kab/kota: Kebayoran Baru

  • Jawaban TNI dan Pemerintah atas Kekhawatiran Prajurit Jadi Penyidik dalam RUU Ketahanan Siber
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        10 Oktober 2025

    Jawaban TNI dan Pemerintah atas Kekhawatiran Prajurit Jadi Penyidik dalam RUU Ketahanan Siber Nasional 10 Oktober 2025

    Jawaban TNI dan Pemerintah atas Kekhawatiran Prajurit Jadi Penyidik dalam RUU Ketahanan Siber
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Isu keterlibatan TNI sebagai penyidik tindak pidana siber mencuat setelah beredarnya draf Rancangan Undang-Undang Keamanan dan Ketahanan Siber (RUU KKS).
    Koalisi masyarakat sipil pertama kali mengungkapkan bahwa dalam draf RUU tersebut terdapat pasal yang mengatur peran TNI sebagai penyidik.
    Temuan itu lantas menuai kritik karena dinilai berpotensi memperluas kewenangan militer ke ranah penegakan hukum sipil.
    Lantas, bagaimana posisi penyidik TNI dalam RUU KKS?
    Menteri Hukum (Menkum) Supratman Andi Agtas menegaskan bahwa keberadaan penyidik TNI dalam RUU KKS semata-mata ditujukan untuk menangani kasus pidana yang melibatkan anggota militer.
    “Ya kalau perkara koneksitas, kalau pelakunya TNI, penyidiknya siapa kan enggak perlu disebut dong. Kalau pelakunya (kejahatan siber) bukan anggota TNI, tidak mungkin disidik,” kata Supratman saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (8/10/2025).
    Supratman juga menegaskan, penyusunan RUU ini tidak dilakukan oleh Kementerian Hukum saja, melainkan melalui pembahasan bersama sejumlah kementerian dan lembaga terkait.
    “Masih proses harmonisasi atau pembahasan antar kementerian, jadi draf itu tidak berasal dari Kementerian Hukum. Sekarang kita lagi melakukan proses harmonisasi,” ujarnya.
    Senada, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah menegaskan bahwa peran TNI dalam RUU KKS hanya sebatas menjaga kedaulatan dan pertahanan ruang siber nasional, bukan menegakkan hukum terhadap masyarakat sipil.
    “Ranahnya siber TNI jelas ya, jadi kita menjaga kedaulatan ruang siber dari sisi pertahanannya. Jadi, kita enggak ada nanti, misalnya memeriksa terkait dengan sipil,” beber Freddy ditemui di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (9/10/2025).
    Freddy menambahkan, TNI tidak memiliki kewenangan untuk melakukan penyidikan terhadap warga sipil sebagaimana dikhawatirkan sejumlah pihak.
    Sebelumnya, koalisi masyarakat sipil menyoroti potensi perluasan kewenangan militer di ranah siber.
    Koalisi Masyarakat Sipil yang terdiri dari Raksha Initiatives, Centra Initiative, Imparsial, dan De Jure menilai bahwa pelibatan TNI sebagai penyidik pidana siber, sebagaimana diatur dalam Pasal 56 ayat (1) huruf d draf RUU KKS, berpotensi mengancam Hak Asasi Manusia (HAM).
     
