kab/kota: Karet

  • Airlangga: Bunga Deposito DHE Akan Lebih Tinggi dari Singapura

    Airlangga: Bunga Deposito DHE Akan Lebih Tinggi dari Singapura

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bunga imbal hasil term deposit valuta asing devisa hasil ekspor alias TA Valas DHE di Indonesia akan lebih tinggi dari Singapura.

    Bunga TA Valas DHE itu sendiri diberikan agar para eksportir tidak rugi meskipun harus menanamkan devisanya lebih lama di Indonesia. Memang, pemerintah berencana memperpanjang masa simpan DHE sumber daya alam dari minimal tiga bulan menjadi satu tahun.

    “Ya,” ujar Airlangga ketika ditanya soal bunga TA Valas DHE akan lebih tinggi dari Singapura, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2025).

    Kendati demikian, politisi Partai Golkar itu belum mau mengungkap besaran pasti bunga TA Valas DHE tersebut. Airlangga menyatakan Bank Indonesia yang akan menetapkan besaran bunga TA Valas DHE tersebut.

    Dia juga belum bisa memastikan berapa besaran wajib simpan DHE baru yang akan diterapkan pemerintah. Menurutnya, pemerintah masih melakukan pembahasan.

    Saat ini, kebijakan wajib simpan DHE minimal tiga bulan sebesar 30% dari total ekspor. Eksportir wajib juga memasukkan dan menempatkan DHE tersebut ke dalam sistem keuangan Indonesia dengan rekening khusus.

    Sebagai informasi, per 13 Januari 2025, Bank Indonesia mengumumkan bunga TA Valas DHE berada di kisaran 4,31%—4,44% untuk tenor 1 bulan, 3 bulan, dan 6 bulan.

    Dalam catatan Bisnis, imbal hasil TA Valas DHE yang ditawarkan Singapura berada di kisaran 4,12%—4,48% untuk tenor serupa.

    Kendati demikian, sejumlah asosiasi pengusaha menyatakan penolakan atas rencana perpanjangan masa simpan DHE sumber daya alam dari minimal tiga bulan menjadi minimal satu tahun. 

    Ketua Umum Dewan Karet Indonesia (Dekarindo) Aziz Pane meminta pemerintah memikirkan ulang wacana tersebut. Apalagi, sambungnya, industri karet alam sedang tidak baik-baik saja dalam beberapa tahun terakhir.

    Salah satu contohnya, produksi karet mencapai 3.680 ton pada 2017. Pada 2024, produksi karet tinggal 2.167 ton atau turun hingga 1.513 ton dibandingkan realisasi 2017.

    Jika pemerintah tetap ingin memperpanjang masa simpan DHE sumber daya alam maka Dekarindo memberi dua usulan agar dipertimbangkan.

    “Pertama, khusus untuk DHE SDA komoditas karet hanya dikenakan ketentuan wajib memasukan [repatriasi] dalam Sistem Keuangan Indonesia/SKI tanpa kewajiban retensi,” ujar Aziz dalam keterangannya, Selasa (14/1/2025).

    Kedua, menaikkan nilai nominal minimal DHE retensi dari US$250.000 menjadi US$500.000 per pemberitahuan pabean ekspor (PPE).

    Sejalan, Direktur Eksekutif Indonesia Mining Association (IMA) Hendra Sinadia menilai perpanjangan masa simpan DHE sumber daya alam menjadi minimal satu tahun hanya akan menambah beban likuiditas pelaku usaha.

    “Kebijakan retensi DHE menjadi satu tahun tentu akan membebani arus kas seluruh eksportir yang terkena kewajiban tersebut seperti tambang, perikanan, perkebunan, dan lain-lain,” ujar Hendra kepada Bisnis, Selasa (14/1/2025).

    Dia menjelaskan bagi para eksportir, ketersediaan kas merupakan faktor terpenting di tengah ketidakpastian perekonomian seperti sekarang ini. Jika arus kas terganggu maka kegiatan operasional dan rencana investasi otomatis juga akan terdampak secara negatif.

    Bahkan, Hendra mengaku ketentuan saat ini yang mana masa simpan DHE minimal tiga bulan sudah memberatkan para eksportir mengelola arus kasnya. Meski pemerintah berjanji berikan insentif kepada eksportir, IMA tetap menolak perpanjangan masa simpan DHE.

