Eri Cahyadi Ungkap Alasannya Segel Parkir Minimarket padahal yang Salah Jukir Liar
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
– Wali Kota Surabaya,
Eri Cahyadi
mengungkapkan alasannya menutup lahan parkir minimarket yang dijaga oleh juru parkir (
jukir
) ilegal.
Eri mengaku melihat banyaknya komentar di masyarakat yang mempertanyakan alasannya menutup sejumlah lahan parkir minimarket, padahal yang salah dalam hal tersebut adalah
jukir ilegal
.
”
Onok sing
(ada yang) ngomong, ‘loh kok jukir sing masalah, sing ditutup tempat usahanya?’ (Jawabannya) tempat usaha ini melanggar aturan,” kata Eri, di minimarket Jalan Kartini, Rabu (11/6/2025).
Eri mengatakan, langkahnya menutup minimarket yang tidak ada jukir resmi tersebut sudah sesuai dengan Perda Nomor 3 Tahun 2018, Perda Nomor 1 Tahun 2023 dan Perwali Surabaya Nomor 116.
“Pasal 14 di sana ada ayat 1H, bunyi di Pasal 14 tempat parkir yang di luar ruang jalan harus disiapkan pemilik usaha. Ayat H-nya bunyi disediakan petugas parkir resmi dan menggunakan identitas perusahaan,” ucapnya.
Sementara itu, kata dia, dalam Perwali 116 Tahun 2023 yang menindaklanjuti Perda Nomor 1 Tahun 2023, disebutkan bahwa tempat parkir tidak boleh disewakan untuk orang yang berjualan.
Eri mengungkapkan, sanksi terberat yang bisa menjerat pelanggarnya yakni pencabutan izin usaha.
Akan tetapi, dia memilih untuk menyegel agar minimarket yang mengurus masalah itu.
“Sanksinya ketika melanggar perizinan termasuk IMB (izin mendirikan bangunan), maka dicabut perizinannya. Tapi saya berikan kesempatan dulu
sing tak
(yang saya) silang adalah tempat parkirnya,” ujarnya.
“Bayangkan kalau tempat usaha ini sejak awal menyiapkan petugas parkir, maka tidak akan tempat ini didatangi oleh
jukir liar
. Berarti yang punya usaha, punya kewajiban, maka jalankan kewajibannya,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Satpol PP Surabaya Achmad Zaini mengatakan, telah menemukan 46 minimarket yang tidak dijaga jukir dengan mengenakan rompi perusahaan.
“(Data) kemarin masih 46 (minimarket yang disegel lahan parkirnya),” kata Zaini, ketika dikonfirmasi, Rabu (11/6/2025).
Zaini mengungkapkan, dari angka tersebut terdapat 3 wilayah dengan minimarket paling banyak di segel lahannya.
Namun, dia tidak merinci jumlah secara rinci masing-masing daerah.
“(Mayoritas lahan minimarket disegel) ada di Surabaya pusat, timur, dan selatan,” ucapnya
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Kartini
-
/data/photo/2025/06/11/684988000772a.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
8 Eri Cahyadi Ungkap Alasannya Segel Parkir Minimarket padahal yang Salah Jukir Liar Surabaya
-
/data/photo/2025/06/07/6843d80cb7666.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Megawati: Kalau Tak Pancasilais, Jangan Tinggal di Sini, Jadi Imigran Saja Nasional 7 Juni 2025
Megawati: Kalau Tak Pancasilais, Jangan Tinggal di Sini, Jadi Imigran Saja
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Presiden Kelima RI,
Megawati Soekarnoputri
, menyampaikan pesan soal pentingnya nilai-nilai
Pancasila
saatpembukaan pameran foto karya Guntur Soekarnoputra di Galeri Nasional, Jakarta Pusat, Sabtu (7/6/2025).
Megawati menegaskan bahwa mereka yang tidak menjunjung Pancasila sebaiknya tidak tinggal di Indonesia.
