kab/kota: Kebayoran Baru

  • Sudindik dan Dukcapil Jaksel buka posko layanan SPMB di SMAN 70

    Sudindik dan Dukcapil Jaksel buka posko layanan SPMB di SMAN 70

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Pendidikan Wilayah II dan Sudin Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jakarta Selatan membuka Posko Pelayanan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun 2025, di SMAN 70 Jakarta, Jalan Bulungan, Kelurahan Kramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru.

    “Pelayanan ini untuk membantu masyarakat, khususnya yang berdomisili di Jakarta Selatan untuk melakukan verifikasi akun SPMB,” kata Kasubag Tata Usaha Sudin Pendidikan Wilayah II Jaksel, Puji Safitri saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Menurut Puji, posko tersebut dibuka sebagai upaya memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat, terutama bagi para orang tua dan calon peserta didik yang memerlukan informasi maupun bantuan teknis seputar proses pendaftaran.

    Selain melayani verifikasi akun SPMB, petugas juga memberikan penjelasan menyeluruh mengenai tahapan, jadwal, dan jalur pendaftaran SPMB, seperti jalur domisili, afirmasi, perpindahan tugas orang tua, serta jalur prestasi.

    Dukcapil Jakarta Selatan turut membuka layanan di lokasi yang sama untuk memastikan bahwa data administrasi kependudukan, seperti domisili dalam Kartu Keluarga, sesuai dengan ketentuan dalam proses penerimaan murid baru.

    “Kita melayani masyarakat dalam rangka untuk verifikasi akun SPMB dan dibantu Sudin Dukcapil untuk verifikasi Kartu Keluarga (KK) saat pendaftaran,” katanya.

    Tahapan SPMB 2025 di Jakarta dimulai dengan prapendaftaran pada 19 Mei hingga 12 Juni 2025. Pengajuan akun dan verifikasi Kartu Keluarga dijadwalkan sebagai berikut: jenjang SD mulai 26 Mei, SMP mulai 2 Juni, dan SMA/SMK mulai 5 Juni 2025.

    Dengan jumlah peserta didik di Provinsi DKI Jakarta yang mencapai lebih dari 1,3 juta siswa dari jenjang SD hingga SMA/SMK, proses verifikasi administrasi menjadi upaya untuk memastikan keakuratan data peserta didik sesuai domisili.

    Posko ini akan beroperasi hingga seluruh tahapan SPMB 2025 selesai dilaksanakan, guna memastikan proses penerimaan murid baru berjalan transparan, tertib, dan tepat sasaran.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Satpol PP Jaksel tindak PKL langgar aturan di Blok M

    Satpol PP Jaksel tindak PKL langgar aturan di Blok M

    Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Selatan mengawasi pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Blok M, Jakarta, Rabu (28/5/2025). ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan.

    Satpol PP Jaksel tindak PKL langgar aturan di Blok M
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 28 Mei 2025 – 15:25 WIB

    Elshinta.com – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Selatan akan menindak pedagang kaki lima (PKL) yang melanggar ketentraman dan ketertiban umum (Tramtibum), termasuk di kawasan Taman Literasi Marta Christina Tiahahu, Blok M, Kecamatan Kebayoran Baru.

    “Kami akan terus memastikan Jakarta Selatan, khususnya Blok M dengan fasilitas publiknya dapat digunakan sesuai aturan,” kata Kepala Satpol PP Jakarta Selatan, Nanto Dwi Subekti di Jakarta, Rabu.

    Nanto mengatakan, pihaknya rutin melakukan pengawasan sesuai arahan pimpinan terkait pengamanan dan pengawasan Pelanggaran Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Dalam pengawasan tersebut dikerahkan sebanyak 20 personel gabungan dari semua unsur terkait untuk menjaga kondusivitas wilayah dan menjaga hak para pejalan kaki dalam menggunakan trotoar.

    Ia menegaskan, Satpol PP akan terus melakukan pengawasan terhadap PKL yang menggunakan trotoar di kawasan Blok M. Apabila, ada temuan pelanggaran, maka akan dilakukan penegakan sanksi sesuai aturan.

    “Mari sama-sama kita ciptakan lingkungan yang nyaman dan aman bagi semua. Jangan sampai yang kita perbuat dapat merugikan lainnya,” ucapnya.