    “Perusahaan terpaksa harus meminjam ke bank dan itu menambah biaya [karena kesulitan kelola arus kas]. Untuk aturan saat ini, sebaiknya tetap [aturan masa simpan DHE],” tegasnya.

  • Banjir rob tak lumpuhkan aktivitas warga Muara Angke

    Banjir rob tak lumpuhkan aktivitas warga Muara Angke

    Jakarta (ANTARA) –

    Banjir rob atau banjir pesisir di Muara Angke Pluit Penjaringan Jakarta Utara tak melumpuhkan aktivitas warga di kawasan itu.

    “Banjir di kawasan Muara Angke terjadi sejak Kamis (9/1) lalu di sejumlah RT di RW 22 Kelurahan Pluit, tapi genangan rob itu tidak sampai melumpuhkan aktivitas warga,” kata Kepala Satuan Tugas Jakarta Utara BPBD DKI Jakarta, Aries Trisna Putra di Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, fenomena rob memasuki permukiman warga biasa terjadi mulai sekitar pukul 06.00 WIB dan ketinggian air terus bertambah hingga puncaknya berada di kisaran 60 sentimeter pada titik terdalam jelang siang hari.

    Kemudian, air berangsur surut pada siang dan biasanya benar-benar tuntas sore menjelang malam. Selama hampir sepekan ini, fenomena rob paling cepat surut sekitar pukul 16.00 WIB dan esoknya kembali berulang.

    Ia mengatakan selama kondisi genangan rob, pihaknya menyiagakan lima personel di lokasi dan melakukan pemantauan perkembangan genangan.

    “Kami juga telah menurunkan dua unit perahu karet untuk membantu warga yang ingin beraktivitas keluar masuk permukiman melintasi area genangan,” kata dia.

    Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan kenaikan tinggi muka air laut yang memicu kondisi genangan rob itu masih akan terjadi hingga 17 Januari mendatang.

    Ia mengatakan ketinggian genangan rob di permukiman warga diperkirakan tidak akan meningkat signifikan bila tidak dibarengi oleh kondisi hujan deras dalam waktu lama.

    Ia mengaku sejak Desember 2023 telah berkoordinasi dengan jajaran terkait seperti TNI, Kepolisian dan Satpol PP untuk melakukan langkah tanggap bencana.

    Pihaknya pun telah menyiapkan skema evakuasi sebagai opsi terburuk.

    “Sejauh ini ketinggian genangan di kisaran 60 sentimeter dan warga masih tetap aktivitas seperti biasa,” tegasnya.

    Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Utara, Rizqon Hermawan mengaku siaga menyiapkan bantuan logistik dan natura bagi warga bila dibutuhkan.

    Namun, sejak kembali terjadi genangan rob mulai Kamis (9/1) lalu, pihaknya belum menerima permintaan bantuan bagi warga terdampak rob di kawasan Muara Angke.

    “Prinsipnya kami siap mendistribusikan bantuan bila dibutuhkan. Kalau ada permintaan segera akan kami tindaklanjuti,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Awal Mula Sandi Damkar Depok Berani Kritik Atasan, Anak Sakit BPJS Tak Bisa Dipakai, Dihina ‘Bengek’

    Awal Mula Sandi Damkar Depok Berani Kritik Atasan, Anak Sakit BPJS Tak Bisa Dipakai, Dihina ‘Bengek’

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah cerita awal Sandi Butar Butar Damkar Depok berani untuk mengkritik atasan.

    Bermula dari anak sakit namun BPJS tak dapat digunakan lalu dihina.

    Sandi Butar Butar yang kontrak kerjanya sebagai anggota Damkar Depok tidak diperpanjang curhat kepada Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi.

    Sandi Butar Butar ditemani pengacaranya Deolipa Yumara menemui Dedi Mulyadi di kediamannya Lembur Pakuan, Subang, Jawa Barat.

    Diketahui, kasus Sandi Butar Butar yang tidak diperpanjang kontrak kerjanya telah mendapatkan perhatian khusus dari Presiden RI Prabowo Subianto.

