kab/kota: Karet

  • Keluarga Bocah yang Hanyut di Tebet Sebut Ada Kejanggalan saat Proses Evakuasi – Halaman all

    Keluarga Bocah yang Hanyut di Tebet Sebut Ada Kejanggalan saat Proses Evakuasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang bocah berusia 2 tahun di Gang Perintis, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan tewas setelah hanyut terseret arus banjir saat dievakuasi.

    Korban hanyut setelah perahu yang dipakai untuk evakuasi korban dan keluarganya terbalik.

    Terbaru ini, tante korban, Siti Mulatifah (32) merasa ada kejanggalan saat proses evakuasi yang dilakukan oleh petugas Damkar.

    Mengutip TribunJakarta.com, ia menyebutkan bahwa korban tak diberi jaket pelampung ketika dievakuasi menggunakan perahu karet.

    “Arusnya deras. Terus juga nggak dikasih pelampung,” kata wanita yang biasa disapa Tifah itu saat diwawancarai di rumah duka di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (5/3/2025).

    Ia juga menuturkan, semua korban banjir tak diberikan jaket pelampung.

    Tifah menuturkan, jaket pelampung hanya digunakan oleh petugas damkar.

    “Jadi yang pakai pelampung itu damkarnya, sedangkan yang korban nggak dikasih. Awal sebelum kejadian kan aku dulu (dievakuasi), aku juga nggak dikasih pelampung,” ungkap dia.

    Sementara itu, paman korban, Faisal Bahri (29) mengatakan bahwa petugas Damkar mengevakuasi korban banjir tanpa sepengetahuan warga setempat.

    Menurutnya, petugas Damkar mengambil jalur evakuasi yang salah, sehingga melawan arus dan mengakibatkan perahu karet terbalik.

    “Biasanya warga yang evakuasi, karena mereka yang tahu medannya. Tapi ini dari damkar evakuasi tanpa konfirmasi dulu, akhirnya lawan arus. Yang disayangkan, nggak ada pelampung buat korban,” ujar Faisal.

    Pihak keluarga korban pun meminta Gubernur Jakarta, Pramono Anung untuk mengevaluasi kinerja petugas Damkar.

    Siti Mulatifah pun menyampaikan hal tersebut langsung ke Pramono yang saat itu tengah melayat ke rumah duka, Rabu (5/3/2024) pagi.

    Ia menuturkan, Pramono terkejut saat mengetahui bahwa petugas damkar tidak menyediakan jaket pelampung saat proses evakuasi.

    “Terkejut lah, kenapa pas kejadian itu tidak dikasih pelampung, tidak disediakan pelampung. Kan harusnya kalau banjir sediain pelampung lebih dari lima untuk yang dievakuasi,” ungkap Latifah, dikutip dari TribunJakarta.com.

    Diwartakan sebelumnya, Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Selatan, Syamsul Huda menuturkan, korban ditemukan tak jauh dari rumahnya di Gang Perintis, Kelurahan Kebon Baru, Tebet.

    “Korban sudah berhasil ditemukan dan dievakuasi pukul 01.00 WIB tidak jauh dari titik awal korban terbawa arus,” ucapnya, Rabu (5/3/2025).

    Korban hanyut terseret banjir pada Selasa (4/3/2025).

    Saat itu, korban dan keluarganya tengah dievakuasi menggunakan perahu karet.

    “Saat dalam perjalanan menuju tempat evakuasi, perahu terbalik akibat arus deras dari Gang Perintis,” ucap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji.

    Tiga orang hanyut terbawa arus.

