kab/kota: Karawang

  • 28 Agustus, Puluhan Ribu Buruh Geruduk DPR dan Istana Tuntut Kenaikan Upah 10,5 Persen

    28 Agustus, Puluhan Ribu Buruh Geruduk DPR dan Istana Tuntut Kenaikan Upah 10,5 Persen

    JAKARTA – Puluhan ribu buruh dari berbagai wilayah di Indonesia akan menggelar aksi nasional serentak pada Kamis, 28 Agustus 2025. Mereka menuntut kenaikan upah, penghapusan outsourcing, serta menyuarakan isu gaji DPR yang mencolok.

    Presiden KSPI yang juga Presiden Partai Buruh, Said Iqbal mengatakan, aksi ini akan berlangsung di depan Gedung DPR RI dan Istana Kepresidenan Jakarta.

    “Tidak kurang dari 10.000 buruh dari Karawang, Bekasi, Bogor, Depok, Tangerang, dan DKI Jakarta akan bergerak menuju pusat ibu kota,” katanya secara daring, Rabu, 20 Agustus.

    Selain Jakarta, aksi serupa juga akan berlangsung serentak di kota-kota industri besar seperti Serang, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Banda Aceh, Batam, Bandar Lampung, Banjarmasin, Pontianak, Samarinda, Makassar, Gorontalo, dan berbagai daerah lainnya.

    Dalam aksinya, buruh membawa sejumlah tuntutan utama. Pertama, menolak upah murah dengan menuntut kenaikan upah minimum nasional sebesar 8,5–10,5 persen pada 2026. Perhitungan tersebut mengacu pada putusan Mahkamah Konstitusi No. 168 yang menggunakan formula inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan indeks tertentu.

    “Inflasi dari Oktober 2024 hingga September 2025 diproyeksikan 3,26 persen, sementara pertumbuhan ekonomi 5,1–5,2 persen. Dengan demikian, kenaikan yang layak berada pada angka 8,5–10,5 persen,” jelas Said Iqbal.

    Kedua, lanjut Said Iqbal, menghapus praktik outsourcing yang dinilai semakin merugikan buruh. Putusan MK menegaskan outsourcing hanya boleh dilakukan pada jenis pekerjaan tertentu. Namun di lapangan, praktik ini masih meluas, termasuk di BUMN.

    “Pekerjaan inti tidak boleh di-outsourcing. Outsourcing hanya untuk pekerjaan penunjang, misalnya keamanan. Karena itu, buruh menuntut agar pemerintah mencabut PP No. 35 Tahun 2021 yang melegalkan outsourcing secara luas,” tegasnya.

    DPR Hidup Mewah, Buruh Upahnya Murah

    Selain dua tuntutan utama, buruh juga menyoroti kesenjangan penghasilan antara anggota DPR dengan rakyat kecil. Said Iqbal mengungkapkan, gaji anggota DPR beserta tunjangan rumah mencapai Rp 154 juta per bulan atau lebih dari Rp 3 juta per hari.

    “Bandingkan dengan buruh kontrak di Jakarta yang hanya menerima Rp 5 juta per bulan atau Rp 150.000 per hari. Bahkan, pekerja informal seperti ojol rata-rata hanya Rp 600.000 per bulan, artinya Rp 20.000 per hari. Jauh dari cukup untuk hidup layak,” ungkapnya.

    Menurut Iqbal, kondisi ini mencederai rasa keadilan rakyat. “DPR kerja lima tahun dapat pensiun seumur hidup. Sementara buruh mudah di-PHK tanpa jaminan sosial, dan hidup dengan upah murah. Ketidakadilan ini melukai hati rakyat,” ucapnya.

  • Update Gempa Bekasi, Ini Data Kerusakan Bangunan di Karawang

    Update Gempa Bekasi, Ini Data Kerusakan Bangunan di Karawang

    Liputan6.com, Jakarta Gempa magnitudo 4,9 yang mengguncang Kabupaten Bekasi, menyebabkan sejumlah bangunan baik hunian masyarakat maupun fasilitas umum di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, rusak.

