kab/kota: Karet

  • Dikeroyok Warga, Pemuda di Muara Enim Hilang Terbawa Arus Sungai
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        11 November 2025

    Dikeroyok Warga, Pemuda di Muara Enim Hilang Terbawa Arus Sungai Regional 11 November 2025

    Dikeroyok Warga, Pemuda di Muara Enim Hilang Terbawa Arus Sungai
    Tim Redaksi
    MUARA ENIM, KOMPAS.com
    – Seorang pemuda bernama Junaidi (30) hilang setelah hanyut terbawa arus sungai di Desa Tanjung Baru, Kecamatan Muara Belida, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.
    Peristiwa tersebut terjadi setelah Junaidi bersama dua rekannya datang ke desa itu untuk menjual sepeda motor. Saat calon pembeli memeriksa kendaraan, Junaidi menyalakan sepeda motor. Suara knalpot kemudian memicu kemarahan dua warga yang menghampiri mereka.
    “Sempat terjadi
    perkelahian
    antara korban bersama dua orang temannya dengan warga setempat. Dikarenakan kalah jumlah, korban dan kedua temannya melarikan diri dengan cara melompat ke sungai,” kata Kepala Kantor
    SAR Palembang
    Raymond Konstantin, dalam keterangan tertulis, Selasa (11/11/2025).
    Dua rekan Junaidi berhasil menyelamatkan diri setelah berenang menyeberangi sungai. Namun, Junaidi tidak muncul kembali dan diduga
    tenggelam
    .
    “Kami mendapatkan laporan dari warga atas peristiwa tersebut langsung mengirimkan tim untuk melakukan pencarian,” ujarnya.
    Tim SAR gabungan membagi pencarian menjadi dua Search And Rescue Unit (SRU).

    SRU satu melakukan penyisiran aliran
    Sungai Musi
    menggunakan perahu karet dan perahu masyarakat sejauh dua kilometer ke arah timur serta melakukan manuver perahu pada titik-titik yang dicurigai.
    “Manuver ini dimaksudkan untuk menciptakan gelombang air yang dapat mengangkat benda-benda yang berada di dalam air termasuk korban yang kemungkinan ada di dalamnya. Sampai sekarang proses pencarian masih berlangsung,” ungkap Raymond.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pencarian Lansia Hanyut di Sungai Brantas Kediri Dihentikan Sementara Karena Cuaca Buruk

    Pencarian Lansia Hanyut di Sungai Brantas Kediri Dihentikan Sementara Karena Cuaca Buruk

    Kediri (beritajatim.com) – Operasi pencarian terhadap Sihman, lansia berusia 74 tahun yang dilaporkan hanyut di Sungai Brantas, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, pada Minggu (9/11/2025), masih belum membuahkan hasil hingga Senin (10/11/2025). Pencarian yang dilakukan sejak pagi terpaksa dihentikan sementara akibat kondisi cuaca yang tidak mendukung dan akan dilanjutkan keesokan harinya.

    Kapolsek Ngadiluwih AKP Agung Saifudin menyampaikan, hujan deras membuat tim gabungan tidak bisa melanjutkan penyisiran di aliran sungai hingga sore hari. “Kondisi hujan, kegiatan hari ini dari tim SAR sementara dihentikan,” ujarnya.

    Koordinator Lapangan BPBD Kabupaten Kediri, Heri Saputro, menjelaskan bahwa pencarian melibatkan sekitar 30 personel dari berbagai unsur, termasuk TNI, Polri, Basarnas, BPBD Kabupaten Kediri, serta relawan dari Wana Rescue, ORARI, dan KAPI. Pencarian hari ini difokuskan pada area sekitar Taman Brantas hingga kawasan tambangan Dusun Pagak, Desa Bangle, lokasi awal dugaan korban hanyut.

    “Pencarian tetap kita mulai dari TKM-nya (Tempat Kejadian Musibah) atau di tambangan Pak RT. Sementara tadi berputar di sebelahnya, di sekitar Taman Brantas,” terang Heri.