    Sandi Butar Butar dan Deolipa Yumara diterima langsung oleh Dedi Mulyadi.

    Ia lalu curhat mengenai pekerjaannya sebagai anggota Damkar Kota Depok.

    Bahkan, Sandi mengaku sempat menjadi korban perundungan atau bullying saat awal menjadi anggota Damkar Depok.

    Sandi mengaku sempat bekerja sebagai wartawan infotainment setelah lulus kuliah jurusan advertising.

    Saat dirinya menganggur, temannya memberikan informasi mengenai lowongan pekerjaan sebagai anggota Damkar Depok.

    Lalu ia pun mencoba melamar sebagai anggota Damkar Depok. Sandi menuturkan dirinya memiliki kemampuan bela diri pencak silat.

    Ia pun diterima sebagai anggota Damkar Kota Depok. Pada awal bertugas, Sandi mengaku sebagai pribadi yang pendiam.

    “Saya jadi korban bully. Karena memang waktu itu kan penerimaan saya jujur semua nih. Penerimaan honorer itu kan bawaan banyak, oh anak pejabat,” kata Sandi kepada Dedi Mulyadi dikutip TribunJakarta.com dari akun YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Senin (14/1/2025).

    “Saya diam, saya mikir kan cuma gua bukan bawaan siapa-siapa. Ya saya ngerasain gitu bahkan ada teman juga yang udah minta maaf, celana saya didodorin, saya diam kaki saya ditendang sampai saya pernah saya apel baret saya diambil, saya disuruh push up ya saya diam gitu,” sambung Sandi.

    Selain itu, Sandi menyebutkan awalnya digaji Rp 1.125.000. Lalu gajinya dipotong Rp 400 ribu.

    “Dulu ada namanya uang risiko tinggi atau uang 65 sebesar Rp 1 juta dan itu dipotong Rp 400 ribu, ngomong buat BPJS,” katanya.

    Seingat Sandi, BPJS Kesehatan pada tahun 2015-2016 sebesar Rp 36 ribu. Pemotongan uang BPJS Kesehatan itu dipertanyakan Sandi dan rekan-rekannya. 

    “Nah jawaban mereka itu cuma seperti ini lu masih mau kerja enggak di sini,” kata Sandi.

    Dedi Mulyadi lalu bertanya sosok yang memberikan jawaban tersebut.

    Kolase foto petugas Damkar Depok Sandi Butar Butar. (Tribun Jakarta)

    Sandi mengatakan sosok tersebut yakni pejabat Damkar Depok. Permasalahan terjadi saat anak Sandi menderita penyakit asma.

    Sandi mengatakan BPJS Kesehatan miliknya tidak bisa digunakan untuk berobat karena menunggak pembayaran.

    Padahal, Sandi mengaku gajinya telah dipotong untuk BPJS Kesehatan.

    Akhirnya, Sandi pun mengadukan hal tersebut ke kantor. Namun, jawaban pihak kantor membuatnya sakit hati.

    “Katanya di pemkot saya frontal. Saya orangnya sok jagoan di situlah muncaknya saya ngelawan semua pimpinan karena mereka menghina anak saya, siapa suruh lu punya anak bengek,” katanya.

    Kemudian, kata Sandi, pejabat baru Damkar Depok memberikan uang rembesan kepadanya. Sandi mengingat ia dapat dua amplop. 

    Namun, ia menolaknya dengan alasan harga diri.

    “Saya cuma ambil uang ituan saja gitu, uang yang itu saya kagak tahu isinya berapa ya saya lemparin aja udah nah muncaknya lah pada saat tahun 2019,” ungkapanya.

    Sandi juga sempat diperiksa Polres Metro Depok terkait pengadaan unit Kajama Damkar Depok.

    Selain itu, kasus lainnya yakni anggaran Alat Pelindung Diri (APD) untuk anggota Damkar Depok.

    Sandi juga sempat mencuri perhatian saat memegang poster yang berisi persoalan BPJS serta uang Covid.

    Seusai aksi tersebut, Sandi mengakui mendapatkan iming-iming namun ia tidak mau menerima karena khawatir terkena serangan netizen.

