kab/kota: Karet

  • ​Ibu, Bayi dan Lansia Jadi Prioritas Pemerintah dalam Menanggulangi Bencana Sumatera

    ​Ibu, Bayi dan Lansia Jadi Prioritas Pemerintah dalam Menanggulangi Bencana Sumatera

    Jakarta: Pemerintah bergerak cepat merespons bencana akibat Siklon Tropis Senyar yang melanda berbagai wilayah di Sumatra. Atas instruksi langsung Presiden Prabowo Subianto, sejak dini hari tadi seluruh jajaran terkait telah menyiapkan penerbangan darurat untuk mengirim bantuan prioritas, khususnya bagi kelompok rentan seperti ibu, bayi, dan lansia, ke daerah terdampak paling parah.

    Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menjelaskan bahwa perintah Prabowo untuk koordinasi telah dilakukan sejak hari pertama bencana. Pratikno juga menambahkan, Prabowo telah menginstruksikan koordinasi intensif semalam untuk menyiapkan semua bantuan mendesak diberangkatkan pagi ini.

    “Sejak hari pertama terjadinya bencana, Bapak Presiden sudah perintahkan kepada kami, tim PMK, langsung bergerak dibantu TNI, Polri, Pemda aktif. Dan untuk tanggap darurat itu, tenda-tenda pengungsian, terus makanan dengan segala kebutuhan sehari-hari sudah dikirim. Bapak Presiden tadi malam perintah kami semalaman ini dikoordinasi Pak Seskab, untuk menyiapkan semua ini. Jadi yang dikirim hari ini atas perintah Bapak Presiden adalah kebutuhan yang sangat mendesak,” ungkap Pratikno di Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta pada Jumat, 28 November 2025.

    Pratikno menekankan bahwa Tim Pekerjaan Umum (PU) juga telah bergerak secara intensif untuk mengatasi titik-titik lokasi yang terputus akibat tanah longsor dan jalan tertimbun, memastikan akses bantuan tidak terhambat.

    “Kita mengerahkan segala upaya atas perintah Bapak Presiden untuk supaya masyarakat yang tertimpa bencana ini segera tertangani,” ujar Pratikno.
     

    Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menjelaskan bahwa empat pesawat militer diberangkatkan pada pukul 07.30 WIB, yaitu tiga unit Hercules dan satu pesawat A400 yang baru tiba awal bulan ini. Keempat pesawat itu menuju tiga provinsi sekaligus, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh, melalui Bandara Minangkabau (Padang), Bandara Silangit (Tapanuli), serta Bandara Banda Aceh dan Lhokseumawe.

    “Jadi sejak hari pertama, tanggal 25 November, Bapak Presiden sudah langsung menginstruksikan kepada Bapak Menko PMK untuk mengoordinir secara langsung terkait penanganan bencana. Dan beberapa hari lalu, sampai dengan hari ini juga bantuan terus menuju ke sana. Dari sisi pesawat TNI, kemudian juga dengan pesawat maskapai sipil untuk mengangkut semua kebutuhan,” ungkap Teddy.

    Bantuan yang dikirim hari ini disesuaikan dengan kebutuhan mendesak di lapangan, terutama yang vital bagi kelompok rentan (ibu hamil, bayi, anak-anak, dan lansia). Bantuan utama yang diberangkatkan meliputi tenda pengungsian sekitar 150 unit untuk memenuhi kebutuhan hunian darurat, perahu karet sekitar 64 unit, alat komunikasi sekitar 100 unit untuk memulihkan sinyal dan koordinasi, hingga genset (alat bantu listik).

    “Kemudian juga bahan makanan siap saji, kemudian tim medis dari TNI, kemudian juga dari Kementerian Kesehatan. Tim medis terdiri dari dokter dan perawat serta bantuan obat-obatan,” lanjutnya.

    Jakarta: Pemerintah bergerak cepat merespons bencana akibat Siklon Tropis Senyar yang melanda berbagai wilayah di Sumatra. Atas instruksi langsung Presiden Prabowo Subianto, sejak dini hari tadi seluruh jajaran terkait telah menyiapkan penerbangan darurat untuk mengirim bantuan prioritas, khususnya bagi kelompok rentan seperti ibu, bayi, dan lansia, ke daerah terdampak paling parah.
     
    Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menjelaskan bahwa perintah Prabowo untuk koordinasi telah dilakukan sejak hari pertama bencana. Pratikno juga menambahkan, Prabowo telah menginstruksikan koordinasi intensif semalam untuk menyiapkan semua bantuan mendesak diberangkatkan pagi ini.
     
    “Sejak hari pertama terjadinya bencana, Bapak Presiden sudah perintahkan kepada kami, tim PMK, langsung bergerak dibantu TNI, Polri, Pemda aktif. Dan untuk tanggap darurat itu, tenda-tenda pengungsian, terus makanan dengan segala kebutuhan sehari-hari sudah dikirim. Bapak Presiden tadi malam perintah kami semalaman ini dikoordinasi Pak Seskab, untuk menyiapkan semua ini. Jadi yang dikirim hari ini atas perintah Bapak Presiden adalah kebutuhan yang sangat mendesak,” ungkap Pratikno di Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta pada Jumat, 28 November 2025.

    Pratikno menekankan bahwa Tim Pekerjaan Umum (PU) juga telah bergerak secara intensif untuk mengatasi titik-titik lokasi yang terputus akibat tanah longsor dan jalan tertimbun, memastikan akses bantuan tidak terhambat.
     
    “Kita mengerahkan segala upaya atas perintah Bapak Presiden untuk supaya masyarakat yang tertimpa bencana ini segera tertangani,” ujar Pratikno.
     

     
    Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menjelaskan bahwa empat pesawat militer diberangkatkan pada pukul 07.30 WIB, yaitu tiga unit Hercules dan satu pesawat A400 yang baru tiba awal bulan ini. Keempat pesawat itu menuju tiga provinsi sekaligus, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh, melalui Bandara Minangkabau (Padang), Bandara Silangit (Tapanuli), serta Bandara Banda Aceh dan Lhokseumawe.
     
    “Jadi sejak hari pertama, tanggal 25 November, Bapak Presiden sudah langsung menginstruksikan kepada Bapak Menko PMK untuk mengoordinir secara langsung terkait penanganan bencana. Dan beberapa hari lalu, sampai dengan hari ini juga bantuan terus menuju ke sana. Dari sisi pesawat TNI, kemudian juga dengan pesawat maskapai sipil untuk mengangkut semua kebutuhan,” ungkap Teddy.
     
    Bantuan yang dikirim hari ini disesuaikan dengan kebutuhan mendesak di lapangan, terutama yang vital bagi kelompok rentan (ibu hamil, bayi, anak-anak, dan lansia). Bantuan utama yang diberangkatkan meliputi tenda pengungsian sekitar 150 unit untuk memenuhi kebutuhan hunian darurat, perahu karet sekitar 64 unit, alat komunikasi sekitar 100 unit untuk memulihkan sinyal dan koordinasi, hingga genset (alat bantu listik).
     
    “Kemudian juga bahan makanan siap saji, kemudian tim medis dari TNI, kemudian juga dari Kementerian Kesehatan. Tim medis terdiri dari dokter dan perawat serta bantuan obat-obatan,” lanjutnya.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (RUL)

  • Banjir Bandang di Sumatra, Prabowo Masih Kaji Status Darurat Bencana Nasional

    Banjir Bandang di Sumatra, Prabowo Masih Kaji Status Darurat Bencana Nasional

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menyebutkan bahwa pemerintah masih mengkaji penetapan status bencana nasional atas banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatra. Meski demikian, dia memastikan bahwa penyaluran bantuan dan pemantauan terus berlanjut.

