kab/kota: Karet

  • 4 Artis yang Rumahnya Kena Banjir, Ada yang Harus Dievakuasi

    4 Artis yang Rumahnya Kena Banjir, Ada yang Harus Dievakuasi

    Jakarta, Beritasatu.com – Banjir besar melanda Jakarta dan sekitarnya tidak berdampak pada warga biasa, tetapi juga menggenangi rumah selebritas Tanah Air.

    Berikut ini adalah deretan artis yang rumahnya terkena dampak banjir, yang dikutip dari berbagai sumber, Rabu (5/3/2025):

    Rumah Artis Indonesia yang Kebanjiran 

    1. Michella Adlen

    Di posisi pertama, ada Michella Adlen yang rumahnya terendam cukup parah hingga harus dievakuasi bersama kedua anak dan keluarganya menggunakan perahu karet.

    Michella Adlen dan keluarga dievakuasi akibat banjir menghantam kediamannya. – (Beritasatu.com/Instagram)

    Proses evakuasi tersebut terlihat di Instagram-nya, dan Michella mengungkapkan rasa syukurnya setelah berhasil dievakuasi.

    “Alhamdulillah aku dan anak-anak sudah berhasil dievakuasi,” tulis Michella Adlen yang rumahnya kebanjiran.

    2. Baim Wong 

    Suami Paula Verhoeven, Baim Wong, membagikan pengalaman saat rumahnya terendam banjir. Di Instagram, Baim menunjukkan kondisi rumahnya yang dipenuhi air, dengan beberapa barang yang sudah dinaikkan ke atas sofa.

    “Pengalaman kebanjiran pertama kali. Jadi mengerti bagaimana rasanya kehilangan barang-barang elektronik,” ujar Baim.

    Kediaman Baim Wong mengalami kebanjiran. – (Beritasatu.com/Instagram)

    Ia juga mengungkapkan bahwa sofa, kasur, dan karpet rumahnya terkena air banjir.

    3. Parto “Patrio” 

    Pelawak Parto “Patrio” juga terkena dampak banjir. Meskipun air tidak masuk ke dalam rumahnya, jalanan di depan kediamannya terendam banjir. Dalam sebuah unggahan, Parto menunjukkan situasi di luar rumahnya.

    Komplek perumahan Parto Patrio mengalami kebanjiran. – (Beritasatu.com/Instagram)

    “Pagi-siang-sore,” ucapnya menggambarkan keadaan banjir di sekitarnya.

    4. Yuni Shara 

    Artis cantik Yuni Shara juga tidak luput dari musibah banjir. Pada 2020, rumahnya terendam banjir dan ia membagikan momen tersebut di Instagram. 

    Rumah Yuni Shara sempat kebanjiran pada 2020 – (Beritasatu.com/Instagram)

    Dalam foto yang diunggah, Yuni tampak mengenakan hot pants jeans, kaos biru, dan sepatu boots cokelat sambil membersihkan rumahnya yang terendam banjir.

  • Mensos Gus Ipul Pastikan Korban Banjir di Pengungsian Dapat Makanan Sahur dan Buka Puasa – Halaman all

    Mensos Gus Ipul Pastikan Korban Banjir di Pengungsian Dapat Makanan Sahur dan Buka Puasa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul memastikan korban banjir Jabodetabek khususnya para pengungsi mendapatkan layanan dengan baik.

    Kebutuhan pengungsi, kata Gus Ipul, akan terus dipenuhi selama masih ada warga yang membutuhkan bantuan, termasuk makanan berbuka dan sahur.

    “Selama di pengungsian semuanya akan kita cukupi, baik kebutuhan sahur maupun berbuka dan juga kebutuhan lainnya. Selama masih ada di pengungsian, menjadi tanggung jawab kami, baik pemerintah pusat dan pemerintah daerah,” kata Gus Ipul melalui keterangan tertulis, Rabu (5/3/2025).

    Hal tersebut diungkapkan oleh Gus Ipul saat meninjau lokasi pengungsian korban banjir di Bekasi pada Selasa malam (4/3/2025).

    Gus Ipul mengatakan Kementerian Sosial turut mendukung penanganan bencana dengan menyediakan logistik dan shelter bagi warga terdampak.

