kab/kota: Kebayoran Baru

  • 5
                    
                        Perang Anak Abah-Ahokers Diakhiri Tanpa Jabat Tangan Sang Panglima…
                        Megapolitan

    5 Perang Anak Abah-Ahokers Diakhiri Tanpa Jabat Tangan Sang Panglima… Megapolitan

    Perang Anak Abah-Ahokers Diakhiri Tanpa Jabat Tangan Sang Panglima…
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Panasnya perseteruan Pilkada Jakarta 2017 masih teringat jelas di benak sebagian besar publik, terutama warga Jakarta. Hawanya bahkan sampai ke pelosok negeri.
    Pada saat itu, persaingan antara dua calon gubernur Jakarta, yakni Basuki Tjahaja Purnama alias
    Ahok
    dan
    Anies Baswedan
    berlangsung dengan tensi yang tinggi.
    Kompetisi bahkan seolah sudah dimulai sebelum pilkada berlangsung.
    Ketika itu, Ahok menjabat sebagai Gubernur Jakarta menggantikan Joko Widodo yang terpilih sebagai Presiden ke-7 RI. Anies sering melontarkan kritik. Ini memicu reaksi keras pendukung Ahok.
    Demikian pula sebaliknya ketika Anies terpilih sebagai Gubernur Jakarta, Ahok juga tak segan untuk mengkritik kebijakan-kebijakan yang dijalankan. Kritikan Ahok membuat pendukung Anies meradang.
    Saking panasnya, perebutan kursi Jakarta satu kala itu tidak hanya terjadi pada kamar politik saja, tetapi menyentuh ke isu-isu sensitif.
    Hal ini semakin membentangkan jurang yang dalam antara pendukung kedua tokoh itu dan merembet pada kompetisi politik berikutnya.
    Namun, itu semua adalah cerita masa lalu. Pada
    Pilkada Jakarta 2024
    , tidak ada lagi perseteruan seperti itu.
    Kini, pendukung Ahok yang disebut
    Ahokers
    diklaim telah bersatu dengan pendukung Anies yang disebut
    Anak Abah
    .
    Kedua kelompok itu bersatu setelah sama-sama mendukung
    Pramono Anung-Rano Karno
    pada Pilkada Jakarta 2024.
    Ahok mengaku bersyukur karena Ahokers dan Anak Abah bersatu untuk mendukung Pramono Anung-Rano Karno.
    “Ya kita bersyukur kayaknya mereka bisa memahami, negara ini lebih penting di atas primordialisme dan RAS serta agama,” kata Ahok kepada wartawan di Stadion Madya Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (23/11/2024) dilansir dari
    Antara
    .
    Ahok menegaskan, seorang pemimpin tidak boleh menggunakan SARA untuk memenangkan apa pun.
    Menurutnya, kepentingan bangsa dan negara jauh lebih penting di atas kepentingan SARA.
    Anies sedikit banyak senada dengan Ahok. Ia menyebut, Anak Abah dan Ahokers bersatu karena mereka menyadari persoalan yang dihadapi masyarakat Jakarta, di antaranya masalah kemanusiaan, keadilan, hingga kesetaraan.
    Berangkat dari hal itu, Anak Abah dan Ahokers bersatu dengan meninggalkan latar belakang mereka.
    “Saya rasa latar belakang apa pun akan ketemu bersamaan, agama apa pun, pilihan politik apa pun ketika sampai pada persoalan-persoalan seperti itu,” kata Anies dalam program Rosi di
    Kompas TV
    , dikutip Jumat (29/11/2024).
    Menurut Anies, negara selama ini sengaja menelantarkan rakyat Jakarta agar tidak bisa mendapatkan hak-haknya.
    Sinyal perdamaian dari para panglima perang itu pun turun sampai ke akar rumput.
    Relawan “Anak Abah Plus” bernama Nova menyampaikan, pihaknya telah bersepakat dengan Ahokers untuk tidak lagi terpecah belah setelah sama-sama mendukung pasangan Pramono Anung-Rano Karno.
    “Kami (Anak Abah dan Ahokers) sudah sepakat untuk tidak mau lagi dipecah belah. Kami sudah merasakan bagaimana sulitnya membangun Jakarta ketika kami dipecah belah,” ujar Nova dalam jumpa pers di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2024).
    Nova berpendapat, Ahokers dan Anak Abah merupakan relawan yang berisi oleh orang-orang progresif serta memperjuangkan nasib kaum marjinal.
    Karena itu, ia merasa sangat bersyukur karena Anak Abah dan Ahokers saat ini sudah bersatu.
    “Dan itu yang mau ditutupi oleh oligarki. Sehingga dengan adanya kejadian ini, bagi kami, ini adalah sebuah karunia Tuhan untuk Indonesia bahwa ternyata kami disatukan kembali dengan niat untuk membangun Jakarta,” kata Nova.
    Analisis politik sekaligus Direktur Eksekutif Skala Data Indonesia Arif Nurul Imam menilai, bersatunya Anak Abah dan Ahokers merupakan hal yang positif bagi iklim politik Indonesia.
    Namun, Arif masih meragukan deklarasi perdamaian itu merupakan perdamaian yang sejati.
    “Ahokers dan Anak Abah merupakan kelompok pendukung yang selama ini berseberangan secara politik. Mereka selama ini selalu berhadap-hadapan dalam banyak pertarungan politik, Karena itu, perdamaian ini saya kira masih bersifat semu karena berbasis kepentingan elektoral di Pilkada Jakarta,” jelas Arif kepada
    Kompas.com
    , Kamis (5/12/2024).
    Menurut Arif, perdamaian sejati antara Anak Abah dan Ahokers seyogianya juga perlu melibatkan sosok para panglimanya. Siapa lagi kalau bukan Anies dan Ahok sendiri.
    Ia berpandangan, Anies dan Ahok perlu bertemu bersama di hadapan pendukungnya masing-masing dan mengajak mereka untuk bersatu demi membangun bangsa.
    “Kalau kemudian ini (perdamaian antara Anak Abah dan Ahokers) ditindaklanjuti dalam perdamaian yang lebih serius, tentu Anies dan Ahok akan bertemu dan kemudian bercakap-cakap, kemudian para pendukung di kedua kubu bisa berinteraksi secara intens dan cair dalam berelasi sosial,” kata Arif.
    Lebih lanjut, Arif menilai perdamaian antara Anak Abah dan Ahokers perlu diuji sampai sejauh mana akan berlangsung.
    “Kalau sekadar karena persamaan kepentingan Pilkada Jakarta, tentu ini hanya perdamaian semu. Karena perdamaian ini terkait momentum kepentingan elektoral. Tentu masih perlu diuji ini perdamaian semu atau perdamaian sejati,” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tak Mau Lagi Dipecah Belah dengan Ahokers, Anak Abah: Sulit Membangun Jakarta Ketika Dipecah Belah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Desember 2024

