kab/kota: Karet

  • Sejumlah Fasilitas Umum di Surabaya Rusak, Kapolda Jatim: Ojo Ngono Lah Rek!

    Sejumlah Fasilitas Umum di Surabaya Rusak, Kapolda Jatim: Ojo Ngono Lah Rek!

    Surabaya (beritajatim.com) – Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Drs. Nanang Avianto, M.Si, memberikan pernyataan resmi terkait penanganan demonstrasi yang berujung pada pembakaran dan perusakan fasilitas di Kota Surabaya dan Jawa Timur .

    Dalam keterangannya, Kapolda menjelaskan kronologi dan alasan di balik langkah-langkah yang diambil oleh pihak kepolisian, menegaskan bahwa semua tindakan dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku.

    Dalam penjelasannya, Irjen Pol Nanang Avianto mengutarakan bahwa sejak awal, aparat kepolisian telah mengedepankan pendekatan simpatik dan himbauan.

    “Pertama adalah simpatik dulu, himboan,” ujarnya. Namun, situasi mulai memanas ketika para demonstran mulai merusak fasilitas umum. Puncaknya, pengrusakan pagar kawat di area Gedung Grahadi yang merupakan simbol kebesaran Provinsi Jawa Timur, memaksa polisi untuk mengambil tindakan lebih tegas.

    “Begitu tadi kita lihat kawat-kawatannya dirusak dan itu adalah Grahadi, simbol kebesaran dari Provinsi Jawa Timur, di situlah kok mau dirusak kami kan bertahan,” jelas Kapolda, Sabtu (30/8/2025).

    Peringatan demi peringatan telah disampaikan, namun para demonstran tetap bertahan. Bahkan, saat polisi melakukan penyemprotan air, massa justru semakin agresif.

    Irjen Pol Nanang Avianto mengungkapkan “situasi panas,  disemprot air saya kira biar sejuk lha tambah giras arek-arek, ojo ngono lah rek.”kata Kapolda.

    Situasi semakin tidak terkendali saat terjadi pembakaran kendaraan bermotor dan perusakan fasilitas umum lainnya seperti CCTV dan paving block yang digunakan untuk melempar. Karena demonstran tidak kunjung membubarkan diri meski waktu yang diizinkan telah habis, aparat akhirnya menggunakan gas air mata.

    Kapolda memastikan bahwa polisi tidak menggunakan peluru tajam atau peluru karet. “Tidak ada kami menggunakan senjata apalagi peluru tajam, peluru karet aja gak, peluru apapun gak, kita menggunakan itu (gas air mata) supaya paling tidak minggir,” tegasnya.

    Di akhir keterangannya, Kapolda Jatim menghimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga Jawa Timur. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang dan mengajak semua pihak untuk menggunakan energi dan sumber daya untuk hal-hal yang lebih bermanfaat. “Wis koyo ngene iki wis rusak iki, ojo ditambahi meneh,” tutup Kapolda. “Daripada dipakai untuk beli-beli fasilitas umum kan bisa dipakai untuk membantu kesehatan, kesejahteraan, pendidikan masyarakat lain lebih membutuhkan.”pungkasnya. (ted)

  • Menanti Keadilan bagi Affan Kurniawan, Driver Ojol yang Dilindas Rantis Brimob
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Agustus 2025

    Menanti Keadilan bagi Affan Kurniawan, Driver Ojol yang Dilindas Rantis Brimob Megapolitan 30 Agustus 2025