    Hasil laporan kaji cepat sementara yang dilakukan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, didapati bangunan rumah warga di Kampung Jungkur, Kecamatan Tegalwaru dan Kampung Kutamaneuh, Kecamatan Tegalwaru, mengalami kerusakan di bagian dinding rumah.

    “Berikutnya untuk kerusakan fasilitas umum yang terdata sementara meliputi Sekolah Dasar Negeri Kutamaneuh 2, Kecamatan Tegalwaru dan gedung aula serbaguna Kecamatan Pangkalan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari kepada wartawan, Kamis (21/8).

    Berdasarkan laporan visual hasil kaji cepat menunjukkan, langit-langit atau plafon jebol mengenai beberapa meja di salah satu ruang kelas SDN Kutamaneuh 2.

    Di samping itu, kerusakan juga terlihat di bagian dinding cungkup atap ruang kelas. Serpihan puing dinding itu jatuh dan berserakan ke tanah.

    Hal serupa juga terlihat di aula serbaguna kantor Kecamatan Pangkalan. Plafon langit-langit roboh menimpa sarana umum.

    “Beruntung saat terjadi gempa bumi, baik sekolah maupun aula kecamatan tidak ada aktivitas manusia di sana sehingga tidak menimbulkan korban jiwa,” terangnya.

    Jika dirinci berdasarkan kaji cepat sementara, wilayah yang terdampak gempa bumi juga meliputi Desa Wanakerta, Desa Mulyajaya dan Desa Parungsari di Kecamatan Telukjambe Barat serta Desa Kutamaneuh di Kecamatan Tegalwaru di Kabupaten Karawang.

    Sebanyak 8 rumah dilaporkan mengalami kerusakan dan jumlah warga yang terdampak ada 20 jiwa dari 8 KK.

    “Tim reaksi cepat masih terus melakukan kaji cepat dan monitoring di lapangan. Perkembangan data lebih detail terkait jumlah kerusakan bangunan maupun potensi korban jiwa masih dalam proses tim di lapangan dan informasi tersebut akan disampaikan secara berkala dalam beberapa waktu ke depan,” pungkasnya.

    Antisipasi Gempa Bumi

    Dilansir Liputan6, Jika Anda berada dalam situasi guncangan akibat gempa, berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi:

    Sebelum Terjadi Gempa:

    – Untuk memastikan keamanan tempat tinggal Anda, pastikan bahwa struktur dan letak rumah dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Lakukan evaluasi dan renovasi ulang terhadap struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

    – Penting untuk mengenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

    – Mempelajari manfaat P3K dan alat pemadam kebakaran.

    – Pastikan selalu menyiapkan nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur perabotan di rumah Anda agar menempel kuat pada dinding. Hal itu disarankan agar benda tersebut tak mudah jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa terjadi

    – Untuk barang yang mudah terbakar, sebaiknya disimpan pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

    – Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

    – Pastikan Anda selalu siap dengan alat-alat penting seperti Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

    Saat Terjadi Gempa:

    – Ketika Anda merasakan gempa dan sedang berada dalam bangunan, lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan. Jika memungkinkan, lari ke luar gedung untuk mencari tempat berlindung yang lebih aman.

    – Jika berada di luar bangunan atau area terbuka, hindari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, dan pohon. Perhatikan juga tempat Anda berdiri, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

    – Jika gempa terjadi ketika Anda sedang mengendarai mobil, segera keluar, turun dan menjauh dari mobil. Hindari juga kendaraan Anda jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

    – Jika gempa terjadi ketika Anda berada di area pantai, jauhi pantai dan cari medan yang tinggi untuk menghindari bahaya tsunami.

    – Jika Anda tinggal di daerah pegunungan, apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

    Setelah Terjadi Gempa:

    – Jika gempa terjadi ketika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Tidak disarankan untuk keluar melalui tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau orang disekitar Anda.

    – Setelah terjadi gempa, segera periksa lingkungan sekitar Anda. Pastikan tidak terjadi kebakaran. Selain itu, disarankan juga untuk memeriksa aliran dan pipa air, untuk menghindari hal-hal yang membahayakan.

