Melihat Sibuknya ‘Dapur Produksi’ Toyota di Karawang
kab/kota: Karawang
-

Investasi Rp 100 T, Serap 360.000 Pekerja
Jakarta –
Toyota bukan pemain baru di Indonesia. Produsen mobil asal Jepang itu sudah setengah abad lebih ‘bertarung’ di pasar otomotif nasional. Bukan sekadar menjual kendaraan, mereka juga memberikan kontribusi nyata untuk negara.
Di Indonesia, kontribusi Toyota Group terhadap perekonomian Indonesia diwujudkan melalui total investasi Rp 100 triliun. Mereka juga telah menyerap 360 ribuan tenaga kerja yang terlibat di berbagai sektor, mulai dari proses produksi, rantai pasok, distribusi, hingga layanan purna jual.
Kemitraan Toyota Indonesia dan pemasok lokal tak hanya menciptakan nilai tambah secara ekonomi, tetapi memberikan efek berantai dalam memperkuat fondasi industri nasional dan mendorong kesejahteraan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan.
Pabrik Toyota atau TMMIN di Karawang. Foto: Doc. TMMIN
Sejauh ini, Toyota Group telah menjalin kemitraan dengan 240 pemasok lokal tier 1, serta 520 pemasok tier 2 dan tier 3, termasuk Industri Kecil dan Menengah (IKM) di berbagai daerah. Pendekatan tersebut membuka peluang bagi pelaku usaha lokal untuk terlibat dalam ekosistem industri otomotif nasional.
Kolaborasi tersebut bertujuan untuk menekan ketergantungan terhadap komponen impor. Berkat sinergi tersebut, tingkat kandungan lokal mobil-mobil Toyota di Indonesia telah mencapai 80 persen lebih. Kenyataan itu membuktikan kemandirian industry untuk bersaing di pasar global.
Capaian Ekspor Toyota IndonesiaEkspor mobil Toyota. Foto: Doc. TMMIN
Toyota Indonesia menargetkan ekspor mobil buatannya tembus 3 juta unit tahun ini. Mereka hanya butuh beberapa ‘langkah’ lagi untuk mencapai target tersebut.
Ekspor mobil Toyota buatan Indonesia tembus 1 juta unit pertama pada 2018. Mereka kemudian menembus capaian 2 juta unit pada 2022 dengan mengandalkan sejumlah produk populer, seperti Fortuner, Rush, Avanza, Yaris, Sienta, dan Agya.
Setahun setelahnya, Toyota mulai fokus ke ekspor kendaraan ramah lingkungan. Mereka menjual Kijang Innova Zenix dan Yaris Cross ke lebih dari 80 negara. Pada tahun yang sama atau 2023, total ekspor kumulatif mereka tembus 2,5 juta unit kendaraan utuh!
Tahun ini, Toyota yakin bisa mencapai ekspor 3 juta unit kendaraan utuh dengan tujuan lebih dari 100 negara. Capaian tersebut menegaskan peran strategis Toyota dalam mendukung ekspor kendaraan nasional, sekaligus membuktikan kemampuan industri otomotif Indonesia menghasilkan produk berkualitas tinggi.
(sfn/dry)
-

Ekspor Mobil Toyota Ditargetkan Tembus 3 Juta Unit Tahun Ini
Jakarta –
Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menargetkan ekspor mobil buatannya tembus 3 juta unit tahun ini. Mereka hanya butuh beberapa ‘langkah’ lagi untuk mencapai target tersebut.
Perjalanan ekspor Toyota dimulai pada 1987 ketika Toyota Kijang generasi ketiga diekspor ke Brunei Darussalam dan negara-negara Asia Pasifik. Kemudian tahun 2004 menjadi tonggak penting untuk produsen asal Jepang saat Toyota Motor Corporation menetapkan Indonesia sebagai basis produksi global untuk proyek International Multi-Purpose Vehicle (IMV).
