kab/kota: Karet

  • Wapres Gibran Kunjungi Redaksi Bisnis Indonesia

    Wapres Gibran Kunjungi Redaksi Bisnis Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka mengunjungi kantor Bisnis Indonesia Group di Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Kamis (11/12/2025).

    Orang nomor dua di Indonesia itu disambut oleh Presiden Komisaris Bisnis Indonesia Group Hariyadi Sukamdani dan Komisaris Bisnis Indonesia Dorothea Samola.

    Selanjutnya, Direktur Pemberitaan dan Produksi Bisnis Indonesia Maria Yuliana Benyamin; Direktur Pemasaran Hery Trianto; serta Presiden Direktur PT Aksara Solopos, Arif Budisusilo turut menyambut Wapres Gibran.

    Dalam kesempatan tersebut, Wapres Gibran dan redaksi Bisnis Indonesia saling bertukar pikiran untuk membahas isu-isu terkini di Tanah Air.

    Salah satunya terkait dengan penanganan bencana di Sumatra. Wapres Gibran menjelaskan saat ini pemerintah berfokus memberikan bantuan ke wilayah yang terdampak bencana banjir di Sumatra.

    Salah satu upaya pemerintah, yakni menggenjot perbaikan infrastruktur di Sumatra agar bisa kembali normal. Dengan demikian, lanjutnya, akses bantuan bisa lebih optimal menjangkau lokasi yang terdampak bencana.

    Mantan Wali Kota Solo ini juga menegaskan bahwa penanganan bencana ini tidak akan lepas dari pantauan pemerintah pusat.

    Bahkan, Wapres Gibran mengaku akan bergantian dengan Presiden Prabowo Subianto untuk memantau percepatan penanganan bencana di Sumatra.

    “Besok pulang dari Rusia, saya lihat jadwalnya Beliau langsung ke Aceh Tamiang dan Langkat. Jadi ini memang menjadi fokus kami selama dua minggu terakhir. Semua all out untuk melakukan percepatan penanganan dan pemulihan [bencana] di Sumatra,” ujar Wapres Gibran pada Kamis (11/12/2025). 

    Selanjutnya, pertumbuhan ekonomi hingga hilirisasi juga turut menjadi pembahasan dalam kunjungan. Wapres Gibran pun mengarahkan agar hilirisasi di berbagai sektor harus bisa terus dilakukan agar Indonesia dapat bersaing secara global.

    Namun demikian, dia menegaskan bahwa proses hilirisasi tidak boleh mengesampingkan kepentingan lingkungan.

    Oleh sebab itu, Wapres memastikan bahwa pemerintah bakal menjalankan hilirisasi dengan regulasi yang berpihak pada lingkungan.

    “Namanya hilirisasi juga harus tetap menomorsatukan lingkungan,” katanya

    Di samping itu, Wapres Gibran juga menyinggung soal pentingnya ilmu coding dan kecerdasan buatan atau AI. Menurutnya, ilmu teknologi itu harus bisa ditanamkan ke generasi penerus bangsa.

    Dia menegaskan bahwa pembelajaran coding dan AI ini bukan dimaksudkan untuk mencetak generasi muda menjadi programmer handal.

    Pasalnya, dengan adanya pembelajaran AI ini diharapkan dapat membuat pelajar di Tanah Air bisa berpikir kritis atau memiliki critical thinking.

    “Tapi kita mendorong anak-anak untuk di usia dini itu punya critical thinking dan berpikir komputasi. Jadi, itu kemarin yang sering kita gaungkan dan selain sekolah-sekolah. Selain sekolah-sekolah, kita juga masuk ke ini, pesantren-pesantren juga,” pungkasnya.

    Menutup kunjungannya, Gibran bersama komisaris dan direksi Bisnis Indonesia, termasuk jajaran redaksi hingga karyawan lainnya berfoto bersama.

    Di samping itu, Wapres Gibran juga mendapatkan ‘buah tangan’ berupa buku hasil produksi Bisnis Indonesia yang bertajuk “Potret Prabowonomics 365 Hari”.

    Terakhir, Wapres Gibran juga menerima serta plakat berisi naskah pemberitaan halaman depan koran Bisnis Indonesia dengan judul “Wapres Gibran: Hilirisasi Harus Ramah Lingkungan”.

  • IKPNI Gelar Bakti Sosial, Dari Perawat Makam Pahlawan hingga Donor Darah Pasien Thalassemia

    IKPNI Gelar Bakti Sosial, Dari Perawat Makam Pahlawan hingga Donor Darah Pasien Thalassemia

    Jakarta: Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia (IKPNI) terus menjalankan peran pentingnya sebagai wadah bagi para ahli waris dan keluarga Pahlawan Nasional. 

    Tidak hanya menjaga nilai-nilai perjuangan, organisasi ini juga aktif menggelar berbagai kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat.

    Hal tersebut ditegaskan oleh Ketua IV Bidang Sosial dan Budaya IKPNI, Melani Leimena Suharli Antarini Malik. Ia menyampaikan misi sosial menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari langkah organisasi.

    “IKPNI adalah organisasi yang merupakan wadah bagi para Ahli Waris dan Keluarga Pahlawan Nasional, yang kegiatannya banyak terkait dengan kegiatan sosial,” katanya dikutip Kamis, 11 Desember 2025.
     

    Mengapresiasi para penjaga makam pahlawan
    Salah satu kegiatan sosial yang digelar IKPNI adalah bakti sosial untuk para petugas perawat makam pahlawan. Para petugas di TMPN Utama Kalibata, TPU Tanah Kusir, dan TPU Karet Bivak menjadi bagian penting dalam menjaga kehormatan tempat peristirahatan para pahlawan bangsa.

