kab/kota: Karet

  • Tembakkan Peluru Karet-Gas Air Mata, Polisi Turki Bubarkan Demo Protes Penahanan Wali Kota Istanbul – Halaman all

    Tembakkan Peluru Karet-Gas Air Mata, Polisi Turki Bubarkan Demo Protes Penahanan Wali Kota Istanbul – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polisi Turki berupaya membubarkan para demonstran yang menggelar aksi protes atas penahanan wali kota Istanbul Ekrem Imamoglu.

    Koresponden AFP melaporkan bahwa ini terjadi ketika ribuan demonstran bentrok dengan para polisi saat berusaha menuju Lapangan Taksim pusat.

    Situasi mulai tak terkendali, polisi Turki kemudian menembakkan peluru karet hingga gas air mata ke arah demonstran agar mereka bubar.

    “Saat segelintir demonstran berusaha menuju Lapangan Taksim pusat, bentrokan terjadi dengan polisi, yang menembakkan peluru karet, kata seorang koresponden yang melihat senjata tersebut, dikutip dari Al-Arabiya.

    Sebagai informasi, Lapangan Taksim biasanya digunakan untuk aksi protes di Turki.

    Namun sejak Imamoglu ditangkap, Lapangan Taksim sudah ditutup.

    Tidak hanya ditutup, banyak polisi yang berjaga di sekitar lokasi tersebut.

    Polisi Diminta Bertanggung Jawab

    Keputusan yang dilakukan polisi membuat pemimpin oposisi, Ozgur Ozel geram.

    Menurutnya, ini tindakan yang tidak patut dilakukan oleh polisi kepada warga Turki yang memiliki hak untuk protes.

    Ia juga mengancam apabila polisi memprovokasi para warga yang demo, maka harus bertanggung jawab.

    “Jika itu terjadi, polisi Istanbul akan dimintai pertanggungjawaban,” ia memperingatkan.

    “Siapa kamu yang berani menembakkan gas ke arah harapan Turki?” tegasnya.

    Ia juga membantah tuduhan terhadap wali kota Istanbul yang diduga terlibat dalam korupsi dan teror.

    “Wali Kota Ekrem tidak terlibat korupsi, juga tidak teror. Dia bukan pencuri atau teroris,” kata Ozel.

    Ozel kemudian memperingatkan kepada polisi bahwa massa tidak akan berhenti melancarkan aksinya.

    “Hai Erdogan: kami akan turun ke jalan mulai sekarang. Takutlah pada kami, jalan adalah milik kami,” jelasnya.

    Ia berjanji tidak akan menghentikan aksi protes hingga Imamoglu dibebaskan.

    “Kami tidak akan menyerah dalam perjuangan ini sebelum kami membebaskan Imamoglu dan wali kota lain yang ditahan di distrik Istanbul, yang juga ditangkap pada hari Rabu,” tegasnya.

    Aksi Demo Berlanjut selama 2 Malam

    Ribuan demonstran terus melancarkan aksinya hingga memasuki malam kedua.

    Mereka berkumpul di luar Balai Kota untuk mengungkapkan kemarahan mereka atas penangkanan mendadak wali kota.

    Atas penangkapan Imamoglu, para demonstran mendesak Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk mundur.

    “Tayyip, mundur!” teriak ribuan orang, banyak di antaranya mahasiswa.

    Sebagai informasi, polisi Turki menahan Ekrem Imamoglu terkait korupsi dan mendukung teror pada hari Rabu (20/3/2025).

    Dalam penyelidikan terpisah, jaksa juga menuduhnya membantu Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang, dengan diduga membentuk aliansi dengan kelompok Kurdi untuk pemilihan kota Istanbul, dikutip dari Euro News.

    Imamoglu adalah saingan politik utama Presiden Recep Tayyip Erdogan.

    Penahanannya terjadi beberapa hari sebelum ia dinobatkan sebagai kandidat partai oposisi utama CHP dalam pemilihan presiden 2028.

    Penahanan İmamoglu telah memperdalam kekhawatiran atas demokrasi dan memicu protes di Istanbul dan tempat lain di negara itu, meskipun ada larangan demonstrasi.

    Hal ini juga menyebabkan gelombang kejut di pasar keuangan, yang memicu penghentian sementara perdagangan pada hari Rabu.

    (Tribunnews.com/Farrah)

  • Senpi untuk Tembak 3 Polisi di Arena Sabung Ayam Ditemukan, Dua Oknum TNI Segera Jadi Tersangka? – Halaman all

    Senpi untuk Tembak 3 Polisi di Arena Sabung Ayam Ditemukan, Dua Oknum TNI Segera Jadi Tersangka? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banyak pihak bertanya tanya mengapa polisi baru menetapkan satu tersangka di kasus judi sabung ayam dan penembakan 3 polisi saat menggerebek arena sabung ayam di Way Kanan, Lampung.

    Satu tersangka itu adalah warga sipil inisial Z yang telah ditahan di Polda Lampung atas kasus judi sabung ayam.

    Sementara dua oknum TNI yang disebut-sebut sebagai pemilik dan pelaku penembakan 3 oknum polisi statusnya masih saksi.

    Mereka yakni Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah.

    Terkini dengan ditemukannya senjata api (senpi) jenis laras panjang yang dipakai untuk menghabisi nyawa 3 polisi, apakah dua oknum polisi itu bakal langsung jadi tersangka?

     

    Senjata Api Laras Panjang untuk Tembak 3 Polisi Ditemukan

    Senjata api (Senpi) jenis larang panjang diduga digunakan oknum TNI untuk tembak 3 anggota polisi di arena judi sabung ayam di Way Kanan Lampung akhirnya ditemukan.

    Hal tersebut disampaikan Kapendam II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, di Kodam II/Sriwijaya Palembang, Sumatera Selatan melansir Tribunlampung, Kamis (20/3/2025).

    “Sore ini senjata yang hilang, artinya senjata ini, sempat dibuang oleh pelaku, ditemukan, sekarang lagi berproses, menuju Denpom II/3 Bandar Lampung,” kata Eko.

