Motor Wanita di Sumbawa Barat yang Terseret Banjir Ditemukan, Korban Masih Hilang
Tim Redaksi
SUMBAWA, KOMPAS.com
– Motor yang terbawa arus
banjir bandang
bersama Inul (18), seorang anak perempuan warga Dusun Ai Aji, Desa Tua Nanga, Kecamatan Poto Tano, Kabupaten
Sumbawa Barat
, ditemukan pada Rabu (25/12/2024) sore.
Namun, hingga saat ini, korban belum juga ditemukan.
Kejadian tragis ini berlangsung ketika Inul sedang pulang dari ladang dengan mengendarai sepeda motor.
Proses
pencarian korban
terus dilakukan oleh tim penyelamatan pada Kamis (26/12/2024) pagi.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sumbawa Barat, Amrullah, saat dikonfirmasi, membenarkan bahwa tim penyelamatan bersama warga telah menemukan motor Honda Beat Street korban di sekitar sungai dalam kondisi rusak parah.
“Benar, tim penyelamatan dan warga sudah menemukan motor di sungai sekitar lokasi kejadian yang terbawa arus bersama korban,” kata Amrullah.
Operasi pencarian Inul yang terseret banjir di sungai Desa Tua Nanga masih berlangsung hingga hari ketiga.
Tim gabungan yang terdiri dari SAR Pos Sumbawa, BPBD, Polair Pos Poto Tano, Dinas Perikanan KSB, TNI Koramil Poto Tano, Polsek Poto Tano, serta masyarakat nelayan dan keluarga korban, melanjutkan pencarian di sekitar pantai muara sungai Tua Nanga.
Mereka menggunakan dua perahu karet, satu speedboat Polair Poto Tano, dan beberapa perahu nelayan.
“Operasi pencarian dilakukan dari pukul 07.00 Wita hingga 12.00 Wita,” jelas Amrullah.
Operasi kedua dilanjutkan dari pukul 14.00 Wita hingga 17.00 Wita.
Menurut keterangan Babinsa 1628-04/Poto Tano, Serda Rizal, kronologi kejadian bermula pada hari Selasa (24/12/2024) sekitar pukul 17.00 WITA.
Korban pulang dari ladangnya di daerah Remo dan menyeberangi sungai di penyeberangan ‘Aik Kurun’.
“Sebelum menyeberangi sungai, korban sempat menurunkan adiknya, Bonal, dan menyuruhnya berjalan kaki menyeberangi sungai,” katanya.
Setelah Bonal berhasil menyeberangi sungai, Inul melanjutkan menyeberang dengan mengendarai sepeda motor.
Namun, di tengah sungai, korban tidak dapat menahan derasnya arus, sehingga ia bersama kendaraannya terseret.
Melihat kejadian tersebut, Bonal berlari menuju kampung untuk meminta bantuan warga.
Warga kemudian menghubungi pihak BPBD Kabupaten Sumbawa Barat untuk melakukan pencarian dengan menyisir sungai dari Dusun Bagek Manis hingga ke arah pantai.
Kasi Humas Polres KSB, Zaenal Abidin, membenarkan kejadian ini dan menyatakan bahwa pencarian korban masih berlangsung.
“Benar. Informasi dari Kapolsek setempat menyebutkan bahwa ada korban hanyut berjenis kelamin perempuan dan saat ini masih dalam proses pencarian di TKP,” kata Zaenal.
Ia juga mengimbau warga setempat untuk berhati-hati dan menghindari area berbahaya saat hujan deras berlangsung.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Karet
-

Balita yang Hanyut di Selokan Belum Ditemukan, Ortu Asuh Berjibaku Cari Sampai Subuh: Ikut Nyemplung – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – MR, balita berusia 3,5 tahun di Babatan, Kecamatan Wiyung, Surabaya, Jawa Timur, hanyut ketika terjun ke selokan saat bermain hujan, Selasa (24/12/2024).
Video detik-detik bocah itu terseret arus selokan viral di media sosial.
Hingga pencarian hari ketiga, Kamis (26/12/2024), korban belum juga ditemukan. Ayah asuh korban, Wibi Harianto pun gelisah.
Ia turut berjibaku, berenang mencari tubuh kecil anak asuhnya.
Saat kejadian, Wibi tengah bekerja di kawasan perumahan Surabaya Barat.
Wibi pun terhenyak saat mendapat kabar dari sang istri, anak asuhnya hanyut ke selokan.