“Kalau kalian adalah pancasilais, kalau kalian adalah warga negara Indonesia, kalau enggak (Pancasilais),
please
, jangan tinggal di sini. Jadi saja imigran,” ujar Megawati di hadapan para tamu dan undangan.
Pernyataan itu disampaikan Megawati dalam konteks keprihatinannya terhadap kondisi sosial-politik dan lunturnya semangat kebangsaan di tengah masyarakat saat ini.
Ia menilai banyak pihak kini hanya menyuarakan nasionalisme dan Pancasila sebagai “lip service” belaka tanpa memahami esensi atau sejarah perjuangannya.
Lebih lanjut, Megawati juga menyinggung soal peran perempuan di era modern yang dinilainya banyak terjebak pada aspek penampilan luar.
Ia membandingkan kondisi tersebut dengan tokoh-tokoh perempuan masa lalu seperti Kartini dan Laksamana Malahayati yang disebutnya sebagai pejuang sejati.
“Saya suka kesal pada diri saya melihat kaum perempuan sekarang. Kenapa? Hanya memulas di luarnya saja. Tapi mana, kalau ada seperti Ibu, saya selalu manggilnya Ibu kita Kartini. Laksamana Malahayati, itu bukannya nama, dia adalah Laksamana Malahayati, yang waktu itu menggantikan bapaknya yang terbunuh. Lihat sejarah, lihat sejarah,” ujar Megawati.
“Kita melupakan sejarah, itu makanya Bung Karno pernah bilang, ingat selalu jas merah, jangan melupakan sejarah,” tambahnya.
Megawati juga mempertanyakan kembali narasi sejarah penjajahan selama tiga setengah abad, dan menegaskan pentingnya memverifikasi fakta sejarah secara akademis.
Ia mendorong para menteri, khususnya Menteri Kebudayaan, untuk lebih serius mempelajari dan menyampaikan kekayaan budaya Indonesia secara mendalam.
Ia juga menyoroti
generasi muda
yang dinilainya kurang memahami dan menghargai perjuangan pendiri bangsa.
Menurutnya, regenerasi kebangsaan tidak akan berjalan jika nilai dasar Pancasila tidak ditanamkan sejak dini.
Megawati tak segan melontarkan kritik keras kepada mereka yang hanya menjadikan Pancasila sebagai retorika.
“Jadi kalau kamu hanya lip service dengan Pancasila, kalau saya sih,
go to hell
,” tegas Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu.
Megawati menekankan bahwa menjadi orang Indonesia harus dilakukan dengan penuh kebanggaan dan kesadaran sejarah.
“Saya mau kalau kalian orang Indonesia, jadilah dengan bangga sebagai orang Indonesia, Betul kan?” pinta Ketua Umum PDI-P itu disambut tepuk tangan meriah hadirin.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Kyai Soleh Darat dan Penafsiran Sufistik Ayat Kakbah
Jakarta: Ibadah haji, sebagai puncak perjalanan spiritual umat Islam, menyimpan kedalaman makna yang tak hanya bersifat syariat, tetapi juga hakikat.
Banyak ulama menafsirkan ayat-ayat haji dengan pendekatan fikih yang normatif, namun tokoh-tokoh tasawuf memberikan warna lain: pendekatan sufistik yang mengungkap dimensi batin dari ibadah ini.
Salah satu tokoh penting dalam khazanah tafsir sufistik di Nusantara adalah Kyai Haji Soleh Darat.Kyai Soleh Darat atau lengkapnya K.H. Muhammad Sholeh bin Umar as-Samarani (1820–1903 M) adalah ulama besar dari Semarang yang menjadi rujukan penting dalam pendidikan dan dakwah Islam di tanah Jawa.
Ia dikenal sebagai guru dari para ulama besar seperti Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari, KH Ahmad Dahlan, KH Munawwir Krapyak, dan RA Kartini.
Melalui karya-karyanya dalam bahasa Jawa aksara pegon, ia membumikan ilmu-ilmu Islam, termasuk tafsir, fiqih, dan tasawuf, agar dapat dipahami oleh masyarakat awam.