    Menanti Keadilan bagi Affan Kurniawan, Driver Ojol yang Dilindas Rantis Brimob
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Affan Kurniawan (21), seorang driver ojek online (ojol), tewas setelah dilindas kendaraan taktis (rantis) milik Brimob di Penjernihan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam.
    Insiden ini memicu gelombang protes, permintaan maaf dari jajaran kepolisian, serta janji proses hukum transparan terhadap tujuh anggota Brimob yang telah diamankan.
    Peristiwa bermula ketika massa demo 28 Agustus 2025 yang semula dibubarkan dari depan Gedung DPR RI kembali ricuh di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat.
    Dalam sebuah video amatir yang beredar luas di media sosial, terlihat sebuah mobil rantis bertuliskan Brimob melaju dengan kecepatan tinggi saat warga tengah berhamburan.
    Di tengah kepanikan tersebut, Affan Kurniawan, tampak berusaha lari menyelamatkan diri. Namun, mobil lapis baja itu justru melindas tubuh Affan hingga akhirnya tewas.
    Peristiwa tersebut langsung memicu kemarahan massa yang berada di sekitar. Massa aksi yang awalnya berusaha membubarkan diri kemudian kembali mengerubungi mobil rantis.
    Polri bergerak cepat dengan menangkap tujuh anggota Brimob yang berada di dalam kendaraan rantis tersebut.
    “Saat ini pelaku sudah kita amankan sejumlah 7 orang,” ujar Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim, Kamis malam di RSCM tempat Affan dilarikan.
    Ketujuh polisi itu kemudian diperiksa di Kwitang, Jakarta Pusat, karena mereka berasal dari Brimob Polda Metro Jaya.
    Nama-nama mereka belakangan diungkap oleh Kapolda Metro Jaya, yakni Aipda M Rohyani, Briptu Danang, Bripda Mardin, Baharaka Yohanes David, Baharaka Jana Edi, Bripka Rohmat, serta Kompol Cosmas.
    Pemeriksaan dilakukan secara gabungan oleh Divpropam Mabes Polri dan Propam Mako Brimob.
    “Dan pemeriksaannya dilaksanakan di Kwitang karena anggota tersebut satuannya adalah Brimob Polda Metro Jaya,” ujar Abdul Karim.
    Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, pengemudi rantis yang melindas Affan adalah Bripka R.
    Sementara itu, duduk di sebelahnya adalah Kompol Cosmas Kaju Gae, seorang perwira menengah yang menjabat Komandan Batalion C Resimen IV Pasukan Pelopor Korps Brimob.
    Lima anggota lainnya, yakni Aipda M Rohyani, Briptu Danang, Bripda Mardin, Bharaka Yohanes David, dan Bharaka Jana Edi, duduk di bagian belakang kendaraan.
    “Ini hasil sementara yang sudah kita dapatkan, yang sudah terkonfirmasi,” kata Abdul Karim.
    Kendaraan taktis Brimob yang digunakan dalam peristiwa itu kini juga ditahan di Mako Brimob sebagai barang bukti.
    “Untuk kendaraan saat ini sudah diamankan juga,” tambah Abdul Karim.
    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo langsung meminta maaf usai peristiwa driver ojol dilndas rantis Brimob.
    “Saya menyesali terhadap peristiwa yang terjadi dan mohon maaf sedalam-dalamnya,” ujar Listyo Kamis malam.
    Ia mengaku sudah memerintahkan Divisi Propam untuk menangani kasus secara serius.
    Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri juga menyampaikan permintaan maafnya. Ia mengaku, siap bertanggung jawab atas segala proses, termasuk menanggung biaya rumah sakit, pemakaman, hingga tahlilan keluarga korban.
    “Selanjutnya kami sudah bicara dengan bapak almarhum, apa yang menjadi tanggungan rumah sakit atau ke depan menjadi tanggungan kami semuanya,” kata Asep.
    Permintaan maaf juga datang langsung dari perwakilan Brimob di Mako Brimob Kwitang. Kompol Jemmy, mewakili pimpinan, turun menemui massa driver ojol.
