Tragedi Banjir di Bekasi, Bukan Sekadar Siklus 5 Tahunan
Editor
BEKASI, KOMPAS.com
– Hujan deras yang mengguyur wilayah Jabodetabek sejak Senin malam mengakibatkan banjir besar di Bekasi, Jawa Barat.
Sejumlah kawasan yang sebelumnya langganan banjir kembali tenggelam, bahkan kali ini dengan ketinggian air yang lebih ekstrem.
Ribuan warga terdampak, fasilitas umum lumpuh, dan aktivitas masyarakat terhenti.
Lalu, apakah ini hanya siklus lima tahunan, atau ada yang lebih mendalam dari sekadar pola cuaca?
Perumahan Kemang IFI dan Pondok Gede Permai (PGP) menjadi dua lokasi terdampak paling parah.
Di Kemang IFI, air mencapai ketinggian 3,5 meter, menenggelamkan rumah-rumah hingga hanya atapnya yang terlihat.
Warga yang tak sempat mengungsi terjebak di lantai dua rumah mereka, menunggu bantuan datang.
Situasi ini bahkan lebih buruk dibandingkan banjir besar pada 2020.
Berdasarkan siaran langsung akun TikTok @mochimaiza, suasana di lokasi tampak sepi tanpa aktivitas warga.
“Untuk daerah yang lebih tinggi saja, yang biasanya tidak banjir, kali ini kena banjir,” katanya dalam siaran langsung.
Bahkan, banjir kali ini disebut lebih parah dibandingkan peristiwa serupa yang terjadi pada tahun 2020.
Di Perumahan Bekasi Timur Regency 1, Kecamatan Mustika Jaya, ketinggian air berkisar antara 20-30 cm.
Namun, di Jatiasih, lebih dari 11 RW terdampak dengan ketinggian air di beberapa titik melebihi tiga meter.
Camat Jatiasih, Ashari, menyebut banjir di wilayahnya disebabkan oleh curah hujan tinggi serta limpasan air kiriman dari Bogor.
“Pertama di Pondok Gede Permai itu ada tiga sampai empat RW, kemudian di Villa Jatirasa RW 11 dan RW 12, lalu Pondok Mitra Lestari, serta Kemang IFI,” ujarnya.
Pemerintah setempat melakukan evakuasi terhadap kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak.
“Untuk wilayah Jatirasa, kami sudah lakukan evakuasi terhadap satu keluarga yang terdiri dari ibu hamil dan anak-anak, serta beberapa lansia. Mungkin lebih dari 10 orang sudah dievakuasi,” kata Ashari.
Banjir tidak hanya melumpuhkan pemukiman warga, tetapi juga fasilitas penting.
RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Bekasi mengalami pemadaman listrik total akibat panel listrik di Gedung E dan F terendam.
Pasien-pasien di dua gedung tersebut harus dievakuasi ke Gedung A, yang masih mendapat pasokan listrik dari genset.
“Iya sekarang padam total,” ujar Direktur Utama RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi, Kusnanto Saidi.
Namun, ia memastikan pasien tetap mendapat bantuan alat ventilator berkat genset di atas gedung.
“Jadi aman dari banjir,” katanya.
Sementara itu, Stasiun Bekasi juga terdampak. Listrik di stasiun harus mengandalkan genset, menyebabkan eskalator dan lift tidak beroperasi.
Kendati demikian, perjalanan kereta Commuter Line Bekasi atau Cikarang tetap berjalan meskipun genangan air tampak di sekitar stasiun.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Kami imbau selalu ikuti aturan dan arahan petugas serta tetap menjaga keselamatan,” tulis pengumuman @commuterline.
Banjir turut menggagalkan berbagai agenda penting, salah satunya pertandingan Liga 1 antara Persija Jakarta dan PSIS Semarang di Stadion Patriot Candrabhaga.
Air menggenangi area vital stadion, termasuk gardu listrik, ruang ganti pemain, dan akses utama, memaksa panitia menunda pertandingan hingga waktu yang belum ditentukan.
“Penundaan ini akibat fasilitas vital stadion yang terendam air, seperti gardu listrik, ruang genset, ruang ganti pemain, ruang HB, dan beberapa ruang penting lainnya,” demikian keterangan resmi dari Persija.
Lokasi dan jadwal baru pertandingan pun akan diputusan dari PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto menyoroti, banjir besar ini terjadi dengan pola yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yakni 2016 dan 2020.
“Kalau dilihat ini hampir seperti rutinitas lima tahunan. Tahun 2016, 2020, dan sekarang 2025, ritmenya selalu lima tahunan,” ungkapnya.