    Melalui kegiatan ini, IKPNI ingin memberikan apresiasi kepada mereka yang setiap hari menjaga kerapian, kebersihan, dan kehormatan makam para Pahlawan Nasional.

    “Untuk kali ini akan mengadakan Bakti Sosial bagi para petugas perawat makam pahlawan yaitu TMPN Utama Kalibata, TPU Tanah Kusir dan TPU Karet Bivak dimana para Pahlawan Nasional dimakamkan,” tuturnya.
    Donor darah untuk pasien thalassemia
    Tidak berhenti di sana, IKPNI juga menggelar kegiatan donor darah bagi pasien thalassemia. Program ini dilaksanakan bekerja sama dengan Unit Pengelola Darah RSUP Fatmawati, serta mendapat dukungan dari Pasar Modal Indonesia.

    Kegiatan donor darah ini menjadi bentuk kepedulian IKPNI terhadap kebutuhan medis pasien thalassemia yang membutuhkan ketersediaan darah secara rutin untuk menjaga kualitas hidup mereka.

    “Selain itu IKPNI juga mengadakan kegiatan Donor Darah bagi pasien thalassemia, bekerja sama dengan Unit Pengelola Darah RSUP Fatmawati yang didukung oleh Pasar Modal Indonesia,” ujarnya.

    Melalui beragam aktivitas sosial tersebut, IKPNI tidak hanya menjaga nilai perjuangan para Pahlawan Nasional, tetapi juga membawa semangat pengabdian itu ke tengah masyarakat.

    Jakarta: Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia (IKPNI) terus menjalankan peran pentingnya sebagai wadah bagi para ahli waris dan keluarga Pahlawan Nasional. 
     
    Tidak hanya menjaga nilai-nilai perjuangan, organisasi ini juga aktif menggelar berbagai kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat.
     
    Hal tersebut ditegaskan oleh Ketua IV Bidang Sosial dan Budaya IKPNI, Melani Leimena Suharli Antarini Malik. Ia menyampaikan misi sosial menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari langkah organisasi.

    “IKPNI adalah organisasi yang merupakan wadah bagi para Ahli Waris dan Keluarga Pahlawan Nasional, yang kegiatannya banyak terkait dengan kegiatan sosial,” katanya dikutip Kamis, 11 Desember 2025.
     

    Mengapresiasi para penjaga makam pahlawan
    Salah satu kegiatan sosial yang digelar IKPNI adalah bakti sosial untuk para petugas perawat makam pahlawan. Para petugas di TMPN Utama Kalibata, TPU Tanah Kusir, dan TPU Karet Bivak menjadi bagian penting dalam menjaga kehormatan tempat peristirahatan para pahlawan bangsa.
     
    Melalui kegiatan ini, IKPNI ingin memberikan apresiasi kepada mereka yang setiap hari menjaga kerapian, kebersihan, dan kehormatan makam para Pahlawan Nasional.
     
    “Untuk kali ini akan mengadakan Bakti Sosial bagi para petugas perawat makam pahlawan yaitu TMPN Utama Kalibata, TPU Tanah Kusir dan TPU Karet Bivak dimana para Pahlawan Nasional dimakamkan,” tuturnya.
    Donor darah untuk pasien thalassemia
    Tidak berhenti di sana, IKPNI juga menggelar kegiatan donor darah bagi pasien thalassemia. Program ini dilaksanakan bekerja sama dengan Unit Pengelola Darah RSUP Fatmawati, serta mendapat dukungan dari Pasar Modal Indonesia.
     
    Kegiatan donor darah ini menjadi bentuk kepedulian IKPNI terhadap kebutuhan medis pasien thalassemia yang membutuhkan ketersediaan darah secara rutin untuk menjaga kualitas hidup mereka.
     
    “Selain itu IKPNI juga mengadakan kegiatan Donor Darah bagi pasien thalassemia, bekerja sama dengan Unit Pengelola Darah RSUP Fatmawati yang didukung oleh Pasar Modal Indonesia,” ujarnya.
     
    Melalui beragam aktivitas sosial tersebut, IKPNI tidak hanya menjaga nilai perjuangan para Pahlawan Nasional, tetapi juga membawa semangat pengabdian itu ke tengah masyarakat.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (ANN)

  • Kemenperin Genjot Pendidkan Vokasi dan Adopsi AI buat Cetak SDM Industri

    Kemenperin Genjot Pendidkan Vokasi dan Adopsi AI buat Cetak SDM Industri

    Jakarta

    Kementerian Perindustrian terus memperkuat pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) industri melalui pendidikan vokasi yang relevan dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa pendidikan vokasi merupakan fondasi utama dalam mendorong daya saing industri nasional, serta memastikan Indonesia mampu bersaing dalam rantai pasok global.

    “Pemerintah menempatkan pendidikan vokasi sebagai pilar strategis dalam mewujudkan industrialisasi yang inklusif, adaptif, dan berbasis inovasi. Kampus vokasi harus melahirkan talenta yang kompeten, siap kerja, dan mampu mengembangkan nilai tambah industri,” ujar Agus dalam keterangan tertulis, Kamis (11/12/2025).

    Agus menekankan, penguatan ekosistem vokasi menjadi semakin penting di tengah dinamika global, perkembangan teknologi, dan kebutuhan industri terhadap SDM yang memiliki skill spesifik.