    Ia memeluk perwakilan massa sembari berkata, “Kami turut berduka cita kepada korban, kami akan bertanggung jawab terhadap keluarga korban.”
    Meski ada permintaan maaf, massa aksi tetap mendesak agar Kapolri dicopot. Dalam orasi mahasiswa, mereka menilai tragedi ini menunjukkan lemahnya kontrol kepemimpinan Polri atas tindakan represif aparat di lapangan.
    Kapolda Asep bahkan sempat dimaki massa saat menghadiri pemakaman Affan di TPU Karet Bivak. Ratusan driver ojol beratribut hijau berteriak “Pembunuh! Usut tuntas!” ketika rombongan Asep meninggalkan lokasi.
    Situasi sempat ricuh hingga polisi harus membentuk barikade. Beberapa botol air mineral dilemparkan ke arah rombongan Kapolda.
    Suasana tegang menunjukkan bahwa permintaan maaf belum cukup meredakan kemarahan publik.
    Kapolri Listyo Sigit menegaskan kembali, proses hukum akan dilakukan secara transparan dan melibatkan pihak eksternal seperti Kompolnas.
    Suasana duka menyelimuti keluarga Affan di rumah duka kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Sang ibu tampak mengelus jenazah putranya sambil meneteskan air mata.
    Rekan-rekan ojol datang memberikan penghormatan terakhir dengan mengenakan atribut hijau khas mereka.
    “Dari bapak almarhum menyampaikan ingin minta keadilan,” ujar Kapolda Metro Jaya Asep Edi Suheri.
    Menurutnya, pihaknya akan mengabulkan permintaan tersebut dengan menindak tegas anggotanya yang terbukti melakukan pelanggaran.
    Keluarga menegaskan tidak hanya ingin permintaan maaf, melainkan kepastian hukum terhadap pelaku.
    Mereka meminta transparansi dalam proses pengusutan dan menghindari adanya upaya melindungi aparat yang bersalah.
    Di sisi lain, ribuan driver ojol ikut mengiringi jenazah Affan hingga ke TPU Karet Bivak. Menurut Bambang (21), hal itu adalah bentuk solidaritas sesama driver.
    “Ada simpati dari warga, mereka seperti merasakan kesedihan yang sama,” ujar Bambang.
    Sejumlah sopir ojol lain juga berharap agar tujuh anggota Brimob yang melindas Affan benar-benar diproses hukum.
    “Dan yang lebih penting, diproses secara transparan,” kata Burhan (28).
    Keluarga korban menerima dukungan moral dan material dari komunitas ojol yang berjanji akan terus mengawal proses hukum.
    Mereka menegaskan, keadilan untuk Affan bukan hanya untuk keluarga, tetapi juga simbol perlawanan terhadap kekerasan aparat.
    Polri memastikan pemeriksaan terhadap tujuh anggota Brimob dilakukan secara transparan. Mereka kini dipindahkan ke Divpropam Mabes Polri untuk pemeriksaan lebih lanjut.
    “Bakal transparan dan objektif, melibatkan pihak eksternal,” ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.
    Polri masih mendalami aspek pidana maupun etik dari kasus ini. Meski Bripka R disebut sebagai pengemudi, penyidik tetap memeriksa peran enam anggota lain dalam tragedi tersebut.
    Kapolri Listyo Sigit menegaskan, tidak ada yang akan ditutupi dalam kasus pengusutan driver ojol dilindas rantis Brimob ini.
    “Kita pastikan seluruh pihak terkait akan diproses. Tidak ada yang ditutupi,” katanya.
    Sementara itu, kendaraan rantis yang digunakan kini juga ditahan di Mako Brimob. Hal ini dilakukan untuk kepentingan investigasi teknis dan pembuktian lebih lanjut.
    Keluarga korban bersama komunitas ojol berjanji akan terus mengawal jalannya proses hukum. Mereka tidak ingin kasus ini berhenti pada permintaan maaf atau kompensasi belaka.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Maaf dan Janji Kapolri Atas Tewasnya Pengemudi Ojol Affan Kurniawan 
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        30 Agustus 2025