    Sandi juga buka-bukaan mengenai pengadaan alat di Damkar Kota Depok. Awalnya, Sandi mengaku berani mati meski mendapatkan ancaman.

    Namun, ia akhirnya khawatir bila jasadnya tidak ditemukan keluarga.

    Dedi lalu bertanya mengenai dampak dugaan penyimpangan pengelolaan anggaran terhadap anggota Damkar Depok saat bertugas.

    Sandi menuturkan banyak menerima keluhan dan caci maki warga karena Damkar Depok telat sampai ke lokasi kebakaran.

    Kemudian, alat untuk memadamkan api juga kurang atau rusak. Ia mencontohkan soal pengadaan perahu karet.

    “Jadi sampai evakuasi mayat pun kita makai bambu,” kata Sandi.

    Sandi lalu viral saat membuat konten room tour kantor Damkar. 

    Di mana, ia mengeluhkan senso alat pemotong kayu rusak saat dibutuhkan mengatasi pohon tumbang saat musim hujan di Kota Depok.

    Dedi lalu menyampaikan bahwa telah meminta Wali Kota Depok terpilih Supian Suri untuk memperkerjakan kembali Sandi Butar Butar.

    “Nanti karakternya ubah ya jadi kalau pimpinannya sudah baik kelengkapan damkarnya sudah benar hak-hak kamu diberikan jangan banyak ngoceh keluar karena pimpinan pasti pusing itu,” kata Dedi.

    Sandi mengaku dirinya tidak akan aktif bersuara bila fasilitas yang didapat anggota Damkar sudah nyaman.

    Dedi menuturkan dirinya akan meminta untuk segera memperbaiki manajerial pengelolaan pemadam kebakaran Kota Depok.

    “Karena ke depan Depok itu kelengkapannya harus setara dengan DKI Jakarta karena itu gerbangnya Jawa Barat jangan bikin malu. Oke kamu kerja juga yang bagus nanti pasti yang kerjanya tangan bukan mulut ya,” ujar Dedi.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Kapal Tanker Berbendera Malaysia Tenggelam di Perairan Bintan, 8 Awak Kapal Berhasil Diselamatkan

    Kapal Tanker Berbendera Malaysia Tenggelam di Perairan Bintan, 8 Awak Kapal Berhasil Diselamatkan

    Bintan, Beritasatu.com – Kapal tanker berbendera Malaysia, Silver Sincere, tenggelam di perairan Karang Singa, Kabupaten Bintan, yang merupakan perbatasan Indonesia dan Singapura, pada Minggu (12/1/2025). Sebanyak delapan kru kapal berhasil diselamatkan dalam insiden tersebut.

    Diduga, kapal tanker tenggelam tersebut mengalami kebocoran setelah dihantam gelombang besar. Kru kapal yang panik segera menyalakan suar untuk meminta pertolongan sekaligus mengunggah video ke media sosial yang menunjukkan kondisi kapal mereka yang mulai miring dan bocor.

    Dalam upaya penyelamatan diri, para kru kapal tanker tenggelam menggunakan perahu karet dan sempat terombang-ambing di lautan sebelum akhirnya ditolong oleh kapal MV Intan Jaya yang kebetulan melintas di lokasi kejadian.

    Kepala Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PPLP) Tanjung Uban, Sugeng Riono, menyatakan bahwa pihaknya segera mengerahkan kapal KN. Sarotama untuk mengevakuasi para kru kapal tanker tenggelam setelah menerima laporan kecelakaan.

    “Kejadiannya dekat Tanjung Berakit, Bintan. Ada delapan kru kapal dan semuanya selamat. Saat ini mereka sudah dievakuasi ke pangkalan PPLP Tanjung Uban,” ujar Sugeng.

    Dari delapan orang, identitas empat awak kapal tanker tenggelam tersebut adalah Nay Myo warga Myanmar yang bertugas sebagai chief officer, Dedi Abadi asal Indonesia (second officer), Hasudungan Sitorus asal Indonesia (chief engineer), Agung Purwanto Putra asal Indonesia (second engineer).

    Sementara empat kru lainnya berhasil dievakuasi oleh Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI).