Tanpa pikir panjang, Wibi langsung tancap gas ke lokasi tempat korban hanyut.
“Saya langsung ikut nyemplung (menceburkan diri mencari korban),” ujarnya, Kamis, dilansir TribunJatim.com.
Sejak Selasa sore hingga kini, Wibi tak berhenti mencari MR. Ia ingin anak asuhnya segera ditemukan.
“Informasi dari petugas akan dicari selama satu pekan, tapi kami optimis akan ditemukan lebih cepat. Mohon doanya,” ungkapnya.
Wibi mengungkapkan, keluarganya dalam satu tempat kos terus melakukan pencarian hingga dini hari.
Bahkan, mereka tidak bisa tidur karena merasa kehilangan korban.
“Sampai subuh tadi, baru pulang mencari, sekitar pukul 04.00 WIB, enggak bisa tidur semua satu rumah.”
“Cari di selokan enggak ada, padahal dalamnya itu ukurannya enggak sampai 50 sentimeter,” jelasnya, dikutip dari Kompas.com.
Diketahui, Wibi merupakan orang tua asuh MR sejak usia bocah itu masih 8 bulan.
Sementara, orang tua kandung MR merupakan warga Kabupaten Pasuruan, merantau ke Malaysia.
Selama ini, Wibi telah menganggap MR seperti anaknya sendiri.
“Kami juga punya anak kandung yang seumuran dengannya, sudah seperti saudara,” ujarnya.
Selama hampir tiga tahun, Wibi bersama sang istri membesarkan MR dengan penuh kasih sayang.
“Dia sudah bisa sedikit ngomong. Bapak dan Mamak. Anaknya lincah,” urainya.
Sementara itu, proses pencarian MR sudah memasuki hari ketiga, Kamis.
Di hari ketiga pencarian, tim menerjunkan drone hingga menyiapkan manuver perahu karet di Kali Makmur yang merupakan pusat lokasi pencarian.
Berdasarkan pantauan TribunJatim.com di lokasi, beberapa petugas terlihat beberapa kali memutari sungai.
Tim juga melakukan manuver dengan memutar perahu karet di titik yang sama beberapa kali, sehingga membuat pusaran air.
Manuver itu bertujuan mengurai lumpur di dasar sungai yang diharapkan bisa mengangkat korban dari dalam air.
Demikian disampaikan Komandan Tim Basarnas Kantor SAR Surabaya, Eko Apriyanto.
“Kita melakukan manuver untuk membuat ombak, sehingga kalau korban tertimbun lumpur, bisa terurai, sehingga bisa naik,” katanya.
Selain itu, tim juga memantau dari udara melalui drone.
Drone menyisir area Kali Makmur yang tertutup tanaman enceng gondok.
Meski telah dilakukan pembersihan enceng gondok menggunakan alat berat, masih ada beberapa bagian permukaan lain yang dipenuhi tanaman air itu.
Drone akan mencari titik yang kemungkinan menjadi lokasi korban berada. Satu di antara indikatornya adalah berkumpulnya lalat.
“Sebab biasanya kalau sudah masuk hari ketiga dan keempat, berpotensi terjadi pembusukan,” urainya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Balita Hanyut di Selokan Surabaya Tinggal Bersama Orangtua Asuh, Ayah-Ibu Merantau ke Malaysia
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJatim.com/Bobby Constantine Koloway, Kompas.com/Andhi Dwi Setiawan)
-

Tips Aman Berkendara Mobil saat Musim Hujan
Jakarta –
Memasuki musim hujan, sebagian besar wilayah di Indonesia mengalami curah hujan yang cukup tinggi. Dalam beraktivitas di musim hujan, khususnya berkendara dengan mobil pribadi tentunya membutuhkan persiapan, konsentrasi yang ekstra, hingga cara berkendara yang tepat. Terlebih, pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) banyak masyarakat menikmati momen ini dengan berwisata atau pulang ke kampung halaman menggunakan mobil pribadi bersama keluarga.
Berikut tips berkendara aman dan nyaman selama musim hujan:
1. Persiapan Diri
Pastikan kondisi tubuh tetap fit dan sehat karena merupakan aspek terpenting dalam beraktivitas, terlebih ketika berkendara. Sedia payung dan topi, karena tempat tujuan tidak selalu memiliki pelindung atap kanopi sehingga bisa melindungi bagian tubuh, terutama kepala dari guyuran hujan ketika turun dari mobil. Membawa atau menggunakan baju hangat ketika akan berkendara. Menyediakan alas kaki atau sandal cadangan bila sewaktu-waktu basah karena tidak sengaja menginjak genangan air saat akan memasuki atau keluar dari mobil.
