Koridor Ekosistem Rimba, Program Kementerian ATR/BPN untuk Wujudkan Ekonomi Hijau
Penulis
KOMPAS.com
– Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) melalui Direktorat Jenderal Tata Ruang (Ditjen I) berperan penting dalam mengimplementasikan salah satu misi utama
Asta Cita
, yaitu pengembangan ekonomi hijau.
Untuk diketahui, Asta Cita adalah delapan misi yang diusung Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka untuk mewujudkan visi Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045.
Salah satu langkah konkret Kementerian ATR/BPN dalam mewujudkan ekonomi hijau adalah dengan meluncurkan Program Koridor Ekosistem
Rimba
, yang mencakup kawasan lindung seluas 3,8 juta hektar (ha) di Provinsi Riau, Jambi, dan Sumatera Barat (Sumbar).
Program tersebut merupakan bentuk implementasi dari Asta Cita 2, yang berfokus pada memantapkan sistem pertahanan keamanan negara serta mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
Selain itu, program ini juga sejalan dengan Asta Cita 5, yang mendorong hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri, serta Asta Cita 8 yang menekankan kehidupan harmonis dengan alam dan budaya untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.
Direktur Perencanaan Tata Ruang Nasional Kementerian ATR/BPN Nuki Harniati menjelaskan bahwa Program Koridor Ekosistem
Rimba
memiliki peran strategis yang sangat penting.
Menurutnya, program tersebut tidak hanya melestarikan keanekaragaman hayati, tetapi juga menjaga keseimbangan antara ekologi, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat.
“Kementerian ATR/BPN melalui Inpres Nomor 1 Tahun 2023 perlu mengarusutamakan keanekaragaman hayati di dalam perencanaan sehingga dapat menjaga keseimbangan antara ekologi, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat,” ucap Nuki dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (23/12/2024).
Program
Koridor Ekosistem Rimba
tidak hanya berfungsi sebagai kawasan lindung, tetapi juga merupakan wilayah yang memiliki nilai strategis dalam sektor ekonomi.
Salah satu nilai strategis dari kawasan tersebut adalah sebagai kawasan unggulan komoditas, dengan luas area mencapai 222.194 ha yang ditanami karet, 116.083 ha yang dialokasikan untuk
hutan
tanaman industri, dan 424.963 ha perkebunan kelapa sawit.
Selain itu, Program Koridor Ekosistem Rimba juga merupakan bagian dari warisan hutan hujan tropis Sumatera yang telah ditetapkan oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Tropical Rainforest Heritage of Sumatera.
Koridor tersebut juga berperan penting dalam pengurangan emisi karbon, mengingat hamparan bentang alamnya yang besar berpotensi untuk menyerap emisi.
Tak hanya itu, Program Koridor Ekosistem Rimba berfungsi sebagai penghubung antara berbagai kawasan konservasi seperti cagar alam, suaka margasatwa, dan taman nasional yang tersebar di Riau, Jambi, dan Sumbar. Kawasan ini juga memiliki 15 destinasi wisata alam prioritas dan tiga destinasi wisata bahari yang menjadikannya sebagai wilayah dengan potensi pariwisata alam yang tinggi.
Lebih jauh, terdapat KSN pada Program Koridor Ekosistem Rimba, seperti
Hutan
Lindung Bukit Batabuh serta Taman Nasional Bukit Tigapuluh dan Berbak.
Selain itu, koridor ini juga menjadi tempat tinggal bagi komunitas masyarakat adat yang keberadaannya sangat penting untuk dilestarikan, serta berpotensi mendukung kegiatan wisata alam, geopark, serta seni dan budaya lokal.
Terakhir, Program Koridor Ekosistem Rimba merupakan habitat bagi berbagai satwa asli Sumatera, termasuk harimau, gajah, dan burung, serta mendukung keanekaragaman hayati yang sangat berharga bagi pelestarian lingkungan di kawasan tersebut.
