kab/kota: Karawang

  • Maxim Kerja Sama dengan Dewa Motor, Ojol Dapat Diskon Servis Motor

    Maxim Kerja Sama dengan Dewa Motor, Ojol Dapat Diskon Servis Motor

    Jakarta

    Perusahaan e-hailing, Maxim, mengumumkan kerja sama dengan Dewa Motor untuk menawarkan diskon khusus perawatan kendaraan bagi mitra pengemudi Maxim Bike.

    Kolaborasi ini merupakan bentuk komitmen Maxim untuk mendukung kesejahteraan mitra pengemudi sekaligus meningkatkan kualitas layanan transportasi yang aman dan nyaman bagi pelanggan melalui layanan perawatan kendaraan yang terjangkau, profesional dan mudah diakses.

    Inisiatif ini berlaku selama setahun penuh di lebih dari 100 outlet Dewa Motor yang tersebar di Jawa, Bali, dan Batam. Dalam program ini, para mitra driver akan mendapat beberapa voucher potongan yang dapat digunakan terpisah maupun bersamaan untuk mendapatkan hasil maksimal.

    Voucher ini akan memudahkan mitra driver menikmati berbagai layanan termasuk servis hemat, diskon ganti ban dan sparepart original, hingga program member prioritas dewa motor. Selain itu, program ini juga menawarkan pelatihan pemeliharaan kendaraan yang diharapkan dapat meningkatkan literasi pentingnya service rutin.

    “Maxim senantiasa berupaya memberikan dukungan terbaik bagi para mitra pengemudi. Kerja sama dengan Dewa Motor merupakan bentuk nyata perhatian kami terhadap kebutuhan mitra, khususnya dalam merawat kendaraan yang menjadi sumber penghidupan mereka,” ujar Development Director Maxim Indonesia, Dirhamsyah, dalam keterangan tertulis, Selasa (30/9/2025).

    Terkait mekanisme program, pengemudi Maxim Bike dapat memanfaatkan program ini dengan menunjukkan voucher yang tersedia di aplikasi Taxsee Driver kepada mekanik atau kasir di outlet Dewa Motor. Program ini tersedia di 109 outlet Dewa Motor yang tersebar di berbagai wilayah, antara lain Jabodetabek, Bandung, Serang, Karawang, Tangerang Selatan, Cikarang, Semarang, Sidoarjo, Surabaya, Solo, Yogyakarta, Bali, dan Batam.

    “Kolaborasi ini ditujukan agar pengemudi Maxim selalu berkendara dengan aman, nyaman, dengan kendaraan yang terawat. Dengan adanya kolaborasi ini, Dewa Motor dan Maxim berkomitmen untuk meningkatkan keselamatan, kenyamanan, dan efisiensi para mitra pengemudi,” ungkap Business to Business (B2B) Development Dewa Motor, Sunan Dani.

    (prf/ega)

  • Biar Mobilnya ‘Indonesia Banget’, Toyota Gandeng 760 Pemasok Komponen Lokal

    Biar Mobilnya ‘Indonesia Banget’, Toyota Gandeng 760 Pemasok Komponen Lokal

    Jakarta

    Meski lahir dari ‘rahim’ Jepang, namun mobil Toyota yang dipasarkan di dalam negeri terasa ‘sangat Indonesia’. Karuan saja, kendaraan-kendaraan tersebut punya TKDN super tinggi, bahkan lebih dari 80 persen!

    Bukan hanya mendirikan pabrik dan memproduksi mobil di Indonesia, Toyota juga menggandeng 760 pemasok komponen lokal. Menariknya, bukan hanya pemasok ternama atau tier 1 yang mereka ajak kerja sama, melainkan pemasok rintisan yang berstatus UMKM.

    Saat ini, Toyota Indonesia telah bekerjasama dengan 240 pemasok lokal tier 1 serta 520 pemasok tier 2 dan tier 3, termasuk Industri Kecil dan Menengah (IKM) di berbagai daerah. Pendekatan ini membuka peluang bagi pelaku usaha lokal untuk terlibat dalam ekosistem industri otomotif nasional.

    Pabrik Toyota atau TMMIN di Karawang. Foto: Doc. TMMIN

    Kolaborasi tersebut juga bertujuan mengurangi ketergantungan terhadap komponen impor dan mendorong peningkatan kapasitas serta daya saing pemasok dalam negeri. Hasil dari sinergi ini dapat dilihat dari tingkat kandungan lokal produk Toyota Indonesia yang telah mencapai lebih dari 80 persen.