     

    Senjata Api Bakal Diperiksa di Peralatan Angkatan Darat Kodam

    Eko menjelaskan, senjata yang ditemukan tersebut adalah jenis laras panjang dengan ukuran amunisi 5,56 milimeter.

    Senjata itu nantinya akan diperiksa oleh Peralatan Angkatan Darat Kodam (Paldam).

    “Mungkin besok akan diperiksa oleh Paldam,” ujarnya.

    Menurut Eko, dari hasil olah TKP, ditemukan ada tiga jenis selongsong peluru, meliputi 5,56 milimeter, 7,2 milimeter, dan 9 milimeter.

    Semua selongsong peluru itu pun akan dilakukan uji balistik untuk mengetahui jenis senjata yang digunakan.

    “Senjata yang ditemukan satu, yaitu laras panjang kaliber 5,56,” tuturnya.

     

    Warga Sipil Inisial Z Jadi Tersangka Judi Sabung Ayam

    Polisi menetapkan Z, seorang warga sipil sebagai tersangka dalam kasus judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung.

    Penetapan tersangka tersebut setelah dilakukan serangkaian penyelidikan yang dilakukan oleh tim investigasi bersama yang terdiri dari TNI-Polri.

    Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika menjelaskan, dalam peristiwa tersebut ditemukan dua tindak pidana yakni perjudian sabung ayam dan pembunuhan.

    “Dari peristiwa itu, kami (tim gabungan) sepakat dibagi 2 kluster yakni perjudian sabung ayam dan peristiwa meninggalnya atau penembakan terhadap petugas yang mengakibatkan meninggal dunia,” ujar Helmy dalam konferensi pers di Polda Lampung, Rabu (19/3/2025).

    Helmy menyebutkan terkait tindak pidana perjudian, pihaknya telah menetapkan Z sebagai tersangka dengan beberapa barang bukti.

    “Untuk peristiwa pertama perjudian, kami tetapkan Z sebagai tersangka dan sudah menyita barang bukti di TKP. Di antaranya uang tunai Rp 21 juta, ayam, mobil, motor, senjata tajam jenis pisau, pakaian, taji pisau, senter kepala,” ungkapnya.

    UNGKAP PENEMBAKAN POLISI – Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika (kanan) dan Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Ujang Darwis saat konferensi pers di Mapolda Lampung, Rabu (19/3/2025) (KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA)

    Helmy menjelaskan, dalam kasus perjudian sabung ayam, total 14 saksi yang diperiksa. Saat ini, Z telah ditahan di Mapolda Lampung dan dijerat dengan Pasal 303 KUHP Pidana.

    Seperti diketahui, lokasi judi sabung ayam tersebut berada di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan.

    Dalam penggerebekan itu, 3 anggota Polri yakni AKP Anumerta Lusiyanto, Aipda Anumerta Petrus Apriyanto, Briptu Anumerta Ghalib gugur seusai ditembak oleh pelaku yang diduga oknum TNI.

     

    Kenapa Dua Oknum TNI Belum Tersangka?

    Dua oknum anggota TNI terduga pelaku penembakan 3 polisi di Way Kanan, Lampung, masih berstatus saksi, belum tersangka.

    Status kedua oknum TNI tersebut diungkapkan oleh Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen TNI Ujang Darwis di Polda Lampung, Rabu (19/3/2025).

    Dalam kasus ini, dua oknum anggota TNI yang telah ditahan yaitu Kopka Basarsyah yang merupakan anggota Subramil Negara Batin, dan Peltu Lubis yang menjabat sebagai Dansubramil Negara Batin.

    “Dua terduga pelaku ini statusnya sebagai saksi. Sejauh ini masih dimintai keterangan karena untuk menetapkan pelaku sebagai tersangka perlu didukung dengan barang bukti,” kata Mayjen Ujang Darwis, dikutip dari TribunLampung.co.id.

    Menurut jenderal bintang 2 tersebut, jika terbukti, kedua oknum TNI ini baru akan ditetapkan sebagai tersangka dan diproses sesuai hukum yang berlaku.

    Kopka B dan Peltu L masih ditahan di Denpom Lampung pascakejadian penembakan terhadap 3 polisi hingga tewas.

    “Sejauh ini terdapat dua oknum yang terduga pelaku sedang diamankan di Denpom Lampung untuk dilakukan proses pemeriksaan lanjutan,” kata Darwis.

     

    Kopka B ditangkap, Peltu L serahkan diri

    Anggota TNI berpangkat Kopka (Kopral Kepala) Basarsyah alias B, ditangkap di kediamannya oleh anggota PM (Polisi Militer) TNI AD, pada Selasa (18/3/2025).

    Kopka B ditangkap karena menjadi terduga penembakan tiga anggota Polda Lampung saat operasi penggerebekan judi sabung ayam di Kampung Karang Manik. Lampung

    Penangkapan dilakukan oleh tim gabungan Detasemen Polisi Militer, Kodim Way Kanan, dan jajaran Polres Way Kanan.

    Dilansir melalui tayangan Kompas TV, sempat terjadi kericuhan dalam penangkapan itu karena pihak keluarga menghalangi petugas.

    Meski demikian, anggota PM (Polisi Militer) TNI AD berhasil membawa Kopka Basarsyah setelah keluarga menerima penjelasan petugas.

    Dari video amatir yang beredar, tampak pelaku yang berbadan tambun itu mengenakan kaos motif doreng hijau.

    Kerumunan semakin banyak lantaran warga datang ikut menyaksikan penangkapan itu.

    Berbeda dengan Kopka B, Peltu L telah lebih dulu menyerahkan diri.

    Setelah itu, tim gabungan melakukan penjemputan terhadap Kopka Basarsyah di kediamannya.

    Keduanya diduga terlibat dalam penembakan tiga anggota polisi yang kala itu sedang melakukan penggerebekan judi sabung ayam

     

    20 Unit Mobil dan 12 Selongsong Peluru Ada di Lokasi Sabung Ayam Lampung TKP Gugurnya 3 Polisi

    Sejumlah barang bukti ditemukan di sekitar lokasi penggerebekan sabung ayam di Way Kanan, Lampung.