2. Persiapan Kendaraan
Karet wiper merupakan komponen sangat penting dalam menyapu air dan menjaga pandangan pengemudi agar tetap jelas selama berkendara. Segera ganti komponen ini bila
kondisi karet sudah getas dan sapuannya tidak bersih. Pastikan semua lampu kendaraan berfungsi dengan baik. Komponen ini akan sangat membantu dalam memberikan visibilitas baik bagi Sahabat atau pun pengendara lainnya. Periksa kondisi ban dan ganti jika karet ban sudah tipis. Alur ban yang masih bagus dapat mengurangi risiko melayang di atas air (aquaplaning) dan tergelincir (slip) ketika hujan.Pastikan juga tekanan udara ban sesuai dengan standar pabrikan. Gunakan water spot remover bila mendapati bercak noda seperti water spot dan jamur kaca, terutama pada bagian kaca depan dan belakang agar kinerja karet wiper dapat menyapu air secara maksimal dan menjaga pandangan pengemudi selama berkendara. Cuci mobil secara rutin untuk menghilangkan residu air hujan, ditambah air hujan juga mengandung zat asam yang dapat merusak cat mobil jika dibiarkan terlalu lama. Gunakan anti-karat bila perlu untuk melapisi bagian bawah mobil untuk mencegah korosi akibat percikan air hujan dan lumpur.
3. Selama Berkendara
Tingkatkan kewaspadaan pada awal hujan, karena momen ini cukup krusial mengingat banyak pengendara lain akan memacu kendaraannya lebih cepat, agar terhindar dari basah. Kurangi kecepatan dan tingkatkan jarak aman dengan kendaraan di depan, karena hal ini penting untuk memberikan waktu reaksi yang cukup saat pengereman saat hujan. Nyalakan lampu utama atau lampu kabut (fog lamp) saat visibilitas menurun, sekaligus agar dapat memberi tanda bagi pengendara lainnya. Hindari penggunaan lampu hazard kecuali dalam keadaan darurat.
Selalu jaga jarak, dan kecepatan dengan kendaraan lain agar dapat bereaksi terhadap manuver pengendara lain yang mendadak, terutama ketika menghindari genangan air dan jalanan rusak. Jika memungkinkan, hindari genangan air untuk mencegah risiko water hammer yang dapat merusak mesin. Bila harus melintasinya, lakukan dengan kecepatan rendah dan konstan. Selain itu, hindari penggunaan ponsel atau aktivitas lain yang dapat mengalihkan perhatian selama berkendara.
Demikian tips persiapan berkendara selama musim hujan. Agar momen perjalanan liburan tetap tetap aman, nyaman, dan menyenangkan, pelanggan juga dapat melakukan perawatan berkala di bengkel resmi setiap 6 bulan atau setiap kelipatan 10.000 km, mana yang lebih dulu tercapai.
(lua/riar)
-

Sosok Bocah 3 Tahun yang Hilang Tercebur ke Selokan, Orangtua Kandung Kerja di Malaysia
TRIBUNJATENG.COM – Seorang balita laki-laki berusia tiga tahun di Kelurahan Babatan, Kecamatan Wiyung, Surabaya, tercebur ke dalam selokan saat hujan deras pada Selasa (24/12/2024).
Hingga kini, petugas masih melakukan upaya pencarian korban.
Berdasarkan rekaman video CCTV yang beredar, tampak korban bermain hujan tanpa mengenakan busana bersama seorang anak perempuan dan seorang anak laki-laki.
Saat mendekati selokan yang berada dekat sebuah rumah, korban melangkah terlalu jauh dan tercebur ke dalam selokan dengan arus yang deras.
Tubuh korban langsung terbawa arus dan menghilang dari pandangan teman-temannya, yang kemudian terlihat panik dan menangis.
“Kejadiannya pukul 15.30 WIB. Diinformasikan ke kami, langsung menghubungi BPBD untuk upaya pencarian,” ujar Kapolsek Wiyung, Kompol Slamet Agus Sambodo, saat dikonfirmasi.
Petugas bersama warga setempat telah melakukan pencarian dengan memeriksa selokan di perkampungan, namun hingga kini belum berhasil menemukan korban.
“Pencarian dari titik yang viral di video itu terus dilakukan. Karena dicurigai (korban) tersangkut, saluran itu lebarnya kurang lebih 50 hingga 60 sentimeter,” jelas Slamet.