    Kontribusi Toyota di Indonesia

    Toyota bukan pemain baru di Indonesia. Mereka sudah setengah abad lebih ‘bertarung’ di pasar otomotif nasional. Bukan sekadar menjual kendaraan, mereka juga memberikan kontribusi nyata untuk negara.

    Di Indonesia, kontribusi Toyota Group terhadap perekonomian Indonesia diwujudkan melalui total investasi yang tembus Rp 100 triliun. Mereka juga telah menyerap 360 ribuan tenaga kerja yang terlibat di berbagai sektor, mulai dari proses produksi, rantai pasokan, distribusi, hingga layanan purna jual.

    Pabrik TMMIN di Karawang. Foto: Doc. TMMIN

    Kemitraan Toyota Indonesia dan pemasok lokal tak hanya menciptakan nilai tambah secara ekonomi, tetapi memberikan efek berantai dalam memperkuat fondasi industri nasional dan mendorong kesejahteraan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan.

    Selain itu, Toyota Indonesia mendukung program pemerintah dalam pengembangan sistem apprenticeship atau pemagangan untuk mencetak tenaga kerja terampil yang berkualitas, sehingga berkontribusi positif bagi dunia industri dan pembangunan nasional secara umum. Melalui berbagai upaya ini, Toyota Indonesia terus berperan aktif dalam menciptakan solusi berkelanjutan demi masa depan kehidupan yang lebih baik.

    (sfn/din)

  • Mahkamah Agung Mutasi 760 Hakim, Perkuat Integritas dan Profesionalisme Peradilan

    Mahkamah Agung Mutasi 760 Hakim, Perkuat Integritas dan Profesionalisme Peradilan

    Surabaya (beritajatim.com) – Mahkamah Agung (MA) merombak jajaran pimpinan hakim pengadilan negeri di berbagai daerah dengan jumlah promosi dan mutasi mencapai 760 hakim. Langkah ini diumumkan dalam rapat Ditjen Badan Peradilan Umum sebagai upaya memperkuat pelaksanaan tugas peradilan yang profesional, transparan, akuntabel, dan berintegritas.

    Menurut keterangan resmi dari website MA RI, promosi jabatan tidak hanya didasarkan pada kemampuan manajerial dan prestasi, tetapi juga melalui profiling rekam jejak integritas yang dilakukan Badan Pengawasan (Bawas) MA RI. Para hakim yang dipromosikan juga telah lulus fit and proper test pimpinan pengadilan.

    Beberapa nama baru menempati jabatan penting, di antaranya Dr. Riki Perdana Raya Waruwu, S.H., M.H., Koordinator Hakim Yustisial Biro Hukum dan Humas MA RI yang juga Staf Khusus Ketua Kamar Pengawasan MA RI. Ia ditunjuk sebagai Wakil Ketua Pengadilan Negeri Karawang Kelas 1B. Riki dikenal aktif sebagai dosen, penulis jurnal ilmiah, dan Redaktur Pelaksana Majalah Digital MA RI (MARINews), serta sebelumnya meraih peringkat kedua terbaik dalam fit and proper test calon pimpinan pengadilan.

    Selain itu, Irwan Rosady, S.H., M.H., Kepala Bagian Perundang-Undangan Biro Hukum dan Humas MA RI, dipercaya menjabat Wakil Ketua PN Pandeglang Kelas 1B. Irwan yang kerap mendampingi juru bicara MA dalam konferensi pers, pernah bertugas sebagai hakim di PN Rangkasbitung.

    Dari Bawas MA RI, nama Wahyu Sudrajat, S.H., M.H.LI., ditunjuk sebagai Wakil Ketua PN Wonosari Kelas 1B. Ia dikenal sebagai penulis opini hukum di berbagai media serta salah satu pemohon uji materi PP Nomor 94 Tahun 2012, dan pernah mendapat penghargaan kolumnis favorit dari HukumOnline.com.

    Untuk PN Kelas 1A, sosok Sinta Gaberia Pasaribu, S.H., M.H., yang kini menjabat Ketua PN Garut Kelas 1B, dipromosikan sebagai Wakil Ketua PN Serang Kelas 1A. Sinta dikenal sebagai srikandi pengadilan dengan rekam jejak prestasi kepemimpinan sekaligus aktif dalam edukasi hukum melalui Podcast Podium milik Ditjen Badilum MA RI.