    Tak Mau Lagi Dipecah Belah dengan Ahokers, Anak Abah: Sulit Membangun Jakarta Ketika Dipecah Belah Megapolitan 4 Desember 2024

    Tak Mau Lagi Dipecah Belah dengan Ahokers, Anak Abah: Sulit Membangun Jakarta Ketika Dipecah Belah
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Relawan ”
    Anak Abah
    Plus” bernama Nova menyampaikan, pihaknya telah bersepakat dengan
    Ahokers
    untuk tidak lagi terpecah belah setelah sama-sama mendukung pasangan
    Pramono Anung-Rano Karno
    pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.
    Kesepakatan tersebut dilakukan agar proses pembangunan Jakarta ke depannya bisa berjalan lebih baik.
    “Kami (Anak Abah dan Ahokers) sudah sepakat untuk tidak mau lagi dipecah belah. Kami sudah merasakan bagaimana sulitnya membangun Jakarta ketika kami dipecah belah,” ujar Nova dalam jumpa pers di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2024).
    Nova berpendapat, Ahokers dan Anak Abah merupakan relawan yang berisi oleh orang-orang progresif serta memperjuangkan nasib kaum marjinal.
    Karena itu, ia merasa sangat bersyukur karena Anak Abah dan Ahokers saat ini sudah bersatu.
    “Dan itu yang mau ditutupi oleh oligarki. Sehingga dengan adanya kejadian ini, bagi kami, ini adalah sebuah karunia Tuhan untuk Indonesia bahwa ternyata kami disatukan kembali dengan niat untuk membangun Jakarta,” kata Nova.
    Di sisi lain, Nova memastikan, Anak Abah Plus bertekad mengawal proses rekapitulasi
    Pilkada Jakarta 2024
    yang kini sudah sampai di tingkat kota administrasi.
    Mereka memastikan bahwa Pilkada Jakarta 2024 telah dimenangkan oleh Pramono-Rano dalam satu putaran.
    “Tidak ada dua putaran. Karena kami sudah lihat rekapitulasi kecamatan. Hasilnya 50,07 persen dan kami akan kawal itu sampai pelantikan pada 7 Februari 2025,” tegas dia.
    Untuk diketahui, Ahokers merupakan relawan eks Gubernur Jakarta periode 2014-2017 Basuki Tjahaja Purnama alias
    Ahok
    . Sedangkan Anak Abah merupakan relawan eks Gubernur Jakarta periode 2017-2022
    Anies Baswedan
    .
    Ahok dan Anies bertarung pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017. Akar rumput relawan mereka sempat bersitegang setelah Ahok tersandung kasus penistaan agama.
    Pada Pilkada Jakarta 2024 ini, Ahokers dan Anak Abah bersatu setelah Anies Baswedan menyatakan dukungan kepada Pramono Anung dan Rano Karno selaku calon yang diusung oleh PDI-P, partai politik yang kini menaungi Ahok.
    (Penulis: Baharudin Al Farisi | Editor: Akhdi Martin Pratama)
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KPU Jakarta Siap Dilaporkan ke DKPP oleh Tim Ridwan Kamil-Suswono, Sebut Itu Sudah Risiko
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Desember 2024