    Hal itu disampaikan Prabowo setelah menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2025 di Jakarta, Jumat (28/11/2025).

    Kepala Negara menegaskan bahwa pemerintah bergerak cepat menyalurkan bantuan bagi para korban.

    “Kami terus monitor dan kirim bantuan terus, nanti kami menilai kondisinya. Bantuannya akan kami kirim terus-menerus,” ujarnya.

    Terkait kemungkinan penetapan status darurat bencana nasional, Prabowo mengatakan pemerintah masih melakukan pemantauan intensif sebelum mengambil keputusan lebih lanjut.

    “Nanti kami monitor terus,” katanya singkat.

    Sebelumnya, Presiden Ke-8 RI memerintahkan percepatan penanganan tanggap darurat sejak hari pertama terjadi bencana alam di tiga provinsi yaitu Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

    Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno menyampaikan bahwa pemerintah memastikan seluruh unsur bergerak cepat untuk menjamin keselamatan warga dari bencana yang dipicu oleh fenomena cuaca ekstrem yang berdampak luas di sejumlah wilayah.

    “Jadi sejak hari pertama terjadinya bencana, Bapak Presiden sudah perintahkan kepada kami Tim BNPB langsung bergerak dibantu TNI-Polri, Pemda aktif, dan untuk tanggap darurat itu tenda-tenda pengungsian terus makanan segala kebutuhan sehari-hari sudah dikirim,” ujarnya kepada awak media di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Jumat pagi (28/11/2025).

    Menurut Pratikno, pengiriman bantuan mendesak kembali dilakukan atas arahan langsung Prabowo. Pemerintah menekankan pentingnya peralatan prioritas untuk mendukung efisiensi operasi tanggap darurat.

    “Tadi di disampaikan oleh Pak Seskab, alat komunikasi, perahu karet, kemudian genset listrik, itu hal yang juga sangat diperlukan untuk supaya pekerjaan-pekerjaan tanggap darurat ini semakin efisien. Tim PU [Pekerjaan Umum] juga bergerak, karena beberapa lokasi titik itu putus, mulai dari tanah longsor, kemudian jalan yang tertimbun, dan lain-lain, itu juga sudah bergerak,” kata Pratikno.

    Menurut Pratikno, fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dipicu Siklon Tropis Senyar yang berdampak luas di sejumlah wilayah. Pemerintah telah mengaktivasi operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi potensi hujan di daratan.

    “Perlu kita ketahui, ini adalah Siklon Tropis Senyar yang memang sangat dahsyat, tetapi menurut BMKG sudah mulai menurun, oleh karena itu kami juga melakukan operasi modifikasi cuaca. Sudah mulai bisa diterbangkan untuk mengurangi curah hujan di daratan, sehingga nanti curah hujan dibawa ke lautan. Ini juga dilakukan upaya-upaya semacam ini,” imbuhnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Pratikno juga menyampaikan bahwa pemerintah mewaspadai potensi Siklon Tropis Koto yang berada di utara. Meski diharapkan tidak memasuki wilayah Indonesia, seluruh elemen diminta memperkuat kewaspadaan dan menjaga kesiapsiagaan.

    “Dan kemudian kami juga mengantisipasi karena ada Siklon Koto, tapi tempatnya di utara. Kami masih waspada, kami harapkan dia tidak akan masuk ke wilayah daratan Indonesia. Jadi sekali lagi, kami butuh dukungan dari semua pihak, rekan-rekan semuanya,” kata Pratikno.

  • Menilik Kesiapan Anggaran Tanggap Bencana Prabowo, Seberapa Besar?

    Menilik Kesiapan Anggaran Tanggap Bencana Prabowo, Seberapa Besar?

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah pusat baru saja mengirimkan bantuan dalam jumlah besar untuk penanganan bencana alam di Aceh, Sumatera Utara sampai dengan Sumatera Barat.

    Bencana alam yang dipengaruhi oleh siklon tropis senyar itu memicu banjir dan tanah longsor di tiga provinsi tersebut. 

    Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno menyebut Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan upaya tanggap darurat dengan mengirimkan bantuan logistik, berupa tenda pengungsian, makanan serta kebutuhan sehari-hari. 

    “Jadi yang dikirim hari ini atas perintah Bapak Presiden adalah kebutuhan yang sangat mendesak, misalnya tadi disampaikan oleh Pak Seskab [Sekretaris Kabinet], alat komunikasi, perahu karet, kemudian genset listrik. Itu hal-hal yang juga sangat diperlukan untuk supaya pekerjaan-pekerjaan tanggap darurat ini semakin efisien,” terangnya kepada wartawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (28/11/2025).

    Sejalan dengan hal tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) juga bergerak ke beberapa titik lokasi yang terdampak longsor untuk perbaikan jalan. 

    Di sisi lain, Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya memerinci lebih lanjut beberapa bantuan yang dikirim pagi ini dari Halim Perdanakusuma. Contohnya, sesuai kebutuhan pemerintah mengirimkan 150 tenda, 64 perahu karet, genset serta 100 alat komunikasi guna memperbaiki sinyal yang terdampak. 

    Selanjutnya, pemerintah turut mengirimkan bahan makanan siap saji, obat-obatan, serta tim medis dari TNI maupun Kementerian Kesehatan. Teddy menyampaikan bahwa pengiriman bantuan ini bukan pertama kalinya yang diinstruksikan oleh Presiden. Dia mengeklaim Kepala Negara sudah memerintahkan penanggulangan bencana sejak 25 November 2025. 

    “Jadi ini bukan yang pertama. Sejak hari pertama, tanggal 25 November, Bapak Presiden sudah langsung menginstruksikan kepada Bapak Menko PMK untuk mengoordinir secara langsung terkait penanganan bencana,” terang Teddy.

    Berapa Kesiapan Anggaran Pemerintah? 

    Adapun anggaran terkait dengan kebencanaan yang disiapkan di dalam APBN tersebar di anggaran kementerian/lembaga (K/L), non-K/L, maupun dana-dana lainnya termasuk dana penanggulangan bencana alam. 

    Apabila berdasarkan belanja K/L, instansi yang bertanggung jawab dalam penanggulangan bencana yakni Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dikutip dari Buku II Nota Keuangan dan RAPBN 2026, anggaran BNPB sejak 2021-2025 menurun. 

    Pada 2021, saat masih terjadi pandemi, BNPB memiliki anggaran berdasarkan LKPP 2021 sebesar Rp7,1 triliun. Hal ini disebabkan oleh BNPB yang leading dalam penanggulangan pandemi Covid-19. Mulai 2022, anggarannya turun drastis ke Rp5 triliun, kemudian naik lagi ke Rp5,4 triliun pada 2023. 

    Pada 2024, anggaran BNPB turun semakin drastis ke Rp4,9 triliun. Outlook APBN 2025 anggaran BNPB yakni Rp2 triliun, dan pada 2026 dianggarkan hanya Rp491 triliun. 

    Namun demikian, anggaran penanggulangan bencana oleh BNPB juga masuk ke dalam anggaran perlindungan sosial (perlinsos). Pada 2025, outlook anggaran perlinsos yakni Rp465,1 triliun, dan dianggarkan Rp508,2 triliun pada APBN 2026. 

    Selain anggaran yang disiapkan tahunan dalam APBN, pemerintah turut menyiapkan alokasi dana cadangan penanggulangan bencana. Rata-rata realisasi dana cadangan tersebut dalam periode 2014-2024 sekitar Rp4,2 triliun per tahun.  

