kab/kota: Karawang

  • Ada Usulan Pertalite Cuma Boleh Dijual di Daerah Pelosok, Setuju?

    Ada Usulan Pertalite Cuma Boleh Dijual di Daerah Pelosok, Setuju?

    Jakarta

    PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengusulkan agar bahan bakar minyak (BBM) dengan kandungan RON rendah hanya dipasarkan di kawasan-kawasan pelosok. Sementara kota-kota besar seharusnya sudah beralih sepenuhnya ke bahan bakar terbarukan.

    Wakil Presiden Direktur TMMIN, Bob Azam mengatakan, penyebaran BBM seharusnya ditentukan dari suatu wilayah. Jika kawasan tersebut berstatus sebagai kota besar yang penduduknya berpendapatan tinggi, maka BBM yang dijual semestinya bukan produk subsidi lagi.

    “Misalnya daerah-daerah di Pondok Indah sudah harus pakai etanol, sudah harus lah pakai hidrogen, kemudian juga di Menteng. Terus Pertalite taruh aja di Ujungberung misalnya. Jadi memang harus dibagi sesuai dengan kemampuan mereka,” ujar Bob Azam di Karawang, Jawa Barat.

    “Jadi jangan di daerah-daerah yang maju bensinnya masih bersubsidi. Daerah-daerah yang sudah bagus, yang income per kapita yang bayar PBB-nya sudah jutaan sudah harus mulai ada stasiun hidrogen, ada stasiun etanol 85, sudah ada E20. Pasti mobil menyesuaikan,” tambahnya.

    Wakil Presdir TMMIN, Bob Azam. Foto: Achmad Dwi

    Di kesempatan yang sama, Bob Azam kemudian menanggapi rencana pemerintah yang mau menerapkan BBM etanol 10 persen mulai tahun depan. Menurutnya, jika aturannya sudah dibuat, kendaraan yang harus mengikuti teknologi bahan bakar, bukan malah sebaliknya.

    “Ya menyesuaikan diri gitu loh. Jadi jangan teknologinya yang menyesuaikan mobil tua di jalan. Nanti kita ketinggalan teknologi. Kita justru harus berevolusi (menghadirkan) kendaraan-kendaraan yang adaptif terhadap future fuel atau bahan bakar masa depan,” tuturnya.

    “Nah yang mobil tua juga ada yang masih Euro 0. Apa kita nggak mengintrodusi Euro 4 jadinya? Kan banyak yang pakai Euro 0,” tambahnya.

    Lebih jauh, Bob menjelaskan, negara tetangga seperti Thailand sudah menuju penerapan etanol 20 persen. Sementara di negara-negara lain di Benua Amerika, angkanya sudah tembus 85-100 persen!

    “Di luar negeri itu sekarang hampir semua negara sudah menerapkan E10, E20, bahkan Thailand juga sudah bergerak dari E10 ke E20, di Amerika Serikat juga sudah menerapkan di beberapa negara bagian sampai E85. Di Brazil sampai E100,” kata Bob.

    (sfn/rgr)

  • Pengedar Narkoba di Karawang Diringkus Polisi, Barang Bukti Sabu 33,65 Gram Disita – Page 3

    Pengedar Narkoba di Karawang Diringkus Polisi, Barang Bukti Sabu 33,65 Gram Disita – Page 3

    Kasie Humas Polres Karawang Ipda Cep Wildan menyampaikan, sesuai dengan hasil pemeriksaan awal, pelaku mendapatkan barang haram itu dari seseorang berinisial I yang saat ini masih dalam pengejaran petugas.

    “Barang bukti dan tersangka telah diamankan di Mapolres Karawang untuk proses penyidikan lebih lanjut. Kami juga terus melakukan pengembangan untuk mengungkap jaringan di atasnya,” kata dia.

    Atas perbuatannya, tersangka dijerat pasal 114 ayat (2) subsidair pasal 112 ayat (2) Undang Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.

     

  • Produsen Alat Berat China Bangun Pabrik Rp5,2 Triliun di Karawang

    Produsen Alat Berat China Bangun Pabrik Rp5,2 Triliun di Karawang

    Bisnis.com, JAKARTA — Produsen alat berat asal China, LiuGong Indonesia akan berinvestasi US$317 juta atau setara Rp5,2 triliun untuk membangun pabrik yang memproduksi alat berat di Kawasan Industri Artha Industrial Hill, Karawang Barat.