    Dua di antaranya berhasil diselamatkan kembali, tapi satu korban hilang.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Bocah Tewas Terseret Banjir di Tebet, Keluarga Kuak Kejanggalan Saat Evakuasi: Tak Dikasih Pelampung

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim)

  • Bocah yang Terseret Banjir di Tebet Tak Diberikan Pelampung Saat Dievakuasi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Maret 2025

    Bocah yang Terseret Banjir di Tebet Tak Diberikan Pelampung Saat Dievakuasi Megapolitan 6 Maret 2025

    Bocah yang Terseret Banjir di Tebet Tak Diberikan Pelampung Saat Dievakuasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – A (3), bocah yang tewas saat evakuasi banjir di Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, tidak diberikan pelampung oleh petugas ketika sedang dievakuasi.
    Siti (32), tante A, mengatakan, saat dievakuasi dirinya juga tidak diberikan pelampung oleh petugs.
    “Jadi yang pakai pelampung itu Damkarnya. Sedangkan yang korban enggak dikasih. Awal sebelum kejadian kan aku dulu (dievakuasi), aku juga enggak dikasih pelampung,” kata dia, Rabu (5/3/2025).
    Padahal, pada saat itu, terdapat empat orang yang berada di atas perahu karet untuk dievakuasi.
    “Kan itu arusnya besar. Jadi tuh yang harusnya perahu maju, itu mundur. Mundur, kehantam tembok, jadi terbalik karena terbawa arus,” tambah dia.
    Saat itu, posisi A sedang berada di pelukan ibunya.
    Namun, tiba-tiba perahu yang mereka tumpangi terbalik dan membuat A lepas dari pelukan ibunya. 
    Siti berharap agar hal serupa tidak terjadi lagi dan tidak memakan lebih banyak korban.
    “Saya sih cuma kasih pesan saja biar ke depannya lebih baik lagi. Biar tidak ada korban lagi. Sama ya korban harus pakai pelampung biar lebih aman,” tambah dia.
    Sebelumnya, bocah berinisial A (3), hanyut saat petugas melakukan evakuasi terhadap lima korban terdampak banjir di Kebon Baru, Jakarta Selatan, Selasa (4/3/2025).
    Kapolsek Tebet Kompol Murodih mengatakan, A hanyut ketika perahu karet yang dia dan empat orang lainnya naiki terbalik.
    “Saat sedang melakukan evakuasi, perahu karet terbalik karena kencangnya arus di sungai,” kata Murodih dalam keterangannya, Selasa (4/3/2025).
    Murodih menyebut, kejadian itu tepatnya terjadi di Jalan Gg. Perintis RT 10/10, Kebon Baru.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Usai Beri Bantuan Korban Banjir, BNPB Tinjau Jalan Ambles di Kawasan Batutulis – Page 3

    Usai Beri Bantuan Korban Banjir, BNPB Tinjau Jalan Ambles di Kawasan Batutulis – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meninjau lokasi jalan ambles di kawasan Batutulis, Kota Bogor, Rabu (5/3/2025).

    Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati mengatakan pihaknya telah melaksanakan operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi curah hujan di wilayah Jabodetabek. Sehingga potensi longsor dan banjir dapat diminimalisir.

    “Modifikasi cuaca ini berlangsung dari 4 Maret hingga 8 Maret 2025, dengan harapan dapat menurunkan intensitas cuaca buruk di wilayah terdampak,” ujar Raditya didampingi Komisi VIII DPR RI.

    Khusus Kota Bogor, lanjut Raditya, BPNB menyalurkan bantuan berupa uang senilai Rp 150 juta dan beberapa barang seperti chainsaw sebanyak 3 unit, terpal 100 lembar, tenda 4×4 meter sebanyak 2 unit, selimut 100 paket, makanan siap saji 250 paket, lampu portabel 2 unit, perahu karet 2 unit, serta matras 100 paket.

    Raditya mengatakan bantuan ini merupakan instruksi langsung dari Kepala BNPB untuk Kota Bogor. Tujuannya, untuk mengurangi beban pemda, termasuk dalam sosialisasi mitigasi bencana di daerah yang berpotensi terdampak.

    “Bantuan ini menjadi bentuk komitmen kita dalam upaya pencegahan bencana. Kami siap membantu lagi jika diperlukan dukungan. Namun, kita juga harus meningkatkan kewaspadaan,” tutup Raditya.

    Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan bantuan tersebut bisa langsung dipergunakan untuk keperluan penanganan bencana di Kota Bogor.

    “Bogor ini setiap tahun mengalami sekitar 1.000 bencana, yang sebagian besar disebabkan oleh hujan. Kali ini hujan terjadi di hulu Sungai Ciliwung. Ada dua lokasi krusial, yaitu longsor yang menelan korban balita dan jalan ambles di kawasan Batutulis,” jelas Dedie.

    Dedie menerangkan Jalan Saleh Danasasmita, sambung Dedie, merupakan akses utama bagi warga di Kecamatan Bogor Selatan. Setelah jalan tersebut ambles, akses lalu lintas warga terganggu. Termasuk menuju Stasiun Batutulis.

    “Untuk itu, kami mohon untuk segera diperbaiki. Sebab, kawasan Batutulis ini sebelumnya masuk dalam proyek strategis nasional dengan pembangunan double track,” ungkapnya.

     

  • Cuaca Besok Jumat 7 Maret 2025: Jabodetabek Pagi Hari Diprediksi Berawan – Page 3

    Cuaca Besok Jumat 7 Maret 2025: Jabodetabek Pagi Hari Diprediksi Berawan – Page 3

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangerang menyatakan, masih ada 11 titik banjir di Kota Tangerang hingga Rabu pagi ini (5/3/2025). Jumlahnya berkurang dibandingkan kemarin, Selasa, 4 Maret 2025 yang mencapai 14 titik.

    “Alhamdulillah sudah berkurang (titik banjir), tapi masih ada warga yang terdampak,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Tangerang, Ubaidillah Ansar, saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (5/3/2025).

    Titik banjir yang masih ada, berada di permukiman yang bersebelahan dengan aliran Kali Angke, sebab alirannya masih meninggi di atas 3 meter.

    “Memang ada 11 titik yang masih terdampak, mudah-mudahan bila tidak ada kiriman air dari hulu lagi, dan cuaca cerah, nanti siang sudah surut,” kata Ubaidillah.

    Ke-11 titik banjir tersebut berada di 4 kecamatan, yakni Ciledug, Cipondoh, Karang Tengah, dan Pinang. Untuk Cipondoh, terparah berada di Kampung Candulan, Kelurahan Petir, sejumlah rumah masih terendam hingga 1 meter.

    Begitu juga unuk perumahan Ciledug Indah, juga masih terendam dengan ketinggian berangsur surut. Makanya, sejumlah petugas masih siaga di lokasi kejadian, beserta perahu karet untuk keperluan evakuasi.

    Pada Selasa, 4 Maret 2025, 14 titik di wilayah Kota Tangerang terendam banjir, hingga ketinggian 1,5 meter. Berbagai upaya penanganan dan penyaluran bantuan untuk warga terdampak pun dilakukan.

    Seperti pemberian 2.000 paket nasi, selimut, bantal, kasur, serta obat-obatan. Pompa otomatis dan juga pompa mobile, disiagakan, untuk menyedot air limpahan dari aliran Kali Angke ataupun Sungai Cisadane.

  • 5 Fakta Banjir Rendam Lapas Cikarang hingga Sel Napi Ikut Tergenang

    5 Fakta Banjir Rendam Lapas Cikarang hingga Sel Napi Ikut Tergenang

    Bekasi

    Luapan air Kali CBL (Cikarang-Bekasi-Laut Jawa) menyebabkan sejumlah wilayah di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terendam banjir. Lapas Kelas IIA Cikarang menjadi satu yang terdampak banjir.

    Banjir yang merendam Lapas Cikarang ini terjadi pada Selasa, 4 Maret 2025 malam. Para narapidana (napi) dipindahkan imbas lapas terendam banjir.

    Ketinggian air banjir pada bagian depan Lapas Cikarang mencapai selutut orang dewasa. Air banjir juga menggenangi sel napi hingga mereka dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi.