    “Sampai malam ini cukup banyak (bantuan) yang kita kirim, mulai dari kasur, bantal, obat-obatan, pakaian, makanan siap saji dan tenda. Sebagian lagi kita dukung dengan membuat dapur umum di Kecamatan Jatiasih,” kata Gus Ipul.

    Adapun Kemensos telah menyalurkan bantuan senilai Rp561 juta, yang mencakup 3.500 paket makanan siap saji, 500 lembar selimut, 400 kasur, 100 kidware, 50 paket tenda gulung, serta 3 unit perahu karet untuk mendukung evakuasi warga.

    Selain bantuan logistik, Kemensos juga menyiapkan kebutuhan khusus bagi anak-anak serta layanan psikososial. Ibu hamil dan anak-anak menjadi prioritas dalam pelayanan ini.

  • Kesaksian Para Penghuni Kos Sebelum Ditemukan Jenazah WNA Dalam Toren Air di Bali: Mondar-mandir

    Kesaksian Para Penghuni Kos Sebelum Ditemukan Jenazah WNA Dalam Toren Air di Bali: Mondar-mandir

    TRIBUNJATIM.COM – Kesaksian disampaikan para penghuni kos di Jalan By Pass Ngurah Rai, Jimbaran, Kuta Selatan Badung, Bali.

    Jasad pria diduga Warga Negara Asing (WNA) ditemukan di dalam bak penampungan air di loteng rumah kawasan Pondok Ayanakhu Jl. Bypass Ngurah Rai, Jimbaran, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Selasa (4/3/2025), seperti dikutip TribunJatim.com dari Tribun-Bali.com, Rabu (5/3/2025).

    Sebelum penemuan jasad pria itu, sejumlah saksi mata sempat mendapati berbagai kejadian.

    Salah satunya soal sosok misterius yang terlihat mondar mandir di lokasi kejadian.

    FK (29), seorang penghuni kos mengatakan, tengah malam sebelum kejadian ia melihat ada seseorang mondar-mandir di depan kamar.

    Penemuan jenazah Warga Negara Asing (WNA) menggemparkan warga sekitar, pada Selasa 4 Maret 2025. 

    Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi menjelaskan, bahwa kejadian tersebut bermula saat pemilik kos menghidupkan air keran namun air tidak menyala atau air tidak bisa naik, yang diduga ada permasalahan di alat otomatis dalam tandon air. 

    Saat itu pemilik kos langsung menghubungi tukang tandon air, Ketut, untuk mengecek kondisi tandon air dan membenahi air di atas. Setelah dicek, Ketut melihat dan sempat mengira ada boneka di tandon air. 

    “Awalnya jenazah korban dikira boneka, setelah dicek kembali ternyata memang benar jenazah manusia dan bapak tukang air itu langsung menginformasikan kembali ke tuan rumah,” ungkap Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi. 

    Kasus ini kemudian dilaporkan kepada pihak kepolisian.

    WNA tanpa identitas tersebut kemudian dievakuasi oleh petugas dari Basarnas dan Tim Inafis Polresta Denpasar, serta melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). 

    “Hasil olah TKP menunjukkan, korban ditemukan tanpa busana, ditemukan luka lecet pada lutut kiri, luka lecet pada dada kanan di atas puting susu, luka lecet pada dada kiri bagian bawah, luka lecet pada pinggang kiri,” bebernya.

    “Kemudian kemaluan mengeluarkan cairan, mulut berbusa, serta punggung sudah mengalami lebam mayat dan terdapat pelampung air di bawah kaki ditutupi baju,” jelasnya. 

    Selain itu, polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti berupa kaus warna hijau putih, celana pendek warna abu-abu, sweater warna hitam, leging panjang warna hitam, sepasang sendal karet warna biru dan alat otomatis beserta pelampung di tandon air.

    Ilustrasi. (Tribunnews)

    Sebelum kejadian tersebut, saksi penghuni kos, FK (29) menerangkan, tengah malam sebelum kejadian ia melihat ada seseorang mondar-mandir di depan kamar menggunakan pakaian sweater hoodie warna coklat tua dengan celana panjang dan kepalanya ditutup.

    Orang tersebut sempat berdiri di tangga menghadap ke Utara kurang lebih 5 menit, lalu orang tersebut naik ke atas kurang lebih 30 menit, FK mendengar suara seperti ada barang yang jatuh, namun saat itu ia tidak menghiraukan dan lanjut tidur, keesokan paginya saat ia bangun sudah ramai penemuan jenazah. 