    Penyediaan dana cadangan penanggulangan bencana dialokasikan pada Kementerian Keuangan (BA BUN), serta dapat digunakan saat kejadian tanggap darurat atau on-call. Alokasi dana itu juga bisa digunakan pada tahap rehabilitasi serta konstruksi melalui pemberian hibah dari pusat ke daerah. 

    Selama 2021-2025, dana cadangan penanggulangan bencana alam dialokasikan Rp5 triliun. Realisasinya fluktuatif, dengan tingkat realisasi tertinggi pada 2024 yaitu 106,6% atau Rp5,33 triliun. Kemudian, outlook sampai dengan Juni 2025 yaitu Rp950 miliar. 

    Di sisi lain, pemerintah turut menyiapkan pooling fund bencana dan pinjaman kontinjensi dalam rangka pendanaan penanggulangan bencana sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.28/2025. 

    Adapun alokasi anggaran kebencanaan ini masih kecil apabila dibandingkan dengan keseluruhan program prioritas pemerintah 2025. Pagu tahun ini disiapkan yakni Rp929 triliun, dengan realisasi sampai dengan akhir Oktober 2025 yaitu Rp611,7 triliun. 

    Pagu terbesar yakni untuk subsidi atau kompensasi energi sebesar Rp394,3 triliun, subsidi nonenergi (pupuk hingga KUR) Rp104,5 triliun serta Makan Bergizi Gratis (MBG) senilai Rp71 triliun. Tahun depan, khususnya MBG yang merupakan prioritas pemerintahan Prabowo mencapai melonjak ke Rp335 triliun. 

    Direktorat Jenderal Anggaran Kemenkeu menyampaikan bahwa anggaran Rp335 triliun terbagi ke fungsi anggaran pendidikan sampai dengan fungsi ekonomi. 

    “Ini menjadi bagian dari anggaran pendidikannya Rp223,6 triliun, dari anggaran kesehatan Rp24,7 triliun, dan termasuk yang di dalam fungsi ekonomi adalah Rp19,7 triliun,” terang Direktur Anggaran Bidang Perekonomian dan Kemaritiman Kemenkeu, Tri Budhianto di Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/10/2025).

  • Salurkan Bantuan kepada Korban Bencana Alam, Chusnul Chotimah Minta Presiden Prabowo Tak Meniru Gaya Jokowi

    Salurkan Bantuan kepada Korban Bencana Alam, Chusnul Chotimah Minta Presiden Prabowo Tak Meniru Gaya Jokowi

    “Kirim bantuan bencana tnp tampil wajah.✅, Ini bedanya Jokowi dan Prabowo,” sebut Chusnul Chotimah.

    Dia lantas menyarankan kepada Presiden Prabowo untuk tidak meniru gaya Jokowi saat mengerahkan bantuan pemerintah kepada masyarakat terdampak bencana. “Pak
    @prabowo jgn niru orang ini ya, bencana dijadikan pencitraan aslinya tukang ngibul,” sebutnya.

    Diketahui, atas instruksi langsung Presiden Prabowo Subianto, pemerintah menerbangkan empat pesawat pada Jumat (28/11/2025) pagi, untuk menyalurkan bantuan ke wilayah terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    Sekretaris Kabinet Teddy, Indra Wijaya menyampaikan bahwa empat pesawat tersebut terdiri atas tiga pesawat C-130 Hercules dan satu pesawat Airbus A400M yang baru tiba di Indonesia awal bulan ini.

    “Seluruh pesawat diarahkan untuk mendarat di bandara terdekat dari lokasi bencana,” tegas Teddy seperti dilansir dari laman media sosial resmi Setkab.

    Teddy menegaskan bahwa penerbangan ini bukan pengiriman bantuan pertama. Sejak hari kejadian pada 25 November, Presiden telah menginstruksikan seluruh tim terkait untuk langsung turun ke lokasi terdampak.

    Bantuan yang dikirim disesuaikan dengan kebutuhan utama yang diajukan oleh masing-masing kepala daerah.

    Bantuan tersebut meliputi tenda pengungsian, perahu karet, genset listrik, alat komunikasi dan penguat sinyal, tim dokter dan obat-obatan, makanan siap saji, selimut, serta kebutuhan darurat lainnya.

    Selain pengiriman bantuan, pemerintah juga telah melakukan modifikasi cuaca untuk mengurangi intensitas curah hujan di wilayah terdampak bencana. Langkah ini dilakukan untuk mendukung kelancaran proses evakuasi dan distribusi logistik.

  • Tanggap Bencana, BRI Peduli Bergerak Cepat Salurkan Bantuan bagi Warga Terdampak di Wilayah Sumatera

    Tanggap Bencana, BRI Peduli Bergerak Cepat Salurkan Bantuan bagi Warga Terdampak di Wilayah Sumatera

    FAJAR.CO.ID, MEDAN – Banjir bandang menerjang beberapa wilayah di Pulau Sumatera seperti di wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh sejak 24 November 2025. Bencana tersebut tidak hanya menimbulkan bencana banjir tetapi juga menyebabkan longsor dan menimbulkan korban jiwa serta banyak warga mengungsi.

    Atas kejadian tersebut, BRI melalui aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) BRI Peduli, bergerak cepat menyalurkan bantuan tanggap bencana bagi warga terdampak di wilayah Sumatera.

    Di wilayah Sumatera Utara, bantuan diberikan berupa bantuan yang diberikan berupa ribuan paket makanan cepat saji, air mineral, sembako, obat-obatan dan lain-lain.

    Bantuan diserahkan langsung oleh pekerja-pekerja BRI melalui Unit Kerja BRI terdekat di wilayah yang terdampak bencana banjir, secara khusus di Desa Sialang, Desa Silaiya, Desa Bange dan Desa Sipange yang berada di wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan.

    Sementara di wilayah Sumatera Barat, bantuan yang diberikan berupa perahu karet beserta pelampung yang disalurkan langsung di Posko Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kota Padang.

    BRI Peduli juga menyalurkan bantuan berupa ribuan paket makanan cepat saji bagi warga terdampak khsusunya di wilayah Lubuk Minturun, Kec. Koto Tangah, Kota Padang.

    Bantuan diserahkan langsung oleh Tim Satuan Tanggap Bencana ‘Tim Elang Relawan BRI’ serta pekerja BRI melalui Unit Kerja terdekat di wilayah yang terdampak bencana banjir Padang.

    “BRI prihatin atas kejadian bencana yang terjadi di Pulau Sumatera, dan kami berkomitmen untuk memberikan bantuan kepada para korban sehingga dapat meringankan beban mereka,” ungkap Corporate Secretary BRI Dhanny.