    Selama pencarian, tim sempat menemukan bangkai yang sempat diduga sebagai korban pada jarak sekitar satu kilometer dari lokasi kejadian. Namun setelah diperiksa, bangkai tersebut ternyata adalah kambing. “Tadi ada di sebelah kurang lebih satu kilo dari TKM-nya. Itu ada bangkai, ternyata hanya bangkai kambing saja,” tambahnya.

    Untuk mendukung operasi pencarian, dua unit perahu karet (LCR) dikerahkan, masing-masing dari Basarnas dan BPBD Kabupaten Kediri. Selain itu, tim SAR juga berkoordinasi dengan pihak Bendungan Paron Turi serta petugas di wilayah hilir seperti Nganjuk, Jombang, dan Mojokerto, guna mengantisipasi kemungkinan korban terbawa arus hingga jauh.

    “Kita sudah koordinasi di tambangan dan Bendungan Paron Turi, serta dengan petugas di bawahnya, termasuk wilayah Nganjuk, Jombang, dan Mojokerto. Jika ada temuan jenazah, akan segera dikabarkan ke kami,” jelas Heri.

    AKP Agung menegaskan bahwa operasi pencarian akan terus dilakukan setiap hari hingga korban ditemukan. “Operasi pencarian tiap hari sampai jam 16.00 WIB tergantung cuaca. Setelah itu dilanjutkan evaluasi dari tim,” ujarnya.

    Diketahui sebelumnya, Sihman dilaporkan hilang setelah diduga tercebur ke Sungai Brantas di area penyeberangan tambangan Dusun Pagak, Desa Bangle, Kecamatan Ngadiluwih, pada Minggu (9/11/2025) pagi.

    Sekitar pukul 10.30 WIB, korban terlihat mengendarai sepeda angin merek Polygon warna silver dari arah timur ke barat. Saat melintasi jalan menurun menuju tambangan, diduga rem sepeda tidak berfungsi hingga korban terjatuh ke sungai.

    Dua pengemudi perahu penyeberangan di sisi barat sempat melihat korban terbawa arus deras sejauh sekitar 250 meter dari titik jatuh, sementara warga lain mengaku mendengar teriakan minta tolong dari arah sungai. Tim SAR kini terus berupaya melacak keberadaan korban di sepanjang aliran Sungai Brantas. [nm/ian]

  • Menjajal Lima Menit Tambahan di Stasiun Karet – BNI City

    Menjajal Lima Menit Tambahan di Stasiun Karet – BNI City

    Bisnis.com, JAKARTA — Hiruk pikuk pengguna KRL yang biasa naik dan turun di Stasiun Karet nantinya akan sedikit berbeda. Bukan karena jadwal kereta berubah, tapi karena butuh jalan kaki lebih lama yaitu sekitar lima menit, menyusuri 340 meter peron menuju Stasiun BNI City.

    Fasilitas penghubung antara kedua stasiun itu sebenarnya sudah rampung. Peron telah diperpanjang, gerbang tiket elektronik sudah terpasang, dan jalur pejalan kaki pun terlihat siap digunakan.

    Berdasarkan pantauan Bisnis pada Senin (10/11/2025) siang, pagar di kedua sisi peron penghubung telah tertutup rapat.

    Meskipun saat ini seluruh peron Stasiun Karet belum tertutup pagar sepenuhnya, para penumpang nantinya harus menata ulang waktu yang dibutuhkan menuju BNI City agar tidak tertinggal kereta. 

    Potret peron penghubung Stasiun Karet dengan BNI City arah Manggarai yang sudah dipasang pagar, Senin (10/11/2025) / BISNIS- Annasa Rizki Kamalina.

    “Katanya nanti semua diarahkan ke BNI City, tapi sekarang belum bisa lewat. Ya, paling nanti tambah jalan [kaki] sedikit,” ujar Andra, 29 tahun, karyawan yang setiap hari menempuh rute Depok–Karet untuk bekerja di kawasan Thamrin.

