kab/kota: Kartini

  • Uji Coba Rekayasa Lalu Lintas TB Simatupang Dimulai, Sejumlah Akses Putaran Masih Dibuka
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 September 2025

    Uji Coba Rekayasa Lalu Lintas TB Simatupang Dimulai, Sejumlah Akses Putaran Masih Dibuka Megapolitan 15 September 2025

    Uji Coba Rekayasa Lalu Lintas TB Simatupang Dimulai, Sejumlah Akses Putaran Masih Dibuka
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta mulai memberlakukan rekayasa lalu lintas di kawasan TB Simatupang pada Senin (15/9/2025) sore.
    Uji coba ini akan berlangsung hingga 19 September 2025 setiap pukul 17.00–20.00 WIB.
    Berdasarkan skema yang diterapkan, putaran balik di kawasan Poins Square ditutup. Pengendara yang hendak berputar diarahkan menggunakan
    u-turn
    Ciputat Raya di depan gedung FedEx.
    Pantauan
    Kompas.com
    pukul 17.15 WIB menunjukkan arus kendaraan di sekitar Poins Square masih ramai.
    Sejumlah kendaraan dari arah Jalan Adiaksa tetap melintas, namun belum terlihat petugas Dishub maupun kepolisian yang berjaga di lokasi.
    Sementara itu, di Simpang Fatmawati, petugas Dishub, Satpol PP, dan polisi lalu lintas tampak siaga.
    Mobil patroli Dishub juga disiagakan di tepi jalan. Beberapa petugas mengarahkan kendaraan roda empat yang hendak berputar agar masuk ke lajur tol.
    Berbeda dengan Poins Square, arus putar balik di Simpang Fatmawati masih dibuka.
    Di kawasan tersebut, spanduk informasi rekayasa lalu lintas juga terpasang, berisi pemberitahuan uji coba jalur khusus kendaraan roda empat di Gerbang Tol Fatmawati 2.
    “Uji Coba Rekayasa Lalu Lintas Gate Tol Fatmawati 2 Tanggal 15-19 September 2025 Pukul 17.00-20.00 WIB. Khusus kendaraan roda 4 (empat) yang akan menuju Lebak Bulus dapat menggunakan 1 (satu) lajur paling kiri Gate Tol Fatmawati 2, tidak dipungut biaya,” bunyi keterangan di spanduk tersebut.
    Suara klakson kendaraan masih ramai terdengar, terutama di titik kemacetan Jalan RA Kartini menuju Jalan Taman Cilandak Raya.
    Banyak pengemudi ojek
    online
    yang menjemput penumpang di lokasi tersebut sehingga arus lalu lintas tersendat. Petugas Dishub dan satpam berupaya mengurai kepadatan dengan menertibkan kendaraan.
    Selepas titik tersebut, arus kendaraan di Jalan RA Kartini relatif lebih lancar.
    Berikut rincian rekayasa lalu lintas TB Simatupang yang berlaku pada 15–19 September 2025 pukul 17.00–20.00 WIB:
    1. Penambahan Jalur Tol
    2. Penutupan Akses dan Putar Balik
    3. Rute Alternatif
    Pengendara dari Antasari, Cilandak, atau Kampung Rambutan menuju Pondok Labu disarankan menggunakan jalur Tol Desari–Off Ramp Andara–Jalan Andara Raya–Jalan Margasatwa–Jalan Pondok Labu Raya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sore Ini Ada Lajur Tol Gratis di Fatmawati, Simak Rekayasa Lalin di TB Simatupang

    Sore Ini Ada Lajur Tol Gratis di Fatmawati, Simak Rekayasa Lalin di TB Simatupang

    Jakarta

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melakukan rekayasa lalu lintas di Jalan T.B. Simatupang sampai Jalan RA Kartini, Jakarta Selatan. Untuk mengurai kemacetan, akan disediakan lajur tol gratis dari Fatmawati sampai dengan Lebak Bulus mulai sore ini.

    Dikutip dari akun Instagram Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, akan ada uji coba rekayasa lalu lintas di Jalan TB Simatupang-Jalan RA Kartini Segmen Simpang Susun Antasari-Simpang Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Uji coba rekayasa lalu lintas ini akan diberlakukan pada 15-19 September 2025, sore sampai malam hari.

    “Akan dilakukan uji coba rekayasa lalu lintas pada Senin tanggal 15 September 2025 sampai dengan hari Jumat tanggal 19 September 2025 dimulai pukul 17.00 s.d. 20.00 WIB,” demikian dikutip dari Instagram Dishub DKI Jakarta.