  • Meme Lo Lucu, Tapi Pasalnya Enggak: Gegara KUHAP, Roasting Pejabat Bisa Ditangkap
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 November 2025

    Meme Lo Lucu, Tapi Pasalnya Enggak: Gegara KUHAP, Roasting Pejabat Bisa Ditangkap Megapolitan 28 November 2025

    Meme Lo Lucu, Tapi Pasalnya Enggak: Gegara KUHAP, Roasting Pejabat Bisa Ditangkap
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Coba cek grup WhatsApp kalian yang namanya aneh itu, atau moots kamu di X sekarang. Isinya penuh meme muka pejabat yang lagi di-
    roasting
    , kan?
    Awas, bisa jadi ternyata salah satu mutual kamu itu ternyata intel aparat yang lagi nyamar buat nyari bukti pidana.
    Kedengarannya kayak lagi
    overthinking
    , tapi
    sorry to say
    , ketakutan ini makin valid dan nyata.
    Gara-garanya? Revisi Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (RKUHAP) yang kini sudah disahkan.
    Kamu yang hobi marah-marah atau bikin gambar meme dengan muka pejabat harus makin hati-hati, karena batas antara bercanda di medsos dan tindak pidana jadi makin buram.
    Kamu bisa ketawa lihat meme roasting pejabat hari ini, tapi besok bisa jadi kamu diciduk aparat karena dinilai melanggar hukum karena adanya KUHAP.
    Salah satunya, pasal soal polisi yang bisa menyamar alias
    undercover
    dan pasal karet yang bikin hobi spill kemarahan dan reposting meme kita jadi ngeri-ngeri sedap.
    Artikel ini mencoba untuk ngajak kamu, anak-anak muda Generasi Z buat membedah soal seberapa valid ketakutan soal pembatasan ekspresi di ruang digital dan bagaimana implementasi hukumnya setelah RKUHAP disahkan.
    Jujur aja deh, seberapa sering sih kamu bener-bener baca ratusan halaman naskah undang-undang yang tebalnya kayak kitab kera sakti itu?
    Bagi Gen Z yang dibombardir ribuan konten tiap harinya dari medsos, otak kita biasanya akan memilih informasi yang enteng dan mudah dicerna.
    Termasuk, meme yang jadi bahasa politik sekaligus ungkapan ekspresi keresahan kita semua.
    Zeta (22 tahun), seorang karyawan swasta di Jakarta Barat salah satunya.
    Baginya, isu hukum yang berat seperti KUHAP itu membosankan dan seringkali lewat begitu saja kalau tidak dikemas dengan bahasa visual.
    “Jujur sebenarnya persoalan KUHAP tuh tiba-tiba banget kan ya munculnya dan susah pula pahamnya.
    The moment
    orang tau ada KUHAP, enggak lama setelah itu sah gitu aja, tanpa masyarakat tau sebenernya apa sih si KUHAP ini,” cerita Zeta.
    Di tengah kebingungan buat
    keep up
    dengan RKUHAP, meme hadir sebagai penyelamat untuk dia bisa cari tau lebih dalam.
    Zeta mencontohkan sebuah meme viral yang menggambarkan situasi yang bikin semua orang bisa masuk penjara kalau berisik mengkritik kebijakan politik.
    Buat dia, meme ”
    This could be us, but you choose stop playing medsos
    ” jadi salah satu yang bikin
    awareness
    -nya soal RKUHAP muncul, karena takut hobi main medsosnya terusik.
    “Itu paling seru sih kayaknya. Meme itu beneran dapet respon positif, malah orang-orang lebih senang dengan konsep kalau ntar penjara penuh karena kita kritik pemerintah. Itu menarik banget,” kata Zeta.
    Hal yang sama ternyata juga dialami Kharina (23), warga Bekasi yang punya
    screentime Twitter
    alias
    X
    mencapai 8 jam sehari.
    Menurut dia, meme cukup jitu buat jadi bentuk edukasi politik sekaligus hiburan.
    “Jujur lebih suka dalam bentuk meme, anggap aja hiburan tapi serius, gitu.
    Somehow
    saya tuh seneng, ada beberapa yang kritik pake meme, tapi isinya berbobot,” ujar Kharina.
    Bahkan, dia mengakui lebih suka mencerna informasi atau kritik-kritik yang dibungkus dengan konsep meme, karena bisa sekaligus jadi hiburan.
    “Kalo liat kritik pakai meme, jujur sering banget, sampai di tahap kalau liat meme kritik pemerintah tuh pasti langsung pencet
    retweet
    . Soalnya pergerakan kritik pakai meme itu keliatan lebih masif di kalangan netizen,” ucap dia.
    Nah, masalahnya, seperti kata Kharina, ketika kritik digital ini makin masif dan efektif, sepertinya aparat negara mulai merasa perlu untuk “menertibkan” narasi tersebut, salah satunya lewat KUHAP.
    Buat Gen Z, politik itu nggak melulu soal debat kaku ala generasi boomer di acara televisi.