Salah satu karya monumental beliau adalah Tafsir Faidhur Rahman, sebuah tafsir Al-Qur’an dalam bahasa Jawa dengan pendekatan sufistik yang kuat.
Allah SWT berfirman:
“Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah (Ka’bah) tempat berkumpul dan tempat yang aman bagi manusia. Dan jadikanlah Maqam Ibrahim sebagai tempat salat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, ‘Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang iktikaf, yang rukuk, dan yang sujud.’” (QS. Al-Baqarah: 125)
Dalam Tafsir Faidhur Rahman, Kyai Soleh Darat menafsirkan ayat ini dengan pendekatan sufistik yang mendalam. Beliau menulis dalam bahasa Jawa pegon:
“Lan elinga nalika Ingsun ngedegake Baitullah, yaiku Ka’bah, dadi panggonan bali menungsa, lan panggonan aman… Ing kono ana panggonan shalat, yaiku maqome Nabi Ibrahim. Parintahing Allah marang Nabi Ibrahim lan Nabi Ismail, supaya resiki (resikna) omahing Ingsun, kanggo wong thawaf, wong i’tikaf, wong ruku’, lan wong sujud.”
Terjemahannya:
“Dan ingatlah ketika Aku menjadikan Baitullah, yaitu Ka’bah, sebagai tempat kembali manusia dan tempat yang aman… Di sana terdapat tempat salat, yaitu maqam Nabi Ibrahim. Perintah Allah kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail adalah agar mereka membersihkan rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, iktikaf, rukuk, dan sujud.”
Kyai Soleh menafsirkan “resiki omahing Ingsun” (bersihkan rumah-Ku) bukan sekadar membersihkan bangunan fisik, tetapi mensucikan hati sebagai baitullah batiniah. Hati manusia adalah “rumah Allah” yang harus dibersihkan dari sifat riya’, dengki, tamak, dan cinta dunia, agar layak untuk “dihuni” oleh nur Ilahi.
Lebih lanjut, ia menulis:
“Maqom iku ora mung panggonan tapake Nabi Ibrahim, nanging nuduhake derajat lan martabat iman. Wong kang solat ing kono kudu eling lan nglakoni laku kaya Nabi Ibrahim sing pasrah lan tresna tenan marang Pangeran.”
Terjemah:
“Maqam bukan hanya tempat pijakan Nabi Ibrahim, tetapi menunjukkan derajat dan martabat keimanan. Orang yang salat di sana harus mengingat dan meneladani perjalanan spiritual Nabi Ibrahim yang penuh kepasrahan dan cinta sejati kepada Allah.”
Penafsiran Kyai Soleh Darat mengajarkan bahwa berhaji tidak cukup hanya dengan fisik. Yang lebih utama adalah berhaji dengan hati: menempuh perjalanan ruhani menuju Tuhan, membersihkan hati dari keraguan, kesombongan, dan keterikatan duniawi.
Dalam dunia yang serba cepat dan materialistis, tafsir sufistik beliau mengingatkan kita untuk melambat, merenung, dan kembali pada tujuan hidup sejati: mencari rida Allah.
Zaman boleh berganti, tetapi esensi spiritualitas tetap abadi. Dalam konteks kebangsaan, pesan Kyai Soleh Darat menantang kita untuk menghadirkan “rumah yang bersih” di tengah masyarakat: tempat yang aman, damai, dan menjadi titik kumpul spiritual dan sosial.
Dalam konteks pesantren, tafsir beliau mengajak santri dan kyai untuk tidak hanya mencetak hafidz dan mufti, tetapi juga para salik (penempuh jalan spiritual) yang menebar kedamaian dari hati yang bersih.
Sudahkah kita menjadikan ibadah haji sebagai perjalanan menyucikan hati, bukan sekadar menggugurkan kewajiban?
Sudahkah bait dalam diri kita menjadi tempat yang bersih dan damai bagi cahaya Ilahi? Penafsiran sufistik Kyai Soleh Darat mengajak kita merenung lebih dalam: bahwa Ka’bah bukan hanya di Makkah, tetapi juga di dalam dada setiap insan yang mencari Tuhan.