    Sementara itu, saksi penghuni kos lainnya, NT (49), sempat mendengar suara teriakan di atas. 

    Saat itu, karena penasaran, ia langsung naik untuk melihat ke lantai 3.

    Sesampainya di lantai 3, orang-orang kos sudah berkumpul dan sempat ada yang melihat seseorang menggunakan pakaian hitam-hitam di balik pintu balkon, tapi mereka tidak ada yang berani membuka, khawatir orangnya masih ada di balik pintu dan membawa benda tajam. 

    Lalu akhirnya pintu dibuka dan ternyata orang yang dimaksud sudah tidak ada di balkon, namun ada bekas jejak kaki yang kemudian direkam oleh penghuni kos, sekaligus pintu balkon sudah rusak. 

    Selain itu, saksi RV (25) mengaku sempat mendengar ada suara benda jatuh di belakang, yang dikira suara kucing menjatuhkan sesuatu. 

    Saat RV membuka pintu belakang, ia melihat ada kaki orang kurus memakai baju jaket kain, celana panjang, tanpa alas kaki. 

    Saat itu RV reflek menutup kembali pintu tersebut, dan saat mau menutup pintu tiba-tiba orang tersebut mendorong pintu hendak masuk ke dalam, dan RV langsung mengunci pintu dan bersama pacarnya berteriak minta tolong. 

    Kemudian berselang kurang lebih 30 menitan, RV bersama 2 orang lainnya membuka pintu belakang dan sudah tidak ada orang yang dilihat tadi, dan bersama orang-orang penghuni kos kemudian mencoba mencari cari seputaran kosan.

    Saksi SYN (24) teman wanita saksi RV menerangkan, bahwa pacarnya sempat mendengar otak-atik pintu balkon dan pacarnya langsung mengecek pintu balkon tersebut dengan cara membuka sedikit pintu balkon, dan ternyata ada orang dan langsung ditutup pintu balkonnya sekaligus terjadi dorong-dorongan antara pacarnya dan orang tersebut.

    Saat itu RV berteriak menyuruh SYN keluar kamar meminta tolong dan sampai tetangga kos lain keluar dan orang-orang yang kos di bawah juga ada yang keluar dan naik ke atas, lalu pada saat sudah ramai SYN mengecek lagi ke balkon namun orang tersebut sudah kabur. 

    Saat ini TKP sudah dipasang garis polisi untuk kepentingan penyelidikan dan polisi melakukan penyisiran CCTV di seputaran TKP. 

    Jenazah korban dievakuasi ke  Rumah Sakit Umum Pusat Prof. dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar, dan polisi berkoordinasi dengan pihak Imigrasi.

    Berita viral lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Sibuknya Pak RW Dekeu, Rumahnya Terdampak Banjir Paling Parah Tapi Harus Bantu Warga di IKPN Jaksel – Halaman all

    Sibuknya Pak RW Dekeu, Rumahnya Terdampak Banjir Paling Parah Tapi Harus Bantu Warga di IKPN Jaksel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua RW 04 Kelurahan Bintaro Kecamatan Pesanggrahan Kota Jakarta Selatan, Dekeu Karunia, terlihat wara-wiri saat banjir merendam rumah-rumah di Kompleks IKPN Bintaro, Rabu (5/3/2025) pagi.

    Ia terlihat berbicara dengan sejumlah orang secara bergantian.

    Mulai dari Camat hingga petugas Dinas Sumber Daya Air.

    Mulai dari urusan pompa air sampai urusan perahu karet diurusnya.

    Sesekali, ia tampak beristirahat.

    Raut wajahnya tampak lemas.

    “Saya di sini 24 jam (sejak Selasa 5 Maret 2025). Begadang. Lumayan lagi agak greges-greges (demam) begini. Alhamdulillah puasa masih jalan,” ungkap Dekeu di lokasi.

    Meski harus mengurusi warganya yang kebanjiran, Dekeu mengaku masih menjalankan ibadah puasa kemarin dan hari ini.

    Untuk sahur dan buka puasa, Dekeu mengaku membeli.

    “Enggak (dari posko pengungsian), kita iseng saja jajan. Di mobil kita taruh (makanan). Mobil kita taruh duluan di (kampus) Trisakti,” ungkapnya.