    “Pendidikan vokasi tidak hanya menyiapkan tenaga kerja, tetapi juga motor penggerak inovasi, kewirausahaan, dan keberlanjutan industri nasional,” tambahnya.

    Saat melakukan kunjungan kerja di Politeknik ATK Yogyakarta, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Doddy Rahadi menegaskan, Politeknik ATK Yogyakarta memiliki posisi strategis sebagai satu-satunya institusi pendidikan teknologi kulit dan alas kaki di Asia Tenggara, dan harus mampu menjadi pusat keunggulan serta rujukan industri regional.

    “Politeknik ATK Yogyakarta harus menjadi center of excellence, dan juga menjadi rujukan industri dalam proses penyamakan kulit, desain alas kaki dan produk kulit, hingga desain produk turunan,” ujarnya.

    Oleh karena itu, kata dia, pentingnya kurikulum berbasis inovasi, teknologi, dan nilai tambah ekonomi. Ia menyebut lulusan tidak hanya siap bekerja, tetapi mampu menciptakan produk bernilai ekonomi tinggi.

    “Kulit mentah bisa murah, tetapi ketika diproses menjadi produk berkualitas, nilainya bisa miliaran rupiah. Ini soal kemampuan menciptakan nilai tambah,” tegas Doddy.

    Adopsi Teknologi

    Doddy menggarisbawahi pentingnya adopsi teknologi, termasuk AI dan digitalisasi, dalam proses pembelajaran dan riset terapan. “Vokasi itu backbone industri. Lulusannya harus berkualitas dan dirasakan industri. Kita harus terus belajar, memanfaatkan teknologi, termasuk AI, untuk meningkatkan keunggulan nasional,” imbuhnya.

    Menurut Doddy, BPSDMI fokus untuk mengembangkan SDM industri kompeten melalui pendidikan vokasi, pelatihan, sertifikasi kompetensi, dan pemagangan. Saat ini, BPSDMI mengelola 11 politeknik, 2 akademi komunitas, 7 balai diklat industri, dan 9 SMK di berbagai wilayah.

    Direktur Politeknik ATK Yogyakarta Sonny Taufan menyampaikan, pihaknya berkomitmen menjadi penyelenggara pendidikan tinggi vokasi industri yang unggul di tingkat global pada tahun 2030, khususnya untuk sektor kulit, produk kulit, alas kaki, karet, dan plastik.

    Oleh karena itu, pengembangan kurikulum, fasilitas, dan model pembelajaran di Politeknik ATK Yogyakarta, dilakukan secara komprehensif untuk menjawab tantangan industri.

    “Kami fokus mencetak tenaga ahli yang siap kerja, adaptif terhadap teknologi, dan mampu menjadi motor penggerak industri hilir. Arah pembangunan pendidikan vokasi kami sejalan dengan kebijakan Kemenperin dalam memperkuat daya saing industri nasional,” tutur Sonny.

    Selain itu, Politeknik ATK Yogyakarta menerapkan model pendidikan dual sistem, yakni empat semester pembelajaran di kampus dan dua semester di industri melalui skema MBKM, sehingga mahasiswa memperoleh pengalaman langsung pada proses produksi dan teknologi terkini.

    “Industri menginginkan tenaga kerja yang siap operasional dan memiliki mindset teknologis. Skema ini menjawab kebutuhan tersebut,” ujar Sonny.

    Peningkatan Mutu

    Penguatan pendidikan di Politeknik ATK Yogyakarta didukung berbagai fasilitas berstandar industri, termasuk laboratorium kimia, mikrobiologi, polimer, pengujian fisis, desain, pengolahan limbah, serta showcase Industri 4.0.

    Politeknik ATK Yogyakarta juga mengembangkan Satelit PIDI 4.0, termasuk pelatihan pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam pemeriksaan kualitas kulit bagi mahasiswa dan pelaku IKM.

    “Transformasi digital tidak bisa ditunda. Kami membawa teknologi 4.0 langsung ke bengkel kerja, agar mahasiswa dan IKM memiliki kemampuan praktik terkini,” jelas Sonny.

    Selain itu, penguatan kewirausahaan dilakukan melalui teaching factory serta inkubasi bisnis industri, yang telah melahirkan berbagai startup di sektor sepatu, kulit, dan material plastik daur ulang.

    Hingga akhir November 2025, serapan lulusan Politeknik ATK Yogyakarta mencapai 80,92%, menunjukkan kepercayaan industri terhadap kualitas talenta vokasi.

    “Tingginya serapan lulusan menunjukkan bahwa industri percaya pada kualitas kurikulum vokasi kami,” ujar Sonny.

    Jumlah mahasiswa baru juga meningkat signifikan dari 149 pada 2024 menjadi 265 di 2025, termasuk 40 mahasiwa baru dari kelas industri berbasis beasiswa. Selain itu, Politeknik ATK Yogyakarta aktif menjalin kerja sama internasional dengan industri dan perguruan tinggi, termasuk program magang ke Tiongkok serta kelas industri dengan pemerintah daerah dan asosiasi sektor industri.

    Dalam bidang riset, Politeknik ATK menjalankan penelitian terapan di bidang penyamakan ramah lingkungan dan material sole berkelanjutan. “Riset kami diarahkan untuk mendukung industri yang hijau, efisien, dan berorientasi masa depan,” tambah Sonny.

    Halaman 2 dari 3

    (ily/ara)

  • Marak Banjir-Longsor di Asia, Uni Eropa Malah Longgarkan UU Antideforestasi

    Marak Banjir-Longsor di Asia, Uni Eropa Malah Longgarkan UU Antideforestasi

    Brussels

    Terjadinya penundaan dan pelonggaran kembali Undang-Undang Antideforestasi (European Deforestation Regulation/EUDR) memicu kegeraman kelompok-kelompok pecinta lingkungan.