    Rekayasa lalu lintas pertama adalah pembukaan lajur paling kiri di gerbang tol Fatmawati 2 secara gratis. Dikutip dari siaran persnya, Pemprov DKI Jakarta yang berkolaborasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum akan menerapkan uji coba penggunaan satu lajur paling kiri di gerbang tol Fatmawati 2 secara gratis bagi masyarakat. Lajur paling kiri gratis itu berlaku untuk perjalanan dari Jl. Fatmawati yang hendak menuju kawasan Lebak Bulus.

    “Masyarakat dari Jl. Fatmawati yang akan menuju Lebak Bulus, selain menggunakan jalan eksisting, dapat juga menggunakan tambahan satu lajur paling kiri dari gerbang tol Fatmawati 2 dan tanpa dipungut biaya,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo dikutip dari siaran persnya.

    Menurut Syafrin, lajur paling kiri di gerbang tol Fatmawati 2 yang berlaku gratis ini hanya bisa digunakan kendaraan roda empat. Sedangkan kendaraan bermotor roda dua atau kendaraan dengan roda lebih dari empat tidak dibolehkan mengakses lajur tersebut.

    Selain itu, akan dilakukan penutupan aksus dari lajur kiri ke lajur kanan sebelum Poins Square. Lalu lintas yang semula menggunakan akses tersebut untuk putar balik di U-Turn Lebak Bulus akan diarahkan lurus untuk menggunakan U-Turn Ciputat Raya di depan Fedex.

    Kemudian akan dilakukan penutupan putar balik sebelum simpang Fatmawati dari arah barat. Arus lalu lintas yang hendak putar balik di simpang Fatmawati akan dialihkan lurus untuk putar balik di simpang susun Antasari.

    Dishub DKI Jakarta mengimbau pengendara untuk menyesuaikan pengaturan lalu lintas yang diterapkan, mematuhi rambu-rambu lalu lintas, petunjuk petugas di lapangan serta mengutamakan keselamatan di jalan. Untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di Jalan TB Simatupang sampai Jalan RA Kartini, dapat menggunakan jalan alternatif sebagai berikut:

    Arus lalu lintas dari arah off ramp Lebak Bulus yang akan menuju arah Timur (Fatmawati) dapat melalui ruas Jalan RA Kartini, berputar arah di U-Turn Lebak Bulus-Jalan RA Kartini dst.Arus lalu lintas dari arah Timur (Pondok Labu/Cipete/Fatmawati) yang akan berputar arah masih dapat menggunakan u-turn Lebak Bulus.Arus lalu lintas dari arah Jl. Adiaksa yang mau ke arah timur (Fatmawati) dapat melalui ruas jalan RA Kartini, lurus di Simpang Lebak Bulus kemudian putar balik di u-turn Ciputat Raya (depan Fedex).Arus lalu lintas dari arah barat (Lebak Bulus/Pondok Indah) yang akan berputar arah dapat menggunakan u-turn Antasari.Rute alternatif bagi arus lalu lintas dari arah utara (Jalan Pangeran Antasari) dan arah Timur (Cilandak/Kampung Rambutan) yang akan menuju Pondok Labu dapat melalui Jalan Tol Desari-Off Ramp Andara-Jalan Andara Raya, kemudian berputar arah di Simpang Jalan Sungai, lanjut menggunakan Jalan Andara Raya, Jalan Margasatwa, Jalan Pondok Labu Raya dan seterusnya.

    (rgr/din)

  • Proyek IKN Diam-Diam Sudah Berprogres, Ini Hasilnya

    Proyek IKN Diam-Diam Sudah Berprogres, Ini Hasilnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan menghentikan pembangunan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) mulai tahun depan. Adapun, tanggung jawab kelanjutan proyek tersebut akan dialihkan kepada Badan Otorita IKN (OIKN).

    Plt. Deputi Bidang Sarana dan Prasarana OIKN Danis Hidayat Sumadilaga mengungkapkan perkembangan terbaru terkait pembangunan IKN.

    “Saat ini progres pembangunan IKN per pertengahan Agustus yakni Kementerian PU sebanyak 80,7781% yakni pembangunan perkantoran, jalan dan MUT (multi utility tunnel), jaringan air minum, infrastruktur sanitasi, pengendalian banjir dan infrastruktur air baku, dan lain-lain,” katanya kepada CNBC Indonesia dikutip Minggu (14/9/2025).

    Adapun proyek yang kini hampir rampung dipegang oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) yakni tower aparatur sipil negara (ASN), yang menjadi tempat tinggal para ASN.

    “Proyek Kementerian PKP yakni 47 Tower ASN/Hankam progresnya sudah mencapai 98,46% dengan 40 tower sudah selesai terbangun, kemudian 4 Tower HVT (high volt Technology) dengan progres 37,18%,” ujar Danis.

    Kementerian dan lembaga lain seperti Kementerian Perhubungan dan OIKN juga memiliki proyek masing-masing yang masih berprogres.

