Diduga Hendak Tawuran, 4 Pemuda Bersajam di Jaksel Ditangkap Polisi
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Selatan menangkap empat pemuda yang hendak tawuran di area TPU Kober, Kemang Village, Sabtu (16/8/2025) dini hari.
Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Setia Prawira menjelaskan, penangkapan berawal ketika tim patroli menemukan sekelompok pemuda yang sedang berkumpul di area pemakaman sekitar pukul 03.45 WIB.
“Ketika didekati, para pemuda tersebut langsung berlarian dan bersembunyi di antara makam,” ujar Setia dalam keterangannya, Sabtu.
Selanjutnya, petugas melakukan penyisiran dan berhasil menangkap keempat pemuda berinisial MD (16), SIBS (20), RN (20), dan FZR (24).
Dalam penangkapan ini, petugas juga menemukan tujuh bilah senjata tajam dan dua botol minuman keras.
Hasil pemeriksaan sementara, para pemuda ini diduga sedang bersiap melakukan tindakan kriminal, termasuk rencana tawuran antarkelompok.
“Saat ini, para pemuda beserta barang bukti telah dibawa ke Polsek Kebayoran Baru untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ungkap Setia.
Sementara itu, Kapolres Metro Jaksel, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly mengapresiasi anggota yang telah bekerja cepat mencegah gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Ini bukti keseriusan kami dalam menjaga keamanan warga. Kami akan terus meningkatkan patroli untuk meminimalisir tindakan anarkis seperti tawuran,” imbuh dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Kebayoran Baru
-
/data/photo/2025/08/16/68a02f47cb6a3.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Diduga Hendak Tawuran, 4 Pemuda Bersajam di Jaksel Ditangkap Polisi Megapolitan 16 Agustus 2025
-
/data/photo/2025/08/15/689f29ee7dbe3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Penampakan JAK Gandaria, Jembatan Angkat Pertama di Jakarta Megapolitan 15 Agustus 2025
Penampakan JAK Gandaria, Jembatan Angkat Pertama di Jakarta
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Pemerintah Kota Jakarta Selatan, membangun jembatan yang bisa diangkat di wilayah Jalan Gandaria, Kebayoran Baru. Jembatan ini dijuluki Jembatan Antar Kampung (JAK) Gandaria.
Kompas.com mendatangi jembatan angkat pertama di Jakarta itu pada Jumat (15/8/2025).
Pengamatan Kompas.com di lokasi, JAK Gandaria itu dibangun sepanjang 9 meter dengan lebar 1,5 meter.
Jak Gandaria Menghubungkan Jalan Gandaria I, RT.001/RW. Keramat Pela, Kebayoran Baru ke Jalan Mulia 1, RT. 001/RW. 005, Kebayoran Lama Utara.
Jembatan ini memiliki pagar pembatas setinggi kurang lebih satu meter yang dicat dengan warna putih-biru.
Pijakannya menggunakan sejumlah plat besi yang dicat berwarna abu-abu. Sementara pegangan tangan (handrail) perak terpasang rapi tanpa dicat.
Jembatan itu hanya bisa dilintasi satu sepeda motor jika bersamaan dengan menyisakan ruang kecil di kiri kanannya.
Pada kedua ujung jembatan, terdapat tuas yang dapat diputar supaya jembatan terangkat. Nantinya, jembatan hanya akan diangkat dalam proses pengerukan atau pembersihan sungai saja.
Tuas itu juga dikunci agar tidak sembarangan orang bisa memainkan jembatan dan mengganggu mobilitas warga.
Saat Kompas.com mencoba berjalan di atasnya, terasa sedikit goyangan karena tidak ada tumpuan di bawah jembatan.
Sekretaris RT 001 RW 05 Gandaria, Syapari (50), mengatakan, jembatan ini sengaja dibuat tanpa pilar penumpu di tengahnya. Tujuannya, agar sampah yang mengalir di sungai tidak tersangkut.