    – Hindari bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

    – Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, guna menghindari bahaya susulan.

    – Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio untuk mencari informasi apabila terjadi gempa susulan. Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak diketahui jelas sumbernya.

    – Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

    – Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

  • BNPB Tegaskan Puskesmas Purwasari Porak-Poranda Bukan karena Gempa Bekasi – Page 3

    BNPB Tegaskan Puskesmas Purwasari Porak-Poranda Bukan karena Gempa Bekasi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Puksemas Purwasari di Kabupaten Karawang porak-poranda pada Rabu (20/8/2025). Narasi yang tersebar di sosial media, kerusakan itu diakibatkan oleh gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,9 yang mengguncang Bekasi.

    Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menepis kabar tersebut. Dia menjelaskan, faktanya bangunan rusak akibat diterpa angin kencang sebelum gempa terjadi di wilayah tersebut.

    “Tersebar video Puskesmas Purwasari di Kabupaten Karawang yang rusak. Sebelumnya, kerusakan dilaporkan akibat gempa M4,9. Namun setelah dikonfirmasi, kerusakan tersebut disebabkan oleh angin kencang yang terjadi tepat sebelum gempa mengguncang wilayah tersebut,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya kepada wartawan.

    Terpisah, Staf Pusdalops BPBD Kabupaten Karawang, Irawan menambahkan, penyebab kerusakan bangunan Pukesmas Purwasari akibat hujan deras di sertai angin kencang.

    “Untuk Purwasari, laporan tadi magrib akibat hujan deras disertai angin kencang dan juga itu gak kuat nahan beban. Bukan karena gempa,” singkat dia.

    Antisipasi Gempa Bumi

    Dilansir Liputan6, Jika Anda berada dalam situasi guncangan akibat gempa, berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi:

    Sebelum Terjadi Gempa:

    – Untuk memastikan keamanan tempat tinggal Anda, pastikan bahwa struktur dan letak rumah dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Lakukan evaluasi dan renovasi ulang terhadap struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

    – Penting untuk mengenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

    – Mempelajari manfaat P3K dan alat pemadam kebakaran.

    – Pastikan selalu menyiapkan nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur perabotan di rumah Anda agar menempel kuat pada dinding. Hal itu disarankan agar benda tersebut tak mudah jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa terjadi

    – Untuk barang yang mudah terbakar, sebaiknya disimpan pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

    – Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

    – Pastikan Anda selalu siap dengan alat-alat penting seperti Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

    Saat Terjadi Gempa:

    – Ketika Anda merasakan gempa dan sedang berada dalam bangunan, lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan. Jika memungkinkan, lari ke luar gedung untuk mencari tempat berlindung yang lebih aman.

    – Jika berada di luar bangunan atau area terbuka, hindari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, dan pohon. Perhatikan juga tempat Anda berdiri, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

    – Jika gempa terjadi ketika Anda sedang mengendarai mobil, segera keluar, turun dan menjauh dari mobil. Hindari juga kendaraan Anda jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

    – Jika gempa terjadi ketika Anda berada di area pantai, jauhi pantai dan cari medan yang tinggi untuk menghindari bahaya tsunami.

    – Jika Anda tinggal di daerah pegunungan, apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

    Setelah Terjadi Gempa:

    – Jika gempa terjadi ketika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Tidak disarankan untuk keluar melalui tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau orang disekitar Anda.

    – Setelah terjadi gempa, segera periksa lingkungan sekitar Anda. Pastikan tidak terjadi kebakaran. Selain itu, disarankan juga untuk memeriksa aliran dan pipa air, untuk menghindari hal-hal yang membahayakan.

    – Hindari bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

    – Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, guna menghindari bahaya susulan.

    – Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio untuk mencari informasi apabila terjadi gempa susulan. Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak diketahui jelas sumbernya.

    – Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

    – Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

  • Daftar Tuntutan Buruh yang Mau Gelar Aksi Gede-gedean 28 Agustus

    Daftar Tuntutan Buruh yang Mau Gelar Aksi Gede-gedean 28 Agustus

    Jakarta

    Aksi serempak di pusat kota Jakarta bakal dilakukan puluhan ribu buruh pekan depan. Buruh menuntut beberapa hal kepada pemerintah, salah satunya adalah menaikkan upah minimum hingga 10%.

    Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyatakan aksi akan dipusatkan di depan DPR RI atau Istana Kepresidenan Jakarta, pada 28 Agustus 2025 mendatang. Tidak kurang dari 10 ribu buruh dari Karawang, Bekasi, Bogor, Depok, Tangerang, dan DKI Jakarta akan bergerak menuju pusat ibu kota.

    Sementara itu, aksi serupa juga akan digelar secara serentak di berbagai provinsi dan kota industri besar, antara lain, Serang, Bandung, Semarang, Surabaya, Bandar Lampung, Banda Aceh, Batam, Banjarmasin, Pontianak, Samarinda, Gorontalo, dan lain-lain. Gerakan ini diberi nama HOSTUM yang merupakan kepanjangan ‘Hapus Outsourcing, Tolak Upah Murah.’

    “Aksi ini adalah momentum untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutan agar pemerintah berpihak pada kepentingan pekerja,” ujar Said Iqbal dalam keterangannya, Rabu (20/8/2025).

    Tuntutan paling besar yang akan disuarakan adalah menolak upah murah. Kaum buruh menuntut kenaikan upah minimum nasional sebesar 8,5-10,5% pada tahun 2026. Perhitungan ini berdasarkan formula resmi yang ditetapkan dalam putusan Mahkamah Konstitusi No. 168, yakni inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan indeks tertentu.

    Data menunjukkan, inflasi dari Oktober 2024 hingga September 2025 diproyeksikan mencapai 3,26%, sementara pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 5,1-5,2%. Dengan demikian, kenaikan upah minimum yang layak berada pada angka 8,5-10,5%.

    “Selain itu, pemerintah sendiri mengklaim angka pengangguran menurun dan tingkat kemiskinan berkurang. Jika demikian, seharusnya ada keberanian untuk menaikkan upah agar daya beli buruh dan masyarakat meningkat, sehingga turut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” tegas Said Iqbal.

    Tuntutan kedua adalah menghapus pola kerja outsourcing. Putusan Mahkamah Konstitusi telah menegaskan bahwa praktik outsourcing dalam UU Cipta Kerja harus dibatasi hanya pada jenis pekerjaan tertentu. Namun kenyataannya, praktik outsourcing masih meluas, termasuk di BUMN.

    “Pekerjaan inti tidak boleh di-outsourcing. Outsourcing hanya untuk pekerjaan penunjang, misalnya keamanan. Karena itu, buruh menuntut agar pemerintah mencabut PP No. 35 Tahun 2021 yang melegalkan outsourcing secara luas,” tegas Said Iqbal.

    Isu Lain yang Akan Disuarakan:

    1. Bentuk Satgas PHK
    2. Naikkan PTKP Buruh Rp 7,5 juta/bulan
    3. Hapus pajak pesangon
    4. Hapus pajak THR
    5. Hapus pajak JHT6. Hapus diskriminasi pajak perempuan menikah
    7. Sahkan Rancangan Undang-undang (RUU) Ketenagakerjaan tanpa Omnibus Law
    8. Sahkan RUU Perampasan Aset: Berantas Korupsi
    9. Revisi RUU Pemilu: Redesign Sistem Pemilu 2029

    (hal/ara)

  • Dampak Gempa Bekasi di Karawang Selatan: Rumah dan Gedung Rusak

    Dampak Gempa Bekasi di Karawang Selatan: Rumah dan Gedung Rusak

    Liputan6.com, Jakarta Gempa magnitudi 4,9 mengguncang Bekasi menyebabkan sejumlah rumah dan gedung pemerintahan di wilayah selatan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, rusak.