Sejak saat itu, Toyota Indonesia memproduksi berbagai model strategis seperti Kijang Innova dan Fortuner, yang menempatkan Indonesia dalam rantai pasok global industri otomotif. Posisi ini semakin menguat pada 2012 dengan beroperasinya pabrik Toyota di Karawang yang melayani pasar Asia, Timur Tengah, Afrika, hingga Amerika Latin.
Ekspor mobil Toyota atau TMMIN. Foto: Doc. TMMIN
Kinerja ekspor Toyota Indonesia terus mengalami pertumbuhan signifikan. Tahun 2017 mencatat rekor hampir 200 ribu unit kendaraan utuh, meningkat 19% dari tahun sebelumnya. Momentum pencapaian volume ekspor lebih dari 1 juta unit secara akumulatif diraih Toyota Indonesia pada 2018.
Ketika ekonomi global sedang terguncang pada 2019, ekspor mobil Toyota masih tetap tinggi. Bahkan, pertumbuhannya mencapai 210 ribu unit yang ditopang Fortuner, Rush, Avanza, Yaris, Sienta, dan Agya. Momentum berlanjut hingga 2022 ketika Toyota Indonesia dapat menembus pasar Australia melalui Fortuner dan mencatat total 2 juta unit ekspor kendaraan utuh.
TMMIN Menuju Ekspor 3 Juta Mobil
Setahun setelahnya, TMMIN mulai fokus ke ekspor kendaraan ramah lingkungan. Mereka menjual mobil hybrid Kijang Innova Zenix dan Yaris Cross ke lebih dari 80 negara. Pada tahun yang sama atau 2023, total ekspor kumulatif mereka tembus 2,5 juta unit kendaraan utuh!
Memasuki 2024, tren kendaraan elektrifikasi semakin menonjol. Ekspor mobil hybrid melonjak lebih dari 100% dengan total 18.553 unit dibandingkan dengan tahun 2023 yang hanya mencapai 8.792 unit, didominasi oleh Kijang Innova Zenix HEV dan Yaris Cross HEV.
Tahun ini, TMMIN yakin mampu mencapai ekspor 3 juta unit kendaraan utuh dengan tujuan lebih dari 100 negara. Capaian tersebut menegaskan peran strategis Toyota dalam mendukung ekspor kendaraan nasional, sekaligus membuktikan kemampuan industri otomotif Indonesia menghasilkan produk berteknologi tinggi dan ramah lingkungan.
(sfn/rgr)
-

BRI Insurance jajaki pengembangan asuransi pertanian
Kami percaya bahwa inovasi harus dimulai dari pemahaman di lapangan,
Jakarta (ANTARA) – PT BRI Asuransi Indonesia (BRINS) atau BRI Insurance menjajaki pengembangan asuransi pertanian untuk memberikan perlindungan kepada petani.
Pengembangan itu dimulai dengan meninjau langsung kawasan pertanian bersama para petani anggota Koperasi Bagja di Kecamatan Wetan, Karawang, Jawa Barat.
“Kami percaya bahwa inovasi harus dimulai dari pemahaman di lapangan,” kata Direktur Utama BRI Insurance (BRINS) Budi Legowo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Menurut Budi, survei lapangan ini merupakan langkah penting agar produk asuransi yang ditawarkan benar-benar dapat memberikan perlindungan kepada petani.
Langkah ini diyakini selaras dengan program pemerintah dalam upaya penguatan di sektor pangan.
Dengan turun langsung, kata Budi, BRINS ingin memastikan perlindungan untuk pertanian tidak hanya menjadi produk finansial tetapi juga solusi nyata yang mendukung keberlangsungan hidup petani.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa BRINS berkomitmen menjadikan petani sebagai mitra dalam perjalanan menuju pertanian yang lebih tangguh dan berkelanjutan.
“Petani adalah garda terdepan ketahanan pangan. BRINS hadir untuk mendampingi mereka menghadapi risiko pertanian, sehingga mereka dapat lebih fokus meningkatkan produktivitas tanpa khawatir kehilangan segalanya akibat gagal panen,” ujar Budi.
