kab/kota: Karet

  • Etanol 10 Persen Aman Tanpa Modifikasi buat Mobil Tahun Keluaran Segini

    Etanol 10 Persen Aman Tanpa Modifikasi buat Mobil Tahun Keluaran Segini

    Jakarta

    Pemerintah mewajibkan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dengan kandungan etanol 10 persen mulai tahun depan. Bagaimana kecocokan bahan bakar itu dengan mobil di Indonesia?

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan bahan bakar minyak (BBM) mengandung etanol 10% akan diterapkan mulai tahun depan.

    “BBM etanol direncanakan tahun depan. Karena itu kita sekarang besar-besaran untuk mengembangkan tebu dan singkong. Wajib (penggunaan BBM etanol 10%), tapi kalau kita sudah siap ya, perintah Bapak Presiden begitu,” kata dia di Trade Expo Indonesia, ICE BSD, Tangerang, Rabu (15/10/2025).

    Pengamat otomotif, Yannes Pasaribu menyebut mesin mobil keluaran 2010 ke atas sudah dirancang untuk memenuhi standar emisi Euro 4 dan Euro 5, umumnya sudah dilengkapi teknologi injeksi modern serta material tahan etanol.

    “Desainnya memang disiapkan untuk konsumsi bahan bakar beretanol hingga E10, bahkan lebih. Dengan sistem pembakaran yang kompatibel, performa mesin meningkat dan emisi gas buang berkurang,” tutur Yannes dikutip dari Antara.

    Sementara kendaraan produksi sebelum 2010, lanjut Yannes, berpotensi tidak kompatibel dengan BBM E10.

    “Pada kendaraan berteknologi lama umumnya produksi sebelum 2010, materialnya belum comply etanol dalam persentase lebih dari 5 persen (E5), terutama pada bahan-bahan karet yang dipakai pada saluran BBM-nya, akibatnya, penutup dan pipa karetnya dapat cepat getas dan bisa menyebabkan kebocoran bahan bakar,” Yannes menjelaskan.

    Kendaraan tua umumnya masih banyak yang menggunakan tangki logam tanpa pelapis khusus. Dampaknya bisa membuatnya semakin rentan korosi karena etanol menyerap air. Selain itu, Engine Control Unit (ECU) yang belum adaptif pada kendaraan tersebut tidak dapat mengatur timing pengapian secara optimal, yang berujung pada pembakaran yang tidak efisien.

    Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara menyebutkan kendaraan bermotor yang diproduksi sejak tahun 2000 umumnya sudah kompatibel menggunakan E10 tanpa perlu modifikasi tambahan.

    “Kita sudah lama melakukan kajian, percobaan, dan berbagai macam. Jadi, kalau secara global saya sudah lihat dengan E10, jadi kendaraan-kendaraan yang dibuat di setelah tahun 2000, itu harusnya sudah mampu mengadopsi itu (BBM E10), tidak ada masalah,” kata dia.

    Bagaimana klaim pabrikan?

    Mengutip laman buku panduan manual Toyota Avanza, penggunaan campuran etanol pada mesin masih diperbolehkan. Namun kandungannya tidak lebih dari 10%.

    “Toyota membolehkan penggunaan bahan bakar campuran ethanol dengan kandungan hingga 10%. Pastikan bahwa campuran bahan bakar dengan ethanol yang digunakan memiliki angka oktan sesuai dengan di atas,” tulis keterangan dalam buku manual itu.

    Pun untuk angka oktan yang sesuai pada mobil Avanza merujuk pada BBM tanpa timbal dengan angka oktan 90 (sekelas Pertalite) atau lebih tinggi. Senada dengan Avanza, dalam buku panduan manual Mitsubishi Xpander pencampuran hingga 10% etanol dan 90% bensin bebas timbal masih bisa dilakukan.

    “Agar dapat menghasilkan kadar oktan yang setidaknya sama dengan rekomendasi minimal untuk bensin bebas timbal,” tulis keterangan di buku panduan manual Xpander.

    Begitu juga mobil Hyundai Stargazer. Pencampuran etanol dengan kadar 10% masih diperbolehkan. Tapi kalau lebih dari itu tidak diizinkan.