    Sesuai dengan informasi dari BMKG, gempa terjadi di titik lokasi: 6.48 LS, 107.24 BT (14 kilometer Tenggara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat), di kedalaman 10 kilometer dengan Magnitudo: 4.9,, pada Rabu malam pukul 19.54.55 WIB.

    Camat Pangkalan, Bunawan mengatakan, untuk sementara ini dilaporkan bahwa daerahnya mengalami dampak gempa paling parah dibandingkan dengan daerah lain di wilayah Karawang.

    “Selain membuat panik warga, getaran gempa juga mengakibatkan sejumlah rumah warga, gedung perkantoran dan gedung sekolah mengalami kerusakan yang cukup parah,” kata Bunawan. Dikutip dari Antara.

    Dia menyampaikan, sesuai dengan pendataan sementara sejumlah rumah di wilayah Kecamatan Pangkalan dilaporkan mengalami kerusakan.

    Kemudian gedung kantor kecamatan dan satu unit gedung sekolah juga dilaporkan mengalami kerusakan.

    Sebagian besar kerusakan akibat gempa tersebut ialah di bagian atap dan dinding yang mengalami retak. Selain itu, aula kantor Kecamatan Pangkalan juga dilaporkan ambruk.

    “Untuk sementara seperti itu. Kami masih melakukan pendataan lebih lanjut,” katanya.

    Sementara itu, getaran gempa yang terjadi cukup terasa di wilayah Karawang. Termasuk di wilayah perkotaan. Bahkan beberapa kali terjadi getaran.

    Sejumlah warga berhamburan ke luar rumah saat gempa. Termasuk di sejumlah pusat perbelanjaan, sejumlah warga panik dan berhamburan ke luar pertokoan.

    “Sangat terasa getaran gempanya, ada sekitar 4-5 detik,” kata Nana, salah seorang warga Kecamatan Karawang Timur, Karawang.

    Antisipasi Gempa Bumi

    Dilansir Liputan6, Jika Anda berada dalam situasi guncangan akibat gempa, berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi:

    Sebelum Terjadi Gempa:

    – Untuk memastikan keamanan tempat tinggal Anda, pastikan bahwa struktur dan letak rumah dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Lakukan evaluasi dan renovasi ulang terhadap struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

    – Penting untuk mengenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

    – Mempelajari manfaat P3K dan alat pemadam kebakaran.

    – Pastikan selalu menyiapkan nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur perabotan di rumah Anda agar menempel kuat pada dinding. Hal itu disarankan agar benda tersebut tak mudah jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa terjadi

    – Untuk barang yang mudah terbakar, sebaiknya disimpan pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

    – Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

    – Pastikan Anda selalu siap dengan alat-alat penting seperti Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

    Saat Terjadi Gempa:

    – Ketika Anda merasakan gempa dan sedang berada dalam bangunan, lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan. Jika memungkinkan, lari ke luar gedung untuk mencari tempat berlindung yang lebih aman.

    – Jika berada di luar bangunan atau area terbuka, hindari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, dan pohon. Perhatikan juga tempat Anda berdiri, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

    – Jika gempa terjadi ketika Anda sedang mengendarai mobil, segera keluar, turun dan menjauh dari mobil. Hindari juga kendaraan Anda jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

    – Jika gempa terjadi ketika Anda berada di area pantai, jauhi pantai dan cari medan yang tinggi untuk menghindari bahaya tsunami.

    – Jika Anda tinggal di daerah pegunungan, apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

    Setelah Terjadi Gempa:

    – Jika gempa terjadi ketika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Tidak disarankan untuk keluar melalui tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau orang disekitar Anda.

    – Setelah terjadi gempa, segera periksa lingkungan sekitar Anda. Pastikan tidak terjadi kebakaran. Selain itu, disarankan juga untuk memeriksa aliran dan pipa air, untuk menghindari hal-hal yang membahayakan.

    – Hindari bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

    – Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, guna menghindari bahaya susulan.

    – Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio untuk mencari informasi apabila terjadi gempa susulan. Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak diketahui jelas sumbernya.

    – Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

    – Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

  • OMC Pemprov Jakarta, mitigasi dampak hujan dan banjir rob

    OMC Pemprov Jakarta, mitigasi dampak hujan dan banjir rob

    Pusat OMC di Posko Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur.. Foto: BPBD DKi Jakarta

    OMC Pemprov Jakarta, mitigasi dampak hujan dan banjir rob
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Rabu, 20 Agustus 2025 – 23:09 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta kembali melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) tahap keempat tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung selama lima hari, mulai 17–21 Agustus 2025, dengan pusat operasi di Posko Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur.

    Operasi ini merupakan hasil kolaborasi antara BPBD Provinsi DKI Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta TNI Angkatan Udara. Langkah ini ditempuh sebagai bentuk mitigasi terhadap potensi peningkatan curah hujan di wilayah Jakarta dan sekitarnya pada periode 18–21 Agustus 2025, sekaligus merespons peringatan dini banjir rob di pesisir utara Jakarta dan Kepulauan Seribu pada 17–22 Agustus 2025, demikian keterangan tertulis diterima Elshinta, Rabu (20/8/2025).

    Hingga 19 Agustus 2025, telah dilaksanakan 9 sorti penerbangan dengan menaburkan sebanyak 7,2 ton bahan semai berupa NaCl dan CaO dengan total durasi terbang 12 jam 52 menit. Penyemaian dilakukan di area sekitar Perairan Utara DKI Jakarta, Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Subang. Dalam sehari, disiapkan tiga sorti penerbangan dengan rata-rata penggunaan bahan semai 800 kg per sorti.

    Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Adji, menyampaikan bahwa pelaksanaan OMC merupakan langkah preventif untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan warga ibu kota.

    “Melalui upaya ini, Pemprov DKI Jakarta terus berkomitmen untuk mengurangi risiko terjadinya genangan dan dampak lain akibat cuaca ekstrem. Partisipasi masyarakat dengan selalu memperbarui informasi resmi dan menjaga kebersihan lingkungan juga sangat penting dalam mendukung mitigasi bersama,” ujarnya.

    Direktur Operasional Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo, menegaskan bahwa OMC dilakukan dengan perhitungan ilmiah yang cermat. “Operasi ini dilaksanakan untuk mengatur distribusi hujan agar tidak terkonsentrasi di wilayah rawan genangan dan banjir. Dengan kolaborasi lintas lembaga, kita berupaya menjaga agar aktivitas masyarakat dapat tetap berjalan normal,” jelasnya. 

    Selain melalui Operasi Modifikasi Cuaca (OMC), Pemprov DKI Jakarta bersama BPBD Provinsi DKI Jakarta dan lintas sektor terus melakukan berbagai langkah mitigasi untuk menghadapi potensi curah hujan tinggi pada musim penghujan. Upaya mitigasi tidak hanya bertumpu pada teknologi modifikasi cuaca, tetapi juga dilakukan melalui peningkatan kapasitas masyarakat, optimalisasi infrastruktur, serta penguatan sistem peringatan dini.

    Sejumlah langkah yang dilakukan antara lain:

    Pembersihan dan Normalisasi Saluran Air

    Bekerja sama dengan Dinas Sumber Daya Air, Dinas Lingkungan Hidup, dan pihak terkait, Pemprov DKI Jakarta rutin melakukan pembersihan saluran, waduk, dan memastikan pompa air berfungsi optimal.

    Penguatan Sistem Peringatan Dini

    BPBD DKI Jakarta mengembangkan sistem informasi peringatan dini berbasis data cuaca, tinggi muka air, dan potensi genangan, yang disebarluaskan secara real-time kepada masyarakat melalui berbagai kanal komunikasi.

    Simulasi dan Pelatihan Kesiapsiagaan

    Melalui kegiatan simulasi kebencanaan dan pelatihan kesiapsiagaan di tingkat RW dan kelurahan, masyarakat dibekali pengetahuan untuk melakukan langkah penyelamatan diri dan evakuasi bila diperlukan.