    “Progres proyek OIKN sebanyak 11,261% terdiri dari peningkatan jalan di 1B dan 1C serta penataan Kawasan kemudian Kemenhub (Kementerian Perhubungan) sudah selesai membangun Bandara VVIP dan Kemenkes (Kementerian Kesehatan) sudah selesai membangun RS IKN,” sebut Danis.

    Tidak ketinggalan, ada juga proyek dari swasta yang sudah tampung terbangun. “Investasi dari swasta sudah terbangun seperti PLTS 50 MW, 2 RS (Rumah Sakit), 2 hotel, dan lain-lain,” ujar Danis.

    Seperti diketahui, Kementerian PU bakal menghentikan proses pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) mulai tahun depan. Selanjutnya tongkat estafet pembangunan akan berlanjut di bawah Badan Otoritas IKN (OIKN).

    Saat ini Kementerian PU tengah menyelesaikan pekerjaan pembangunan proyek-proyek kontrak tahun jamak (Multi Years Contract/MYC) yang kini kini belum rampung.

    MYC belum selesai semuanya, mudah-mudahan tahun ini. Paling lambat 2026 sudah selesai,” kata Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti saat ditemui di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Senin pekan lalu (25/8/2025).

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 1
                    
                        Habis Nepal Terbitlah Perancis dan Pelajaran bagi Indonesia
                        Nasional

    1 Habis Nepal Terbitlah Perancis dan Pelajaran bagi Indonesia Nasional

    Habis Nepal Terbitlah Perancis dan Pelajaran bagi Indonesia
    Maheswara (Pengajar Utama) Pancasila, Pemerhati Hubungan Internasional dan Perlindungan WNI
    UNGKAPAN
    “Habis Nepal Terbitlah Perancis” belakangan muncul di media sosial Indonesia untuk menggambarkan rentetan kerusuhan besar di dua negara berbeda.
    Ungkapan ini jelas diadaptasi dari judul buku legendaris R.A. Kartini
    Habis Gelap Terbitlah Terang
    , tetapi dipelintir menjadi semacam satire politik.
    Sekilas, analogi itu memang terasa pas. Nepal dan Perancis sama-sama diguncang gelombang kemarahan rakyat terhadap penguasa.
    Di Nepal, generasi muda turun ke jalan karena merasa kebebasan mereka dibungkam dan masa depan dicurangi oleh praktik korupsi serta nepotisme.
    Di Perancis, ribuan orang memenuhi jalanan Paris dan kota-kota lain dalam aksi nasional “Bloquons tout” atau “Block Everything”, menolak kebijakan penghematan yang dianggap membebani rakyat kecil.
    Namun jika ditelaah lebih dalam, jelas terlihat perbedaan fundamental antara keduanya.
    Kerusuhan di Nepal dipicu larangan penggunaan media sosial, yang oleh publik dianggap membungkam kebebasan berekspresi.
    Ditambah lagi, maraknya kasus korupsi dan nepotisme membuat generasi muda, terutama Gen Z, kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah.
    Mereka tidak sekadar menuntut perbaikan ekonomi, tetapi juga menginginkan reformasi politik yang lebih mendasar. Tindakan represif aparat justru memperburuk keadaan, menjadikan jalanan Kathmandu dan kota-kota lain medan bentrokan berkepanjangan.
    Sementara di Perancis, gelombang protes 10 September 2025, yang dikenal dengan
    Bloquons tout
    berakar dari persoalan ekonomi dan sosial yang sangat spesifik, yaitu rencana anggaran 2026.
    Pemerintahan Perdana Menteri François Bayrou, yang akhirnya tumbang akibat tekanan publik dan parlemen, mengusulkan pemangkasan anggaran 44 miliar euro, penghapusan dua hari libur nasional, pembekuan kenaikan pensiun, dan pemangkasan dana kesehatan.
    Di tengah biaya hidup yang kian mencekik, kebijakan ini dipandang sebagai bentuk arogansi kekuasaan yang tidak memahami penderitaan rakyat.
    Dari sini tampak jelas bahwa perlawanan di Perancis bukanlah tuntutan revolusi total seperti di Nepal.
    Bloquons tout
    lebih merupakan gerakan penolakan kebijakan domestik, walau tuntutan “Macron mundur” bergema keras.
    Seruan itu bersifat simbolis sekaligus konkret. Simbolik sebagai bentuk penolakan terhadap ketidakpekaan elite politik, konkret sebagai desakan agar presiden bertanggung jawab atas kebijakan yang dinilai menambah beban rakyat.
    Maka, mengaitkan peristiwa Nepal dan Perancis dalam satu ungkapan “Habis Nepal Terbitlah Prancis” sebenarnya terlalu menyederhanakan realitas.
    Memang ada kesamaan wajah, yaitu adanya tuntutan rakyat akan perubahan, penguasa dianggap gagal mendengar suara bawah. Namun, rohnya berbeda.
     