Sementara itu, Ketua Koperasi Bagja Tony menyampaikan kehadiran produk asuransi pertanian bisa memberikan perlindungan nyata bagi petani dari berbagai risiko gagal panen dalam upaya menjaga ketahanan pangan yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Dia berharap kehadiran produksi asuransi ini nantinya dapat berpihak kepada petani.
Sebagai bagian dari kegiatan ini, BRINS juga memberikan bantuan kepada para petani yang hadir berupa paket sembako dan asuransi kecelakaan diri Proteksiku sebagai bentuk kepedulian serta dukungan terhadap komunitas lokal.
Dengan berbagai upaya itu, perusahaan berharap produk asuransi pertanian yang dikembangkan dapat menjadi inovasi yang mampu memberikan perlindungan berkelanjutan sekaligus mendukung transformasi sektor pertanian Indonesia menuju ketahanan pangan nasional.
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

KKP jaring masukan masyarakat Karawang terdampak revitalisasi tambak
Untuk aktivis dari LSM yang diundang dalam konsultasi publik ini merupakan rekomendasi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karawang
Karawang (ANTARA) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjaring saran dan masukan masyarakat di sekitar pesisir utara Kabupaten Karawang, Jawa Barat (Jabar), dalam konsultasi publik terkait penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) revitalisasi tambak Pantura Jabar.
Direktur Ikan Air Laut KKP Ikhsan Kamil, di Karawang, Senin, menyampaikan konsultasi publik ini merupakan salah satu syarat penyusunan dokumen amdal yang tengah dirumuskan oleh tim konsultan KKP.
Melalui konsultasi publik, pihaknya menggali informasi mengenai saran dan masukan dari masyarakat yang terdampak proyek revitalisasi tambak Pantura Jabar. Proyek Strategis Nasional (PSN) revitalisasi tambak Pantura Jawa Barat meliputi wilayah Bekasi, Karawang, Subang, dan Indramayu.
Untuk tahap awal, kata dia, proyek ini akan dilaksanakan di wilayah pesisir utara Karawang, seluas sekitar 6.979,51 hektare yang berlokasi di Kecamatan Batujaya, Cibuaya, Cilamaya Wetan, Pakisjaya, dan Tirtajaya.
Proyek revitalisasi tambak itu meliputi pembangunan saluran intake, kolam budi daya, kolam nursery, instalasi pengolahan limbah, kawasan pengelola, infrastruktur kawasan serta rencana pengembangan.
Selain masyarakat umum, hadir dalam konsultasi publik antara lain para camat dan kepala desa yang daerahnya terdampak, pihak kepolisian dan TNI, serta kalangan aktivis.
“Untuk aktivis dari LSM yang diundang dalam konsultasi publik ini merupakan rekomendasi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karawang,” katanya.
Hadir pula perwakilan dari DLH dan Dinas Perikanan Karawang, DLH Jabar, serta Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
Pada dialog dalam konsultasi publik ini, sejumlah kepala desa dan para camat menekankan agar KKP memperhatikan tanaman mangrove, infrastruktur saluran air, dan keterlibatan tenaga kerja dari masyarakat lokal.
Selain itu masyarakat dan kalangan aktivis juga mengimbau agar KKP memperhatikan para pembudidaya ikan di tambak jika proyek revitalisasi itu sudah berjalan.
Hal lain yang disampaikan masyarakat dan kalangan aktivis ialah mengecek tanda batas lahan area revitalisasi tambak dengan tanah milik masyarakat. Sebab ada beberapa desa yang bahkan tidak mengetahui batas antara tanah negara dengan milik masyarakat.
Menurut Ikhsan Kamil, semua saran dan masukan masyarakat akan dimasukkan dalam penyusunan dokumen amdal revitalisasi tambak Pantura Jabar yang kini tengah dirumuskan tim konsultan KKP.
Ia menyebutkan revitalisasi tambak di wilayah Pantura Jabar bertujuan meningkatkan produktivitas lahan tambak tidak produktif menjadi area budi daya perikanan bernilai tinggi dan berkelanjutan, khususnya untuk komoditas ikan nila salin.