Sebab, saat jembatan lama yang terbuat dari beton masih berdiri, banyak sampah yang tersangkut di bawahnya.
“Sebelumnya terbuat dari beton. Nah, ada beberapa sampah yang nyangkut di tengah-tengah besinya, jadi mampet dan berakibat banjir,” ungkap Syapari (50), warga sekaligus Sekretaris RT 001 RW 005, saat ditemui di lokasi, Jumat (15/8/2025).
Selain menghindari tumpukan sampah, hadirnya jembatan angkut ini juga diperuntukkan kepada kemudahan akses alat berat ketika pengerukan sungai.
Menurut warga bernama Wati (35), semenjak adanya jembatan itu wilayahnya tak pernah kebanjiran. Sebab, tidak ada lagi sampah yang menyangkut di bawah jembatan hingga menyebabkan aliran air tersendat hingga akhirnya meluap.
“Karena kan agak tinggian jembatannya, jadi enggak masuk kalau banjir,” ujar Wati (35).
Suku Dinas Bina Marga Jakarta Selatan selesai merevitalisasi jembatan angkat pertama di Jakarta.
Jembatan ini selesai dikerjakan setelah dikerjakan selama tiga bulan dan baru diresmikan Agustus 2025 ini.
Ini jembatan pertama dengan model yang bisa diangkat di Jakarta dan dikerjakan oleh kami. Tujuannya untuk memudahkan pembersihan saluran drainase Kali Grogol yang ada di bawahnya,” ujar Kepala Dinas Bina Marga Jakarta, Heru Suwondo di lokasi, Kamis (14/8/2025), dikutip Antara.
Jembatan ini memiliki panjang sembilan meter dengan lebar 1,5 meter dan menghabiskan dana Rp 600 juta dalam pembangunannya.
Heru berharap agar warga dapat menjaga jembatan itu dari tangan nakal yang dikhawatirkan mencuri besinya.
“Kami berharap warga menjaga dan merawatnya. Karena ini jembatan besi, yang kita khawatirkan kalau ada yang memotong untuk dijual kiloan,” tambah dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

JAK Gandaria jadi jembatan angkat pertama di Jakarta
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
JAK Gandaria jadi jembatan angkat pertama di Jakarta
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Kamis, 14 Agustus 2025 – 23:48 WIBElshinta.com – Jembatan Antar Kampung (JAK) kawasan Gang Mulia Jalan Gandaria, Kebayoran Baru menjadi jembatan angkat pertama di Jakarta, menyusul rampungnya revitalisasi infrastruktur itu oleh Suku Dinas Bina Marga Jakarta Selatan.
“Ini jembatan pertama dengan model yang bisa diangkat di Jakarta dan dikerjakan oleh kami,” kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Heru Suwondo saat ditemui di JAK Gandaria Jakarta, Kamis.
Heru mengatakan jembatan ini dibangun selama tiga bulan dari Juni hingga Agustus dan akan dibuka 24 jam untuk bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menyeberang maupun melintas menggunakan sepeda motor.
“Anggarannya Rp600 juta,” katanya.
Jembatan dengan panjang 9 meter dan 1,5 meter ini bertujuan untuk memudahkan pekerjaan membersihkan saluran drainase Kali Grogol yang berada di bawahnya.
“Tujuannya jembatan bisa diangkat untuk memudahkan pada saat pekerjaan di bawahnya, baik itu pembersihan ataupun lain sebagainya,” ucapnya.
Lebih lanjut, sebelum direvitalisasi, jembatan ini dulunya rusak dan seringkali goyang jika dilewati beban berat.
Oleh karena itu, pihaknya berinisiatif untuk membangun jembatan sistem katrol yang menghubungkan Jalan Kampung Sawah, Kebayoran Lama Utara dan Jalan Gandaria, Kebayoran Baru.
“Jadi, itulah kenapa direvitalisasi jembatannya karena kondisi jembatan lama itu kondisinya sudah tidak layak,” ucapnya.