    Dalam jajaran promosi hakim tinggi, nama Wahyu Iman Santoso, S.H., M.H., yang pernah memimpin majelis hakim perkara Ferdy Sambo, turut mendapat penugasan baru. Dari Ketua PN Bandung Kelas 1A Khusus, ia dipromosikan menjadi Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Makassar.

    Selain jabatan pimpinan, terdapat pula hakim yang dipercaya menduduki posisi Hakim Yustisial Biro Hukum dan Humas MA RI. Salah satunya Adji Prakoso, S.H., M.H., hakim PN Sampang yang aktif menulis jurnal ilmiah dan artikel populer. Ia juga merupakan kontributor MARINews dengan 195 artikel sejak Januari 2025 serta terlibat dalam penelitian Pustrajak Diklat Kumdil MA RI.

    Dengan adanya mutasi dan promosi besar ini, Mahkamah Agung menegaskan harapan agar tata kelola peradilan umum semakin kuat dalam menjunjung integritas, profesionalisme, dan pelayanan hukum kepada masyarakat. [uci/beq]

  • Sudah Ada Zenix, Kenapa Toyota Masih Produksi Innova Reborn di RI?

    Sudah Ada Zenix, Kenapa Toyota Masih Produksi Innova Reborn di RI?

    Jakarta

    Meski sudah ada Innova Zenix sebagai generasi terbaru, namun PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) masih tetap memproduksi Innova Reborn. Apa alasannya?

    Ketika berkunjung ke pabrik TMMIN di Karawang, Jawa Barat, redaksi detikOto melihat Toyota Innova Reborn diproduksi bersamaan dengan Toyota Innova Zenix di Plant 1. Pemandangan tersebut cukup unik, mengingat keduanya menggunakan platform yang berbeda.

    Wakil Presiden Direktur (Presdir) TMMIN, Bob Azam mengatakan, hingga sekarang, permintaan Innova Reborn di Indonesia masih sangat tinggi. Itulah mengapa, pihaknya terus memproduksi kendaraan tersebut untuk memenuhi kemauan konsumen.

    “Innova Reborn masih diproduksi sampai saat ini karena masih tingginya permintaan dari kustomer terkait hal tersebut. Hal ini menjadikan TMMIN sebagai fasilitas produksi Toyota yang memproduksi dua generasi sekaligus,” ujar Bob Azam saat dihubungi, dikutip Jumat (26/9).

    Produksi Kijang Innova di pabrik TMMIN Karawang. Foto: Doc. TMMIN

    Meski ada generasi terbaru, namun pesona Innova Reborn di Indonesia memang masih kuat. Karuan saja, menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), selama periode Agustus 2025, distribusi Innova Reborn mencapai 2.089 unit. Jumlahnya lebih banyak ketimbang seluruh tipe Innova Zenix yang hanya 1.652 unit.

    Ini bukan kali pertama distribusi Innova Reborn unggul jauh ketimbang Innova Zenix. Dalam catatan detikOto, pada Mei 2024, Innova Reborn juga pernah unggul ketimbang Innova Zenix. Ketika itu, distribusi Innova Reborn mencapai 3.024 unit sementara Zenix 2.357 unit. Kemudian pada Juli, torehan distribusi Innova Reborn juga lebih banyak dari Innova Zenix.

    Meski demikian, jika dihitung secara akumulatif dari Januari hingga Agustus 2025, distribusi Innova Reborn masih kalah dari Innova Zenix. Distribusi Innova Reborn dari pabrik ke dealer sepanjang delapan bulan tahun 2025 baru mencapai 18.513 unit. Sedangkan Innova Zenix unggul tipis dengan 20.646 unit.

    Berkaca dari kenyataan tersebut, Innova Reborn kini tak hanya bisa dipesan melalui skema spot order, melainkan juga regular. Konsumen bisa membeli kendaraan tersebut melalui dealer-dealer resmi terdekat.

    “Saat ini, Innova Reborn memang diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri,” kata dia.

    Disitat dari laman resmi Toyota Indonesia, Innova Reborn hanya dipasarkan dalam satu tipe, yakni DSL. Sementara harganya Rp 416,6 juta untuk varian manual dan Rp 437,5 juta untuk otomatis. Keduanya berstatus on the road Jakarta.