    Di Nepal, krisis berakar pada keruntuhan legitimasi politik akibat korupsi, represi, dan hilangnya ruang kebebasan. Di Perancis, krisis muncul dari kebijakan ekonomi yang dianggap tidak adil di tengah tekanan hidup yang makin berat.
    Walau ada perbedaan, namun kedua peristiwa ini memberi satu pelajaran penting, yaitu legitimasi politik tidak hanya ditentukan oleh prosedur formal seperti pemilu, tetapi juga oleh rasa keadilan sosial yang dirasakan di tanah rakyat.
    Sebab sekali keadilan itu dianggap hilang, rakyat tidak segan mengubah jalan raya menjadi panggung perlawanan.
    Nepal adalah cermin frustrasi generasi muda terhadap masa depan yang dikunci rapat oleh oligarki dan nepotisme.
    Sementara Perancis adalah peringatan bahwa negara demokrasi mapan pun bisa goyah ketika pemerintah mengabaikan sensitivitas sosial-ekonomi warganya.
    Membaca peristiwa yang terjadi di Nepal dan Perancis, terdapat pelajaran penting bagi Indonesia, yaitu negara ini juga tidak kebal dari dinamika semacam ini.
    Jangan menganggap bahwa demokrasi elektoral dan stabilitas politik sudah cukup menjadi “jaminan keamanan”.
    Pengalaman Nepal dan Perancis menunjukkan bahwa stabilitas hanya bertahan sejauh rakyat merasakan keadilan sosial, ruang kebebasan tetap terbuka, dan kebijakan ekonomi berpihak pada mereka yang paling rentan.
    Oleh karena itu, ada beberapa catatan penting yang perlu dilakukan Indonesia.
    Pertama, menjaga ruang kebebasan berekspresi. Di era digital, generasi muda memandang kebebasan bersuara sebagai bagian dari hak hidup. Membungkam suara justru menyalakan api perlawanan.
    Kedua, melawan korupsi dan nepotisme. Apa yang terjadi di Nepal menjadi alarm keras. Generasi muda bisa kehilangan kepercayaan total bila melihat kekuasaan hanya berputar di lingkaran yang sama. Sekali kepercayaan runtuh, sangat sulit membangunnya kembali.
    Ketiga, peka terhadap keadilan sosial-ekonomi. Kasus Perancis memberi pelajaran bahwa rakyat di negara demokrasi mapan pun bisa marah jika merasa terbebani oleh kebijakan ekonomi yang dianggap tidak adil.
    Indonesia, dengan tantangan inflasi, harga pangan, dan lapangan kerja, harus ekstra hati-hati. Kebijakan ekonomi yang tidak memperhatikan rasa keadilan hanya akan memperlebar jurang ketidakpuasan.
    Keempat, legitimasi politik tidak berhenti di pemilu, tetapi setiap hari diuji oleh kebijakan yang diambil. Pemimpin yang abai bisa kehilangan kepercayaan bahkan sebelum masa jabatannya usai.
    Akhirnya, ungkapan “Habis Nepal Terbitlah Perancis” mungkin rapuh sebagai analisis, tetapi cukup kuat sebagai peringatan.
    Ungkapan ini mengingatkan bahwa suara rakyat bisa datang tiba-tiba, dengan cara yang mengejutkan, bahkan di negara yang dianggap stabil sekalipun.
    Bagi Indonesia, pelajaran ini seharusnya jelas, yaitu jangan pernah bermain-main dengan rasa keadilan sosial dan jangan jadikan keadilan sosial sebagai anak tiri.
    Sebab begitu rakyat merasa kehilangan keadilan, tak ada pagar kekuasaan yang cukup kokoh untuk menahan derasnya gelombang perlawanan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pasca Gedung Terbakar, Rapat Paripurna DPRD Jepara Dipindah di Kantor Setda

    Pasca Gedung Terbakar, Rapat Paripurna DPRD Jepara Dipindah di Kantor Setda

    Liputan6.com, Jakarta – DPRD Kabupaten Jepara menggelar rapat paripurna perdana usai gedung dibakar dan dijarah massa pada akhir Agustus lalu. Rapat kali ini digelar sementara di Gedung Shima, kompleks Sekretariat Daerah (Setda) Jepara, Jumat (12/9/2025).

     

    Sidang beragenda penyampaian Rancangan APBD 2026 tersebut, terpaksa dilakukan di luar kantor DPRD Jepara lantaran belum bisa digunakan karena kondisinya rusak parah.