    Simak berikut fakta-fakta terkait banjir yang merendam Lapas Cikarang yang dirangkum detikcom, Kamis (6/3/2025).

    1. Para Napi Dipastikan Aman

    Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Impias), Mashudi, meninjau langsung ke lokasi banjir Lapas Cikarang dan Bapas Cikarang yang letaknya bersebalah itu pada Selasa (4/3) malam. Pengecekan dilakukan untuk memastikan keamanan dan keselamatan para warga binaan.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    “Yang pertama kami ingin memastikan keamanan mereka, tetap terpenuhinya layanan makan dan perawatan mereka apabila ada yang sakit,” ujar Mashudi dalam keterangannya, Rabu (5/3/2025).

    Lapas Cikarang, Kabupaten Bekasi ikut terdampak banjir. (Foto: dok. Istimewa)2.Aliran Listrik Dipadamkan

    Mashudi mengatakan penerangan di dalam Lapas Cikarang dan Bapas Cikarang terpaksa dipadamkan demi keselamatan para warga binaan. Namun, ia menekankan agar pelayanan dan perawatan terhadap para napi berjalan secara maksimal.

    “Walaupun saat ini kondisi sangat memprihatinkan karena banjir dan penerangan terpaksa dipadamkan untuk keselamatan semua. Pengamanan, pelayanan dan perawatan bagi warga binaan harus tetap berjalan semaksimal mungkin,” ungkap Mashudi.

    3. Para Napi Dipindahkan

    Menyusuk terjadinya banjir tersebut, pihak Lapas Cipinang memindahkan para napi. Para napi wanita sendiri dipindahkan sementara waktu ke Lapas Perempuan Bandung, Jawa Barat.

    “Warga binaan Lapas Cikarang pun telah dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi,” ujar Mashudi.

    Baca selanjutnya: ketinggian banjir

    Dirjenpas Kementrian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Mashudi, meninjau banjir yang terjadi di lapas Cikarang dan Bapas Cikarang (dok. istimewa)

    3. Para Napi Dipindahkan

    Menyusuk terjadinya banjir tersebut, pihak Lapas Cipinang memindahkan para napi. Para napi wanita sendiri dipindahkan sementara waktu ke Lapas Perempuan Bandung, Jawa Barat.

    “Warga binaan Lapas Cikarang pun telah dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi,” ujar Mashudi.

    4. Penyedotan Air Banjir

    Mashudi pun mengingatkan kepada Kepala Lapas Cikarang dan jajaran untuk berkoordinasi dan bekerja sama dengan pihak-pihak yang akan mendukung mengatasi dan memulihkan dampak dari banjir. Seperti berkoordinasi dengan PLN dan BMKG, berkolaborasi dengan Polres Metro Bekasi untuk mengungsikan sementara beberapa warga binaan.

    Lapas Cikarang, Kabupaten Bekasi ikut terdampak banjir. (Foto: dok. Istimewa)

    Pihak Lapas juga telah bekerja sama dan mendapat dukungan dari Polres Metro Bekasi dan Polsek Cikarang 1 pleton, Brimob 10 orang dan perahu karet untuk membantu lalu lintas.

    “Sampai saat ini kondisi tetap kondusif dan teratasi. Mohon doanya agar musibah ini dapat cepat teratasi,” imbuhnya.

    Lapas Cikarang sendiri telah melakukan beberapa upaya untuk mengatasi banjir, salah satunya dengan melakukan penyedotan air yang dibuang ke area luar lapas yang lebih rendah dengan bantuan alat dari BPBD, yang juga meminjamkan perahu karet.

    5. Air Genangi Sel Tahanan

    Kalapas Kelas IIA Cikarang Urip Dharma Yoga mengatakan kondisi banjir di Lapas Cikarang mencapai ketinggian sekitar 1 meter lebih.