    Diketahui, tiga anggota polisi tewas ditembak dalam operasi penggerebekan judi sabung ayam pada Senin (16/3/2025), di Way Kanan.

    Paska kejadian, sebanyak 20 unit mobil beragam merek tertinggal di TKP dan menjadi barang bukti.

    Di antaranya Toyota Innova abu-abu BE139*ALN, Daihatsu Terios putih G131*AN, Pajero Sport BE104*ASC, Toyota Avanza Hitam BG130*ND, hingga Daihatsu Sigra BG198*YH.

    Puluhan mobil tersebut, ada yang ada di dalam dan luar areal gelanggang.

    Dikutip dari Tribun Lampung, terlihat banyak bekas air mineral, kandang ayam hingga kayu tempat ayam diadu berserakan di lokasi kejadian gelanggang sabung ayam, Rabu (19/3/2025).

    Kemudian, warung milik penjual makanan diobrak-abrik hingga berserakan.

    Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan memasang garis polisi. 

    Sebelumnya, sebanyak 12 selongsong peluru juga ditemukan di lokasi judi sabung ayam, lokasi penembakan tiga polisi Lampung. 

    Lokasi kejadian perkara (TKP) tersebut, terletak di tengah perkebunan karet di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin. 

    TKP ini merupakan lokasi tewasnya tiga anggota polisi Polda Lampung, yaitu AKP (anumerta) Lusiyanto, Aipda (anumerta) Petrus Apriyanto, dan Briptu (anumerta) Ghalib Surya Ganta. 

    Kapolda Lampung Inspektur Jenderal (Irjen) Helmy Santika, menjelaskan pihaknya bersama Pomdam Sriwijaya, Korem 043 Garuda Hitam, dan Polres Way Kanan telah melakukan olah TKP pada Selasa (18/3/2025).

    “Ini adalah lokasi yang diduga sebagai TKP,” ungkap Helmy dalam keterangan pers yang disampaikan melalui video oleh Humas Polda Lampung.

    Dalam hasil olah TKP ditemukan sejumlah barang bukti, termasuk ayam, sepeda motor, dan mobil.

    “Faktanya di sini ada, kita mendapatkan 12 selongsong peluru,” jelas Helmy. 

    Kapolda Lampung menyatakan, hasil temuan, khususnya selongsong peluru, akan diidentifikasi oleh laboratorium forensik.

    “Informasi juga sudah ada mengukur arah tembakan. Ini akan dianalisis lebih mendalam oleh tim, kita kaitkan dengan alat bukti dan petunjuk lain,” katanya. 

    (tribun network/thf/TribunLampung.com)

  • Warga Sipil Jadi Tersangka Judi Sabung Ayam, Dua Oknum TNI hingga Kini Masih Saksi – Halaman all

    Warga Sipil Jadi Tersangka Judi Sabung Ayam, Dua Oknum TNI hingga Kini Masih Saksi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Akhirnya Polda Lampung menetapkan status tersangka dalam kasus penggerebekan judi sabung ayam di Way Kanan yang menewaskan 3 polisi. 

    Adalah seorang warga sipil inisial Z yang ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Lampung.

    Sementara dua oknum anggota TNI yang diduga menembak 3 polisi hingga tewas statusnya masih saksi. 

    Kapolda Lampung dan Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen TNI Ujang Darwis beri penjelasan soal penetapan tersangka tersebut.

    Kenapa warga sipil lebih dulu jadi tersangka sementara oknum 2 TNI yang diduga melakukan penembakan ke 3 polisi masih saksi?

     

    Warga Sipil Inisial Z Jadi Tersangka Judi Sabung Ayam

    Polisi menetapkan Z, seorang warga sipil sebagai tersangka dalam kasus judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung.

    Penetapan tersangka tersebut setelah dilakukan serangkaian penyelidikan yang dilakukan oleh tim investigasi bersama yang terdiri dari TNI-Polri.

    Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika menjelaskan, dalam peristiwa tersebut ditemukan dua tindak pidana yakni perjudian sabung ayam dan pembunuhan.

    “Dari peristiwa itu, kami (tim gabungan) sepakat dibagi 2 kluster yakni perjudian sabung ayam dan peristiwa meninggalnya atau penembakan terhadap petugas yang mengakibatkan meninggal dunia,” ujar Helmy dalam konferensi pers di Polda Lampung, Rabu (19/3/2025).

    Helmy menyebutkan terkait tindak pidana perjudian, pihaknya telah menetapkan Z sebagai tersangka dengan beberapa barang bukti.

    “Untuk peristiwa pertama perjudian, kami tetapkan Z sebagai tersangka dan sudah menyita barang bukti di TKP. Di antaranya uang tunai Rp 21 juta, ayam, mobil, motor, senjata tajam jenis pisau, pakaian, taji pisau, senter kepala,” ungkapnya.

    Helmy menjelaskan, dalam kasus perjudian sabung ayam, total 14 saksi yang diperiksa. Saat ini, Z telah ditahan di Mapolda Lampung dan dijerat dengan Pasal 303 KUHP Pidana.

    Seperti diketahui, lokasi judi sabung ayam tersebut berada di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan.

    Dalam penggerebekan itu, 3 anggota Polri yakni AKP Anumerta Lusiyanto, Aipda Anumerta Petrus Apriyanto, Briptu Anumerta Ghalib gugur seusai ditembak oleh pelaku yang diduga oknum TNI.

     

    Kenapa Dua Oknum TNI Belum Tersangka?

    Dua oknum anggota TNI terduga pelaku penembakan 3 polisi di Way Kanan, Lampung, masih berstatus saksi, belum tersangka.

    Status kedua oknum TNI tersebut diungkapkan oleh Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen TNI Ujang Darwis di Polda Lampung, Rabu (19/3/2025).

    Dalam kasus ini, dua oknum anggota TNI yang telah ditahan yaitu Kopka Basarsyah yang merupakan anggota Subramil Negara Batin, dan Peltu Lubis yang menjabat sebagai Dansubramil Negara Batin.