Meskipun memiliki potensi yang besar, Program Koridor Ekosistem Rimba menghadapi sejumlah tantangan serius.
Salah satu isu utama yang dihadapi adalah alih fungsi lahan. Disebutkan bahwa 701.000 ha atau sekitar 18,14 persen dari total wilayah Koridor Rimba telah beralih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit.
Selain itu, terjadi penurunan habitat satwa, terutama harimau Sumatera, yang kini tersisa hanya 14.480 ha dari sebelumnya 66.358 ha pada 1990. Konflik antara manusia dan satwa liar,khususnya harimau, menjadi masalah yang harus segera ditangani, dengan 38 titik konflik tercatat di kawasan ini.
Deforestasi juga menjadi tantangan serius, dengan lebih dari 1 juta ha hutan hilang antara tahun 1990 hingga 2022.
Selain itu, konflik tenurial antara masyarakat adat dan pihak swasta, seperti yang terjadi antara Suku Anak Dalam dan PT Lestari Asri Jaya di Kabupaten Tebo, memperparah situasi di lapangan.
Menurut Nuki Harniati, penanganan masalah tersebut membutuhkan pendekatan lintas sektoral dan kolaboratif.
“Dengan teridentifikasinya masalah di kawasan ini, perlu penyesuaian secara kolektif melalui pendekatan lintas sektoral. Kemudian perlu adanya kolaborasi dan sinergi kegiatan ekonomi hijau serta kejelasan kewenangan urusan pemerintah dan pemerintah daerah,” jelasnya.
Kementerian ATR/BPN berkomitmen untuk memastikan bahwa Program Koridor Ekosistem Rimba tidak hanya berfokus pada pelestarian lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat di sekitar Kawasan.
Perlu diketahui, Program Koridor Ekosistem Rimba juga menghadapi beberapa kondisi eksisting yang perlu ditangani, di antaranya adalah degradasi kawasan hutan, konflik land tenure dan penggunaan ruang oleh masyarakat adat yang belum terselesaikan, serta konflik ruang antara satwa dengan aktivitas manusia.
Selain itu, fragmentasi habitat satwa semakin meningkat, sementara penggunaan kawasan gambut yang tidak terkendali menyebabkan kerusakan ekosistem dan kebakaran.
Kurangnya koordinasi dan integrasi antarprogram serta lemahnya penegakan hukum terkait pemanfaatan ruang juga menjadi tantangan besar.
Indikator capaian yang diharapkan dari Program Koridor Ekosistem Rimba mencakup pengurangan emisi karbondioksida (CO2) di Koridor Rimba, peningkatan kesejahteraan melalui kesetaraan gender, akses terhadap energi terbarukan, serta stabilitas populasi satwa yang dilindungi.
Selain itu, diharapkan adanya peningkatan tutupan hutan, konektivitas ekosistem, dan kerangka hukum yang mendukung pengelolaan berkelanjutan.
Secara keseluruhan, rencana capaian dari Program Koridor Ekosistem Rimba meliputi peningkatan kesejahteraan masyarakat, pelestarian satwa dan keanekaragaman hayati, peningkatan cadangan karbon di seluruh wilayah, serta peningkatan konektivitas ekosistem koridor. Semua ini diharapkan dapat menciptakan keberlanjutan dalam pengelolaan wilayah Rimba.
Dengan pendekatan ekonomi hijau, program tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan ekonomi yang berkelanjutan, seperti wisata alam dan pengelolaan sumber daya hutan.
“Harapannya, Program Koridor Ekosistem Rimba ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menjaga kelestarian satwa dan keanekaragaman hayati, dan meningkatkan cadangan karbon di seluruh wilayah bentang alam Rimba,” tutur Nuki.