    (sfn/dry)

  • Biar Mobilnya ‘Indonesia Banget’, Toyota Gandeng 760 Pemasok Komponen Lokal

    Peran Toyota Bangun SDM di Indonesia

    Jakarta

    Sudah lima dekade Toyota hadir di Indonesia. Jelas itu bukan waktu yang sebentar. Tumbuh bersama di Indonesia, Toyota menyadari pentingnya ikut meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di dalam negeri. Berbagai langkah dan transfer pengetahuan dan teknologi dilakukan demi mewujudkan masyarakat atau SDM semakin pintar, serta sebagai bagian dari solusi mobilitas dan transportasi sesuai dengan perkembangan teknologi.

    Sekadar kilas balik, Toyota memulai perjalanan lima dekade dengan aktivitas impor CBU, berlanjut dengan melakukan produksi lokal (komponen dan mesin) oleh SDM (Sumber Daya Manusia) dalam negeri, merambah posisi sebagai salah satu basis produksi dan ekspor global Toyota, mengembangkan pemasok lokal dari hulu hingga hilir, hingga pengembangan Research & Development (RnD). Perjalanan tersebut dapat terwujud seiring dengan pengembang SDM dalam negeri.

    Toyota Indonesia menyadari sebagai industri otomotif nasional yang menaungi lebih dari 360.000 tenaga kerja yang terlibat di seluruh rantai usaha, pengembangan SDM merupakan aset utama dalam menopang ketahanan dan daya saing industri.

    Kekuatan SDM ahli dan tersertifikasi berperan Penting dalam meningkatkan nilai tambah industri dalam negeri, termasuk dengan kehadiran Akademi Komunitas Toyota Indonesia (AKTI) sebagai pendidikan tinggi dari PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dalam mencetak lulusan berdaya saing tinggi, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi.

    Kehadiran AKTI pun mendukung realisasi Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi, yang bertujuan menyelaraskan pendidikan dan pelatihan dengan kebutuhan pasar kerja melalui sistem informasi pasar kerja, pengembangan SMK Pusat Keunggulan, pendidikan tinggi vokasi berbasis link and match, pelatihan keterampilan, penjaminan mutu, serta peran aktif pemangku kepentingan.

    Menjawab tantangan revitalisasi pendidikan vokasi menuju masa depan mobilitas dan elektrifikasi, hari ini (Kamis/18 September 2025) AKTI meluluskan angkatan ke-9 sebanyak 70 lulusan, terdiri dari 54 mahasiswa program studi D2 jurusan Tata Operasi Perakitan Roda Empat (TOPKR) dan 16 mahasiswa program studi D1 Teknik Pemeliharaan Mesin Otomasi (TPMO). Mengusung tema kelulusan “Innovate Today, Own Tomorrow through Good Skill and Good Character Student” lulusan AKTI diharapkan memiliki karakter baik yang adaptif dan positif, sebagai fondasi penting membentuk individu yang siap memenuhi kebutuhan industri di masa depan.

    “Selama 1 dekade, AKTI menjadi cerminan sinergi dalam mendukung cita-cita Pemerintah memperkuat pembangunan SDM berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi, khususnya melalui pendidikan vokasi. AKTI membentuk insan-insan berkarakter pemimpin masa depan dengan menjunjung tiga prinsip utama: kepemimpinan yang dijalankan dengan hati-yakni hadir untuk mendengarkan dan menjadi bagian dari solusi; kolaborasi yang dibangun melalui empati dan saling pengertian antar pemangku kepentingan; serta semangat untuk terus belajar, berkembang, dan terbuka terhadap dinamika baru. Kehadiran AKTI dapat menjadi jembatan lahirnya generasi-generasi unggul dengan semangat inovasi tanpa henti-mereka yang Tanggap, Tangkas, dan Tangguh-dalam mendukung kemajuan industri manufaktur otomotif Indonesia ke depan,” ujar Presiden Direktur PT TMMIN, Nandi Julyanto.

    Kekuatan SDM ahli dan tersertifikasi berperan Penting dalam meningkatkan nilai tambah industri dalam negeri, termasuk dengan kehadiran Akademi Komunitas Toyota Indonesia (AKTI) sebagai pendidikan tinggi dari PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dalam mencetak lulusan berdaya saing tinggi, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Foto: dok. TMMIN

    Pada kelulusan kali ini juga diluncurkan Buku 1 Dekade keberadaan AKTI di Indonesia yang berisi seluk beluk inisiasi pembentukan sejak awal didirikan hingga selama 10 tahun berdiri dan menjadi cerminan sinergi dalam mendukung agenda strategis Pemerintah dalam pengembangan pendidikan vokasi.