Namun, banyak pihak menilai bahwa bencana ini bukan sekadar fenomena siklus lima tahunan, melainkan akumulasi dari berbagai faktor, termasuk pengelolaan tata ruang yang buruk, alih fungsi lahan, dan drainase yang tidak memadai.
Pemerintah berupaya mempercepat surutnya air dengan pemompaan dan membuka posko bantuan di berbagai titik.
Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe, menyebut bahwa hampir seluruh kantor kecamatan terdampak banjir telah disiapkan posko, baik untuk pengungsian, kesehatan, maupun dapur umum.
“Hampir seluruh kantor kecamatan terdampak banjir disiapkan posko, baik posko pengungsian, kesehatan, maupun dapur umum,” kata Harris.
Abdul menyampaikan, Pemkot Bekasi memiliki beberapa perahu karet, namun sebagian besar tidak bermesin.
“Kalau perahu karet tidak bermesin, arusnya cukup kuat. Namun, perahu karet dengan mesin, akan bermasalah ketika mendekat ke rumah karena banyak kabel,” ucapnya.
Banjir kali ini adalah pengingat bahwa mitigasi bencana harus lebih dari sekadar reaksi tahunan.
Sebab, jika terus dibiarkan, siapa yang bisa menjamin bahwa lima tahun ke depan tidak akan ada tragedi serupa?
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Karet
-
/data/photo/2025/03/04/67c6a54fc9b84.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
6 Tragedi Banjir di Bekasi, Bukan Sekadar Siklus 5 Tahunan Megapolitan
-

Polri Evakuasi-Salurkan Bantuan Warga Terdampak Banjir di Bekasi-Bogor
Jakarta –
Polri melalui tim Detasemen Perintis turun langsung melakukan evakasi membantu korban banjir di Bekasi dan Depok. Mereka berpatroli untuk memastikan keamanan terhadap lingkungan yang terdampak banjir.
Tim yang berada di bawah Direktorat Samapta Korsabhara pimpinan Irjen Mulia Hasudungan Ritonga mengerahkan peralatan penyelamatan termasuk rantis rescue, perahu karet dengan mesin motor, pelampung, helm rescue, serta mesin penyedot air. Sebanyak 29 personel diterjunkan untuk mengevakuasi warga yang terjebak air di Perumahan Jaka Kencana, Kecamatan Bekasi Selatan.
Selain melakukan evakuasi, petugas juga mendistribusikan bahan pangan kepada warga yang masih bertahan di rumah mereka. Kapolres Metro Depok Kombes Abdul Waras bersama jajaran dan unsur TNI meninjau langsung kondisi banjir di Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatan Bojongsari.
Di daerah ini banjir yang disebabkan meluapnya kali Pesanggerahan merendam puluhan rumah dengan ketinggian air mencapai 150 hingga 200 Cm. Abdul memberikan bantuan berupa 10 dus mi instan dan 10 dus air mineral kepada warga terdampak.
Sementara, Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulisnya menyatakan Polri akan terus hadir untuk membantu masyarakat dalam situasi bencana.
ADVERTISEMENT
`;
var mgScript = document.createElement(“script”);
mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
adSlot.appendChild(mgScript);
},
function loadCreativeA() {
var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
adSlot.innerHTML = “;console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);
if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
googletag.cmd.push(function () {
googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
googletag.pubads().refresh();
});
} else {
console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
var gptScript = document.createElement(“script”);
gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
gptScript.async = true;
gptScript.onload = function () {
console.log(“✅ GPT script loaded!”);
window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
googletag.cmd.push(function () {
googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
googletag.enableServices();
googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
googletag.pubads().refresh();
});
};
document.body.appendChild(gptScript);
}
}
];var currentAdIndex = 0;
var refreshInterval = null;
var visibilityStartTime = null;
var viewTimeThreshold = 30000;function refreshAd() {
var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
if (!adSlot) return;currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate adconsole.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
}var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
entries.forEach(function(entry) {
if (entry.isIntersecting) {
if (!visibilityStartTime) {
visibilityStartTime = new Date().getTime();
console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);setTimeout(function () {
if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
refreshAd();
if (!refreshInterval) {
refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
}
}
}, viewTimeThreshold);
}
} else {
console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
visibilityStartTime = null;
if (refreshInterval) {
clearInterval(refreshInterval);
refreshInterval = null;
}
}
});
}, { threshold: 0.5 });document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
if (adSlot) {
ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
observer.observe(adSlot);
}
});“Polri berkomitmen untuk selalu berada di garda terdepan dalam membantu Masyarakat terdampak banjir. Kami akan terus mengerahkan personel dan peralatan yang diperlukan untuk memastikan keselamatan warga serta mempercepat proses pemulihan pasca-banjir,” kata Dedi melalui keterangan tertulis, Rabu (5/3/2025).