Informasi lebih lanjut mengenai progres Program Koridor Ekosistem Rimba dapat diakses melalui akun Instagram @koridor.
rimba
, Twitter @koridor_rimba, dan YouTube @koridor_rimba.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Karet
-

Seorang Wisatawan Hilang Digulung Ombak Pantai Wirton, Anyer
JAKARTA – Seorang wisatawan berenang di Pantai Wirton kawasan Anyer Kabupaten Serang, Banten, Minggu sore, diterjang ombak besar hingga tenggelam dan menghilang.
“Korban itu bernama Zaki (15) warga Perum Griya Asri Kramatwatu, Kabupaten Serang,” kata Kepala Kantor Basarnas Banten Al Amrad di Pantai Anyer, Banten.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.30 WIB, korban tengah berenang di Pantai Wirton kawasan Anyer bersama tiga temannya yaitu M. Faik Septian (15), Mulfi (15) dan Rafka (15).
Mereka saat berenang di Pantai Wirton kawasan Anyer, namun tiba-tiba diterjang ombak besar dan tiga temannya berhasil diselamatkan oleh petugas penjaga pesisir pantai atau Balawista setempat.
Namun, korban Zaki terseret ombak besar hingga tenggelam dan menghilang.
Saat ini, kata dia, tim Basarnas Banten tengah melakukan pencarian korban di sekitar pesisir pantai kawasan Anyer.
Tim SAR melakukan pencarian dengan dilengkapi palsar air berupa Perahu Karet, Motor Tempel dan 1 unit Drone Thermal untuk pemantauan via udara.
Namun, petugas tim SAR malam ini melakukan penyisiran sekitar pantai dan belum ditemukan korban.
“Kami memastikan jika malam ini tidak ditemukan akan dilanjutkan pencarian besok,” ujar Al Amrad dikutip Antara.
-

Atasi Kejahatan Jalanan, Kodam Bukit Barisan Gelar Patroli di Medan
Medan: Ikut membantu mengatasi kejahatan jalanan, jajaran Komando Daerah Militer (Kodam) I/Bukit Barisan (BB) melakukan patroli di Kota Medan, Sumatra Utara. Kegiatan dimulai dengan apel persiapan serta pengecekan kelengkapan materiel dan personel di Markas Kodim 0201/Medan, Jalan Pengadilan.
Patroli menggunakan sepeda motor ini (motoris) melibatkan 24 personel gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol PP. Para petugas dilengkapi dengan senjata menggunakan amunisi karet dan peluru hampa.
Komandan Kodim (Dandim) 0201/Medan, Kolonel Inf M Radhi Rusin, menjelaskan peningkatan frekuensi patroli motoris ini bertujuan untuk memperkuat upaya pencegahan terhadap aksi kejahatan jalanan yang semakin meresahkan masyarakat.
“Patroli ini juga merupakan tindak lanjut dari instruksi Pangdam I/Bukit Barisan untuk memberikan bantuan pengamanan kepada Polda Sumut dan Pemprov Sumut dalam menjaga ketenteraman dan ketertiban di masyarakat,” kata dia melalui keterangan tertulis, Minggu, 29 Desember 2024.
Radhi menjelaskan patroli motoris ini dibagi menjadi tiga kelompok. Wilayah operasi meliputi seluruh area Kota Medan, yaitu bagian utara, timur, selatan, dan barat.
“Perluasan cakupan wilayah ini diharapkan membuat masyarakat merasa lebih tenang beraktivitas di luar rumah, baik pada siang maupun malam,” kata dia.
Patroli antikekerasan yang dilakukan Anggota TNI Kodam 1 Bukit Barisan ini mendapat sambutan positif dari warga. Ryan Kacaribu, 52, warga Kota Medan, berharap patroli ini bisa mengatasi segala kejahatan jalanan, seperti geng motor.
“Harapannya yang pasti semoga keamanan semakin baik lagi tentunya. Misal, soal geng motor dan premanisme bisa semakin berkurang,” kata Ryan.