    Pemetaan Wilayah Rawan Genangan dan Penyusunan Rencana Kontinjensi

    BPBD bersama lintas sektor melakukan pemetaan titik rawan banjir serta menyiapkan rencana kontinjensi agar penanganan darurat dapat dilakukan secara cepat, tepat, dan terkoordinasi.

    Edukasi dan Sosialisasi Publik

    Pemprov DKI Jakarta terus melakukan edukasi publik dan kampanye kesadaran melalui berbagai kanal, termasuk media sosial, untuk mengajak masyarakat menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana.

    Dengan berbagai langkah mitigasi ini, Pemprov DKI Jakarta berharap seluruh pihak dapat berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan meminimalisir dampak bencana hidrometeorologi. Sinergi antara pemerintah, lembaga teknis, dan masyarakat menjadi kunci utama untuk mewujudkan Jakarta yang tangguh menghadapi bencana. (Vit/Ter)

    Sumber : Radio Elshinta

  • Data Sementara Gempa Bekasi: 19 Rumah di Karawang dan 1 Rumah Ibadah Dilaporkan Rusak – Page 3

    Data Sementara Gempa Bekasi: 19 Rumah di Karawang dan 1 Rumah Ibadah Dilaporkan Rusak – Page 3

    Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

    Sebelum Gempa:

    • Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.

    • Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

    • ⁠Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

    • ⁠Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

    • ⁠Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.

    • ⁠Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi

    • ⁠Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

    • ⁠Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

    • ⁠Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

     

    Saat Terjadi Gempa Bumi:

    • Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

    • ⁠Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

    • ⁠Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

    • ⁠Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

    • ⁠Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

  • Rentetan Gempa Bumi Terjadi Sehari dari Bandung Barat, Karawang, Bekasi, Hingga Purwakarta, Ada Apa?

    Rentetan Gempa Bumi Terjadi Sehari dari Bandung Barat, Karawang, Bekasi, Hingga Purwakarta, Ada Apa?

    GELORA.CO –  Rentetan gempa bumi terjadi dalam waktu sehari pada Rabu (20/8/2025). Dimulai dari Kabupaten Bandung Barat, kemudian ke wilayah Bekasi, Karawang hingga Purwakarta, Jawa Barat. Sebagian masyarakat merasakan guncangan gempa bumi dan khawatir serta bertanya-tanya apa yang terjadi.

    Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung melaporkan gempa bumi yang pertama terjadi di Kabupaten Bandung Barat sekitar pukul 12.28 WIB dengan magnitudo 1,7. Gempa bumi dangkal tersebut dipicu oleh aktivitas Sesar Lembang.

    Selanjutnya, gempa bumi berikutnya terjadi di Kabupaten Bekasi sekitar pukul 19.54 WIB dengan magnitudo 4,9. Termasuk gempa bumi terjadi di wilayah Kabupaten Karawang di jam yang sama.

    Gempa bumi terjadi akibat sumber gempa sesar naik busur belakang Jawa Barat. Berikutnya gempa susulan terjadi sekitar pukul 20.35 WIB dengan magnitudo 2,1.

    Sedangkan gempa bumi susulan magnitudo 1,8 terjadi di wilayah Kabupaten Purwakarta sekitar pukul 20.16 WIB. Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu meminta masyarakat tetap waspada dan tenang serta tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

    Ia melanjutkan khusus Sesar Lembang mengalami peningkatan aktivitas kegempaan. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat lebih waspada dan memperkuat mitigasi bencana.

    “Jadi masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaannya dan memperkuat mitigasi tentunya,” kata dia.

    Teguh Rahayu pun meminta media massa dan masyarakat untuk tidak menakut-nakuti masyarakat. Sebaliknya, tetap memberikan informasi untuk meningkatkan kewaspadaan.