Selain itu mendukung kebijakan swasembada dan ketahanan pangan nasional, berkontribusi dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi, mendorong terciptanya industri hulu-hilir bagi produk berbasis ikan, serta akan menyerap tenaga kerja hingga mencapai sekitar 132 ribu orang.
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Macan Kumbang Punya Anak Macan Tutul di Karawang, Ini Penjelasan Ahli
Jakarta, CNBC Indonesia – Kamera jebak di Pegunungan Sanggabuana, Kabupaten Karawang, merekam momen langka. Seekor induk macan kumbang terlihat membawa dua anak dengan corak berbeda. Satu anak berwarna hitam pekat (melanistik), sementara yang lain bercorak khas macan tutul.
Rekaman ini menjadi perhatian peneliti dan pecinta satwa liar dari tim Sanggabuana Javan Leopard Survey (SJLS). Peneliti dari Sanggabuana Conservation Foundation (SCF), Bernard Triwinarta Wahyu Wiryanta, membenarkan bahwa temuan tersebut hasil ekspedisi lapangan.
“Iya untuk penampakan macan tutul dari Pegunungan Sanggabuana membawa satu ekor anak macan kumbang dan tutul itu memang benar hasil ekspedisi kami,” kata Bernard, dikutip dari Detikcom, Jumat (19/9/2025).
Menurut Bernard, fenomena tersebut sebenarnya wajar. Bernard menjelaskan, macan kumbang dan macan tutul bukan dua spesies berbeda, melainkan berasal dari jenis yang sama, yaitu Panthera pardus melas.
“Pertanyaannya apakah bisa macan kumbang melahirkan anak macan tutul? Apa mungkin macan kumbang kawin dengan macan tutul hingga anaknya kumbang dan tutul? Itu hal yang wajar terjadi, sebab macan tutul dan macan kumbang adalah spesies atau jenis yang sama, bukan 2 jenis yang berbeda sehingga keduanya kawin kemudian melahirkan 2 anak yang berbeda juga mungkin terjadi,” kata dia.
Ia menambahkan, macan kumbang disebut juga melanistik karena berwarna hitam akibat faktor pigmen. Sementara itu, macan tutul berwarna kuning dengan motif tutul.
“Di kawasan hutan liar seperti kawasan hutan Pegunungan Sanggabuana, umum terjadi perkawinan antara macan kumbang dan macan tutul,” ungkapnya.
Dalam kasus terbaru ini, induk macan kumbang yang melanistik kemungkinan besar kawin dengan pejantan macan tutul berwarna normal.
“Ini yang satu normal dan yang satu melanistik. Jadi bisa dipastikan kalau induk macan tutul melanistik atau kumbang tersebut kawin dengan pejantan macan tutul normal,” pungkasnya.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
-

Prabowo Dorong Hilirisasi Batu Bara Jadi Pengganti LPG, Ini Alasannya
Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan hilirisasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) akan diutamakan untuk bisa dieksekusi. Hal itu menjadi kelanjutan dari fase pra feasibility study (Pra-FS) ke Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ahmad Erani Yustika menyebutkan DME sendiri bisa mengurangi ketergantungan impor liquefied petroleum gas (LPG) dalam negeri.
“Karena kan ada kebutuhan bagi kita untuk bisa mengelola produksi gas ya untuk LPG itu. Dan kita ada peluang untuk mensubstitusi LPG itu dari DME. Kalau itu bisa dilakukan kan bisa mengurangi impor gas tadi, LPG tadi,” ujar Erani saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/9/2025).
Erani yang juga merangkap sebagai Sekretaris Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional menyebutkan proyek DME itu sendiri sudah diajukan ke Danantara pada Juli 2025 lalu, termasuk dalam 18 proyek hilirisasi yang sudah dilakukan fase pra-Feasibility Study (Pra-FS).
Fase FS yang dilakukan oleh Danantara ditargetkan selesai setidaknya hingga akhir tahun ini. Meskipun, penyelesaiannya diperkirakan dilakukan secara bertahap.