Patroli malam ini dimulai dan diakhiri di Markas Kodim 0201/Medan pada Sabtu, 28 Desember 2024. Patroli antikejahatan ini akan terus dilakukan prajurit TNI setiap malamnya.
Medan: Ikut membantu mengatasi kejahatan jalanan, jajaran Komando Daerah Militer (Kodam) I/Bukit Barisan (BB) melakukan patroli di Kota Medan, Sumatra Utara. Kegiatan dimulai dengan apel persiapan serta pengecekan kelengkapan materiel dan personel di Markas Kodim 0201/Medan, Jalan Pengadilan.
Patroli menggunakan sepeda motor ini (motoris) melibatkan 24 personel gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol PP. Para petugas dilengkapi dengan senjata menggunakan amunisi karet dan peluru hampa.
Komandan Kodim (Dandim) 0201/Medan, Kolonel Inf M Radhi Rusin, menjelaskan peningkatan frekuensi patroli motoris ini bertujuan untuk memperkuat upaya pencegahan terhadap aksi kejahatan jalanan yang semakin meresahkan masyarakat.
“Patroli ini juga merupakan tindak lanjut dari instruksi Pangdam I/Bukit Barisan untuk memberikan bantuan pengamanan kepada Polda Sumut dan Pemprov Sumut dalam menjaga ketenteraman dan ketertiban di masyarakat,” kata dia melalui keterangan tertulis, Minggu, 29 Desember 2024.
Radhi menjelaskan patroli motoris ini dibagi menjadi tiga kelompok. Wilayah operasi meliputi seluruh area Kota Medan, yaitu bagian utara, timur, selatan, dan barat.
“Perluasan cakupan wilayah ini diharapkan membuat masyarakat merasa lebih tenang beraktivitas di luar rumah, baik pada siang maupun malam,” kata dia.
Patroli antikekerasan yang dilakukan Anggota TNI Kodam 1 Bukit Barisan ini mendapat sambutan positif dari warga. Ryan Kacaribu, 52, warga Kota Medan, berharap patroli ini bisa mengatasi segala kejahatan jalanan, seperti geng motor.
“Harapannya yang pasti semoga keamanan semakin baik lagi tentunya. Misal, soal geng motor dan premanisme bisa semakin berkurang,” kata Ryan.
Patroli malam ini dimulai dan diakhiri di Markas Kodim 0201/Medan pada Sabtu, 28 Desember 2024. Patroli antikejahatan ini akan terus dilakukan prajurit TNI setiap malamnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id(UWA)
-

Beda Pendapat DPR Mengawali Babak Baru RUU KUHP
Jakarta, voi.id – Rancangan Undang-undang (RUU) KUHP dan RUU PAS akan dilanjutkan kembali, setelah sempat terhenti pengesahannya di tingkat II lantaran Presiden Jokowi meminta untuk menunda. Penundaan ini juga berangkat dari desakan publik, karena terdapat pasal-pasal yang dianggap kontroversi.
Namun, nasib UU warisan dari DPR periode sebelumnya ini juga menjadi perdebatan di antara fraksi-fraksi. Ada yang tidak ingin RUU tersebut dibongkar, ada juga yang ingin dibuka lagi pembahasan terkait pasal-pasal kontroversi.
Wakil Ketua Komisi III Desmond J Mahesa mengatakan, rapat internal komisi membahas mengenai RUU yang di-carry over dalam waktu secepatnya. Menurut dia, RUU ini hanya tinggal dimajukan di tingkat II atau disah-kan dalam rapat paripurna.
Terkait dengan sosialisasi RUU tersebut, bukan untuk menyerap aspirasi dari kritikan terhadap beberapa pasal yang ada di dalam RUU KUHP. Sebab, Desmond mengatakan, aspirasi sudah selesai diserap.