Mari kita hidupkan kembali semangat Nabi Ibrahim dalam kehidupan sehari-hari—membersihkan diri dari kesombongan, menata ulang arah hidup, dan menegakkan maqam-maqam ruhani dalam dunia yang penuh hiruk pikuk.
Semoga kita tidak hanya menjadi orang yang pernah berhaji ke Tanah Suci, tetapi benar-benar menjadi hamba yang disucikan oleh perjumpaan sejati dengan-Nya.
Oleh: Puji Raharjo Soekarno
Deputi Koordinasi Layanan Haji Dalam Negeri Badan Penyelenggara Haji RI/Ketia Tanfidziyah PWNU Lampung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id(TIN)
-

Suara Mantan Militer Terpecah, Gibran Cetak Rekor
JAKARTA – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi isu pemakzulan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka yang disampaikan oleh Forum Purnawirawan TNI. Menurutnya, pihak yang meributkan hal tersebut adalah orang-orang kampungan.
“Ah itu apa sih. Kita itu harus kompak, gitu saja sekarang. Ini keadaan dunia begini, ribut-ribut begitu kan kampungan itu,” kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 5 Mei.
Dikatakan Luhut, sudah seharusnya semua pihak mendukung penuh pemerintahan Prabowo-Gibran, apalagi di tengah kondisi dinamika global yang tidak menentu. Menanggapi isu pemakzulan dari purnawirawan TNI terhadap Gibran Rakabuming Raka dinilai Sekjen Partai Demokrat, Herman Khaeron sebagai bagian dari dinamika politik perwujudan dari aspirasi masyarakat.
“Aspirasi itu biasa dan harus dihormati. Tapi tentu ada proses hukum dan peraturan perundang-undangan yang harus dilalui,” kata Herman di markas Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu 7 Mei 2025.
Meski begitu dia menegaskan, selama tidak ada pelanggaran atau kesalahan yang dilakukan wapres, tidak ada dasar untuk menindaklanjuti usulan pencopotan tersebut.
Karena itu, Demokrat tidak menanggapi isu tersebut secara serius dan memilih fokus pada agenda lain. Selain itu Herman juga menegaskan partainya ingin berkontribusi dalam menyukseskan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Demokrat lebih baik kita membicarakan hal-hal lain bagaimana undang-undang perampasan, kami akan bedah itu. Terus kemudian tadi bagaimana menyehatkan BUMN, bagaimana meningkatkan perekonomian nasional, itu yang kami bicarakan di sini,” jelasnya.
Pertama dalam Sejarah
Adanya perpecahan di kalangan mantan petinggi militer terkait isu pemakzulan Wapres Gibran Rakabuming Raka merupakan hal pertama di Indonesia. Dalam kalangan mantan petinggi militer itu ada yang membela dan ada juga yang mengkritisi. Pakar komunikasi politik Hendri Satrio mengatakan biasanya purnawirawan TNI biasanya menunjukkan sikap yang relatif solid dalam menyikapi dinamika politik nasional, namun kehadiran Gibran yang masih muda dan dinilai minim pengalaman memunculkan perbedaan tajam di internal mereka.
Ilustrasi Pemakzulan Gibran (Ist)
“Purnawirawan terbelah, ada yang membela, ada yang kritis. Baru kali ini terjadi di Indonesia,” ujar Hensat dalam akun X nya dikutip VOI, Kamis, 8 Mei.
Terbelahnya mantan petinggi militer disebutkan Hensat, bagi purnawirawan yang menyatakan dukungan penuh pada Gibran, menganggapnya sebagai simbol regenerasi dan keterlibatan generasi muda dalam politik. Namun di sisi lain, tak sedikit pula yang mengkritisi langkah politik Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi yang dianggap terlalu mendorong anaknya hingga ke posisi strategis dalam pemerintahan.
“Baru pertama terjadi di Indonesia, ada keterbelahan gegara posisi Wapres. Duh, Negeriku, Negeri Cintaku,” tutup Hensat dengan nada prihatin.