    Bisnis mencoba menyusuri peron penghubung dua stasiun tersebut. Waktu tempuh dari pintu masuk Stasiun Karet ke BNI City memakan sekitar 5 menit dengan berjalan santai. Jarak itu mungkin tak terasa jauh, tapi cukup untuk membuat napas sedikit tersengal bila harus mengejar jadwal kereta di bawah panas matahari siang.

    Di peron Karet sendiri, penumpang diimbau tidak menempati gerbong pertama dan kedua karena peron di bagian itu tidak lagi bisa digunakan usai dipagari. Mereka disarankan bergeser ke gerbong ketiga agar bisa turun dengan aman.

    Rencana Integrasi Stasiun Karet-BNI City

    Integrasi dua stasiun ini menjadi bagian dari upaya pemerintah memperluas konektivitas transportasi di pusat Jakarta. Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memastikan, Stasiun Karet tidak akan ditutup total, melainkan disambungkan langsung ke Stasiun BNI City.

    “Tidak ditutup, hanya disambungkan,” ujarnya dalam Media Briefing, Selasa (30/9/2025).

    BNI City sendiri memang lebih modern. Peronnya lebar, gerbang tiketnya lima buah yakni empat untuk umum dan satu khusus kereta bandara. Setiap rangkaian KRL bisa berhenti penuh di sana, berbeda dengan Karet yang sebagian peronnya masih pendek.

    Wajah muka Stasiun BNI City / BISNIS – Annasa Rizki Kamalina

    Namun, perubahan tak selalu tanpa kompromi. Bagi sebagian penumpang, integrasi berarti perjalanan yang sedikit lebih jauh dari biasanya.

    “Kalau nanti lewat BNI City, mungkin lebih nyaman, cuma ya tambah jalan juga. Lima menit sih enggak apa-apa, asal enggak kehujanan,” kata Dita, pegawai swasta yang saban hari menumpang KRL arah Bogor.

    Uji coba penghubung antara Karet dan BNI City dijadwalkan dilakukan dalam waktu dekat. Pemerintah terus memantau arus penumpang terlebih dahulu sebelum membuka akses penuh.

    Salah satu rencana tambahan adalah membuka pintu masuk Stasiun Karet dari arah Pasar Tanah Abang, agar calon penumpang tak perlu lagi menyeberangi rel.

  • 2 Mahasiswa Politeknik Indramayu yang Hilang Saat Rafting Ditemukan Meninggal Dunia

    2 Mahasiswa Politeknik Indramayu yang Hilang Saat Rafting Ditemukan Meninggal Dunia

    Liputan6.com, Jakarta – Setelah dua hari dilakukan pencarian, dua mahasiswa Politeknik Negeri Indramayu yang hilang terseret arus saat kegiatan rafting di Bendungan Karet Bangkir, Kecamatan Lohbener, akhirnya ditemukan meninggal dunia oleh Tim SAR Gabungan.

    Komandan Tim Rescue Pos SAR Cirebon Edy Sukamto menjelaskan, korban pertama atas nama Agung Septiadi (20) ditemukan pada Minggu malam (9/11/2025) pukul 21.50 WIB dalam kondisi meninggal dunia, sekitar 1 kilometer dari lokasi kejadian awal.

    Sementara korban kedua, Lana Wiratno (21), ditemukan pada Senin dini hari (10/11/2025) pukul 01.05 WIB, sekitar 5 kilometer dari titik awal kejadian.

    “Keduanya langsung dievakuasi ke RSUD Indramayu untuk penanganan lebih lanjut,” ujar Edy, Senin (10/11/2025).

    Dengan ditemukannya kedua korban, operasi pencarian resmi dinyatakan selesai dan ditutup. Seluruh unsur SAR yang terlibat, antara lain Pos SAR Cirebon, Polair Polres Indramayu, dan Potensi SAR Indramayu, telah kembali ke satuan masing-masing.

    Sebelumnya, pada Sabtu 8 November 2025, tujuh mahasiswa Politeknik Negeri Indramayu melakukan kegiatan rafting dari Bendungan Legok. Saat melintasi Bendungan Karet Bangkir, perahu yang mereka tumpangi terhempas arus sungai hingga lima orang terjatuh.