    Insiden kapal tanker tenggelam ini mengingatkan pentingnya perawatan dan pemantauan kondisi kapal untuk mengantisipasi potensi bahaya saat pelayaran, terutama di wilayah dengan cuaca yang tidak menentu.

  • BPBD telah salurkan seribu lebih jaket pelampung di Kepulauan Seribu

    BPBD telah salurkan seribu lebih jaket pelampung di Kepulauan Seribu

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan telah menyalurkan 1.000 lebih life jackets atau jaket pelampung ke Kabupaten Kepulauan Seribu pada 2024 sebagai bentuk kesiapan menghadapi bencana.

    “Kami telah memberikan life jackets atau jaket pelampung serta perlengkapan mitigasi bencana lainnya kepada masyarakat Kepulauan Seribu,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, pada 8 Agustus 2024 BPBD DKI telah mengirimkan sebanyak 1.000 life jackets kepada Pemkab Kepulauan Seribu sebagai bagian dari persiapan menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi di wilayah tersebut.

    Kemudian, kata Isnawa, pada 22 Desember 2024, BPBD DKI juga menyiapkan 106 life jackets, enam perlengkapan perahu karet, enam unit perahu dayung, dua unit perahu plastik atau Polyethylene, dua unit perahu PE 3, satu buah tenda pengungsi, dua buah tenda posko, satu buah tangga alumunium, empat buah tali goni, dua unit perahu karet, dan 19 buah velbed (tempat tidur lipat).

    Selain itu, dua unit tangki bensin, satu buah selang, satu unit mesin perahu 30 PK, satu unit air conditioner (pendingin ruangan) serta peralatan lainnya yang ditempatkan di Posko BPBD Kepulauan Seribu.

    Penyaluran peralatan itu, kata dia, merupakan bagian dari komitmen BPBD untuk memastikan keselamatan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi kemungkinan bencana, terutama yang berkaitan dengan kondisi cuaca ekstrem dan banjir.

    “Kami menegaskan pentingnya inisiatif ini sebagai upaya untuk melindungi warga dan wisatawan yang berada di Kepulauan Seribu,” ujarnya.

    Dengan adanya pemberian jaket itu, Isnawa pun berharap dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat dan meminimalisir risiko yang mungkin terjadi saat bencana,

    “Kami berpesan agar sarana dan prasarana ini dapat dirawat dengan baik,” kata dia.

    BPBD DKI Jakarta pun terus berupaya meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana melalui berbagai program pelatihan dan penyediaan peralatan pendukung.

    “Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mematuhi informasi serta instruksi dari BPBD terkait situasi cuaca dan potensi bencana,” kata Isnawa.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kemenperin berharap subsidi gas industri tetap 6 dolar AS per MMBTU

    Kemenperin berharap subsidi gas industri tetap 6 dolar AS per MMBTU

    Kami tetap berharap bahwa harga gas untuk industri tetap di harga 6 dolar AS dan suplainya lancar

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berharap harga gas industri yang disubsidi melalui Program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) tetap di angka 6 dolar AS per million british thermal unit (MMBTU).

    “Kami tetap berharap bahwa harga gas untuk industri tetap di harga 6 dolar AS dan suplainya lancar,” ujar Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif ditemui di Jakarta, Senin.

    Lebih lanjut, ia menyatakan apabila merujuk pada riset yang sudah ada, terdapat korelasi yang negatif antara kebijakan HGBT dan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) maupun Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur.

    Ia menjelaskan apabila harga dari subsidi industri dinaikkan, hal tersebut akan berimbas tak baik pada angka pertumbuhan sektor manufaktur Indonesia, dan berlaku sebaliknya.

    “Kalau harga gasnya naik, maka PMI-nya turun. Kalau harga gas turun, PMI-nya naik atau IKI-nya naik,” kata Febri.

    Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan sedang membahas kemungkinan pemangkasan jumlah penerima harga gas bumi tertentu (HGBT).

    Berdasarkan rapat-rapat HGBT yang sudah berlangsung, Bahlil mengatakan pemerintah masih melakukan kajian mengenai dampak kebijakan tersebut kepada para penerima gas murah.

    Bahlil mengingatkan tujuan dari kebijakan HGBT adalah mendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya saing industri nasional.