“Ya saya kira pasti ini ya, pasti akan ada bertahap pasti ya. Tapi semuanya pasti akan selesai akhir tahun ini lah. Karena harus segera dieksekusi proyeknya,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, Pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto memiliki 18 proyek hilirisasi dengan nilai investasi US$ 38,63 miliar atau setara dengan Rp 618,13 triliun.
Berikut detail 18 proyek hilirisasi yang direncanakan untuk dibangun:
1. Industri Smelter Aluminium (Bauksit) Mempawah, Kalimantan Barat dengan nilai investasi Rp60 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 14.700 orang.
2. Industri DME (batu bara) di Bulungan, Kutai Timur, Kota Baru, Muara Enim, Pali, Banyuasin dengan nilai investasi Rp164 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 34.800 orang.
3. Industri aspal di Buton, Sulawesi Tenggara dengan nilai investasi Rp1,49 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 3.450 orang.
4. Industri Mangan Sulfat di Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan nilai investasi Rp3,05 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 5.224 orang.
5. Industri Stainless Steel Slab (Nikel) di Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah dengan nilai investasi Rp38,4 Triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 12.000 orang.
6. Industri Copper Rod, Wire & Tube (katoda tembaga) di Gresik, Jawa Timur dengan nilai investasi Rp19,2 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 9.700 orang.
7. Industri Besi Baja (Pasir Besi) di Kabupaten Sarmi, Papua dengan nilai investasi Rp19 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 18.000 orang.
8. Industri Chemical Grade Alumina (Bauksit) di Kendawangan, Kalimantan Barat dengan nilai investasi Rp17,3 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 7.100 orang.
9. Industri Oleoresin (Pala), di Kabupaten Fakfak, Papua Barat dengan nilai investasi Rp1,8 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 1.850 orang.
10. Industri Oleofood (Kelapa Sawit) di KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan Timur (MBTK) Rp3 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 4.800 orang.
11. Industri Nata de Coco, Medium-Chain Triglycerides (MCT), Coconut Flour, Activated Carbon (Kelapa) di Kawasan Industri Tenayan, Riau dengan nilai investasi Rp2,3 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 22.100 orang.
12. Industri Chlor Alkali Plant (Garam) di Aceh, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Riau, Banten, dan NTT dengan nilai transaksi Rp16 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 33.000 orang.
13. Industri Fillet Tilapia (Ikan Tilapia) di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dengan nilai investasi Rp1 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 27.600 orang.
14. Industri Carrageenan (Rumput Laut) di Kupang, NTT dengan nilai investasi sebesar Rp212 miliar. Potensi lapangan kerja sebanyak 1.700 orang.
15. Oil Refinery di Lhokseumawe, Sibolga, Natuna, Cilegon, Sukabumi, Semarang, Surabaya, Sampang, Pontianak, Badung, Bima, Ende, Makassar, Donggala, Bitung, Ambon, Halmahera Utara dan Fakfak dengan nilai investasi sebesar Rp160 Triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 44.000 orang.
16. Oil Storage Tanks di Lhokseumawe, Sibolga, Natuna, Cilegon, Sukabumi, Semarang, Surabaya, Sampang, Pontianak, Badung, Bima, Ende, Makassar, Donggala, Bitung, Ambon, Halmahera Utara dan Fakfak dengan nilai investasi sebesar Rp72 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 6.960 orang.
17. Modul Surya Terintegrasi (Bauksit dan Silika) di Kawasan Industri Batang, Jawa Tengah dengan nilai investasi Rp24 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 19.500 orang.
18. Industri Bioavtur (Used Cooking Oil) di KBN Marunda, Kawasan Industri CIkarang dan Kawasan Industri Karawang dengan nilai investasi Rp16 triliun. Potensi lapangan kerja sebanyak 10.152 orang.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
-

Daftar Pabrik Tekstil Pailit hingga Tutup Sepanjang 2025
Bisnis.com, JAKARTA — Industri tekstil di Tanah Air masih menghadapi sejumlah tantangan yang menekan kinerja keuangan. Sejumlah pabrik tekstil di Indonesia pun mulai bertumbangan sepanjang 2025.