Menurut dia, mensosialisasikan RUU KUHP dan RUU PAS juga bukan tugas dan kewajiban DPR. Karena, hal ini adalah wewenang pemerintah.
“Ya, ini kan bukan kewajiban DPR, ini kan kewajiban pemerintah bersama-sama DPR menjelaskan pasal-pasal itu. Tinggal pemerintah mau ke mana,” ucap Desmond, di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/11).
Senada, anggota Komisi III dari fraksi PPP Arsul Sani mengatakan, membuka peluang rapat dengar pendapat dengan kelompok masyarakat sipil untuk masukan. Namun, semangatnya bukan untuk mengubah pasal-pasal yang sudah disepakati.
“Boleh saja. Saya misalnya sudah komunikasi dengan kelompok masyarakat sipil. Kalau kalian katakan kok ada pasal yang penjelasannya cuma kayak begini, perlu ditambah agar tidak terjadi ini itu, ya itu boleh. Semangat di komisi III begitu,” ucapnya.
Terkait dengan kemungkinan pemerintah untuk membongkar kembali pasal-pasal yang disetujui, Arsul menegaskan, bahwa pasal-pasal tersebut sudah disetujui antara DPR dan pemerintah.
“Apa lagi yang mau dibongkar? Kemarin sudah setuju. Kalau mau bongkar biar di penjelasan saja. Penjelasan pasal per pasal itu juga merupakan tafsir resmi atas keberlakuan UU yang dimaksud,” ucapnya.
“Paling kalaupun ada perbaikan, itu rumusan pasal dan penjelasan. Misalnya masih mau hukuman mati dihapus, enggak bisa. Pasti tidak jadi. Karena ini bukan soal politik di mana akan terpecah koalisi dan non koalisi. Ini soal hukum. Pidana materil. Paling banter perbedaan karena ada beda ideologi dan filosofi hukum masing-masing fraksi,” lanjutnya.
Arsul mengatakan, DPR menargetkan RUU KUHP dan RUU PAS ini akan selesai dan disah-kan pada tahun kedua periode 2019-2024. Sebab, jika dikebut saat ini RUU tersebut belum masuk dalam RUU prioritas.
“Ya tapi masuk dulu prolegnas. Target awalnya pasti antara awal 2020 atau pertengahan 2020,” jelasnya.
Sementara itu, anggota komisi III Taufik Basari dari fraksi NasDem mengatakan, sikap partainya tegas ingin ada pembahasan, utamanya terhadap RKUHP. Sedangkan, RUU PAS pihaknya tidak mempermasalahkan.
“Kita harap ada pembahasan lagi terutama untuk beberapa hal. Misal di Buku I kita punya catatan terhadap pasal 2 soal living law. Kita harus pastikan bahwa itu tidak bertentangan dengan asas legalitas. Karena ketika kita membiarkan itu, yang jadi persoalan adalah rancang bangun RUU KUHP ke bawahnya,” ucapnya.
Sedangkan di Buku II, kata dia, semangat kriminalisasi yang akhirnya overkriminalisasi. Terutama di Bab Kesusilaan. Selain itu juga pasal-pasal karet karena penafsiran aparat penegak hukum yang keliru.
“Jadi kesimpulannya, NasDem ingin tetap dibuka lagi pembahasan RUU KUHP. Kedua, metodenya adalah dengan melihat sinkronisasi asas di buku I RUU KUHP. Ketiga, kemudian melakukan simulasi bagaimana penerapan pasal-pasak kontroversial itu nanti,” jelasnya.
Taufik menegaskan, keinginan partainya ini bukan berarti tidak mengakui hasil kerja DPR periode sebelumnya. Namun, pihaknya ingin menjaga agar semangat mengubah produk kolonial jadi nasional.
“Tercapai tujuannya. Kalau kita biarkan, produk ini bisa lebih kolonial lagi. Kenapa? karena pasal-pasal karet ini. Semangatnya memang ingin cepat selesai karena pembahasannya sudah lama. Makanya begitu nanti kita agendakan untuk pembahasan, kita harus intensif membahas itu. Sehingga akhir tahun ini sudah selesai,” tuturnya.