    Lima mahasiswa berhasil diselamatkan, sementara dua lainnya, Agung dan Lana, sempat dinyatakan hilang sebelum akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

     

    Universitas Sofia di Bulgaria resmi memasukkan Bahasa Indonesia sebagai salah satu mata kuliah yang wajib dipelajari oleh mahasiswa-nya.

  • 2 Mahasiswa Polindra Hilang Saat Rafting di Sungai Cimanuk, Kampus: Kegiatan Tanpa Izin
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        9 November 2025

    2 Mahasiswa Polindra Hilang Saat Rafting di Sungai Cimanuk, Kampus: Kegiatan Tanpa Izin Regional 9 November 2025

    2 Mahasiswa Polindra Hilang Saat Rafting di Sungai Cimanuk, Kampus: Kegiatan Tanpa Izin
    Tim Redaksi
    INDRAMAYU, KOMPAS.com
    – Dua mahasiswa Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) masih hilang setelah tenggelam saat kegiatan rafting di Sungai Cimanuk, tepatnya di Bendungan Karet Bangkir, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, sejak Sabtu (8/11/2025).
    Dari tujuh mahasiswa yang ikut dalam kegiatan tersebut, lima orang berhasil diselamatkan. Sementara dua lainnya, Agung dan Muhammad Lana Wiratno, hingga kini belum ditemukan. Para korban selamat masing-masing bernama Gelar, Heliyah, Nonik, Mus Ali, dan Fatir.
    Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan
    Polindra
    , Ade Syarif, mengatakan bahwa kegiatan
    rafting
    tersebut dilakukan tanpa seizin kampus.
    “Kebetulan saya merupakan Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan, setelah ditelusuri bahwa kegiatan ini di luar izin dari Polindra. Kami dari kampus bahkan tidak mengetahui adanya kegiatan tersebut,” ujar Ade saat ditemui di lokasi pencarian, Minggu (9/11/2025).
    Menurut Ade, setiap kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa seharusnya melalui prosedur izin resmi kepada pembina dan diteruskan ke pihak manajemen kampus. Namun, pihaknya tidak menemukan adanya pengajuan izin untuk kegiatan rafting ini.
    “Kampus baru mengetahui kegiatan tersebut Sabtu sore setelah ramai pemberitaan,” katanya.
    Ade membenarkan bahwa perahu karet yang digunakan dalam kegiatan itu merupakan sarana milik kampus. Perahu tersebut sebelumnya disiapkan untuk keperluan bantuan penanganan banjir.
    “Perahu karet tersebut saat itu sebenarnya dibeli untuk diperuntukkan sebagai bantuan kemanusiaan saat banjir. Di luar itu, perahu tidak dipakai untuk kegiatan lainnya,” ujar dia.
    Pihak kampus saat ini belum dapat meminta keterangan kepada para mahasiswa yang selamat karena kondisi mereka masih syok.
    Pada kesempatan yang sama, Ade juga menyebutkan bahwa satu dari tujuh orang dalam rombongan rafting tersebut bukan lagi mahasiswa aktif Polindra.
    “Satu orang sudah drop out, jadi yang masih berstatus mahasiswa ada enam orang,” kata Ade.
    Pihak kampus menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan berharap dua mahasiswa yang masih hilang dapat segera ditemukan. Ia juga mengapresiasi upaya
    Tim SAR
    Gabungan dalam proses pencarian.
    “Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Tim SAR karena sudah berupaya melakukan pencarian, semoga dua mahasiswa kami secepatnya bisa ditemukan,” ujarnya.
    Pencarian dua korban saat ini memasuki hari kedua, namun hingga kini belum membuahkan hasil.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Saksi Mata Ceritakan Detik-detik Mahasiswa Polindra Terjebak Pusaran Cimanuk
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        9 November 2025

    Saksi Mata Ceritakan Detik-detik Mahasiswa Polindra Terjebak Pusaran Cimanuk Bandung 9 November 2025