    KPU Jakarta Siap Dilaporkan ke DKPP oleh Tim Ridwan Kamil-Suswono, Sebut Itu Sudah Risiko Megapolitan 4 Desember 2024

    KPU Jakarta Siap Dilaporkan ke DKPP oleh Tim Ridwan Kamil-Suswono, Sebut Itu Sudah Risiko
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta menyatakan siap menerima risiko dilaporkan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (
    DKPP
    ) terkait
    Pilkada Jakarta 2024
    .
    Komisioner
    KPU Jakarta
    , Dodi Wijaya, mengatakan laporan tersebut menjadi bagian dari konsekuensi sebagai penyelenggara pemilu.
    “Ya enggak apa-apa (dilaporkan ke DKPP), risiko sebagai penyelenggara kan sebagai teradu, terlapor. Jadi itu bagian dari risiko sebagai penyelenggara,” ujar Dodi di Kebayoran Baru, Rabu (4/12/2024).
    KPU Jakarta dilaporkan pasangan
    Ridwan Kamil-Suswono
    karena dinilai tidak profesional menyelenggarakan Pilkada. Salah satu masalah yang disoroti adalah distribusi formulir C6 yang tidak sampai ke semua warga.
    Dodi menjelaskan jumlah formulir yang tidak terdistribusi akan diketahui setelah rekapitulasi suara berjenjang selesai.
    “Tapi kami pastikan bahwa di dalam rekapitulasi pleno di tingkat kota ini kan ada rekap juga ya, C pemberitahuan yang tidak terdistribusi. Dari situ kita bisa tahu nih, berapa yang tidak terdistribusi dan alasannya apa,” katanya.
    Ia juga menegaskan KPU Jakarta akan bertanggung jawab atas hasil Pilkada.
    “Jadi itu nanti ada tahapannya dan kami akan publikasikan secara terbuka. Tapi pada prinsipnya kami siap untuk mempertanggung jawabkan hasil Pilkada ini,” tutup Dodi.
    Sekretaris Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono (Rido), Basri Baco, akan melaporkan KPU Jakarta ke DKPP atas dugaan ketidakprofesionalan.
    “Hari ini, Insya Allah, atau paling lambat besok, kami akan melaporkan (KPUD) ke DKPP mengenai tidak profesionalitasnya KPUD dalam menjalankan tupoksinya dalam pilkada kemarin,” ujar Baco di Kantor DPD Golkar, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2024).
    Baco menilai KPU Jakarta tidak becus menjalankan tugas, terutama dalam mendistribusikan formulir C6 kepada pemilih.
    “Hak untuk bisa memilih calon gubernurnya, hak (warga) ini dihilangkan oleh para penyelenggara pemilu atau pilkada ini, karena ketidakbecusannya terkait penyebaran formulir C6,” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Klarifikasi Tim Pramono-Rano soal Tuduhan Serangan Fajar Berupa Sembako di Kepulauan Seribu
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Desember 2024

    Klarifikasi Tim Pramono-Rano soal Tuduhan Serangan Fajar Berupa Sembako di Kepulauan Seribu Megapolitan 4 Desember 2024

    Klarifikasi Tim Pramono-Rano soal Tuduhan Serangan Fajar Berupa Sembako di Kepulauan Seribu
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Juru bicara tim pemenangan Pramono Anung-Rano Karno, Iwan Tarigan, menepis tuduhan “serangan fajar” berupa sembako di
    Kepulauan Seribu
    selama masa tenang
    Pilkada Jakarta
    2024.
    Iwan mengatakan timnya tidak memiliki kapasitas untuk melakukan kecurangan selama masa tenang.
    “Biasanya, yang (diusung) satu partai itu, tidak punya kemampuan, baik secara tenaga maupun secara dana untuk melakukan kecurangan,” ujar Iwan saat konferensi pers di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2024).
    Iwan, yang sebelumnya menjadi juru bicara tim nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, menegaskan sembako tersebut merupakan program tebus murah.
    “Itu adalah, kami biasanya melakukan tebus murah yang disetujui oleh Bawaslu, itu kami melakukan tebus murah,” ucapnya.
    Iwan menjelaskan keterlambatan pengiriman sembako disebabkan masalah transportasi.
    “Karena ada masalah transportasi sehingga tidak sampai tepat waktu,” katanya.
    Sembako baru tiba sehari sebelum masa tenang dimulai. Iwan memastikan hal itu bukan bagian dari serangan fajar.
    “Sehingga sampai satu hari sebelumnya, satu hari sebelum hari tenang dan bukan untuk serangan fajar. Dan itu hanya sebanyak 15 karung,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Golput Tinggi di Jakarta, KPU Akan Evaluasi Setelah Pilkada Usai
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Desember 2024