    “Kondisi banjir di area Lapas Cikarang sudah sampai sepinggang orang dewasa,” kata Urip dalam video, dilihat detikcom, Rabu (5/3).

    Urip mengatakan banjir sudah masuk ke dalam sel hunian napi. Ketinggian air di dalam blok hunian mencapai semata kaki orang dewasa.

    “Air sudah masuk blok hunian semata kaki orang dewasa. Kemudian kondisi dapur, di dalam gedung dapur masih aman belum naik (air),” kata Urip.

    Halaman 2 dari 2

    (mea/mea)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Terkejutnya Pemilik Kos di Bali Tak Bisa Nyalakan Air, Ternyata Ada Mayat WNA Dalam Toren – Halaman all

    Terkejutnya Pemilik Kos di Bali Tak Bisa Nyalakan Air, Ternyata Ada Mayat WNA Dalam Toren – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang warga negara asing (WNA) ditemukan tewas tanpa busana di dalam toren atau tangki air di sebuah kos di jalan By Pass Ngurah Rai, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali pada Selasa (4/3/2025).
     
    Penemuan mayat WNA dalam toren di Bali yang belum diketahui identitasnya ini bermula saat pemilik kos hendak menghidupkan air keran, namun tidak bisa.

    Karena air tidak keluar, pemilik kos menduga ada permasalahan di alat otomatis dalam tandon air. 

    Pemilik kos lantas menghubungi tukang tandon air, bernama Ketut untuk mengecek kondisi toren.

    Saat itulah, Ketut melihat jasad bule tersebut meski awalnya sempat mengira itu adalah boneka.

    “Awalnya jenazah korban dikira boneka, setelah dicek kembali ternyata memang benar jenazah manusia dan bapak tukang air itu langsung menginformasikan kembali ke tuan rumah,” kata Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, Rabu (5/3/2025), dilansir Tribun-Bali.com. 

    Penemuan jasad WNA dalam toren ini lantas dilaporkan kepada pihak kepolisian.

    Hingga kemudian, jasad korban dievakuasi petugas Basarnas, sementara itu Tim Inafis Polresta Denpasar melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). 

    “Hasil olah TKP menunjukkan, korban ditemukan tanpa busana, ditemukan luka lecet pada lutut kiri, luka lecet pada dada kanan, luka lecet pada dada kiri bagian bawah, luka lecet pada pinggang kiri,” ungkap Sukadi.

    “Kemudian kemaluan mengeluarkan cairan, mulut berbusa, serta punggung sudah mengalami lebam mayat dan terdapat pelampung air di bawah kaki ditutupi baju,” lanjutnya.

    Selain itu, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa kaus warna hijau putih, celana pendek warna abu-abu, sweater warna hitam, leging panjang warna hitam, sepasang sandal karet warna biru, dan alat otomatis beserta pelampung di tandon air.

    Sosok Misterius

    Sebelum kejadian tersebut, FK (29), saksi sekaligus penghuni kos mengungkapkan, tengah malam sebelum kejadian, ia melihat ada seseorang mondar-mandir di depan kamar menggunakan pakaian sweater hoodie warna coklat tua dengan celana panjang dan kepalanya ditutup.

    Orang misterius itu sempat berdiri di tangga menghadap ke utara kurang lebih 5 menit lalu naik ke atas, kurang lebih 30 menit kemudian, FK mendengar suara seperti ada barang yang jatuh.

    Tetapi, saat itu FK tidak menghiraukannya dan lanjut tidur, dan baru keesokan paginya, ia bangun saat sudah ramai penemuan jenazah. 

    Sementara itu, saksi penghuni kos lainnya, NT (49), sempat mendengar suara teriakan di atas.

    Hal itu membuat NT penasaran dan  langsung naik untuk melihat ke lantai 3.

    Sesampainya di lantai 3, orang-orang kos sudah berkumpul dan sempat ada yang melihat seseorang menggunakan pakaian hitam-hitam di balik pintu balkon.