    Diceritakan pula bahwa akademi ini tidak hanya melatih keterampilan siswa namun juga menjadi tempat belajar untuk menanamkan sikap, karakter dan nilai – nilai inovasi di bidang industri otomotif nasional. Pola pikir kualitas (quality mindset) ditanamkan kepada setiap mahasiswa dengan berlandaskan filosofi Toyota Way, yang menekankan orientasi pada pelanggan, integritas, tanggung jawab, serta prinsip Kaizen atau perbaikan berkelanjutan (Continuous Improvement).

    “AKTI menjadi cerminan hubungan pendidikan dan industri dalam mencetak lulusan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja yang berperan dalam membangun kekuatan industri nasional. Keberadaan akademi ini dapat menyebarkan praktik terbaik atau lesson learned untuk industri lain yang ingin mengembangkan SDM sesuai dengan kebutuhan industrinya masing-masing. Upaya transformasi SDM ini selaras pula dengan Asta Cita Pemerintah Indonesia yang menekankan Aspek “Memperkuat Pembangunan SDM” untuk mengembangkan SDM, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, dan kesetaraan gender untuk meningkatkan daya saing bangsa,” ungkap Wakil Presiden Direktur PT TMMIN, Bob Azam.

    Sejak resmi berdiri pada Desember 2015 di kawasan pabrik TMMIN Karawang, AKTI telah mencetak 429 lulusan generasi digital berdaya saing tinggi yang sudah berkarya di PT TMMIN maupun rantai pasok Toyota Indonesia. Beberapa di antaranya bahkan menempati posisi Team Leader di Press, Assembling, dan Welding Shop serta mendapat kesempatan penugasan ke luar negeri, seperti Filipina, Thailand, Malaysia, dan Jepang.

    Lulusan AKTI dijelaskan diproyeksikan agar mampu lebih cepat meraih posisi team leader bahkan bisa menduduki posisi strategis di TMMIN dan rantai pasok lainnya. Jika awalnya pada 2015 hanya 176 orang pendaftar dan menerima hanya 32 siswa, pada 2024 jumlah pendaftar melonjak hingga 6.297 orang dari seluruh Indonesia dan menerima hanya 64 siswa. Kurikulum awal difokuskan pada program studi D1 Studi Teknik Pemeliharaan Mesin Otomasi (TPMO). Program studi kemudian diperluas dengan menghadirkan program studi D2 Tata Operasi Perakitan Kendaraan Roda 4 (TOPKR4).

    Kekuatan SDM ahli dan tersertifikasi berperan Penting dalam meningkatkan nilai tambah industri dalam negeri, termasuk dengan kehadiran Akademi Komunitas Toyota Indonesia (AKTI) sebagai pendidikan tinggi dari PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dalam mencetak lulusan berdaya saing tinggi, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Foto: dok. TMMIN

    Dalam kesempatan yang sama, AKTI menyiapkan generasi muda yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga tangguh, adaptif, untuk menjawab tantangan era mobilitas dan pengembangan kendaraan elektrifikasi sebagai bagian penting transisi industri otomotif rendah emisi.

    Teknologi modern seperti otomasi, robotika, hingga kendaraan listrik dan kendaraan berteknologi ramah lingkungan lainnya menjadi bentuk inovasi kurikulum yang disesuaikan dengan era yang berfokus membangun sistem manufaktur lebih efisien, cerdas, dan berkelanjutan guna menjawab tantangan global. Selain itu, AKTI juga bekerjasama dengan politeknik dan universitas dalam merancang kurikulum industri yang berorientasi masa depan.

    Hal ini tercermin dalam penerapan green manufacture yang menekankan efisiensi energi, pengurangan limbah, serta keberlanjutan lingkungan; mekatronika yang menggabungkan mekanika, elektronika, dan kontrol untuk menciptakan otomasi presisi; robotik yang meningkatkan kecepatan, akurasi, dan keselamatan kerja; serta Internet of Things (IoT) yang menghubungkan mesin, perangkat, dan sistem melalui jaringan digital agar data dapat dianalisis secara real-time untuk pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat.