    “Jangan menggunakan gasohol yang mengandung lebih dari 10% etanol dan jangan menggunakan bensin atau gasohol yang mengandung metanol apapun. Salah satu dari bahan bakar ini dapat menyebabkan masalah drivability dan kerusakan pada sistem bahan bakar, sistem kontrol mesin, dan sistem kontrol emisi,” begitu keterangan di buku panduan Hyundai Stargazer.

    (riar/lua)

  • Gedung Surabaya Pagi Terancam Dieksekusi, Pimpinan Redaksi Gugat Bank Artha Graha Rp80 Miliar

    Gedung Surabaya Pagi Terancam Dieksekusi, Pimpinan Redaksi Gugat Bank Artha Graha Rp80 Miliar

    Surabaya (beritajatim.com) – Sengketa hukum melibatkan Pimpinan Redaksi Koran Surabaya Pagi, Raditya Mohammer Khadaffi, dengan Bank Artha Graha International Tbk kini memasuki babak baru. Raditya menggugat Bank Artha Graha sebesar Rp80 miliar atas dugaan perbuatan melawan hukum (PMH) terkait peralihan piutang atau cessie gedung kantor medianya yang dilakukan tanpa sepengetahuannya.

    Selain Bank Artha Graha International Tbk dan Winarta, Raditya juga menggugat notaris Mochamad Ali Wahyudi, Kepala Kantor Pertanahan Kota Surabaya 1, serta Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Timur. Sidang perdana gugatan tersebut dijadwalkan digelar di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya pada Selasa (21/10/2025) mendatang.

    Raditya mengaku peralihan utang tersebut dilakukan tanpa pemberitahuan resmi kepada dirinya. “Saat Covid-19, periode itu banyak usaha pers terguncang, termasuk usaha klien saya. Sehingga, pada tahun ketiga kredit, kurang lancar membayar cicilan,” ujar Jamal Abdul Nasir, kuasa hukum Raditya, Kamis (16/10/2025).

    Jamal menjelaskan, kliennya membeli gedung kantor Surabaya Pagi pada Juni 2017 seharga Rp7 miliar. Setahun kemudian, Raditya mengajukan kredit ke Bank Artha Graha sekitar Rp1,7 miliar untuk keperluan renovasi. Hingga akhir 2022, total angsuran yang telah dibayarkan mencapai Rp350 juta. Namun pada Januari 2023, ia mendapat informasi bahwa sisa kreditnya tinggal Rp1,4 miliar.

    Situasi berubah pada Desember 2024 ketika seorang bernama Winarta mengaku telah membeli piutang Raditya dari Bank Artha Graha Cabang Surabaya Karet senilai Rp2,5 miliar. “Angka yang menurut saya fantastis, sebab BAG cabang Surabaya mencharge klien saya bunga 13,5 persen. Bahkan berapa rinciannya juga tak pernah ditunjukkan,” lanjut Jamal.

    Peralihan piutang tersebut baru diketahui Raditya pada 21 Februari 2025 melalui Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No.07. Surat itu menyebut bahwa utangnya telah beralih tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. “Apalagi bila tidak ada pemberitahuan sebelumnya kepada klien saya, sebelum surat pemberitahuan ini dikirim. Ini jelas ada permainan dan persekongkolan,” tegas Jamal.

    Gugatan ini telah terdaftar di PN Surabaya dengan nomor perkara 1154/Pdt.G/2025/PN Sby tertanggal 13 Oktober 2025. Dalam gugatannya, pihak Raditya menuding ada dugaan permufakatan jahat antara pimpinan Bank Artha Graha Cabang Surabaya Karet dengan Winarta. “Ini katagori kejahatan kerah putih atau white collar crime yang sangat berbahaya di dunia perbankan,” ucapnya.

    Menanggapi gugatan tersebut, Corporate Secretary PT Bank Artha Graha International Tbk, Rumi Khresna Wibowo, menyatakan bahwa setiap gugatan harus dibuktikan secara formil dan materil. “Kalau kami dari Bank secara prosedur sudah terlaksana seluruh proses tahapan penjualan atau penyelesaian itu sesuai dengan prosedur,” ujar Rumi.

    Rumi menambahkan, pihak bank sudah menjalankan semua tahapan sesuai ketentuan perbankan. “Kami secara perbankan sudah melakukan sesuai dengan aturan yang ada,” katanya.