    Justru, meme di medsos yang sering dianggap enggak penting sama orang-orang tua, ternyata memang terbukti bisa jadi ekspresi politik anak muda secara ilmiah, guys!
    Berdasarkan riset Fatanti & Prabawangi (2021) di Universitas Negeri Malang terbukti kalau meme politik juga bentuk partisipasi politik anak muda.
    “Melalui meme, warga negara bukan hanya dapat menyuarakan pendapatnya, namun juga memperoleh dan menyebarkan informasi sekaligus hiburan. Selain itu, meme juga dapat bertindak sebagai medium edukasi dan literasi politik bagi anak muda,” jelas hasil riset itu.
    Enggak cuma itu, riset internasional Limor Shifman (2014) di Massachusets Institute of Technology (MIT) juga bilang kalau meme itu bisa jadi fundamental edukasi politik paling simpel di internet.
    Daripada darah tinggi liat kelakuan pejabat yang
    red flag
    , Gen Z lebih milih nge-
    roasting
    lewat visual kocak dan satir yang bikin kritik terasa lebih seru dan gampang dicerna.
    Nggak cuma itu, meme juga sering jadi
    entry point
    atau pintu gerbang pertama yang bikin kita melek sama isu berat—mulai dari kasus korupsi sampai drama pemilu—yang mungkin males kita baca kalau cuma lewat teks berita panjang.
    Well
    , mau nonton berita di televisi atau lewat meme konyol di medsos,
    It’s still politics, but just make it fun, right
    ?
    Eits
    , tapi kita harus tau nih, ada salah satu bagian di KUHAP yang bisa bikin para Gen Z
    anxiety
    , yaitu pasal soal penyamaran, yang dinilai jadi pasal karet.
    Dalam KUHAP yang baru, tepatnya di Pasal 136, aparat penyidik punya kewenangan buat memakai teknik penyamaran alias undercover untuk mendalami suatu tindak pidana.
    Skenarionya gini, misalnya, kamu sering diskusi soal politik, bahkan sampai marah-marah ke pejabat publik di media sosial.
    Ternyata, ada satu orang mutual anonim kamu di medsos yang sering mancing emosi dengan ngasih unjuk kebijakan yang cukup ngeselin, sampai akhirnya kamu memaki para pejabat pakai kata-kata kasar.
    Cekrek. Chat itu di-screenshot dan langsung bisa jadi alat bukti sampai kamu diciduk karena dianggap mencemarkan nama baik atau menghina lembaga negara.
    Pengacara Publik Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Fadhil Alfathan bilang, sebenarnya penyamaran itu cuma boleh dipakai buat kasus narkotika, termasuk di dalam KUHAP yang disebut lewat bagian penjelasan.
    “Nah tapi problemnya, itu kan adanya di penjelasan umum ya, khawatirnya ini kemudian sangat rentan ada misuse pada penggunaan teknik investigasi khusus ini, digunakan tanpa pemahaman yang jelas dari aparat penegak hukum,” kata Fadhil.
    Buat kalian yang udah punya
    trust issue
    ke aparat yang melakukan proses hukum enggak sesuai prosedur, cukup wajar kalau khawatir penyamaran ini dilakukan di luar kasus narkotika.
    “Tentu menurut saya valid gitu ya (kekhawatiran), karena memang tidak ada jaminan bagi warga negara untuk kemudian terbebas dari penyalahgunaan kekuasaan aparat, tentu itu suatu hal yang valid. Apalagi, tidak ada mekanisme pengawasan dan tanggung jawab yang jelas di hukum kita,” ucap Fadhil.
    Pakar Hukum Pidana Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar ikut memvalidasi ketakutan ini.
    Fickar menyoroti tajam soal praktik penyamaran yang dilakukan aparat sebagai sebuah penjebakan.
    “Menurut saya, kalau undercover itu sudah terlalu jauh. Dan ini menurut saya bertentangan dengan asas-asasnya sendiri, asas dari hukum acara pidana,” kata Fickar.
    Fickar menjelaskan sebuah prinsip hukum dasar yaitu asas praduga tak bersalah yang membuat orang harus dianggap baik sampai terbukti jahat.
    Tapi, dengan teknik
    undercover
    yang tidak dibatasi secara jelas, Fickar menilai polisi bisa melakukan apa yang disebut entrapment alias penjebakan.
    Misalnya, praktik memancing orang lain buat menjelek-jelekkan atau menghina seseorang di media sosial alias
    rage baiting
    .
    “Itu kan memancing orang untuk memancing orang melakukan tindak pidana, yang tadinya tidak mau berbuat pidana, karena dipancing itu jadi pidana,” jelas Fickar.
    Simpelnya gini, kamu itu tadinya anak baik-baik yang cuma mau keluh kesah biasa aja.
    Tapi, saat kamu diincar karena sering mengkritik, ada intel yang nyamar dan memprovokasi di medsos sampai jadi ikut-ikutan ngomong kasar atau menyebar info yang belum tentu benar.
    Kalau kata Fickar, orang yang tadinya enggak punya niat jahat, jadi bisa terpancing untuk punya niat jahat karena dorongan dari penyamar tadi.
    Fickar juga menegaskan bahwa teknik
    undercover
    dan penjebakan itu hanya masuk akal untuk kasus narkotika, di mana peredarannya tertutup dan tingkat kerusakan terhadap generasi bangsanya sangat besar.
    “Mestinya ketentuan menjebak lewat penyamaran itu jangan diatur di dalam ketentuan yang umum. Karena kalau di ketentuan umum maka berlaku secara umum, untuk kasus apa saja,” kata Fickar.
    “Misalnya ada orang sengaja dikentutin biar marah, terus pas dia mukul, langsung dikenain pasal penganiayaan,” sambungnya memberikan analogi satir.
    Jadi, ketakutan Gen Z yang ngerasa KUHAP jadi bikin aparat makin
    red flag
    itu ternyata cukup punya alasan yang kuat. Duh, ngeri juga, ya.
    Dis aat netizen panik soal potensi kriminalisasi, DPR RI akhirnya juga ikut
    speak up
    .
    Kalau kata Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, narasi seram yang seliweran di
    timeline
    itu cuma berlebihan dan salah kaprah.
    Menurut dia, KUHAP yang baru disahkan 18 November 2025 kemarin justru bikin syarat penangkapan jadi jauh lebih ribet dibanding aturan lama.
    “Syarat penangkapan dalam
    revisi KUHAP
    jauh lebih banyak dan lebih berat dibandingkan dengan KUHAP lama,” kata Habiburokhman di Gedung DPR RI, Selasa (18/11/2025) lalu.
    Jadi, buat kamu yang takut tiba-tiba diciduk pas lagi repost meme lucu itu, DPR minta kamu tenang dulu. Katanya sih, polisi enggak bisa asal main tangkap tanpa kepastian tindak pidananya.
    Habiburokhman juga menjelaskan kalau di
    KUHAP baru
    , polisi enggak bisa sembarangan menetapkan tersangka, alias harus punya dua alat bukti dulu.
    Terus soal penahanan, aturannya diklaim lebih objektif dan enggak cuma mengandalkan subjektivitas penyidik.
    Menurut Habiburokhman, kamu baru akan ditangkap kalau beneran red flag banget kelakuannya, misalnya, ngeghosting alias mangkir dari panggilan polisi dua kali berturut-turut, memberikan informasi palsu, menghambat pemeriksaan, mau kabur, atau menghilangkan barang bukti.
    “Nah, kalau di KUHAP baru, ini sangat obyektif, sangat bisa dinilai, gitu lho,” kata politisi Gerindra itu.
    Terus, dia juga bilang kalau narasi soal isu HP kita yang bisa disadap atau disita seenak jidat itu misleading.
    Katanya, semua aksi “mata-mata” kayak penyadapan, penbekuan rekening, sampai penyitaan handphone itu wajib ada izin dari pengadilan.
    Jadi, polisi enggak bisa jadi stalker dadakan yang intip chat WA kamu tanpa prosedur hukum yang sah.
    Nantinya, aturan detail soal penyadapan ini bakal diatur lebih lanjut di Undang-undang yang terpisah.
    Walaupun begitu, Pengacara Publik LBH, Fadhil Alfathan ngaku enggak mau percaya begitu aja sama polisi soal penyadapan ini.
    Menurut Fadhil, meskipun poin mengenai penyadapan ini belum diatur secara detail, tetap aja sudah ada dasar hukum buat polisi melakukan penyadapan.
    Malahan, jadi lebih bahaya karena belum dikasih aturan main yang jelas, karena belum adanya UU Penyadapan.
    “Tetap saja kita harus khawatir dan sangat valid, karena ya itu, walau belum detail, tapi tetap udah ada dasar hukum buat polisi menyadap. Malah jadi bahaya kalau polisi menginterpretasikan sendiri cara-cara penyadapannya,” ucap Fadhil.
    Selain takut dijebak intel, kekhawatiran terbesar Gen Z di medsos adalah soal konten yang kadang dianggap sensitif, tapi sebenarnya lucu, termasuk meme.
    Apa jadinya kalau meme muka pejabat yang kita edit dan bikin ketawa itu ternyata dianggap penghinaan? Apakah kita harus berhenti mengkritik lewat gambar?
    Zeta, sebagai sosok yang hobi lihat muka pejabat dijadikan meme, merasa aturan ini cukup tidak masuk akal.
    “Padahal main sosial media kan bebas ya, meme juga ekspresi aja gitu, keluh kesah. Itu malah ganggu kita sebagai masyarakat buat punya suara. Kalau diatur bahkan diancam gitu mah parah banget,” keluhnya.
    Tapi tenang, Pak Fickar ternyata cukup ngasih rasa lega, walau tetap ada batasan dalam bikin meme.
    Menurut Fickar, ada perbedaan besar yang harus dipahami pejabat saat menghadapi meme di media sosial, yaitu antara mengkritik kebijakan publik dan menyerang pribadi.
    Fickar mengingatkan kita pada konsep dasar negara demokrasi, pejabat publik itu pelayan rakyat yang digaji pakai uang pajak kita.
    “Sekeras apapun kritik warga negara terhadap pejabat publik, sepanjang ia masih pejabat publik, itu tidak berlaku itu hukum pidananya seharusnya. Penuntutan terhadap warga negara itu harusnya enggak boleh ada,” tegas Fickar.
    Lalu bagaimana dengan meme edit wajah pejabat yang blunder sampai seliweran di seluruh media sosial?
    “Sepanjang itu karikatur, tidak merusak wajah aslinya, itu tidak apa-apa. Kan gini, kalau karikatur digambar jadi kritik, tiap hari di koran Kompas juga ada, itu semua isinya sindiran kan. Itulah cerminan dari negara kita,” jelasnya.
    Artinya, kalau bikin meme yang menyindir kebijakan, misalnya kebijakan pajak naik, jalanan rusak, atau korupsi, itu adalah hak sebagai warga negara.
    Jadi, kalau kamu edit foto pejabat jadi badut untuk mengkritik “kinerjanya yang lucu kayak sirkus”, itu masih bisa diperdebatkan sebagai kritik satir.
    Tapi, kalau kamu edit foto pejabat dengan gambar porno, atau menghina bentuk fisiknya alias
    body shaming
    , atau menuduh urusan rumah tangganya, itu ada potensi masuk ranah pidana.
    Walaupun didukung ahli hukum, tapi dampak dari enggak jelasnya pasal karet di KUHAP tetap bikin sejumlah Gen Z ketar-ketir buat mengkritik.
    Bisa jadi, orang jadi takut bicara bukan karena mereka salah, tapi karena mereka takut dicari-cari kesalahannya.
    Kharina adalah salah satu bukti nyata korban fenomena ini dan berujung enggak lagi berani bersuara lantang pakai akun aslinya di media sosial.
    Dia memilih “bergerilya” lewat akun anonim atau
    fan account
    yang biasanya digunakan untuk urusan K-Pop.
    “Kalau posting kritik lumayan sering meskipun bukan pake akun pribadi, mostly pakai
    fan account
    . Karena itu akun publik satu-satunya dan anonim, jadi lebih ngerasa aman,” akunya sambil tertawa.
    Strategi
    hit and run
    pakai akun alter ini memang kerasa aman, tapi ini juga ironis.
    Bayangin aja, buat bertanya “uang pajak rakyat ke mana?”, kita harus effort sembunyi di balik foto profil idol K-Pop atau karakter anime favorit kita.
    Zeta menambahkan, rasa takut blunder dan fakta yang diputarbalikkan menjadi alasan utama kenapa banyak Gen Z mulai mengerem setelah adanya pengesahan KUHAP.
    “Aku sendiri nyoba kritik dalam batas wajar aja sih, enggak berani terlalu gimana-gimana, karena tetep takut blunder dan malah bisa diputerbalikin,” kata Zeta.
    Kondisi hukum negara kita memang enggak lagi baik-baik aja, tapi bukan berarti kita harus berhenti peduli.
    Dari wawancara panjang dengan para pakar hukum pidana, berikut rangkuman survival guide di tengah-tengah situasi ini biar kamu bisa tetap kritis dan juga aman:
    Sesuai peringatan Pak Fickar tadi, kita harus tetap waspada walaupun di ruang-ruang privat, seperti direct message medsos ataupun grup WhatsApp.
    Kalau ada orang yang terlalu agresif memancing buat ngejelek-jelekin politisi, bikin kerusuhan, apalagi sampai hal-hal radikal, mundur pelan-pelan! Ingat,
    entrapment
    itu nyata.
    Salah satu kunci buat selamat dari jeratan UU ITE adalah pastikan setiap meme atau tweet kamu punya basis argumen pada kebijakan publik.
    Do: “Kebijakan ini merugikan rakyat karena data menunjukkan…”
    Don’t: “Pejabat X mukanya jelek kayak…”
    Paham sih, kadang-kadang meme yang lucu emang lebih sering masuk FYP atau
    hit tweet
    , tapi inget, jangan sampai kamu beneran ketemu sama
    bestie
    -mu itu di dalam sel yang udah kalian janjikan, ya!
    Penggunaan gaya bahasa meme, sarkasme, atau karikatur itu dilindungi sebagai ekspresi seni dan demokrasi.
    Tapi jangan memanipulasi fakta sekadar untuk mencari sensasi atau menyulut amarah netizen yang kesabarannya setipis tisu dibagi dua, apalagi mengomentari urusan pribadi pejabat.
    Kita bisa belajar dari kedua Gen Z yang membagikan ceritanya: Zeta dan Kharina yang mungkin merasa takut, tapi tetap sepakat buat mencari cara supaya suaranya tetap didengar, meski harus lewat cara-cara anonim.
    Sebagai pengacara publik LBH Jakarta, Fadhil Alfathan juga nitipin satu pesan untuk para Gen Z supaya tetap bersuara.
    “Ekspresi itu bukan sekedar ngomong, itu bagian dari kebutuhan masyarakat. Mau ada seribu yang dipenjara sekalipun, harus dan pasti akan tetap ada orang yang terus berisik,” kata dia.
    Fadhil juga menegaskan kalau kita harus membuktikan pemidanaan negara terhadap masyarakat yang vokal mengkritik itu sia-sia.
    “Enggak ada pilihan lain selain mengkonsolidasikan kesadaran kolektif karena hukum yangg jelek dan merugikan publik harus terus dipertanyakan dan diperbaiki,” ucapnya.
    Kalau kamu menyaksikan di lingkunganmu ada orang-orang yang menjadi korban penangkapan atau kriminalisasi sesuai prosedur, masyarakat juga harus bisa saling jaga.
    Pada akhirnya, negara demokrasi itu hidup dari suara-suara berisik warganya, frens.
    Kalau kita semua diam karena takut, siapa lagi yang bakal ngingetin mereka yang duduk di kursi empuk sana?
    Tetap bikin meme dan tetaplah berisik, tapi mulai sekarang, Gen Z harus jadi netizen yang lebih cerdik!
    Katanya Gen-Z nggak suka baca, apalagi soal masalah yang rumit. Lewat artikel ini, Kompas.com  coba bikin kamu paham dengan artikel yang mudah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo sebut pemerintah telah gerak cepat sejak awal bencana terjadi