Hujan deras yang mengguyur Jabodetabek sejak Selasa dini hari menyebabkan sejumlah wilayah terdampak banjir. Di Bekasi, genangan terjadi di beberapa kawasan permukiman, termasuk Perumahan Jaka Kencana, dengan ketinggian air bervariasi hingga mencapai 80 Cm di beberapa titik.
Sementara di Depok, luapan Kali Pesanggrahan mengakibatkan banjir di Perumahan Sawangan Asri dan beberapa wilayah di Kelurahan Sawangan Baru, dengan puluhan rumah terendam. Polri dan TNI terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan evakuasi, pendistribusian bantuan, serta pemantauan kondisi di lapangan guna memastikan keamanan dan keselamatan warga.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas guna menghindari risiko lebih lanjut akibat banjir ini.
-

Mau Buka Puasa di Kampung Sebelah, Perahu yang Angkut 6 Orang Tenggelam di Sungai Rawas Sumsel
PALEMBANG – Tim SAR Palembang, Sumatera Selatan, mencari tiga korban yang hilang akibat perahu tenggelam di Sungai Rawas, Musi Rawas Utara, Sumsel.
Kepala Kantor SAR Palembang Raymond Konstain mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan hari ini sekitar pukul 06:00 WIB.
Kejadian berawal pada Senin 3 Maret 2025 sekitar pukul 18.45 WIB. Sebuah perahu getek yang dinakhodai oleh Debi Ariansyah mengangkut enam orang penumpang dari Desa Beringin Makmur II menuju Desa Beringin Makmur I untuk berbuka puasa.
Ketika di dalam perjalanan tiba-tiba perahu getek oleng dan terbalik sehingga mengakibatkan nakhoda dan seluruh penumpang tercebur ke sungai.
Dari kejadian tersebut empat orang atas nama Debi Ariansyah (26/Lk/Nakhoda), Eko Nurdian (31), Ahmad Riduan (28) dan Adis (26) berhasil selamat dengan cara berenang ke tepi sungai.
Sedangkan naas dialami tiga orang penumpang lainnya atas nama Rapik alias Mael (40), Brata (30) dan Iqbal (36) diduga tidak bisa berenang sehingga mengakibatkan tubuh mereka terseret derasnya arus sungai dan seketika hilang tenggelam.
“Saat ini kami bersama dengan Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap korban dan untuk metode pencarian kita lakukan dengan membagi tim SAR gabungan menjadi dua SRU,” katanya.
Adapun SRU pertama melakukan pencarian dengan cara penyisiran permukaan air menggunakan perahu karet dan perahu masyarakat, sedangkan SRU kedua jika dimungkinkan akan melakukan penyelaman di lokasi awal kejadian dan lokasi-lokasi yang dicurigai adanya korban serta dengan menyebarkan informasi kepada masyarakat yang berada di pesisir Sungai Rawas.
“Semoga dengan berbagai upaya ini korban dapat segera ditemukan,” tutup Raymond.
Sementara itu selama berlangsungnya operasi SAR turut melibatkan unsur SAR dari Kantor SAR Palembang Pos SAR Lubuk Linggau, TNI/Polri, Tagana Muratara, BPBD Muratara dan masyarakat.
-

Wamen PU Beberkan Strategi Penanganan Banjir Jadetabek, dari Pengerukan Sedimentasi hingga Normalisasi Sungai
Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti mengungkapkan sejumlah langkah prioritas dalam pembenahan infrastruktur guna mengatasi dan mencegah bencana banjir yang melanda Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek). Hal ini bertujuan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Dalam keterangannya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa (4/3/2025), Diana menekankan bahwa salah satu langkah utama yang harus segera dilakukan adalah pengerukan sedimentasi di jalur sungai setelah banjir Jadetabek surut.
“Yang utama adalah memastikan keselamatan warga terlebih dahulu. Setelah itu, kami akan melakukan pengerukan sedimentasi di sungai untuk mengoptimalkan aliran air,” ujar Diana.
Selain pengerukan sedimentasi, Diana menyoroti pentingnya normalisasi sungai dengan menertibkan permukiman yang menghambat aliran sungai. Namun, ia menegaskan bahwa langkah ini memerlukan kerja sama lintas sektor antara Kementerian Pekerjaan Umum, pemerintah daerah, serta kementerian lainnya.
“Normalisasi sungai perlu dilakukan, tetapi ini tidak bisa dikerjakan oleh Kementerian PU saja. Kami harus berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Saya juga sudah berdiskusi dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, agar rumah-rumah di bantaran sungai bisa direlokasi,” jelasnya.
