menyiapkan 250 makanan siap saji untuk makan malam ratusan jiwa yang terdampak peristiwa ini.

    Dia menambahkan, bantuan makanan siap saji akan diberikan kepada penyintas kebakaran tiga kali sehari selama masa tanggap bencana hingga Rabu (23/7), sesuai permintaan kelurahan.

    “Masa tanggap bencana bisa diperpanjang atas permintaan lurah,” ungkapnya.

    Selain makanan siap saji, kata Bernard, pihaknya juga sudah menyalurkan bantuan sandang lainnya seperti handuk, selimut, tikar, pakaian dalam, pakaian anak anak, dewasa dan ibu, makanan bayi dan sebagainya.

    Sementara Lurah Grogol Utara, M Rasyid memaparkan, tenda pengungsian sudah didirikan di lapangan Badminton, Jalan Uranium , samping rumah Ketua RW 12.

    “Bantuan dari Sudin Sosial Jaksel dan BPBD DKI Jakarta sudah diterima di posko pengungsian,” ucap Rasyid.

    Ia menambahkan, kebakaran di Jalan Juraganan 1 RT 12 dan 13 /RW.12, Grogol Utara mengakibatkan 57 kepala keluarga (KK) atau 193 jiwa kehilangan tempat tinggal.

    Kerugian materi ditaksir sebanyak Rp703 juta.

    “Tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran. Kami hingga saat ini masih terus mendata korban,” ungkapnya.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dalam Sehari, 4 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selatan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Juli 2025

    Dalam Sehari, 4 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selatan Megapolitan 20 Juli 2025

    Dalam Sehari, 4 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selatan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebanyak empat peristiwa
    kebakaran
    terjadi di wilayah
    Jakarta
    Selatan, pada Minggu (20/7/2025).
    Kebakaran
    pertama terjadi sekitar pukul 07.00 WIB. Kebakaran itu melanda sebuah rumah kontrakan di Jalan Meliwis, Bukit Duri Timur, Tebet, Jakarta Selatan.
    Kepala Satgas BPBD Jakarta Selatan, Kendar mengatakan, kebakaran itu diduga terjadi karena korsleting salah satu perangkat elektronik.
    “Dugaan sementara korsleting pada peralatan listrik,” kata Kendar dalam keterangannya, Minggu.
    Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun kerugian diperkirakan mencapai Rp100 juta.
    Tak lama setelah itu, kebakaran terjadi di sebuah hotel di Jagakarsa. Kerugian yang dialami hotel tersebut diperkirakan mencapai Rp500 juta.
    Korsleting kembali diduga menjadi penyebabnya. Selain itu ada juga dugaan kebocoran gas yang terjadi sebelum kebakaran.
    “Dugaan sementara korsleting listrik di bagian dapur dan kebocoran gas,” kata Kendar.
    Kemudian, sekitar pukul 11.40 WIB, kebakaran dilaporkan terjadi di Jalan Juraganan I, Grogol Utara, Kebayoran Lama. Sebanyak 57 rumah di RT 12 dan 13 RW 12 terbakar dalam sekejap.
    Dugaan sementara, kebakaran terjadi karena korsleting juga. Kebakaran ini menimbulkan kerugian mencapai Rp700 juta rupiah.
    Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun sebanyak 193 warga harus mengungsi ke tenda BPBD DKI Jakarta yang dibangun di Lapangan Uranium karena kehilangan tempat tinggal.
    BPBD DKI Jakarta juga menyalurkan sejumlah kebutuhan untuk para pengungsi. Meliputi air mineral sebanyak 2 dus, 50 paket perlengkapan anak, dan 20 lembar matras.
    Kemudian ada juga 4 lembar terpal, 10 paket sembako, 17 paket perlengkapan higienis, dan 8 stel perlengkapan ibadah.
    “BPBD DKI Jakarta mendistribusikan logistik dan bantuan hidup dasar kepada para penyintas dengan rincian air mineral, kidsware, matras, terpal, paket sembako, higienis kit, dan mukena,” kata dia.
    Berselang beberapa menit setelah kebakaran di Jalan Juraganan selesai dipadamkan, kebakaran terjadi lagi tak jauh dari sana.
    Sebuah rumah tinggal dilaporkan terbakar pukul 14:48 WIB di Jalan Masjid 4, RT 6 RW 7, Grogol Utara, Kebayoran Lama.
    Saat ini pihak terkait masih mengumpulkan data terkait kejadian ini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 42 Rumah di Kebayoran Lama Kebakaran, Diduga karena Korsleting
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Juli 2025