    Sebagaimana diketahui baru-baru ini Uni Eropa (UE) dan Komisi Eropa menyetujui revisi Undang-Undang Antideforestasi (European Deforestation Regulation/EUDR), sehingga penerapannya lagi-lagi kembali ditunda.

    Sebagai latar belakang: Regulasi ini bertujuan melarang peredaran di pasar UE berbagai komoditas dan produk turunannya — termasuk kopi, kakao, kedelai, karet, minyak sawit, dan kayu — yang berasal dari lahan hutan yang ditebang sejak tanggal 31 Desember 2020.

    EUDR itu awalnya dijadwalkan mulai berlaku sejak 2023. Namun banyak tentangan, baik dari sisi pelaku usaha, negara produsen, maupun sistem pelacakan yang memadai.

    Dikutip dari Reuters, Parlemen Eropa dan negara anggota kini sepakat untuk menunda dan merevisi undang-undang perlindungan hutan yang sebenarnya sudah disahkan itu. Mereka melonggarkan aturan itu, sebagai berikut:

    Perusahaan besar kini memiliki waktu tambahan satu tahun untuk membuktikan bahwa produk mereka—seperti kopi, kakao, karet, minyak sawit,—tidak berasal dari wilayah yang ditebang.Untuk perusahaan kecil, aturan ini baru berlaku hingga pertengahan 2027.Selain itu, aturan hanya berlaku untuk perusahaan yang pertama kali memasukkan produk ke pasar UE; Pedagang atau pihak lain dalam rantai pasokan tidak termasuk.

    Komisi Eropa menekankan walaupun pelaksanaannya ditunda, tujuan Undang-Undang Antideforestasi tetap sama: Melindungi hutan, menjaga keanekaragaman hayati, dan mendukung upaya mitigasi perubahan iklim.

    Meski demikian, sebagian kelompok lingkungan mengkritik penundaan dan pelonggaran aturan tersebut karena berpotensi mengurangi efektivitas regulasi dalam menekan laju deforestasi global.

    Langkah mundur melawan deforestasi

    Ia mengingatkan banjir dan longsor yang terjadi di Sumatra baru-baru ini tak lepas dari implikasinya deforestasi.

    Sementara itu campaigner di Pantau Gambut Putra Saptian Pratama menambahkan revisi aturan perlindungan hutan oleh Uni Eropa ini secara tidak langsung menunjukkan kemenangan lobi industri atas ambisi iklim.

    “Dengan melonggarkan tenggat dan memperkecil kewajiban dalam rantai pasok, Uni Eropa mengirim sinyal kontradiktif. Di satu sisi mengklaim memimpin aksi iklim global, tetapi di sisi lain memberi ruang lebih besar bagi produk yang berpotensi berasal dari deforestasi.”

    Penundaan implementasi yang seharusnya diberlakukan sejak 2023 memperlihatkan betapa tekanan politik dan ekonomi masih lebih kuat daripada komitmen melindungi ekosistem gambut, hutan tropis Asia Tenggara, dan ekosistem kritis lain yang menjadi penyangga krisis iklim dunia, tandas Putra kepada DW.

    Lebih lanjut ia mengatakan kekhawatiran negara-negara pemilik hutan dan industri pangan memang ada, tetapi risiko administratif tak sebanding dengan ancaman krisis iklim. Hilangnya karbon hutan, kehancuran keanekaragaman hayati, dan semakin rentannya kriminalisasi masyarakat adat.

    Respons protes dari negara seperti Brazil dan Indonesia sebenarnya mengungkap masalah komitmen iklim dunia yang belum terselesaikan. “Tekanan pasar UE memang dapat membebani petani kecil, namun akar masalahnya tetap pada model ekonomi ekstraktif yang membuat negara produsen terus bergantung pada komoditas yang mendorong deforestasi,” paparnya.

    “Tanpa standar kuat yang mengikat seluruh rantai pasok, revisi ini lebih berpotensi menjadi kompromi politik ketimbang solusi iklim,” imbuh Putra.

    Lebih jauh, kelonggaran standar ini menurutnya akan memicu pada kerusakan ekosistem esensial lainnya, seperti gambut. Apalagi, pemaknaan deforestasi hanya dilihat dari hilangnya tutupan pohon di kawasan hutan, tidak memandang ekosistem secara keseluruhan termasuk gambut, tandas Putra.

    “Padahal, gambut kerap sekali menjadi ekosistem yang dikorbankan oleh produsen yang membutuhkan lahan skala besar. Gambut di Indonesia menyimpan sekitar 57 gigaton karbon atau 20 kali lipat dari karbon tanah mineral biasa dan menyimpan 30% karbon dunia, dan sangat berpengaruh dalam menjaga keseimbangan iklim global.”

    Hasil studi Pantau Gambut juga menemukan bahwa, hingga Juli 2025 terdapat 8,3 juta hektar Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) dikuasai oleh 936 konsesi yang terdiri dari Hak Guna Usaha (HGU), Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH), Hutan Alam (HA), dan Reklamasi Ekosistem (RE), ini harus menjadi PR kita bersama untuk mendesak pemangku kebijakan agar turut serta dalam mengkampanyekan perlindungan ekosistem gambut dalam forum-forum kebijakan iklim global.