    (lth/dry)

  • Keluhan Sepele Ini Jangan Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker pada Anak

    Keluhan Sepele Ini Jangan Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker pada Anak

    Jakarta

    Tak terkecuali pada anak, kanker kerap kali terlambat dideteksi lalu menjadi lebih sulit ditangani. Dokter spesialis anak dari RS Kanker Dharmais, dr Mururul Aisyi, SpA(K), menekankan pentingnya kewaspadaan orang tua terhadap gejala-gejala awal yang sering dianggap sepele.

    dr Aisyi menjelaskan, salah satu contoh kanker pada anak adalah leukemia. Gejalanya dapat berupa demam, pucat, serta perdarahan. Pada kondisi lebih lanjut, bisa muncul pembesaran hati, limpa, kelenjar getah bening, bahkan pembesaran testis pada anak laki-laki. Anak juga dapat mengalami pincang atau gangguan keseimbangan.

    “Diagnosis yang tepat sangat penting agar pencegahan bisa dilakukan. Orang tua perlu waspada, jangan hanya mengira gejala itu akibat infeksi biasa, tapi pikirkan juga kemungkinan kanker sebagai diagnosis banding,” ujar dr Aisyi, dalam diskusi bersama Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI), di Karawang, Jawa Barat, Kamis (25/9/2025).

    Selain leukemia, kanker anak yang juga perlu diwaspadai adalah limfoma. Penyakit ini umumnya dialami anak usia di atas lima tahun. Gejalanya berupa pembesaran kelenjar getah bening, khususnya di leher. Pada anak, ukuran normal kelenjar bisa lebih besar dibanding dewasa, namun jika diameternya melebihi 2 cm, terutama bila teraba di salah satu sisi atau di daerah supraklavikula (atas tulang selangka), orang tua perlu curiga.

    dr Aisyi menambahkan, meski kasus kanker anak tidak sebanyak penyakit infeksi, gejala-gejala tersebut sebaiknya tidak diabaikan. “Waspada pada setiap kondisi apapun, jangan anggap sepele. Semakin dini terdeteksi, semakin baik peluang penanganannya,” tutupnya.

    dr Aisyi juga menyinggung retinoblastoma atau kanker mata yang umumnya menyerang anak usia di bawah lima tahun, terutama pada rentang usia satu hingga tiga tahun. Salah satu tanda khasnya adalah leukokoria atau yang sering disebut “mata kucing”, yaitu munculnya pantulan putih pada pupil.

    Retinoblastoma bisa menyerang satu atau dua mata. Jika terdeteksi dini, peluang kesembuhan cukup tinggi, namun bila sudah berkembang hingga menyebabkan bola mata menonjol keluar (proptosis), tingkat kesembuhan dapat turun drastis hingga di bawah 20 persen.

    “Semakin cepat kita mengenali gejala dan tanda-tanda itu, semakin besar peluang anak untuk sembuh. Kuncinya ada di kewaspadaan orang tua, tenaga kesehatan, dan lingkungan sekitar. Semua bisa jadi pahlawan bagi anak-anak kita,” tegas dr Aisyi.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/up)

  • Waspadai Gejala Kanker Limfoma pada Anak, Kerap Samar-Sulit Dibedakan

    Waspadai Gejala Kanker Limfoma pada Anak, Kerap Samar-Sulit Dibedakan

    Jakarta

    Kanker pada anak kerap sulit dikenali sejak dini karena gejalanya samar dan mirip kondisi umum yang dianggap normal. Salah satu jenis yang perlu diwaspadai adalah limfoma, kanker yang menyerang sistem getah bening.

    Menurut dokter spesialis anak konsultan RS Kanker Dharmais, dr Mururul Aisyi, SpA(K), limfoma umumnya dialami anak usia di atas lima tahun. Gejala awal yang sering muncul adalah pembesaran kelenjar getah bening, terutama di area leher.

    “Yang menarik, pembesaran kelenjar getah bening pada anak sebenarnya bisa dianggap normal karena definisinya berbeda dengan orang dewasa. Pada anak, batas normal diameter kelenjar lebih besar dibanding dewasa, yaitu sampai 2 cm,” jelas dr Aisyi, saat berbincang dengan detikcom di sela kunjungan Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) di Karawang, Jawa Barat, Kamis (25/9/2025).