    Golput Tinggi di Jakarta, KPU Akan Evaluasi Setelah Pilkada Usai Megapolitan 4 Desember 2024

    Golput Tinggi di Jakarta, KPU Akan Evaluasi Setelah Pilkada Usai
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta akan melakukan evaluasi terkait tingginya angka golongan putih (golput) atau warga yang tak menggunakan hak pilihnya pada
    Pilkada 2024
    di Jakarta.
    Pasalnya, hingga saat ini, KPU Jakarta masih fokus melakukan rekapitulasi suara berjenjang yang kini dilakukan di tingkat kota.
    “Nanti mungkin evaluasi itu bisa dilaksanakan setelah Pilkada. Mungkin nanti untuk ke depan, bahan evaluasi ini bisa menjadi masukkan juga bagi penyelenggaraan pemilu atau pilkada selanjutnya,” kata Komisioner KPU Jakarta Astri Megatari saat ditemui di Kebayoran Baru, Rabu (4/12/2024).
    KPU tidak ingin menduga alasan tingginya angka golput di
    Pilkada Jakarta
    .
    Harus ada evaluasi menyeluruh mengenai hal ini, sebab berbagai faktor mungkin memengaruhi tingginya angka golput.
    Sebelum pemungutan suara berlangsung, KPU cukup optimistis dengan keikutsertaan masyarakat dalam Pilkada Jakarta.
    Akan tetapi, optimisme tersebut tidak sejalan dengan dugaan awal mereka.
    “Yang pasti kita sebagai penyelenggara selalu optimis untuk penyelenggaraan bahwa tingkat partisipasi akan bagus. Cuma dalam pelaksanaannya kan, tergantung pada masyarakat lagi. Kemudian apapun hasilnya, tentunya hal ini akan menjadi bahan evaluasi bagi kami,” tambah Astri.
    Untuk diketahui, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 diwarnai tingginya angka golput. Angka itu tertinggi jika dibandingkan daerah lainnya di pulau Jawa.
    Mengacu hasil
    quick count
    Litbang Kompas, wilayah Jakarta mempunyai angka golput tertinggi, yaitu mencapai 42,07 persen, dengan suara tidak sah 4,6 persen dan suara sah 53,33 persen.
    Kemudian disusul oleh Jawa Barat dengan angka golput sebesar 33,66 persen. Sementara suara tidak sahnya 2,75 persen dan suara sah 63,59 persen.
    Urutan ketiga diduduki oleh Provinsi Jawa Timur yang golputnya berada di angka 30,15 persen dengan suara tidak sah 3,84 persen dan suara sah 66,01 persen.
    Lalu, Jawa Tengah memiliki angka golput sebesar 26,44 persen dengan suara tidak sah 5,21 persen dan suara sah 68,35 persen.
    Quick count
    Litbang Kompas pada Pilkada 2024 ini menggunakan metode
    random sampling
    terhadap 400 tempat pemungutan suara (TPS) di setiap provinsi, dengan
    margin of error
    sebesar 1 persen.
    Sumber pendanaan
    quick count
    Litbang Kompas adalah Harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara).
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tak Mau Lagi Dipecah Belah dengan Ahokers, Anak Abah: Sulit Membangun Jakarta Ketika Dipecah Belah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Desember 2024

    “Anak Abah dan Ahokers Sepakat Tidak Mau Lagi Dipecah Belah” Megapolitan 4 Desember 2024

    “Anak Abah dan Ahokers Sepakat Tidak Mau Lagi Dipecah Belah”
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Relawan ”
    Anak Abah
    Plus” bernama Nova, membantah adanya perpecahan antara pendukung Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama ketika sama-sama mendukung Pramono Anung-Rano Karno pada
    Pilkada Jakarta
    .
    “Kami (Anak Abah dan
    Ahokers
    ) sudah sepakat untuk tidak mau lagi dipecah belah. Kami sudah merasakan bagaimana sulitnya membangun Jakarta ketika kami dipecah belah,” ujar Nova dalam jumpa pers di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2024).
    Nova berpendapat, Ahokers dan Anak Abah merupakan relawan yang berisi oleh orang-orang progresif serta memperjuangkan nasib kaum marjinal.
    “Dan itu yang mau ditutupi oleh oligarki. Sehingga dengan adanya kejadian ini, bagi kami, ini adalah sebuah karunia Tuhan untuk Indonesia bahwa ternyata kami disatukan kembali dengan niat untuk membangun Jakarta,” kata dia.
    Di sisi lain, Nova memastikan, Anak Abah Plus bertekad mengawal proses rekapitulasi yang kini sudah sampi di tingkat kota administrasi.
    “Tidak ada dua putaran. Karena kami sudah lihat rekapitulasi kecamatan. Hasilnya 50,07 persen dan kami akan kawal itu sampai pelantikan pada 7 Februari 2025,” tegas dia.
    Untuk diketahui, Ahokers merupakan relawan eks Gubernur Jakarta periode 2014-2017 Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Sedangkan Anak Abah merupakan relawan eks Gubernur Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan.
    Ahok dan Anies bertarung pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017. Akar rumput relawan mereka sempat bersitegang setelah Ahok tersandung kasus penistaan agama.
    Pada Pilkada Jakarta 2024 ini, Ahokers dan Anak Abah bersatu setelah Anies Baswedan menyatakan dukungan kepada Pramono Anung dan Rano Karno.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Relawan "Anak Abah Plus" Klaim Pramono-Rano Menang Satu Putaran pada Pilkada Jakarta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Desember 2024