    Sementara itu, salah seorang warga, Arga (27) mengapresiasi petugas Satpol PP yang terus berupaya menciptakan situasi kondusif dan nyaman bagi para pengunjung di kawasan Blok M.

    “Kawasannya sudah bagus dan rapi. Jadi, jangan sampai orang-orangnya tidak tertib,” ucap Arga.

    Sumber : Antara

  • 40 objek pajak di Kebayoran Baru dipasang stiker penunggak pajak

    40 objek pajak di Kebayoran Baru dipasang stiker penunggak pajak

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 40 objek pajak di wilayah Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dipasangi stiker penunggak pajak oleh Unit Pelayanan Pemungutan Pajak Daerah (UP3D) Wilayah Kebayoran Baru.

    “Hingga saat ini sebanyak 40 objek pajak telah dilakukan pemasangan stiker penunggak pajak di wilayah Kecamatan Kebayoran Baru,” kata Kepala Unit UP3D Wilayah Kebayoran Baru, Indra Satria di Jakarta, Rabu.

    Indra mengatakan kegiatan penempelan stiker penunggak pajak ini dilakukan dalam rangka melaksanakan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2024 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

    Serta melaksanakan Instruksi Gubernur Nomor 105 Tahun 2016 Tentang Inventarisasi Daftar Tunggakan Pajak Daerah dan Pemasangan Stiker, Papan Informasi atau Pemberitahuan Utang Pajak Daerah.

    Penempelan stiker penunggak pajak ini dilakukan dengan didampingi oleh TNI, Polri, Kecamatan dan Kelurahan di wilayah Kebayoran Baru.

    “Kegiatan berlangsung selama empat hari, yakni pada 19 Mei, 22 Mei, 26 Mei dan 27 Mei 2025,” ucapnya.

    Sebelum dilakukan penempelan stiker penunggak pajak, kata dia, UP3D telah terlebih dahulu memberikan surat imbauan kepada wajib pajak, namun hal itu belum membuat wajib pajak membayarkan kewajibannya.

    “Semoga dengan dilakukan penempelan stiker ini dapat membuat efek jera bagi pagi penunggak pajak, sehingga ke depannya wajib pajak bisa langsung membayar kewajibannya,” kata Indra.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rano Karno usul gedung Sekretariat ASEAN dibuka untuk publik

    Rano Karno usul gedung Sekretariat ASEAN dibuka untuk publik

    jujur saya nggak pernah masuk ke sana

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Gubernur DKI Rano Karno atau Bang Doel mengusulkan agar gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta Selatan dibuka untuk publik sebagai sarana pembelajaran.

    “Ada keinginan dari kita agar Sekretariat ASEAN bisa dibuka untuk umum, karena di sana ada museum. Anak-anak kita bisa belajar tentang bagaimana ASEAN itu,” kata Rano usai pencanangan HUT ke-498 Kota Jakarta di Blok M Jakarta Selatan, Sabtu.

    Rano mengaku sebagai alumni SMAN 6 Kebayoran Baru belum pernah masuk ke dalam gedung tersebut lantaran dibilang tertutup.

    Padahal, lanjut dia, gedung Sekretariat ASEAN bisa menjadi potensi sarana untuk mempelajari perkembangan negara ASEAN.

    “Saya di SMAN 6 sini, jujur saya nggak pernah masuk ke sana. Karena itu sangat tertutup, artinya memang bukan buat publik,” ucapnya.

    Maka itu, dia berharap proyek Blok M Hub yang merevitalisasi kawasan Blok M dan sekitarnya mampu menjadi penghubung sekaligus pusat ruang publik.

    Sementara, Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN, H.E. Nararya Sanggramawijaya Soeprapto menambahkan gedung Sekretariat ASEAN telah menjadi tuan rumah hingga skala internasional.

    “Gedung Sekretariat ASEAN selama ini telah menjadi tuan rumah beberapa rangkaian rapat-rapat nasional, regional, maupun internasional lebih dari setahun yang lalu,” ucap Nararya.

    Nararya menyebutkan rapat-rapat tersebut mencapai 1.600 kali dengan beberapa macam kunjungan dari wakil-wakil daerah.

    Maka itu, dia mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi Pemerintah Provinsi DKI yang terus mendukung untuk mempromosikan ASEAN secara berkelanjutan, terutama dalam proyek Blok M Hub.