    Meski digelar di gedung Setda Jepara, namun rangkaian rapat paripurna DPRD Jepara kali ini tetap berjalan khidmat meski tidak di Tamansari.

    “Alhamdulillah kita masih bisa melaksanakan tugas konstitusional. Semoga musibah ini memberi hikmah agar visi misi Jepara Mulus (red. Makmur, Unggul, Lestari, dan Religius) bisa sukses,” ujar Ketua DPRD Jepara, Agus Sutisna.

    Agus menegaskan tugas-tugas konstitusional, termasuk tahapan pembahasan anggaran, tidak boleh terhambat. Selanjutnya, untuk rapat komisi, DPRD akan memanfaatkan fasilitas Gedung OPD Bersama di kompleks Pendopo Kartini Jepara.

    “Bulan ini kita belum bisa melaksanakan rapat di Tamansari. Kita sudah inventarisasi ruang-ruang untuk rapat komisi dalam pembahasan APBD 2026, di Gedung OPD Bersama,” ucap Agus saat ditemui usai rapat paripurna.

    Agus menyebut bahwa rapat paripurna kali ini tetap berjalan produktif dengan sejumlah capaian positif. Karena itu, tahun anggaran 2026 harus dijalani dengan optimisme melalui optimalisasi pendapatan, realisasi belanja, dan percepatan pembangunan infrastruktur.

     

  • Gubernur Khofifah Apresiasi UMKM Sepatu Awake Mojokerto, Siap Ekspor ke Korea

    Gubernur Khofifah Apresiasi UMKM Sepatu Awake Mojokerto, Siap Ekspor ke Korea

    Mojokerto (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengunjungi produsen alas kaki lokal, Awake, yang berlokasi di Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto, Kamis (11/9/2025). Kunjungan ini menjadi bentuk dukungan nyata Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur terhadap produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) daerah yang telah mampu menembus pasar nasional hingga internasional.

    Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, menyampaikan apresiasi atas perhatian Gubernur Khofifah terhadap UMKM sepatu Awake. Menurutnya, produk tersebut telah dipatenkan dan menjadi salah satu kebanggaan Kota Mojokerto.

    “Alhamdulillah hari ini Ibu Gubernur berkenan mengunjungi langsung dan melihat proses produksinya di Awake. Beliau juga sudah mencoba sendiri kenyamanan sepatunya,” ungkap Ning Ita (sapaan akrabnya).

    Ia meyakini sepatu Awake nyaman di kaki sekaligus ramah di kantong karena harganya yang terjangkau. Pemkot Mojokerto juga berterima kasih kepada Pemprov Jawa Timur yang telah memesan 3.000 pasang sepatu untuk dibagikan kepada anak-anak se-Jawa Timur, sebagai bentuk dukungan promosi UMKM lokal.

    “Saat ini, ada salah satu brand alas kaki asal Kota Mojokerto. UMKM juga tengah menyiapkan 250 ribu pasang sepatu untuk diekspor ke Korea. Ini juga menjadi kontribusi Kota Mojokerto dalam ekspor-impor dan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur,” imbuhnya.

    Sementara itu, Gubernur Khofifah mengaku terkesan dengan kualitas sepatu Awake yang menurutnya ringan dan nyaman digunakan.

    “Saya ini suka jalan dan sering berdiri berjam-jam. Alas kaki yang ringan dan nyaman menjadi penting, dan Awake memenuhi itu. Selama ini saya beli langsung produknya, tapi baru kali ini melihat proses produksinya,” kata Khofifah.

    Ia menambahkan, semua bahan baku sepatu Awake 100 persen lokal. Menurutnya, penguatan brand dalam negeri sangat penting agar UMKM Jawa Timur bisa naik kelas. Bahkan, ia mendorong agar Awake memperluas pasar melalui misi dagang ke Kalimantan Selatan pada 17 September mendatang.

    “Dalam misi dagang biasanya kita tidak hanya ketemu pelaku usaha terkait, tapi juga jaringan pasar lain. Semoga nantinya marketnya makin luas, tenaga kerja bertambah, dan ekonomi semakin tumbuh,” tambahnya.

    Diketahui, sepatu Awake sebelumnya sempat viral di media sosial dan berhasil tampil pada launching Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2026 di Balai Kartini, Jakarta, pada 13 Agustus 2025 lalu. [tin/beq]

  • Senyum Bahagia 2 Putri Tukang Rongsokan di Jepara Bisa Sekolah Gratis

    Senyum Bahagia 2 Putri Tukang Rongsokan di Jepara Bisa Sekolah Gratis

    Liputan6.com, Jakarta- Senyum merekah penuh kegembiraan terlihat di wajah Aprilia Siti Rahmawati (8) dan Alika Naila Putri Ramadani (6). Keinginan untuk bisa bersekolah bagi kedua anak tukang rongsokan yang nyaris pupus itu, kini mendapat secercah harapan.