    “Dua terduga pelaku ini statusnya sebagai saksi. Sejauh ini masih dimintai keterangan karena untuk menetapkan pelaku sebagai tersangka perlu didukung dengan barang bukti,” kata Mayjen Ujang Darwis, dikutip dari TribunLampung.co.id.

    Menurut jenderal bintang 2 tersebut, jika terbukti, kedua oknum TNI ini baru akan ditetapkan sebagai tersangka dan diproses sesuai hukum yang berlaku.

    Kopka B dan Peltu L masih ditahan di Denpom Lampung pascakejadian penembakan terhadap 3 polisi hingga tewas.

    “Sejauh ini terdapat dua oknum yang terduga pelaku sedang diamankan di Denpom Lampung untuk dilakukan proses pemeriksaan lanjutan,” kata Darwis.

     

    Kopka B ditangkap, Peltu L serahkan diri

    Anggota TNI berpangkat Kopka (Kopral Kepala) Basarsyah alias B, ditangkap di kediamannya oleh anggota PM (Polisi Militer) TNI AD, pada Selasa (18/3/2025).

    Kopka B ditangkap karena menjadi terduga penembakan tiga anggota Polda Lampung saat operasi penggerebekan judi sabung ayam di Kampung Karang Manik. Lampung

    Penangkapan dilakukan oleh tim gabungan Detasemen Polisi Militer, Kodim Way Kanan, dan jajaran Polres Way Kanan.

    POLISI TEWAS DITEMBAK – Oknum anggota TNI terduga penembak 3 polisi di Lampung sempat pamer senjata api (senpi).Personel gabungan Detasemen Polisi Militer, Kodim Way Kanan, dan jajaran Polres Way Kanan menangkap Kopka Basarsyah, satu terduga oknum TNI penembakan 3 anggota Polda Lampung saat gerebek judi sabung ayam. Viral oknum TNI terduga pelaku penembakan yang menewaskan 3 polisi di Lampung pamerkan senpi, kini pasrah saat diborgol. (Tangkapan layar YouTube KompasTv/IST)

    Dilansir melalui tayangan Kompas TV, sempat terjadi kericuhan dalam penangkapan itu karena pihak keluarga menghalangi petugas.

    Meski demikian, anggota PM (Polisi Militer) TNI AD berhasil membawa Kopka Basarsyah setelah keluarga menerima penjelasan petugas.

    Dari video amatir yang beredar, tampak pelaku yang berbadan tambun itu mengenakan kaos motif doreng hijau.

    Kerumunan semakin banyak lantaran warga datang ikut menyaksikan penangkapan itu.

    Berbeda dengan Kopka B, Peltu L telah lebih dulu menyerahkan diri.

    Setelah itu, tim gabungan melakukan penjemputan terhadap Kopka Basarsyah di kediamannya.

    Keduanya diduga terlibat dalam penembakan tiga anggota polisi yang kala itu sedang melakukan penggerebekan judi sabung ayam

     

    20 Unit Mobil dan 12 Selongsong Peluru Ada di Lokasi Sabung Ayam Lampung TKP Gugurnya 3 Polisi

    Sejumlah barang bukti ditemukan di sekitar lokasi penggerebekan sabung ayam di Way Kanan, Lampung.

    Diketahui, tiga anggota polisi tewas ditembak dalam operasi penggerebekan judi sabung ayam pada Senin (16/3/2025), di Way Kanan.

    Paska kejadian, sebanyak 20 unit mobil beragam merek tertinggal di TKP dan menjadi barang bukti.

    Di antaranya Toyota Innova abu-abu BE139*ALN, Daihatsu Terios putih G131*AN, Pajero Sport BE104*ASC, Toyota Avanza Hitam BG130*ND, hingga Daihatsu Sigra BG198*YH.

    Puluhan mobil tersebut, ada yang ada di dalam dan luar areal gelanggang.

    Dikutip dari Tribun Lampung, terlihat banyak bekas air mineral, kandang ayam hingga kayu tempat ayam diadu berserakan di lokasi kejadian gelanggang sabung ayam, Rabu (19/3/2025).

    Kemudian, warung milik penjual makanan diobrak-abrik hingga berserakan.

    Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan memasang garis polisi. 

    BARANG BUKTI MOBIL – Mobil yang diduga merupakan barang bukti pasca judi sabung ayam masih ada di dekat gelanggang, Rabu (19/3/2025). Sebelumnya, tiga anggota polisi tewas ditembak dalam operasi penggerebekan judi sabung ayam pada Senin (16/3/2025), di Way Kanan, Lampung. (Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)

    Sebelumnya, sebanyak 12 selongsong peluru juga ditemukan di lokasi judi sabung ayam, lokasi penembakan tiga polisi Lampung. 

    Lokasi kejadian perkara (TKP) tersebut, terletak di tengah perkebunan karet di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin. 

    TKP ini merupakan lokasi tewasnya tiga anggota polisi Polda Lampung, yaitu AKP (anumerta) Lusiyanto, Aipda (anumerta) Petrus Apriyanto, dan Briptu (anumerta) Ghalib Surya Ganta. 

    Kapolda Lampung Inspektur Jenderal (Irjen) Helmy Santika, menjelaskan pihaknya bersama Pomdam Sriwijaya, Korem 043 Garuda Hitam, dan Polres Way Kanan telah melakukan olah TKP pada Selasa (18/3/2025).

    “Ini adalah lokasi yang diduga sebagai TKP,” ungkap Helmy dalam keterangan pers yang disampaikan melalui video oleh Humas Polda Lampung.

    Dalam hasil olah TKP ditemukan sejumlah barang bukti, termasuk ayam, sepeda motor, dan mobil.

    “Faktanya di sini ada, kita mendapatkan 12 selongsong peluru,” jelas Helmy. 

    Kapolda Lampung menyatakan, hasil temuan, khususnya selongsong peluru, akan diidentifikasi oleh laboratorium forensik.

    “Informasi juga sudah ada mengukur arah tembakan. Ini akan dianalisis lebih mendalam oleh tim, kita kaitkan dengan alat bukti dan petunjuk lain,” katanya. 