    Maaf dan Janji Kapolri Atas Tewasnya Pengemudi Ojol Affan Kurniawan Nasional 30 Agustus 2025

    Maaf dan Janji Kapolri Atas Tewasnya Pengemudi Ojol Affan Kurniawan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebanyak dua kali Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo  menyampaikan permintaan maaf atas meninggalnya pengemudi ojek online (ojol), Affan Kurniawan (21), usai dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat pembubaran massa aksi demonstrasi di Pejompongan, Jakarta Pusat pada 28 Maret 2025, malam.
    Pelukan sang Jenderal bintang empat kepada pihak keluarga juga tidak bisa mengembalikan Affan yang kini sudah dikubur di TPU Karet Bivak.
    Permintaan maaf pertama kali disampaikan Kapolri melalui keterangan tertulis setelah ramai pemberitaan Affan tewas usai dilindas rantis Brimob.
    Kemudian, permintaan maaf kedua disampaikan langsung Listyo Sigit saat menyambangi Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), tempat jenazah Affan disemayamkan pada Jumat, 29 Agustus 2025, dini hari.
    Saat menyambangi RSCM itulah, Kapolri sempat terekam kamera memeluk keluarga Affan.
    “Pertama-tama, saya sampaikan ucapan duka cita mendalam kepada almarhum Affan dan juga tentunya kepada seluruh keluarga. Tadi kami menyampaikan belasungkawa dan permintaan maaf dari institusi kami atas musibah yang terjadi,” ujar Listyo Sigit.
    Kepada pihak keluarga dan masyarakat Indonesia, Kapolri lantas memastikan, institusi yang dipimpinnya ini akan menindak tegas para pelaku yang melindas Affan dengan rantis.
    “Dan tentunya kita akan menindaklanjuti peristiwa yang terjadi. Saya kira tadi Pak Kadiv Propam sudah menyampaikan dan saya pastikan untuk dilanjutkan. Dan tentunya saya juga minta maaf pada seluruh keluarga besar ojol dan juga masyarakat atas musibah dan peristiwa yang terjadi,” katanya.
    Listyo Sigit juga menegaskan bahwa evaluasi di tubuh Polri akan terus dilakukan agar peristiwa serupa tidak terulang.
    “Proses akan selalu ada. Yang jelas evaluasi terus akan kita lakukan,” katanya saat ditanya soal kasus kematian warga akibat tindakan aparat sejak 2019.
    Saat ini, ada tujuh anggota Brimob yang telah ditangkap dan dilakukan penempatan khusus (patsus) di bawah naungan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri.
    Tujuh anggota Brimob tersebut antara lain, Kompol C, Aipda M, Briptu D, Bripda M, Baraka Y, Baraka J, dan Bripka R.
    Propam Polri telah menetapkan mereka sebagai terduga pelanggar etik dalam kasus ini atau setara tersangka dalam ranah pidana umum.
    Pemeriksaan terhadap ketujuhnya masih berlangsung, tapi Propam menyebutkan bahwa mereka diduga kuat telah melakukan pelanggaran etik selaku anggota polisi.
    Namun, karena pemeriksaan masih berlangsung, Propam belum mengumumkan sanksi yang diterima oleh tujuh anggota Brimob tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kriminal kemarin, nama-nama penabrak ojol hingga gelombang unjuk rasa

    Kriminal kemarin, nama-nama penabrak ojol hingga gelombang unjuk rasa

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa kriminal dan keamanan terjadi di Jakarta pada Jumat (29/8), mulai dari pengungkapan nama-nama anggota Polda Metro Jaya yang menabrak pengemudi ojek online (ojol) hingga gelombang aksi unjuk rasa.

    Berikut rangkuman berita selengkapnya:

    1. Ini tujuh nama anggota Polda Metro Jaya penabrak ojol saat demo

    Jakarta (ANTARA) – Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri menyebutkan tujuh nama anggota polisi yang diduga terlibat pada penabrakan dan pelindasan terhadap pengemudi ojek daring (online/ojol), Affan Kurniawan (21) hingga meninggal dunia saat demonstrasi di Jalan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8).

    “Tujuh nama tersebut yakni Aipda M Rohyani, Briptu Danang, Bripda Mardin, Baraka Jana Edi, Baraka Yohanes David, Bripka Rohmat dan Kompol Cosmas Kaju,” kata Asep di depan para mahasiswa di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat.