    “Pelibatan TNI sebagai penyidik tindak pidana keamanan dan ketahanan siber justru akan semakin mengancam hak asasi manusia dan negara hukum,” kata Koalisi dalam siaran pers, Sabtu (4/10/2025).
    Koalisi menilai, ketentuan tersebut bertentangan dengan Pasal 30 ayat (3) UUD 1945 yang menegaskan bahwa TNI bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan serta kedaulatan negara, bukan menegakkan hukum.
    Koalisi sipil mengkhawatirkan bahwa pelibatan TNI dalam RUU KKS akan melemahkan supremasi sipil.
    Mereka menilai, penegakan hukum pidana seharusnya menjadi ranah lembaga sipil seperti kepolisian dan kejaksaan, bukan militer.
    “Keterlibatan militer dalam proses penyidikan perkara pidana—termasuk pidana keamanan dan ketahanan siber—tidak hanya bertentangan dengan konstitusi dan UU TNI, tetapi juga mengancam kebebasan sipil dan demokrasi,” ucap Koalisi.
    Koalisi juga menilai, jika pasal tersebut tetap dipertahankan, hal itu bisa membuka ruang bagi praktik militerisasi di ruang siber.
    Dalam pandangan koalisi, rumusan yang melibatkan TNI dalam penegakan hukum siber menunjukkan adanya langkah sistematis menuju militerisasi ruang siber.
    Mereka menyoroti bahwa sejak revisi Undang-Undang TNI yang menambahkan tugas operasi militer selain perang, aspek pertahanan siber semakin luas tanpa kejelasan batasan antara ancaman pertahanan dan ancaman hukum.
    Menurut mereka, tugas pertahanan siber semestinya fokus pada tindakan defensif, baik aktif maupun pasif, untuk melindungi aset dan sistem pertahanan negara, bukan untuk melakukan penegakan hukum.
    Koalisi juga menyinggung soal akuntabilitas hukum jika TNI dilibatkan dalam penyidikan kasus siber.
    Hingga kini, Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer belum direvisi.
    Hal itu berarti, anggota TNI yang diduga melanggar hukum, termasuk di bidang keamanan siber, masih akan diadili di peradilan militer.
    “Akibatnya, setiap pelanggaran pidana, baik pidana militer maupun pidana umum, termasuk pidana keamanan dan ketahanan siber, yang dilakukan oleh anggota TNI, penuntutannya harus melalui peradilan militer,” tulis Koalisi.
    Koalisi menilai kondisi ini berpotensi meningkatkan risiko penyalahgunaan kekuasaan atau
    abuse of power
    karena belum ada mekanisme pengawasan dan akuntabilitas yang memadai di luar sistem militer.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi ungkap kasus pencurian ponsel di sebuah warung di Jaksel

    Polisi ungkap kasus pencurian ponsel di sebuah warung di Jaksel

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Selatan mengungkap pelaku pencurian telepon seluler (ponsel) yang terjadi di sebuah warung di Jalan Pangeran Antasari Gang Cempaka II No. 13, RT 001/RW 009, Kelurahan Cipete Utara, Kecamatan Kebayoran Baru, pada Senin (6/10).

    “Tersangka berinisial AS (29) berhasil ditangkap pada Selasa (7/10) pukul 19.00 WIB di Jalan Mampang Prapatan No. 16, RT 13/RW 05, Kelurahan Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Murodih dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Murodih menjelaskan peristiwa tersebut terjadi pada Senin (6/10) pukul 16.00 WIB, saat korban berinisial YS (32) sedang menjaga warung, kemudian pelaku AS datang ke warung dengan modus ingin membeli rokok.

    “Namun, setelah korban ingin mengambil pesanan pelaku (terlapor) tanpa korban sadari ternyata dua ponsel telah di ambil. Atas kejadian tersebut korban merasa dirugikan sebesar Rp19,5 juta dan langsung melaporkan ke Polres Jakarta Selatan guna ditindak lanjuti,” ucapnya.

    Murodih menjelaskan barang bukti yang diamankan yaitu satu buah topi dan baju berwarna hitam, sedangkan dua ponsel yang diambil telah dijual oleh pelaku.

    Pelaku dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan dengan pidana penjara maksimal tujuh tahun penjara.

    “Saat ini pihak kepolisian tengah melakukan pengembangan terkait barang bukti,” ucapnya.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prabowo dan Jokowi Bertemu Empat Mata, Pengamat Singgung Gibran Capres 2029

    Prabowo dan Jokowi Bertemu Empat Mata, Pengamat Singgung Gibran Capres 2029

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pertemuan empat mata antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (4/10/2025) masih menyisakan tanda tanya besar mengenai topik pembahasan keduanya. Prabowo dan Jokowi menggelar pertemuan tertutup selama dua jam.