    Kakak beradik yang tinggal di kawasan RT 7 RW 4 Desa Bulungan Kecamatan Pakisaji Jepara ini, bak kejatuhan bintang-bintang dari langit.

    Kedua putri pasangan suami istri Joko Susanto dan Anik Solekhah ini, dinyatakan lolos sebagai calon siswa Sekolah Rakyat (SR) rintisan di Bumi Kartini.

    Mereka berdua bersama 75 calon siswa SR lainnya, kini bisa melanjutkan cita-citanya mengenyam bangku sekolah secara gratis di Bumi Kartini.

    Rasa gembira ini diungkapkan Aprilia dan Alika kepada Bupati Jepara Witarso Utomo saat berkunjung di rumah mereka pada Selasa petang (9/9/2025).

    Kehadiran orang nomor satu di Kabupaten Jepara kali ini, merupakan rangkaian kunjungan terakhir kepada calon calon siswa SR yang telah dilakukan Bupati Witiarso di Kecamatan Pakis Aji.

    Di hadapan Witiarso, Aprilia Siti Rahmawati mengaku sangat gembira. Bocah ini tak bisa menyembunyikan rasa senangnya karena bisa diterima di Sekolah Rakyat.

    “Senang banget, nanti bisa punya teman baru dan belajar lebih banyak. Saya ingin jadi guru kalau sudah besar,” ucap Aprilia disambut senyum Witiarso.

    Kebahagiaan April dan Alika juga dirasakan oleh kedua orang tuanya, Anik Solekhah dan Joko Susanto. Ibunda Aprilia, mengaku sangat bersyukur karena dua anaknya terpilih menjadi siswa SR di Jepara.

    “Sekolah Rakyat ini sangat membantu sekali,” ucap Anik Solekhah dengan mata yang berkaca-kaca.

    Sehari-hari Anik Solekhah bersama suami dan anak-anaknya tinggal di rumah yang lantainya masih tanah merah. Dinding rumah yang dihuni Anik, Joko dan tiga anaknya itu masih terbuat dari papan kayu.

    Dari pengamatan Liputan6.com di rumah mereka, beberapa bagian dinding juga terlihat lubang menganga. Ada juga dinding yang terpaksa ditambal kain atau bekas asbes.

    Kondisi bagian dapur juga serupa. Tak ada bak mandi, hanya ember ukuran sedang untuk menampung air. Bagian dapur juga tanah liat, terlihat kompor gas yang sudah usang dan tabung gas elpiji 3 kilogram di sudut ruangan.

    Penghasilan keluarga ini hanya ditopang oleh Joko Susanto, yang sehari-hari beraktivitas sebagai tukang rongsokan barang bekas.

    “Kami orang tua ingin anak-anak kami bisa sekolah lebih baik, tapi kadang terkendala biaya dan fasilitas. Kalau ada program seperti ini, tentu sangat meringankan kami dan memberikan harapan besar untuk masa depan anak-anak,” ungkap Anik.

     

  • Proyek IKN Diam-Diam Progres Sudah Begini

    Proyek IKN Diam-Diam Progres Sudah Begini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bakal menghentikan pembangunan proyek Ibu kota Nusantara (IKN) mulai tahun depan. Keberlanjutan proyek IKN diserahkan kepada Badan Otorita IKN atau OIKN.

    Plt. Deputi Bidang Sarana dan Prasarana OIKN Danis Hidayat Sumadilaga mengungkapkan progres terbaru pembangunan IKN.

    “Saat ini progres pembangunan IKN per pertengahan Agustus yakni Kementerian PU sebanyak 80,7781% yakni pembangunan perkantoran, jalan dan MUT (multi utility tunnel), jaringan air minum, infrastruktur sanitasi, pengendalian banjir dan infrastruktur air baku, dan lain-lain,” katanya kepada CNBC Indonesia, Minggu (7/9/2025).

    Adapun proyek yang kini hampir rampung dipegang oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) yakni tower aparatur sipil negara (ASN), yang menjadi tempat tinggal para ASN.

    Foto: Ibu Kota Nusantara (IKN). (Dok. Otorita IKN)
    Ibu Kota Nusantara (IKN). (Dok. Otorita IKN)

    “Proyek Kementerian PKP yakni 47 Tower ASN/Hankam progresnya sudah mencapai 98,46% dengan 40 tower sudah selesai terbangun, kemudian 4 Tower HVT (high volt Technology) dengan progres 37,18%,” ujar Danis.

    Kementerian dan lembaga lain seperti Kementerian Perhubungan dan OIKN juga memiliki proyek masing-masing yang masih berprogres.