    Berita selengkapnya di sini

    2. Petugas paksa mundur demonstran di Mako Brimob Kwitang

    Jakarta (ANTARA) – Petugas Brimob memukul mundur secara paksa massa pengunjuk rasa yang melakukan demonstrasi di depan Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta Pusat, pada Jumat malam yang berlangsung ricuh.

    Pantauan ANTARA pada pukul 22.50 WIB memperlihatkan massa dibubarkan paksa dengan tembakan gas air mata hingga penyisiran sepanjang jalan di depan kompleks Mako Brimob Kwitang untuk menghalau kerumunan.

    Berita selengkapnya di sini

    3. Aparat bubarkan demonstran di depan Mako Brimob dengan gas air mata

    Jakarta (ANTARA) – Personel Brimob Polda Metro Jaya membubarkan ratusan demonstran yang melakukan unjuk rasa di gerbang Mako Brimob, Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat, dengan tembakan gas air mata.

    Berdasarkan pantauan ANTARA, tembakan itu terpaksa dilepaskan setelah massa melakukan pelemparan petasan, batu hingga botol minuman ke dalam area Mako Brimob.

    Berita selengkapnya di sini

    4. Demonstran lempari Dansat Brimob Polda Metro Jaya dengan botol minuman

    Jakarta (ANTARA) – Demonstran melempari Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Metro Jaya (PMJ) Kombes Henik Maryanto dengan botol minuman setelah melakukan dialog dengan peserta aksi di sisi kiri Mako Brimob, Kwitang, Jakarta Pusat, pada Jumat.

    Kendati demikian, dia menyampaikan terima kasih kepada demonstran karena mau berdiskusi secara langsung.

    “Saya dari niat yang paling tulus mengucapkan permohonan maaf, dan tadi baru selesai ibadah sholat Jumat. Kemudian, kami sholat gaib,” kata Henik.

    Berita selengkapnya di sini

    5. Hadiri pemakaman Affan, Kapolda Metro Jaya minta maaf

    Jakarta (ANTARA) – Kapolda Metro Irjen Asep Edi Suheri menghadiri pemakaman pengemudi ojek online (ojol) yang meninggal dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob, Affan Kurniawan dan menyampaikan permintaan maaf.

    “Saya atas nama pimpinan Polda Metro dan atas nama kesatuan menyampaikan bela sungkawa yang mendalam atas musibah ini, saya juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga almarhum serta seluruh warga Jakarta,” kata Asep saat menghadiri pemakaman di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Jumat.

    Berita selengkapnya di sini

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Demo Belum Reda, Cak Imin Minta Kader PKB Doa Keselamatan Bangsa
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 Agustus 2025

    Demo Belum Reda, Cak Imin Minta Kader PKB Doa Keselamatan Bangsa Nasional 29 Agustus 2025

    Demo Belum Reda, Cak Imin Minta Kader PKB Doa Keselamatan Bangsa
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar meminta seluruh kadernya menggelar doa keselamatan bangsa secara serentak.
    Arahan itu disampaikan merespons situasi demonstrasi di sejumlah wilayah yang sampai malam ini, Jumat (29/8/2025) belum reda.
    “Malam ini saya instruksikan seluruh kader PKB menggelar doa untuk keselamatan bangsa. Kondusivitas adalah fondasi bagi pembangunan dan kemajuan,” ujar Muhaimin dalam keterangannya pada
    Kompas.com
    .
    Ia menganggap, segala keinginan untuk memajukan bangsa tak akan tercapai tanpa situasi yang damai.
    “Tanpa suasana yang aman dan damai, mustahil kita bisa mencapai cita-cita besar Indonesia,” katanya.
    Tak hanya itu, Muhaimin juga minta kader PKB juga menjalankan shalat gaib untuk almarhum Affan Kurniawan, pengemudi ojek online (ojol) yang meninggal usai dilindas rantis Brimob Polri, Kamis (28/8/2025).
    Ia menuturkan, Affan adalah figur yang menggambarkan ketangguhan dan pengabdian.
    “PKB akan terus menjadi partai yang peduli terhadap pejuang keluarga di seluruh Indonesia,” imbuh dia.
    Diketahui Affan meninggal dunia karena diinjak oleh mobil rantis Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta, Kamis (28/8/2025).
    Affan kemudian dimakamkan pagi tadi di TPU Karet Bivak diiringi oleh ribuan pengendara ojek online (ojol).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jokowi Ikut Berduka Cita Affan Kurniawan Wafat Dilindas Rantis Polisi