Ia optimis jembatan ini membawa manfaat nyata bagi anak sekolah, lansia, maupun penyandang disabilitas.
Sumber : Antara
-

Jaksel gelar bazaar di enam lokasi meriahkan HUT RI
Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas (Sudin) Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Kota Administrasi Jakarta Selatan menggelar bazaar di enam lokasi pada Agustus 2025 untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 RI.
“Kita bergabung dengan kegiatan masyarakat agar lebih ramai, berupa kolaborasi dengan bazaar yang dilakukan selama enam kali di bulan Agustus,” kata Kepala Sudin PPKUKM Jakarta Selatan Parulian Tampubolon saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan setiap bazaar melibatkan 30 hingga 40 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk menggerakkan roda perekonomian, khususnya kecamatan yang ada di Jakarta Selatan.
Bazaar tersebut diselenggarakan pada waktu yang berbeda di enam lokasi di Jakarta Selatan, yaitu Kebayoran Baru (7-8 Agustus), Tebet (14-15 Agustus), Jagakarsa (16-17 Agustus), Mampang Prapatan (21-22 Agustus), Kebayoran Lama (23-24 Agustus), dan Tebet (30-31 Agustus).
Dalam kegiatan itu, pihaknya juga berencana mengundang Perum Bulog untuk menghadirkan sejumlah produk bahan pangan, seperti beras, gula, dan daging sehingga dapat menarik lebih banyak pengunjung.
“Kami berharap mendapat dukungan dari unit kerja perangkat daerah (UKPD) lain sehingga bazaar ini terlihat lebih semarak,” ujar Parulian.
Di samping itu, dia pun berharap acara tersebut mampu menumbuhkan semangat para pelaku UMKM dalam menghadapi setiap tantangan demi mengembangkan usaha mereka.
Pada 2024, diketahui sebanyak 385.079 pelaku UMKM telah mengikuti program Jakarta Entrepreneur (Jakpreneur) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengembangkan usaha mereka.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
/data/photo/2025/08/12/689b06ba56c64.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Lomba Digitalisasi Pasar Bikin Warga Melek Transaksi Digital Megapolitan 13 Agustus 2025
Lomba Digitalisasi Pasar Bikin Warga Melek Transaksi Digital
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Masifnya perkembangan teknologi digital turut mengubah perilaku masyarakat dalam berbagai aktivitas, termasuk bertransaksi. Semakin banyak pelaku usaha yang menyediakan layanan pembayaran non-tunai. Fasilitas seperti
quick response code Indonesian standard
(QRIS), mesin
electronic data capture
(EDC), dan sejenisnya kian marak di masyarakat. Tak hanya diminati pemilik bisnis besar, tapi juga para pedagang pasar tradisional.
Guna meningkatkan nilai transaksi digital, Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, Pramono Anung, menginisiasi Lomba Digitalisasi Pasar Jakarta 2025. Peluncuran lomba dilakukan di Pasar Mayestik, Kebayoran Baru, Selasa (22/7/2025). Pramono mengatakan, lomba ini untuk mendorong literasi keuangan digital bagi para pedagang pasar maupun pembeli.
“Lomba ini diharapkan mempermudah transaksi, memperluas akses pemasaran digital, serta menumbuhkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang andal. Kegiatan ini juga bertujuan membangun ekosistem pasar yang modern, inklusif, dan berbasis teknologi,” kata Pramono, seperti dikutip dari Jakarta.go.id.
Pramono menambahkan, Lomba Digitalisasi Pasar dilakukan secara kolaboratif antara Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya dengan perangkat daerah terkait, industri perbankan, serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Menurut Pramono, saat ini terdapat 6,2 juta orang yang menggunakan transaksi digital di Jakarta. Angka ini tertinggi di Indonesia. Ia meyakini, Lomba Digitalisasi Pasar akan semakin meningkatkan giat transaksi digital.