    Saat ditanya apakah pihak Bank Artha Graha telah memberitahukan Raditya terkait proses cessie, Rumi menyebut hal itu bersifat teknis. “Karena itu masuk kepada proses ya. Tapi secara umum saja, kami sudah menyelesaikan seluruh kreditur bermasalah sesuai prosedur. Tentu tahapannya sudah ada. Kalau kreditur itu bermasalah kan harus disomasi, peringatan dan sebagainya. Kami sebetulnya ini terdampak saja dari jual-beli yang mereka lakukan. Saya kira itu saja,” ujarnya.

    Sementara itu, pihak tergugat lainnya, Winarta, hingga kini belum memberikan tanggapan terkait perkara tersebut. [uci/ian]

  • Pemred Surabaya Pagi Gugat Bank Artha Graha Rp 80 Miliar

    Pemred Surabaya Pagi Gugat Bank Artha Graha Rp 80 Miliar

    Surabaya (beritajatim.com) – Raditya Mohammer Khadaffi selaku Pemimpin Redaksi Surabaya Pagi menggugat Bank Artha Graha sebesar Rp 80 miliar. Gugatan perbuatan melawan hukum (PMH) ini dilakukan karena kantor media lokal Surabaya ini tiba-tiba dilakukan cessie atau peralihan piutang kepada pihak lain.

    Selain menggugat Bank Artha Graha International Tbk dan Winarta, pihaknya juga turut menggugat notaris Mochamad Ali Wahyudi, Kepala Kantor Pertanahan Kota Surabaya 1 dan Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Timur.

    Sidang perdana gugatan tersebut bakal digelar di Pengadilan Negeri Surabaya pada Selasa (21/10/2025) mendatang.

    Radit sapaan akrab Raditya mengatakan peralihan hutang yang dilakukan pihak Bank Artha Graha kepada pihak lain tersebut tanpa sepengetahuan dirinya.

    Jamal Abdul Nasir, kuasa hukum Radit mengatakan, gedung tersebut dibeli kliennya pada Juni 2017 sebesar Rp7 miliar. Lalu tahun 2018, kliennya melakukan renovasi dan mengajukan ajukan kredit ke bank tersebut sekitar Rp1,7 miliar.

    “Saat Covid-19, periode itu banyak usaha pers terguncang, termasuk usaha klien saya. Sehingga, pada tahun ketiga kredit, kurang lancar membayar cicilan,” katanya, Kamis (16/10/3025).

    Pada periode Agustus 2018 hingga akhir 2022, kliennya sudah membayar angsuran dengan total mencapai Rp 350 juta. Kemudian pada 8 Januari 2023, dia mendapat informasi bila kredit tinggal Rp1,4 miliar.

    Tetapi, sekitar Desember 2024 atau Januari 2025, ada seseorang bernama Winarta, mengaku telah membeli piutang saya dari pimpinan Bank Artha Graha Internasional (Tbk) Cabang Surabaya Karet, sebesar Rp2,5 miliar.

    “Angka yang menurut saya fantastis, sebab BAG (Bank Artha Graha) cabang Surabaya, mencharge klien saya bunga 13,5 persen. Bahkan berapa rinciannya juga tak pernah ditunjukkan,” lanjutnya.

    Menurutnya Jamal, kliennya mengetahui objek bangunan itu menjadi cessie pada 21 Februari 2025 lalu. Itu diketahui berdasarkan Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No.07.

    Pada pokoknya, surat itu memberitahukan bahwasanya hutang Raditya telah beralih sejak tanggal 21 Februari 2025 tanpa ada Akte pengalihan memberitahu sebelumnya.

    “Apalagi bila tidak ada pemberitahuan sebelumnya kepada klien saya, sebelum surat pemberitahuan ini dikirim. Ini jelas ada permainan dan persekongkolan,” jelasnya.

    Atas hak tersebut, Radit mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Surabaya. Gugatannya terregister dalam nomor gugatan 1154/Pdt.G/2025/PN Sby tertanggal 13 Oktober 2025.

    Sebab, Pimpinan Bank Artha Graha Internasional Tbk cabang Surabaya – Karet ini diduga melakukan permufakatan jahat dengan Winarta, dengan melakukan cessie Gedung Media Surabaya Pagi yang diduga secara sembunyi-sembunyi dan tergopoh-gopoh.