Informasi terbaru menyebutkan, ada warga yang melihat tubuh seorang anak kecil mengapung di sungai dekat lokasi, namun saksi tersebut tidak berani menolong karena tidak bisa berenang.
Petugas BPBD Surabaya kemudian memutuskan untuk melanjutkan pencarian di sungai tersebut, namun hasilnya masih nihil.
“Karena keterbatasan jarak pandang saat malam hari dan cuaca, pencarian akan dilanjutkan pagi ini, pukul 07.00 WIB. Informasinya juga menurunkan perahu,” tutup Kapolsek.
Keluarga Ikut Susur Sungai
Keluarga balita laki-laki yang hanyut ke selokan saat bermain hujan, di Babatan, Kecamatan Wiyung, Surabaya, Selasa (24/12/2024), ikut menyusuri sungai untuk melakukan pencarian.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, sejumlah petugas BPBD Surabaya sudah melakukan penyusuran sungai di Perumahan Royal Residence, Rabu (25/12/2024), sejak pukul 08.00 WIB.
Para petugas melanjutkan pencarian korban hanyut, MR (3,5) warga Jalan Babatan, menggunakan perahu.
Selain itu, beberapa anggota keluarga bocah tersebut juga ikut menyusuri.
Orangtua asuh korban, Wibi Harianto (50) mengatakan, dirinya dan anggota keluarga lainya ikut mencari sejak korban dikabarkan hanyut ke selokan, yang berada di sekitar tempat kosnya.
“Saya kerja di proyek perumahan, dijemput istri katanya MR hanyut ke selokan. Terus cari sama ini pakde sama pamannya,” kata Wibi, saat ditemui di tempat tinggalnya, Rabu (25/12/2024).
Wibi mengungkapkan, keluarga yang tinggal dalam satu tempat kos tersebut terus melakukan pencarian hingga dini hari.
Bahkan, mereka tidak bisa tidur karena merasa kehilangan korban.
“Sampai subuh tadi, baru pulang mencari, sekitar pukul 04.00 WIB, enggak bisa tidur semua satu rumah.”
“Cari di selokan enggak ada, padahal dalamnya itu ukuranya enggak sampai 50 sentimeter,” ujarnya.
Kemudian, kata Wibi, BPBD Surabaya memperluas pencarian dengan menyusuri sungai di Perumahan Royal Residence.
Dia meminta kepada petugas untuk ikut naik ke perahu karet.
“Ya gimana, namanya orangtua, buah hati, kepikiran kalau enggak ikut cari, ditawari atau enggak ya pengen ikut.”
“Kalau orangtua kandungnya korban sekarang kerja di Malaysia,” jelasnya.
Wibi mendapatkan informasi, petugas akan terus melakukan pencarian korban dalam 1 pekan ke depan.
Akan tetapi, dia berharap, anak asuhnya tersebut bisa segera ditemukan.
Diberitakan sebelumnya, Berdasarkan video rekaman CCTV yang beredar, korban yang tidak mengenakan. (*)
-

Polres Langkat gagas percepatan swasembada jagung melalui tumpang sari
Sumber foto: M Salim/elshinta.com.
Polres Langkat gagas percepatan swasembada jagung melalui tumpang sari
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Selasa, 24 Desember 2024 – 20:56 WIBElshinta.com – Langkah strategis untuk mendukung percepatan swasembada jagung, Kapolres Langkat, AKBP David Triyo Prasojo, menggelar rapat koordinasi bersama para pemangku kepentingan. Rapat tersebut berlangsung di aula Bhara Daksa Polres Langkat, Polda Sumatera Utara, Senin (23/12)
Dalam pertemuan ini, Kapolres AKBP David Triyo Prasojo menekankan pentingnya implementasi pola tumpang sari sebagai solusi efektif untuk memanfaatkan lahan yang belum menghasilkan, lahan replanting, dan lahan kosong. Pola ini melibatkan penanaman jagung di antara tanaman perkebunan seperti kelapa sawit, karet, dan kelapa.
“Dengan memanfaatkan lahan-lahan yang ada, kita tidak hanya mendukung ketahanan pangan nasional tetapi juga memberikan nilai ekonomi lebih bagi masyarakat dan perusahaan pengelola,” AKBP David Triyo seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, M Salim, Selasa (24/12).