    Pertemuan ini sontak menepis segala spekulasi publik dan narasi liar bahwa hubungan dua tokoh bangsa ini retak. Kenyataannya, Prabiowo dan Jokowi semakin terang-terangan mempertontonkan keakraban.

    Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan, keduanya membahas soal isu kebangsaan dan arah pemerintahan ke depan.

    “Tentu banyak hal yang dipercakapkan mengenai masalah-masalah kebangsaan. Termasuk memberikan masukan ke depan sebaiknya seperti apa untuk beberapa hal,” jelas Prasetyo Hadi usai acara peringatan HUT ke-80 TNI di kawasan Monas, Jakarta, Minggu (5/10).

    Pengamat politik Jamiluddin Ritonga menganalisa bahwa pertemuan tertutup ini membahas dua topik penting.

    Menurutnya, Jokowi menjadi pihak yang berinisiatif untuk bertemu Prabowo kemungkinan untuk meminta izin secara kepada Prabowo karena Jokowi absen ke acara HUT ke-80 TNI.

    “Ya, sebagai orang Jawa, Jokowi tampaknya ingin menyampaikan langsung ke Prabowo mengenai pertimbangan ketidakhadirannya pada acara itu,” kata Jamiluddin di Jakarta, Senin (6/10/2025).

    Kenyataannya Jokowi memang tidak hadir dalam acara kenegaraan tersebut dikarenakan masih dalam proses pemulihan, dan dianjurkan agar tidak mengikuti kegiatan di luar ruangan yang terkena langsung panas matahari.

  • 8
                    
                        Menerka Isi Pertemuan Empat Mata Prabowo dan Jokowi di Kertanegara
                        Nasional