    “Progres proyek OIKN sebanyak 11,261% terdiri dari peningkatan jalan di 1B dan 1C serta penataan Kawasan kemudian Kemenhub (Kementerian Perhubungan) sudah selesai membangun Bandara VVIP dan Kemenkes (Kementerian Kesehatan) sudah selesai membangun RS IKN,” sebut Danis.

    Tidak ketinggalan, ada juga proyek dari swasta yang sudah tampung terbangun.

    “Investasi dari swasta sudah terbangun seperti PLTS 50 MW, 2 RS (Rumah Sakit), 2 hotel, dan lain-lain,” ujar Danis.

    Adapun Kementerian PU bakal menghentikan proses pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) mulai tahun depan. Selanjutnya tongkat estafet pembangunan akan berlanjut di bawah Badan Otoritas IKN (OIKN). Saat ini Kementerian PU tengah menyelesaikan pekerjaan pembangunan proyek-proyek kontrak tahun jamak (Multi Years Contract/MYC) yang kini kini belum rampung.

    MYC belum selesai semuanya, mudah-mudahan tahun ini. Paling lambat 2026 sudah selesai,” kata Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti saat ditemui di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Senin pekan lalu (25/8/2025).

    (fys/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Momen Haru Puluhan Pelajar Terlibat Kerusuhan Jepara Menangis Dalam Dekapan Ibu

    Momen Haru Puluhan Pelajar Terlibat Kerusuhan Jepara Menangis Dalam Dekapan Ibu

    Tidak hanya itu, jajaran Polres Jepara pun gerak cepat dalam mengungkap aksi unjuk rasa yang berakhir anarkis, Minggu (31/08/2025) dini hari.

    Polisi memburu para pelaku kerusuhan yang telah menjarah dan membakar Gedung DPRD Jepara. Hasilnya, 9 orang pelaku aksi pembakaran Kantor DPRD Jepara diringkus.

    Dari jumlah yang ditangkap polisi tersebut, perinciannya empat orang dewasa ditetapkan sebagai tersangka. Sedangkan lima pelaku lainnya masih di bawah umur, sehingga diproses sesuai aturan hukum yang berlaku.

    Aksi kerusuhan berawal saat massa yang berkumpul di sepanjang ruas Jalan KS Tubun hingga Jalan Kartini Jepara menyampaikan aspirasi hingga pukul 21.00 WIB. Usai aksi damai, massa membubarkan diri dengan tertib.

    Usai para demonstran membubarkan diri, kemudian datang sekelompok pemuda yang langsung memicu kerusuhan. Para perusuh melakukan penutupan jalan, pelemparan batu dan bambu serta melakukan pembakaran ban.

    Setelah terjadi kerusuhan tersebut, aparat gabungan pun turun tangan membubarkan aksi kerusuhan pada Sabtu (30/8/2025) pukul 21.30 WIB sampai 22.00 WIB hingga massa berhasil mundur.

    Namun menginjak pukul 23.00 WIB, massa unjuk rasa mulai berpindah tempat dan berkumpul di depan Gedung DPRD Jepara. Setiba di area kantor DPRD Jepara, massa merusak fasilitas umum dengan membakar dan pelemparan batu kearah kantor DPRD Jepara.

    Bahkan pintu gerbang gedung DPRD pun dijebol massa. Para perusuh ini melakukan pembakaran di gedung wakil rakyat. Massa yang sebagian adalah tersangka dalam peristiwa penjarahan ini, merangsek masuk ke dalam gedung melakukan penjarahan.

    Wakapolres Jepara Kompol Edy Sutrisno mengatakan, sejumlah tersangka kerusuhan yang kini ditahan di Mapolres Jepara menjarah berbagai jenis barang inventaris kantor.

    Barang-barang yang sempat dijarah sejumlah pelaku di antaranya sepeda motor, komputer, televisi, speaker, printer, proyektor dan berbagai peralatan kantor lainnya.

    Untuk mengantisipasi kejadian serupa, pihak Polres Jepara mngerahkan aparat gabungan dari Polres Jepara, Brimob, TNI, Satpol PP melakukan tindakan preventive strike, termasuk patroli skala besar di sejumlah titik.

    Kapolres Jepara AKBP Erick Budi Santoso menegaskan, sejumlah pelaku kerusuhan dijerat Pasal 363 ayat 2 KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara.

  • Jadi Keynote Speaker BIMA USI 2025, Mbak Wali Bagikan Motivasi Kepemimpinan Wanita di Era Modern

    Jadi Keynote Speaker BIMA USI 2025, Mbak Wali Bagikan Motivasi Kepemimpinan Wanita di Era Modern

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menjadi keynote speaker dalam kegiatan Bina Inspirasi Mahasiswa di Universitas Strada Indonesia (BIMA USI) 2025. Di hadapan ratusan mahasiswa baru, Wali Kota membagikan pengalaman sekaligus motivasi tentang gaya kepemimpinan wanita di era modern. Acara berlangsung di Auditorium USI.

