kab/kota: Karawang

  • Daihatsu Bicara Peluang Rakit Rocky Hybrid di Indonesia

    Daihatsu Bicara Peluang Rakit Rocky Hybrid di Indonesia

    Jakarta

    PT Astra Daihatsu Motor (ADM) buka suara soal peluang merakit Daihatsu Rocky Hybrid di Indonesia. Kendaraan hibrida yang meluncur bulan lalu itu saat ini masih berstatus impor utuh atau completely built up (CBU) dari Jepang.

    Sri Agung Handayani selaku Direktur Pemasaran PT ADM mengatakan, pihaknya sedang melakukan studi mengenai kemungkinan merakit lokal Rocky Hybrid di Indonesia. Namun, dia belum bisa menyampaikan perkembangannya sudah sejauh mana.

    “Animo dari pabrik sangat baik, kita akan kenalkan di kota-kota di luar Jakarta setelah ini. Kita masih lihat, kita sedang melakukan studi dan cukup butuh waktu. Jadi, ditunggu saja. Apakah kita tetap CBU atau kita akan memproduksinya secara lokal,” ujar Sri Agung Handayani di Sunter, Jakarta Utara, Jumat (22/8) kemarin.

    Daihatsu Rocky Hybrid. Foto: Rifkianto Nugroho

    Seandainya kelak Daihatsu Rocky Hybrid benar dirakit lokal, maka pabrikan kemungkinan besar akan menggunakan Line Plant 2 di Karawang, Jawa Barat. Sebab, selain paling canggih, fasilitas itu disebut-sebut yang paling siap merakit mobil hybrid maupun listrik.

    Sayangnya, Agung tak mengungkap secara gamblang mengenai kandidat lokasi, termasuk kapan kemungkinan Rocky Hybrid benar-benar dirakit lokal. Sebab, sekali lagi, semuanya masih berada di tahap riset dan studi.

    Sebagai catatan, Daihatsu Rocky Hybrid meluncur di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2025. Kendaraan tersebut sempat dibanderol Rp 293 jutaan, sebelum akhirnya naik menjadi Rp 299 jutaan. Nominal itu berstatus on the road Jakarta.

    Rocky Hybrid dibekali mesin 1.2 liter yang dikawinkan transmisi khusus hybrid transaxle. Pembekalan tersebut membuat mobil mampu menghasilkan tenaga maksimum 106 PS dan torsi 170 Nm.

    Kendaraan hibrida itu mampu melaju dari 0-100 km/jam hanya dalam 10,36 detik. Efisiensi bahan bakarnya mencapai 28 km/l (WLTC) atau 34,8 km/l (JC08 Jepang), dengan emisi hanya 83 g CO₂/km. Sementara baterainya lithium-ion berkapasitas 0,74 kWh untuk menggerakkan motor listrik.

    (sfn/lth)

  • Polda Jabar Bongkar Jasa SEO Promosi Situs Judi Online

    Polda Jabar Bongkar Jasa SEO Promosi Situs Judi Online

    BANDUNG – Direktorat Reserse Siber (Ditresiber) Polda Jawa Barat mengungkap jasa jaringan layanan search engine optimization (SEO) yang digunakan untuk mengoptimalkan situs judi online. 

    Plt Kabid Humas Polda Jabar Kombes Irfan Nurmansyah mengatakan pihaknya berhasil meringkus enam orang tersangka yang ditangkap di sejumlah wilayah, termasuk di Kecamatan Teluk Jambe, Kabupaten Karawang.

    “Modus operandi mereka adalah menggunakan SEO untuk menaikkan peringkat situs judi online di mesin pencari sehingga muncul di halaman pertama pencarian,” kata Irfan dilansir ANTARA, Jumat, 22 Agustus.

    Irfan mengatakan sindikat tersebut beroperasi sejak 2023 hingga 2025 dengan modus menaikkan peringkat situs judi online di mesin pencari agar mudah ditemukan masyarakat.

    Ia mengungkapkan para tersangka mengelola situs bernama Garuda Website yang mengiklankan lima situs judi online. 

    “Setiap situs menghasilkan keuntungan Rp10 hingga 15 juta per bulan dengan total keuntungan mencapai sekitar Rp500 juta selama dua tahun,” kata dia.

    Sementara itu, Kasubdit 2 Ditresiber Polda Jabar AKBP Afrito Marbaro menegaskan pihaknya masih mengembangkan penyelidikan untuk menelusuri jaringan internasional, termasuk yang beroperasi di Kamboja dan Kanada.