    Tetapi, mereka tidak ada yang berani membuka khawatir sosoktersebut masih ada di balik pintu dan membawa benda tajam. 

    Akhirnya, pintu dibuka dan ternyata orang yang dimaksud sudah tidak ada di balkon.

    Namun, ditemukan ada bekas jejak kaki yang kemudian direkam oleh penghuni kos. Selain itu, pintu balkon dalam kondisi rusak.

    Saksi lainnya, RV (25), mengaku sempat mendengar ada suara benda jatuh di belakang, yang dikira suara kucing menjatuhkan sesuatu. 

    Saat RV membuka pintu belakang, ia melihat ada kaki orang kurus memakai baju jaket kain, celana panjang, tanpa alas kaki.

    RV lantas reflek menutup kembali pintu tersebut, tapi tiba-tiba orang tersebut mendorong pintu hendak masuk ke dalam.

    Ia yang sedang bersama sang kekasih langsung berteriak minta tolong. 

    Kemudian berselang kurang lebih 30 menit, RV bersama dua orang lainnya membuka pintu belakang dan sosok tersebut sudah tidak terlihat lagi.

    Saat ini, TKP telah dipasang garis polisi untuk kepentingan penyelidikan dan polisi melakukan penyisiran CCTV di sekitar lokasi.

    Jenazah korban pun sudah dievakuasi ke  Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar.

    Pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan pihak Imigrasi untuk mencari tahu identitas korban.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul SOSOK Misterius Sebelum Gempar Penemuan Mayat Bule Tanpa Busana di Jimbaran, Ini Kata Penghuni Kos!

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (Tribun-Bali.com/Adrian Amurwonegoro)

  • BNPB dan DPR RI Salurkan Bantuan untuk Penanganan Darurat Bencana di Kota Bogor

    BNPB dan DPR RI Salurkan Bantuan untuk Penanganan Darurat Bencana di Kota Bogor

    JABAR EKSPRES – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Komisi VIII DPR RI memberikan sejumlah bantuan untuk dukungan logistik dan peralatan penanganan darurat bencana di Kota Bogor.

    Bantuan tersebut diterima langsung oleh Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, yang diserahkan langsung oleh Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati, di Balai Kota Bogor, Rabu (5/3).

    Adapun bantuan tersebut berupa uang senilai Rp 150 juta dan beberapa barang seperti chainsaw sebanyak 3 unit, terpal 100 lembar, tenda 4×4 sebanyak 2 unit, selimut 100 paket, makanan siap saji 250 paket, lampu portabel 2 unit, perahu karet 2 unit, dan matras 100 paket.

    Dedie A. Rachim menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada BNPB dan Komisi VIII DPR RI yang telah memberikan bantuan tersebut.

    Bantuan tersebut, kata dia, nantinya bisa langsung dipergunakan untuk keperluan penanganan bencana di Kota Bogor.

    “Bogor ini setiap tahun mengalami sekitar 1.000 bencana, yang sebagian besar disebabkan oleh hujan. Kali ini hujan terjadi di hulu Sungai Ciliwung. Ada dua lokasi krusial, yaitu longsor yang menelan korban balita dan longsor di Batutulis,” ujar Dedie di Balai Kota Bogor, Rabu (5/3).

    Khusus untuk longsor di Batutulis, sambung Dedie, jalan tersebut merupakan salah satu urat nadi perekonomian bagi warga di Bogor Selatan.

    Oleh karena itu, dengan adanya musibah ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyiapkan beragam alternatif.

    “Kami juga memohon bantuan dari BNPB karena wilayah Batutulis termasuk dalam proyek strategis nasional dengan pembangunan double track. Perbaikan mungkin membutuhkan waktu yang cukup lama,” ungkapnya.

    Di tempat yang sama, Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati, mengatakan bahwa bantuan ini merupakan instruksi langsung dari Kepala BNPB untuk Kota Bogor.