    Dekeu mengatakan RW yang dipimpinnya menaungi lima RT.

    Total, kata dia, terdapat 225 rumah yang terendam banjir di wilayahnya.

    “Justru (rumah) saya paling terdampak, di paling ujung. Pinggir tanggul (Sungai Pesanggrahan). Kalau sekarang sih saya lihat posisinya di depan rumah saya (tinggi air) tinggal seperut. Kalau di rumah sih sekarang posisinya lagi dibersihin,” ujar dia.

    Dekeu mengatakan saat ini air telah berangsur surut.

    Sebagian warga juga telah kembali ke rumah untuk membersihkan rumahnya.

    Sementara itu, warganya yang memiliki bayi atau Lansia telah diungsikan ke rumah keluarganya masing-masing sejak Selasa kemarin.

    “Sore ini sih sepertinya bakal surut. Karena posisi 3 pompa dari kemarin 24 jam juga masih beroperasi. Posisi pintu air juga sudah dibuka. Dan mengalirnya cepat juga,” ucap dia.

    “InsyaAllah sih kalau sudah dioperasikan juga, mobil pompanya malah makin membantu. Malah langsung surut itu dia,” ucapnya.

  • Tinjau Korban Banjir di Bekasi, Mensos: Selama di Pengungsian, Kebutuhan Warga Akan Kami Cukupi

    Tinjau Korban Banjir di Bekasi, Mensos: Selama di Pengungsian, Kebutuhan Warga Akan Kami Cukupi

    Tinjau Korban Banjir di Bekasi, Mensos: Selama di Pengungsian, Kebutuhan Warga Akan Kami Cukupi
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Menteri Sosial (
    Mensos
    ) Saifullah Yusuf memastikan para pengungsi yang terdampak
    banjir di Bekasi
    mendapatkan layanan dengan baik, sesuai dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto.
    Mensos yang akrab disapa Gus Ipul itu menegaskan, kebutuhan para pengungsi akan terus dipenuhi selama mereka masih memerlukan bantuan.
    “Selama (warga) di pengungsian, semua (kebutuhan) akan kami cukupi, baik sahur maupun berbuka dan juga kebutuhan lainnya,” katanya dalam siaran pers, Rabu (5/3/2025). 
    Ia juga menyatakan bahwa selama warga masih berada di pengungsian, mereka menjadi tanggung jawab pemerintah, baik pusat maupun pemerintah daerah (pemda).
    Pernyataan tersebut disampaikan Gus Ipul saat meninjau lokasi pengungsian
    korban banjir
    di Bekasi bersama Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, Selasa (4/3/2025) malam. 
    Ia menambahkan, Kementerian Sosial (Kemensos) juga mendukung penanganan bencana dengan menyediakan logistik dan
    shelter
    bagi warga terdampak.
    “Sampai malam ini cukup banyak (bantuan) yang kami kirim, mulai dari kasur, bantal, obat-obatan, pakaian, makanan siap saji dan tenda. Sebagian lagi kami dukung dengan membuat dapur umum di Kecamatan Jatiasih,” jelas Gus Ipul.
    Kementerian Sosial (Kemensos) telah menyalurkan bantuan senilai Rp 561 juta yang terdiri dari 3.500 paket makanan siap saji, 500 selimut, 400 kasur, 100
    kidware
    , 50 paket tenda gulung, serta tiga unit perahu karet untuk mendukung proses evakuasi warga terdampak banjir.
    Selain bantuan logistik, Kemensos juga menyediakan kebutuhan khusus bagi anak-anak serta layanan psikososial. Ibu hamil dan anak-anak menjadi prioritas utama dalam pelayanan ini.
    Pada kesempatan yang sama, Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, terdapat dua titik utama pengungsian di Kota Bekasi. Salah satunya berada di Gudang BNPB yang saat ini menampung sekitar 600 jiwa dari 297 kepala keluarga (KK).
    Ia juga menjelaskan bahwa banjir di Kota Bekasi termasuk dalam kategori cukup tinggi dibanding wilayah lain di Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek).
    Untuk mengurangi dampaknya, BNPB telah melakukan upaya modifikasi cuaca.
    Suharyanto menambahkan, kondisi banjir di beberapa wilayah Jabodetabek mulai membaik berkat kerja sama berbagai pihak dalam upaya penanganan bencana.
    Dia berharap, kolaborasi dan sinergi tersebut dapat mempercepat penanggulangan bencana banjir, khususnya di Bekasi dan wilayah terdampak lainnya. 
    “Dengan kerja sama semua pihak, khususnya dari Bapak Mensos Gus Ipul yang langsung turun ke lapangan, mudah-mudahan (banjir) di Kota Bekasi segera terselesaikan,” kata Suharyanto.
    BNPB juga mengerahkan personel untuk mengevakuasi warga yang masih terjebak banjir, bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri). 
    Selain itu, Tagana dan relawan turut membantu dalam pendirian dapur umum serta layanan kesehatan di lokasi pengungsian.
    Salah satu pengungsi asal Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Eka Putri (40), mengaku bersyukur atas bantuan yang diterima.
    “Senang mendapat penanganan yang baik, seperti makanan, minuman, dan obat-obatan. Alhamdulillah ini sangat membantu,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 7 Kecamatan di Bekasi Terendam Banjir, Ini Upaya Penanganan Kementerian PU