    Arfito mengatakan penyidik juga mengamankan barang bukti seperti 11 unit laptop, delapan unit handphone, 59 kartu visa, satu rekening BCA, uang tunai senilai Rp7 juta, serta dua kendaraan roda empat. 

    “Beberapa rekening tampungan juga telah diajukan untuk diblokir. Polda Jabar berkomitmen untuk terus mengusut tuntas jaringan perjudian online ini demi melindungi masyarakat dari dampak negatifnya,” katanya.

     

  • Kronologi Kecelakaan Beruntun 4 Kendaraan di Pantura Brebes, Diawali Blongnya Rem Truk Tronton
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        22 Agustus 2025

    Kronologi Kecelakaan Beruntun 4 Kendaraan di Pantura Brebes, Diawali Blongnya Rem Truk Tronton Regional 22 Agustus 2025

    Kronologi Kecelakaan Beruntun 4 Kendaraan di Pantura Brebes, Diawali Blongnya Rem Truk Tronton
    Tim Redaksi
    BREBES, KOMPAS.com
    – Kecelakaan beruntun yang melibatkan empat kendaraan terjadi di jalur pantura Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, pada Jumat (22/8/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.
    Kecelakaan ini diduga disebabkan oleh rem blong pada truk tronton bernomor polisi B 9491 JEH.
    Akibat peristiwa ini, sopir truk bernama Gatot Sarkali (45) dilarikan ke rumah sakit setelah sempat tergencet di dalam kabin truk.
    Sementara itu, bagian depan dua kendaraan lainnya mengalami kerusakan parah meskipun sopirnya selamat.
    Kecelakaan terjadi tepatnya di pantura Desa Bangsri, Kecamatan Bulakamba, Brebes, yang berlokasi kurang lebih 100 meter dari titik rekayasa pengalihan arus lalu lintas akibat perbaikan jalur pantura.
    Peristiwa ini bermula dari kepadatan antrean kendaraan akibat perbaikan jalan.
    Truk tronton bernomor B 9491 JEH yang mengangkut kaca melaju pelan dari arah timur (Semarang) menuju Jakarta.
    Namun, karena rem blong, truk tersebut menabrak kendaraan di depannya, yaitu sebuah mobil pikap.
    Bagian depan mobil pikap ringsek akibat terdorong dan menabrak truk yang berada di depannya, yang mengangkut mesin dari Lumajang, Jawa Timur, menuju Karawang dan Bandung, Jawa Barat.

    Truk yang bernomor polisi N 8722 EM dan juga mengalami kerusakan parah.
    Sementara truk tronton yang berada di posisi paling depan, bernomor polisi G 8783 HA, mengangkut tiang besi dari Batang, Jawa Tengah, menuju Bogor, Jawa Barat. Truk tersebut rusak di bagian belakang. 
    Sopir truk bernomor N 8722 EM dilarikan ke RS Bhakti Asih untuk mendapatkan perawatan.
    Sopir truk tronton, Rizki Nur Faizi, mengungkapkan dilema yang dihadapinya saat berusaha menghindari kecelakaan.
    “Tadi mau buang ke kanan banyak sepeda motor, di sebelah kiri juga padat sepeda motor,” kata Rizki kepada wartawan di lokasi kejadian.
    Proses evakuasi sopir Gatot Sarkali berlangsung dramatis, dengan kaki korban tergencet di dalam kabin truk yang ringsek.
    Warga sekitar yang menyaksikan kecelakaan berusaha mengevakuasi korban, dan proses tersebut memakan waktu cukup lama.
    “Tadi evakuasi cukup lama, dibantu warga. Alhamdulillah saya selamat,” kata salah satu kernet, Resa Rosadi.
    Hingga sore hari, pihak kepolisian masih melakukan evakuasi bangkai kendaraan yang terlibat kecelakaan.
    Dua kendaraan yang ringsek dievakuasi menggunakan mobil derek, sementara para pengendara yang terlibat kecelakaan tersebut tengah dimintai keterangan oleh pihak Satlantas Polres Brebes.
    Belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian mengenai kejadian ini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Festival Kali Gabus meriahkan HUT ke-80 RI dan Hari Jadi Bekasi ke-75

    Festival Kali Gabus meriahkan HUT ke-80 RI dan Hari Jadi Bekasi ke-75

    Sumber foto: Hamzah Aryanto/elshinta.com.