    “Kami sangat senang jika nuansa ASEAN menjadi bagian dari pembangunan berorientasi di kawasan transit Blok M,” ucapnya.

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka kawasan Blok M Hub, Jakarta Selatan, selama 24 jam untuk menyambut HUT ke-498 Kota Jakarta bertemakan “Jakarta Kota Global dan Berbudaya”.

    Blok M Hub merupakan proyek revitalisasi kawasan sekitar terminal dan mal Blok M yang diproyeksikan menjadi hub (penghubung) transportasi dan fasilitas umum di area tersebut.

    Blok M Hub juga akan disiapkan sebagai pusat aktivitas publik, termasuk pengembangan kawasan kuliner dan gedung ASEAN yang akan menjadi bagian dari wajah baru Jakarta.

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal merevitalisasi di kawasan Blok M dan ditargetkan rampung pada bulan Oktober 2025.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Penjambret ibunya ditangkap, Didiet Maulana apresiasi Polda Metro Jaya

    Penjambret ibunya ditangkap, Didiet Maulana apresiasi Polda Metro Jaya

    Jakarta (ANTARA) – Desainer Didiet Maulana menyampaikan apresiasi kepada Polda Metro Jaya setelah berhasil menangkap pelaku penjambretan terhadap ibunya yang terjadi pada Jumat (9/5).

    “Kami sangat angkat topi dan kami sangat salut dengan kerja keras dari Kepolisian Republik Indonesia dan juga Unit dari Resmob yang berhasil melakukan pengusutan hingga akhirnya bisa menangkap pelaku tersebut,” katanya saat ditemui di Polda Metro Jaya, Rabu.

    Didiet juga menyebutkan penangkapan pelaku di luar dugaan karena dengan bukti yang minim seperti tidak ada pelat nomor kendaraan dan sama sekali tidak mengetahui wajah, tetapi polisi berhasil menangkap pelaku.

    Saat dikonfirmasi mengenai kondisi terkini ibundanya, Didiet menjelaskan masih ada bekas-bekas luka sejak peristiwa tersebut walaupun sudah mulai beraktivitas kembali.

    “Untuk ibu sendiri memar-memarnya masih ada, jadi kaki dan badannya itu juga masih biru-biru karena jatuh,” katanya.

    Kepalanya juga masih memar karena langsung terhantam ke aspal dan berdarah. “Tapi Alhamdulillah sekarang beliau sudah bisa olahraga lagi,” katanya.

    Didiet juga menambahkan, ibundanya masih mengalami sedikit trauma setelah peristiwa penjambretan tersebut.

    “Karena melihat di daerah yang memang teraman saja kejadian seperti ini bisa terjadi. Jadi sekarang beliau juga kemana-mana juga takut,” katanya.

    Didiet datang ke Polda Metro Jaya bertujuan untuk memberikan sejumlah berkas kepada penyidik terkait kasus ini.

    Kepala Subdirektorat Reserse Mobile (Kasubdit Resmob) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, AKBP Resa Fiardy Marabessy membenarkan pelaku penjambretan tersebut telah ditangkap.

    Namun Resa belum bisa menyampaikan motif dan kronologi penangkapan pelaku tersebut.

    Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Selatan menyebutkan pelaku yang menjambret ibu dari desainer Didiet Maulana saat berolahraga pada Jumat (9/5) di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tidak memasang pelat nomor kendaraan.

    “Memang itu pelat nomornya dari motor tersebut tidak terpasang dan si pelaku menutup bagian wajahnya,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Murodih dalam keterangan yang diterima, Rabu (14/5).

    Dia juga menjelaskan, pihaknya telah melakukan penyelidikan dengan mengecek tempat kejadian perkara (TKP) yang ada di sana dan juga sudah melihat kamera pengawas (CCTV) yang ada di sana.

    Didiet Maulana, melalui akun media sosialnya @didietmaulana, mengabarkan bahwa ibunya tidak mengalami luka serius dan berharap pelaku segera tertangkap.

    “Terima kasih atas doa dan dukungan dari semua pihak. Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali dan pelakunya segera ditangkap,” tulis Didiet dalam unggahannya.

    Dalam video yang dibagikan, terlihat ketika sang ibu tengah berlari kecil kemudian dihampiri pengendara motor dari arah belakang.