    “Ini katagori kejahatan kerah putih atau white collar crime yang sangat berbahaya di dunia perbankan,” tegasnya.

    Tanggapan Bank Artha Graha International

    Sementara Corporate Secretary PT. Bank Artha Graha International Tbk, Rumi Khresna Wibowo saat dikonfirmasi terkait gugatan yang diajukan Raditya mengatakan bahwa sebuah gugatan tentunya harus dibuktikan secara formil dan materil.

    ” Kalau kami dari Bank secara prosedur sudah terlaksana seluruh proses tahapan penjualan atau penyelesaian itu sesuai dengan prosedur,” ujar Rumi.

    Rumi juga mengklaim bahwa pihak Bank Artha Graha sudah melakukan tahapan-tahapan diantaranya surat peringatan.

    ” Kami secara perbankan sudah melakukan sesuai dengan aturan yang ada,” ujarnya.

    Saat ditanya apakah pihak Bank Artha Graha sudah memberitahu Raditya terkait tanah dan bangunan yang dijaminkan dilakukan cessie?

    Rumi menyatakan hal tersebut terkait tekhnis sehingga pihaknya idak bisa menyampaikan lebih detail lagi.

    ” Karena itu masuk kepada proses ya. Tapi secara umum saja, kami sudah menyelesaikan seluruh kreditur bermasalah sesuai prosedur. Tentu tahapannya sudah ada. Kalau kreditur itu bermasalah kan harus di somasi, peringatan dan sebagainya. Kami sebetulnya ini terdampak saja dari jual-beli yang mereka lakukan. Saya kira itu saja,” ujarnya.

    Sementara tergugat lain yakni Winarta hingga kini belum memberikan respons. [uci/but]

     

  • BWPT peringkat satu inovasi tandan kosong sawit menjadi bio-oil di AS

    BWPT peringkat satu inovasi tandan kosong sawit menjadi bio-oil di AS

    Keberlanjutan hanya dapat dicapai bila kita memberdayakan talenta muda untuk tumbuh sebagai profesional sekaligus diberi ruang berinovasi.

    Jakarta (ANTARA) – PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) meraih peringkat pertama atas inovasi pengolahan tandan kosong kelapa sawit menjadi bio-oil sebagai bahan baku karbon hitam ramah lingkungan pada UN Global Compact Leaders Summit 2025 di Amerika Serikat (AS).

    “Penghargaan itu diraih BWPT melalui anak usahanya PT Singaland Asetama (SGA), mencatatkan prestasi gemilang dengan meraih peringkat pertama pada saat sesi SDG Innovation Pitch Showcase: Solutions for Sustainable Business dalam rangkaian agenda UN Global Compact Leaders Summit 2025,” kata CEO BWPT Henderi Djunaidi di sela Diskusi Inovasi Hijau dari Indonesia untuk Dunia, di Jakarta, Kamis.

    Dia mengatakan forum internasional yang diselenggarakan di Convene, 101 Park Avenue, New York, AS pada 23 September 2025 itu, diikuti perusahaan-perusahaan terkemuka dunia.

    Sebagai wakil Indonesia, BWPT berhasil tampil sebagai juara dan membawa nama bangsa di panggung internasional. Momentum itu semakin istimewa, karena UN Global Compact Leaders Summit digelar bersamaan dengan Sidang Umum PBB Tahunan yang dihadiri kepala negara serta pimpinan global.

    “Penghargaan diberikan atas inovasi Green Carbon Black: Rewind – Recycling Waste into Decarbonization, yang mengolah tandan kosong kelapa sawit menjadi bio-oil sebagai bahan baku karbon hitam ramah lingkungan,” ujarnya.

    Produk itu menjadi alternatif pengganti bahan baku berbasis minyak bumi yang lazim digunakan di industri otomotif, karet, cat, hingga manufaktur lainnya.

    Dia menjelaskan, inovasi itu lahir dari kolaborasi antara BWPT dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menjadi bukti nyata sinergi dunia usaha dan lembaga riset nasional mampu menghasilkan solusi inovatif yang relevan, berdampak, dan dapat direplikasi lintas sektor.