Dalam upaya penanganan darurat, Kementerian PU telah mengirimkan perahu karet untuk mengevakuasi warga terdampak. Setelah kondisi banjir mulai surut, kementerian akan segera melakukan perbaikan infrastruktur guna memastikan jalur air sungai berfungsi secara optimal.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa banjir yang terjadi pada Selasa (4/3/2025) di wilayah Jadetabek disebabkan oleh banjir kiriman dari Bogor, Jawa Barat. Hujan deras yang mengguyur Kota Bogor pada Minggu (2/3/2025) malam tercatat memiliki intensitas ekstrem, melebihi 110 mm per hari.
BMKG menjelaskan bahwa curah hujan ekstrem tersebut menyebabkan meluapnya Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung. Aliran air yang meluap inilah yang kemudian mengakibatkan banjir bandang di sejumlah kecamatan di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor, hingga akhirnya mengalir ke wilayah hilir, termasuk Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang.
Langkah penanggulangan dan mitigasi banjir yang lebih komprehensif kini menjadi prioritas pemerintah agar kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang.
-

Seorang Tuna Netra Terjebak Banjir di Cawang Jaktim, Begini Cara Petugas Evakuasi – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Seorang tuna netra bernama Laurentius Barus menjadi korban banjir di Jalan Tanjung Sanyang, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (4/3/2025) siang.
Diketahui, banjir di lokasi itu merupakan imbas dari luapan Kali Ciliwung yang berdampak ke sejumlah wilayah di Jakarta.
Saat itu, petugas menerima laporan bahwa ada warga yang terjebak banjir di dalam rumahnya dan kesulitan untuk keluar.
Banjir dengan ketinggian 1 meter lebih yang merendam jalanan permukiman hingga masuk ke rumahnya, membuat pria tuna netra itu tak bisa ke mana-mana.
Ia hanya bisa berdiam diri di rumah sembari menunggu kedatangan tim penyelamat.
Sementara itu, setelah menerima laporan soal kondisi Laurentius yang terjebak di dalam rumahnya, personel Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara segera melakukan upaya evakuasi.
Menggunakan perahu karet, petugas menerjang banjir lalu mendatangi rumah Laurentius.
Sesampainya di sana, petugas mengikatkan tali ke pondasi rumah yang berguna menuntun pria tuna netra itu untuk berjalan menerjang banjir sampai ke atas perahu karet.
Dari video dokumentasi petugas, detik-detik penyelamatan ini tampak dramatis.
Petugas damkar Jakarta Utara awalnya dengan hati-hati memakaikan rompi pelampung ke tubuh Laurentius.
Kemudian, dengan langkah yang pelan tapi pasti, Laurentius dituntun untuk berjalan keluar rumah menuju ke perahu karet yang telah menantinya.
Petugas tetap berada di sampingnya, ketika Laurentius harus melangkah pelan dengan air yang sudah merendam sampai ke dadanya.
Laurentius akhirnya berhasil dinaikkan ke perahu karet dan dibawa petugas ke tempat aman.
Pria berdarah Batak itu pun tak henti-hentinya menebarkan senyum ketika dirinya berhasil dievakuasi dari dalam rumah, naik ke perahu karet, hingga bisa sampai ke tempat yang aman dari banjir.
Kasiops Suku Dinas Penanggung Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara Gatot Sulaeman mengatakan, personel Sudin Gulkarmat Jakarta Utara turut dikerahkan untuk membantu evakuasi warga yang terdampak banjir di Jakarta Timur.
Sejak Selasa pagi, tiga perahu karet Sudin Gulkarmat Jakarta Utara sudah dikerahkan di beberapa titik di Jakarta Timur, dengan pengerahan personel sebanyak 15 orang.
“Saat itu tim penyelamat damkar Jakarta Utara yang membantu wilayah Jakarta Timur mendapatkan informasi bahwasanya ada seorang tuna netra yang terjebak seorang diri di lantai 2 rumahnya atas nama Laurentius Barus,” ucap Gatot.
Gatot bilang, personel yang menyisir lokasi banjir dengan perahu karet pun dikerahkan membantu warga untuk keluar dari rumah yang terendam banjir lebih dari 1 meter menuju ke tempat aman.
Saat itu lah petugas diinformasikan soal keberadaan pria tuna netra tersebut dan segera melakukan evakuasi.
“Mendapatkan informasi tersebut lalu tim Penyelamat Jakarta Utara langsung bergegas meluncur ke rumah korban untuk melakukan evakuasi,” pungkas Gatot.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino
-

Momen Polres Bogor Berjibaku Evakuasi Korban Banjir hingga Bantu Logistik
Bogor –
Polres Bogor Polda Jawa Barat turun langsung membantu penanganan banjir di Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor. Personel Polres Bogor berjibaku naik perahu karet membantu proses evakuasi warga terdampak banjir.