    Jokowi Ikut Berduka Cita Affan Kurniawan Wafat Dilindas Rantis Polisi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan duka cita atas kepergian almarhum Affan Kurniawan. Hal itu disampaikan Jokowi via akun Instagram resmi yang dikutip CNBC Indonesia, Jumat (29/8/2025).

    “Saya ikut berduka cita atas meninggalnya Alm Affan Kurniawan. Terpukul membayangkan rasa kehilangan yang dirasakan keluarga,” tulisnya.

    Untuk keluarga yang ditinggalkan, Jokowi mendoakan agar mereka semoga selalu diberikan kekuatan, kesabaran, dan ketabahan dalam menghadapi ujian berat ini.

    “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un,” tulisnya.

    Seperti diberitakan, Affan tewas usai dilindas rantis Brimob Polri di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam. Jenazahnya telah dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025) siang.

    [Gambas:Instagram]

    (miq/miq)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Prabowo Datangi Rumah Affan Kurniawan yang Tewas Dilindas Polisi

    Prabowo Datangi Rumah Affan Kurniawan yang Tewas Dilindas Polisi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto mendatangi rumah duka pengemudi ojek online atau ojol bernama Affan Kurniawan yang tewas dilindas kendaraan taktis Brigade Mobil Kepolisian Negara Republik Indonesia. Prabowo menyampaikan dukacita kepada keluarga Affan.

    Berdasarkan laporan detikcom, Jumat (29/8/2025), Prabowo tiba di rumah duka Affan yang terletak di Jalan Blora, Jakarta Pusat, pukul 21.50 WIB. Kepala negara terlihat mengenakan peci berwarna hitam.

    Prabowo tampak menyalami warga yang berada di lokasi rumah duka. Turut mendampingi Prabowo antara lain Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin hingga Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Seperti diberitakan, Affan tewas usai dilindas rantis Brimob Polri di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam. Jenazahnya telah dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025) siang.

    (miq/miq)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Prabowo Kunjungi Rumah Duka Affan Kurniawan Driver Ojol

    Prabowo Kunjungi Rumah Duka Affan Kurniawan Driver Ojol

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengunjungi rumah duka alm. Affan Kurniawan pengemudi ojek online (Ojol) yang meninggal dunia usai terlindas petugas polisi saat aksi demonstrasi di Jakarta.

    Berdasarkan laporan live melalui televisi, Prabowo yang hadir mengenakan kemeja safari warna krem dan peci merah maroon sempat masuk ke dalam rumah. Namun, Prabowo belum memberikan pernyataan apapun kepada awak media.

    Sejumlah menteri yang turut mendampingi Prabowo antara lain Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, dan Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya.

    Sebelumnya, Prabowo telah menyampaikan belasungkawa dalam keterangan pers di kediamannya, Hambalang, Bogor, Jumat (29/8/2025).

    “Atas nama pribadi dan atas nama Pemerintah Republik Indonesia, saya mengucapkan turut berduka cita dan menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Saya sangat prihatin dan sangat sedih terjadi peristiwa ini. Pemerintah akan menjamin kehidupan keluarganya, serta memberikan perhatian khusus kepada baik orang tuanya, adik-adik, dan kakak-kakaknya,” ujar Prabowo.

    Presiden Ke-8 RI itu menegaskan dirinya terkejut sekaligus kecewa atas tindakan aparat yang dinilai berlebihan dalam pengamanan aksi. Dia mengaku telah memerintahkan agar insiden tersebut diusut secara tuntas, transparan, dan semua pihak yang terlibat diminta bertanggung jawab.