    (tribun network/thf/TribunLampung.com)

  • Kapolda Lampung Pertanyakan Julukan ‘Texas’ untuk Lokasi Penggerebekan Sabung Ayam di Way Kanan

    Kapolda Lampung Pertanyakan Julukan ‘Texas’ untuk Lokasi Penggerebekan Sabung Ayam di Way Kanan

    Liputan6.com, Lampung – Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika mempertanyakan julukan “Texas” yang disematkan pada lokasi penggerebekan arena sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan.

    Menurut Helmy, lokasi tersebut berada di kawasan terpencil, tepatnya di tengah Hutan Tanaman Industri (HTI) Register 44 di Kabupaten Way Kanan.

    Dia menegaskan bahwa penyebutan “Texas” yang identik dengan wilayah berkriminalitas tinggi dan minim penegakan hukum tidak tepat untuk menggambarkan tempat tersebut.

    “Yang dimaksud daerah Texas itu apa sih? Kalau Texas sekarang mungkin sudah dipenuhi gedung-gedung, sedangkan lokasi ini adalah tempat judi sabung ayam,” ujar Helmy saat konferensi pers di Mapolda Lampung, Rabu (19/3/2025).

    Ia menjelaskan bahwa jarak dari pusat Kabupaten Way Kanan, Blambangan Umpu, ke lokasi kejadian memakan waktu sekitar empat sampai lima jam perjalanan. Selain itu, akses menuju arena sabung ayam yang dikelilingi perkebunan karet dan tebu masih berupa jalan tanah merah.

    “Jadi memang sangat terpencil, dan di lokasi itu hanya ada satu rumah. Ini berada di kawasan HTI Register 44,” ungkapnya. 

    Lebih lanjut, Helmy mengungkapkan bahwa berdasarkan keterangan saksi yang telah ditetapkan sebagai tersangka, lokasi judi sabung ayam tersebut dikelola oleh seorang anggota TNI yang kini telah diamankan.

    “Namun, semua ini masih perlu pendalaman. Kita harus mengunci setiap fakta dengan alat bukti agar tidak ada informasi yang simpang siur,” dia menandaskan.

     

  • Kesaksian Warga, Arena Sabung Ayam TKP Penembakan 3 Polisi di Lampung Pengunjungnya Bermobil Mewah – Halaman all

    Kesaksian Warga, Arena Sabung Ayam TKP Penembakan 3 Polisi di Lampung Pengunjungnya Bermobil Mewah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Arena sabung ayam yang menjadi lokasi tiga polisi tewas ditembak, di Kampung Dusun Karang Manik, Kecamatan Negeri Batin, Way Kanan, Lampung, ternyata sudah lama beroperasi.

    Menurut kesaksian warga, kegiatan sabung ayam di lokasi tersebut sekira 5 bulan silam.

    Zeki, warga sekitar, menuturkan dulunya sepi. Tak banyak orang datang berjudi.

    Namun, belakangan ramai. Banyak orang datang dari luar kampung, bahkan dari luar Kabupaten Way Kanan.

    “Dulu sepi. Kalau sekarang sangat banyak yang datang dari luar kampung, bahkan di luar Way Kanan. pemain judi sabung ayam ini orang jauh dan dari luar kota,” ucap Zeki, seperti diberitakan Tribun Lampung.

    Kegiatan sabung ayam, kata dia, sempat tutup sebelum bulan puasa.

    “Tapi satu minggu sebelum puasa dibuka lagi,” sambung dia.

    ARENA SABUNG AYAM – Mobil yang diduga merupakan barang bukti pasca judi sabung ayam masih ada di dekat gelanggang, Rabu (19/3/2025). (Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)

    Sepengetahuannya, judi sabung ayam dibuka dua kali sepekan.

    Jika sedang ramai, pengunjungnya bisa lebih 50 orang.

    “Sangat ramai pengunjungnya. Ada 50-an orang. Berjejer mobil mewah setiap adanya sabung tersebut,” tuturnya. 

    Kawasan hitam

    Lokasi sabung ayam yang digerebek polisi di Kampung Karang Manik, Kabupaten Way Kanan, Lampung, dikenal sebagai daerah rawan kejahatan dan peredaran senjata api rakitan.

    Bahkan, wilayah tersebut dijuluki kawasan hitam atau “Texas” karena kerap terjadi tindakan kriminal.

    Demikian yang disampaikan Kapendam II/Sriwijaya, Kolonel Eko Syah Putra Siregar, Selasa (18/3/2025).

    Ia menuturkan, saat penggerebekan berlangsung, pihak kepolisian sempat melepaskan tembakan peringatan.

    Namun, tembakan tersebut dibalas dari arah lokasi sabung ayam dan menyebabkan tiga orang anggota polisi tewas tertembak.

    “Ada tembakan balik dari lokasi kejadian. Ini yang menjadi hal yang harus dipahami, siapa yang menembak, siapa yang gunakan senjata apa, ini masih dalam proses investigasi lapangan,” ujar Eko.

    Hingga kini, senjata api yang digunakan untuk menembak korban masih belum ditemukan.

    Lantas, apa maksud dari kawasan hitam atau “Texas” tersebut?

    Eko menuturkan, istilah Hitam atau Texas tersebut disematkan karena di wilayah tersebut peredaran senjata api sudah turun-temurun.

    “Nah, yang perlu saya tambahkan sedikit, mungkin kita semua tahu bahwa daerah lokasi yang digunakan dalam sabung ayam ini daerah yang istilahnya ‘Texas’, ‘hitam’,”

    “Artinya, senjata-senjata (api) yang beredar di sana itu sudah turun-temurun kita ketahui, jadi perbincangan umum, dapat dari mana,” ujarnya, dikutip dari Kompas.com.

    Pernyataan berbeda disampaikan Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika.

    Dia tak paham dengan istilah daerah “Texas” untuk menyebut lokasi penembakan tiga polisi hingga tewas tersebut.

    Yang ia tahu, wilayah tersebut adalah kawasan hutan register 44.

    “Daerah ‘Texas’ itu apa sih? Texas sekarang mungkin sudah gedung-gedung, tetapi faktanya ini adalah lokasi tempat judi sabung ayam,” katanya dalam konferensi pers di Mapolda Lampung, Rabu (19/3/2025).