    42 Rumah di Kebayoran Lama Kebakaran, Diduga karena Korsleting Megapolitan 20 Juli 2025

    42 Rumah di Kebayoran Lama Kebakaran, Diduga karena Korsleting
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebanyak 42 rumah di Jalan Juragan 1, Grogol Utara, Kebayoran Lama,
    Jakarta
    Selatan, hangus terbakar, Minggu (20/7/2025) siang.
    Rumah yang terbakar terdiri dari 20 rumah di RT 12 dan 22 rumah di RT 13 RW 12 Grogol Utara.
    Kejadian ini dilaporkan kepada pemadam
    kebakaran
    setelah seorang saksi melihat adanya kepulan asap yang membumbung tinggi.
    “Menurut saksi di depan area yang terbakar, keluar rumah melihat asap yang sudah tinggi, kemudian mencari sumber api namun tidak ketemu,” ujar Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Selatan, Syamsul Huda, dalam keterangannya, Minggu.
    Penyebab kebakaran di Kebayoran Lama ini diduga karena korsleting.
    “Dugaan penyebab fenomena kelistrikan,” kata Syamsul.
    Kebakaran
    ini baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 14.27 WIB setelah dikerahkan 21 mobil pemadam.
    Akibat kebakaran di Kebayoran Lama ini, dua orang dilaporkan mengalami luka ringan. Selain itu, 42 keluarga terdampak.
    Kerugian materil dari kebakaran ini ditaksir mencapai Rp 703 juta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga di Jakarta Selatan resah adanya peredaran beras oplosan

    Warga di Jakarta Selatan resah adanya peredaran beras oplosan

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah warga di Jakarta Selatan resah dengan adanya peredaran beras oplosan yang diduga dilakukan oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pangan DKI Jakarta.

    “Ya kalau dirugikan sih ada, berdampak juga kira-kira ada 10 sampai 15 persen lah pembeli yang komplain atau jadi mikir-mikir beli,” kata pedagang Pasar Kebayoran Lama bernama Nisa kepada wartawan di Jakarta, Kamis.

    Nisa mengatakan sebagai pedagang, pihaknya hanya memesan dan diantar dari distributor.

    Dia menyayangkan seharusnya pemerintah sebagai penegak hukum yang mengawasi adanya beras oplosan lantaran berdampak pada rakyat yang dirugikan.

    “Harusnya pemerintah yang awasi, jangan sampai rakyat yang dirugikan,” ujarnya.

    Seorang warga bernama Budi juga merasa dirugikan dengan adanya peredaran beras oplosan lantaran kualitasnya yang patut dipertanyakan.

    “Kadang beli beras di pasar, ternyata masaknya beda, rasanya juga aneh. Kita inginnya ada tindakan tegas aja, biar enggak makin banyak yang main curang,” ucap Budi.

    Sementara, pedagang warung nasi bernama Ira Suwito juga mengaku mengonsumsi beras oplosan bisa berdampak pada kesehatan.

    “Harusnya sih ada sanksi tegas, karena kalau sampai beras oplosan itu campur sama bahan kimia, bisa bahaya buat kesehatan,” ujar Ira.

    Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta menggunakan beras merek SP dan SR yang diproduksi FS untuk kegiatan “Penyediaan dan Pendistribusian Pangan dengan Harga Murah bagi Masyarakat Tertentu” atau yang biasa dikenal “Program Pangan Bersubsidi Beras” dengan kelas mutu premium.

    Terhadap kedua merek tersebut, Dinas KPKP DKI Jakarta secara periodik, yakni sedikitnya 3 kali dalam setahun melakukan pengambilan sampel beras di gudang FS dan melakukan pengujian di laboratorium terakreditasi untuk memastikan kesesuaian mutunya.

    Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta Hasudungan Sidabalok menanggapi tentang indikasi pelanggaran kualitas beras di ritel modern, FS.

    Kini, BUMD pangan DKI itu telah memenuhi panggilan Bareskrim Polri.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Beras yang Diduga Dioplos Masih Dijual, Ritel Modern Buka Suara

    Beras yang Diduga Dioplos Masih Dijual, Ritel Modern Buka Suara

    Jakarta

    Sebanyak empat produsen beras besar dikabarkan diperiksa di Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri. Keempat produsen tersebut yakni Wilmar Group, PT Food Station Tjipinang Jaya, PT Belitang Panen Raya, dan PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group).