Sejatinya, malapetaka di industri tekstil itu sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Sepanjang tahun lalu saja, lebih dari selusin perusahaan tekstil yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga harus tutup.
Nasib perusahaan yang pailit hingga tutup pun berlanjut pada tahun ini. Mereka rata-rata tertimpa masalah keuangan imbas menurunnya permintaan.
Terbaru, PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT) menambah daftar hitam itu. Perusahaan tersebut resmi dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat lewat putusan perkara No. 3/Pdt.SusPKPU/2025/PN Jkt. Pst.
SBAT merupakan produsen benang hasil daur ulang atau recycle yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Tan Heng Lok sebesar 34,48% dan publik 51,52%. Perusahaan pelat merah PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) juga tercatat memiliki saham SBAT sebesar 13,99%. Sisanya, 0,001% dimiliki oleh Martha Intan Yaputra, direksi perseroan.
Pailitnya SBAT telah menambah daftar panjang perusahaan tekstil yang tutup. Berikut daftar perusahaan tekstil yang pailit maupun tutup sepanjang 2025:
Deretan Pabrik Tekstil Pailit hingga Tutup Sepanjang 2025
1. Sritex
PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) alias Sritex resmi menutup operasionalnya pada 1 Maret 2025. Akhir perjalanan dari raksasa tekstil yang pernah berjaya di Asia Tenggara itu seturut dengan sejumlah kasus kegagalan pembayaran utang hingga berujung pailit.
Berdasarkan catatan pemberitaan Bisnis, tim kurator Sritex telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap total 10.969 pekerja sepanjang Januari-Februari 2025. Jumlah itu merupakan akumulasi dari beberapa perusahaan Grup Sritex, seperti PT Sritex Sukoharjo, PT Primayuda Boyolali, PT Sinar Panja Jaya Semarang, dan PT Bitratex Semarang.
Menilik sejarah singkatnya, Sritex merupakan salah satu nama besar di industri tekstil Indonesia yang memulai perjalanannya pada 1966. Kini, perusahaan itu tinggal legenda.
2. PT Asia Pacific Fibers
PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) mengumumkan penutupan permanen pabriknya di Karawang yang memproduksi produk kimia dan serat untuk tekstil pada Juli 2025.
-

Proyek Akses Jalan Stasiun Whoosh Karawang Dikebut, Ada 8 Titik
Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah melalui Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid akan percepat pembangunan akses jalan dari dan ke Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Karawang.
Menhub Dudy menuturkan bahwa akses jalan ke stasiun haruslah mudah. Dengan begitu, mobilitas masyarakat semakin lancar dan penggunaan transportasi umum meningkat.
“Langkah ini juga akan membantu mengurangi kemacetan, serta meningkatkan keselamatan dan kenyamanan penumpang,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (19/9/2025).
Hampir satu tahun beroperasi, stasiun kereta cepat Karawang ini aksesnya masih terbatas. Padahal, aktivitas naik turun penumpang cukup tinggi.
Sebagai informasi, Kajian Polar UI memproyeksikan jumlah penumpang Kereta Cepat WHOOSH Indonesia mencapai 32.000 per hari, yang terdiri dari 18.000 penumpang dari dan ke Stasiun Halim, Padalarang, juga Tegalluar, serta 14.000 penumpang dari dan ke Stasiun Karawang.
Dalam pertemuan Dudy dengan Nusron di Stasiun Whoosh Karawang, Kamis (18/9/2025), terungkap rencana pembangunan 8 jalan akses dari dan ke Stasiun Kereta Cepat Karawang.
Akses 1 akan terhubung langsung ke Exit Toll KM 42+000. Kemudian akses 2 menuju Jalan Kawasan, akses 3 tembus ke Jembatan Cibeet, serta akses 4, 5, dan 6 ke Jalan Kawasan. Sementara akses 7 akan terhubung dengan Trans Heksa Karawang sisi Utara, serta akses 8 ke Trans Heksa Karawang sisi Selatan.