    Saksi Mata Ceritakan Detik-detik Mahasiswa Polindra Terjebak Pusaran Cimanuk
    Tim Redaksi
    INDRAMAYU, KOMPAS.com
    – Seorang saksi mata menceritakan detik-detik kejadian saat pusaran air menggulung tujuh mahasiswa Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) di Sungai Cimanuk, tepatnya di Bendungan Karet Bangkir, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat pada Sabtu (8/11/2025) siang.
    Saksi tersebut bernama Junedi, berusia empat puluh delapan tahun, penjaga
    Bendungan Karet
    yang saat kejadian mendapat laporan adanya perahu karet terjebak di pusaran air.
    Junedi mengatakan ia langsung menuju lokasi dan mendapati perahu yang ditumpangi para mahasiswa sudah berada di tengah pusaran air dan tidak dapat keluar. Dari penglihatannya, hanya tiga orang yang terlihat masih berada di atas perahu dan berusaha tetap bertahan.
    “Waktu saya tiba, perahu karet mahasiswa itu sudah ada di tengah (terjebak di pusaran air). Yang saya lihat itu ada 3 orang, perempuan 2, laki-laki 1,” ujar dia saat ditemui Kompas.com di lokasi, Minggu (9/11/2025).
    Ia menyebut, perahu tersebut terjebak kurang lebih lima puluh menit. Kondisi arus yang deras membuatnya tidak memungkinkan untuk terjun membantu.
    Menurut dia, suara teriakan minta tolong dari para korban terdengar samar dari tepi sungai.
    Rekan Junedi yang juga penjaga bendungan kemudian memompa pintu bendungan agar tertutup. Setelah aliran air mereda, perahu akhirnya terlepas dan mengarah ke tepian sungai sebelum ditolong warga.
    Belakangan diketahui, total terdapat tujuh mahasiswa yang menjadi korban. Mereka sebelumnya disebut tengah mengikuti kegiatan rafting di
    Sungai Cimanuk
    . Lima mahasiswa berhasil selamat, sementara dua lainnya masih dalam pencarian.
    Korban selamat bernama Gelar, Heliyah, Nonik, Mus Ali, dan Fatir. Sedangkan dua mahasiswa yang masih hilang adalah Agung dan Muhammad Lana Wiratno.
    “Saya waktu kejadian juga panik, bingung harus apa. Awal tahu saya dikabarin teman,” ujar Junedi.
    Ia berharap kedua korban yang hilang dapat segera ditemukan.
    Proses pencarian kini memasuki hari kedua. Tim SAR Gabungan dari Basarnas, Sat Polairud Polres
    Indramayu
    , BPBD, Tagana, hingga relawan potensi SAR masih menyusuri aliran Sungai Cimanuk untuk mencari korban.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pabrik Petrokimia Berdiri di Cilegon, RI Bisa Tekan Impor Rp 23 Triliun

    Pabrik Petrokimia Berdiri di Cilegon, RI Bisa Tekan Impor Rp 23 Triliun

    Jakarta

    Kehadiran pabrik petrokimia New Ethylene Project milik PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, sebagai bagian dari proyek hilirisasi minyak dan gas bumi, diproyeksikan menghasilkan nilai hilirisasi hingga US$ 2 miliar atau Rp 33,4 triliun per tahun.

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia merincikan US$ 1,4 miliar atau setara Rp 23,3 triliun per tahun ini akan mengganti impor produk petrokimia. Sementara US$ 600 juta berpotensi menambah nilai ekspornya.

    “Dari total kapasitas produksinya, 70% akan dipasarkan di dalam negeri, dan 30% di luar negeri. Jadi selama ini kita impor, dengan pabrik ini kita tidak lagi mengimpor secara besar-besaran seperti tahun sebelumnya,” ujar Bahlil dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/11/2025).

    Fasilitas New Ethylene Project mampu mengolah naphtha sebesar 3.200 kiloton per tahun (kTA), dengan dukungan LPG hingga 50% sebagai bahan tambahan. Dari proses tersebut dihasilkan produk hulu seperti ethylene (1.000 kTA), propylene (520 kTA), mixed C4 (320 kTA), pyrolysis gasoline (675 kTA), pyrolysis fuel oil (26 kTA), dan hydrogen (45 kTA).