    Pengendara motor itu menarik paksa kalung yang dikenakan sang ibu hingga korban jatuh tersungkur. Kemudian, pelaku meninggalkan lokasi.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polisi sebut motor penjambret ibu Didiet Maulana tak berpelat nomor

    Polisi sebut motor penjambret ibu Didiet Maulana tak berpelat nomor

    Memang itu pelat nomornya dari motor tersebut tidak terpasang, dan si pelaku menutup bagian wajahnya

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Selatan menyebutkan pelaku yang menjambret ibu dari desainer Didiet Maulana saat berolahraga pada Jumat (9/5) di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan tidak memasang pelat nomor kendaraan.

    “Memang itu pelat nomornya dari motor tersebut tidak terpasang, dan si pelaku menutup bagian wajahnya,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Murodih dalam keterangan yang diterima, Rabu.

    Murodih menambahkan akibat kondisi tersebut, pihaknya belum bisa menemukan pelaku penjambretan tersebut.

    Dia juga menjelaskan pihaknya telah melakukan penyelidikan dengan mengecek TKP yang ada di sana dan juga sudah melihat CCTV yang ada di sana.

    Kepolisian masih menyelidiki kasus ibu dari desainer Didiet Maulana yang dijambret saat berolahraga pagi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

    “Masih proses penyelidikan,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Murodih kepada wartawan di Jakarta, Senin (12/5).

    Murodih mengatakan penjambretan itu terjadi pada Jumat (9/5) pagi pukul 06.30 WIB.

    Didiet Maulana, melalui akun media sosialnya @didietmaulana, mengabarkan bahwa ibunya tidak mengalami luka serius dan berharap pelaku segera tertangkap.

    “Terima kasih atas doa dan dukungan dari semua pihak. Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali dan pelakunya segera ditangkap,” tulis Didiet dalam unggahannya.

    Dalam video yang dibagikan, terlihat ketika sang ibu tengah berlari kecil kemudian dihampiri pengendara motor dari arah belakang.

    Pengendara motor itu menarik paksa kalung yang dikenakan sang ibu hingga korban jatuh tersungkur. Kemudian, pelaku meninggalkan lokasi.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Orang tua penganiaya anak hingga tewas di Jaksel jadi tersangka

    Orang tua penganiaya anak hingga tewas di Jaksel jadi tersangka

    Sejauh ini yang bersangkutan mengakui memang ada pengaruh obat

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Selatan menetapkan orang tua berinisial N (31) dan E (32) yang menganiaya anaknya sendiri berinisial R (2) hingga tewas di kawasan Blok M, Jakarta Selatan pada Rabu (7/5) sebagai tersangka.

    “Statusnya sudah jadi tersangka dan sementara kita amankan keduanya di Polres, kemudian juga terus akan kita kembangkan sejauh mana yang sudah mereka lakukan terhadap anak tersebut,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Murodih dalam keterangannya, Rabu.

    Kemudian terkait kakak korban yang berusia lima tahun juga telah dimintai keterangan terkait kasus tersebut, namun dia hanya mengangguk atau mengiyakan saja.

    “Dia (kakak) memang juga masih ada rasa takut ya terhadap kejadian itu,” kata Murodih.

    Penganiaya anak di kawasan Blok M, Jakarta Selatan dalam pengaruh obat pil anjing eksimer saat melakukan aksinya pada Rabu (7/5) siang pukul 12.30 WIB.

    “Sejauh ini yang bersangkutan mengakui memang ada pengaruh obat. Jadi, obat pil anjing itu eksimer,” kata Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Selatan AKP Citra Ayu kepada wartawan di Jakarta, Jumat (9/5).

    Citra mengatakan hal itu terkait kasus anak berinisial R (2) di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yang meninggal dunia diduga karena mendapat kekerasan dari orangtuanya berinisial N (31) dan E (32).

    Dikatakan, kedua orangtua korban bekerja sebagai pengamen dan penjual mawar di sekitar Blok M. Mereka tidak dalam status menikah.

    “Untuk tempat tinggalnya, mereka ini pindah-pindah. Terakhir ini, sampai kejadian, mereka tinggal di bawah kolong jembatan jalan layang Blok M,” ujarnya.

    Dijelaskan, kekerasan itu mulai dari mencubit, memukul pakai gitar dan menempeleng korban.

    Orangtuanya beralasan sang anak sering bertengkar dengan kakak korban.