    “Ditambah dengan prediksi BMKG bahwa wilayah Jabodetabek akan mengalami cuaca ekstrem, kita tidak bisa tinggal diam. Pemda harus memperhatikan dan melaksanakan langkah-langkah terkait penanganan,” jelas Raditya.

    Pemberian bantuan ini, lanjut Raditya, merupakan bentuk dukungan BNPB dalam hal kedaruratan sekaligus untuk mengurangi beban pemda, termasuk dalam sosialisasi mitigasi bencana di daerah yang berpotensi terdampak.

  • Polres Jakut periksa kesiapsiagaan sarana dan prasarana hadapi banjir

    Polres Jakut periksa kesiapsiagaan sarana dan prasarana hadapi banjir

    Kesiapsiagaan adalah kunci dalam menghadapi bencana banjir ini

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara memeriksa kesiapsiagaan sarana-prasarana yang dimiliki untuk menghadapi potensi bencana banjir di wilayah tersebut.

    “Kami ingin memastikan kesiapan kendaraan dan sarana-prasarana dalam menghadapi banjir,” kata Wakapolres Metro Jakarta Utara AKBP James H Hutajulu di Jakarta, Rabu.

    Ia mengatakan, pemeriksaan dilakukan terhadap seluruh perlengkapan dan kendaraan operasional untuk menghadapi bencana banjir.

    “Mulai dari mobil patroli, truk operasional, perahu karet, hingga rompi pelampung dicek satu per satu demi memastikan semua dalam kondisi siap pakai,” katanya.

    Menurut dia, pihaknya telah melakukan apel kesiapsiagaan yang melibatkan sebanyak 83 personel dari berbagai satuan.

    Setelah melakukan pemeriksaan, pihaknya turun ke lokasi-lokasi rawan banjir seperti Pintu Air Waduk Rawa Badak di Kecamatan Koja serta Pintu Air Artha Gading di Kecamatan Kelapa Gading

    “Kesiapsiagaan adalah kunci dalam menghadapi bencana banjir ini,” katanyam

    Dia pun mengingatkan seluruh jajaran untuk terus meningkatkan antisipasi dan kewaspadaan mengingat curah hujan yang masih tinggi di wilayah Jakarta Utara.

    “Kami tidak hanya mengecek perlengkapan, tetapi juga ingin memastikan seluruh personel paham tugasnya saat bencana benar-benar terjadi,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Wing Komando I Kopasgat siapkan mobil dapur untuk bantu korban banjir

    Wing Komando I Kopasgat siapkan mobil dapur untuk bantu korban banjir

    Jakarta (ANTARA) – Jajaran Wing Komando I Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI AU mengerahkan mobil dapur lapangan dan kendaraan penghasil air minum untuk membantu korban banjir di kawasan Jabodetabek, Rabu.

    Komandan Wing Komando I Kopasgat Kolonel Pas Helmi A. Nange mengatakan upaya itu dilakukan sesuai dengan perintah Komandan Kopasgat Marsda TNI Deny Muis dalam rangka membantu korban yang bertahan hidup di posko.

    “Bantuan ini kami siagakan tidak hanya di Bekasi saja selaku daerah dengan banjir terparah. Jika di daerah lain ada yang butuh pertolongan kita laksanakan bantuan,” kata Nange ketika dihubungi ANTARA, Rabu.

    Nange menjelaskan pihaknya mengerahkan satu kendaraan penghasil air minum dari Yonko 461 dan satu kendaraan dapur lapangan dari Yonko 461.

    Tidak hanya kendaraan dapur lapangan, Wing Komando I Kopasgat juga akan menyediakan bahan baku makanan untuk diproduksi di mobil dapur tersebut.

    Selain kendaraan dapur lapangan, Nange juga mengerahkan 140 orang personel yang tergabung dalam 12 Tim Search And Rescue (SAR) dan pengemudi truk untuk bersiaga di beberapa titik banjir.

    Mereka dikerahkan untuk melakukan evakuasi korban ataupun membersihkan lumpur yang tersisa di permukiman warga karena banjir.