Kegiatan ini akan dilakukan oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN), perusahaan swasta, dan perseorangan. Modal seperti bibit, pupuk, dan peralatan akan menjadi tanggung jawab pemilik lahan. Polri akan memastikan bahwa hasil panen jagung akan dibeli oleh Perum Bulog dengan harga sesuai pasar. Penandatanganan MoU antara pemangku kepentingan dijadwalkan pada Januari 2025. Lahan yang digunakan tidak termasuk kawasan hutan lindung, lahan eksisting jagung, atau lahan yang sudah dialokasikan untuk penanaman padi gogo.
Langkah nyata untuk swasembada jagung
Kapolres Langkat juga menyampaikan, program ini tidak hanya berdampak pada sektor pertanian tetapi juga mendorong stabilitas ekonomi lokal. “Kami berkomitmen memastikan kegiatan ini berjalan lancar, transparan, dan memberi manfaat nyata bagi semua pihak,” tegasnya.
Dengan sinergi yang kuat antara Polri, pemerintah, dan pelaku usaha, percepatan swasembada jagung melalui pola tumpang sari ini diharapkan mampu mendukung visi Indonesia Emas 2045 melalui ketahanan pangan yang kokoh. Rencana implementasi mulai digarap pada awal tahun 2025, dengan harapan hasil panen perdana jagung akan menjadi bukti nyata keberhasilan pola tumpang sari ini.
Rapat koordinasi ini menjadi pijakan penting dalam membangun kerja sama lintas sektor untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan di Kabupaten Langkat. Rapat ini dihadiri Pj Bupati Langkat M Faisal Hsrimy, Wakapolres Langkat Kompol Henman Limbong, Kabag SDM Kompol M. Hasan, Kasat Reskrim AKP Dedi Mirza, serta Kapolsek jajaran Polres Langkat. Hadir pula perwakilan dari perkebunan BUMN dan perusahaan swasta yang akan berperan dalam pelaksanaan kegiatan
Sumber : Radio Elshinta
-
/data/photo/2024/12/24/676ac5d15dff7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Paus Pilot Penuh Luka Terdampar di Bangka Belitung Regional 24 Desember 2024
Paus Pilot Penuh Luka Terdampar di Bangka Belitung
Tim Redaksi
BANGKA, KOMPAS.com-
Seekor
paus
ditemukan terdampar di Pantai Sumur Tujuh, Koba, Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung.
Paus
sepanjang 2,5 meter dengan berat 200 kilogram itu diduga kehilangan arah karena faktor cuaca.
“Diperkirakan dari jenis
paus pilot
, masih anakan,” kata Kepala BPBD Bangka Tengah, M Yudhi Sabara saat dihubungi, Selasa (24/12/2024).
Yudhi mengungkapkan, paus ditemukan pertama kali oleh warga pada Senin (23/12/2024) siang.
Petugas kemudian datang ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan dan penyelamatan.
“Ada bekas luka pada bagian tubuh paus, mungkin karena terdampar di karang,” ujar Yudhi.
Dugaan lainnya, paus terluka karena baling-baling kapal sehingga kehilangan orientasi dalam menyelam.
Saat ditemukan pertama kali, paus tersebut masih dalam kondisi hidup. Petugas kemudian menyeretnya ke tengah laut menggunakan tangan.
Sebanyak empat orang petugas saling bergotong-royong, mendorong dan menyeretnya ke tengah laut.
Petugas juga menggunakan perahu karet untuk menarik hewan menyusui tersebut hingga ke laut dalam.
Temuan paus di Bangka Belitung terbilang langka karena selama ini perairannya termasuk dangkal dengan banyak hutan karang.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Cerita 2 Suporter PSIS Semarang Terluka Saat Orasi di Stadion Jatidiri, Diduga Ditembak Peluru Karet
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Aksi demonstrasi suporter PSIS Semarang diwarnai tindakan represif aparat kepolisian di kawasan Stadion Jatidiri Semarang, Minggu (22/12/2024) sore.
Para suporter menyuarakan orasinya untuk mengkritisi kepemimpinan CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi.
Massa awalnya melakukan sejumlah aksi damai seperti teatrikal, doa bersama, hingga main bola bersama di depan pintu masuk utama stadion.
Suporter juga melakukan orasi tak jauh dari pintu gerbang.
Mereka berharap ditemui oleh pihak manajemen PSIS Semarang.
Namun, manajemen tak kunjung menyapa suporter.
Alhasil, terdapat sejumlah suporter yang tetap memilih bertahan di lokasi tersebut hingga akhirnya dibubarkan polisi.