    Festival Kali Gabus meriahkan HUT ke-80 RI dan Hari Jadi Bekasi ke-75
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 22 Agustus 2025 – 17:33 WIB

    Elshinta.com – Dalam rangka memperingati HUT ke-80 RI dan Hari Jadi Kabupaten Bekasi ke-75, tokoh masyarakat Gabus bersama Kecamatan Tambun Utara menggelar Festival Kali Gabus dengan berbagai rangkaian acara. 

    Salah satu kegiatan utama adalah mancing mania dengan menebar 2 ton ikan nila dan lele di Kali Gabus sepanjang 1,5 kilometer.

    Ribuan warga dari Jabodetabek memadati kawasan tersebut untuk mengikuti lomba mancing yang digelar selama dua hari, 22–23 Agustus 2025.

    Selain itu, pemerintah kecamatan juga melaksanakan penanaman pohon di sepanjang bantaran Kali Gabus, sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan.

    Tokoh masyarakat Gabus, Sarjan mengatakan tujuan utama digelar Festival Kali Gabus adalah untuk memperkenalkan ke masyarakat bahwa Kaligabus yang berawal kumuh dan dipenuhi bangunan liar, kini telah rapih dan bersih.

    “Masyarakat harus menjaga karena dengan rapi dan baik ini bukan proses yang sebentar harus penganggaran dan lain-lain makanya kita adakan festival kaligabus memperkenalkan ini kali yang tadi kumuh harus dijaga ditata dan dirawat,” kata Sarjan seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hamzah Aryanto, Jumat (22/8).

    Ia mengungkapkan, Festival ini menebar 2 ton ikan yang dapat dipancing secara gratis.

    “Alhamdulillah, Festival Kali Gabus berjalan baik, lancar, dan sukses. Kami menebar 2 ton ikan, mayoritas lele, sisanya nila. Tujuan kegiatan ini agar masyarakat tahu, kali yang dulunya kumuh kini sudah tertata rapi. Mari sama-sama dijaga dan dirawat,” ungkapnya.

    Sarjan juga mengungkapkan antusiasme luar biasa dari masyarakat untuk memeriahkan Festival Kali Gabus.

    “Ekspektasi kami ternyata terlampaui. Peserta tidak hanya dari Bekasi, tapi juga datang dari Karawang, Depok, hingga Bandung. Ribuan orang tumpah ruah di sepanjang Kali Gabus,” ujarnya.

    Sementara itu, Camat Tambun Utara Najmudin menegaskan Festival Kali Gabus menjadi momentum penting untuk merayakan kemerdekaan sekaligus ulang tahun Kabupaten Bekasi.

    “Festival ini digelar bertepatan dengan HUT RI ke-80, HUT Kabupaten Bekasi ke-75, serta HUT Jawa Barat ke-80. Kegiatannya beragam, mulai dari mancing mania, karnaval, hingga kesenian tradisional ujungan,” jelas Najmudin.

    Ia menambahkan, acara ini tidak hanya meriah, tetapi juga memiliki dampak positif bagi pembangunan kawasan utara Bekasi.

    “Mudah-mudahan ini bisa menjadi agenda tahunan. Kali Gabus yang dulunya penuh sampah kini sudah bersih dan bisa dimanfaatkan untuk kegiatan positif masyarakat,” pungkasnya.

    Festival Kali Gabus membuktikan bahwa kolaborasi masyarakat dan pemerintah mampu menghadirkan kegiatan yang tidak hanya meriah, tetapi juga berdampak pada pelestarian lingkungan dan penguatan budaya lokal. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Produksi Mobil Daihatsu di Indonesia: Tembus 9 Juta Unit!

    Produksi Mobil Daihatsu di Indonesia: Tembus 9 Juta Unit!

    Jakarta

    Daihatsu membuktikan diri sebagai salah satu raja produsen mobil di Indonesia. Karuan saja, sejak 1978 atau 46 tahun lalu, produksi kendaraan mereka tembus sembilan juta unit di Tanah Air!

    Daihatsu hanya membutuhkan waktu dua tahun untuk meningkatkan penjualan dari delapan juta ke sembilan juta unit di Indonesia. Pencapaian tersebut tentu patut mereka rayakan.

    “Kami menyambut akumulasi produksi ke 9 juta unit, kami mengucapkan terima kasih kepada pelanggan, supplier dan seluruh pihak terkait. Seremoni ini kami dedikasikan kepada mitra kami juga,” ujar Yasushi Kyoda selaku Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor (ADM) di Sunter, Jakarta Utara, Jumat (22/8).