    Desakan pada Uni Eropa

    Senada dengan keduanya, dalam wawancara dengan DW, Direktur WALHI Kalimantan Timur Fathur Roziqin menilai keputusan Uni Eropa untuk melonggarkan aturan perlindungan hutan sebagai langkah mundur yang bertentangan dengan komitmen iklim global. Pemberian waktu tambahan bagi perusahaan besar dan penundaan kewajiban bagi perusahaan kecil hingga 2027 hanya memperluas ruang bagi praktik deforestasi dan mengancam keanekaragaman hayati serta ruang hidup masyarakat adat, tandas Fathur.

    “Kami menghargai dinamika tersebut di UE, namun menegaskan bahwa pelonggaran ini mengirim sinyal negatif bagi upaya global menjaga hutan. Dalih ‘beban administrasi’ bagi petani kecil tidak tepat, karena masalah sebenarnya terletak pada dominasi korporasi besar dalam rantai pasok yang selama ini mengalihkan risiko lingkungan kepada petani kecil,” papar Fathur.

    “Kami mendesak Uni Eropa untuk kembali memperkuat—bukan melemahkan—aturan perlindungan hutan. Tanpa standar yang tegas, krisis iklim akan semakin sulit dikendalikan. Hutan adalah benteng hidup, dan perlindungannya tidak boleh dinegosiasikan,” imbuhnya.

    Memandang dari kacamata berbeda

    Di lain sisi, Giovanni Maurice Pradipta dari lembaga Jerman, Germanwatch menyebutkan sebagai pilar utama dari EU Green Deal untuk melindungi dan memulihkan ekosistem serta keanekaragaman hayati, EUDR adalah regulasi yang baik dan bertujuan mengurangi konsumsi Uni Eropa terhadap produk yang terkait dengan deforestasi dan degradasi hutan.

    Namun, regulasi ini akan berdampak signifikan pada produsen komoditas utama seperti minyak sawit, kayu, dan karet, serta produk turunan seperti furnitur, ban, dan kosmetik.

    “Penundaan penerapan EUDR memiliki dampak campuran. Dari sisi positif, produsen kecil akan memiliki lebih banyak waktu untuk mematuhi aturan, dengan implementasi diperpanjang hingga pertengahan 2027. Mereka juga mendapat kemudahan prosedur yang hanya membutuhkan deklarasi sekali saja beserta identifier deklarasi. Hal ini sangat relevan di Indonesia, di mana lebih dari 10 juta petani kecil memproduksi lima komoditas penting nasional yang termasuk dalam cakupan EUDR,” jelasnya.

    Namun di sisi negatif, menurutnya penundaan ini juga berarti menunda penegakan aturan bagi operator menengah dan besar selama satu tahun, hingga akhir 2026. “Hal ini menjadi perhatian karena deforestasi di Indonesia kembali meningkat sejak 2021/2022 setelah sebelumnya menurun, dan kini terutama didorong oleh pembukaan hutan skala besar oleh perusahaan.”

    Penundaan lebih lanjut ujar Giovanni akan merugikan perusahaan yang telah mempersiapkan kepatuhan dan justru memberi keuntungan bagi mereka yang menunda tindakan, “Sehingga menciptakan lapangan permainan yang tidak setara. Penundaan seperti ini juga berisiko merusak kredibilitas Uni Eropa sebagai pemimpin global dalam perlindungan keanekaragaman hayati dan aksi iklim,” pungkasnya.

    *Editor: Rizki Nugraha

    (nvc/nvc)

  • Kecepatan Sepeda VP Sekretaris SKK Migas saat Tabrak Transjakarta

    Kecepatan Sepeda VP Sekretaris SKK Migas saat Tabrak Transjakarta

    Jakarta

    Vice President Sekretaris SKK Migas, Hudi Suryodipuro (48), menabrak bus Transjakarta (TransJ) yang sedang berhenti di Halte Karet Sudirman, Jakarta Pusat (Jakpus). Kecepatan sepeda, saat dikendarai VP Sekretaris SKK Migas, Hudi Dananjoyo Suryodipuro (48), mencapai 30 hingga 40 kilometer per jam.

    “Kecepatan pesepeda antara 30 sampai dengan 40 kilometer per jam dengan kondisi jalan datar, ramai tapi tidak ada kepadatan,” kata Kepala Sub Direktorat Pembinaan dan Penegakan Hukum (Subdit Gakkum) Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Ojo Ruslani dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Ojo menjelaskan selanjutnya pesepeda menabrak bagian kanan bus Transjakarta yang sudah pada posisi berhenti di jalur dan halte yang benar, saat sedang menurunkan dan menaikkan penumpang.

    “Akibat tabrakan tersebut korban terpental ke kanan kemudian membentur jalan dan mengeluarkan darah dari mulut dan hidung,” katanya.

    Selanjutnya akibat peristiwa tersebut pesepeda dibawa ke RSCM dan kendaraan bus telah dibawa ke Subdit Gakkum, Pancoran, Jakarta Selatan.

    VP Sekretaris SKK Migas Hudi Dananjoyo Suryodipuro (48) dinyatakan meninggal dunia setelah menabrak bus Transjakarta yang sedang berhenti di Halte Transjakarta Karet Sudirman, Jakarta Pusat (Jakpus), Selasa ini.

    “Kejadian terjadi pada sekitar pukul 06.20 WIB di Jalan Jenderal Sudirman arah utara, tepatnya di depan Halte Transjakarta Karet Sudirman, wilayah Jakarta Pusat,” kata Ojo.

    Sebelum kejadian, korban berangkat dari arah GBK. Setelah menabrak bus Transjakarta, korban terpental ke kanan jalan dan mengalami luka pada bagian kepala.