    Relawan "Anak Abah Plus" Klaim Pramono-Rano Menang Satu Putaran pada Pilkada Jakarta Megapolitan 4 Desember 2024

    Relawan “Anak Abah Plus” Klaim Pramono-Rano Menang Satu Putaran pada Pilkada Jakarta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sejumlah warga yang tergabung dalam Relawan “Anak Abah Plus” mengeklaim, pasangan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno menang satu putaran pada
    Pilkada Jakarta 2024
    .
    Hal itu diklaim berdasarkan hasil hitungan internal para saksi Pramono-Rano yang tersebar di seluruh tempat pemungutan suara (TPS) pada hari pencoblosan, 27 November 2024. 
    “Itu kemudian kami konfirmasi dengan apa yang dilakukan oleh KPUD dengan nilai 50,07 persen,” ujar anggota Relawan Anak Abah Plus, Muhammad Isnaini, dalam jumpa pers di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2024).
    “Itulah yang kemudian membuat kami sangat yakin bahwa Mas Pram dan Bang Doel memenangkan kontestasi Pilkada DKI Jakarta dalam satu putaran,” tambah dia.
    Oleh karena itu, ia menyampaikan terima kasih kepada Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jakarta yang telah menyelenggarakan Pilkada Jakarta 2024.
    Relawan “Anak Abah Plus” juga masih menunggu KPU menetapkan pemenang Pilkada Jakarta 2024. 
    “Kami akan menunggu, insya Allah, karena kami yakin bahwa 16 Desember, KPUD DKI Jakarta akan memutuskan Mas Pram dan Bang Doel menjadi Gubernur DKI Jakarta dan Wakil Gubernur,” tegasnya.
    Sebagai informasi, Pramono Anung-Rano Karno meraih 49,46 persen menurut hitung cepat (
    quick count
    ) Litbang Kompas dengan perolehan data masuk mencapai 100 persen, Rabu (27/11/2024) pukul 18.18 WIB.
    Sementara itu, pasangan Ridwan Kamil-Suswono mendapatkan 40,06 persen suara. Kemudian, Dharma Pongrekun-Kun Wardana mendapatkan 10,48 persen suara.
    Perolehan suara tersebut didapat dari penghitungan yang masuk dari total 400 TPS sampel di Jakarta.
    Quick count
    Litbang Kompas pada Pilkada Jakarta 2024 menggunakan metode sistematik
    random sampling
    dan memiliki
    sampling error
    sebesar persen ± 1 persen.
    Quick count
    ini dibiayai sepenuhnya oleh harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara). Hasil
    quick count
    ini bukanlah hasil resmi.
    Hasil resmi akan diumumkan oleh KPU setelah melakukan rekapitulasi suara secara berjenjang dari Kamis (28/11/ 2024) hingga Senin (16/12/2024).
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Profil Budhi Herdi Susianto, Dulu Dicopot Kasus Ferdy Sambo Kini Promosi Jadi Brigjen

    Profil Budhi Herdi Susianto, Dulu Dicopot Kasus Ferdy Sambo Kini Promosi Jadi Brigjen

    loading…

    Kombes Pol Budhi Herdi Susianto merupakan mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan. Saat ini, dia berpangkat Brigjen Pol dengan jabatan Karowatpers SSDM Polri. Foto: Dok SINDOnews

    JAKARTA – Kombes Pol Budhi Herdi Susianto merupakan mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan. Dulu, dia dicopot dari jabatannya karena terseret kasus pembunuhan Brigadir J yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.

    Budhi terbukti melanggar aturan dalam penanganan kasus pembunuhan berencana Brigadir J. Di awal mula kasus ini, dia sempat menggelar konferensi pers dengan menyampaikan narasi bahwa peristiwa itu merupakan baku tembak sesama polisi.

    Padahal, faktanya tidak ada insiden saling tembak. Hal tersebut merupakan skenario rekayasa yang telah disiapkan Ferdy Sambo.

    Profil Budhi Herdi SusiantoBudhi Herdi Susianto lahir di Pemalang, Jawa Tengah, 16 Desember 1974. Dia merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1996 dari Satuan Reserse.