“Karena ada kemudahan dan kepastian yang diberikan (dari transaksi digital). Ini akan membawa keuntungan bagi siapapun yang terlibat dalam ekosistem digital,” ujar Pramono.
Sementara itu, Kepala OJK Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Edwin Nurhadi mengatakan, selain memperluas penggunaan QRIS dan EDC, Lomba Digitalisasi Pasar menjadi langkah konkret untuk mendorong para pedagang masuk ke dalam ekosistem perbankan.
“Untuk kategori perbankan, kami akan menilai tiga hal.
Pertama
, dari sisi program keuangan yang terbaik dan termasif.
Kedua
, dari sisi akses keuangan, yaitu pemberian kredit, pembukaan rekening, dan keaktifan agen laku pandai.
Ketiga
, kami ingin melihat implementasi digitalisasi keuangan di pasar secara menyeluruh. Tiga hal itulah yang akan menjadi fokus penilaian kami,” urai Edwin.
Senada, Manajer Humas Perumda Pasar Jaya, Irfan, mengatakan, Lomba Digitalisasi Pasar dilakukan untuk menciptakan ekosistem pasar yang lebih efisien, transparan, dan nyaman bagi pedagang dan pembeli.
“Program ini menjadi bagian dari upaya mendorong inklusi keuangan, mempermudah akses pembayaran non-tunai, serta mengedepankan layanan yang sesuai dengan perkembangan teknologi,” kata Irfan kepada Kompas.com, Selasa (12/8/2025).
Ia menjelaskan, Pasar Jaya telah menjalin kerja sama dengan perbankan, penyedia
e-wallet
, serta QRIS guna menyukseskan lomba. Pihaknya juga telah melakukan sosialisasi langsung ke lapangan untuk meningkatkan literasi digital para pedagang.
“Kami menyadari bahwa tingkat literasi digital para pedagang berbeda-beda. Perlu adanya pembiasaan antar pedagang dan pembeli dalam menggunakan pembayaran non-tunai,” jelas Irfan.
Didukung infrastruktur serta partisipasi para pedagang, Irfan berharap Lomba Digitalisasi Pasar memicu semangat pedagang untuk mengadopsi teknologi dan meningkatkan omzet melalui transaksi digital.
“Jika digitalisasi pasar tercapai, akan tercipta pengalaman berbelanja yang nyaman bagi pelanggan dan menguntungkan bagi pedagang,” ucap Irfan.
Salah satu pasar yang menjadi peserta lomba adalah Pasar Senen Blok III. Pasar ini beberapa kali direvitalisasi agar lebih modern. Terkait digitalisasi transaksi, sebagian besar pedagang mengaku telah menyediakan alat pembayaran non-tunai seperti QRIS.
Adeng, misalnya, menyediakan QRIS untuk memudahkan pembayaran bagi pelanggan sayur mayurnya. Kepada Kompas.com, Senin (11/8/2025), ia mengaku punya QRIS berdasarkan permintaan pembeli.
“Banyak yang minta, lalu dari pihak bank juga menawarkan. Jadi, saya pasang saja QRIS agar pembeli bisa bayar yang tinggal
scan
. Cukup banyak juga yang pakai,” kata Adeng.
Menurutnya, banyak pembeli yang terbantu dengan QRIS. Kebanyakan dari mereka adalah pembeli yang memang tak bawa uang tunai dalam jumlah banyak atau tak sempat ambil uang di ATM.
“Memang lebih praktis, katanya. Cepat juga prosesnya. Begitu dibayar, uangnya langsung masuk ke rekening saya. Saya juga tidak perlu siapkan kembalian karena sudah pas (nominalnya),” ujarnya.
Adeng mengajak pedagang lainnya untuk menyediakan fasilitas pembayaran digital. Menurutnya, sistem pembayaran ini lebih nyaman dan efisien.
“Selama saya pakai QRIS, tidak ada kendala, baik saat pembayaran dari konsumen atau ketika uangnya mau saya ambil. Semoga semakin banyak teman-teman (pedagang) yang pakai QRIS. Membuatnya juga gampang, kok, dan tidak pakai biaya,” jelas Ading.