    “Seandainya ditemukan bahwa mereka berbuat di luar kepatutan dan ketentuan yang berlaku, kita akan ambil tindakan sekeras-kerasnya sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.

    Di sisi lain, Prabowo mengimbau masyarakat untuk tetap tenang serta tidak terprovokasi pihak-pihak yang ingin menciptakan kekacauan. Menurutnya, ada kelompok tertentu yang sengaja menginginkan kerusuhan, namun hal itu sama sekali tidak menguntungkan rakyat.

    Seperti diketahui, Affan Kurniawan, driver ojek online menghembuskan napas terakhirnya di RSCM usai dilindas oleh anggota mobil rantas barakuda Brimob pada 28 Agustus 2025.

    Sebelumnya beredar video mobil rantis yang diduga dikendarai oleh anggota Brimob menabrak beberapa orang pria, termasuk Affan Kurniawan yang bekerja sebagai driver ojol.

    Warga setempat dan para pendemo kemudian mengejar mobil rantis ini hingga sampai ke markas Brimob. Kebrutalan aparat ini merupakan pelanggaran HAM bagi warga yang melakukan demo.

    Kejadian tersebut membuat seluruh pengemudi ojol di Jakarta melakukan aksi demo solidaritas. Mulai dari mengantarkan jenazah Affan ke pemakaman di Karet Bivak hingga aksi demo di Mako Brimob. 

  • Persembahan Terakhir Driver Ojol untuk Affan Kurniawan

    Persembahan Terakhir Driver Ojol untuk Affan Kurniawan

    Jakarta

    Driver ojek online (ojol) asal Menteng, Jakarta Pusat, Affan Kurniawan (21) tewas setelah dilindas mobil rantis Brimob di Pejompongan, Jakarta Selatan, Kamis malam (28/8). Sebagai persembahan terakhir, gabungan mitra driver se-Indonesia mengantar mendiang ke tempat peristirahatan terakhir.

    Kabarnya, ada ribuan ojol yang mengantar jenazah Affan Kurniawan ke TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Jumat (29/8). Pasukan hijau tersebut melakukan iring-iringan sebagai bentuk simpati ke rekan sesama profesi.

    Ribuan ojol itu datang dari berbagai daerah. Bahkan, beberapa dari mereka ikut menyalatkan jenazah Affan di Jalan Blora, Menteng. Mereka kemudian menemani perjalanan menuju pemakaman hingga membentuk ‘lautan hijau’.

    Massa ojol mengawal jenazah Affan Kurniawan, pengemudi ojek online (ojol) yang tewas dilindas rantis Brimob ke TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat. Foto: (Taufiq/detikcom)

    Lautan hijau tersebut lantas menjadi perhatian banyak orang. Sebab, tak biasanya pemakaman driver ojol ditemani massa sebanyak itu.

    Setelah tiba di lokasi, rekan-rekan driver tak langsung pulang. Sebagian ada yang terlibat dalam prosesi pemakaman, namun tak sedikit yang menunggu dan membantu mendoakan. Intinya, apapun itu, mereka berusaha memberikan persembahan terakhir untuk Affan Kurniawan.

    Ketua Umum asosiasi ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono menyampaikan rasa belasungkawanya atas kepergian Affan Kurniawan. Dia meminta seluruh mitra driver se-Indonesia melakukan doa bersama.

    “Kami menghimbau rekan-rekan ojek online seluruh Indonesia untuk mengadakan doa bersama di masing-masing daerah dan tabur bunga simbol berduka,” ujar Igun kepada detikOto, Jumat (29/8).

    “Untuk menghindari tragedi serupa tidak terjadi kami juga meminta rekan-rekan ojek online untuk menahan diri tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin membenturkan ojek online dengan sesama ojek online atau pihak lainnya karena adanya perbedaan pendapat atas tragedi tersebut,” kata dia menambahkan.