    7 Kecamatan di Bekasi Terendam Banjir, Ini Upaya Penanganan Kementerian PU

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melaporkan terdapat tujuh kecamatan di wilayah Kota Bekasi terdampak banjir akibat tingginya curah hujan.

    Menteri PU Dody Hanggodo menjelaskan, berdasarkan data Satgas Tanggap Darurat Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, tujuh Kecamatan yang terdampak banjir itu di antaranya berlokasi di Kecamatan Bekasi Timur dan Bekasi Utara.

    Kemudian, banjir juga menggenangi Kecamatan Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede, hingga Kecamatan Rawalumbu.

    “Banjir yang terjadi di Kota Bekasi akibat curah hujan ekstrem sejak Senin [3/3/2025] yang menyebabkan sungai-sungai di Kota Bekasi meluap dan menggenangi permukiman warga serta beberapa fasilitas umum,” jelas Dody dalam keterangan resmi, Rabu (5/3/2025).

    Adapun, kondisi di lapangan hingga 4 Maret 2025, banjir belum kunjung surut. Bahkan, di beberapa lokasi banjir tersebut menyebabkan adanya pemadaman listrik.

    Dody menjelaskan, saat ini pihak berwenang masih dalam tahap melakukan evakuasi warga dan melakukan pendataan korban serta melengkapi fasilitas umum yang terdampak.

    “Kami terus memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan masyarakat terdampak. Kementerian PU akan memberikan dukungan penuh dalam menangani dampak banjir di Bekasi,” tambah Dody.

    Sebagai langkah lanjutan, Kementerian PU melakukan koordinasi dengan BPBD Kota Bekasi serta survei ke lokasi terdampak bencana untuk membantu langkah-langkah tanggap darurat guna mengurangi dampak bencana dan memastikan keselamatan masyarakat terdampak. 

    Selain memobilisasi perahu karet, Tim BPPW Jawa Barat juga telah mendirikan tenda darurat di lokasi pengungsian daerah Kemang Pratama. Di lokasi tersebut sudah terpenuhi sanitasi, tetapi masih membutuhkan kebutuhan air bersih. Saat ini Tim Tanggap Darurat Cipta Karya telah memobilisasi 1 unit mobil tangki air dan 2 unit hidran umum untuk di lokasi pengungsian.

    Dukungan juga diberikan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PU dengan menurunkan alat berat berupa 6 unit dump truck beserta 4 pompa air berkapasitas 250 liter/detik serta sandbag sebanyak 250 di Kemang Pratama dan 500 sandbag di daerah Rawalumbu Kota Bekasi.

    Kementerian PU bersama dengan instansi terkait terus memantau kondisi di lapangan dan memastikan proses penanganan berjalan dengan baik. Identifikasi lanjutan akan dilakukan untuk memetakan kebutuhan penanganan jangka menengah, terutama di wilayah aliran Sungai Bekasi.

  • Banjir Bekasi, PKB Minta Pemerintah Selesaikan Sodetan Kali Bekasi – Page 3

    Banjir Bekasi, PKB Minta Pemerintah Selesaikan Sodetan Kali Bekasi – Page 3

    Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, menyatakan bahwa penyebab banjir di Bekasi bukanlah karena tanggul yang jebol, melainkan akibat intensitas hujan yang sangat tinggi. Hal ini disampaikan Diana saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Selasa (4/3/2025).