Persatuan Purnawirawan TNI-Polri yang didalamnya terdapat Jenderal (Purn) Agum Gumelar hingga Jenderal (Purn) Wiranto menyatakan sikapnya dalam mendukung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Pengamat politik Rocky Gerung mengatakan isu pemakzulan yang berhembus dan memecah suara mantan petinggi militer merupakan bagian dari legitimasi adanya proses yang cacat dalam konstitusi. “Jadi tidak mungkin pemerintah mengendalikan ingatan publik,” kata Rocky lewat kanal YouTube miliknya, Selasa 6 Mei 2025.
Rocky menilai Prabowo sedang berupaya keras membangun pendekatan baru dalam ekonomi, seperti program makan siang gratis dan penyederhanaan distribusi pupuk bagi petani. Rocky menyebut publik menghargai upaya tersebut, namun tetap menyimpan kerisauan soal legitimasi politik. “Bukan terhadap kebijakan ekonomi Prabowo, tapi terhadap legitimasi yang masih dianggap cacat, yaitu Gibran,” katanya.
Tuntutannya Sudah Terukur
Tuntutan yang disampaikan seratusan pensiunan tentara yang tergabung dalam Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) meminta Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk segera diberhentikan dari jabatannya dinilai tidak keluar dari ideologi Pancasila dan UUD 1945.
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono menegaskan bahwa tuntutan yang disampaikan seratusan pensiunan tentara itu telah terukur dan tidak keluar dari ideologi atau aturan yang dianut bangsa ini.
Suasana halal BI halal Presiden bersama para purnawirawan TNI AD dan keluarga besar TNI-Polri di Balai Kartini Jakarta, Selasa (6/5/2025). (ANTARA/Andi Firdaus)
“Tuntutan itu terukur dan tidak keluar dari aturan Pancasila dan UUD 1945,” katanya.
Pria berkumis ini menambahkan tuntutan dari seratusan para pensiunan tentara merupakan bagian dari aspirasi. Dan dalam aturan demokrasi yang dianut bangsa ini penyampaian aspirasi tidak dilarang dan sah.
Sementara itu Penasihat Khusus Presiden bidang Politik dan Keamanan, Jenderal TNI (Purn) Wiranto menegaskan jika Presiden Prabowo Subianto sangat memahami delapan tuntutan yang disampaikan Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat.
Menurut Wiranto, bagi seorang Prabowo, delapan tuntutan yang disampaikan PPAD itu merupakan masalah yang tidak mudah diselesaikan dengan cepat. Oleh karenanya tuntutan itu perlu dipelajari Presiden Prabowo terlebih dahulu. Selain itu, Wiranto menegaskan delapan tuntutan dari PPAD, tidak serta merta langsung bisa diputuskan oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Indonesia ini memiliki sistem Trias Politika yang memisahkan lembaga Yudikatif, Eksekutif, dan Legislatif. Sistem itu yang membuat kekuasaan presiden terbatas. Banyak bidang yang harus dipertimbangkan Presiden Prabowo sebelum mengambil keputusan. Karena itu, bila ada tanggapan Presiden Prabowo tidak merespons, pernyataan itu keliru,” tandasanya.
-

Semarak HLUN 2025 di Pacitan Ratusan Lansia Nikmati Momen Bahagia di Punung
Pacitan (beritajatim.com) — Pendopo Kecamatan Punung, Senin (26/5/2025), berubah menjadi lautan kebahagiaan saat ratusan lansia berkumpul merayakan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2025. Mengangkat tema “Lansia Bahagia, Indonesia Sejahtera,” peringatan ini tak hanya menjadi ajang seremoni, tapi juga momentum penuh makna dalam memuliakan para sesepuh bangsa.
Sejak pagi, suasana sudah dipenuhi senyum para lansia yang antusias mengikuti senam bersama. Mereka datang dari berbagai kecamatan seperti Punung, Pacitan, Pringkuku, hingga Donorojo. Tak kurang dari 700 undangan hadir, termasuk 250 lansia yang tampak tampil rapi dan bahagia, sebagian diantaranya didampingi keluarga.