    “Keberlanjutan hanya dapat dicapai bila kita memberdayakan talenta muda untuk tumbuh sebagai profesional sekaligus diberi ruang berinovasi,” ujar Henderi.

    Lebih lanjut BWPT berkomitmen pada implementasi ESG sebagai fondasi utama pertumbuhan jangka panjang. Pencapaian itu merupakan hasil keikutsertaan BWPT dalam SDG Innovation Accelerator for Young Professional selama sembilan bulan.

    Tim inovator muda BWPT – terdiri dari Fadli Dermawan, Francesco Andrew, Jeffry Purwanto, dan Diana Sinurat dengan Winda Adelita Saragih sebagai champion leader, tampil pada sesi “SDG Innovation Pitch Showcase” dan meraih predikat juara pertama.

    Inovasi BWPT dinilai unggul dalam kriteria relevansi, dampak terhadap SDGs, kepemimpinan inovasi, keberlanjutan bisnis, skalabilitas, serta praktik bisnis bertanggung jawab.

    BWPT berhasil mengungguli perusahaan-perusahaan global dari 15 negara, termasuk Tesco (Inggris), Hermes (Prancis), Volkswagen Truck & Bus (Meksiko), hingga Lenovo (Tiongkok).

    Green Carbon Black juga berkontribusi langsung pada sejumlah target SDGs, yakni SDG 8: Decent Work and Economic Growth; SDG 9: Industry, Innovation, and Infrastructure; SDG 11: Sustainable Cities and Communities; SDG 12: Responsible Consumption and Production; SDG 13: Climate Action; SDG 17: Partnership for the Goals

    “Keberhasilan ini bukan sekadar kemenangan perusahaan, tetapi juga kemenangan Indonesia. UN Global Compact Leaders Summit 2025 membuktikan inovasi dari sektor perkebunan sawit Indonesia mampu memberikan kontribusi nyata terhadap agenda keberlanjutan dunia,” katanya pula.

    BWPT berharap capaian itu dapat menginspirasi lebih banyak perusahaan Indonesia untuk bergabung dengan UNGC, berinovasi, serta membawa nama bangsa di kancah internasional. Dengan demikian, Indonesia semakin diakui sebagai motor penting pembangunan berkelanjutan global.

    Melalui inovasi hijau dan pemberdayaan talenta muda, BWPT menegaskan posisinya sebagai perusahaan perkebunan yang berkomitmen penuh pada implementasi ESG, inovasi berkelanjutan, dan penciptaan nilai jangka panjang bagi pemegang saham, masyarakat, dan lingkungan.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kementerian ESDM Uji BBM Campur Etanol 10%, Cek Kecocokan di Iklim Tropis – Page 3

    Kementerian ESDM Uji BBM Campur Etanol 10%, Cek Kecocokan di Iklim Tropis – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan uji coba bahan bakar minyak (BBM) dengan kandungan etanol 10 persen atau E10, yang dirancang agar sesuai dengan karakteristik iklim tropis Indonesia. Untuk memastikan hasil yang akurat, ESDM akan menggandeng industri otomotif dalam melakukan pengujian menyeluruh terhadap mesin kendaraan.

    “Jadi pengujiannya menyeluruh, statistiknya mesin-mesin seperti apa, korosif atau nggak, filternya diganti berapa, atau karetnya seperti apa. Ini nanti akan persis seperti (uji) biodiesel,” ujar Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi usai penandatanganan nota kesepahaman di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa.

    Uji coba ini juga mempertimbangkan sejumlah kekhawatiran publik, termasuk potensi etanol yang dianggap tidak cocok untuk iklim tropis dan sifatnya yang dapat menyebabkan korosi bila bersentuhan dengan material seperti karet.

     

  • Ekonomi 8% Bukan Sesuatu yang Tidak Bisa Dicapai

    Ekonomi 8% Bukan Sesuatu yang Tidak Bisa Dicapai

    Jakarta

    Ketua Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun menilai target pertumbuhan ekonomi 8% yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dalam periode 2024-2029 bukan hal yang mustahil untuk dicapai. Hal ini karena dalam sejarah Indonesia, pertumbuhan 8% itu pernah dicapai.