    8 Menerka Isi Pertemuan Empat Mata Prabowo dan Jokowi di Kertanegara Nasional

    Menerka Isi Pertemuan Empat Mata Prabowo dan Jokowi di Kertanegara
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (4/10/2025), memunculkan beragam spekulasi mengenai isi pembicaraan keduanya.
    Pertemuan yang berlangsung selama hampir dua jam itu dikonfirmasi oleh ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah.
    “Ya, betul (Presiden ke-7 Joko Widodo bertemu dengan Presiden Prabowo di Kertanegara),” kata Syarif kepada
    Kompas.com
    , Sabtu.
    Menurut Syarif, pertemuan dimulai pukul 13.00 WIB dan selesai menjelang pukul 15.00 WIB.
    Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut topik yang dibahas dalam pertemuan tersebut.
    Kendati demikian, isi pertemuan empat mata di Kertanegara masih menjadi tanda tanya publik.
    Peneliti senior bidang politik BRIN, Lili Romli, menilai bahwa tidak adanya keterangan resmi membuat ruang spekulasi terbuka lebar.
    “Kita hanya bisa berspekulasi karena tidak ada konfirmasi pers yang menjelaskan isi dari pertemuan tersebut,” kata Lili kepada Kompas.com, Minggu (5/10/2025) malam.
    Lili Romli berpandangan, untuk pertemuan kali ini, pihak Jokowi-lah yang memungkinkan memiliki motif atau kepentingan tertentu.
    Sebab, Jokowi-lah yang datang berkunjung dan menemui Prabowo.
    “Jika ini yang terindikasi, kepentingan itu bisa beberapa kemungkinan,” ujar Lili.
    Dia kemudian memaparkan empat kemungkinan motif di balik pertemuan tersebut.
    Pertama, berkaitan dengan struktur kepengurusan PSI karena Prabowo hadir langsung dalam kongres partai tersebut.
    “Kedua, terkait gempuran terhadap Jokowi dan keluarganya, mulai dari persoalan ijazah Jokowi, ijazah SMA Gibran, sampai isu pemakzulan Gibran,” kata Lili.
    Selain itu, lanjut Lili, Jokowi bisa saja ingin membicarakan posisi orang-orang dekatnya yang baru-baru ini terkena
    reshuffle
    kabinet.
    Sebut saja Budi Arie Setiadi, pimpinan kelompok relawan pendukung Jokowi, yang didepak dari posisi Menteri Koperasi di Kabinet Merah Putih.
    “Ketiga, terkait dengan orang-orang yang ditengarai dekat dengan Jokowi yang di-
    reshuffle
    dari kabinet dan yang masih di dalam kabinet,” tutur Lili.
    Terakhir, Lili menyebut Jokowi mungkin juga ingin menyampaikan dukungan terhadap wacana dua periode pemerintahan Prabowo-Gibran hingga 2029.
    Meski begitu, Lili menekankan bahwa dampak politik dari pertemuan tersebut bergantung pada cara publik menafsirkan.
    “Jika dimaknai oleh publik seperti yang disampaikan oleh Mensesneg dalam rangka masalah kebangsaan, tentu hal yang baik dan positif,” ungkap Lili.
    Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi kemudian memberikan sedikit gambaran mengenai isi pertemuan itu.
    Ia menyebutkan, Prabowo dan Jokowi bertemu secara empat mata dan membicarakan berbagai hal.
    “Banyak. Yang pertama memang silaturahmi di antara dua pemimpin, Presiden ke-7 dan Presiden ke-8,” ujar Prasetyo di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/10/2025).
    Menurut Prasetyo, pertemuan tersebut terjadi karena kebetulan Jokowi sedang berada di Jakarta.
    Biasanya, kata dia, jika Prabowo berkunjung ke Solo, Jawa Tengah, dia yang mendatangi kediaman Jokowi.
    “Kalau Pak Prabowo berkesempatan ke Jawa Tengah, beliau yang sowan atau mampir. Kebetulan Pak Presiden ke-7, Pak Jokowi ada di Jakarta. Sudah, janjian ketemu waktunya makan siang,” ungkapnya.
    Selain silaturahmi, Prasetyo menyebutkan bahwa perbincangan keduanya juga menyinggung berbagai persoalan kebangsaan.
    “Tentu banyak hal yang dipercakapkan mengenai masalah-masalah kebangsaan. Termasuk memberikan masukan ke depan sebaiknya seperti apa untuk beberapa hal,” kata dia.
    Dia menambahkan, pertemuan berlangsung sekitar dua jam dan berjalan dalam suasana hangat. “Kurang lebih dua jam pertemuan di antara dua pemimpin,” ucap Prasetyo.
    Pertemuan ini menjadi momen pertama keduanya setelah terakhir kali bertemu dalam upacara peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia di Istana Kepresidenan Jakarta pada 17 Agustus 2025.
    Sebelumnya, pada Minggu (20/7/2025) malam, Prabowo juga sempat menemui Jokowi di kediaman pribadinya di Gang Kutai Utara, Kelurahan Sumber, Kota Solo, Jawa Tengah.
    Saat itu, Presiden Prabowo datang ke Solo untuk menghadiri Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
    Sebelum menuju lokasi acara, dia terlebih dahulu bersilaturahmi ke rumah Jokowi.
    Usai acara kongres, Prabowo, Jokowi, dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terlihat makan malam bersama di warung Bakmi Jowo Bu Citro 1 Solo.
    Pertemuan informal itu berlangsung sekitar satu jam dan memperlihatkan keakraban antara ketiganya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2
                    
                        Istana Bongkar Isi Pertemuan "4 Mata" Prabowo dan Jokowi di Kertanegara
                        Nasional