    Namun kekerasan itu berujung sang anak dibawa orangtuanya ke Puskesmas Kebayoran Baru dan juga dicurigai oleh petugas kesehatan hingga akhirnya dilaporkan ke polisi.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sosok Ibu Kandung dan Kekasihnya yang Aniaya Bayi hingga Tewas di Jaksel, Pekerjaannya Tidak Tetap – Halaman all

    Sosok Ibu Kandung dan Kekasihnya yang Aniaya Bayi hingga Tewas di Jaksel, Pekerjaannya Tidak Tetap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bayi berinisial R (2) tewas akibat dianiaya oleh ibu kandung dan kekasihnya, N (30) dan E (31).

    Berdasarkan keterangan Kanit PPA Polres Metro Jakarta Selatan AKP Citra Ayu, kedua pelaku merupakan pengamen di kawasan Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

    “Mereka berinisial N (30) dan E (31). Jadi memang yang bersangkutan ini kerjanya tidak tetap,” ujar Citra, dilansir Warta Kota, Jumat (9/5/2025).

    “Jadi kadang mengamen, kemudian jual mawar di pinggir jalan itu,” sambungnya.

    Menurut Citra, kedua pelaku sempat mengarang cerita tentang kematian korban.

    Mereka berdalih korban meninggal dunia setelah bertengkar dengan kakaknya.

    “Waktu itu ditanyakan oleh saksi, kenapa kok anaknya bisa seperti ini?”

    “Alasannya karena berantem sama kakaknya, tapi ya mencurigakan lah,” kata Citra.

    Citra menuturkan, bayi itu juga sempat dibawa ke puskesmas oleh seorang saksi yang tak tega melihat kondisi tubuh korban penuh luka.

    “Bahkan sebulan sebelum ini, saksi memang sudah membawa korban ke puskesmas. Karena atas dasar kemanusiaan, tidak tega.” 

    “Itu saha di lehernya, di badannya itu ada bekas cakar-cakaran, kemudian matanya lebam,” ungkapnya.

    Citra menyebut, penganiayaan terhadap korban dilakukan dengan menggunakan gitar.

    Bahkan berdasarkan pengakuan kedua pelaku, mereka kerap melakukan penganiayaan.

    “Setelah penyidik dalami, memang diakui mereka bahwa mereka akumulatif, jadi memang sudah sering melakukan kekerasan, baik itu mencubit, memukul pakai gitar, menempeleng, menabok,” terang Citra.

    Awalnya, kasus ini terungkap setelah pihak kepolisian mendapat laporan dari Puskesmas Kebayoran Baru, Rabu (7/5/2025).

    Pada saat itu, pelaku membawa korban ke puskesmas dan petugas mengecek kondisi sang bayi.

    “Setelah di sana ternyata dari petugas puskesmas mengecek kondisi anak tersebut, yang pertama memang dalam kondisi luka-luka, luka lebam.”

    “Kemudian juga ada tangan terkilir, dan juga dilihat bahwa anak tersebut sudah tidak bernyawa,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Murodih, pada Jumat.

    Laporan dari puskesmas lantas langsung direspons cepat oleh kepolisian.

    Polisi juga melihat bahwa ada kejanggalan dari kematian bayi tersebut.

    “Ada beberapa saksi yang sudah diminta keterangan, yang memang juga dari hasil keterangan saksi mengarahkan bahwa itu ada tindak kekerasan,” ucap Murodih.

    Penyelidikan dengan mengumpulkan bukti dan memeriksa saksi-saksi pun dilakukan hingga akhirnya pelaku ditangkap.

    “Jenazah kini telah dibawa ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diautopsi,” tutur Murodih.

    Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Bayi 2 Tahun Tewas Dianiaya Pasangan Pangamen di Blok M, Kasus Terungkap dari Laporan Puskesmas.

    (Tribunnews.com/Deni)(WartaKotalive.com/Ramadhan L Q)(TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

  • Penganiaya anak di Blok M Jaksel dalam pengaruh obat pil anjing

    Penganiaya anak di Blok M Jaksel dalam pengaruh obat pil anjing

    Jakarta (ANTARA) – Penganiaya anak di kawasan Blok M, Jakarta Selatan dalam pengaruh obat pil anjing eksimer saat melakukan aksinya pada Rabu (7/5) siang pukul 12.30 WIB.