Pagelaran Tari Gambyong membuka acara dengan nuansa budaya yang hangat. Dalam laporannya, Plt. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pacitan, Khemal Pandu Pratikna, menyebut kegiatan ini sebagai bentuk nyata kepedulian lintas generasi terhadap kesejahteraan lansia. “Ini ruang pertemuan yang menyenangkan, penuh manfaat, dan sarat nilai sosial,” ujarnya.
Rangkaian kegiatan pun berlangsung meriah. Siswa SMPN 1 Punung membacakan puisi dan surat cinta untuk lansia, disambung penampilan Reog Ponorogo, pertunjukan musik nostalgia, hingga permainan interaktif yang membuat suasana makin akrab.
Di sisi lain, sejumlah layanan digelar untuk menambah manfaat acara. Pemeriksaan kesehatan gratis, donor darah, serta bazar UMKM ikut meramaikan lokasi. Titik puncaknya adalah penyaluran bantuan dari Kementerian Sosial RI melalui Sentra Terpadu Kartini Temanggung senilai lebih dari Rp 363 juta. Bantuan tersebut mencakup kursi roda, tongkat penuntun, paket sembako, nutrisi, hingga perlengkapan perawatan diri untuk ratusan lansia.
Dewi Suhartini, Kepala Sentra Terpadu Kartini, dalam sambutannya menggarisbawahi pentingnya menciptakan lingkungan sosial yang mendukung kebahagiaan lansia. “Bukan sekadar bantuan, tapi bagaimana mereka merasa dihargai, diikutsertakan, dan diakses dalam layanan yang layak,” tuturnya.
Wakil Bupati Pacitan, Gagarin Sumrambah, yang hadir mewakili Bupati, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak. Ia menegaskan bahwa keberpihakan kepada lansia adalah bagian penting dari upaya pengentasan kemiskinan. “Kami ingin memastikan para lansia hidup dengan tenang, sehat, dan tetap memiliki peran,” katanya.
Gagarin juga menyoroti perlunya data lansia yang akurat untuk memastikan bantuan sosial tepat sasaran. “Kami minta OPD bekerja lebih konkret dalam verifikasi dan pemutakhiran data di lapangan,” tegasnya.
Melalui gelaran ini, Pacitan menunjukkan bahwa merawat lansia bukan hanya tentang memberi, tapi juga tentang hadir, menghargai, dan membersamai mereka dalam suka cita. HLUN 2025 pun menjadi bukti bahwa usia lanjut bukanlah penghalang untuk tetap bahagia dan berdaya. (tri/ian)
-

Satpol PP Pamekasan Tertibkan Rombong PKL di Jl Jokotole, Ini Alasannya!
Pamekasan (beritajatim.com) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Damkar Pamekasan, menertibkan sejumlah rombong dan peralatan milik Pedagang Kaki Lima (PKL) yang dibiarkan di sepanjang Jl Jokotole, Pamekasan, Rabu (21/5/2025).
“Penertiban ini kita laksanakan sebagai bentuk penegakan perda, sekaligus upaya menjaga ketertiban umum dan keindahan kota di Pamekasan,” kata Kepala Satpol-PP dan Damkar Pamekasan, Yusuf Wibiseno.
Penertiban fokus di dua titik berbeda di sepanjang Jl Jokotole, tepatnya di depan simpang tiga Jl Kartini. “Jadi penertiban ini mengacu pada Perda Nomor 3 Tahun 2019 tentang Ketertiban Umum, serta Perbup Nomor 101 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Penataan dan Pemberdayaan PKL,” ungkapnya.
“Beberapa yang kita tertibkan di antaranya 3 unit rombong dan alat peraga milik PKL yang lama ditinggal dan tidak terpakai, selanjutnya kami amankan ke kantor untuk didata lebih lanjut. Beberapa di antaranya juga ada rombong yang tidak layak pakai dan dibiarkan menumpuk di tepi jalan,” jelasnya.