    Keempat produsen ini memiliki merek yang beredar luas di sejumlah toko ritel modern. Wilmar Group misalnya, memiliki beberapa merek beras seperti Sania, Sovia dan Fortune.

    Lalu, merek beras produksi dari PT Food Station Tjipinang Jaya, FS Japonica, FS Setra Ramos, FS Beras Sego Pulen, FS Sentra Wangi, Alfamart Sentra Pulen, hingga Indomaret Beras Pulen Wangi.

    Berikutnya, merek beras dari PT Belitang Panen Raya, yakni untuk kualitas premium ada Raja Ultima, Raja Platinum, RajaKita, sementara kualitas ekonomis ada merek RAJA. Sementara, beras dari Japfa Group yaitu merek Ayana.

    Dugaan Beras Oplosan Beredar Bebas

    Berdasarkan pantauan detikcom di sekitar Jakarta Selatan, sejumlah merek dari para produsen beras tersebut masih dijual bebas di sejumlah toko ritel modern. Salah satunya di Alfamidi sekitar Jalan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

    Toko ritel modern ini masih menjual beras merek Raja Ultima dan Raja Platinum milik Belitang Panen Raya. Kedua merek ini memuat keterangan berat sebesar 5 kg. Sementara untuk harga, Raja Platinum dibanderol Rp 74.000 dan Raja Ultima Rp 74.500.

    Kemudian detikcom kembali menelusuri merek-merek beras dari produsen tersebut di kawasan Palmerah Barat. Berdasarkan tinjauan detikcom, salah satu ritel modern Alfamart memasang label harga untuk beras merek Sania seharga Rp 74.500 per 5 kg. Beras merek Sania milik Wilmar Group.

    Berikutnya, di Indomaret kawasan Palmerah Barat mayoritas menjual merek sendiri yakni Beras Pandan Wangi, Beras Ramos, Beras Kepala Super, SPHP, dan PT Unifood Candi Indonesia bermerek Larisst.

    Sementara untuk di kawasan Patal Senayan, Palmerah, detikcom tidak menemui merek-merek beras dari produsen yang tengah diperiksa terkait dugaan pelanggaran mutu dan takaran.

    Ritel Modern Buka Suara

    Direktur Corporate Affairs PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) atau Alfamart sekaligus Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Solihin, mengatakan ritel modern saat ini sulit mendapatkan suplai beras dan jauh berada di bawah permintaan konsumen. Di sisi lain, ia juga menekankan peritel hanya berkontrak dengan para produsen beras.

    “Kita membeli atas satu perjanjian. Di dalam pembelian perjanjian itu jelas tertera berasnya kategori premium. Di dalam perusahaan, membeli atau kontrak kepada produsen, dalam hal ini suplayer maupun prinsipal yang menjual beras kepada kita, jelas beras itu beras premium,” ungkap Solihin saat dihubungi detikcom, Senin (14/7/2025).

    Sejauh isu tersebut bergulir, terang Solihin, Alfamart telah mengajukan komplain kepada sejumlah produsen yang diduga melakukan pengoplosan beras. Ia juga mengaku siap jika terdapat aturan yang mewajibkan ritel modern menarik beras yang terbukti mengoplos beras. Di sisi lain, Solihin suplai dan permintaan konsumen di toko ritel modern sulit dipenuhi.

    “Kalau ada ketentuan dari siapapun yang berhak menyatakan bahwa produk ini ditarik, saya siap. Tapi sekali lagi, beras itu kan makanan pokok kita, tapi saya juga sebagai peritel nggak mau merugikan masyarakat,” jelasnya.

    Solihin menambahkan, pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi untuk merumuskan skema pemenuhan stok beras bagi peritel modern. Apalagi dalam kondisi terpaan isu pengoplosan beras.

    “Berkaitan dengan itu (dugaan pengoplosan beras) biarkan lah aparat penyidik, petugas, yang melakukan penyelidikan terhadap (beras) yang dikatakan oplosan. Karena kita sebagai peritel, mohon maaf, kadar airnya seperti apa, bisa nggak kita tahu. Itu kan harus dibuka barangnya, kita kan nggak pernah buka selama ini. Itu dalam kemasan,” pungkasnya.

    Tonton juga video “Kala Mentan Endus ‘Mafia’ di Balik Harga Beras Naik saat Stok Aman” di sini:

    (ara/ara)

  • Telusuri CCTV dan Saksi, Polisi Amankan Tiga Tersangka Curanmor di Palmerah

    Telusuri CCTV dan Saksi, Polisi Amankan Tiga Tersangka Curanmor di Palmerah

    JAKARTA – Pihak berwajib mengamankan tiga tersangka kasus pencurian sepeda motor di wilayah Palmerah, Jakarta Barat. Laporan datang dari korban berinisial HY yang sepeda motornya hilang di kawasan Kemanggisan, Palmerah belum lama ini.