    Namun, jika kelenjar di leher membesar lebih dari 2 cm, terutama hanya di satu sisi atau bahkan di kedua sisi, kondisi ini perlu dicurigai sebagai tanda limfoma.

    “Pembesaran di area tertentu juga patut diwaspadai, misalnya di atas tulang selangka (supraklavikula). Walaupun ukurannya kurang dari 2 cm, sekitar 60 persen kasus bisa mengarah ke kanker,” tambahnya.

    Pentingnya Deteksi Dini

    Gejala yang samar sering membuat kanker anak terlambat terdeteksi. Padahal, penanganan dini sangat berpengaruh terhadap tingkat kesembuhan.

    “Yang bisa kita lakukan adalah meningkatkan kewaspadaan. Jika ada benjolan di leher lebih dari 2 cm, pembesaran di atas tulang selangka, atau gejala aneh lain seperti mata kucing, segera bawa anak ke dokter,” tegas dr Aisyi.

    Ia menambahkan, masyarakat juga perlu lebih kritis dan tidak mudah menganggap gejala tertentu sebagai hal biasa. “Lebih baik periksa sejak awal, karena dengan deteksi dini peluang kesembuhan anak bisa jauh lebih tinggi,” pungkasnya.

    (naf/up)

  • Tantangan di Balik Momen Ortu ‘Kena Mental’ saat Dengar Anak Idap Kanker

    Tantangan di Balik Momen Ortu ‘Kena Mental’ saat Dengar Anak Idap Kanker

    Jakarta

    Mendengar kabar anak didiagnosis kanker bukanlah hal yang mudah bagi setiap keluarga. Tantangan terbesar biasanya terletak pada aspek emosional yang harus diterima orang tua.

    Hal ini disampaikan Konselor Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI), Dewi Simangunsong, M.Th. Menurutnya, banyak orang tua pasien mengalami guncangan psikologis yang berat saat pertama kali mendengar kabar tersebut.

    “Untuk pertama kali, kondisi yang diterima orang tua pasien tentunya terpukul, sedih, mungkin juga bingung. Tidak sedikit yang membutuhkan waktu lama untuk bisa menerima kenyataan,” ungkap Dewi saat ditemui detikcom di Karawang, Jawa Barat, Kamis (25/9/2025).

    Ia menjelaskan, dalam pengalaman mendampingi keluarga pasien, konselor harus tekun dan telaten. Sebab, situasi ini bukan hanya menyangkut medis, tetapi juga kondisi batin orang tua maupun anak yang bersangkutan.

    Menurut Dewi, bentuk dukungan paling efektif bukan sekadar memberi nasihat, melainkan hadir untuk mendengarkan. “Konselor berusaha memberi wadah agar orang tua bisa menyampaikan keluh kesahnya. Dari sana, barulah sedikit demi sedikit diberikan arahan untuk langkah selanjutnya,” jelasnya.

    Selain kepada orang tua, pendekatan emosional juga diberikan langsung kepada anak pengidap kanker. Hal ini penting agar mereka tetap merasa diterima, didukung, dan tidak sendirian dalam proses pengobatan yang berat.

    “Intinya, kita hadir untuk menemani. Bukan hanya bicara soal medis, tapi juga tentang kekuatan mental dan emosional keluarga. Itu sangat menentukan perjalanan anak dalam melawan kanker,” tutup Dewi.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/kna)

  • RI Catat 11 Ribu Kasus Kanker Anak Tiap Tahun, Ini Saran YKAKI soal Survival Rate

    RI Catat 11 Ribu Kasus Kanker Anak Tiap Tahun, Ini Saran YKAKI soal Survival Rate

    Jakarta

    Ketua Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI), Ira Soelistyo, dalam webinar peringatan Bulan Kesadaran Kanker Anak menyebut kasus kanker anak di Indonesia masih relatif tinggi.

    Mengutip data Kementerian Kesehatan, Ira menjelaskan setiap tahun masih terdapat sekitar lebih dari 11 ribu kasus baru kanker anak di Indonesia. Ira menekankan, angka ini harus diimbangi dengan peningkatan survival rate atau tingkat kesembuhan.

    “Leukemia di luar negeri bisa sembuh 98-99 persen. Indonesia harus ke arah sana. Kanker anak bisa disembuhkan, asal penanganannya cepat, tepat, dan berkesinambungan,” jelasnya saat ditemui di Karawang, Jawa Barat, Kamis (25/9/2025).