Kondisi tersebut membuatnya menerapkan langkah tegas dengan mengamankan beberapa unit rombong maupun alat peraga lainnya. “Semua yang kita amankan dibawa ke kantor Satpol-PP, selanjutnya kita data dan tindak lanjuti sesuai ketentuan,” jelasnya.
“Tidak kalah penting kami sampaikan jika langkah ini sengaja dilakukan sebagai bentuk komitmen untuk melaksanakan sesuai tugas dan tanggungjawab, termasuk melaksanakan amanah perda maupun regulasi yang sudah ditetapkan,” tegasnya.
Karena itu pihaknya mengimbau sekaligus mengingatkan masyarakat, khususnya para PKL agar selalu tertib dan mematuhi berbagai regulasi yang ditetapkan. “Jadi langkah ini sebagai upaya untuk memberikan efek jera, sekaligus mendorong para pedagang agar lebih tertib dan selalu memperhatikan aturan yang ada,” pungkasnya. [pin/kun]
-

Pramono Tegaskan Kebijakan ASN Pemprov Jakarta Naik Transportasi Umum Tiap Rabu Tidak Akan Kendur – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur Jakarta Pramono Anung menegaskan kebijakan untuk para ASN Jakarta pada hari Rabu agar menggunakan transportasi umum tak akan kendur.
Dia memahami bahwa ada pola pikir yang berkembang, bahwa kebijakan ini akan perlahan luntur seiring berjalannya waktu.
“Mereka berpikir pasti gubernurnya abis itu pelan-pelan akan (melunak), enggak. Saya sudah sampaikan di internal,” kata Pramono dalam acara Mata Lokal Fest 2025 yang diadakan Tribun Network, di Hotel Shangrilla, Jakarta, Kamis (8/5/2025).
Dia mengingatkan kepada para ASN di Pemprov Jakarta bahwa siapapun yang melanggar kebijakannya, tak akan ada kenaikan jabatan.
“Bagi siapapun yang melakukan pelanggaran ini selama era kepemimpinan saya minimal 5 tahun ke depan, jangan berharap naik jabatan. Jangan berharap naik jabatan,” kata dia.
Dia bahkan mengatakan jika ada yang masuk ke kantor pada Rabu menggunakan kendaraan pribadi, akan langsung diusir keamanan.
“Dulunya mereka (keamanan) enggak berani. Sekarang mereka berani karena apa? Saya perintahkan kepada semua wali kota, bilangin sekuritinya, mengusirnya atas nama gubernur DKI Jakarta, dan masyarakat kita kalau begitu kan tertib,” tandasnya.
Sebelumnya, Gubernur Jakarta Pramono Anung menjelaskan saat ini tengah menginstruksikan para ASN Pemprov Jakarta untuk menggunakan transportasi publik.
Pramono mengatakan itu setelah menerbitkan Instruksi Gubernur DKI nomor 6 tahun 2025. Dalam Ingub tersebut, para ASN untuk diwajibkan menggunakan transportasi umum setiap hari Rabu.
“Jadi di Jakarta pertama kali ada instruksi gubernur, semua ASN harus naik transportasi umum,” ujar Pram dalam rapat dengan Komisi II DPR RI, di Komplek Parlemen, Senayan, Rabu (30/4/2025).
Aturan tersebut, dikatakan Pram, lantaran agar semua pihak mau menggunakan transportasiumum.
Apalagi saat ini Pemprov Jakarta juga telah memberikan subsidi, dengan menggratiskan tarif kepada 15 golongan termasuk ASN jika menggunakan transportasi umum.
“Kami sedang menggalakkan agar orang mau dan bersedia naik transportasi umum. Kenapa kami lakukan? Sebenarnya saat ini pemerintah Jakarta telah memberikan subsidi bagi 15 golongan itu gratis naik Transjakarta, dalam waktu menengah ke depan, kami mempersiapkan transjabodetabek, kami akan gratiskan kepada 15 golongan,” kata Pram.