    Dikutip dari laman PT Inhutani V, kawasan hutan register 44 adalah kawasan hutan lindung.

    Adapun kawasan hutan register 44 itu memiliki luas 32.375 hektar dan berbatasan langsung dengan Sungai Mesuji.

    Kawasan tersebut ditetapkan menjadi hutan lindung berdasarkan Surat Keputusan SK Nomor 79/IHT-V/Kpts/2021 tentang Penetapan Kawasan Lindung Dalam Areal Kerja Tahun 2020.

    Kembali lagi dengan penjelasan Helmy, lokasi tempat kejadian perkara (TKP) tersebut hanya berjarak sekitar empat jam perjalanan dari ibu kota Way Kanan, Blambangan Umpu.

    “Itu perjalanan siang hari, dan tidak ada lampu. Pelaku tidak mungkin mencari tempat yang ramai (untuk judi sabung ayam),” katanya.

    Dia juga menjelaskan kontur wilayah tersebut, yaitu terpencil, dikelilingi perkebunan karet, dan jauh dari permukiman warga.

    Di sisi lain, arena sabung ayam tersebut diduga milik Kopka Basarsyah.

    Hal itu diketahui dari pemeriksaan terhadap salah satu saksi yang telah dilakukan. Namun, Helmy menegaskan kesaksian itu masih perlu didalami.

    “Tapi itu harus kita dalami, harus kita kunci dengan alat bukti sehingga orang tidak bisa mengatakan asal-asalan,” ujarnya.

     

    Sumber: Tribun Lampung

  • Astronot Pulang ke Bumi dengan SpaceX Dragon setelah 9 Bulan di Luar Angkasa – Page 3

    Astronot Pulang ke Bumi dengan SpaceX Dragon setelah 9 Bulan di Luar Angkasa – Page 3

    Pada musim panas lalu, NASA memutuskan untuk menerbangkan kedua astronot (Hague dan Gorbunov) dengan kapsul Boeing Starliner, namun karena terlalu berisiko, kepulangan ini ditunda. Badan antariksa itu pun memutuskan untuk memasukkan Williams dan Wilmore ke dalam rotasi kru reguler Stasiun Luar Angkasa Internasional. 

    Keputusan itu menjadi alasan kenapa keduanya terbang pulang bersama Hague dan Gorbunov dengan kapsul Crew-9 SpaceX. 

    Meski begitu, lama tinggal mereka di luar angkasa selama 9 bulan bukanlah rekor. Misi Williams dan Wilmore berakhir setelah 289 hari, jauh lebih singkat dari rekor dunia mendiang kosmonot Rusia Valeri Polyakov di luar angkasa selama 437 hari. 

    Tentang Kapsul SpaceX Crew Dragon

    Keempat astronot, yakni Williams, Wilmore, Hague, dan Gorbunov menghabiskan Selasa mereka di orbit dengan wahana antariksa SpaceX Crew Dragon yang berbentuk seperti permen karet dengan lebar sekitar 13 kaki (4 meter). 

    Kapsul tersebut pun perlahan turun dan membawa astronot dari stasiun antariksa yang mengorbit sekitar 250 miliar (400 kilometer) di atas Bumi, menuju lapisan dalam atmosfer planet Bumi yang tebal. 

    Setelah menukik ke arah rumah, wahana antariksa Crew Dragon mengerahkan dua set parasut secara berurutan dan memperlambat penurunannya. 

    Kapsul ini pun melambat dalam kecepatan orbit lebih dari 17.000 mil per jam (27.359 kilometer per jam), menjadi 20 mil per jam (32Km/ jam) saat wahana tercebur ke lautan. 

  • Kasum TNI kawal langsung penertiban kawasan hutan di Kotim-Kalteng

    Kasum TNI kawal langsung penertiban kawasan hutan di Kotim-Kalteng

    Kotim (ANTARA) – Kepala Staf Umum (Kasum) Letjen TNI Richard Tampubolon terjun mengawal langsung penertiban kawasan hutan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah yang dilaksanakan oleh Satgas Garuda Penertiban Kawasan Hutan (PKH).

    “Sebagaimana Pasal 7 Ayat (2) UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI yang menyebutkan bahwa salah satu tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP) adalah membantu pemerintah dalam penegakan hukum dan menjaga ketertiban masyarakat,” kata Richard di Kotim, Rabu.

    Dalam kegiatan (18/3) tersebut, Kasum TNI turut didampingi oleh Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus, Kepala Badan Informasi Geospasial, Wakil Menteri Keuangan, Wakil Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dan Wakil Kepala Badan Usaha Urusan Negara.

    Kedatangan rombongan tersebut disambut oleh Panglima Kodam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Jamallulael dan Komandan Satgas Garuda PKH Jenderal TNI Yusman Madayun serta sejumlah pejabat daerah setempat, antara lain Bupati Kotim, Dandim 1015/Sampit, Kepala Kejari Kotim, Polres Kotim dan lainnya.

    Lokasi lahan yang ditertibkan kali ini berada di sekitar Jalan Jenderal Sudirman Km 26 Sampit yang merupakan lahan dari PT Globalindo Alam Perkasa (GAP).

    Kasum TNI bersama sejumlah pejabat yang hadir secara simbolis melakukan pemasangan plang penyitaan lahan sawit PT GAP seluas 12.069,39 hektare sebagai tanda penguasaan kembali oleh negara.

    “Operasi ini bertujuan untuk mengembalikan aset negara yang berada di kawasan hutan agar dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat,” jelasnya.

    Sebelumnya, Satgas Garuda PKH juga telah menertibkan lahan di beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit, di antaranya lahan PT Agro Bukit seluas 3.798,9 hektare, PT Mulia Agro Permai (MAP) 1.276 hektare dan PT Mananjung Hayak 1.728 hektare.