    Apabila internal rate of return (IRR) suatu perusahaan dinilai sudah bagus maka terdapat kemungkinan perusahaan tersebut akan dikeluarkan dari daftar penerima HGBT.

    “Tetapi kalau yang masih membutuhkan dan kita lihat IRR-nya belum bagus, itu tetap kami pertahankan,” kata Bahlil.

    Adapun HGBT ditetapkan untuk tujuh subsektor industri, yakni industri pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, gelas kaca dan sarung tangan karet.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ada Kabar Industri Penerima Gas Murah Mau Dikurangi, Kemenperin Wanti-wanti Ini

    Ada Kabar Industri Penerima Gas Murah Mau Dikurangi, Kemenperin Wanti-wanti Ini

    Jakarta

    Kementerian Perindustrian (Kemenperin) merespons pernyataan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia soal potensi berkurangnya penerima program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) US$ 6 per MMBTU alias gas murah. Program HGBT sendiri sebenarnya sudah berakhir pada 31 Desember 2024.

    Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni menjelaskan, terdapat korelasi antara harga gas denganPurchasing Managers Index (PMI) atau Indeks Kepercayaan Industri (IKI). Hal itu merupakan hasil riset dari Universitas Indonesia.

    “Kalau bagi kami ya HGBT hasil riset ekonomi UI menyatakan bahwa ada korelasi negatif antara harga gas dengan PMI dan IKI. Ada korelasi negatif. Jadi kalau harga gasnya naik maka PMI-nya turun,” katanya di Kantor Kemenperin, Jakarta Selatan, Selasa (13/1/2025).

    Bahkan bukan tidak mungkin rapor PMI dan IKI tersungkurke zona merah atau kontraksi. Sebaliknya saat harga gas turun maka PMI dan IKI cenderung meningkat.

    “Kalau harga gas turun, PMI-nya naik atau IKI-nya naik. Jadi korelasi negatif. Jadi kami hanya bisa menyampaikan itu. Jadi kalau harga gas bahan baku industri naik maka PMI dan IKI akan tertekan. Dan mungkin bisa dibawah 50 (kontraksi),” jelas Febri.

    Ia juga berharap kebijakan HGBT tetap berlanjut demi keberlangsungan industri. Selain itu diharapkan juga suplai gas ke industri dapat disalurkan dengan lancar.

    Sebagai informasi, subsektor industri yang sebelumnya mendapat HGBT atau gas murah ini adalah pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, gelas kaca dan sarung tangan karet. Namun Bahlil menyebut ada potensi jumlah industri yang menerima HGBT akan berkurang.

    Sebab pembahasan dan evaluasi perpanjangan program HGBT tersebut, pihaknya akan mempertimbangkan kondisi perusahaan penerima gas murah industri. Apabila efisiensi investasi atau internal rate of return (IRR) subsektor industri sudah bagus, menurutnya pemberian gas murah ini sudah tidak diperlukan lagi.

    “HGBT itu kan tujuannya adalah untuk memberikan sebuah nilai bisnis yang masuk. Nah kalau yang sudah masuk, yang IRR-nya sudah bagus, kemungkinan kita dapat pertimbangkan untuk dikeluarkan di dalam checklist HGBT. Tetapi kalau yang masih dibutuhkan, dan kita lihat IRR-nya belum bagus, itu tetap kita pertahankan,” jelasnya.

    “Berarti ada kemungkinan pengurangan subsektor industri yang berhak mendapat HGBT?) ada kemungkinan, kita lagi ada bahas, tapi belum final ya,” jawab Bahlil lagi saat dimintai penegasan.

    (acd/acd)

  • Pencarian Korban Tenggelam di Waduk Jotosanur Lamongan Dihentikan Sementara

    Pencarian Korban Tenggelam di Waduk Jotosanur Lamongan Dihentikan Sementara

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri

    TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN – Proses pencarian terhadap pencari rumput, korban tenggelam di Waduk Jotosanur, Desa Geminingrejo, Kecamatan Tikung hingga masuk adzan Maghrib belum ditemukan.

    Tim pencari dari BPBD, Polres dan Damkar sepakat pencarian  dihentikan sementara. Dan  pencarian akan kembali dilanjutkan Senin (13/1/2025) pagi.