    “Korban mengalami luka pada bagian kepala, meninggal dunia di TKP (tempat kejadian perkara),” kata Ojo.

    Tips bersepeda di jalan umum

    Pemprov DKI Jakarta pernah membagikan Buku Saku Panduan Aman Bersepeda saat pandemi lalu. Salah satunya membahas soal bersepeda di jalan umum.

    Di dalam buku panduan itu, pesepeda wajib menggunakan jalur sepeda yang tersedia, usahakan untuk selalu menggunakan jalur sepeda di ruas jalan yang tersedia, jaga jarak 1,5 meter dengan kendaraan lain.

    Apabila di jalan tersebut tidak tersedia jalur sepeda, pesepeda harus selalu berada di tepi jalan. Apabila bersepeda bersama-sama, posisinya sejajar dan tidak boleh lebih dari dua sepeda.

    Dalam panduan itu juga diterangkan, apabila ada trotoar dengan lebar 2,2 meter dan dimungkinkan untuk dilewati pesepeda, maka harus memberikan prioritas terhadap pejalan kaki. Khususnya para penyandang disabilitas.

    (riar/dry)

  • Pramono Sebut Stasiun KRL di JIS Segera Beroperasi

    Pramono Sebut Stasiun KRL di JIS Segera Beroperasi

    Jakarta

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebutkan Stasiun Jakarta International Stadium (JIS) di kawasan Tanjung Priok, Jakarta bakal dioperasikan untuk naik turun penumpang KRL dalam waktu dekat. Meski begitu, ia belum mengungkapkan pasti tanggal Stasiun itu beroperasi.

    “Alhamdulillah minggu-minggu depan ini (KRL) sudah bisa berhenti di sana,” kata Pramono di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (10/12/2025).

    Pramono mengatakan keberadaan transportasi publik dalam hal ini akses KRL merupakan kunci agar kawasan JIS dapat berfungsi optimal. Pasalnya, jika akses tranportasi publik tidak ada, maka ia menilai JIS akan menjadi masalah baru bagi Jakarta.

    “JIS kalau tidak ada transportasi baik, maka akan ada problem. Apa yang saya lakukan. Saya datang ke Kemenhub minta KRL berhenti di bawah JIS,” katanya.

    Pramono mengatakan, Pemprov DKI juga tengah menghubungkan JIS dengan kawasan Ancol melalui pembangunan jembatan sepanjang 350 meter.

    “Ketika ini dihubungkan, JIS akan menjadi legasi baru. Di Ancol orang bisa parkir 10 ribu mobil, 30 ribu motor. Ketika parkir di JIS macet kemana-mana,” katanya.

    Sebelumnya, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan Stasiun Jakarta International Stadium (JIS) dan Stasiun Karet dan BNI City bakal beroperasi sebelum libur Natal 2025 dan Tahun Baru (Nataru).

    “(Sebelum Nataru) kami usahakan. Saya lagi ngejar yang Stasiun JIS. Janjinya kan Desember (dibuka),” ujar Dudy dalam acara media briefing, di Jakarta, Jumat, (5/12/2025).

    Lihat juga Video: Menelusuri Stasiun KRL Warna-warni di Jakarta

    (eds/eds)

  • Pramono Sebut Stasiun KRL di JIS Segera Beroperasi

    Pramono Sebut Stasiun KRL di JIS Segera Beroperasi

    Jakarta

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebutkan Stasiun Jakarta International Stadium (JIS) di kawasan Tanjung Priok, Jakarta bakal dioperasikan untuk naik turun penumpang KRL dalam waktu dekat. Meski begitu, ia belum mengungkapkan pasti tanggal Stasiun itu beroperasi.

    “Alhamdulillah minggu-minggu depan ini (KRL) sudah bisa berhenti di sana,” kata Pramono di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (10/12/2025).

    Pramono mengatakan keberadaan transportasi publik dalam hal ini akses KRL merupakan kunci agar kawasan JIS dapat berfungsi optimal. Pasalnya, jika akses tranportasi publik tidak ada, maka ia menilai JIS akan menjadi masalah baru bagi Jakarta.

    “JIS kalau tidak ada transportasi baik, maka akan ada problem. Apa yang saya lakukan. Saya datang ke Kemenhub minta KRL berhenti di bawah JIS,” katanya.

    Pramono mengatakan, Pemprov DKI juga tengah menghubungkan JIS dengan kawasan Ancol melalui pembangunan jembatan sepanjang 350 meter.

    “Ketika ini dihubungkan, JIS akan menjadi legasi baru. Di Ancol orang bisa parkir 10 ribu mobil, 30 ribu motor. Ketika parkir di JIS macet kemana-mana,” katanya.

    Sebelumnya, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan Stasiun Jakarta International Stadium (JIS) dan Stasiun Karet dan BNI City bakal beroperasi sebelum libur Natal 2025 dan Tahun Baru (Nataru).

    “(Sebelum Nataru) kami usahakan. Saya lagi ngejar yang Stasiun JIS. Janjinya kan Desember (dibuka),” ujar Dudy dalam acara media briefing, di Jakarta, Jumat, (5/12/2025).

    Lihat juga Video: Menelusuri Stasiun KRL Warna-warni di Jakarta

    (eds/eds)

  • Menelisik Sumber Kayu Gelondongan di Lampung, Benarkah dari Banjir?

    Menelisik Sumber Kayu Gelondongan di Lampung, Benarkah dari Banjir?