    “Sejauh ini yang bersangkutan mengakui memang ada pengaruh obat. Jadi, obat pil anjing itu eksimer,” kata Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Selatan AKP Citra Ayu kepada wartawan di Jakarta, Jumat.

    Citra mengatakan hal itu terkait kasus anak berinisial R (2) di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yang meninggal dunia diduga karena mendapat kekerasan dari orangtuanya berinisial N (31) dan E (32)

    Dikatakan, kedua orangtua korban bekerja sebagai pengamen dan penjual mawar di sekitar Blok M. Mereka tidak dalam status menikah.

    “Untuk tempat tinggalnya, mereka ini pindah-pindah. Terakhir ini, sampai kejadian, mereka tinggal di bawah kolong jembatan jalan layang Blok M itu,” ujarnya.

    Dijelaskan, kekerasan itu mulai dari mencubit, memukul pakai gitar dan menempeleng korban.

    Orangtuanya beralasan sang anak sering bertengkar dengan kakak korban.

    Namun kekerasan itu berujung sang anak dibawa orangtuanya ke Puskesmas Kebayoran Baru dan juga dicurigai oleh petugas kesehatan hingga akhirnya dilaporkan ke polisi.

    “Waktu itu ditanyakan oleh saksi, kenapa kok anaknya bisa seperti ini? Alasannya karena berantem sama kakaknya, tapi ya mencurigakan,” jelasnya.

    Hingga kini, polisi masih memastikan penyebab dan motif kedua orangtua korban melakukan aksi kekerasan hingga berujung kematian tersebut.

    Polisi sudah menangkap kedua orangtua anak tersebut untuk dimintakan keterangan. Sedangkan sang anak dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diautopsi.

    Selain itu, sang orangtua juga memiliki anak lainnya yang lebih tua berusia lima tahun dan sudah diamankan di Unit Pelaksana Teknis Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT P3A) DKI Jakarta.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tanpa Facial, Sel Kulit Mati Bisa Mengelupas Sendiri? Ini Penjelasan Dokter – Halaman all

    Tanpa Facial, Sel Kulit Mati Bisa Mengelupas Sendiri? Ini Penjelasan Dokter – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banyak orang bertanya-tanya, apakah kulit bisa tetap sehat tanpa melakukan perawatan wajah seperti facial. 

    Menurut dr. Ahmad Haykal A.R.B, Sp.DVE, M.Kes, FINSDV dari Amala Clinic, proses pengelupasan sel kulit mati sebenarnya bisa terjadi secara alami.

    “Bisa dalam keadaan normal. Penggantian sel atau pengelupasan itu harusnya bisa terjadi dalam waktu sekitar 28 hari,” kata dr. Ahmad ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (8/5/2025). 

    Ia menambahkan idealnya, facial dilakukan sebulan sekali untuk membantu proses regenerasi kulit.

    Namun, dr. Haykal menjelaskan kondisi lingkungan dan aktivitas seseorang bisa memengaruhi kebutuhan kulit terhadap perawatan tambahan. 

    “Kalau misalnya tugasnya di National Geographic, tiap hari keluar, kena panas, masuk hutan, masuk gua, mendaki gunung, lewati lembah, ya wajah kita pasti makin kusam dan makin banyak penumpukan kotoran,” tuturnya.

    Dalam kondisi seperti itu, facial dapat dilakukan lebih sering. 

    “Paling cepat bisa dua minggu sekali, tapi dengan teknologi facial yang memadai. Jangan sampai pakai facial abal-abal yang cuma dikelupasin saja, itu nggak bisa,” jelasnya.

    Ia menekankan selain frekuensi, kualitas facial juga penting. 

    “Idealnya sebulan sekali, tapi bisa lebih cepat kalau kondisi kulit sudah membutuhkan treatment,” jelasnya.

    Lebih lanjut dr. Ahmad mengatakan perawatan wajah tak hanya sekedar facial, tapi juga ada diamond glow dan celluma light therapy, ia mencontohkan yang ada di Amala Clinic.

    Untuk diketahui, diamond glow merupakan perawatan yang menggunakan teknologi 3 in 1 eksklusif yaitu eksfoliasi kulit mati, ekstraksi komedo dan membersihkan pori -pori sekaligus menutrisi kulit dengan serum yang disesuaikan dengan kondisi kulit pasien.