    Kini, Daihatsu tumbuh sebagai salah satu produsen mobil terbesar di Indonesia. Mereka punya 10 ribu karyawan dengan kapasitas produksi hingga 530 ribu unit setahun. Sementara fasilitas produksi mereka tersebar di sejumlah kawasan, seperti Sunter, Cibitung dan Karawang.

    Pabrik mereka tak hanya melayani penjualan domestik, melainkan juga ekspor ke 60 negara di dunia. Fasilitas mereka juga melibatkan 1.700 pemasok dan 700 UKM lokal. Sementara tingkat kandungan lokalnya telah mencapai 80 persen.

    “Kami juga akan terus mendorong inovasi untuk menghadirkan kendaraan yang berkualitas tinggi, ramah lingkungan, terjangkau dan sesuai kebutuhan pelanggan kami. Mari kita melangkah bersama, sebagai satu tim menuju masa depan cerah,” ungkap Kyoda.

    Sementara Sri Agung Handayani selaku Direktur Pemasaran PT ADM menegaskan, ada sejumlah produk yang paling banyak diproduksi di pabrik Daihatsu Indonesia, misalnya seperti Toyota Avanza, Daihatsu Gran Max dan Toyota Rush.

    “Seluruhnya perpaduan dari domestik dan global,” kata Agung.

    (sfn/dry)

  • Wilayah RI Dihantam Gempa Bertubi-tubi, BMKG Ungkap Faktanya

    Wilayah RI Dihantam Gempa Bertubi-tubi, BMKG Ungkap Faktanya

     Dalam sepekan terakhir, tepatnya dalam periode 15-21 Agustus 2025, BMKG mencatat ada 47 kejadian gempa bumi di Indonesia. Sebanyak 2 gempa bumi dirasakan dampaknya oleh masyarakat.

    Di wilayah Karawang-Bekasi, gempa berkekuatan M4,7 pada Rabu (20/8) malam sempat membuat heboh. Bahkan, layanan transportasi umum dihentikan sementara untuk menjaga keamanan penumpang.

    Gempa tersebut lantas diikuti 15 gempa susulan yang tercatat BMKG hingga Kamis (21/8) pukul 20.00 WIB. BMKG mengatakan gempa susulan biasanya memang terjadi setelah gempa signifikan. Seiring berjalannya waktu, kekuatan dan frekuensi gempa susulan akan berkurang.

    Namun, BMKG juga memperingatkan potensi gempa besar jika dalam wilayah yang dihantam gempa masih memiliki patahan yang belum mengeluarkan energinya.

    Kembali ke fenomena gempa bertubi-tubi di wilayah Indonesia, BMKG mengatakan pada periode 15-21 Agustus 2025 didominasi oleh gempa berkekuatan kecil (M

    “Frekuensi kejadian gempa bumi harian paling tertinggi tanggal 16 Agustus 2025, yakni sebanyak 11 kejadian. Paling banyak terjadi di Pulau Timor dan sekitarnya,” tulis BMKG di unggahan akun Instagram resminya, dikutip Jumat (22/8/2025).

    BMKG memperingatkan agar masyarakat mencegah penyebaran hoax terkait kegempaan dan tsunami. Pantau terus informasi terkini dari BMKG, yang bisa turut diakses lewat kanal CNBC Indonesia!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • BMKG Warning Gempa Bekasi Susulan, Waspada Potensi Gempa Besar!

    BMKG Warning Gempa Bekasi Susulan, Waspada Potensi Gempa Besar!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gempa Karawang-Bekasi berkekuatan M4,7 yang terjadi pada Rabu (20/8) pekan ini berdampak luas hingga ke area Purwakarta, Cikarang, Depok, Bandung, Jakarta, Tangerang Selatan, Tangerang, Pandeglang, Cianjur, Pelabuhanratu, dan Lebak.

    Dalam unggahan di akun Instagram resminya, BMKG mengatakan terjadi kerusakan ringan hingga sedang pada beberapa rumah warga di Kab. Karawang dan Kab. Bekasi. Selain itu, beberapa fasilitas umum juga mengalami kerusakan.

    Selanjutnya, BMKG mencatat terjadi 15 kali gempa susulan terkait gempa Karawang-Bekasi, hingga Kamis (21/8) pukul 20.00 WIB. Gempa susulan memang lumrah terjadi dan selalu relatif lebih kecil kekuatannya ketimbang gempa utama, tetapi jumlahnya bisa banyak.