  • Bukan karena Gempa Bekasi, Puskesmas Purwasari Karawang Ambruk akibat Angin Kencang
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        20 Agustus 2025

    Bukan karena Gempa Bekasi, Puskesmas Purwasari Karawang Ambruk akibat Angin Kencang Bandung 20 Agustus 2025

    Bukan karena Gempa Bekasi, Puskesmas Purwasari Karawang Ambruk akibat Angin Kencang
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com –
    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meluruskan informasi yang beredar terkait video bangunan Puskesmas Purwasari Karawang, Jawa Barat, ambruk yang dikaitkan dengan gempa bumi bermagnitudo (M) 4,7 yang berpusat di Kabupaten Bekasi pada Rabu (20/8/2025) malam.
    BNPB menegaskan, kerusakan tersebut bukan disebabkan oleh gempa, melainkan akibat hujan deras disertai angin kencang yang terjadi pada sore hari.
    “Namun faktanya, kerusakan bagian depan gedung dan teras puskesmas tersebut disebabkan oleh hujan disertai angin kencang yang terjadi pada Rabu sore menjelang petang,” jelas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari lewat keterangan tertulis, Rabu malam.
    Hal serupa disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Karawang Asep Aang Rahmatullah.
    Asep memastikan ambruknya atap depan Puskesmas Purwasari pada pukul 18.40 WIB bukan karena gempa, tapi akibat hujan disertai angin kencang.
    “Bukan. Itu kejadian sebelum gempa,” kata Asep saat dikonfirmasi via telepon.
    Tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini. Namun, satu pasien rawat inap dievakuasi ke fasilitas kesehatan lainnya.
    Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto langsung memerintahkan jajaran untuk melakukan koordinasi awal untuk monitoring lapangan dan kaji cepat dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik di Provinsi Jakarta, Kota/Kabupaten Bekasi, Tangerang dan sekitarnya.
    Sampai siaran pers ini diturunkan, belum ada laporan mengenai dampak kerusakan infrastruktur maupun korban jiwa.
    Perkembangan situasi dan kondisi di lapangan akan disampaikan dalam beberapa waktu ke depan secara berkala.
    Masyarakat diharapkan tidak panik namun tetap meningkatkan kewaspadaan untuk potensi gempa bumi susulan.
    Hingga pukul 20.35 WIB terjadi satu kali gempa susulan dengan magnitudo 2,1.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gempa Bekasi, KCIC Batalkan Perjalanan Whoosh, Pengembalian Tiket 100 Persen
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        20 Agustus 2025

    Gempa Bekasi, KCIC Batalkan Perjalanan Whoosh, Pengembalian Tiket 100 Persen Bandung 20 Agustus 2025

    Gempa Bekasi, KCIC Batalkan Perjalanan Whoosh, Pengembalian Tiket 100 Persen
    Tim Redaksi
    KARAWANG, KOMPAS.com
    – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memutuskan untuk membatalkan perjalanan Whoosh mulai pukul 20.00 hingga 21.25 WIB yang belum diberangkatkan pada hari ini akibat gempa bumi yang terjadi di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya.
    KCIC menegaskan bahwa keselamatan operasional Whoosh adalah hal yang paling utama pascagempa dengan magnitudo 4,9 yang terjadi pada Rabu, 20 Agustus 2025, pukul 19.55 WIB, yang berpusat 14 km tengara Kabupaten Bekasi.
    “Notifikasi gempa tersebut terdeteksi melalui sistem
    earthquake early warning system
    yang terpasang di sepanjang jalur Whoosh sehingga perjalanan dapat langsung diamankan,” kata General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Khairunisa, dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Rabu (20/8/2025) malam.
    Eva mengatakan, penumpang yang terdampak pembatalan akan mendapatkan fasilitas pengembalian bea tiket 100 persen.
    Proses pengembalian dapat dilakukan melalui loket stasiun hingga H+3 setelah jadwal keberangkatan.
    “Dana pengembalian akan ditransfer kembali kepada penumpang maksimal 15 hari kerja setelah proses pembatalan dilakukan,” kata Eva.
    Keputusan ini diambil sebagai langkah antisipasi demi keselamatan penumpang, yang senantiasa menjadi prioritas utama KCIC.
    1. Keberangkatan dari Stasiun Halim: G1057, G1059, G1061, dan G1063
    2. Kedatangan menuju Stasiun Halim: G1060, G1062, dan G1064
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.