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah kini sedang menelisik sumber kayu gelondongan yang terbawa saat banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

    Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menjelaskan soal temuan kayu di Pantai Tanjung Setia, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. TTemuan itu menjadi viral lantaran pada gelondongan kayu itu terdapat tulisan atau label Kemenhut lengkap dengan barcode-nya.

    Direktur luran dan Penatausahaan Hasil Hutan Ditjen PHL Kemenhut, Ade Mukadi menegaskan bahwa kayu tersebut tidak berkaitan dengan bencana banjir di Sumatra.

    “Kayu yang ditemukan di Lampung bukan kayu hanyut akibat banjir di Sumatera. Polda Lampung dan Balai PHL Lampung [Kemenhut] sudah mengecek keberadaan kayu terdampar,” ujar Ade dalam keterangan tertulis, Selasa (9/12/2025).

    Dia menjelaskan, kayu yang terdampar di pesisir pantai itu berasal dari kecelakaan kapal tagboot milik PT Minas Pagai Lumber di Mentawai. Kecelakaan itu terjadi akibat mesin kapal mati setelah terkena badai pada (6/7/2025).

    “Mesin tagboot mati dan terkena badai sejak 6 November 2025 sehingga ada banyak kayu yang jatuh dari tagboot tersebut,” imbuh Ade.

    Ade menjelaskan, kapal tersebut memiliki izin oleh Menteri Kehutanan atas areal hutan produksi melalui izin SK.550/1995 tanggal 11 Oktober 1995 dan telah dilakukan perpanjangan di tahun 2013 sesuai SK.502/Menhut-II/2013 tanggal 18 Juli 2013.

    Bicara soal barcode pada kayu, Kemenhut menyatakan bahwa hal itu merupakan penanda sistem verifikasi legalitas kayu (SVLK) yang telah dicek untuk mencegah pembalakan liar.

    “Barcode di kayu adalah penanda SVLK yang  dicek keabsahan/asal usul sumber kayu,” pungkasnya.

    Asal Usul dan Jenis Kayu Gelondongan

    Dittipidter Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Brigjen Mohammad Irhamni mengatakan jenis kayu yang terseret banjir saat bencana Sumatra berasal dari pohon karet, ketapang hingga durian.

    “Barang bukti kayu telah disisihkan, dispesifikasikan, dan dikategorikan oleh ahli. Jenis kayu dominan: karet, ketapang, durian, dan lainnya,” ujar Irhamni saat dikonfirmasi, Selasa (9/12/2025).

    Dia menambahkan kayu gelondongan itu dikelompokkan menjadi beberapa kategori. Misalnya, kayu hasil gergajian, kayu yang dicabut dengan alat berat, kayu hasil longsor, hingga kayu hasil pengangkutan.

    Adapun, jenis kayu yang telah diidentifikasi ini berasal dari TKP Daerah Aliran Sungai (DAS) di Garoga, Tapanuli Selatan.

    “Posko sudah didirikan 3 km dari TKP DAS Garoga. Di sekitar TKP ini, 27 sampel kayu telah diambil, police line terpasang, dan dua jembatan telah diperiksa,” pungkasnya.

    Sebelumnya, kayu gelondongan telah ditemukan setelah banjir di wilayah Sumatra. Temuan itu membuat publik marah lantaran kayu tersebut diduga kuat berasal dari penebangan hutan yang tidak berizin. 

    Kayu Gelondongan ini ditemukan dalam bentuk sudah terkelupas, dan terpotong rapi tanpa ranting-ranting. Kayu ini juga dinilai memperparah bencana banjir di Sumatra.

    Adapun, Kementerian Kehutanan (Kemenhut) sempat menyinggung asal kayu tersebut diduga dari area bekas penebangan ilegal, penyalahgunaan Pemegang Hak Atas Tanah (PHAT) hingga pohon lapuk

    Bareskrim Periksi PT TBS

    Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri akan memeriksa perusahaan PT TBS sebagai bagian dari pengusutan asal-usul kayu gelondongan yang terbawa banjir di sejumlah wilayah Sumatra. Perusahaan tersebut diduga melakukan pembukaan lahan di kawasan hulu Sungai Garoga.

    Dirtipidter Bareskrim Polri Brigjen Mohammad Irhamni menyebut PT TBS merupakan perusahaan yang berlokasi di hulu Sungai Garoga dan terindikasi melakukan land clearing.

    “Kegiatan penyelidikan oleh tim akan dilanjutkan dengan pemeriksaan salah satu perusahaan yang berada di hulu sungai Garoga yang terindikasi adanya kegiatan landclearing oleh perusahan PT TBS tersebut,” ujar Irhamni saat dikonfirmasi, Selasa (9/12/2025).

    Selain memeriksa PT TBS, polisi juga akan menginventarisasi kayu yang ditemukan di pesisir Sumatra Barat setelah banjir besar yang melanda kawasan tersebut. Inventarisasi diperlukan untuk menelusuri pola aliran kayu dan kemungkinan adanya aktivitas ilegal di hulu sungai.

    Satu tim penyelidik juga bakal dikerahkan ke sepanjang hulu Sungai Tamiang, Aceh, untuk menelusuri dugaan pembalakan liar. “Proses penyidikan akan difokuskan pada kegiatan ilegal logging yang terjadi di sepanjang hulu sungai Tamiang, Aceh,” kata Irhamni.

    Dari temuan awal, Bareskrim mengidentifikasi bahwa kayu yang terseret banjir di daerah aliran sungai (DAS) Garoga, Sumatra Utara, berasal dari berbagai jenis seperti pohon karet, ketapang, hingga durian.