    “Berdasarkan pengamatan kami, tidak ada tanggul yang jebol. Namun, volume intensitas hujan memang sangat tinggi, sehingga menyebabkan sungai meluap,” ungkap Diana.

    Diana menambahkan bahwa saat ini Kementerian Pekerjaan Umum menunggu banjir surut sebelum melakukan upaya pemompaan atau penyedotan air. “Jika kita memompa sekarang, airnya mau ditaruh di mana? Kita tunggu surut dulu,” jelasnya.

    Sebagai langkah penanganan darurat, Kementerian PU telah mengirimkan perahu karet dan alat penyelamatan lainnya untuk membantu evakuasi penduduk yang terdampak banjir. “Prioritas utama adalah mengamankan penduduk. Selanjutnya, kami akan melakukan pengerukan sedimentasi di sungai sebagai upaya pencegahan banjir di masa depan,” tegas Diana.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi sebelumnya menyebutkan, hujan deras yang turun sejak Senin (3/3/2025) malam menjadi pemicu banjir yang mengepung kota tersebut.

    “Dipicu hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung dalam durasi lama di wilayah hulu Kali Bekasi dan wilayah Kota Bekasi sejak sore hingga malam hari mengakibatkan peningkatan debit air dan menyebabkan banjir di beberapa wilayah Kota Bekasi pada hari Senin, 03 Maret 2025, Pkl. 23:07 WIB,” demikian keterangan dari BPBD Kota Bekasi seperti yang dikutip, Selasa (4/3/2025).

    Sementara, menurut data sementara Pemerintah Kota Bekasi, jumlah korban terdampak banjir Bekasi mencapai 16.000 jiwa, dengan 5.000 jiwa di antaranya telah mengungsi.

    Sebelumnya, BPBD Kota Bekasi menyebut sedikitnya 20 titik banjir terjadi di delapan kecamatan, antara lain Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede dan Rawalumbu.

     

  • Mensos dan Wamensos Bantu Siapkan Makan Sahur untuk Korban Banjir Bekasi

    Mensos dan Wamensos Bantu Siapkan Makan Sahur untuk Korban Banjir Bekasi

    Mensos dan Wamensos Bantu Siapkan Makan Sahur untuk Korban Banjir Bekasi
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com 
    – Menteri Sosial (
    Mensos
    ) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bersama Wakil Menteri Sosial (
    Wamensos
    ) Agus Jabo Priyono turun langsung untuk membantu korban
    banjir
    di Bekasi.
    Mereka bahkan ikut menyiapkan sahur bagi para
    korban banjir
    di Dapur Umum Kantor Kelurahan Jatiasih pada Selasa (4/3/2025) malam.
    Kehadiran keduanya bertujuan memastikan pelayanan makanan bagi korban banjir tetap optimal meskipun dalam suasana puasa
    Ramadhan
    .
    “Khusus di Bekasi, ada sekitar 1.600 kepala keluarga (KK) terdampak atau 11.000 jiwa. Alhamdulillah, bisa didukung keperluan dasarnya, ada yang kami dukung (melalui) makanan siap saji, ada juga lewat dapur umum,” kata Gus Ipul melalui siaran persnya, Rabu (5/3/2025).
    Adapun dapur umum di Jatiasih melayani 1.500 bungkus makanan untuk sahur dan berbuka.
    Terdapat tiga posko pengungsian, dengan yang terbesar berada di Gudang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang menampung sekitar 500 pengungsi. Sebagian warga lainnya memilih mengungsi secara mandiri.
    Sebagai bentuk dukungan terhadap korban banjir, Kementerian Sosial (
    Kemensos
    ) telah menyalurkan bantuan senilai Rp 561 juta.
    Bantuan tersebut mencakup 3.500
    paket makanan
    siap saji, 500 lembar selimut, 400 lembar kasur, 100
    kidware
    , 50 paket tenda gulung, dan tiga unit perahu karet.
    Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Bekasi, Madi, menyebutkan bahwa 46 personel telah diterjunkan untuk mendukung posko dapur umum.
    “Dari jumlah tersebut, 27 personel bertugas di Dinas Sosial Kota Bekasi, sementara 19 lainnya di Kantor Kelurahan Jatiasih. Tagana sudah mendistribusikan makanan berbuka puasa. Yang tidak berpuasa pun tetap kami suplai,” ujarnya.
    Gus Ipul juga menyampaikan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto terus memantau perkembangan bencana banjir di Jabodetabek dan memberikan arahan kepada instansi terkait untuk memastikan layanan ke warga berjalan dengan baik.
    “Tentu Presiden Prabowo memantau, melihat, dan memberikan arahan-arahan yang diperlukan,” katanya.
    Terakhir, Gus Ipul juga megucapkan terima kasih kepada relawan yang sudah membantu penanggulangan bencana banjir
    “Saya ingin berterima kasih (atas) dukungan para relawan yang terlatih dan bekerja sama dengan baik,” ucapnya.
    Sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung dalam durasi lama menyebabkan peningkatan debit air sungai dan banjir di beberapa wilayah di Jabodetabek.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Diskresi Polisi Karena Banjir, 400 Pengendara Motor Bekasi Masuk Tol ke Jakarta – Page 3