Sebagai informasi, dari 153 pasar yang dikelola Perumda Pasar Jaya, sebanyak 20 pasar tradisional dijadikan lokasi percontohan. Pasar-pasar tersebut dipilih secara acak dengan mempertimbangkan klasifikasi (kelas A, B, dan C) serta jumlah tempat usaha yang aktif. Mereka bersaing dalam beberapa kategori, seperti Program Literasi Teraktif, Digitalisasi Keuangan Terbaik, dan Akses Keuangan Termasif.
Proses penilaian lomba dilakukan dua tahap. Periode I pada 22 hingga 25 Juli 2025 dan Periode II pada 6 hingga 8 Agustus 2025. Adapun bank peserta lomba adalah BRI, BNI, Mandiri, BCA, dan Bank DKI. (Rindu Pradipta Hestya)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3972285/original/033741300_1648015179-20220323-VAKSINASI-COVID-19-6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
44 Puskesmas di Jakarta Targetkan Miliki Layanan Psikolog untuk Warga pada 2025 Ini – Page 3
Tercatat per 20 Juni 2025, layanan psikologi telah tersedia di 38 puskesmas di DKI Jakarta, mencakup wilayah Jakarta Pusat, Utara, Barat, Selatan, Timur, hingga Kepulauan Seribu.
Tahun ini, Dinkes Jakarta menargetkan seluruh 44 puskesmas kecamatan di Jakarta memiliki tenaga psikolog.
“Kami menargetkan akhir tahun ini seluruh puskesmas kecamatan sudah memiliki psikolog. Jadi, layanan ini akan semakin dekat dengan masyarakat,” tutur Ani.
Berikut puskesmas yang sudah dilengkapi tenaga psikolog di DKI Jakarta:
– Jakarta Pusat: PKM Gambir, Menteng, Sawah Besar, Senen, Tanah Abang, Johar Baru, Kemayoran, Cempaka Putih
– Jakarta Utara: PKM Cilincing, Kelapa Gading, Koja, Penjaringan, Pademangan
– Jakarta Barat: PKM Taman Sari, Tambora, Cengkareng, Kembangan, Kebon Jeruk, Kalideres
– Jakarta Selatan: PKM Tebet, Setiabudi, Mampang Prapatan, Kebayoran Lama, Kebayoran Baru, Cilandak, Pancoran, Pasar Minggu, Pesanggrahan
– Jakarta Timur: PKM Matraman, Jatinegara, Kramat Jati, Pasar Rebo, Duren Sawit, Ciracas, Pulogadung, Cakung
– Kepulauan Seribu: PKM Seribu Selatan, PKM Seribu Utara
-

Cheryl Darmadi Resmi Jadi Buronan Kejagung
GELORA.CO -Kejaksaan Agung (Kejagung) memasukkan anak bos Duta Palma Group Surya Darmadi, Cheryl Darmadi dalam daftar pencarian orang (DPO).
Penerbitan DPO lantaran Cheryl jadi tersangka kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dengan tindak pidana asal korupsi kegiatan usaha Duta Palma Group.
“Sudah (Cheryl Darmadi masuk DPO),” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Anang Supriatna kepada wartawan, Sabtu, 9 Agustus 2025.
Lanjut Anang, penerbitan DPO dilakukan lantaran Cheryl tiga kali mangkir dari panggilan pemeriksaan oleh penyidik.
“Betul (tidak hadir pemeriksaan tiga kali sebagai tersangka),” ungkap Anang.
Penetapan Cheryl sebagai DPO juga diunggah dalam akun Instagram resmi Kejagung, @kejaksaan.ri, pada hari ini.
Masih dalam unggahan itu, Cheryl disebut memiliki sejumlah alamat mulai dari kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan sampai di Nassim Park Residence, Singapura.
Selain Cheryl menetapkan dua korporasi sebagai tersangka yakni PT Alfa Ledo dan korporasi PT Monterado Mas.