    Sementara itu, produk hilir yang dihasilkan meliputi high density polyethylene (HDPE) sebanyak 250 kTA, linear low density polyethylene (LLDPE) sebanyak 200 kTA, polypropylene (PP) sebanyak 350 kTA, butadiene sebanyak 140 kTA, raffinate sebanyak 180 kTA, serta benzene, toluene, dan xylene (BTX) dengan total kapasitas 400 kTA.

    Produk-produk petrokimia tersebut akan menjadi bahan baku bagi berbagai industri, seperti pembuatan botol plastik, kabel, bumper kendaraan, alat kesehatan, ban, karet sintetis, pembasmi serangga, hingga cat.

    “Hari ini membuktikan bahwa hilirisasi Indonesia tidak hanya kita bangun hilirisasi mineral dan batubara, tapi juga sudah mulai beranjak ke hilirisasi minyak dan gas bumi,” tegas Bahlil.

    Ia menegaskan fasilitas pengolahan turunan migas berskala besar ini diharapkan memperkuat ketersediaan bahan baku berbasis petrokimia dalam negeri, mengurangi tekanan pada neraca perdagangan, serta memperkuat ekosistem industri nasional.

    (hns/hns)

  • Rafting di Bendungan Karet Bangkir, Dua Mahasiswa Hilang Terseret Arus

    Rafting di Bendungan Karet Bangkir, Dua Mahasiswa Hilang Terseret Arus

    Liputan6.com, Indamayu – Tim SAR gabungan tengah melakukan pencarian terhadap dua mahasiswa Politeknik Negeri Indramayu yang hilang terseret arus saat kegiatan rafting di Bendungan Karet Bangkir, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Sabtu siang (8/11/2025).

    Kepala Kantor SAR Bandung, Ade Dian Permana, mengatakan bahwa pihaknya menerima laporan sekitar pukul 12.30 WIB dan langsung mengerahkan satu tim rescue dari Pos SAR Cirebon menuju lokasi kejadian.

    “Berdasarkan laporan, tujuh mahasiswa melakukan rafting dari Bendungan Legok. Saat melewati Bendungan Karet Bangkir, perahu mereka terhempas arus sungai hingga lima mahasiswa terjatuh,” kata Ade Dian.

    Dari tujuh mahasiswa tersebut, tiga berhasil menyelamatkan diri, dua masih bertahan di perahu, dan dua lainnya terseret arus dan belum ditemukan.

    Pencarian dilakukan bersama unsur Polair Polres Indramayu dan Potensi SAR setempat. Hingga kini, tim gabungan masih berupaya menyusuri aliran sungai untuk menemukan kedua korban.

     

     

  • 7 Mahasiswa Polindra Tenggelam Saat Rafting di Sungai Cimanuk Indramayu, 2 Hilang
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        8 November 2025