“Begitu terjadi bencana banjir ini, saya telah langsung menginstruksikan jajaran untuk segera terjun ke lokasi membantu masyarakat yang terdampak. Tentunya dengan berkoordinasi, bekerja sama dengan TNI, tim SAR dan unsur-unsur terkait karena ini tugas kemanusiaan,” kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro kepada wartawan, Selasa (4/3/2025).
Foto: Polres Bogor memberikan bantuan dan perhatian khusus kepada warga terdampak banjir. (Dok. ist)
Dilaporkan ada 5.073 kepala keluarga (KK) terdampak banjir sejak Senin (3/3) kemarin. Para anggota Polres Bogor turun langsung membantu warga.
Dari sejumlah video, anggota Polres Bogor tampak berkoordinasi dengan Tim SAR dan petugas gabungan lainnya di lapangan.
Personel Polres Bogor turun ke titik banjir di Gunungputri hingga malam hari. Ada pula petugas Polres Bogor yang membantu anak-anak untuk dievakuasi dari lokasi banjir.
ADVERTISEMENT
`;
var mgScript = document.createElement(“script”);
mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
adSlot.appendChild(mgScript);
},
function loadCreativeA() {
var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
adSlot.innerHTML = “;console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);
if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
googletag.cmd.push(function () {
googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
googletag.pubads().refresh();
});
} else {
console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
var gptScript = document.createElement(“script”);
gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
gptScript.async = true;
gptScript.onload = function () {
console.log(“✅ GPT script loaded!”);
window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
googletag.cmd.push(function () {
googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
googletag.enableServices();
googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
googletag.pubads().refresh();
});
};
document.body.appendChild(gptScript);
}
}
];var currentAdIndex = 0;
var refreshInterval = null;
var visibilityStartTime = null;
var viewTimeThreshold = 30000;function refreshAd() {
var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
if (!adSlot) return;currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate adconsole.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
}var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
entries.forEach(function(entry) {
if (entry.isIntersecting) {
if (!visibilityStartTime) {
visibilityStartTime = new Date().getTime();
console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);setTimeout(function () {
if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
refreshAd();
if (!refreshInterval) {
refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
}
}
}, viewTimeThreshold);
}
} else {
console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
visibilityStartTime = null;
if (refreshInterval) {
clearInterval(refreshInterval);
refreshInterval = null;
}
}
});
}, { threshold: 0.5 });document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
if (adSlot) {
ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
observer.observe(adSlot);
}
});Foto: Polres Bogor memberikan bantuan dan perhatian khusus kepada warga terdampak banjir. (Dok. ist)
AKBP Rio mengatakan banjir di Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, sempat mencapai ketinggian dua meter di beberapa bagian rumah. Polres Bogor beserta anggota TNI dan bantuan Brimob Resimen 3 mengevakuasi warga untuk mengungsi.
“Khusus yang Desa Bojongkulur, ada 5.000 KK yang terdampak yang kita ungsikan. Dan kami telah membuat 3 posko tanggap darurat yang di mana, masing-masing posko kita bangun beberapa dapur umum, mengingat ini bulan suci Ramadan,” jelasnya.
Dalam penanganan banjir ini, petugas juga menyedot genangan menggunakan rumah pompa oleh petugas damkar dan Brimob. Banjir di Vila Nusa Indah 3 mencapai ketinggian 1 meter dan disebabkan luapan Sungai Cikeas.
Sementara banjir di lainnya terjadi di Vila Nusa Indah 1 dan 2 serta Bumi Mutiara. Rumah warga terdampak banjir imbas aliran Sungai Cileungsi.
Foto: Polres Bogor memberikan bantuan dan perhatian khusus kepada warga terdampak banjir. (Dok. ist)
Sebanyak 14 perahu karet dan tim dikerahkan untuk mengevakuasi 4.971 KK yang terdampak banjir di 3 perumahan itu.
“Kami akan terus mencurahkan pikiran dan tenaga untuk membantu para korban yang terdampak karena ini adalah tugas kemanusiaan dan Polri hadir di tengah-tengah masyarakat dan menolong masyarakat,” ujarnya.
(idn/hri)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu
-

Banjir Jabodetabek, Wamen PU Pastikan Tak Ada Tanggul yang Jebol
Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti memastikan bahwa tidak ada tanggul air yang jebol sehingga menyebabkan banjir di sejumlah kawasan di Jabodetabek hari ini, Selasa (4/3/2025).
Informasi ini disampaikan Diana menyusul pengamatan Kementerian Pekerjaan Umum pada sejumlah area yang hari ini digenangi banjir akibat intensitas hujan yang tinggi sejak Senin (3/3/2025) malam.