    Kapolsek Tikung, Iptu Tulus Haryanto mengungkapkan, pihak kepolisian bersama tim gabungan yang terlibat sudah berusaha ekstra melakukan pencarian. 

    Namun, upaya pencarian terhadap Aji (54) warga Dusun Bajangan RT/RW 02/02, Desa Geminingrejo, Kecamatan Tikung yang dilaporkan tenggelam saat mencari rumput di Waduk Joto, pada Minggu (12/1/2025) pukul 10.00 WIB hingga masuk adzan Maghrib belum membuahkan hasil.

    Petugas gabungan BPBD dan Polres Lamongan melakukan pencarian di lokasi korban tenggelam di Waduk Jotosanur, Kecamatan Tikung, Minggu (12/1/2025) (TRIBUNJATIM.COM/HANIF MANSHURI)

    “Kami sudah berusaha melakukan pencarian. Namun hingga masuk adzan Maghrib korban belum juga ditemukan,” kata Kapolsek Tikung Iptu Tulus Haryanto usai memimpin apel penghentian kegiatan pada hari ini kepada Tribun Jatim Network, Minggu (12/1/2025).

    Ditambahkan, upaya pencarian dihentikan sementara dan akan dilanjutkan lagi keesokan hari mulai pukul 07.00 WIB. 

    Pencarian, akan melibatkan tim gabungan dari Polres Lamongan bersama tim gabungan yang terdiri dari Basarnas Provinsi Jatim, BPBD Lamongan, Sabhara Polres Lamongan, relawan dan warga. 

    “Besok pagi akan kita lanjutkan lagi,”   ujarnya. 

    Proses pencarian terhadap korban  juga dilakukan dengan menggunakan setidaknya 3 unit perahu karet dan juga alat selam.

    Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan upaya pencarian secara mandiri untuk menghindari bertambahnya korban lebih lanjut.

    “Masyarakat tidak perlu mencari secara mandiri tanpa bantuan dari pihak yang terkait, hal ini lantaran untuk meminimalisir adanya korban lagi,” katanya.

    Seperti diberitakan, Aji (54) warga Dusun Bajangan RT/RW 02/02, Desa Geminingrejo, Kecamatan Tikung, seorang pencari rumput dilaporkan tenggelam saat mencari rumput di Waduk Joto, Desa Geminingrejo, Kecamatan Tikung pada Minggu (12/1/2025) pukul 10.00. 

    Kejadian ini bermula ketika korban sekira pukul 08.45 WIB tengah mencari tanaman kangkung dan rumput untuk pakan ternaknya di tengah-tengah waduk yang masih masuk dalam wilayah desanya tersebut. 

    Tiba-tiba pada pukul 10:00 WIB, saksi warga melihat korban tenggelam. Saksi yang melihat kejadian tersebut kemudian meminta tolong kepada orang-orang di sekitar Waduk Joto dan melaporkan kejadian tersebut ke intansi terkait

  • 20 Titik Banjir di Tanjungpinang Kepri, Ratusan Warga Dievakuasi

    20 Titik Banjir di Tanjungpinang Kepri, Ratusan Warga Dievakuasi

    JAKARTA – BPBD Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengevakuasi ratusan warga terdampak banjir setelah hujan deras mengguyur sejak Jumat malam, 10 Januari 2025.

    Kepala BPBD Tanjungpinang Muhammad Yamin menyampaikan warga terdampak banjir tersebar di sejumlah kawasan perumahan, di antaranya Puspandari, Hang Kasturi, Pinang Kencana, Permata Galaxy, Perkutut, dan Sri Katon.

    “Berdasarkan data sementara, sekitar 20 titik banjir tercatat di kawasan umum. Proses evakuasi telah kami lakukan sejak Jumat sore hingga Sabtu, 11 Januari 2025, dengan melibatkan puluhan petugas dari berbagai instansi terkait,” kata Yamin, mengutip ANTARA, Minggu, 12 Januari.

    Dia menjelaskan proses evakuasi dilakukan hati-hati, terutama bagi warga yang memerlukan perhatian khusus, seperti ibu hamil dan lansia dengan kondisi kesehatan rentan. Beberapa peralatan evakuasi dikerahkan tim gabungan, seperti perahu karet.