    Penertiban ini tidak hanya dilakukan di Kotim, tapi secara serentak di 19 provinsi di Indonesia, dari Sumatera Utara hingga Papua. Sejak 24 Februari hingga 18 Maret 2025 ini mencatat keberhasilan penertiban terhadap 317 ribu hektar kawasan hutan

    Satgas Garuda PKH telah menemukan sekitar 312 ribu hektare lahan di Kalimantan Tengah yang penguasaannya tidak sesuai dengan perundang-undangan yang artinya masih ada ratusan ribu hektare yang menjadi target penertiban.

    Lahan itu akan dikembalikan kepada negara guna mendukung kesejahteraan masyarakat, sesuai dengan visi dan misi Presiden Prabowo Subianto. Langkah ini menunjukkan negara hadir dalam upaya menyelesaikan berbagai permasalahan di daerah secara menyeluruh.

    Selain menertibkan aset negara, operasi ini juga bertujuan untuk mempercepat upaya perlindungan lingkungan serta memastikan pemanfaatan kawasan hutan bagi kepentingan masyarakat.

    Richard menambahkan, kehadiran TNI dalam kegiatan ini untuk memperkuat efektivitas penertiban lahan ilegal serta mengurangi potensi konflik yang terjadi di lapangan.

    Namun, tugas utama penegakan hukum tetap berada di bawah kewenangan aparat penegak hukum (APH) seperti kepolisian dan kejaksaan.

    “Keterlibatan TNI bersifat mendukung dengan memastikan proses penertiban berjalan lebih efektif dan aman. Kehadiran TNI dalam Satgas PKH juga dinilai memiliki dasar hukum yang kuat,” demikian Richard.

    Sementara itu General Manager Musim Mas Group Regional Kalimantan Tengah, Rusli Salim menyatakan, perusahaan tersebut telah memiliki legalitas yang lengkap baik itu Izin Usaha Perkebunan (IUP) hingga Hak Guna Usaha (HGU).

    “Selain itu, kami juga sudah memberikan ganti rugi kepada masyarakat, baik itu lahan perkebunan karet atau rotannya, tapi kenapa sekarang berubah. Denda yang berkaitan dengan Undang-Undang Cipta Kerja juga kami ikuti, perusahaan sudah membayar,” ucapnya.

    Rusli pun berharap pemerintah dapat segera memberikan solusi terbaik dan lahan yang disita dapat segera dicabut penyitaannya. Sebab, hal itu jelas berdampak kepada perusahaan maupun karyawan yang menggantungkan hidup di perusahaan tersebut.

    Apalagi lahan yang disita tidak hanya perkebunan kelapa sawit, tapi juga meliputi beberapa fasilitas, seperti gudang pupuk dan kantor yang sebenarnya sudah memiliki HGU.

    “Kami mohon agar fasilitas itu bisa dibantu agar bisa digunakan, kami harap cepat dicabut penyitaan itu. Karena ini berdampak juga pada karyawan, yang disita juga termasuk gudang pupuk yang ada HGU nya Nomor 44 Tahun 2008,” demikian Rusli.

    Pewarta: Adi Wibowo/Devita Maulina
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

  • 3 Polisi Tewas di Sabung Ayam Way Kanan, Kapendam: Lokasinya "Texas", "Hitam"
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        19 Maret 2025

    3 Polisi Tewas di Sabung Ayam Way Kanan, Kapendam: Lokasinya "Texas", "Hitam" Regional 19 Maret 2025

    3 Polisi Tewas di Sabung Ayam Way Kanan, Kapendam: Lokasinya “Texas”, “Hitam”
    Editor
    KOMPAS.com
    – Lokasi
    sabung ayam
    yang digerebek polisi di Kampung Karang Manik, Kabupaten
    Way Kanan
    ,
    Lampung
    , dikenal sebagai daerah rawan kejahatan dan peredaran senjata api rakitan.
    Wilayah itu bahkan dijuluki “Texas” karena kerap terjadi tindakan kriminal bersenjata.
    Hal tersebut diungkapkan Kepala Penerangan Kodam (
    Kapendam
    ) II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, saat memberikan keterangan di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (18/3/2025).
    Eko menjelaskan, saat penggerebekan berlangsung, polisi sempat melepaskan tembakan peringatan.
    Namun, tembakan itu dibalas dari arah
    lokasi sabung ayam
    hingga menyebabkan tiga anggota polisi tewas tertembak.
    “Ada tembakan balik dari lokasi kejadian. Ini yang menjadi hal yang harus dipahami, siapa yang menembak, siapa yang gunakan senjata apa, ini masih dalam proses investigasi lapangan,” ujar Eko.
    Eko mengatakan, senjata api yang digunakan untuk menembak tiga polisi tersebut hingga kini belum ditemukan.
    Namun, uji balistik terhadap amunisi yang bersarang di tubuh korban akan dilakukan guna mengungkap asal senjata yang digunakan pelaku.
    “Nah, yang perlu saya tambahkan sedikit, mungkin kita semua tahu bahwa daerah lokasi yang digunakan dalam sabung ayam ini daerah yang istilahnya ‘Texas’, ‘hitam’,” tuturnya.
    “Artinya, senjata-senjata (api) yang beredar di sana itu sudah turun-temurun kita ketahui, jadi perbincangan umum, dapat dari mana,” ujarnya.
    Eko meminta masyarakat bersabar menunggu hasil investigasi yang masih berjalan. Termasuk pemeriksaan terhadap dua anggota TNI yang diduga terlibat dalam peristiwa penembakan tersebut.
    “Dari keterkaitan, apakah pelaku atau orang lain yang menggunakan senjata, mohon bersabar, kami masih melakukan investigasi di lapangan bersama Polda Lampung,” kata Eko.
    Sebelumnya, Kodam II/Sriwijaya menyatakan ada dua prajurit TNI yang menyerahkan diri ke Polisi Militer Angkatan Darat (Denpom II/3 Lampung), usai insiden penembakan yang menewaskan tiga polisi di lokasi sabung ayam tersebut.
    Keduanya adalah Peltu Lubis, Dansubramil Negara Batin, dan Kopka Basarsyah, anggota Subramil Negara Batin.
    “Keberadaan dua orang anggota oknum yang diduga ada di lokasi (sabung ayam) memang saat ini sudah menyerahkan diri di Denpom II/3 Lampung,” ucap Eko, dalam konferensi pers di Kodam II/Sriwijaya, Selasa (18/3/2025).
    Arena sabung ayam yang menjadi lokasi penembakan tiga anggota polisi Polda Lampung berada di tengah perkebunan karet di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negeri Batin.
    Dari video udara yang diterima, lokasi perjudian itu tersembunyi di bawah rerimbunan pohon karet, jauh dari permukiman warga.
    Akses menuju lokasi masih berupa jalan tanah merah dengan kiri dan kanan dipenuhi kebun karet serta palawija milik warga.
    Sejumlah barang yang diduga milik para penjudi terlihat tertinggal di lokasi, termasuk sepeda motor dan mobil.
    Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika membenarkan bahwa lokasi kejadian memang terpencil.
    “Kendaraannya masih ada, tapi tidak ada kuncinya, dibawa oleh pemilik yang kabur,” kata Helmy saat dihubungi, Selasa (18/3/2025) malam.
    Polda Lampung bersama TNI masih melakukan investigasi untuk mengungkap kasus tersebut.
    “Faktanya di sini ada, kita mendapatkan 12 selongsong peluru,” ujar Helmy.
    (Penulis Kontributor Palembang Kompas.com Aji YK Putra dan Kontributor Lampung Kompas.com Tri Purna Jaya)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • TNI sulap ban bekas jadi perahu untuk dipakai evakuasi korban banjir

    TNI sulap ban bekas jadi perahu untuk dipakai evakuasi korban banjir

    Jakarta (ANTARA) – TNI AU melalui Satuan Pemeliharaan (Sathar) 72 Depo Pemeliharaan (Depohar) 70 menciptakan perahu karet dari ban bekas untuk dipakai dalam penugasan evakuasi korban banjir, Senin.

    Dalam siaran pers TNI AU yang diterima ANTARA, Senin, dijelaskan bahwa tujuan pengolahan ban bekas itu agar personel terlatih untuk memanfaatkan peralatan yang ada untuk dipakai dalam tugas kemanusiaan.

    “Pembuatan tubing (ban karet untuk mengambang) ini merupakan hasil kerja sama antar satuan, dengan bahan baku diperoleh dari Depohar 10 dan Depohar 30, menunjukkan sinergi yang kuat dalam upaya mitigasi bencana,” kata Ardi dalam siaran persnya.

    Ardi mengatakan, satu tubing tersebut bisa mengangkut empat personel. Jika tubing-tubing tersebut, lanjut Ardi, digabungkan menjadi sebuah perahu, maka dipastikan perahu itu dapat mengangkut banyak korban banjir.

    Ardi melanjutkan, nantinya alat karya TNI AU itu akan digunakan untuk misi evakuasi korban di beberapa daerah rawan banjir seperti di kawasan Dayeuhkolot, Jawa Barat.

    Tidak hanya perahu dari ban bekas, Ardi memastikan personelnya akan dilengkapi peralatan yang lainnya yang layak untuk menjalankan misi evakuasi korban banir.

    “Melalui langkah ini, TNI AU menegaskan perannya tidak hanya sebagai penjaga kedaulatan udara, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam membantu masyarakat menghadapi bencana alam,” tegas Ardi.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Azis Kurmala
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kontroversi Rencana Tebang Ratusan Pohon untuk Proyek Drainase Pencegah Banjir di Kota Malang

    Kontroversi Rencana Tebang Ratusan Pohon untuk Proyek Drainase Pencegah Banjir di Kota Malang

    Liputan6.com, Malang- Rencana pembangunan drainase (saluran air) di kawasan Soekarno-Hatta (Suhat) Kota Malang menuai kontroversi. Sebab untuk memuluskan proyek penanganan banjir di Malang kota itu harus menebang sekitar 147 pohon di jalan itu.

    Pembangunan drainase Suhat Kota Malang sebagai salah satu upaya penanganan masalah banjir di Malang kota. Proyek menggunakan anggaran APBD Provinsi Jawa Timur 2025 sebesar Rp 32 miliar dan mulai dikerjakan usai lebaran 2025.

    Hasil survei awal, ratusan pohon seperti jenis trembesi, sono dan karet kebo di Jalan Suhat Malang perlu ditebang. Wacana itu menuai kritik dari sejumlah pihak seperti aktivis lingkungan hidup.

    Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat dan Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin pun merespon dengan meninjau lokasi rencana pembangunan saluran drainase itu pada Rabu, 12 Maret 2025 kemarin.

    “Kami sudah cek lokasi. Akan dikoordinasikan dengan Pemrov Jawa Timur agar tidak banyak pohon yang ditebang,” kata Wahyu Hidayat, kemarin.

    Menurut dia, ada alternatif lain yang dapat dikoordinasikan bersama Pemprov Jatim. Misalnya lewat mekanisme perubahan secara tertulis pada kontrak kerja yang telah disepakati. Sehingga pembangunan drainase tetap memperhatikan aspek kelestarian lingkungan.

    Wahyu telah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum Kota Malang untuk mengubah atau menyesuaikan titik pembangunan. Termasuk menugaskan Dinas Lingkungan Hidup agar survei ulang di sepanjang kawasan lokasi proyek.

    Pemkot Malang, lanjutnya, berkomitmen menjaga kelestarian lingkungan. Serta memastikan tidak semua pohon di kawasan itu terutama di tengah Jalan Suhat bakal ditebang habis. Dapat dilakukan peremajaan maupun penggantian pohon.

    “Kami sudah identifikasi titik-titiknya. Kalau pun ada pohon yang ditebang jumlahnya tidak sampai ratusan seperti kabar yang beredar,” ujar Wahyu.

    Dia mengatakan, Pemerintah Kota Malang akan berdiskusi lagi bersama Pemprov Jawa Timur selaku perencana pembangunan drainase Suhat Malang. Dengan begitu, penebangan pohon dapat sedikit mungkin dilakukan termasuk mempertahankan pedestrian.

    “Insya Allah pengerjaannya dilakukan setelah lebaran nanti. Kami tetap menunggu hasil koordinasi lebih lanjut dengan Pemprov,” katanya.