    Mbak Wali mengungkapkan dahulu perempuan dipandang pekerjaannya hanya di dapur aja. Perjuangan panjang yang telah dilewati sehingga perempuan bisa masuk ke dalam berbagai sektor bahkan menjadi pemimpin. Seperti yang diketahui, R.A. Kartini memperjuangkan adanya hak yang sama bagi perempuan di segala aspek.

    Ketika perempuan menjadi pemimpin pun banyak tantangan yang harus dihadapi. Baik sosial, budaya, stereotip gender, dan lainnya. “Alhamdulillah di beberapa dekade terakhir perempuan berhasil menunjukkan kemajuan dan kemampuannya. Sehingga perempuan turut serta menjadi pemimpin,” ungkapnya, pada Selasa (2/9/2025).

    Wali kota termuda ini menjelaskan mengenai potret gender di Kota Kediri. Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk Kota Kediri tahun 2024 untuk perempuan sebanyak 50,3% dan laki-laki 49,7%. Untuk angkatan kerja, prosentase laki-laki mencapai 57,1% dan perempuan mencapai 42,9%. Khusus di lingkungan Pemkot Kediri, ada 36% ASN perempuan yang menduduki jabatan pimpinan tinggi pratama, jabatan administrator dan jabatan pengawas. Data BPS juga menyebutkan Indeks Pembangunan Gender (IPG) berada di angka 94,78. Angka ini berada di atas rata-rata Provinsi Jawa Timur dan nasional.

    Untuk data Pemberdayaan Gender Kota Kediri berada di angka 81,27. Angka ini berada di atas rata-rata Provinsi Jawa Timur dan nasional. Lalu Indeks Ketimpangan Gender Kota Kediri berada di angka 0,120 atau dalam kategori rendah. “Pemkot terus berkomitmen untuk membangun ekosistem yang adil bagi seluruh pihak. Kita harapkan baik laki-laki maupun perempuan memiliki kesempatan yang sama di segala aspek. Baik perempuan dan laki-laki bisa mengembangkan potensinya,” jelasnya.

    Perempuan memiliki peran yang sangat vital di berbagai aspek. Perempuan memiliki peran penting seperti, penggerak partisipasi publik, pengambil kebijakan, dan mendorong kebijakan inklusif. Sudah banyak perempuan yang menjadi pemimpin di era saat ini. Ada penelitian yang menunjukkan bahwa perempuan cenderung memiliki gaya kepemimpinan yang adaptif, empati, dan kolaboratif.

    Di era modern ini, gaya kepemimpinan tersebut sangat dibutuhkan. Sebab kepemimpinan bukan hanya tentang instruksi satu arah, tapi kemampuan untuk mendengarkan dan memiliki rasa empati. Gaya kepemimpinan kolaboratif yang hexahelix juga harus dilakukan. Model kolaborasi ini melibatkan enam pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan bersama. Yakni, Akademisi, Bisnis, Komunitas, Pemerintah, Hukum dan Regulasi, serta Media.

    “Saya yakin dengan adanya kolaborasi ini akan lebih cepat menyelesaikan tantangan yang ada. Di masyarakat ini banyak tantangan yang harus diselesaikan tentu bukan hanya pemerintah saja tetapi harus kolaborasi,” ujarnya.

    Terakhir, Mbak Wali memberikan beberapa pesan untuk mahasiswa. Dimana mahasiswa ini memiliki kesempatan emas untuk belajar, berinovasi dan mengembangkan jiwa kepemimpinan. Dengan cara mengikuti berbagai organisasi mahasiswa dan kegiatan pemberdayaan masyarakat. Gunakan kesempatan yang ada sebaik mungkin, serta tunjukkan bahwa mahasiswa adalah agen perubahan yang baik.

    “Kalian bisa memberikan kontribusi di masyarakat. Tunjukkan kalian bisa memberikan solusi bagi tantangan yang ada di masyarakat. Kembangkan karakter kepemimpinan kalian dan jangan takut untuk bermimpi besar,” pungkasnya.

    Kegiatan ini diikuti oleh 686 mahasiswa baru dari jenjang S-1, S-2, dan S-3 secara daring dan luring. Turut hadir, Pengawas Yayasan Dahlia Ishak, Ketua Yayasan Nurdina, Wakil Ketua Yayasan Koesnadi, Rektor Sentot Imam Suprapto, pejabat struktural USI, Ketua Panitia BIMA USI 2025 Ratna Wardani, dan tamu undangan lainnya. [nm/ian]