    2 Istana Bongkar Isi Pertemuan "4 Mata" Prabowo dan Jokowi di Kertanegara Nasional

    Istana Bongkar Isi Pertemuan “4 Mata” Prabowo dan Jokowi di Kertanegara
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan isi dari pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) di kediaman Prabowo, Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (4/10/2025) kemarin.
    Prasetyo mengatakan, ada banyak pembahasan dalam pertemuan tersebut. Adapun Prabowo bertemu dengan Jokowi secara empat mata.
    “Banyak. Yang pertama memang silaturahmi di antara dua pemimpin, Presiden ke-7 dan Presiden ke-8,” ujar Prasetyo di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/10/2025).
    Prasetyo menjelaskan, jika Prabowo ke Jawa Tengah, biasanya dia akan mampir ke kediaman Jokowi.
    Kebetulan, kata dia, Jokowi sedang berada di Jakarta, sehingga sowan ke kediaman Prabowo. Mereka pun janjian bertemu untuk makan siang bersama.
    “Tentu banyak hal yang dipercakapkan mengenai masalah-masalah kebangsaan. Termasuk memberikan masukan ke depan sebaiknya seperti apa untuk beberapa hal,” jelas Prasetyo.
    Prasetyo membeberkan, pertemuan antara Prabowo dan Jokowi berlangsung selama dua jam.
    Dia menyebut Jokowi turut memberi masukan kepada Prabowo, meski tidak jelas apa masukan yang dimaksud.
    “Kurang lebih 2 jam pertemuan di antara dua pemimpin,” imbuh Prasetyo.
    Diketahui, Presiden ke-7 RI Jokowi bertemu dengan Prabowo di kediamannya, di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (4/10/2025).
    Hal ini dikonfirmasi oleh ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah. Pertemuan berlangsung pada siang tadi.
    “Ya, betul (Presiden ke-7 Joko Widodo bertemu dengan Presiden Prabowo di Kertanegara),” kata Syarif kepada Kompas.com, Sabtu.
    Ia mengungkapkan, pertemuan dimulai pada pukul 13.00 WIB. Pertemuan itu berlangsung sekitar hampir dua jam. Ia pun tidak menjelaskan lebih lanjut pembahasan dari pertemuan tersebut.
    “Saat ini sudah selesai pertemuannya,” jelas Syarif.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pertemuan Prabowo dan Jokowi di Kertanegara Berlangsung 4 Mata
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        4 Oktober 2025

    Pertemuan Prabowo dan Jokowi di Kertanegara Berlangsung 4 Mata Nasional 4 Oktober 2025

    Pertemuan Prabowo dan Jokowi di Kertanegara Berlangsung 4 Mata
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden ke-7 Joko Widodo menemui Presiden Prabowo Subianto di Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (4/10/2025).
    Ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah mengungkapkan, pertemuan berlangsung empat mata antara keduanya pada siang tadi.
    “Pertemuan berlangsung 4 mata. Hanya Pak Presiden Prabowo dan Pak Jokowi,” kata Syarif saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu.
    Syarif menyampaikan, pertemuan dimulai pada pukul 13.00 WIB. Pertemuan itu berlangsung sekitar hampir 2 jam.
    Namun Syarif memastikan, pertemuan antara keduanya saat ini sudah selesai. Jokowi dan Prabowo pun melanjutkan agenda lainnya masing-masing.
    Ia pun tidak menjelaskan lebih lanjut pembahasan dari pertemuan tersebut.
    “Pertemuan dimulai pukul 13.00. Hampir 2 jam. Saat ini sudah selesai pertemuannya,” jelas Syarif.
    Adapun setelah pertemuan itu, Prabowo menanggil Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin serta Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) ke kediaman pribadinya di Kertanegara.
    Pantauan Kompas.com, Sjafrie terlihat keluar dari kediaman Presiden Prabowo pada sore hari. Ia terlihat mengenakan baju safari berwarna coklat dan celana hitam.
    Ia segera menuju mobil dinasnya, Maung Pindad warna hitam. Mobil itu melaju melewati barisan wartawan yang standby di sekitar kediaman Presiden Prabowo.
    Ditemui terpisah, Menhan mengakui ada pertemuan di Kertanegara siang tadi. Ia menyebut pertemuan itu merupakan silaturahmi para tokoh.
    “Iya (ada pertemuan di Kertanegara). Oh, ini pertemuan silaturahmi para tokoh,” ucap Sjafrie di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Sabtu.
    Ia tidak menyebut siapa saja tokoh bangsa yang bertemu tersebut. Ia hanya membenarkan adanya pertemuan antara Presiden dan Jokowi sebelum dirinya bertemu Prabowo.
    Kompas.com
    sudah menghubungi sejumlah pihak termasuk pihak Istana untuk mengonfirmasi isi pertemuan, namun belum ada satupun yang merespons.
    Adapun pihak yang dihubungi yakni Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Panggil Jokowi dan Sejumlah Tokoh ke Kertanegara, Ini Bocoran Menhan