-

Taman Bendera Pusaka dinilai jadi simbol ruang hijau-kebanggaan
Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi D DPRD DKI Pantas Nainggolan menilai bahwa pembangunan Taman Bendera Pusaka bukan sekadar menambah ruang terbuka hijau, tetapi menghadirkan ikon baru tentang sejarah dan kebanggaan Jakarta.
“Pemulihan ruang terbuka hijau menjadi kunci membangun Jakarta yang berkelanjutan. Taman Bendera Pusaka akan menjadi simbol komitmen itu, sekaligus mengingatkan generasi mendatang pada sejarah kemerdekaan,” kata Pantas di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, dimulainya peletakan batu pertama (groundbreaking) Taman Bendera Pusaka merupakan salah satu langkah strategis pemulihan tata ruang ibu kota.
Ia menilai, selain fungsi estetika dan rekreasi, Taman Bendera Pusaka akan berperan sebagai daerah resapan air yang membantu mengurangi potensi banjir.
Pembangunan ini, sambung dia, sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) serta target menjadikan Jakarta sebagai kota global 50 besar pada 2029 dan 20 besar dunia dalam dua dekade mendatang.
“Langkah ini harus konsisten dan terintegrasi dengan program pembangunan lain. Memang tidak semua akan setuju, tapi tujuan kita jelas Jakarta yang hijau, layak huni dan membanggakan di mata dunia,” ujarnya.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Wa Ode Herlina juga mendukung penuh pembangunan Taman Bendera Pusaka yang mengintegrasikan Taman Ayodya, Taman Langsat dan Taman Leuser itu.
Kawasan ini sebelumnya direncanakan sebagai Taman ASEAN, sebuah ruang terbuka hijau berskala internasional.
Sejumlah pedagang Pasar Barito yang tergabung dalam Solidaritas Pemasok Pedagang Pasar (SP3) berunjuk rasa di Jalan Barito, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (8/8/2025). Unjuk rasa tersebut sebagai bentuk penolakan terkait rencana relokasi kios pedagang imbas proyek pembangunan Taman Bendera Pusaka yang ditargetkan rampung pada Desember 2025 karena dinilai merugikan para pedagang. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/YU
Dia menilai, Taman Bendera Pusaka akan menjadi ikon baru dan menjadi kebanggaan warga DKI Jakarta.
“Kapan lagi kita miliki taman bertaraf internasional. Pembangunan ini sejalan dengan Jakarta kota global,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (CKTRP) DKI Jakarta Vera Refina Sari menyatakan bahwa Taman Bendera Pusaka di kawasan Barito, Jakarta Selatan, tidak hanya menghadirkan keindahan lanskap, tetapi juga mengelola tata air kawasan untuk membantu pengendalian banjir di wilayah tersebut.
Taman tersebut juga dapat memperkuat fungsi ekologis, sekaligus memperhatikan nilai sejarah dan budaya lokal.
“Diharapkan, taman ini bisa meningkatkan interaksi sosial warga, mendukung aktivitas olahraga, seni, dan kegiatan komunitas,” katanya, Jumat (8/8).
Taman ini juga akan menjadikannya representasi Jakarta sebagai kota global yang hijau dan berbudaya.
Dia mengatakan, proyek pembangunan taman ini bukan sekadar renovasi taman, melainkan juga merupakan bentuk kelahiran kembali kawasan Barito menjadi ruang publik yang lebih hidup, inklusif dan multifungsi.
Data penelusuran ANTARA menyebutkan, anggaran untuk proyek penataan kawasan ini menggunakan dana kontribusi pengembang lewat koefisien lantai bangunan (KLB), bukan dari Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah (APBD), sekitar Rp50 miliar.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
/data/photo/2025/08/08/6895bc49a3fc5.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Taman Bendera Pusaka, Disebut Ikon Baru Pemprov Jakarta dan Bisa Redam Banjir Megapolitan 9 Agustus 2025
Taman Bendera Pusaka, Disebut Ikon Baru Pemprov Jakarta dan Bisa Redam Banjir
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta memulai pembangunan Taman Bendera Pusaka di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang disebut sebagai langkah strategis untuk memperbaiki tata ruang sekaligus membantu mengatasi banjir.