    Setelah lulus Akpol, Budhi melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Dia juga menempuh studi di Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) Polri hingga Sespimti tahun 2021.

    Beberapa jabatan yang pernah diemban yakni Kanit Resintel Polsek Kebayoran Baru (2001), Kasat Reskrim Polres Tegal (2004), dan Kanit Harda Polda Metro Jaya (2007).

    Kemudian, ada juga Kanit II Sat III Jatanras Polda Metro Jaya, Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang (2009) hingga Kanit IV Sat II Harda (Bangtah) Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Pada 2010, Budhi dimutasi menjadi Kapolsek Tanjung Priok.

    Seiring waktu, karier Budhi terus beranjak. Selain pangkat, hal ini dibuktikan dengan kepercayaan untuk menempati posisi strategis di Polri.

    Pernah menjadi Kapolres Kediri Kota (2013-2014) dan Kapolres Mojokerto (2014-2016), Budhi kemudian beralih sebagai Kasubbag Mutjabpamenti Robinkar SSDM Polri, Assesor Utama Bagpenkompeten Robinkar SSDM Polri (2016-2019).

    Setelahnya, dia juga dipercaya menjadi Kapolres Metro Jakarta Utara (2019-2020) dan Kasubdit I Dittipidum Bareskrim Polri (2020).

  • 8 Rekomendasi Klub Jakarta Nightlife untuk Semua Partygoers

    8 Rekomendasi Klub Jakarta Nightlife untuk Semua Partygoers

    Jakarta, Beritasatu.com – Selamat datang di dunia glamor dan keseruan malam di klub Jakarta! Jika kamu mencari tempat untuk merayakan momen spesial atau sekadar ingin menghabiskan waktu bersama teman-teman, nightclub Jakarta adalah jawabannya.

    Dengan berbagai pilihan klub yang menawarkan suasana yang beragam, dari yang mewah hingga yang kasual, setiap sudut Jakarta menyimpan potensi untuk pengalaman malam yang tak terlupakan. Siap untuk menjelajahi kehidupan malam yang penuh energi dan keceriaan?

    Yuk, kita mulai petualangan ini dan temukan klub Jakarta terbaik yang siap memanjakan kamu dengan hiburan yang luar biasa!

    1. Big Brother Kemang

    Big Brother Kemang menawarkan menu yang beragam, mulai dari street food hingga Mexican dishes.

    Big Brother Kemang hadir sebagai klub Jakarta yang mengusung dengan tema “Tropical Paradise” bernuansa Meksiko, memberikan suasana segar dan modern. Lokasinya strategis di kawasan Kemang, menjadikannya tempat favorit untuk nongkrong atau bersantai.

    Seperti yang dilansir oleh jakartapartyclub, terdapat arcade corner di Big Brother Kemang lantai dua yang menambah keseruan pengunjung seharian disana. Menunya beragam, mulai dari street food hingga Mexican dishes seperti taco dan quesadilla, membuat BBK ideal bagi kamu yang ingin menikmati malam santai dengan sajian lezat.
    ● Alamat: Jl. Taman Kemang No.28, Bangka, Mampang Prpt., Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12730
    ● RSVP: +62 817-170-799
    ● Instagram: @bigbrotherkemang

    Brotherhood Gunawarman terkenal dengan suasana cozy dan elegan.

    Brotherhood Gunawarman menghadirkan konsep unik berupa perpaduan antara steakhouse dan bar ala Brooklyn. Tempat ini terkenal dengan suasana cozy dan elegan, cocok buat kamu yang ingin menikmati makanan berkualitas, seperti sirloin grills atau beef short ribs, sambil menyeruput cocktail.

    Selain itu, event live music dan DJ terkenal menambah keseruan malam di sini, dengan lighting dan sound system kelas atas yang membuat setiap kunjungan terasa eksklusif.
    ● Alamat: Jl. Gunawarman No.40, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110
    ● RSVP: +62 811-100-204-90
    ● Instagram: @brotherhood.jkt

    3. Big Brother Sudirman
    BBS menyuguhkan pengalaman hiburan dengan konsep urban hideout, lengkap dengan videotron yang memeriahkan acara live. Pilihan tempat duduk di balkon atau ruang VIP menjadikannya cocok untuk sekadar bersantai atau mengadakan pesta privat.

    Dari segi kuliner, menu seperti nasi goreng gila dan cocktail Jägerbomb jadi favorit pengunjung. Sentuhan mural dan grafiti khas menambah atmosfer underground, membuat BBS pilihan menarik untuk melepas penat di tengah hiruk pikuk kota.
    ● Alamat: Jl. K.H. Mas Mansyur No.41A, Karet, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10250
    ● RSVP: +62 811-9928-990
    ● Instagram: @bigbrothersudirman

    4. House of Delulu
    Delulu adalah rooftop lounge dengan konsep modern yang memadukan suasana outdoor dan indoor, ideal bagi kamu yang ingin rehat dari keramaian kota. Berlokasi di atas The Neighbourhood, lounge ini populer di kalangan Gen Z dan sering jadi tempat kumpul seru.