    Kayu-kayu tersebut terbagi dalam beberapa kategori, antara lain kayu hasil gergajian, kayu yang tercabut oleh alat berat, kayu akibat longsor, serta kayu yang diangkut secara manual.

    Di hulu Sungai Tamiang, polisi juga menemukan indikasi pembukaan lahan dan praktik pembalakan liar. Kayu hasil kegiatan ilegal itu disebut dipindahkan dengan cara ditumpuk di bantaran sungai sebelum dihanyutkan saat air pasang.

    Bareskrim juga menemukan bahwa sebagian besar aktivitas penebangan di kawasan hutan lindung sepanjang Sungai Tamiang, Aceh Tamiang, dilakukan tanpa izin.

  • VP Sekretaris SKK Migas Meninggal saat Bersepeda, Pramono Anung Buka Suara

    VP Sekretaris SKK Migas Meninggal saat Bersepeda, Pramono Anung Buka Suara

    Liputan6.com, Jakarta – Vice President (VP) Sekretaris Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Hudi Sananjoyo Suryodipuro meninggal dunia saat bersepeda di depan Halte TransJakarta Karet, Sudirman. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung buka suara.

    Dia mengaku tak ingin menyalahkan pihak manapun atas kejadian tersebut. Dia juga mengaku telah memanggil petinggi TransJakarta.

    “Jadi kalau yang sepeda, saya tidak mau menyalakan siapapun. Tetapi kejadian, tadi kebetulan saya panggil Dirut TransJakarta,” ungkap Pramono, ditemui di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Rabu (10/12/2025).

    Dia mengakui diri sebagai pesepeda di Ibu Kota. Menurut dia, waktu bersepeda di jalan utama DKI Jakarta telah dibatasi, dan saat kejadian waktu bersepeda disebut sudah selesai. Dia menduga almarhum Hudi kelelahan saat mengendarai sepedanya sehingga menabrak bagian belakang bus TransJakarta.

    “Karena saya pesepeda, teman-teman tidak tahu. Dan ini sebenarnya sudah jam selesai. Bagi para pesepeda itu jam 6.30, jam 6.20 itu sebenarnya sudah selesai. Ini kejadian 6.20, mungkin almarhum capek menabrak dari belakang bis,” jelas dia.

    “Jadi saya tidak mau menyalakan siapapun. Tapi kejadian yang sebenarnya itu. Persoalannya sebenarnya bukan di jalur sepeda. Persoalannya adalah ya ini kan sudah bukan jam bersepeda sebenarnya,” Pramono menambahkan.

    Kronologi Kejadian

    Sebelumnya,  Vice President Sekretaris SKK Migas Hudi Dananjoyo Suryodipuro meninggal dunia setelah menghantam bodi belakang bus TransJakarta yang sedang berhenti melayani penumpang. Insiden itu terjadi di depan Halte TransJakarta Karet Sudirman, Selasa, 9 Desember 2025.

    Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Ojo Ruslani menerangkan, insiden terjadi sekitar pukul 06.20 WIB. Saat itu korban tengah mengayuh sepeda dari arah selatan menuju utara. Setibanya di lokasi, terjadilah kecelakaan.

    “Diduga menabrak bodi belakang Kendaraan Bus Listrik Transjakarta yang dikemudikan oleh BS yang pada saat itu sedang berhenti untuk pelayanan naik turun penumpang,” kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa.

  • Kisah Jurnalis BTV Selamat dari Banjir dan Longsor Aceh Tengah

    Kisah Jurnalis BTV Selamat dari Banjir dan Longsor Aceh Tengah

    Takengon, Beritasatu.com – Kisah dramatis dialami Wahyu, jurnalis BTV yang terjebak di tengah bencana longsor dan banjir bandang di Kabupaten Aceh Tengah. Peristiwa ini terjadi saat Wahyu sedang meliput Festival Linge pada 24 November 2025 di Desa Linge, Kecamatan Linge.

    Awalnya, kegiatan berlangsung normal. Namun, tiga hari kemudian, tepatnya 27 November 2025, bencana alam besar menghantam wilayah tersebut. Longsor dan banjir bandang memutus akses utama, merusak jembatan, serta menyebabkan desa terisolasi total.

    Wahyu bersama 41 orang lainnya tidak memiliki sinyal dan kesulitan mendapatkan informasi dari luar. Kepanikan sempat muncul, tetapi mereka memilih untuk tetap tenang dan mencari cara menyelamatkan diri.

    Dengan logistik yang kian menipis, rombongan memutuskan keluar dari Desa Linge pada 29 November 2025. Mereka menyeberangi sungai menggunakan perahu karet, sebelum melanjutkan perjalanan ekstrem dengan berjalan kaki puluhan kilometer menuju Takengon, tepatnya Bandara Rembele.

    Perjalanan itu penuh tantangan. Mereka melewati sejumlah jalur longsor, menembus jalan yang tertutup material tanah, serta bermalam di desa-desa terpencil. Bantuan warga yang memberikan tumpangan dan makanan menjadi penyemangat di tengah kondisi sulit. Pada beberapa lokasi, mereka harus meniti longsor sepanjang ratusan meter yang masih labil dan berbahaya.

    Pada hari berikutnya, harapan semakin terang ketika rombongan bertemu tim rescue dari Yayasan HAKA yang memberikan evakuasi lanjutan. Setelah menempuh perjalanan sekitar 50 kilometer dalam beberapa hari, Wahyu dan rombongan akhirnya tiba di Takengon dengan selamat.