    Nange melanjutkan seluruh personelnya itu akan terus disiagakan sampai situasi di lokasi banjir kondusif.

    “Mereka siaga sampai batas waktu tidak dihentikan,” kata Nange.

    Nange berharap bantuan ini dapat meringankan beban para korban banjir yang saat ini masih bertahan di posko pengungsian.

    Sebelumnya, personel Komando Wing I Kopasgat juga telah mengevakuasi korban banjir di kawasan perumahan Pondok Gede Permai Jati Asih Bekasi Jawa Barat. Selasa (4/3).

    Nange menjelaskan pasukannya masuk ke dalam perumahan yang sudah banjir setinggi lebih dari satu meter. Dengan perahu karet, mereka menyusuri setiap tikungan perumahan untuk mencari warga yang masih tinggal di rumahnya.

    Beberapa warga pun akhirnya dievakuasi dari atap rumah ataupun lantai dua rumah. Mereka langsung di bawa ke posko yang ada di depan pintu gerbang perumahan.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Banjir Jakarta Memakan Korban, Pramono Janji Pemprov DKI Akan Terus Kerja Keras – Halaman all

    Banjir Jakarta Memakan Korban, Pramono Janji Pemprov DKI Akan Terus Kerja Keras – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, memastikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal bekerja keras mengatasi dampak banjir.

    Hal itu disampaikan Pramono setelah menyambangi keluarga balita yang tewas akibat banjir. 

    “Saya akan memastikan seluruh bagian Pemerintah Jakarta terus bekerja keras agar dampak banjir bisa segera terminimalisir,” ucap Pramono, Rabu (5/3/2024).

    Pramono ikut menyampaikan rasa duka terhadap keluarga korban. 

    “Pagi ini saya melayat malaikat kecil yang baru saja berpulang. Athariz Alsaki Bin Abidin adalah korban banjir yang terbawa arus pada saat proses evakuasi,” 

    “Saya turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan,” ujarnya.

    Diketahui, bocah berusia 3 tahun harus meregang nyawa karena terbawa arus banjir saat hendak dievakuasi dari rumahnya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. 

    Bocah bernama Athariz Alsaki ditemukan tak jauh dari titik awal terbawa arus dalam keadaan meninggal dunia. 

    “Korban sudah berhasil ditemukan dan dievakuasi pukul 01.00 WIB tidak jauh dari titik awal korban terbawa arus,” kata Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Selatan, Syamsul Huda, Rabu, dikutip dari Tribun Jakarta. 

    Korban saat ini disemayamkan di rumah neneknya yang berlokasi di Kelurahan Kebon Baru. 

    “Rencananya, jenazah akan dimakamkan hari ini. Kami menyampaikan duka cita mendalam kepada pihak keluarga,” ujarnya.

    Kisah pilu ini bermula saat korban dan keluarganya akan dievakuasi menggunakan perahu karet pada Selasa (4/3/2025) sekitar pukul 14.51 WIB. 

    Saat dalam perjalanan menuju tempat evakuasi, perahu terbalik akibat arus deras. 

    Akibatnya, tiga orang hanyut terbawa arus, namun dua di antaranya berhasil diselamatkan kembali.

    Sementara, korban hilang terbawa arus.

    Hingga akhirnya, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Rabu (4/3/2025) dini hari pukul 01.00 WIB. 

    “Saat dalam perjalanan menuju tempat evakuasi, perahu terbalik akibat arus deras dari Gang Perintis,” ucap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji, dalam keterangannya, Rabu.

    Petugas gabungan dari unit Pencegahan dan Penanggulangan Bencana (P2B) BPBD, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), Satpol PP, hingga relawan dikerahkan untuk melakukan pencarian kemarin. 

    Tak hanya itu, BPBD DKI Jakarta juga berkoordinasi dengan aparat kepolisian dari polsek setempat, serta koramil.

    (Tribunnews.com/Milani) (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima)