kab/kota: Karet

  • Banjir Jakarta, hampir seribu warga mengungsi ke tempat lebih aman

    Banjir Jakarta, hampir seribu warga mengungsi ke tempat lebih aman

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak mencatat 996 warga mengungsi ke tempat lebih aman pada 17 lokasi berbeda di DKI Jakarta karena rumahnya terendam banjir akibat luapan air sungai dan hujan intensitas tinggi di wilayah tersebut.

    “Kami menyiapkan kebutuhan dasar bagi para penyintas,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Yohan mengatakan bahwa terdapat 17 lokasi yang dijadikan warga sebagai tempat mengungsi baik di aula kantor kelurahan, tempat ibadah, hingga sarana pendidikan.

    Ia menambahkan, saat ini banjir masih menggenangi 100 rukun tetangga (RT) yang berada di Jakarta Timur, Barat, Pusat dan Selatan.

    BPBD DKI Jakarta kata Yohan, mengerahkan personel untuk memonitor kondisi banjir di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas Sumber Daya Air, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan.

    “Kami juga memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat,” ujarnya.

    Berikut lokasi pengungsian yang tersebar di sejumlah daerah

    1. Aula Kantor Kelurahan Bidara Cina
    Jumlah pengungsi: 33 KK 137 jiwa.

    2. Masjid Jami Ittihadul Ikhwan Kampung Melayu
    Jumlah pengungsi: 24 KK, 74 jiwa

    3. SDN 01/02 Kampung Melayu
    Jumlah pengungsi: 37 KK, 119 jiwa

    4. Masjid Al-Hawi Cililitan
    Jumlah pengungsi: 3 KK, 11 jiwa

    5. Mushala Al-Ishlah Kampus Binawan Cawang
    Jumlah pengungsi: 11 KK, 30 jiwa

    6. Masjid Al Ridwan Jatipadang
    7. Mushollah Sibili Jatipadang
    Jumlah pengungsi: 23 KK, 75 jiwa

    8. Masjid Jami Al Khaer, Kedaung Kali Angke
    Jumlah pengungsi: 10 KK, 20 jiwa

    9. Musholla Kelurahan Kedoya Selatan
    Jumlah pengungsi: 12 KK, 37 jiwa

    10. RPTRA Segas Karet Tengsin
    11. Masjid Nurul Huda Karet Tengsin
    12. Masjid Al Muhajirin Karet Tengsin
    Jumlah Pengungsi: 44 KK, 156 jiwa

    13. Masjid Al Muqorobbin Cipinang Melayu
    14. Masjid Universitas Borobudur
    15. Masjid Al Hidayah Cipinang Melayu
    16. Posko Pengungsi Tenda BPBD
    17. RW. 10
    Jumlah pengungsi: 95 KK, 337 jiwa.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Banjir Jakarta, 109 RT masih terendam

    Banjir Jakarta, 109 RT masih terendam

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat hingga pukul 06.00 WIB sebanyak 109 rukun tetangga (RT) di Jakarta Barat, Timur, Pusat, dan Selatan masih terendam banjir karena meluapnya sungai dan juga hujan intensitas tinggi.

    “Kami mencatat saat ini banjir terjadi di 109 RT dan tiga ruas jalan,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Banjir Jakarta terjadi sejak Minggu (6/7) dini hari dan hingga Senin pagi sejumlah daerah di Jakarta Timur, Pusat, Barat dan Selatan masih banjir.

    Isnawa mengatakan bahwa banjir yang merendam sebagian Jakarta itu karena hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

    Akibatnya kata Isnawa, sejumlah pos pantau pintu air seperti di Bendung Katulampa menjadi siaga tiga atau waspada pada Sabtu (5/7). Lalu, di hari yang sama, Pos Depok siaga tiga atau waspada pada pukul 21.00 WIB, begitu juga pos pantau di Jakarta.

    Selanjutnya, lanjut dia, dengan meningkatnya intensitas air di sejumlah sungai dan hujan tinggi mengakibatkan air meluap dan menggenangi sejumlah RT di Jakarta.

    Berikut 109 RT dan tiga ruas jalan di Jakarta yang masih terendam banjir;

    Jakarta Pusat terdapat 17 RT terdiri dari:

    – Kelurahan (kel) Karet Tengsin
    * Jumlah: 17 RT
    * Ketinggian: 30 s.d 40 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Jakarta Barat terdapat 15 RT terdiri dari:

    – Kel. Kedaung Kali Angke
    * Jumlah: 4 RT
    * Ketinggian: 40 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    – Kel. Rawa Buaya
    * Jumlah: 5 RT
    * Ketinggian: 70 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    – Kel. Kedoya Selatan
    * Jumlah: 4 RT
    * Ketinggian: 30 s.d 60 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Pesanggrahan

    -Kel. Kembangan Selatan
    * Jumlah: 1 RT
    * Ketinggian: 60 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Pesanggrahan

    – Kel. Kembangan Utara
    * Jumlah: 1 RT
    * Ketinggian: 30 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    Jakarta Selatan terdapat 30 RT terdiri dari:

    – Kel. Tanjung Barat
    * Jumlah: 1 RT
    * Ketinggian: 40 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Pela Mampang
    * Jumlah: 13 RT
    * Ketinggian: 30 s.d 150 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    – Kel. Pengadegan
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 30 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Rawajati
    * Jumlah: 7 RT
    * Ketinggian: 80 s.d 100 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Jati padang
    * Jumlah: 1 RT
    * Ketinggian: 80 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan PHB Sarua

    – Kel. Pejaten Timur
    * Jumlah: 4 RT
    * Ketinggian: 50 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Kebon Baru
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 35 s.d 70 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    Jakarta Timur terdapat 47 RT terdiri dari:

    – Kel. Bidara Cina
    * Jumlah: 14 RT
    * Ketinggian: 180 s.d 210 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cipinang Muara
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 40 s.d 50 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Sunter

    – Kel. Kampung Melayu
    * Jumlah: 4 RT
    * Ketinggian: 155 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Balekambang
    * Jumlah: 3 RT
    * Ketinggian: 30 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cawang
    * Jumlah: 7 RT
    * Ketinggian: 100 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cililitan
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 60 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cipinang Melayu
    * Jumlah: 15 RT
    * Ketinggian: 150 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Sunter

    Jalan banjir di tiga ruas jalan :

    1. Jl. Adi Karya, Kel. Kedoya Selatan, Jakarta Barat
    Ketinggian: 15 cm
    2. GG. H Musanif, Kel. Kedaung Kali Angke, Jakarta Barat
    Ketinggian: 45 cm
    3. Jl. Cipinang Indah ( SMK Penabur ) , Kel. Pondok Bambu, Jakarta Timur
    Ketinggian: 15 cm

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 86 RT Terendam Banjir, Ada yang Capai 2,7 Meter

    86 RT Terendam Banjir, Ada yang Capai 2,7 Meter

    Jakarta

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencatat banjir di Jakarta meluas ke 86 RT. Tinggi banjir ada yang mencapai 2,7 meter.

    “BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 86 RT,” kata Kepala Pelaksana BPBD Jakarta Isnawa Adji kepada wartawan, Minggu (6/7/2025).

    Data banjir itu dihimpun per pukul 23.00 WIB. Sebaran titik banjir ada di 19 RT di Jakarta Pusat, 1 RT di Jakarta Barat, 23 RT di Jakarta Selatan, dan 42 RT di Jakarta Timur serta 1 RT di Jakarta Utara.

    Sementara itu ada 5 ruas jalan yang terendam banjir. Jalanan yang terendam banjir itu tersebar di Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

    Di Masjid Jami Al Abror Bidara Cina, 137 warga masih mengungsi. Kemudian di Masjid Jami Ittihadul Ikhwan 74 warga mengungsi dan di SDN 01/02 Kampung Melayu ada 119 warga pengungsi.

    Pengungsi juga ada di Masjid Al-Hawi Cililitan dengan jumlah 11 warga. Lalu di Mushala Al-Ishlah Kampus Binawan Cawang juga ada 30 warga mengungsi.

    Jakarta Utara terdapat 1 RT yang terdiri dari:
    – Kelurahan Pluit
    Jumlah: 1 RT
    Ketinggian: 10 cm
    Penyebab: ROB

    Jakarta Pusat terdapat 19 RT yang terdiri dari:
    – Kelurahan Karet Tengsin
    Jumlah: 19 RT
    Ketinggian: 50 s.d 70 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Krukut

    Jakarta Selatan terdapat 23 RT yang terdiri dari:
    – Kelurahan Pondok Labu
    Jumlah: 1 RT
    Ketinggian: 70 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Krukut

    – Kelurahan Cilandak
    Jumlah: 1 RT
    Ketinggian: 30 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Grogol

    – Kelurahan Tanjung Barat
    Jumlah: 1 RT
    Ketinggian: 40 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Pengadegan
    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 120 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Rawa Jati
    Jumlah: 7 RT
    Ketinggian: 100 s.d 120 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Pejaten Timur
    Jumlah: 4 RT
    Ketinggian: 140 s.d. 190 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Kebon Baru
    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 35 s.d 70 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Manggarai
    Jumlah: 5 RT
    Ketinggian: 50 s.d. 80 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Ciliwung

    Jakarta Timur terdapat 42 RT yang terdiri dari:

    – Kelurahan Cipinang Melayu
    Jumlah: 10 RT
    Ketinggian: 40 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Sunter Hulu

    – Kelurahan Cipinang Muara
    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 40 s.d 50 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Sunter Hulu

    – Kelurahan Bidara Cina
    Jumlah: 14 RT
    Ketinggian: 180 s.d 210 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Kampung Melayu
    Jumlah: 4 RT
    Ketinggian: 155 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Balekambang
    Jumlah: 3 RT
    Ketinggian: 50 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Cawang
    Jumlah: 7 RT
    Ketinggian: 270 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Cililitan
    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 190 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Ciliwung

    Jalan tergenang terdapat 5 ruas jalan yang terdiri dari:

    1. Jl. Adi karya, Kel. Kedoya Selatan, Jakarta Barat
    Ketinggian: 15 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi

    2. GG. H Musanif, Kel. Kedaung Kali Angke, Jakarta Barat
    Ketinggian: 20 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi

    3. Jl. Daan Mogot, Kel. Cengkareng Timur, Jakarta Barat
    Ketinggian: 30 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi

    4. Jl. Kemang Raya, Kel. Bangka, Jakarta Selatan
    Ketinggian: 40 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi

    5. Jl. Cipinang indah ( SMK Penabur ), Kel. Pondok Bambu, Jakarta Timur
    Ketinggian: 15 cm
    Penyebab: Curah Hujan Tinggi

    Wilayah yang sudah surut:

    1. Kelurahan Gedong: 3 RT
    2. Kelurahan Tanjung Barat: 1 RT
    3. Kelurahan Duri Kosambi: 1 RT
    4. Kelurahan Sukabumi Selatan: 2 RT
    5. Kelurahan Meruya Utara: 1 RT
    6. Kelurahan Sukabumi Utara: 1 RT

    Jalan Tergenang yang sudah surut:

    1. Jl. Ciledug Raya (ITC Cipulir), Kel. Cipulir, Jakarta Selatan
    2. Jl. Kembangan raya, kel. Kembangan Selatan, Jakarta Barat
    3. Jl. Perumahan Green Garden (MCD), Kel. Kedoya Utara, Jakarta Barat

    (whn/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 49 RT di Jakarta Terendam Banjir, Terparah di Cawang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Juli 2025

    49 RT di Jakarta Terendam Banjir, Terparah di Cawang Megapolitan 6 Juli 2025

    49 RT di Jakarta Terendam Banjir, Terparah di Cawang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencatat sebanyak 50 RT terendam
    banjir
    pada Minggu (7/6/2025) sore pukul 16.00 WIB.
    Titik banjir paling banyak berada di wilayah Jakarta Timur yang jumlahnya mencapai 30 RT.
    “BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 49 RT di wilayah Jakarta,” kata Kepala Pelaksana BPBD Jakarta Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Minggu.
    Isnawa mengatakan, kondisi banjir terparah terjadi di Kelurahan Cawang, Jakarta Timur, dengan ketinggian air mencapai 270 sentimeter (cm).
    “Penyebab karena curah
    hujan
    tinggi dan luapan Kali Ciliwung,” tuturnya.
    Adapun banjir di Jakarta hari ini sudah terjadi sejak pukul 11.00 WIB setelah kondisi Pintu Air Karet Siaga 3 atau waspada pada pukul 03.00 WIB.
    Ketinggian air banjir bervariasi antara 40-270 cm, terutama di Jakarta Timur.
    Berikut sebaran banjir yang terjadi di Jakarta:
    Beberapa titik banjir sudah surut yakni di Kelurahan Gedong (3 RT), Kelurahan Tanjung Barat (1 RT), dan Kelurahan Kebon Baru (1 RT).
    Sementara jumlah pengungsi dari banjir yang melanda di Jakarta berkisar 105 kepala keluarga (KK) atau 371 jiwa.
    Sejauh ini, BPBD masih dalam proses penanganan penyedotan air di puluhan titik yang merendam berbagai wilayah di Jakarta.
    “Masih terus melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat, serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas. Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” lanjutnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 50 RT di Jakarta Terendam Banjir pada Minggu Sore
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Juli 2025

    50 RT di Jakarta Terendam Banjir pada Minggu Sore Megapolitan 6 Juli 2025

    50 RT di Jakarta Terendam Banjir pada Minggu Sore
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
    Jakarta
    mencatat sebanyak 50 RT di wilayah Jakarta terendam
    banjir
    pada Minggu (6/7/2025) sore pukul 15.00 WIB.
    Titik banjir paling banyak berada di wilayah Jakarta Timur, yang mana jumlahnya mencapai 30 RT.
    “BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 50 RT di wilayah Jakarta,” kata Kepala Pelaksana BPBD Jakarta Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Minggu.
    Isnawa menjelaskan, banjir di sejumlah wilayah mulai terjadi sejak kondisi Pintu Air Karet berstatus Siaga 3 (Waspada) pada pukul 03.00 WIB.
    Ketinggian air bervariasi, mulai dari 30 hingga 260 sentimeter dengan genangan tertinggi tercatat ada di Jakarta Timur.
    Berikut ini adalah rincian wilayah yang terendam
    banjir di Jakarta
    :
    Banjir
    terparah terjadi di Kelurahan Cawang dengan ketinggian air mencapai 260 sentimeter.
    “Penyebab karena curah
    hujan
    tinggi dan luapan Kali Ciliwung,” tutur Isnawa.
    Sementara itu, jumlah pengungsi dari banjir yang melanda di Jakarta berkisar 105 kepala keluarga (KK) atau 371 jiwa.
    Sejauh ini, BPBD masih dalam proses penanganan penyedotan air di puluhan titik yang merendam berbagai wilayah di Jakarta.
    “Masih terus melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat, serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas. Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” lanjutnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Lokasi Banjir di Jakarta Hari Ini: 51 RT Terendam, Air Capai 3 Meter
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Juli 2025

    Lokasi Banjir di Jakarta Hari Ini: 51 RT Terendam, Air Capai 3 Meter Megapolitan 6 Juli 2025

    Lokasi Banjir di Jakarta Hari Ini: 51 RT Terendam, Air Capai 3 Meter
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com —

    Banjir
    kembali melanda sejumlah wilayah di DKI
    Jakarta
    pada Minggu (6/7/2025), terutama di kawasan Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
    Menurut data resmi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, sebanyak 51 Rukun Tetangga (RT) terendam
    banjir
    , dengan ketinggian air mencapai tiga meter di titik terparah.
    Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, menyampaikan bahwa jumlah wilayah terdampak bertambah dari sebelumnya 49 RT menjadi 51 RT.
    “Data terakhir ada 51 RT yang terendam dari sebelumnya 49 RT,” kata Yohan dalam keterangan resminya, Minggu, (6/7/2025).
    Wilayah terparah yang mengalami banjir berada di Kelurahan Cawang, Jakarta Timur, dengan ketinggian air mencapai 300 cm atau tiga meter.
    Adapun ketinggian genangan di lokasi
    banjir Jakarta hari ini
    bervariasi mulai dari 60 cm hingga 265 cm, tergantung wilayah terdampak.
    BPBD menyatakan bahwa curah hujan tinggi dan luapan Sungai Ciliwung menjadi penyebab utama genangan yang terjadi sejak dini hari tadi.
    “Hujan yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya pada Sabtu (5/7/2025) menyebabkan Bendung Katulampa dan Pos Depok naik ke Siaga 3, sehingga berdampak ke wilayah hilir seperti Jakarta,” jelas Yohan.
    – Jakarta Selatan, Total: 18 RT
    – Jakarta Timur, Total: 33 RT
    BPBD DKI Jakarta mengimbau masyarakat yang tinggal di bantaran sungai atau wilayah rawan banjir untuk meningkatkan kewaspadaan.
    Posko penanganan darurat telah disiagakan di beberapa lokasi terdampak, termasuk penyediaan perahu karet dan logistik evakuasi.
    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga tengah memantau perkembangan kondisi cuaca dan debit sungai secara real-time melalui pos pantau dan sistem pengendalian banjir terpadu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir di Bidara Cina Sering Terjadi, Warga: Dulu Tingginya Pernah 4 Meter
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Juli 2025

    Banjir di Bidara Cina Sering Terjadi, Warga: Dulu Tingginya Pernah 4 Meter Megapolitan 6 Juli 2025

    Banjir di Bidara Cina Sering Terjadi, Warga: Dulu Tingginya Pernah 4 Meter
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Tasmi (64), warga RT 10 RW 11, Kelurahan
    Bidara Cina
    , Jatinegara, Jakarta Timur, menyebut
    banjir
    di wilayahnya kerap terjadi akibat kiriman air dari Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat.
    Bahkan, banjir yang melanda belum lama ini sempat mencapai ketinggian lebih dari empat meter.
    “Sudah sering naik (banjir). Kalau sudah sekitar 200 hingga 250 sentimeter tuh pasti masuk ke rumah, pernah juga sampai 4 meter. Kemarin itu yang kemarin 475 sentimeter pas (bulan) puasa (2025),” kata Tasmi saat ditemui, Minggu (6/7/2025).
    Adapun wilayah Bidara Cina kembali terendam banjir pada hari ini.
    Tasmi menjelaskan, banjir sudah terjadi sejak Minggu dini hari dengan ketinggian air yang terus meningkat.
    “Pertamanya 200 sentimeter, terus naik lagi, naik lagi, terakhir tadi 375 sentimeter, sekarang sudah mungkin tiga meteran,” ujar Tasmi.
    Tasmi berujar, masih ada warga yang memilih bertahan di lantai dua rumah mereka ketimbang mengungsi ke tempat yang lebih aman.
    Namun, ada juga warga yang tak bisa mengungsi karena tidak adanya perahu karet untuk mengevakuasi mereka.
    “Kita di sini butuh perahu, karena kan banyak yang masih di dalam, karena enggak bisa keluar, sekitar tadi ada 40 (rumah) deh,” tuturnya.
    Hingga saat ini, Tasmi mengaku belum mendapat bantuan makanan maupun pompa untuk menyedot air banjir.
    “Biasanya ada nasi boks tuh dari PMI, tapi berhubung hari Minggu, enggak tahu juga. Kalau logistik dari pemerintah enggak ada, belum ada,” ujar Tasmi.
    Sebelumnya, Sebanyak 30 RT di Jakarta Timur terendam banjir pada Minggu (6/7/2025) pagi.
    Kepala Satgas Korwil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jakarta Timur, Ali, menjelaskan, penyebab banjir di wilayah Jakarta Timur karena hujan dan Bendung Katulampa siaga 3.
    “Penyebab pada pukul 17.00 WIB Bendung Katulampa mengalami kenaikan tinggi muka air 110 cm (siaga 3),” kata Ali saat dikonfirmasi, Minggu (6/7/2025).
    Selain itu, pintu air Pos Depok juga mengalami kenaikan sehingga menjadi pemicu banjir di wilayah Jakarta Timur.
    “Pada pukul 21.00 WIB Pos Depok mengalami kenaikan Tinggi muka air 270 cm (siaga 3), pada pukul 22.00 WIB Pos Depok mengalami kenaikan tinggi muka air 345 cm (siaga 2),” ungkap Ali.
    Berikut sejumlah titik di Jakarta Timur yang terendam banjir pada Minggu (6/7/2025) hingga pukul 09.00 WIB menurut data BPBD Jakarta Timur.
    Minggu, 06 Juli 2025
    Pukul 01.00 WIB, Ketinggian 60 cm
    Pukul 02.00 WIB, Ketinggian 120 cm
    Pukul 03.00 WIB, Ketinggian 200 cm
    Pukul 04.00 WIB, Ketinggian 200 cm
    Pukul 05.00 WIB, Ketinggian 160 cm
    Pukul 06.00 WIB, Ketinggian 140 cm
    Pukul 07.00 WIB, Ketinggian 120 cm
    Pukul 08.00 Wib, Ketinggian 5 cm (LUMPUR)
      2. Kelurahan Bale Kambang, Jalan Jembatan 1 RW 05
    Minggu, 06 Juli 2025
    Pukul 01.00 WIB, Ketinggian 50 cm
    Pukul 02.00 WIB, Ketinggian 100 cm
    Pukul 03.00 WIB, Ketinggian 120 cm
    Pukul 04.00 WIB, Ketinggian 130 cm
    Pukul 05.00 WIB, Ketinggian 150 cm
    Pukul 06.00 WIB, Ketinggian 150 cm
    Pukul 07.00 WIB, Ketinggian 140 cm
    Pukul 08.00 Wib, Ketinggian 130 cm
    Pukul 09.00 Wib, Ketinggian 130 cm
      3. Kelurahan Cililitan
    Minggu, 06 Juli 2025
    Pukul 01.00 WIB, Ketinggian 30 cm
    Pukul 02.00 WIB, Ketinggian 100 cm
    Pukul 03.00 WIB, Ketinggian 150 cm
    Pukul 04.00 WIB, Ketinggian 160 cm
    Pukul 05.00 WIB, Ketinggian 250 cm
    Pukul 06.00 WIB, Ketinggian 300 cm
    Pukul 07.00 WIB, Ketinggian 300 cm
    Pukul 08.00 Wib, Ketinggian 300 cm
    Pukul 09.00 Wib, Ketinggian 290 cm
      4. Kelurahan Cawang
    Minggu, 06 Juli 2025
    Pukul 01.00 WIB, Ketinggian 30 cm
    Pukul 02.00 WIB, Ketinggian 100 cm
    Pukul 03.00 WIB, Ketinggian 150 cm
    Pukul 04.00 WIB, Ketinggian 160 cm
    Pukul 05.00 WIB, Ketinggian 250 cm
    Pukul 06.00 WIB, Ketinggian 300 cm
    Pukul 07.00 WIB, Ketinggian 300 cm
    Pukul 08.00 Wib, Ketinggian 300 cm
    Pukul 09.00 Wib, Ketinggian 290 cm
      5. Kelurahan Bidara Cina
    Minggu, 06 Juli 2025
    Pukul 02.00 WIB, Ketinggian 40 cm
    Pukul 03.00 WIB, Ketinggian 80 cm
    Pukul 04.00 WIB, Ketinggian 100 cm
    Pukul 05.00 WIB, Ketinggian 200 cm
    Pukul 06.00 WIB, Ketinggian 220 cm
    Pukul 07.00 WIB, Ketinggian 240 cm
    Pukul 08.00 Wib, Ketinggian 250 cm
    Pukul 09.00 Wib, Ketinggian 250 cm
      6. Kelurahan Kampung Melayu
    Minggu, 06 Juli 2025
    Pukul 02.00 WIB, Ketinggian 40 cm
    Pukul 03.00 WIB, Ketinggian 40 cm
    Pukul 04.00 WIB, Ketinggian 100 cm
    Pukul 05.00 WIB, Ketinggian 120 cm
    Pukul 06.00 WIB, Ketinggian 175 cm
    Pukul 07.00 WIB, Ketinggian 180 cm
    Pukul 08.00 Wib, Ketinggian 200 cm
    Pukul 09.00 Wib, Ketinggian 220 cm
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pengusaha Lokal Bikin Komponen Alphard, Ini Dia Produknya

    Pengusaha Lokal Bikin Komponen Alphard, Ini Dia Produknya

    Jakarta

    Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memacu pertumbuhan dan daya saing industri otomotif nasional melalui pengembangan industri komponen dalam negeri. Pengembangan produktivitas dan daya saing industri otomotif harus sejalan dengan pengembangan industri komponen.

    Menurut Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Andi Rizaldi, hal ini mengingat produk industri alat-alat kendaraan bermotor merupakan bagian dari rantai pasok bagi original equipment manufacturer (OEM).

    “Peningkatan penggunaan komponen dalam negeri pada sektor industri otomotif dapat membantu memperkuat kemandirian industri otomotif nasional, menciptakan industri komponen otomotif lokal yang kuat, mengurangi ketergantungan pada impor suku cadang, dan menciptakan lapangan kerja di sektor tersebut,” katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/7/2025).

    Komitmen untuk mendukung substitusi impor dan penguatan industri komponen otomotif dalam negeri ditunjukkan melalui kerja sama strategis antara salah satu unit kerja di bawah BSKJI, yaitu Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kulit, Karet, dan Plastik (BBSPJIKKP) dengan PT Yogyakarta Presisi Teknikatama Indonesia (PT YPTI).

    Selama bulan Mei 2025, kedua pihak berhasil memproduksi komponen rubber part untuk kendaraan Welcab Alphard, yang terdiri atas delapan jenis artikel rubber-part. Dalam kesempatan itu, Andi mengapresiasi PT YPTI untuk komitmennya mendukung Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN).

    “Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya peningkatan pemanfaatan bahan baku karet nasional sekaligus mendorong penguasaan teknologi manufaktur komponen otomotif berbasis kebutuhan khusus,” tuturnya.

    Welcab merupakan varian mobil Toyota Alphard yang dirancang untuk memberikan kemudahan mobilitas bagi penyandang disabilitas maupun lansia, dengan sistem tempat duduk yang dapat berotasi dan keluar-masuk kendaraan secara otomatis.

    Kebutuhan akan komponen khusus seperti rubber part yang presisi dan berkualitas tinggi menjadi krusial dalam memastikan fungsi optimal dan keamanan kendaraan tersebut.

    Oleh karenanya, BBSPJIKKP berperan penting dalam mendukung proses teknis pembuatan komponen ini, mulai dari pembuatan formula sesuai spesifikasi otomotif, pencampuran bahan karet (komponding), hingga proses pencetakan dan kontrol mutu produk akhir.

    Apalagi, BBSPJIKKP memiliki fasilitas laboratorium dan produksi yang cukup lengkap serta sumber daya manusia berpengalaman di bidang rekayasa material karet.

    “Sebanyak delapan artikel komponen berhasil diproduksi, yang keseluruhannya dirancang supaya kompatibel dengan sistem automatic rotating seat pada Welcab Alphard. Seluruh komponen tersebut memenuhi standar teknis yang ditetapkan PT YPTI dan telah melalui proses verifikasi mutu secara ketat,” ungkap Andi.

    Sementara itu, Kepala BBSPJIKKP Hagung Eko Pawoko menyampaikan, kerja sama ini adalah bentuk konkret dari peran BBSPJIKKP dalam menjembatani kebutuhan industri dengan kemampuan rekayasa dalam negeri.

    “Kami berkomitmen untuk terus memperluas dukungan teknis kepada industri, terutama dalam pengembangan komponen berbasis material lokal seperti karet, yang selama ini menjadi salah satu unggulan Indonesia,” ujarnya.

    Kegiatan ini sekaligus menunjukkan sinergi yang baik antara pemerintah dan pelaku industri dalam meningkatkan daya saing produk nasional. “Dengan keberhasilan produksi komponen Welcab Alphard ini, BBSPJIKKP membuktikan kapasitasnya sebagai lembaga penyedia layanan teknis industri yang adaptif dan responsif terhadap kebutuhan dunia usaha,” imbuh Hagung.

    Pembuatan Welcab Alphard rubber-part ini bukanlah produk rubber-part pertama yang dibuahkan dari kerja sama BBSPJIKKP dan PT YPTI. Sebelumnya, pada tahun 2021-2023 keduanya telah bekerja sama dalam produksi rubber-part untuk Toyota Sienta Welcab.

    Sebagai informasi, PT YPTI merupakan satu-satunya produsen welcab dari dalam negeri. Selama ini welcab yang beredar di Indonesia diimpor dari Jepang, China, dan Swedia.

    Menurut Hagung, kerja sama ini tidak hanya berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan komponen otomotif dalam negeri, tetapi juga berpotensi mengurangi ketergantungan terhadap impor komponen serupa.

    (ily/hns)

  • Penambang Timah di Bangka Tewas Diterkam Buaya di Sungai

    Penambang Timah di Bangka Tewas Diterkam Buaya di Sungai

    Bangka Belitung, Beritasatu.com — Tim SAR gabungan berhasil menemukan jenazah penambang timah yang sebelumnya dilaporkan hilang di Sungai Pelaben, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Korban diduga tewas akibat diserang buaya saat sedang bekerja.

    “Tim SAR gabungan berhasil menemukan tubuh Febri pada Jumat sore dalam keadaan meninggal dunia,” kata Komandan Tim (Dantim) Basarnas Pangkalpinang, Yurizal, Jumat (4/7/2025).

    Yurizal menjelaskan, korban diketahui bernama Febri (17), warga Desa Batu Rusa, Kabupaten Bangka. Sebelumnya, pada Selasa (2/7/2025) pukul 18.07 WIB, korban sedang mendorong alat penambang bijih timah di dalam sungai.

    Saat bekerja, seorang rekan korban melihat Febri tiba-tiba diterkam buaya di dekat ponton dan diseret ke dalam sungai. Rekan korban yang menyaksikan kejadian tersebut langsung melaporkannya kepada keluarga, yang kemudian meneruskan laporan ke Kantor SAR (Kansar) Pangkalpinang untuk meminta bantuan pencarian.

    Setelah tiga hari pencarian, tim SAR gabungan bersama keluarga korban melakukan penyisiran menggunakan perahu karet dan perahu milik para pekerja timah.

    “Korban ditemukan berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi kejadian awal, tepatnya di pinggiran kolong bekas tambang timah yang terhubung dengan sungai,” jelas Yurizal.

    Ia menambahkan, saat ditemukan, kondisi tubuh korban sudah tidak utuh. Jenazah kemudian langsung dibawa ke rumah duka di Desa Batu Rusa untuk diserahkan kepada keluarga.

  • Pencarian Korban Kapal Tenggelam di Selat Bali: Helikopter Polda Jatim Temukan Skoci Tanpa Awak

    Pencarian Korban Kapal Tenggelam di Selat Bali: Helikopter Polda Jatim Temukan Skoci Tanpa Awak

    Liputan6.com, Banyuwangi – Tim SAR gabungan melanjutkan upaya pencarian korban hilang tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali, Jumat (4/7/2025). Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara Polda Jawa Timur turut mengerahkan personel, helikopter, kapal laut, kapal karet dan drone untuk turut menyisir perairan Selat Bali. 

    “Kekuatan personel dan peralatan Dirpolairud Polda Jatim dan Satpolairud Banyuwangi terus melakukan upaya pencarian dan pertolongan,” ungkap Dirpolairud Polda Jawa Timur, Kombespol Arman Asmara Syarifuddin.

    Pada pencarian hari pertama melalui udara yang dipimpinnya langsung, kata Kombespol Arman, dia sempat mendapatkan satu sekoci tanpa awak di pantai Cekik Jembrana Bali. 

    Temuan sekoci tanpa awak tersebut langsung dikoordinasikan dan dilaporkan kepada Tim SAR gabungan untuk ditindaklanjuti dengan dilakukan penyisiran di wilayah tersebut. Karena diduga kuat, sekoci tersebut sebelumnya berpenumpang.

    Kombespol Arman menegaskan, pihaknya akan terus berupaya maksimal dalam melakukan upaya pencarian dan pertolongan terhadap para korban KMP Tunu Pratama Jaya yang masih belum ditemukan.

    Tidak hanya mengerahkan personel, pihaknya juga menggandeng nelayan sekitar untuk turut serta membantu memantau pergerakan arus laut serta melaporkan tanda-tanda jika ada korban kapal tenggelam yang belum ditemukan.

    “Tidak hanya di laut, anggota yang di darat juga kami minta memberitahukan kepada nelayan untuk turut serta membantu menginformasikan jika ada temuan saat berlayar di laut,” tandasnya.

    Seperti diketahui, KMP Tunu Pratama Jaya yang beroperasi di pelabuhan penyeberangan Ketapang – Gilimanuk, dikabarkan Tenggelam di Selat Bali, Rabu malam 2 Juli 2025.

    KMP Tunu berangkat pada pukul 22.56 WIB dari pelabuhan penyeberangan Ketapang Banyuwangi menuju Gilimanuk Bali, dengan mengangkut 53 orang penumpang, 22 kendaraan

     

    KMP Tunu Pratama Jaya dilaporkan tenggelam di Selat Bali pada Kamis dini hari (3/7) saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk, Jembrana.