Untuk mempercepat pembangunan akses tersebut, Dudy meminta semua pihak bekerja sama, terutama memberi dukungan pendelegasian penunjukkan lokasi (penlok) dari kanwil BPN ke Kantah Karawang untuk akses 1-5, serta penetapan pemrakarsa UKL-UPL kepada Dinas Bina Marga dari Gubernur Jabar untuk akses 3-5.
“Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah daerah maupun pihak swasta untuk bersinergi mempercepat penyediaan akses jalan dari dan ke Stasiun Kereta Cepat Karawang demi pelayanan transportasi umum yang lebih baik,” lanjut Dudy.
Adapun, saat ini penumpang yang ingin berpergian dengan kereta cepat dari Stasiun Whoosh Karawang dapat melewati Jl. Badami, kemudian masuk ke Jl. Pasar Jati dan Jl. Raya Pangkalan. Sebagai alternatif, penumpang yang menggunakan kendaraan kecil dapat melalui Jl. Trans Hexa Karawang kemudian masuk ke Jl. Raya Pangkalan.
Selain itu, Stasiun Whoosh Karawang juga terkoneksi dengan jalan tol melalui Exit Tol Karawang Barat KM 47 Jakarta-Cikampek, kemudian masuk ke Jl. Trans Heksa Karawang.
-

Dilantik Jadi Wamenhut Prabowo, Rohmat Marzuki Punya Harta Rp2,02 Miliar
Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto kembali melakukan kocok ulang alias reshuffle Kabinet Merah Putih pada Rabu (17/9/2025), salah satunya pada posisi wakil menteri kehutanan (wamenhut).
Dalam reshuffle jilid ketiga ini, Kepala Negara melantik kader Partai Gerindra Rohmat Marzuki sebagai Wamenhut menggantikan Sulaiman Umar Shiddiq.
Prabowo juga mendapuk sejumlah pejabat baru dalam pelantikan yang berlangsung di Istana Kepresidenan, Jakarta kemarin. Perinciannya, Jenderal TNI (Purn) Djamari Chaniago dilantik sebagai Menko Polkam, Erick Thohir dilantik sebagai Menpora setelah bergeser dari jabatan sebelumnya sebagai Menteri BUMN, dan Afriansyah Noor sebagai Wamenaker.
Lebih lanjut, posisi Wamenkop dijabat kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Farida Faricha, sedangkan Angga Raka Prabowo menjadi Kepala PCO menggantikan Hasan Nasbi.
Selain itu, Prabowo juga melantik Sonny Sanjaya dan Nanik S. Deyang sebagai Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN).
Profil dan Harta Kekayaan Rohmat Marzuki
Sebelum dilantik sebagai Wamenhut, Rohmat Marzuki merupakan legislator DPRD Jawa Tengah, tepatnya sebagai Ketua Fraksi Gerindra di DPRD Jateng. Dia juga menjabat sebagai bendahara Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Gerindra Jawa Tengah.
Menilik dokumen Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan Rohmat kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) per 17 Maret 2025, harta kekayaannya mencapai Rp2,02 miliar sebagai anggota DPRD Jawa Tengah.
Jumlah itu sebagian besar datang dari tiga entri tanah dan bangunan senilai Rp2,75 miliar, yang tersebar di kawasan berbeda-beda yakni Kota Bandung, Magelang, dan Karawang.
Lebih lanjut, harta berupa alat transportasi dan mesin tercatat sebesar Rp680 juta, antara lain mobil Mitsubishi Pajero Sport Dakar tahun 2019 hasil sendiri senilai Rp425 juta, mobil Mercy B tahun 2014 hasil sendiri seharga Rp80 juta, serta mobil Toyota Rush 2019 hasil sendiri senilai Rp175 juta.
Di samping, Rohmat melaporkan kepemilikan harta bergerak lainnya sebesar Rp180,85 juta serta harta kas dan setara kas senilai Rp100 juta. Dia lantas melaporkan nominal utang sebesar Rp1,68 miliar, sehingga total harta kekayaannya menjadi Rp2,02 miliar.