Anggota Komisi D DPRD Jakarta, Pantas Nainggolan, mengatakan, Taman Bendera Pusaka bukan hanya akan menambah ruang terbuka hijau, tapi juga menjadi ikon yang sarat makna sejarah dan kebanggaan nasional.
“Pemulihan ruang terbuka hijau menjadi kunci membangun Jakarta yang berkelanjutan. Ini menjadi simbol komitmen, sekaligus mengingatkan generasi mendatang pada sejarah kemerdekaan,” ujar Pantas dalam ketangannya kepada
Kompas.com
, Sabtu (9/8/2025).
Dia menegaskan, taman ini juga berfungsi sebagai daerah resapan air yang membantu mengurangi potensi banjir di Jakarta.
Pembangunan taman ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD).
Selain itu, ini menjadikan target Jakarta sebagai kota global 50 besar pada 2029 dan 20 besar dunia dalam dua dekade mendatang.
“Memang tidak semua akan setuju, tapi tujuan kita jelas Jakarta yang hijau, layak huni, dan membanggakan di mata dunia,” tegas Pantas.
Anggota DPRD Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Wa Ode Herlina, sebelumnya menyatakan dukungannya terhadap pembangunan Taman Bendera Pusaka yang mengintegrasikan Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuser.
Kawasan ini awalnya direncanakan sebagai Taman ASEAN, ruang terbuka hijau bertaraf internasional.
“Kapan lagi kita miliki taman bertaraf internasional. Pembangunan ini sejalan dengan Jakarta kota global,” pungkas Wa Ode.
Gubernur Jakarta, Pramono Anung, mengatakan taman ini akan membantu mengatur banjir di wilayah Kebayoran Baru yang sering terdampak banjir.
Ia menjelaskan taman juga akan diintegrasikan dengan sistem pengolahan air limbah (IPAL).
“Taman itu akan digunakan untuk mengatur banjir, bahkan untuk pengaturan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) banjirnya biayanya kurang lebih hampir sama, bahkan lebih besar sedikit dibandingkan dengan mengintegrasikan taman itu. Karena apa? Di tempat itu selalu banjir,” ucap Pramono.
Menurutnya, taman ini akan dibangun di atas lahan seluas 5,6 hektare dengan berbagai fasilitas olahraga seperti jogging track, lapangan bulu tangkis, dan lapangan tenis.
Selain fungsi ruang hijau, taman diharapkan dapat menampung dan mengalirkan air hujan dengan lebih baik melalui sungai yang akan dibuat lebih bersih dan bening.
“Nanti kami akan membuat sungai yang betul-betul kalau dilihat dari atas, ini saya buka apa adanya, sungainya itu bening banget,” tambah Pramono.
Namun, pedagang Pasar Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan mengaku kecewa saat mengetahui proses peletakan batu pertama taman itu dilakukan secara diam-diam pada Jumat (8/8/2025) siang.
Menurut Karno (64), seorang pedagang burung, hal tersebut sudah menyalahi aturan dan tidak sesuai prosedur.
“Ya jelas kecewa banget ya karena memang dipaksakan saja, prosedurnya enggak sesuai gitu loh, wartawan saja dilarang-larang,” kata Karno kepada
Kompas.com
, Jumat.
Kekecewaan pedagang ini muncul karena groundbreaking dilakukan bersamaan dengan rencana relokasi pedagang Pasar Barito yang lokasinya sangat dekat dengan taman tersebut.
Para pedagang sempat mendengar kabar groundbreaking Taman Bendera Pusaka ditunda. Namun, ternyata acara peletakan batu pertama taman itu tetap digelar.