    Pasalnya, BMKG mengatakan setiap terjadi gempa signifikan, sesar atau patahan di kerak bumi yang bergeser belum langsung tenah. Ada penyesuaian di sekitar sumber gempa yang menyebabkan gempa susulan.

    Adapun gempa susulan paling banyak terjadi pada jam dan hari pertama pasca gempa utama. Seiring berjalannya waktu, jumlah dan kekuatan gempa susulan akan makin berkurang.

    Gempa susulan, menurut BMKG, bisa terjadi selama beberapa hari, minggu, bahkan berbulan-bulan. Hal ini ditentukan besarnya gempa utama dan kondisi geologi wilayah setempat.

    Potensi Gempa Besar

    Kendati demikian, BMKG memperingatkan jika ada patahan lain yang belum melepas energi di wilayah gempa, maka tak menutup kemungkinan akan terjadi gempa besar baru di area berbeda.

    “Jadi, gempa besar berikutnya bukan lagi bagian dari gempa susulan, tetapi diseut gempa baru pada segmen patahan lain,” tulis BMKG dalam unggahannya.

    Menanggapi potensi ini, BMKG mengingatkan masyarakat agar tetap tenang dan menghindari isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

    Selain itu, masyarakat diminta menjauhi bangunan yang retak atau rusak gara-gara gempa.

    “Pastikan rumah aman sebelum kembali masuk, periksa ketahanan terhadap gempa,” begitu rekomendasi BMKG.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 41 Rumah dan Sejumlah Fasilitas Umum Rusak

    41 Rumah dan Sejumlah Fasilitas Umum Rusak

    GELORA.CO – – Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 4,9, yang dimutakhirkan menjadi M4,7, di Kabupaten Bekasi pada Rabu (20/8/2025) berdampak hingga Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Hasil laporan kaji cepat yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang mencatat, sebanyak 41 rumah mengalami kerusakan dan 111 jiwa terdampak.

    “Dari rincian data lapangan, kerusakan materi terjadi di enam kecamatan, yakni Kecamatan Telukjambe Barat 6 rumah, Kecamatan Pangkalan 3 rumah, Kecamatan Tegalwaru 26 rumah, Kecamatan Klari 1 rumah, Kecamatan Ciampel 5 rumah,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Jumat (22/8/2025).

    Selain itu, sejumlah fasilitas umum turut terdampak, di antaranya 1 kantor kecamatan, 1 puskesmas, 2 musala dan 2 gedung sekolah dasar negeri.

    Salah satunya adalah SDN di Kecamatan Tegalwaru yang mengalami kerusakan di bagian atap dan dinding ruang kelas. Sementara itu, aula serbaguna di kantor Kecamatan Pangkalan juga mengalami kerusakan di bagian plafon.

    “Meski banyak bangunan terdampak, hingga laporan ini diterima tidak ada korban jiwa maupun warga yang mengungsi. Sebanyak 43 kepala keluarga atau 111 jiwa terdata terdampak, dengan kondisi sebagian besar masih bertahan di rumah masing-masing,” ujarnya.

    Satgas BPBD Kabupaten Karawang telah melakukan asesmen ke lokasi kejadian bersama aparat desa, Muspika, Kasie Trantib Kecamatan, Babinsa serta Bimaspolri. Kebutuhan mendesak saat ini berupa logistik permakanan dan kebutuhan dasar lainnya.

    Sesuai arahan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB Suharyanto, tim dari Kedeputian Penanganan Darurat segera berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk memastikan penanganan darurat dapat berjalan cepat, terkoordinasi dan tepat sasaran.

    “BNPB menegaskan bahwa keselamatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama. Pendataan detail kerusakan serta kebutuhan warga akan terus diperbarui seiring perkembangan situasi di lapangan,” katanya

  • Nasib 161.401 Penggilingan Padi di Ujung Tanduk, 1 Juta Pekerja Terancam

    Nasib 161.401 Penggilingan Padi di Ujung Tanduk, 1 Juta Pekerja Terancam

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) memperkirakan sebanyak satu juta pekerja di penggilingan padi berskala kecil berisiko kehilangan pekerjaan imbas tak mampu bersaing dengan penggilingan padi skala sedang dan besar.

    Merujuk data Kementan, terdapat 161.401 unit penggilingan padi berskala kecil dengan kapasitas mencapai 116,2 juta ton per tahun. Sementara itu, produksi padi Indonesia mencapai 65 juta ton gabah kering panen (GKP) setiap tahun.