    Prabowo Panggil Jokowi dan Sejumlah Tokoh ke Kertanegara, Ini Bocoran Menhan

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin membenarkan telah dipanggil Presiden Prabowo Subianto hari ini, Sabtu (4/10/2025).

    Sjafrie mengatakan pertemuan itu dilakukan di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

    “Iya [tadi bertemu Presiden Prabowo di Kertanegara],” ujarnya di Lapangan Monas, Jakarta, Sabtu (4/10/2025).

    Hanya saja, dia tidak menjelaskan secara detail terkait dengan pertemuan itu. Dia hanya menyatakan pertemuan itu dilakukan bersama sejumlah tokoh yang telah berjasa kepada negara tersebut.

    Menurutnya, salah satu tokoh yang telah hadir dalam pertemuan itu adalah Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

    “Ini ada pertemuan silaturahmi dengan para tokoh. Tokoh-tokoh yang pernah mempunyai jasa kepada bangsa dan negara,” imbuhnya.

    Adapun, eks Pangdam Jaya itu menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto mengarahkan agar semua pihak harus bersatu.

    “Arahannya kita terus bersatu ya,” pungkasnya.

    Di samping itu, Ajudan Jokowi, Kompol Syarif Fitriansyah juga membenarkan telah menemui Prabowo di Kertanegara. Dia menyatakan bahwa pertemuan itu berlangsung secara empat mata.

    “Pertemuan berlangsung empat mata,” tutur Syarif saat dikonfirmasi.

  • Prabowo Kumpulkan Tokoh Usai Bertemu Jokowi di Jakarta
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        4 Oktober 2025

    Prabowo Kumpulkan Tokoh Usai Bertemu Jokowi di Jakarta Nasional 4 Oktober 2025

    Prabowo Kumpulkan Tokoh Usai Bertemu Jokowi di Jakarta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto mengumpulkan sejumlah tokoh usai bertemu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo di Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (4/10/2025) sore.
    Salah satu tokoh yang hadir dalam pertemuan itu adalah Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. 
    “Iya abis dari Kertanegara, ini pertemuan silaturahmi para tokoh, tokoh-tokoh yang mempunyai jasa terhadap bangsa dan negara,” kata Sjafrie usai menghadiri kegiatan doa bersama lintas agama yang diselenggarakan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu.
    Sjafrie pun tak merinci apa arahan yang diberikan Prabowo kepada para tokoh yang hadir di dalam pertemuan tersebut. Termasuk, siapa saja tokoh yang hadir pada saat pertemuan.
    “Arahannya supaya kita terus bersatu, TNI adalah tentaranya rakyat, dan rakyat adalah miliknya TNI,” kata dia.
    Sebelumnya, kabar pertemuan antara Prabowo dan Jokowi dibenarkan oleh ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah.
    “Ya, betul (Presiden ke-7 Joko Widodo bertemu dengan Presiden Prabowo di Kertanegara),” kata Syarif kepada Kompas.com.
    Ia menjelaskan, pertemuan itu berlangsung pada pukul 13.00 WIB hingga 15.00 WB.
    “Pertemuan dimulai pukul 13.00. Hampir 2 jam,” katanya singkat.
    Namun, Syarif tak menjelaskan lebih lanjut isi pertemuan keduanya. Ia hanya mengatakan bahwa pertemuan telah usai, baik Prabowo dan Jokowi melanjutkan agenda masing-masing.
    Kompas.com
    juga telah menghubungi sejumlah pihak untuk mengonfirmasi isi pertemuan keduanya, namun belum ada satupun yang merespons.
    Adapun pihak yang dihubungi yakni Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2
                    