    “Saya yakin 8% itu bukan sesuatu yang tidak bisa dicapai. Sangat mungkin. Karena dalam sejarah Indonesia, pertumbuhan 8% itu pernah dicapai dan berlangsung sangat lama. Justru di dalam situasi ekonomi Indonesia itu tidak serumit sekarang. Dulu kita menghadapi situasi yang lebih rumit, lebih complicated,” kata Misbakhun dalam acara Jejak Pradana detikcom, ditulis, Rabu (15/10/2025)

    Misbakhun mengatakan, untuk mencapai ambisi tersebut kunci utamanya terletak pada sinkronisasi kebijakan fiskal dan moneter, serta kemampuan pemerintah mengorkestrasi sektor keuangan dan sektor riil secara efektif.

    Menurutnya, kebijakan fiskal memiliki peran penting dalam menciptakan kepercayaan publik melalui belanja pemerintah, baik di pusat maupun daerah, serta berbagai program sosial, program bantuan pendidikan dan subsidi bagi masyarakat.

    “Inilah yang kemudian kombinasi antara fiskal policy dan monetary policy, dan kemudian itu menumbuhkan dunia usaha, dimana ekspansinya itu melalui penyaluran kredit dan sebagainya, itu ada di tengah-tengah yang namanya industri keuangan, sektor ril, dan sebagainya,” katanya.

    Selain itu, Misbakhun mengatakan bahwa Indonesia memiliki modal kuat dari sisi sumber daya alam. Misalnya 65% pasokan nikel dunia berasal dari Indonesia, potensi batu bara, sawit, emas, timah, karet, dan mineral tanah jarang lainnya yang dipunyai Indonesia akan menjadi salah satu yang bisa membuat pertumbuhan ekonomi mencapai 8% jika dilakukan hilirisasi.

    “Makanya ketika pemerintah melakukan upaya hilirisasi itu adalah faktor yang paling tepat. Hilirisasi ini adalah ketika kita punya sumber daya alam, industrinya suruh datang ke Indonesia dan kita berkolaborasi untuk menghasilkan nilai tambah yang luar biasa. Lebih banyak daripada kita mengekspor hanya raw materials yang kita ambil dari alam langsung kita ekspor,” katanya.

    “Inilah menurut saya hal-hal yang membuat saya optimis. Yang mendasari saya mempunyai keyakinan bahwa 8% itu bukan sesuatu hal yang mustahil untuk dicapai,” tambahnya.

    (ara/ara)

  • Kadin: Tarif Resiprokal Indonesia-AS 19 Persen Sudah Kompetitif – Page 3

    Kadin: Tarif Resiprokal Indonesia-AS 19 Persen Sudah Kompetitif – Page 3

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa perundingan tarif resiprokal antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) ditargetkan selesai pada Oktober 2025.

    Airlangga mengatakan, proses ini disebut masih melalui tahapan pembahasan intensif antara kedua negara, terutama terkait penyusunan dasar hukum.

    “Tarif AS masih dalam negosiasi, sehingga ini belum berlaku. Jadi kalau kita lihat data dari BPS, ekspor masih kuat,” kata Airlangga saat ditemui di kantornya Kemenko Perekonomia, Jakarta, Rabu (1/10/2025).

    Airlangga menuturkan, pembahasan yang kini berjalan sudah memasuki tahap legal drafting. Artinya, detail kesepakatan mengenai pengenaan tarif dan komoditas yang dikecualikan mulai dirumuskan secara formal.

    “Legal drafting itu sesudah pembicaraan selesai, legal drafting. Nah sekarang kita lagi legal drafting. Harapannya tentu Oktober ini bisa diselesaikan,” ujarnya.

    Adapun salah satu poin penting dalam perundingan tersebut adalah upaya Indonesia agar sejumlah komoditas unggulannya terbebas dari tarif impor 19% yang diberlakukan AS. Komoditas seperti kelapa sawit, karet, dan kakao menjadi prioritas utama dalam negosiasi.

    “Semua yang tanahnya dari Indonesia, seperti kelapa sawit, karet, kakao itu, hampir dipastikan bisa diberikan nol,” katanya. 

  • Nggak Cuma Pasang dan Pakai, Pemilik AC Wajib Tahu Hal Ini!

    Nggak Cuma Pasang dan Pakai, Pemilik AC Wajib Tahu Hal Ini!