    Dengan minuman beralkohol yang diracik sempurna dan musik asyik, Delulu menawarkan pengalaman nongkrong santai di bawah langit malam. Suasana luas dan nyaman di sini bikin kamu betah berlama-lama menikmati waktu bersama teman.
    ● Alamat: Jl. Cipaku I No.85, Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12170
    ● RSVP: +62 811-1686-844
    ● Instagram: @delulu.jkt

    5. Duck Down Gunawarman
    Duck Down Bar di kawasan Gunawarman, Jakarta, tepatnya di basement gedung SOHO, menyajikan pengalaman unik dengan vibe khas dive bar Amerika. Nightclub Jakarta ini dihiasi poster-poster musik klasik yang memperkuat nuansa retro.

    Duck Down juga mengusung konsep simpel tapi efektif, dengan acara seperti happy hour dan karaoke night setiap Kamis yang selalu menarik perhatian. Klub ini tetap ramai bukan hanya di akhir pekan, tapi juga jadi tempat favorit untuk melepas penat di hari kerja.

    6. Black Owl
    Black Owl adalah salah satu nightclub yang berlokasi di Golf Island, Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara. Klub Jakarta ini menghadirkan konsep one stop entertainment dengan menggabungkan restoran, bar, dan lounge dalam satu atap, memberikan pengalaman hiburan lengkap bagi para pengunjung.

    Desain interior Black Owl memancarkan kesan modern dan elegan, dilengkapi sofa nyaman, sistem madrix mutakhir, serta videotron LED yang memukau. Di sini, kamu bisa menikmati hidangan dan minuman berkualitas sambil ditemani alunan musik live dari band atau DJ ternama. Salah satu menu unggulannya adalah Berry Berry Good, yaitu cocktail segar yang memadukan vodka, blueberry, raspberry, dan lemonade.

    7. Chao-Chao
    Chāo Cháo memadukan masakan Tiongkok kontemporer dengan mixology khas dan layanan bottle service. Lokasinya tersebar di lantai 25 dan 26 Alila SCBD, Jakarta. Restoran di lantai 25 memiliki Man Dining Room, sebuah ruang makan yang mengelilingi bangunan dengan jendela dari lantai hingga langit-langit, menyajikan pemandangan kota secara panoramik.

    Sementara, Chao Chao Rooftop yang ada di lantai 26 adalah klub Jakarta dengan teras terbuka dan pemandangan kota yang memukau di tengah gedung-gedung tinggi SCBD. Rooftop ini dilengkapi dengan cabana, sofa, meja, dua bar, DJ booth, dan lantai dansa. Tempat ini sempurna untuk bersantai di udara terbuka, menikmati cocktail saat matahari terbenam, atau berpesta hingga larut malam.

    8. The H Club SCBD
    Ini adalah klub Jakarta khusus hiburan malam yang mewah dan spektakuler. Menempati area seluas 7.000 meter persegi, tempat ini dikenal sebagai salah satu nightclub terbesar di Asia.

    Dengan langit-langit setinggi 10 meter dan hiasan lampu gantung besar, suasana di dalamnya terasa megah dan elegan, sebanding dengan klub-klub internasional.

    Selain pesta besar, H Club menawarkan berbagai acara tematik dan pertunjukan eksklusif beberapa kali dalam sebulan. Jika kamu ingin merasakan kemewahan malam sambil menikmati minuman pilihan, tempat ini adalah pilihan yang tepat. Dengan lokasinya di pusat SCBD, H Club sangat mudah diakses dan menjadi spot populer bagi mereka yang ingin melepaskan penat setelah bekerja atau sekadar mencari hiburan maksimal.

    Dengan berbagai pilihan yang ditawarkan, klub Jakarta memang menjadi destinasi utama bagi para partygoers dan pencari hiburan malam. Setiap nightclub memiliki daya tarik dan keunikan tersendiri. Tidak hanya sekadar tempat untuk berpesta, tetapi juga ruang untuk bersosialisasi dan menikmati musik terbaik. Jadi, siapkan dirimu untuk menjelajahi kehidupan malam yang penuh warna dan keseruan di Jakarta!