                        Jokowi Temui Prabowo 2 Jam di Kertanegara
                        Nasional

    2 Jokowi Temui Prabowo 2 Jam di Kertanegara Nasional

    Jokowi Temui Prabowo 2 Jam di Kertanegara
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden ke-7 Joko Widodo bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (4/10/2025).
    Hal ini dikonfirmasi oleh ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah. Pertemuan berlangsung pada siang tadi.
    “Ya, betul (Presiden ke-7 Joko Widodo bertemu dengan Presiden Prabowo di Kertanegara),” kata Syarif kepada Kompas.com, Sabtu.
    Ia mengungkapkan, pertemuan dimulai pada pukul 13.00 WIB. Pertemuan itu berlangsung sekitar hampir 2 jam.
    “Pertemuan dimulai pukul 13.00. Hampir 2 jam,” katanya singkat.
    Namun Syarif memastikan, pertemuan antara keduanya saat ini sudah selesai.
    Jokowi dan Prabowo pun melanjutkan agenda lainnya masing-masing.
    Ia pun tidak menjelaskan lebih lanjut pembahasan dari pertemuan tersebut.
    “Saat ini sudah selesai pertemuannya,” jelas Syarif.
    Kompas.com
    juga telah menghubungi sejumlah pihak untuk mengonfirmasi isi pertemuan keduanya, namun belum ada satupun yang merespons.
    Adapun pihak yang dihubungi yakni Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sukses Lancar Rejeki Ungkap Pembagian Bayaran Manggung hingga Riders

    Sukses Lancar Rejeki Ungkap Pembagian Bayaran Manggung hingga Riders

    JAKARTA – Trio punk-rock asal Bekasi, Sukses Lancar Rejeki, semakin dikenal penikmat musik Tanah Air. Bukan hanya di media sosial, tawaran manggung pun semakin banyak.

    Bicara mengenai bayaran yang didapat setiap kali manggung, band beranggotakan Mahes (vokal, gitar), Jalil (bass) dan Bumbum (drum), mengaku tidak terlalu tahu mengenai detail.

    “Kalau misalkan soal fee manggung, jujur kita enggak tahu persis berapa,” kata Mahes saat ditemui di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan baru-baru ini.

    Sampai saat ini, Sukses Lancar Rejeki masih mempercayakan urusan tersebut kepada manajer dan orang tua mereka masing-masing.

    “Karena kadang-kadang kita lagi main nih di kamar atau lagi tiduran, tiba-tiba bapak gua karena manager gua juga, dia masuk dan bilang kita ada jadwal manggung. Yaudah, gas, ayo,” ujar Mahes.

    “Jadi, kalau misalnya fee itu dikelolanya masih sama Mas Dado (manajer), tapi kita masih dapat lah. Untuk jajan permen ya dapat lah. Mau cilok atau mie ayam juga dapat lah,” sambungnya.

    Lebih lanjut, para personel juga bicara mengenai riders mereka di setiap pertunjukan. Mengingat usia para personel yang masih remaja, riders pun disesuaikan.

    “Saat ini masih susu cokelat. Sama mungkin kipas, karena dia (Bumbum) gerahan,” kata Jalil.

    “Kalau misalkan riders ya kita bisa bilang susu aja dulu. Kalau mau tahu yang lain-lainnya, itu bisa dikontak aja (ke manajer),” pungkas Mahes.