    Suasana haru bercampur amarah menyelimuti pemakaman Affan Kurniawan, pengemudi ojek online (ojol) yang tewas setelah terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat aksi demonstrasi di Jakarta. Ribuan pengemudi ojol dari berbagai wilayah memadati TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025), untuk mengantarkan rekan mereka ke peristirahatan terakhir. Foto: Grandyos Zafna

    Diberitakan sebelumnya, insiden ojol terlindas mobil rantis Brimob terekam kamera dan viral di media sosial. Kejadian tersebut membuat korban yang konon masih 21 tahun harus menemui ajalnya.

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menyampaikan permintaan maaf atas peristiwa tersebut. Dia menegaskan, pihaknya telah memerintahkan jajarannya untuk segera mengambil langkah penanganan.

    “Saya sangat menyesali terhadap insiden yang terjadi, dan mohon maaf sebesar-besarnya atas peristiwa ini,” kata Sigit.

    (sfn/sfn)

  • Hilangnya sosok tulang punggung keluarga di kaki Barracuda

    Hilangnya sosok tulang punggung keluarga di kaki Barracuda

    Jakarta (ANTARA) – Aksi unjuk rasa pada Kamis (28/8) di sekitar gedung DPR/MPR RI, Jakarta yang merayap ke kawasan Pejompongan meninggalkan duka dan luka. Bukan hanya bagi satu keluarga, melainkan juga bagi ribuan para pengemudi ojek daring.

    Seorang pemuda berusia 21 tahun bernama Affan Kurniawan menjadi korban tabrak mobil taktis Brimob berlapis baja (Barracuda) di tengah kericuhan antara demonstran dan petugas kepolisian di Jalan Pejompongan, Jakarta Pusat.

    Affan yang merupakan seorang pengemudi ojek daring itu berada di lokasi kejadian bukan untuk ikut aksi demo, melainkan sekadar melintas seusai mengantarkan pesanan dari wilayah Pejompongan.

    Ponselnya jatuh di tengah jalan. Nahasnya, Barracuda datang dan melindas tubuh Affan.

    Ayah mendiang Affan, Zulkifli, mengatakan putranya pada Kamis siang pamit untuk bekerja. Obrolan singkat pun sempat terjadi dengan Affan, sekadar membahas tentang apa yang disantap Affan siang itu.

    Terlintas di benak Zulkifli untuk bertanya tentang kemungkinan Affan membantu melunasi hutang. Zulkifli membatin kalau ini kali terakhirnya meminta tolong Affan. Maklum, selama ini Affan kerap membantu keuangan keluarga dan menjadi tulang punggung ayah, ibu serta dua saudaranya.

    Namun, Zulkifli urung bertanya. Tak lama, Zulkifli yang juga berprofesi sebagai pengemudi ojek daring berangkat bekerja, disusul Affan.

    Tak disangka, itulah kali terakhir Zulkifli bertemu dengan Affan.

    Sekitar pukul 20.30 WIB, Zulkifli pulang ke rumah. Dia dibuat kaget dan terbengong-bengong saat diteriaki putri bungsunya, Wulantika; anak sulungnya, Adam. Mereka mengatakan Affan meninggal dunia.

    “Bapak, abang meninggal,” kata Zulkifli menirukan ucapan putrinya.

    Istri Zulkifli sekaligus ibunda Affan, Erlina sudah menangis sesegukan.

    Kakak Affan, Adam mengetahui kabar adiknya tewas dari media sosial. Dia melihat video seorang pria mengenakan jaket hijau berlogo penyedia transportasi daring terlindas Barracuda.

    “Saya lihat video seseorang yang dilindas mobil Brimob. Dan saya putar ulang video. Saya tidak merasa di video adik saya. Tapi bibi saya menelpon, mengabarkan adik saya meninggal karena dilindas mobil Brimob,” kata Adam.

    Seketika hati Adam hancur mengetahui kabar sosok adik yang tidak banyak menuntut itu tiada.

    Orang tua mendiang Affan Kurniawan, Erlina dan Zulkifli memberikan keterangan pada awak media di Jakarta. Affan yang dilindas mobil Brimob pada Kamis (28/8/2025). Affan dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025). (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)

    Editor: Dadan Ramdani
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.