-

Mudah! Bahan dan Cara Membuuat Terompet Tahun Baru
Jakarta: Perayaan Tahun Baru tidak lengkap tanpa bunyi terompet yang meriah. Jika sobat ingin menambah keseruan malam pergantian tahun, membuat terompet sendiri bisa menjadi kegiatan kreatif yang menyenangkan.
Berikut adalah panduan lengkap cara membuat terompet Tahun Baru beserta bahan-bahannya.
Bahan dan Alat yang Dibutuhkan
1. Karet gelang
2. Selotip hitam dan bening: Digunakan untuk menyegel dan menambah volume.
3. Karton: Sebagai bahan utama badan terompet.
4. Kertas kado: Untuk menghias terompet agar terlihat menarik.
5. Gunting
6. Botol plastik bekas: Sebagai dasar peniup terompet.
7. Balon tiup: Untuk menghasilkan suara khas terompet.
Cara Membuat Terompet
1. Persiapkan botol plastik: Lepaskan tutup botol dan potong bagian tengah botol hingga terbelah menjadi dua bagian.2. Buat lubang di bagian dasar botol: Ukurannya sekitar dua kali lipat dari mulut botol. Lubang ini akan menjadi jalur getaran udara.
3. Pasang kembali bagian botol: Masukkan mulut botol ke dalam bagian botol yang dasarnya sudah diberi lubang. Pastikan kedua bagian sejajar.
4. Pasang balon: Tutupi bagian dasar dan mulut botol dengan balon tiup. Pastikan balon tertutup rapat dan kencang.
5. Ikat dengan karet gelang: Pastikan balon yang menutupi bagian dasar dan mulut botol terpasang erat dengan bantuan karet gelang.
6. Segel dengan selotip bening: Tutup celah yang ada pada botol plastik untuk memastikan pantulan getaran udara tidak terganggu.
7. Hias terompet: Bungkus badan botol dengan kertas kado berwarna-warni atau kertas hias lainnya agar terompet terlihat lebih menarik.
Tips Tambahan
Sobat dapat menggunakan kertas berwarna cerah atau bermotif untuk menghias terompet. Jika ingin hasil yang lebih kreatif, tambahkan aksen seperti glitter atau pita. Pastikan balon terikat erat untuk memastikan suara yang dihasilkan nyaring dan jelas.Dengan mengikuti langkah-langkah ini, sobat dapat membuat terompet sendiri yang tidak hanya hemat biaya tetapi juga menambah keseruan perayaan Tahun Baru.
Ajak keluarga atau teman untuk bersama-sama membuat terompet, sehingga momen ini menjadi lebih berkesan. Selamat mencoba dan semoga Tahun Baru sobat penuh sukacita!
Baca Juga:
7 Ucapan Tahun Baru yang Penuh Makna dari Ibu untuk AnakJakarta: Perayaan Tahun Baru tidak lengkap tanpa bunyi terompet yang meriah. Jika sobat ingin menambah keseruan malam pergantian tahun, membuat terompet sendiri bisa menjadi kegiatan kreatif yang menyenangkan.
Berikut adalah panduan lengkap cara membuat terompet Tahun Baru beserta bahan-bahannya.
Bahan dan Alat yang Dibutuhkan
1. Karet gelang
2. Selotip hitam dan bening: Digunakan untuk menyegel dan menambah volume.
3. Karton: Sebagai bahan utama badan terompet.
4. Kertas kado: Untuk menghias terompet agar terlihat menarik.
5. Gunting
6. Botol plastik bekas: Sebagai dasar peniup terompet.
7. Balon tiup: Untuk menghasilkan suara khas terompet.
Cara Membuat Terompet
1. Persiapkan botol plastik: Lepaskan tutup botol dan potong bagian tengah botol hingga terbelah menjadi dua bagian.
2. Buat lubang di bagian dasar botol: Ukurannya sekitar dua kali lipat dari mulut botol. Lubang ini akan menjadi jalur getaran udara.