“Berdasarkan pengamatan kami, itu tidak ada tanggul yang jebol, tetapi volume intensitas hujan itu memang sangat tinggi sekali. Jadi ini meluap, makanya kalau kami harus pompa, airnya mau ditaruh di mana,” ujarnya saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/3/2025)
Diana menyebut kementeriannya akan segera mengaktifkan mesin pompa air ketika genangan banjir mulai surut. Sejauh ini, Kementerian PUt telah terjun ke lapangan untuk membantu evakuasi warga terdampak banjir dengan mengirim perahu karet.
Dia mengatakan Kementerian PU akan segera melakukan pengerukan sedimentasi di sejumlah kali dan sungai. Akan tetapi, tindakan ini dia sebut tidak akan dilakukan sekarang.
“Nanti untuk penanganannya kita akan keruk sedimentasi di sungai itu yang utama harus dilakukan bersama,” ujar mantan Dirjen Cipta Karya itu.
Pemantauan banjir sendiri telah dilakukan Kementerian PU sejak Senin. Dia memberi contoh banjir di Cisarua yang membutuhkan respons dan penanganan berupa penataan kembali rumah-rumah serta izin bangunan di bantaran kali.
Di sisi lain, Diana turut mengamini perlunya normalisasi sungai setelah banjir menggenangi sejumlah area di Jabodetabek hari ini.
“Kami harus bicara dengan pemerintah daerah, dan saya juga sudah bicara sama pak Ara [Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, red] mungkin nanti bisa bantu juga bantu untuk rumah-rumah [di bantaran kali] direlokasi itu salah satu yang mungkin bisa dilakukan,” tuturnya.
Berdasarkan catatan Bisnis, hujan dengan intensitas tinggi sejak beberapa hari belakangan memicu terjadinya banjir di sejumlah kabupaten/kota di Jakarta maupun Jawa Barat.
-

Banjir di Jakarta, Bogor Depok dan Bekasi: Ribuan Jiwa Butuh Makanan hingga Tempat Tinggal Sementara – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Jabodetabek sejak Minggu malam hingga Selasa (4/3/2025) dini hari menyebabkan banjir di beberapa wilayah, termasuk Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Bekasi, dan Kabupaten Bogor.
Meluapnya Kali Ciliwung dan Kali Pesanggrahan memperparah kondisi di wilayah ini, sementara Kali Cimanceri yang meluap mengakibatkan banjir di beberapa kecamatan di Bogor.
Di Jakarta, enam kecamatan terdampak banjir, yaitu Jagakarsa, Pancoran, Pasar Minggu, Pesanggrahan, Jatinegara, Kramat Jati, dan Pasar Rebo.
Sebanyak 823 Kepala Keluarga (KK) atau 2.627 jiwa merasakan dampak banjir, dengan ratusan jiwa terpaksa mengungsi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah turun ke lapangan untuk melakukan asesmen dan kaji cepat.
Di Kabupaten Bogor, banjir melanda Rumpin, Bojong Gede, dan Cisarua. Di Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin, satu rumah dan satu pondok pesantren terendam.
Sementara di Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojong Gede, sebanyak 137 rumah terdampak dengan 547 jiwa yang merasakan dampaknya. Di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, 119 rumah terendam dengan total 423 jiwa terdampak. Hingga saat ini, satu warga dilaporkan hilang akibat terseret arus banjir.
Di Bekasi, banjir merendam beberapa kecamatan, menyebabkan ribuan warga terdampak. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mencatat bahwa banjir melanda 20 titik di 7 kecamatan dengan ketinggian air bervariasi hingga mencapai 3 Meter.Luapan sungai dan tingginya curah hujan memperparah kondisi, dengan laporan rumah yang terendam hingga setinggi 1 meter.
Warga yang terdampak di beberapa titik telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman, sementara upaya bantuan terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Merespons bencana ini, Human Initiative telah berkoordinasi dengan BPBD DKI Jakarta dan BPBD Kabupaten Bogor untuk membantu evakuasi warga terdampak banjir.
Tim rescue telah diturunkan dengan satu unit perahu untuk evakuasi, sementara Mobil Respons dikerahkan untuk mendirikan dapur Air guna menyediakan makanan siap saji bagi para penyintas.
Selain itu, Human Initiative juga melakukan kajian dampak awal untuk menentukan langkah-langkah bantuan selanjutnya.
Saat ini, kebutuhan mendesak yang sangat diperlukan oleh warga terdampak antara lain: Makanan siap santap, selimut dan alas tidur, peralatan kebersihan diri dan rumah, matras dan terpal untuk tempat tinggal sementara.
“Sahabat Inisiator, kita dapat turut membantu dengan berdonasi untuk menyediakan kebutuhan mendesak bagi para penyintas. Setiap bantuan, sangat berarti bagi mereka yang sedang berjuang menghadapi dampak bencana ini,” ujar Tim Disaster Risk Management Human Initiative, Subur Rojinawi.