    Surabaya (beritajatim.com)- Air conditioner (AC) sudah menjadi kebutuhan penting di banyak rumah dan kantor, terutama di daerah dengan cuaca panas. Namun, banyak orang hanya fokus pada kenyamanan yang diberikan tanpa memperhatikan cara perawatan dan penggunaannya.

    Padahal, jika tidak dirawat dengan benar, AC bisa cepat rusak, boros listrik, dan bahkan menimbulkan masalah kesehatan. Berikut ini beberapa hal penting yang wajib diperhatikan oleh setiap pemilik AC agar tetap awet dan berfungsi optimal.

    1. Rutin Membersihkan Filter dan Bagian Dalam AC

    Salah satu kesalahan paling umum adalah jarang membersihkan filter AC. Debu dan kotoran yang menumpuk bisa menghambat aliran udara dan membuat mesin bekerja lebih keras. Akibatnya, konsumsi listrik meningkat dan udara yang keluar jadi tidak lagi bersih.

    Sebaiknya, filter AC dibersihkan minimal dua minggu sekali, terutama jika digunakan setiap hari. Selain itu, pembersihan bagian dalam AC oleh teknisi profesional juga penting dilakukan setiap tiga hingga enam bulan agar sistem pendingin tetap efisien.

    2. Perhatikan Kondisi Freon

    Freon adalah zat pendingin utama pada AC. Jika jumlahnya berkurang atau terjadi kebocoran, kemampuan AC untuk mendinginkan ruangan akan menurun drastis. Salah satu tanda freon berkurang adalah udara yang keluar tidak sedingin biasanya, meski suhu sudah diatur rendah. Bila hal ini terjadi, segera hubungi teknisi untuk memeriksa dan mengganti freon. Mengabaikan masalah ini dapat menyebabkan kerusakan pada kompresor yang biayanya cukup mahal untuk diperbaiki.

    3. Jangan Atur Suhu Terlalu Rendah

    Banyak orang mengira semakin rendah suhu yang diatur, semakin cepat ruangan menjadi dingin. Padahal, hal itu justru membuat AC bekerja lebih keras dan boros energi. Suhu ideal untuk penggunaan di dalam ruangan adalah sekitar 24–26 derajat Celsius. Dengan suhu yang stabil dan tidak terlalu rendah, kinerja AC lebih efisien dan umur pemakaian pun lebih panjang.

    4. Pastikan Ruangan Tertutup Rapat

    Kinerja AC akan sia-sia jika udara dingin keluar lewat celah pintu atau jendela. Karena itu, pastikan ruangan tertutup rapat saat AC menyala. Kamu juga bisa menambahkan karet penahan di pinggiran pintu atau jendela agar udara dingin tidak bocor keluar. Cara sederhana ini bisa membantu menjaga suhu tetap stabil dan menghemat penggunaan listrik.

    Merawat AC bukan sekadar membersihkan bagian luar atau menyalakan dan mematikannya. Perawatan rutin seperti membersihkan filter, memeriksa freon, serta menggunakan suhu ideal dapat memperpanjang umur perangkat dan menjaga kualitas udara tetap sehat. Dengan kebiasaan yang tepat, kamu bisa menikmati udara sejuk tanpa khawatir tagihan listrik melonjak atau AC cepat rusak. [Nazala Habibah Fathyadin]

  • Ternyata Ini BBM yang Cocok buat Honda Vario

    Ternyata Ini BBM yang Cocok buat Honda Vario

    Jakarta

    Honda Vario cocoknya pakai BBM apa ya? Berikut penjelasannya berdasarkan buku manual Honda Vario.

    Jenis BBM harus disesuaikan dengan spesifikasi mesin motor kamu. Penggunaan BBM yang sesuai dapat menunjang performanya. Masing-masing motor punya spesifikasinya tersendiri, makanya jenis BBM-nya bisa jadi berbeda. Contohnya buat kamu pengguna Honda Vario, sudah tahu belum jenis BBM yang tepat?

    Kalau merujuk pada buku manual Honda Vario, skuter matik ini punya rasio kompresi mesin 10,6-11:1. Honda menyarankan Vario menggunakan bensin tanpa timbal dianjurkan RON 88 atau lebih tinggi. Artinya, Vario masih sanggup untuk menenggak BBM sekelas Pertalite dengan RON 90 atau lebih tinggi seperti Pertamax cs.