    Prabowo sebut pemerintah telah gerak cepat sejak awal bencana terjadi

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan pemerintah telah bereaksi dan bergerak cepat dalam mengirimkan bantuan sejak awal bencana banjir bandang dan longsor terjadi di tiga provinsi, yakni Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat.

    Saat menyampaikan sambutan pada Puncak Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025 di Indonesia Arena Jakarta, Jumat, Presiden Prabowo menaruh perhatian terhadap korban terdampak bencana alam, dan meminta doa agar korban diringankan dari penderitaannya.

    “Pada saat sekarang, kita merasakan bahwa ada saudara-saudara kita yang mengalami duka, musibah akibat bencana alam yang terjadi di beberapa tempat di Nusantara kita ini, yang terakhir di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Tentunya kita berdoa agar mereka senantiasa dilindungi oleh Yang Mahakuasa, diringankan duka dan penderitaan mereka,” kata Prabowo.

    Presiden menjelaskan bahwa pemerintah telah mengirimkan bantuan kepada korban melalui jalur darat dan udara.

    Namun demikian, kondisi lapangan terdampak bencana, kata Prabowo, sangat berat karena banyak akses yang terputus, sehingga menyebabkan helikopter dan pesawat sulit mendarat.

    “Pemerintah bergerak cepat. Kita dari hari-hari pertama sudah bereaksi, sudah mengirim bantuan dan reaksi melalui jalur darat dan udara. Tetapi memang kondisinya sangat berat, banyak yang terputus, cuaca juga masih tidak memungkinkan, kadang-kadang juga helikopter dan pesawat kita sulit untuk mendarat,” kata Presiden.

    Pemerintah pun telah memberangkatkan tiga pesawat Hercules C-130 dan satu pesawat A-400 dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Jumat pagi, untuk mengirimkan bantuan.

    Presiden menjelaskan bantuan pada Jumat ini bukan kali pertama, dan bantuan juga akan terus dikirimkan sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

    Bantuan yang dikirim pada Jumat pagi ini telah disesuaikan dengan kebutuhan utama yang diminta oleh masing-masing kepala daerah, antara lain tenda, perahu karet, genset listrik, alat komunikasi dan penguat sinyal, tim dokter dan obat-obatan serta berbagai makanan siap saji, selimut, dan kebutuhan lainnya. Telah dilakukan pula modifikasi cuaca untuk

    “Tadi pagi kita telah berangkatkan tiga pesawat Hercules C-130 dan satu pesawat A-400 untuk kesekian kalinya. Kita kirim bantuan dan terus-menerus kebutuhan mereka di lapangan kita dukung,” kata Prabowo.