Mendengar hal itu, pedagang menggelar aksi unjuk rasa menolak groundbreaking Taman Bendera Pusaka. Namun, saat ingin mendekati lokasi peletakan batu pertama taman itu para pedagang dilarang mendekat.
“Makanya kami bergerak ke sini karena dapet informasi ada gubernur (Pramono Anung) masih di situ, makanya kami bergerak gitu loh. Ternyata di (tempat) gubernur ditutup tuh, enggak boleh masuk,” ujar Karno.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/08/6895769fd48a5.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pedagang Pasar Barito Kecewa Groundbreaking Taman Bendera Pusaka Digelar Diam-diam Megapolitan 8 Agustus 2025
Pedagang Pasar Barito Kecewa Groundbreaking Taman Bendera Pusaka Digelar Diam-diam
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Pedagang Pasar Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan mengaku kecewa saat mengetahui proses peletakan batu pertama Taman Bendera Pusaka dilakukan secara diam-diam pada Jumat (8/8/2025) siang.
Menurut Karno (64), seorang pedagang burung, hal tersebut sudah menyalahi aturan dan tidak sesuai prosedur.
“Ya jelas kecewa banget ya karena memang dipaksakan saja, prosedurnya enggak sesuai gitu loh, wartawan saja dilarang-larang,” kata Karno kepada Kompas.com, Jumat.
Para pedagang sempat mendengar kabar groundbreaking Taman Bendera Pusaka ditunda. Namun, ternyata acara peletakan batu pertama taman itu tetap digelar.
Mendengar hal itu, pedagang menggelar aksi unjuk rasa menolak groundbreaking Taman Bendera Pusaka. Namun, saat ingin mendekati lokasi peletakan batu pertama taman itu para pedagang dilarang mendekat.
“Makanya kami bergerak ke sini karena dapet informasi ada gubernur (Pramono Anung) masih di situ, makanya kami bergerak gitu loh. Ternyata di (tempat) gubernur ditutup tuh, enggak boleh masuk,” ujar Karno.
Meski sempat dihalangi, para pedagang tetap menggelar aksi unjuk rasa. Mereka berharap aspirasi mereka didengar Pramono Anung.
Mereka mengaku hanya ingin berbincang langsung dengan Pramono perihal relokasi pedagang Pasar Barito.
“Pokoknya ini enggak ada perlawanan, tidak ada kami mau mengganggu-ganggu pemerintah, kami mau ngobrol langsung sama Pak Gubernur, kan kayak Gubernur Jawa Barat itu, biar jelas dan transparan,” ucap Karno.
Adapun kuasa hukum pedagang, Fahmi Akbar juga mengatakan, aksi unjuk rasa ini juga sebagai bentuk penolakan kepada kegiatan groundbreaking Taman Bendera Pusaka.
“Penolakan terhadap Gubernur yang akan meresmikan, ground-breaking, untuk Taman Benteng Pusaka, katanya hari ini, tapi informasi hari ini dibatalkan,” ujar Fahmi.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkap alasan tidak dilibatkannya media dalam acara peletakan batu pertama (groundbreaking) Taman Bendera Pusaka di kawasan Taman Langsat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (8/8/2025).
Ia menyebut ada pihak-pihak yang berniat mengganggu jalannya acara sejak jauh-jauh hari.
“Kenapa tidak mengundang teman-teman media? Karena pertama saya mengundang Ketua DPRD, saya mengundang lbu Mega yang suka tanaman, dan saya tidak ingin acara groundbreaking ini (terganggu), karena disitu memang ada orang yang dari jauh-jauh hari pengin mengganggu (grounbreaking Taman Bendera Pusaka),” ucap Pramono di Balai Kota Jakarta, Jumat.
Namun, Pramono tidak menyebut secara rinci siapa pihak yang dimaksud ingin mengganggu groungbreaking Taman Bendera Pusaka itu.
Meski begitu, dia menegaskan proses pembangunan Taman Bendera Pusaka tetap berjalan demi kepentingan publik.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.