    Kementan mencatat hingga saat ini terdapat 7.332 unit penggilingan padi berskala sedang dengan kapasitas 21,1 juta ton per tahun, serta 1.056 unit penggilingan padi besar dengan kapasitas 30,4 juta ton per tahun.

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan jika pemerintah tidak segera mengintervensi penggilingan besar, maka penggilingan kecil akan semakin terpuruk.

    “Penggilingan kecil menunggu waktu habis, dan pada saatnya nanti yang [penggilingan] besar ini memonopoli,” ujar Amran dalam Rapat Kerja dengan Menteri Pertanian, Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Dirut Bulog di Komisi IV, Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (21/8/2025).

    Amran memperkirakan, jika setiap penggilingan kecil mempekerjakan 10 orang, maka ada sekitar 1 juta orang yang akan kehilangan pekerjaan.

    “Dan pada saatnya nanti yang [penggilingan] besar ini memonopoli dan 161.000 [penggilingan kecil], katakanlah yang mempekerjakan 10 orang berarti 1 juta orang kehilangan pekerjaan [di penggilingan kecil],” ujarnya.

    Namun, Amran menyatakan bahwa fenomena tutupnya penggilingan padi berskala kecil sudah lama terjadi sejak 20 tahun silam.

    “Dan sekarang ada yang mem-framing bahwa banyak pabrik kecil tutup. Tutupnya bukan hari ini, itu sudah 15-20 tahun,” ujarnya.

    Anggota Ombudsman Yeka Hendra Fatika sebelumnya mengatakan sebanyak 10 dari 23 penggilingan padi kecil menutup usahanya imbas adanya kekhawatiran dalam menjalankan usaha perberasan di Indonesia. Hal ini menyusul adanya temuan beras yang tidak sesuai mutu dan dijual menjadi beras premium alias beras oplosan.

    Hasil temuan ini diperoleh saat Ombudsman melakukan uji petik di Kecamatan Tempuran, Karawang dan sekitarnya.

    “Ada 23 penggilingan padi di wilayah itu dan 10 [penggilingan padi] sudah tutup sekarang. Apa penyebab tutupnya? Selain persaingan juga karena kondisi yang sekarang terjadi, ada ketakutan,” kata Yeka dalam konferensi pers di Kantor Ombudsman, Jakarta, Jumat (8/8/2025).

    Ombudsman juga menemukan stok beras di penggilingan padi semakin menipis imbas kasus beras oplosan. Kini, stok beras di tingkat penggilingan padi hanya berkisar 5–10%. Padahal sebelumnya, Yeka menyebut rata-rata stok beras di penggilingan padi biasanya mencapai 100 ton.

    Dia mengungkap, stok beras yang semakin menipis di tingkat penggilingan padi lantaran mereka takut dalam menjalankan usaha perberasan. “Kami tanya mengapa seperti ini? Mereka [penggilingan padi] menjawab sama, takut,” tandasnya.

  • Gempa Magnitudo 3,1 Kembali Guncang Bekasi

    Gempa Magnitudo 3,1 Kembali Guncang Bekasi

    Bisnis.com, JAKARTA – Gempa magnitudo 3,1 kembali guncang Bekasi Jawa Barat malam ini, Kamis 21 Agustus 2025.

    Berdasarkan data BMKG pusat gempa berlokasi di 6.48LS, 107.23BT (14 km Tenggara KAB-BEKASI-JABAR). 

    Gempa terjadi pada pukul 18.27 WIB malam ini.

    Gempa tersebut termasuk gempa dangkal dengan kedalaman 10 kilometer.

    Sebelumnya, Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan kejadian gempa di Karawang-Bekasi yang mengguncang Jakarta terlihat sebaran segmen-segmen Sesar dari Sesar Naik Busur Belakang Jabar (West Java Back Arc Thrust).

    Menurut BMKG, tampak pembangkit gempa Magnitudo 4,7 semalam adalah Segmen Citatum.

    Dalam peta segmen ini juga ada Baribis tapi ada di timur, dekat Kuningan/Cirebon.

    “Epicenternya gempa Magnitudo 4,7 semalam ada di selatan segmen Citarum, karena West Java back-arc thrust itu dipping ke arah selatan, jadi epicenter berada di selatan sesar,” ujar Daryono.

    Diberitakan Bisnis sebelumnya, Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan 13 gempa susulan itu tercatat sejak Rabu malam (20/8/2025) hingga Kamis pagi (21/8/2025) pukul 07.46 WIB.