“Donasi dapat disalurkan melalui Human Initiative untuk membantu penyediaan makanan, tempat tinggal sementara, serta kebutuhan pokok lainnya bagi penyintas banjir di Jabodetabek,” ucap Subur lagi.
Untuk diketahui, volume air terus naik sejak Selasa (4/3/2025) pagi akibat hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya sejak malam sebelumnya.
Selain itu, sejumlah rumah warga tampak terendam hingga atapnya.
Beberapa warga yang masih bertahan di lantai dua rumah mereka terlihat meminta bantuan evakuasi dari petugas BPBD dan tim SAR.
Hingga saat ini, proses evakuasi masih terus dilakukan menggunakan perahu karet.
Pihak BPBD DKI Jakarta telah menyalurkan bantuan darurat berupa makanan siap saji, air mineral, serta obat-obatan untuk warga terdampak.
Posko pengungsian juga telah didirikan di beberapa titik, termasuk di GOR terdekat untuk menampung warga yang harus mengungsi.
Menurut keterangan Kepala BPBD DKI Jakarta, banjir kali ini disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi di wilayah hulu, menyebabkan debit air Kali Ciliwung meluap hingga menggenangi permukiman dan jalan raya di sekitarnya.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat yang berada di daerah rawan banjir untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman serta mewaspadai arus listrik yang masih menyala di beberapa titik untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
-

Akses jalan menuju PGP Bekasi tergenang air 80 centimeter
Warga menyaksikan proses evakuasi korban banjir dari titik depan gedung BPNB di Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa. (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).
Akses jalan menuju PGP Bekasi tergenang air 80 centimeter
Dalam Negeri
Editor: Novelia Tri Ananda
Selasa, 04 Maret 2025 – 16:41 WIBElshinta.com – Akses jalan menuju Pondok Gede Permai (PGP) di Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat tergenang air setinggi 80 centimeter sementara banjir di dalam kawasan perumahan tersebut mencapai lebih dari tiga meter.
“Ketinggian air pada jalan utama menuju Perumahan PGP mencapai 80 centimeter. Kendaraan sudah tidak dapat melintasi,” kata Camat Jatiasih Ashari, Selasa.
Ia mengaku kondisi itu mengakibatkan sejumlah kendaraan milik warga terendam banjir meski ada pula pemilik kendaraan yang sudah mengantisipasi dengan memarkir kendaraan di lokasi aman serta jauh dari pusat banjir.
“Pemilik kendaraan roda empat itu hanya bisa pasrah karena kendaraannya turut terendam banjir dan sudah tidak dapat lagi dipindahkan,” ucapnya.
Petugas gabungan saat ini terus melakukan proses evakuasi warga korban banjir meski terkendala persoalan teknis yakni genangan air telah merendam fasilitas kabel yang menghambat laju perahu karet.
“Untuk evakuasi kita sudah lakukan di wilayah Jatirasa yaitu ada satu keluarga ibu hamil dan anak-anak. Kemudian ada beberapa lansia, mungkin di atas 10 orang sudah dilakukan,” katanya.
Dia juga mengatakan deras arus Kali Bekasi yang memasuki wilayah permukiman turut menyebabkan tim evakuasi menunda sesaat demi keselamatan.
“Tapi yang jadi masalah memang arus Kali Bekasi cukup deras sehingga belum dimungkinkan untuk dilakukan secara manual,” katanya.
Ashari mengungkapkan selain Perumahan PGP, titik banjir terparah lain mencakup Via Jatirasa, Pondok Mitra Lestari dan Kemang Ifi dengan ketinggian air sudah mencapai lebih dari tiga meter.
“Di Kemang IfI di atas semeter. Tapi untuk PGP, Villa Jatirasa dan Pondok Mitra Lestari itu ketinggian rata-rata di atas tiga meter,” katanya.
Musibah ini mengakibatkan lebih dari 10 ribu kepala keluarga (KK) terdampak yang akan dievakuasi seluruhnya ke tempat yang lebih tinggi seperti gedung BNPB dan masjid.
“Ada 11 RW, dengan posisi di atas 10 ribu KK yang terdampak. Mungkin dievakuasi di daerah terdekat yang tidak tergenang kemudian dalam posisi luas, kita koordinasikan ke lingkungan, masjid-masjid dibuka, kemudian kita punya gedung BNPB dipastikan itu juga dimanfaatkan,” kata dia.
Sumber : Antara
-

Bantuan Senilai Rp2 Miliar Disalurkan Kemensos untuk Korban Banjir di Jakarta, Bogor, dan Bekasi – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan Kementerian Sosial (Kemensos) telah menyiapkan bantuan untuk korban banjir di Jabodetabek yang totalnya sebesar Rp2,098 miliar.