    “Korban HY memarkirkan sepeda motornya dalam keadaan terkunci stang di kawasan Kemanggisan saat menginap di rumah temannya,” kata Kapolsek Palmerah, Kompol Dr Eko Adi Setiawan dilansir dari ANTARA, Minggu 13 Juli.

    Nemun keesokan harinya, kata Eko, korban mendapati sepeda motornya sudah hilang dicuri maling. “Korban pun melaporkannya ke Polsek Palmerah,” kata Eko.

    Menerima laporan tersebut, pihak Kepolisian segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), memeriksa saksi serta menelusuri rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi.

    “Hasil penyelidikan mengarah ke tersangka DZ yang diketahui tinggal di kawasan Jalan Anggrek Cendrawasih, Kemanggisan, dan berhasil diamankan pada malam harinya di kediamannya,” ujar Eko.

    Selanjutnya, kata Eko, dari hasil interogasi, DZ mengaku telah menjual sepeda motor warna merah-hitam dengan nomor polisi B 3093 BWC seharga Rp900.000 kepada TO di sebuah warung kopi dekat Stasiun Kebayoran Lama.

    TO kemudian menggadaikan motor tersebut kepada RI seharga Rp1 juta. Keduanya berhasil ditangkap di dua lokasi berbeda di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

    “Motor korban akhirnya ditemukan dan diamankan sebagai barang bukti,” katanya.

    Ketiga pelaku kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Tersangka DZ dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian. Sementara TO dan RI sebagai penadah dijerat dengan Pasal 480 dan/atau Pasal 481 KUHP.

    “Kami terus mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dalam memarkirkan kendaraannya, tambahkan kunci pengaman tambahan dan segera laporkan bila mengalami kehilangan,” katanya.

  • Polisi tangkap tiga orang yang terlibat pencurian motor di Jaksel

    Polisi tangkap tiga orang yang terlibat pencurian motor di Jaksel

    Sindikat pencurian sepeda motor yang diringkus Polsek Palmerah, Jakarta Barat. ANTARA/HO-Polres Jakbar

    Polisi tangkap tiga orang yang terlibat pencurian motor di Jaksel
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Minggu, 13 Juli 2025 – 14:18 WIB

    Elshinta.com – Kepolisian menangkap tiga tersangka kasus pencurian sepeda motor di wilayah Palmerah, Jakarta Barat.

    Penangkapan itu berawal ketika korban bernama HY melaporkan sepeda motornya hilang di kawasan Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat.

    “Korban HY memarkirkan sepeda motornya dalam keadaan terkunci stang di kawasan Kemanggisan saat menginap di rumah temannya,” kata Kapolsek Palmerah, Kompol Dr Eko Adi Setiawan saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu.

    Nemun keesokan harinya, kata Eko, korban mendapati sepeda motornya sudah hilang dicuri maling. “Korban pun melaporkannya ke Polsek Palmerah,” kata Eko.

    Menerima laporan tersebut, pihak Kepolisian segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), memeriksa saksi serta menelusuri rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi.

    “Hasil penyelidikan mengarah ke tersangka DZ yang diketahui tinggal di kawasan Jalan Anggrek Cendrawasih, Kemanggisan, dan berhasil diamankan pada malam harinya di kediamannya,” ujar Eko.

    Selanjutnya, kata Eko, dari hasil interogasi, DZ mengaku telah menjual sepeda motor warna merah-hitam dengan nomor polisi B 3093 BWC seharga Rp900.000 kepada TO di sebuah warung kopi dekat Stasiun Kebayoran Lama.

    TO kemudian menggadaikan motor tersebut kepada RI seharga Rp1 juta. Keduanya berhasil ditangkap di dua lokasi berbeda di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

    “Motor korban akhirnya ditemukan dan diamankan sebagai barang bukti,” katanya.

    Ketiga pelaku kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
    Tersangka DZ dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian. Sementara TO dan RI sebagai penadah dijerat dengan Pasal 480 dan/atau Pasal 481 KUHP.

    “Kami terus mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dalam memarkirkan kendaraannya, tambahkan kunci pengaman tambahan dan segera laporkan bila mengalami kehilangan,” katanya.

    Sumber : Antara