  • 5
                    
                        Real Count Pilkada Jakarta 2024: Ridwan Kamil-Suswono Hanya Berjaya di 2 Kecamatan
                        Megapolitan

    5 Real Count Pilkada Jakarta 2024: Ridwan Kamil-Suswono Hanya Berjaya di 2 Kecamatan Megapolitan

    Real Count Pilkada Jakarta 2024: Ridwan Kamil-Suswono Hanya Berjaya di 2 Kecamatan
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 1,
    Ridwan Kamil-Suswono
    , hanya berhasil unggul di dua kecamatan dari total 44 kecamatan di wilayah Jakarta.
    Hal ini diketahui dari hasil
    real count
    yang ada di laman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU), yakni
    pilkada2024.kpu.go.id
    .
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    dari laman tersebut, Ridwan-Kamil Suswono hanya unggul di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, dan Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur.
    Ketua tim pemenangan calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, Cak Lontong mengklaim bahwa paslonnya unggul di 42 kecamatan dan berhasil meraih suara 50,07 persen dalam
    Pilkada Jakarta 2024
    .
    Kemenangan Pramono-Rano ini diklaim berdasarkan hasil rekapitulasi formulir D1 KWK di setiap kecamatan Jakarta.
    “Jadi paslon 03 Mas Pram (Pramono) dan Bang Doel (Rano Karno) unggul di 42 kecamatan dari total 44 kecamatan se-DKI Jakarta. Artinya paslon 03 Mas Pram dan Bang Doel Alhamdulillah memperoleh sebaran suara yang merata di seluruh wilayah DKI Jakarta,” kata Cak Lontong saat ditemui di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2024).
    Cak Lontong merinci, Pramono-Rano tidak unggul di satu kecamatan wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Timur.
    Untuk tingkat kota, Pramono-Rano unggul di Jakarta Selatan, Kepulauan Seribu, Jakarta Pusat, dan Jakarta Barat.
    “Kami sampaikan bahwa pasangan nomor urut tiga Mas Pram-Bang Doel memperoleh suara, 2.183.239 suara. Sama dengan 50,07 persen dan dari hasil rekapitulasi suara tersebut, Alhamdulillah paslon tiga unggul merata di seluruh wilayah DKI Jakarta,” tutup Cak Lontong.
    – Kepulauan Seribu Selatan
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 2.593
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 396
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 3.172
    – Kepulauan Seribu Utara
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 3.985
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 257
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 4.284

    Cengkareng
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 98.522
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 24.564
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 102.659
    – Grogol Petamburan
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 29.312
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 11.839
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 50.359
    – Kalideres
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 78.780
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 19.856
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 79.991
    – Kebon Jeruk
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 51.087
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 13.880
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 76.578
    – Kembangan
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 47.184
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 12.496
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 66.645
    – Palmerah
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 34.556
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 9.403
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 44.722
    – Taman Sari
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 14.812
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 6.054
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 27.295
    – Tambora
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 32.627
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 11.365
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 52.489
    – Cempaka Putih
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 15.627
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 4.523
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 21.865
    – Gambir
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 11.241
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 3.951
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 19.446
    – Johar Baru
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 22.316
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 6.045
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 27.032
    – Kemayoran
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 36.885
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 10.486
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 51.197
    – Menteng
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 12.726
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 3.213
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 17.902
    – Sawah Besar
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 14.994
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 5.977
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 27.028
    – Senen
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 15.793
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 4.973
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 24.142
    – Tanah Abang
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 22.703
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 5.697
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 31.760
    – Cilandak
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 32.666
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 8.760
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 51.776
    – Jagakarsa
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 66.470
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 14.556
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 79.153
    – Kebayoran Baru
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 22.776
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 5.885
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 33.121
    – Kebayoran Lama
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 50.637
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 12.518
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 65.782
    – Mampang Prapatan
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 25.840
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 5.208
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 31.640
    – Pancoran
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 27.807
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 6.599
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 36.292
    – Pasar Minggu
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 52.187
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 12.624
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 67.347
    – Pesanggrahan
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 45.138
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 10.498
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 52.337
    – Setiabudi
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 17.171
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 4.391
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 23.237
    – Tebet
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 34.669
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 9.255
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 50.332
    – Cakung
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 96.282
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 22.039
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 111.213
    – Cipayung
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 55.188
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 14.004
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 56.516
    – Ciracas
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 58.458
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 14.656
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 59.296
    – Duren Sawit
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 70.721
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 19.142
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 97.218
    – Jatinegara
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 49.001
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 13.073
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 67.646
    – Kramatjati
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 51.084
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 12.638
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 57.334
    – Makasar
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 36.517
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 9.672
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 41.850
    – Matraman
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 28.146
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 7.752
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 38.846
    – Pasar Rebo
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 45.601
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 10.168
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 40.046
    – Pulogadung
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 44.615
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 13.791
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 65.205
    – Penjaringan
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 41.420
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 13.909
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 56.773
    – Tanjung Priok
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 57.678
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 18.158
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 77.878
    – Koja
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 52.842
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 13.375
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 57.419
    – Cilincing
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 71.793
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 17.623
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 70.208
    – Pademangan
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 20.877
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 6.659
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 32.540
    – Kelapa Gading
    1. Ridwan Kamil-Suswono : 16.853
    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana : 7.302
    3. Pramono Anung-Rano Karno : 33.668
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.