Politisi senior PDIP itu juga menyebut, untuk menggaet hati masyarakat secara luas, pihaknya juga telah menggratiskan transportasi publik di hari-hari peringatan nasional.
“Kemarin saat Hari Kartini kami gratiskan untuk perempuan dan pada tanggal kemarin kita juga gratiskan untuk laki-laki dan perempuan. Nanti bulan Juni dan Agustus juga akan kita lakukan,” tandasnya.
-
.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mungkinkah Wapres Gibran Dimakzulkan? Begini Kata Rocky Gerung
GELORA.CO – Pengamat politik Rocky Gerung menegaskan bahwa pemakzulan terhadap Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka secara konstitusi memungkinkan, meskipun secara politik sulit diwujudkan.
Hal ini senada dengan pandangan Mahfud MD, yang menyebut bahwa langkah tersebut bisa dilakukan secara teoritis, namun berat secara politik.
“Memang sulit. Iya, benar. Secara normatif memang dimungkinkan. Kalau Pak Mahfud mengatakan ‘bisa secara teoritis’, ya bukan sekadar secara teoritis, secara normatif normanya ada di dalam konstitusi,” kata Rocky dalam pernyataannya baru-baru ini, dalam diskusi dengan wartawan senior Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Rabu, 7 Mei 2025.
Menurut Rocky, konstitusi Indonesia jelas mengatur tata cara impeachment atau pemakzulan, dengan syarat-syarat yang ketat seperti pengkhianatan terhadap negara, pelanggaran konstitusi, atau tindakan tercela.
“Impeachment itu bukan hal terlarang, dia diatur dalam konstitusi,” tegas Rocky.
Namun, Rocky menekankan bahwa selain aspek hukum, persoalan utama terletak pada kondisi politik di parlemen.
Mengingat mayoritas DPR dikuasai oleh koalisi pemerintahan yang mendukung pasangan Prabowo-Gibran, langkah untuk memakzulkan akan sangat berat secara politik.
“Kalau tidak ada dukungan di DPR, bagaimana? Karena DPR dikuasai mayoritas oleh koalisi kabinet Pak Prabowo, tentu saja prosesnya tidak mudah,” ujar Rocky.
Ia juga menyoroti pernyataan Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam sebuah acara di Balai Kartini yang menyebut dirinya sebagai didikan dari sejumlah tokoh militer senior seperti Wiranto, Hendropriyono, dan Try Sutrisno.
Rocky menilai pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Presiden memahami adanya perbedaan pandangan di kalangan elite senior.
“Bayangkan, presiden sendiri masih menganggap itu senior. Jadi kira-kira Pak Prabowo mau bilang, ‘Senior saya saja berbeda pendapat kok.’ Jadi biasa saja dong,” kata Rocky.
Rocky juga menjelaskan bahwa proses pemakzulan memerlukan dukungan dari partai-partai di DPR, lalu harus melalui Mahkamah Konstitusi untuk dinilai kelayakan hukumnya sebelum dikembalikan ke MPR untuk keputusan final.
“Presiden tahu prinsip-prinsip pemakzulan itu harus diproses DPR. Jumlah partai harus menyetujui, lalu dibawa ke Mahkamah Konstitusi. Mahkamah memeriksa apakah dalilnya masuk akal,” urai Rocky.
Meskipun secara teoritis dan normatif langkah hukum bisa dilakukan, Rocky menilai hambatan terbesar justru terletak pada pihak-pihak yang ingin mendorong pemakzulan. Dibutuhkan pengkondisian politik yang matang agar proses hukum dapat berjalan.
“Isu ini akan terus bertumbuh. Secara teoritis boleh, tapi secara politis mungkin susah. Yang berat justru ada pada pihak yang menginginkan pemakzulan Gibran,” ujarnya.
“Itu bisa terjadi dalam waktu satu minggu, dua bulan, atau tiga bulan. Tapi masalahnya isu ini sudah jadi isu utama yang mengganggu psikologi kepemimpinan presiden,”
/data/photo/2025/05/22/682e8d92e786b.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)