    7 Mahasiswa Polindra Tenggelam Saat Rafting di Sungai Cimanuk Indramayu, 2 Hilang Bandung 8 November 2025

    7 Mahasiswa Polindra Tenggelam Saat Rafting di Sungai Cimanuk Indramayu, 2 Hilang
    Tim Redaksi
    INDRAMAYU, KOMPAS.com
    – Tujuh mahasiswa Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) mengalami kecelakaan saat melakukan rafting di Sungai Cimanuk, Sabtu (8/11/2025) siang.
    Tepatnya di sekitar Bendungan Karet Bangkir, Kecamatan Lohbener, Kabupaten
    Indramayu
    ,
    Jawa Barat
    .
    Dari tujuh mahasiswa tersebut, lima berhasil selamat, sementara dua lainnya masih dalam pencarian.
    Korban selamat terdiri dari Gelar, Heliyah, Nonik, Mus Ali, dan Fatir. Sementara dua rekannya yang hilang adalah Agung dan Muhammad Lana Wiratno.
    Kasat Polairud Polres Indramayu, AKP Asep Suryana menjelaskan, semua korban merupakan anggota Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Polindra.
    “Dari laporan yang kami terima, kejadian terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Tim usai menerima laporan langsung bergerak ke lokasi kejadian,” ungkap Asep di lokasi.
    Menurut keterangan saksi, rafting dimulai dari Desa Legok, Kecamatan Lohbener.
    Saat perahu karet yang membawa ketujuh mahasiswa melintasi Bendungan Karet Bangkir, perahu tersebut terjebak dalam pusaran air.
    Akibatnya, lima mahasiswa terlempar ke sungai, sementara dua mahasiswa lainnya masih bertahan di atas perahu.
    Asep menambahkan, petugas Bendungan Karet segera menutup bendungan setelah kejadian, dan warga sekitar yang mengetahui insiden tersebut segera melakukan upaya penyelamatan.
    Kelima mahasiswa yang selamat berhasil ditarik ke pinggir sungai dan segera dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan.
    Namun, pencarian terhadap Agung dan Lana masih terus dilakukan.
    “Hingga kini kedua mahasiswa tersebut masih dalam pencarian Tim SAR Gabungan,” kata Asep.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • AS Beri Tarif 0% untuk Thailand, Malaysia, dan Kamboja, Tim Lobi RI Kembali Bekerja

    AS Beri Tarif 0% untuk Thailand, Malaysia, dan Kamboja, Tim Lobi RI Kembali Bekerja

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan pemerintah akan kembali melakukan negosiasi terhadap pengenaan tarif impor dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Hal ini menyusul sejumlah negara Asia Tenggara (Asean) seperti Malaysia, Thailand, dan Kamboja yang telah lebih dulu mendapatkan tarif 0% untuk beberapa komoditas.

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan negosiasi tahap berikutnya antara Indonesia dan AS telah dijadwalkan dalam waktu dekat. Namun, jadwal pastinya belum ditentukan, lantaran pihak AS memiliki agenda dan harus mengatur perundingan dengan banyak negara lain.

    “Rencananya sih waktu itu minggu depan [negosiasi], tapi tadi saya kebetulan dilapor cuman belum dikasih tanggalnya. Maksudnya negosiasinya nggak tiap hari kan, karena mereka terjadwal. Mungkin dengan banyak negara ya,” kata Budi saat ditemui di Kantor Kemendag, Jakarta, Jumat (7/11/2025).

    Budi mengatakan delegasi Indonesia yang kemungkinan besar berangkat ke Negara Paman Sam adalah tim negosiator di bawah Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian untuk melanjutkan negosiasi tersebut.

    “Kemungkinan yang untuk berikutnya nanti kita ke sana [AS] deh, kalau nggak salah. Saya nggak ikut, nanti tim negosiator [ke AS],” terangnya.

    Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Haryo Limanseto menuturkan saat ini seluruh aspek legal drafting sedang berjalan secara cermat untuk memastikan bahwa seluruh klausul kesepakatan sesuai dengan regulasi nasional, komitmen internasional, dan dapat diimplementasikan dengan baik.

    Adapun sebagai langkah lanjutan terkait kebijakan tarif tersebut, pemerintah Indonesia akan melanjutkan proses negosiasi setelah penyelenggaraan KTT APEC pada akhir November 2025.

    “Pemerintah berkomitmen agar setiap kesepakatan ekonomi yang ditandatangani membawa manfaat langsung bagi masyarakat, memperkuat struktur industri nasional, dan menjaga posisi Indonesia sebagai mitra strategis yang mandiri dan netral di tengah dinamika geopolitik global,” ujar Haryo, dikutip Selasa (4/11/2025).

    Pemerintah AS, kata Haryo, akan memberikan relaksasi terhadap barang atau komoditas yang tidak diproduksi oleh negeri Paman Sam tersebut.

    Dia juga mengemukakan kalau kelapa sawit, kakao, dan karet, bisa mendapatkan tarif sebesar 0%. Selain itu, pemerintah meminta perlakuan khusus bagi komoditas tertentu yang menjadi bagian dari rantai pasok industri kesehatan, serta pembahasan nontarif.