    Meski begitu, menurutnya tren perhatian kanker anak di Indonesia berangsur membaik, terlebih karena kesadaran orang tua meningkat. Hal ini juga didukung oleh akses pengobatan yang bisa tercover oleh BPJS Kesehatan.

    “Dulu banyak orang tua takut atau tidak tahu harus berbuat apa. Sekarang, dengan adanya BPJS, orang tua lebih cepat membawa anaknya berobat. Jadi kesadaran meningkat,” ungkap Ira.

    Meski begitu, ia mengingatkan masih ada hambatan teknis di lapangan dalam penanganan pasien kanker anak. Salah satunya adalah sistem rujukan BPJS yang kerap membuat pasien harus mengulang prosedur. “Ini memberatkan pasien dan dokter. Semua pihak harus duduk bersama mencari solusi,” tegasnya.

    Oleh karenanya, pendiri YKAKI sejak 2006 ini aktif mendampingi pasien kanker anak di berbagai rumah sakit. YKAKI menyediakan rumah singgah, sekolah khusus anak kanker, hingga berbagai kegiatan pendukung. Menurut Ira, kedekatan dengan dokter, perawat, dan tenaga medis menjadi kunci dalam membangun sinergi penanganan.

    Namun, ia menegaskan keberhasilan penanganan kanker anak tidak hanya bergantung pada rumah sakit, melainkan juga pada komitmen pemerintah. “Semua stakeholder harus duduk bersama mencari jalan tengah. Harus win-win untuk pasien, rumah sakit, dan tenaga medis,” ujarnya.

    Harapan besar, kata Ira, adalah meningkatnya tingkat kesembuhan kanker anak di Indonesia hingga setara dengan negara maju. “Impian saya, suatu hari pengobatan kanker anak di Indonesia bisa menghasilkan survival rate yang tinggi. Itu akan jadi bukti bahwa kita bisa. Indonesia sehat, anak-anak sehat,” pungkasnya.

    (up/up)

  • RI Catat 11 Ribu Kasus Kanker Anak Tiap Tahun, Ini Saran YKAKI soal Survival Rate

    Kerap Menghambat Pengobatan Kanker Anak, Ini Pesan Dokter soal Pengobatan Alternatif

    Jakarta

    Dokter spesialis anak dari RS Kanker Dharmais, dr Mururul Aisyi, SpA (K), menekankan pentingnya deteksi dini kanker agar tidak terjadi keterlambatan penanganan. Menurutnya, edukasi dan peningkatan pengetahuan masyarakat adalah kunci kanker bisa ditangani lebih dini demi peluang kesembuhan di atas 50 persen.

    “Yang bisa kita lakukan adalah mengenali gejala dan tanda sejak dini. Itu bisa lewat pengetahuan yang diberikan, dan sikap serta perilaku masyarakat untuk lebih waspada,” ujar dr Aisyi dalam webinar nasional Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) di Karawang, Jawa Barat, Kamis (25/9/2025).

    Ia menjelaskan, terdapat tiga jenis keterlambatan (delay) dalam penanganan kanker, yakni patient delay (keterlambatan pasien), referral delay (keterlambatan rujukan), dan doctors delay (keterlambatan dokter). Dari ketiganya, patient delay atau keterlambatan di sisi pasien merupakan hal yang paling sering terjadi.

    dr Aisyi mencontohkan kasus yang pernah ia tangani. Anak dengan leukemia sudah mendapatkan diagnosis kanker, tetapi orang tuanya tidak kembali untuk kontrol selama sebulan penuh. Anak tersebut justru malah menjalani pengobatan alternatif.

    Walhasil, saat kembali dibawa ke dokter, kondisi anak sudah jauh lebih parah. “Kasus seperti ini yang membuat penanganan jadi terlambat dan memperburuk kondisi pasien,” ungkapnya.

    Karena itu, ia menekankan pentingnya menyamakan pemahaman antara tenaga medis dan masyarakat awam. “Kita harus cerdaskan bangsa, sehingga tidak ada lagi miskomunikasi atau celah yang bisa dimanfaatkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” jelasnya.

    dr Aisyi juga mengingatkan agar masyarakat tidak mudah tergiur janji palsu atau klaim penyembuhan yang tidak berbasis data.

    “Lebih baik bicara jujur berdasarkan data, walaupun pahit. Itu justru bentuk kasih sayang terbesar terhadap pasien,” pungkasnya.

    (up/up)