    Kepala Negara menambahkan bahwa bencana ini mengingatkan kita bahwa dunia penuh dengan tantangan, baik perubahan iklim, pemanasan global hingga kerusakan lingkungan.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Melihat Jalan Karet Pasar Baru Barat yang Puluhan Tahun Belum Diaspal
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 November 2025

    Melihat Jalan Karet Pasar Baru Barat yang Puluhan Tahun Belum Diaspal Megapolitan 28 November 2025

    Melihat Jalan Karet Pasar Baru Barat yang Puluhan Tahun Belum Diaspal
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Jalan Karet Pasar Baru Barat yang berada tepat di samping tempat pemakaman umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat, sudah puluhan tahun belum pernah mendapatkan fasilitas pengaspalan.
    Jalan sepanjang sekitar 800 meter itu masih berupa tanah dan berbatu.
    Baru-baru ini,
    Wali Kota Jakarta Pusat
    , Arifin, lewat unggahan di akun Instagram resminya @arifinofficial_ mengonfirmasi bahwa jalan tersebut akan diperbaiki.
    Kompas.com
    mendatangi lokasi
    Jalan Karet Pasar Baru Barat
    pada Jumat (28/11/2025). Jalan tersebut tersambung dengan Jalan KH Mas Mansyur yang merupakan jalan raya di tepi pemakaman Karet Bivak.
    Tak jauh dari lokasi, berdiri kampus dan gedung-gedung perkantoran yang menjulang tinggi.
    Saat memasuki Jalan Karet Pasar Baru Barat, tampak permukaan jalan berupa tanah dan berbatu. Tekstur jalan bergelombang.
    Di sisi kanan dan kiri jalan, terdapat tumpukan barang rongsok yang sedang dipilah oleh sejumlah orang.
    Masuk ke dalam, rumah-rumah warga terlihat berjajar di tepi jalan.
    Di sebelahnya berdiri SDN Karet Tengsin 13 Pagi dan SMPN 38 yang saling berdampingan.
    Di depan kedua sekolah itu, tampak dua alat berat ekskavator terparkir. Dua alat berat itu bertuliskan keterangan Dinas Bina Marga Jakarta.
    Berbeda dengan sebagian besar ruas jalan yang berupa tanah, sekitar 200 meter bagian ujung jalan tersebut sudah diberi material pasir.
    Material pasir juga masih ada yang menumpuk di sisi kanan-kiri jalan.
    Menurut salah satu warga, Sobari (55), material pasir didatangkan sejak tiga hari lalu.
    “Buat persiapan pengaspalan. Katanya begitu. Kan baru saja didatangi Pak Wali Kota,” katanya.
    Sobari sempat mendengar informasi dari pengurus RT bahwa pengaspalan segera dimulai.
    Selain kedatangan material pasir, menurutnya keberadaan dua alat berat memastikan rencana pengaspalan tersebut.
    Sobari mengungkapkan, sudah puluhan tahun warga
    Kampung Karet Pasar Baru
    1 hidup dengan jalanan tanah.
    Jika musim kemarau, banyak debu yang masuk sampai ke rumah.
    “Lalu kalau musim hujan becek. Tapi itu sudah puluhan tahun kami alami dan warga sudah terbiasa. Dari pihak RT, RW dan kecamatan sudah sering mengajukan perbaikan ke pemerintah kota,” tutur Sobari.
    “Hanya saja baru tahun ini berhasil mendapatkan perhatian. Mungkin karena pengaruh ketersediaan anggaran juga ya. Kemarin sudah dikunjungi Pak Wali, pas pertengahan November lalu,” katanya.
    Ia berharap perbaikan nantinya lekas selesai karena ruas jalan yang butuh diaspal tidak sampai 1 kilometer (km).
    Selain itu, Jalan Karet Pasar Baru Barat juga menjadi akses para pengunjung pemakaman Karet Bivak saat berziarah.
    Jika jalan sudah diaspal, nantinya kendaraan pengunjung bisa lebih mudah saat akan parkir.
    “Kami berharap ya nanti lebih rapi jalannya. Orang tetap bisa berjualan dan pengunjung makam bisa lewat samping sini kalau berziarah,” tutur Sobari.
    Warga lain, Khalifa (55), mengatakan sudah sejak 1990 berjualan makanan di lokasi tersebut. Ia bilang, Jalan Karet Pasar Baru Barat yang berupa tanah itu dulu merupakan lahan bekas pemakaman yang sudah dipugar pada 1993.
    Sejak saat itu sampai 2025 ini, belum pernah ada pengaspalan jalan yang dilakukan.
    “Memang jalannya tanah seperti ini. Kalau hujan becek, kalau musim kemarau debunya banyak,” tutur Khalifa.
    Ia membenarkan bahwa jalan tersebut sudah dikunjungi Wali Kota Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
    Menurut kabar yang didengarnya dari Ketua RT setempat, Wali Kota memastikan Jalan Karet Pasar Baru Barat akan diperbaiki.
    “Tapi belum tahu kapan perbaikannya. Hanya sudah ada alat berat di sini. Ada truk-truk juga antar material,” kata Khalifa.
    Ia pun berharap
    perbaikan jalan
    cepat direalisasikan karena sudah masuk musim hujan.
    Terlebih di lokasi tersebut ada satu sekolah dasar (SD) dan satu sekolah menengah pertama (SMP).
    “Anak sekolah kasihan kalau pas hujan. Sudah hujan, lewat jalannya susah karena tanah semua dan becek,” tuturnya.
    Namun, Khalifa juga berharap nantinya perbaikan jalan tidak memberi dampak kepada pedagang yang ada di lokasi.
    Sebab kegiatan berdagang merupakan mata pencaharian tambahan bagi warga sekitar.
    “Harapan kita ya tetap boleh dagang, lalu kalau sudah selesai dibangun, tetap boleh dagang di sini,” tutur Khalifa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banyak bencana, Prabowo minta pendidikan lingkungan masuk ke silabus

    Banyak bencana, Prabowo minta pendidikan lingkungan masuk ke silabus

    “Saya kira mungkin para guru-guru di seluruh Indonesia yang sudah bisa mulai, saya yakin sudah mulai tapi mungkin perlu kita tambah dalam silabus dalam mata pelajaran juga kesadaran akan sangat pentingnya kita menjaga lingkungan alam kita, menjaga hu

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto meminta para guru di seluruh Indonesia untuk memasukkan mata pelajaran tentang pendidikan lingkungan ke dalam silabus, untuk menyadarkan siswa pentingnya menjaga alam dan mengantisipasi ancaman perubahan iklim.

    Saat menyampaikan sambutan pada Puncak Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025 di Indonesia Arena Jakarta, Jumat, Presiden Prabowo mengatakan bahwa perubahan iklim, pemanasan global, dan kerusakan lingkungan menjadi tantangan di dunia yang harus dihadapi.

    “Saya kira mungkin para guru-guru di seluruh Indonesia yang sudah bisa mulai, saya yakin sudah mulai tapi mungkin perlu kita tambah dalam silabus dalam mata pelajaran juga kesadaran akan sangat pentingnya kita menjaga lingkungan alam kita, menjaga hutan-hutan kita,” kata Presiden Prabowo.

    Presiden menekankan bahwa kesadaran pentingnya menjaga lingkungan harus ditumbuhkan dalam mata pelajaran.

    Hal itu agar siswa dapat benar-benar menjaga kelestarian hutan, mencegah pembabatan pohon, kerusakan hutan, hingga sungai agar dapat menyalurkan air.

    Benar-benar mencegah pembabatan pohon-pohon, perusakan hutan-hutan, benar-benar juga sungai-sungai harus kita jaga agar bersih sehingga dapat menyalurkan air yang bisa tiba-tiba datang. Saudara-saudara, ini nanti usaha bersama kita,” kata Prabowo.