3. Pasang kembali bagian botol: Masukkan mulut botol ke dalam bagian botol yang dasarnya sudah diberi lubang. Pastikan kedua bagian sejajar.
4. Pasang balon: Tutupi bagian dasar dan mulut botol dengan balon tiup. Pastikan balon tertutup rapat dan kencang.
5. Ikat dengan karet gelang: Pastikan balon yang menutupi bagian dasar dan mulut botol terpasang erat dengan bantuan karet gelang.
6. Segel dengan selotip bening: Tutup celah yang ada pada botol plastik untuk memastikan pantulan getaran udara tidak terganggu.
7. Hias terompet: Bungkus badan botol dengan kertas kado berwarna-warni atau kertas hias lainnya agar terompet terlihat lebih menarik.
Tips Tambahan
Sobat dapat menggunakan kertas berwarna cerah atau bermotif untuk menghias terompet. Jika ingin hasil yang lebih kreatif, tambahkan aksen seperti glitter atau pita. Pastikan balon terikat erat untuk memastikan suara yang dihasilkan nyaring dan jelas.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, sobat dapat membuat terompet sendiri yang tidak hanya hemat biaya tetapi juga menambah keseruan perayaan Tahun Baru.
Ajak keluarga atau teman untuk bersama-sama membuat terompet, sehingga momen ini menjadi lebih berkesan. Selamat mencoba dan semoga Tahun Baru sobat penuh sukacita!
Baca Juga:
7 Ucapan Tahun Baru yang Penuh Makna dari Ibu untuk Anak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id(SUR)
-

Tim SAR Evakuasi Penumpang Kapal Mati Mesin di Wakatobi
JAKARTA – Tim penyelamat dari Pos SAR Wakatobi mengevakuasi tiga orang pria yang kapalnya mengalami mati mesin di sekitar perairan Wanci, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Basarnas Kendari Aminuddin PS, mengatakan bahwa ketiga pria tersebut masing-masing La Bentulu (39), Rajitman (52), dan Arsudin (42), warga Kaledupa, Kabupaten Wakatobi.
“Kami menerima informasi dari Rajitman yang melaporkan Kapal GT 8 dengan tiga orang penumpang mengalami mati mesin pada pukul 07.25 WITA,” kata Aminuddin, dikutip dari Antara, Sabtu 28 Desember.
Berdasarkan laporan tersebut pihaknya kemudian menurunkan tim menuju lokasi yang diinformasikan dengan menggunakan perahu karet untuk memberikan bantuan SAR.
“Jarak tempuh ke lokasi sekitar 17,32 mil laut,” ujarnya.
Aminuddin mengungkapkan tim SAR gabungan berhasil menemukan kapal korban di sekitar 2,33 mil laut arah timur dari lokasi yang dilaporkan.
“Selanjutnya ketiganya langsung dievakuasi menuju pelabuhan Marina, Wanci, dan tiba pada pukul 11.10 WITA,” ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa dengan telah dievakuasinya ketiga orang itu dalam keadaan selamat, maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup.
“Seluruh unsur yang terlibat dalam operasi dikembalikan ke kesatuannya masing-masing,” ucapnya.
Aminuddin menjelaskan bahwa peristiwa tersebut bermula saat tiga orang dengan muatan tabung gas berangkat dari Lasalimu menuju Kaledupa pada Jumat (27/12) sekitar pukul 16.30 WITA.
“Sekitar pukul 19.99 WITA, kapal mengalami mati mesin dan membutuhkan pertolongan,” ujarnya.
/data/photo/2024/12/30/6771fdf21db55.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)