    Bila BBM yang digunakan dicampur etanol, maka diperbolehkan namun batasnya hingga 10 persen berdasarkan volume. Dalam buku panduan itu juga dijelaskan bila kamu berencana menggunakan bahan bakar campuran, pastikan bahan bakar tersebut tidak mengandung timbal.

    “Dan sudah memenuhi persyaratan minimum angka oktan,” demikian dijelaskan.

    Selanjutnya disebutkan juga bahwa penggunaan bahan bakar yang mengandung lebih dari 10 persen etanol bisa menimbulkan empat hal berikut:

    Merusak cat tangki bahan bakarMerusak selang karet saluran bahan bakarMenyebabkan karet di dalam tangki bahan bakarMenyebabkan pengendaraan yang tidak baik

    “Penggunaan bahan bakar campuran yang mengandung lebih tinggi dari persentase yang diperbolehkan dapat merusak logam karet, bagian-bagian plastik sistem bahan,” lanjut penjelasan tersebut.

    Bila kamu melihat adanya gejala-gejala yang tidak diinginkan atau ada masalah pada performa, maka diminta beralih ke merek bahan bakar yang lain.

    Untuk diketahui, Honda Vario punya kapasitas tangki 5,5 liter. Soal konsumsi bahan bakarnya berbeda. Honda Vario 160 punya konsumsi BBM 46,9 km/liter, sedangkan Vario 125 konsumsinya 51,7 km/liter.

    (dry/rgr)

  • BBM di RI Mengandung Etanol, Menteri LH Ungkap Hal Tak Terduga

    BBM di RI Mengandung Etanol, Menteri LH Ungkap Hal Tak Terduga

    Jakarta, CNBC Indonesia – Rencana pemerintah menggunakan etanol sebagai campuran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin sebesar 10% (E10) tengah menjadi sorotan. Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq membeberkan keuntungan penerapan mandatori ini.

    Menurut Dia, salah satu keuntungannya adalah dapat mengurangi kandungan sulfur yang tinggi pada BBM. “Bilamana dikonversi sebagaian dengan (bahan bakar) alami tentu mengurangi sulfur,” kata Hanif, di Kota Mataram, NTB, dikutip dari CNN Indonesia, Minggu (12/10/2025).

    Menurutnya kandungan sulfur yang tinggi pada BBM berpengaruh terhadap tingkat polusi sektor transportasi. Saat ini mayoritas produk BBM di Indonesia memiliki sulfur 1.500 ppm (Parts Per Milion). Padahal, standar Euro V hanya memperbolehkan kandungan sulfur sebesar 50 ppm.

    Namun Hanif, enggan berkomentar lebih jauh terkait kebijakan E10 ini, pada situasi saat ini. “Saya tidak menyikapi dulu, takut ada polemik, tapi intinya BBM kita sulfurnya masih tinggi,” kata Hanif.

    Pakar Bahan Bakar ITB Tri Yuswidjajanto juga menyampaikan r 40 MJ/kg sehingga penambahan etanol 3,5% menurunkan kandungan energi pada campuran bensin + etanol sebanyak 1%,” kata Yus kepada CNBC Indonesia, Senin (6/10/2025).

    Di sisi lain, etanol bisa menurunkan emisi CO2 hingga 3,5%, karena berasal dari bahan nabati yang dianggap carbon neutral. Etanol juga mengandung oksigen sehingga meningkatkan Air Fuel Ratio (AFR) yang dapat mengakibatkan mesin panas.

    “Higroskopis atau menyerap uap air sehingga meningkatkan kadar air dalam bensin. Jika bensin tercampur air, kadar etanol akan turun, sehingga RON akan ikut turun,” ujarnya.

    Selain itu, komponen karet dan seal pada kendaraan lama berpotensi tidak kompatibel terhadap campuran etanol. Adapun, kendaraan modern bisa menerima bensin dengan kadar etanol sampai dengan 20%.

    “Kebutuhan aditif pengendali deposit meningkat jika bensin mengandung etanol,” tambahnya.

    Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa rencana penggunaan etanol sebagai campuran BBM jenis bensin 10% (E10) sudah direstui Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya ini sejalan dengan upaya pemerintah menekan impor BBM bensin.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]