Polisi dalam membubarkan massa melakukan penembakan gas air mata, peluru karet, dan mobil water cannon.
Dari pihak suporter juga sempat membalas tembakan polisi dengan melemparkan sejumlah benda di antaranya air mineral.
Imbas dari kejadian ini, dua suporter alami luka-luka.
Satu suporter dilarikan ke rumah sakit akibat alami luka tembak diduga peluru karet.
Satu korban lainnya terkena lemparan batu.
“Kami dari suporter tentunya menyayangkan sampai ada gas air mata dan tembakan peluru karet (dalam membubarkan aksi),” jelas Divisi Hukum dan Advokasi Panser Biru, Nurul Layalia kepada Tribunjateng.com, Senin (23/12/2024).
Layalia menyebut, aksi tersebut diikuti tidak hanya suporter dari Panser Biru maupun Snex, melainkan pula dari pencinta bola Semarang serta ada pula organisasi masyarakat (ormas).
Dia tak memastikan jumlah suporter yang turun.
Mereka sama-sama turun aksi dengan setidaknya ada lima tuntutan yang digaungkan.
Yakni meliputi gaji pemain dan pelatih yang belum terbayarkan.
Para suporter PSIS Semarang melakukan demonstrasi yang dibalas tindakan represif aparat kepolisian, di kawasan Stadion Jatidiri Semarang, Minggu (22/12/2024) sore. (DOKUMENTASI SUPORTER PSIS SEMARANG)
Berikutnya, performa tim yang merosot dan PSIS Semarang malah dijadikan kendaraan politik praktis.
Adapun tuntutan lainnya soal kurangnya keterbukaan antara manajemen dan suporter hingga skema tiket yang tak adil bagi suporter.
“Selepas penyampaian tuntutan tersebut ternyata tidak direspon oleh CEO maupun manajemen,” ujarnya.
Dia menyebut, suporter dari Panser Biru sudah ditarik mundur ketika tuntutan hanya bertepuk sebelah tangan.
Sebagain suporter dari kelompok lain tetap di depan hingga berujung gesekan dengan aparat.
“Awalnya suporter disemprot water cannon, setelah itu gas air mata dan terakhir ada peluru karet,” bebernya.
Data sementara pihaknya ada dua suporter yang terluka yang merupakan anggota suporter Snex GAM.
Satu korban yang terkena peluru karet dirawat di RS Roemani Semarang.
“Kami dalam waktu dekat ini mau mendatangi korban dan mengakomodir kebutuhan korban terkait pengobatannya,” katanya.
Adapun tuntutan ke pihak manajemen, Layalia menyebut tuntutan masih sama yakni ada perbaikan dari dalam tubuh PSIS Semarang.
“Langkah kami selanjutnya masih menunggu respon dari manajemen dan CEO PSIS Semarang,” terangnya.
Saat sore itu, ratusan suporter melakukan dua aksi yakni di pintu barat Stadion Jatidiri dan pintu sisi timur.
Namun, kekisruhan terjadi di pintu sisi timur.
Keributan tersebut terjadi selepas pertandingan antara PSIS Semarang Vs Malut United dengan skor 1-3.
Mahesa Jenar menelan kekalahan di kandang sendiri.
Pertandingan tersebut diboikot suporter sehingga tribun penonton kosong.
Ketua Panser Biru, Kepareng alias Wareng mengatakan, dua korban suporter PSIS Semarang yang melakukan aksi akibat dari manajemen PSIS Semarang yang tak menemui suporter.
Menurutnya, akan berbeda cerita ketika para suporter ditemui oleh manajemen.
“Yoyok Sukawi tak mau menemui para suporter.”
“Kalau mau menemui tidak ada itu (keributan),” katanya.
Wareng menjelaskan, dua suporter yang terluka masing-masing terkena tembakan peluru karet dan terkena lemparan batu dari arah kepolisian.
“Korban tertembak peluru karet harus operasi.”
“Masih di rawat di rumah sakit.”
“Suporter yang kena batu sudah pulang dari rumah sakit,” ungkapnya.
Sementara, Tribunjateng.com telah mengkonfirmasi kejadian tersebut kepada Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar melalui layanan pesan singkat.
Namun, konfirmasi tersebut belum direspon.
Tribunjateng.com juga telah mengkonfirmasi kepada CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi.
Konfirmasi tersebut juga belum direspon hingga berita diturunkan. (*)
/data/photo/2024/12/26/676cd25cab0e2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2024/12/26/676d1af911905.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2012/07/23/1136315780x390.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