    Dalam sambutannya, Prabowo menegaskan bahwa pemerintah bergerak cepat mengirimkan bantuan terhadap korban banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat melalui jalur darat dan udara.

    “Tetapi memang kondisinya sangat berat, banyak (jalan) yang terputus, cuaca juga masih tidak memungkinkan, kadang-kadang juga helikopter dan pesawat kita sulit untuk mendarat,” kata Presiden.

    Adapun berdasarkan arahan Presiden Prabowo, sebanyak 4 unit pesawat TNI-AU yaitu 3 pesawat Hercules dan 1 pesawat A400 terbang mengirimkan bantuan ke bandara terdekat di lokasi bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

    Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menjelaskan penerbangan pada Jumat pagi ini bukan pengiriman bantuan yang pertama. Sejak hari pertama kejadian pada 25 November, Presiden Prabowo sudah menginstruksikan seluruh tim terkait untuk langsung turun ke lokasi.

    Bantuan yang dikirim pagi ini telah disesuaikan dengan kebutuhan utama yang diminta oleh masing-masing kepala daerah, antara lain tenda, perahu karet, genset listrik, alat komunikasi dan penguat sinyal, tim dokter dan obat-obatan serta berbagai makanan siap saji, selimut, dan kebutuhan lainnya. Telah dilakukan pula modifikasi cuaca untuk sebisa mungkin mengurangi curah hujan.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • PLN Fokus Pemulihan Tower Listrik Terdampak Banjir Aceh, Helikopter Dikerahkan

    PLN Fokus Pemulihan Tower Listrik Terdampak Banjir Aceh, Helikopter Dikerahkan

    Bisnis, JAKARTA — PT PLN (Persero) memprioritaskan pemulihan 13 jaringan transmisi listrik di Provinsi Aceh yang mengalami gangguan struktur hingga rubuh akibat banjir dan longsor di wilayah tersebut. 

    Manajer Komunikasi & TJSL PLN IUD Aceh Lukman Hakim mengatakan bahwa laporan per Jumat (28/11/2025) didapati 10 tower transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 KV di Aceh rubuh akibat terjangan banjir dan longsor dalam beberapa hari terakhir. Sementara sisanya tiga tower mengalami gangguan struktur. Gangguan terjadi di jalur Bireun-Arun, jalur Brandan-Langsa dan jalur Peusangan-Bireun.

    “Kemarin sudah dikirim 4 set tower emergency. Hari ini dua pesawat hercules akan membawa 3 set tower emergency [dari Jakarta ke Aceh],” katanya kepada Bisnis, Jumat (28/11/2025).

    Lebih lanjut dia mengatakan bahwa tower emergency tersebut akan dikirim ke titik lokasi menggunakan helikopter. Langkah ini ditempuh lantaran akses darat di Aceh lumpuh total. Adapun fokus pemulihan jaringan kelistrikan ikut dibantu oleh ratusan petugas yang berasal dari luar PLN Aceh.

    “Kami mohon doanya dan support agar proses ini bisa berjalan dengan mudah dan lancar,” katanya. 

    Sebelumnya, General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh, Eddi Saputra menegaskan bahwa percepatan pemulihan merupakan prioritas utama PLN. 

    “Siang ini, satu kloter material tower darurat telah mendarat dengan selamat di Aceh dan akan segera dibawa menuju titik kerusakan menggunakan helikopter untuk mempercepat proses pembangunan tower darurat,” ujar Eddi, Kamis (27/11/2025). 

    Eddi menjelaskan bahwa mobilisasi cepat dan akurat menjadi langkah krusial dalam upaya pemulihan kembali jaringan transmisi utama yang terdampak.

    “Awalnya kami mendata lima tower roboh, namun akibat cuaca ekstrem yang terus berlanjut, jumlahnya bertambah menjadi total dua belas tower yang mengalami kerusakan. Kondisi ini membuat kami harus meningkatkan volume material dan percepatan distribusi ke lokasi,” ujar Eddi, kemarin.

    PLN mengapresiasi dukungan dari TNI Angkatan Udara dan terus berkoordinasi untuk mengirim material pendukung yang dibutuhkan dengan lebih cepat.

    “Kolaborasi dengan TNI AU melalui pengiriman material menggunakan pesawat Hercules sangat membantu, terutama untuk menjangkau lokasi-lokasi yang tidak dapat ditembus lewat darat. Begitu material tiba, tim langsung bergerak mengirimkannya ke titik-titik prioritas untuk pembangunan tower darurat,” jelasnya.

    PLN juga menambah jumlah personel lapangan dari unit tersebar untuk memperkuat pengamanan jaringan, penanganan gangguan, serta percepatan pembangunan struktur sementara. Selain itu, koordinasi intensif dilakukan dengan pemerintah daerah, TNI–Polri, dan BPBD agar seluruh proses pemulihan berjalan aman dan terpadu.

    Prabowo Percepat Penanganan Banjir

    Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan untuk terus mempercepat penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, dengan pengiriman sejumlah bantuan logistik menggunakan pesawat TNI maupun pesawat sipil. 

    Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menekankan bahwa berbagai kebutuhan mendesak seperti tenda, perahu karet, genset, perangkat sinyal komunikasi, hingga makanan siap saji diprioritaskan untuk menjangkau korban di wilayah terdalam.

    Menurutnya, sejak hari pertama bencana pada 25 November, Presiden Ke-8 RI itu telah memerintahkan jajarannya untuk bergerak cepat. “Beberapa hari lalu sampai hari ini bantuan terus menuju ke sana,” kata Teddy.

    Teddy menjelaskan bahwa pengiriman bantuan besar-besaran pada Jumat (28/11) merupakan tindak lanjut dari arahan langsung Kepala negara. 

    Dia mengatakan empat pesawat telah diterbangkan sejak pukul 07.30 WIB.

    “Telah diberangkatkan empat pesawat atas instruksi langsung Bapak Presiden (Prabowo Subianto) tadi malam kepada seluruh jajaran. Tiga pesawat Hercules, kemudian satu pesawat A400 yang awal bulan ini tiba di tanah air untuk terbang ke tiga provinsi terdampak bencana,” ujar Teddy.

    Keempat pesawat tersebut dijadwalkan mendarat di tiga titik: Padang di Sumatera Barat, Bandara Silangit di Tapanuli, Sumatera Utara, serta Banda Aceh dan Lhokseumawe di Aceh Utara. Logistik seperti 150 unit tenda, 64 perahu karet, genset listrik, dan 100 perangkat komunikasi dikirimkan guna mempercepat pemulihan akses di wilayah-wilayah terdampak.

    “Agar komunikasi bisa dimulai kembali,” tambahnya.

    Sementara itu, dukungan kesehatan juga menjadi fokus. Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan TNI mengirimkan dokter, perawat, dan obat-obatan sebagai bagian dari tim medis yang dikerahkan ke lapangan.

    “Yang penting semua bantuan segera terbang ke lokasi, sampai daerah terdalam,” kata Teddy.

    Di sisi lain, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menyoroti pentingnya peralatan untuk membuka akses di area yang terisolasi.

    Pratikno menyebut alat komunikasi, perahu karet, dan genset sebagai unsur vital dalam tanggap darurat.

    “Itu hal-hal yang sangat diperlukan supaya pekerjaan-pekerjaan tanggap darurat ini semakin efisien,” ujar Pratikno di Lanud Halim Perdanakusuma.

    Pratikno juga menambahkan bahwa tim Kementerian Pekerjaan Umum telah dikerahkan untuk mengatasi akses yang terputus akibat longsor. “Jadi, kami fokus pada tanggap darurat,” katanya.