    BPBD juga telah menyiapkan posko di surau, masjid, serta rumah warga yang tidak terdampak banjir. Berbagai bantuan logistik, meliputi selimut, kasur, pakaian layak, dan obat-obatan, telah disalurkan.

    “Tenaga kesehatan juga disiagakan di setiap posko untuk memastikan kebutuhan pengungsi terpenuhi,” ujar Yamin.

    Dia mengimbau masyarakat tetap waspada mengingat hujan deras diperkirakan masih akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan.

    “Warga diminta mengikuti arahan petugas guna menghindari risiko yang lebih besar,” katanya.

    Salah seorang warga Perumahan Hang, Kasturi Rizal, menceritakan banjir yang merendam kawasan rumahnya sudah mencapai sepinggang orang dewasa sejak Jumat malam.

    Banjir merendam sejumlah perabotan rumah tangga, mulai dari tempat tidur, meja dan kursi tamu, hingga peralatan memasak.

    “Sekarang sudah berangsur surut, tinggal sebetis orang dewasa,” katanya.

  • Ibu Muda di Mesuji Ditemukan Tewas di Halaman Rumah, Kondisinya Setengah Telanjang

    Ibu Muda di Mesuji Ditemukan Tewas di Halaman Rumah, Kondisinya Setengah Telanjang

    Mesuji, Beritasatu.com – Seorang ibu muda di Kabupaten Mesuji, Lampung ditemukan tewas di depan rumahnya. Ibu rumah tangga (IRT) berusia 24 tahun tersebut diduga korban asusila. Saat ditemukan oleh warga sekitar, korban ditemukan dengan kondisi setengah telanjang dan terdapat sejumlah luka benda tumpul di bagian kepala korban.

    Warga Desa Buko Poso, Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji, Lampung berusia 24 tahun itu ditemukan tergeletak di halaman samping rumahnya pada Sabtu (11/1/2025).  Korban yang diketahui bernama Mela tersebut ditemukan dalam kondisi setengah telanjang dengan posisi celana di bawah lutut.

    Selain ditemukan dengan kondisi setengah telanjang, terdapat sejumlah luka benda tumpul di bagian kepala korban. Saat kejadian, suami korban yang diketahui sebagai buruh bangunan sedang bekerja tidak jauh dari rumahnya.

    Jasad korban pertama kali ditemukan oleh warga sekitar yang sedang menyadap pohon karet di dekat lokasi kejadian. Warga kemudian melaporkan penemuan mayat korban ke pihak kepolisian.

    Seusai mendapatkan laporan, polisi langsung mendatangi lokasi kejadian. Untuk kepentingan penyelidikan, polisi memasang garis polisi di lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara (olah TKP).

    Jasad korban yang sempat dibawa ke Puskesmas Buko Poso kemudian dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Lampung untuk dilakukan  diautopsi. Warga sekitar, Muhammad Zaini mengatakan, kondisi korban saat ditemukan sangat mengenaskan. Sementara suami korban saat itu tidak ada di rumah.

    “Orang itu (korban) keadaan setengah telanjang, celana sudah di bawah dengkul. Posisi suaminya kerja sama saya, kebetulan saya tukang dan dia kulinya. Terus ada orang menyusul ke sana katanya istrinya terkapar,” ujar Muhammad Zaini di lokasi kejadian.

    Kepala Puskesmas Buko Poso Harizal Hasni mengatakan berdasarkan hasil visum luar, korban tewas akibat luka benturan benda tumpul di bagian kepala dan bagian paha. “Tadi kita lakukan pemeriksaan luar, korban dijumpai ada luka di kepala, di bagian dahi, kemudian ada luka memar leher belakang dan luka-luka lecet dibagian pahanya,” kata Harlzal 

    Polisi telah melakukan olah TKP, polisi juga telah meminta keterangan sejumlah saksi di sekitar lokasi kejadian untuk mengungkap motif dan pelaku pembunuhan tersebut. Saat ini polisi masih menunggu hasil autopsi jenazah korban dari RS Bhayangkara Polda Lampung. Hingga Senin (12/1/2025) siang belum ada keterangan resmi dari Polres Mesuji.