    Diskresi Polisi Karena Banjir, 400 Pengendara Motor Bekasi Masuk Tol ke Jakarta – Page 3

    Sementara itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bersama wakilnya, Agus Jabo Priyono turun langsung ikut menyiapkan sahur bagi para korban banjir di dapur umum Kantor Kelurahan Jatiasih, Kota Bekasi, Selasa (4/3/2025) dini hari. Kehadiran keduanya bertujuan memastikan pelayanan makanan bagi korban banjir tetap optimal meskipun dalam suasana puasa Ramadan.

    “Khusus di Bekasi, ada sekitar 1.600 Kepala Keluarga (KK) terdampak, dengan 11.000 jiwa. Alhamdulillah, bisa didukung keperluan dasarnya, ada yang kita dukung (melalui) makanan siap saji, ada juga lewat dapur umum,” kata Gus Ipul seperti dikutip dari siaran pers.

    Gus Ipul menjelaskan, dapur umum di Jatiasih melayani 1.500 bungkus makanan untuk sahur dan berbuka. Guna melayani tiga posko pengungsian, dengan yang terbesar berada di Gudang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang menampung sekitar 500 pengungsi dan sebagian warga lainnya memilih mengungsi secara mandiri.

    Diketahui, sebagai bentuk dukungan terhadap korban banjir, Gus Ipul mengungkap Kementerian Sosial juga telah menyalurkan bantuan senilai Rp 561 juta. Bantuan tersebut mencakup 3.500 paket makanan siap saji, 500 lembar selimut, 400 lembar kasur, 100 kidware, serta 50 paket tenda gulung. Lalu ada juga 3 unit perahu karet.

  • Mensos Gus Ipul Tinjau Langsung Lokasi Pengungsian Banjir Bekasi: Semua Kebutuhan Pengungsi Akan Terpenuhi – Page 3

    Mensos Gus Ipul Tinjau Langsung Lokasi Pengungsian Banjir Bekasi: Semua Kebutuhan Pengungsi Akan Terpenuhi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Banjir yang melanda Bekasi membuat Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) langsung turun tangan. Didampingi Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, Gus Ipul meninjau lokasi pengungsian pada Selasa malam (4/3/2025).

    Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan para pengungsi mendapatkan layanan dengan baik, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Kementerian Sosial (Kemensos) mendukung penanganan bencana dengan menyediakan logistik dan shelter bagi warga terdampak,” tegas Gus Ipul.

    Sampai malam itu, Kemensos telah mengirimkan bantuan yang cukup banyak, termasuk kasur, bantal, obat-obatan, pakaian, makanan siap saji, dan tenda. Untuk menjamin kebutuhan makanan, Kemensos juga mendirikan dapur umum di Kecamatan Jatiasih.

    Total bantuan yang disalurkan mencapai Rp 561 juta, mencakup 3.500 paket makanan siap saji, 500 lembar selimut, 400 kasur, 100 kidware, 50 paket tenda gulung, serta 3 unit perahu karet untuk mendukung evakuasi warga.

    Tak hanya logistik, Kemensos juga menyiapkan kebutuhan khusus bagi anak-anak serta layanan psikososial. Ibu hamil dan anak-anak menjadi prioritas dalam pelayanan ini.

    “Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat yang terdampak bencana,” ujar Gus Ipul.