Gus Ipul mengungkap bantuan sebesar Rp2 miliar ini nantinya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat di Jabodetabek, khususnya Jakarta, Kabupaten Bogor, dan Bekasi yang terdampak banjir.
Menurut Gus Ipul, bantuan ini sudah disalurkan sejak Senin (3/3/2025) dari Gudang Induk Bekasi.
Dapur umum juga telah didirikan untuk memenuhi kebutuhan pangan para korban banjir.
“Kami sudah menyalurkan bantuan ke area-area yang terdampak banjir Jabodetabek, khususnya Jakarta, Kabupaten Bogor dan Bekasi. Kami juga dirikan dapur umum,” kata Gus Ipul dilansir Kompas TV, Selasa (4/3/2025).
Untuk wilayah Jakarta, Kemensos telah menyalurkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar senilai Rp815,5 juta.
Bantuan tersebut berupa 35.000 paket makanan siap saji, 2.500 paket lauk pauk siap saji, 600 lembar kasur, 600 lembar selimut, dan 300 paket pakaian anak.
Sementara itu, untuk Kabupaten Bogor, Jawa Barat, bantuan tahap pertama mencapai Rp308,5 juta juga telah disalurkan untuk warga terdampak, pada Senin (3/3/2025).
Bantuan itu berupa 500 paket makanan siap saji, 500 paket lauk pauk, 100 lembar kasur, 100 lembar tenda gulung, 150 selimut, 150 paket pakaian anak, dan 150 paket family kit.
Hari ini, Kemensos kembali menggulirkan bantuan tahap kedua senilai Rp 451,1 juta, yang diserahkan ke Desa Bojongkulur Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Bantuan yang diserahkan berupa 2.000 paket makanan siap saji, 200 paket pakaian anak, 300 lembar selimut, 200 lembar kasur, dan 100 paket family kit.
Untuk Kota Bekasi, Kemensos menyalurkan bantuan dengan nilai total Rp 523 juta.
Bantuan ini berupa 2.000 paket makanan siap saji, 100 paket kids wear, 200 lembar selimut, dan 100 lembar kasur.
Tak hanya menyalurkan bantuan berupa kebutuhan dasar para korban banjir, Kemensos juga memberikan bantuan perahu karet untuk membantu proses evakuasi.
“Kami juga mengirimkan 3 unit perahu karet beserta mesin untuk membantu proses evakuasi yang masih berjalan,” ujar Saifullah.
Menko PMK Sebut Evakuasi, Makanan dan Kesehatan Korban Banjir Harus Diprioritaskan
Pemerintah mengambil langkah penanggulangan dalam menangani banjir yang melanda wilayah Jabodetabek. Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno menegaskan bahwa evakuasi warga terdampak menjadi prioritas utama.
“Iya tadi siang, tadi pagi ya saya bersama Kepala BNPB sudah mengundang rapat koordinasi. Yang hadir ada dari penanganan bencana di Provinsi Jawa Barat, Banten, dan juga DKI, serta Basarnas dan BMKG,” ujar Pratikno di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/3/2025).
Ia menjelaskan bahwa pemerintah telah berkoordinasi memastikan lokasi yang membutuhkan bantuan dan pertolongan sesegera mungkin.
“Memang yang kita tangani saat ini adalah penanganan secara cepat untuk penyelamatan masyarakat. Oleh karena itu evakuasi dikerahkan tadi kita sudah koordinasi untuk evakuasi itu, lokasi mana butuh bantuan apa, kita sudah koordinasi,” katanya.
Selain itu, kebutuhan para pengungsi juga menjadi perhatian utama, termasuk penyediaan makanan dan pelayanan kesehatan. Terkait pengungsi, pihaknya kata Pratikno telah berkoordinasi dengan Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
“Terus kemudian juga pengungsian, pengungsian juga demikian. Apa saja yang dibutuhkan, saya sudah koordinasi juga dengan Pak Mensos, Pak Mensos juga sudah turunkan timnya,” katanya.
Selain upaya penanganan langsung, pemerintah juga melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) guna mengurangi curah hujan di wilayah terdampak. Langkah ini dilakukan bekerja sama dengan BMKG dan BNPB.
“Tapi pada saat yang sama, kita juga menambah untuk operasi modifikasi cuaca. karena ini banjir ini masalahnya juga ada di kiriman dari hulu dari hulu, juga di hilirnya sendiri juga hujan terus ya di daerah kawasan Jabodetabek. makanya ini harus dikurangi curah hujan, curah hujannya dikurangi,” katanya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Taufik Ismail)
Baca berita lainnya terkait Banjir di Jabodetabek.