    Hal ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman LiuGong Indonesia melalui PT LiuGong Machinery Manufacturing Indonesia terkait rencana investasi di kawasan industri tersebut. 

    Presiden Direktur LiuGong Indonesia Levi Lin mengatakan pihaknya menargetkan fasilitas manufaktur tersebut akan mulai beroperasi pada 2026. 

    “Pabrik ini bakal menjadi salah satu pabrik alat berat terbesar di Indonesia dengan kapasitas produksi hingga 5.000 unit per tahun pada 2030,” kata Levi Lin dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (11/10/2025). 

    Dengan total investasi senilai US$ 317 juta, fasilitas manufaktur LiuGong akan dilengkapi teknologi tinggi seperti Automated Guided Vehicle (AGV), sistem digital manufacturing execution system (MES), serta pusat riset dan pengembangan (R&D) untuk kendaraan konstruksi berbasis listrik.

    Perusahaan tersebut juga berkomitmen meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan menggandeng pemasok lokal. Perusahaan menargetkan sertifikasi formal TKDN dalam lima tahun pertama operasional.

    Hasil produksi dari pabrik LiuGong tak hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik. LiuGong akan mengekspornya ke sejumlah negara di Asia Tenggara, Australia, dan Amerika Utara secara bertahap. 

    Potensi kontribusi devisa dari aktivitas bisnis tersebut mencapai US$40 juta per tahun. Levi mengatakan investasi ini merupakan wujud kontribusi LiuGong pada penguatan ekosistem industri alat berat di dalam negeri. 

    “Investasi ini bukan hanya soal membangun pabrik, tetapi juga tentang membangun masa depan industri alat berat Indonesia. Kami ingin menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendorong kemandirian teknologi dan meningkatkan daya saing global,” ujarnya.

    Pabrik di Indonesia akan memperluas basis produksi LiuGong. Perusahaan alat berat asal Tiongkok ini sudah memiliki sejumlah fasilitas produksi di berbagai lokasi di Tiongkok, India, dan Argentina.

    Sebagai informasi, proyek tersebut didukung oleh Artha Industrial Hill melalui program 1ADAPT, yang memberikan kemudahan perizinan, riset pasar, dan layanan investasi. 

    Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan berbagai pemangku kepentingan, pihaknya optimistis kehadiran pabrik baru ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat manufaktur dan inovasi alat berat berkelas dunia.

  • Rekaman CCTV Toko 2 Hari Sebelum Dina Oktaviani Dibunuh Atasannya, Meringkuk Menangis di Belakang Meja Kasir

    Rekaman CCTV Toko 2 Hari Sebelum Dina Oktaviani Dibunuh Atasannya, Meringkuk Menangis di Belakang Meja Kasir

    GELORA.CO – Kasus pembunuhan kasir minimarket bernama Dina Oktaviani sedang jadi sorotan masyarakat.

    Jasad Dina Oktaviani ditemukan tak bernyawa di aliran Sungai Citarum, Dusun Munjul Kaler, Desa Curug, Kecamatan Klari, Karawang, Jawa Barat pada Senin (7/10/2025).  

    Belakangan diketahui Dina Oktaviani dihabisi rekan kerjanya sendiri, seorang kepala toko di tempat ia bekerja yang bernama Heryanto (27).

    Kini beredar rekaman CCTV dari minimarket tempat Dina Oktaviani bekerja.

    Dina Oktaviani diketahui merupakan kasir minimarket Alfamart di rest area kilometer 72A Tol Cipularang.

    Video cctv itu menunjukkan gerak-gerik Dina bak sudah pertanda adanya masalah.

    Ia terlihat menangis sambil berjongkok meringkuk di bawah meja kasir.

    Dina tampak memegang sebuah HP dan sesekali tangannya mengelap air mata di wajah menggunakan tisu.

    Perilaku Dina menunjukkan bahwa ia memang tengah ada masalah.

    Kini rekaman cctv itu memicu simpati dari netizen.

    Doa-doa banyak dituliskan untuk mendiang Dina Oktaviani agar diberi ketenangan.

    Motif Heryanto

    Kasat Reskrim Polres Purwakarta, AKP Uyun Saepul Uyun, mengungkapkan pihaknya masih akan menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memeriksa barang bukti hingga mendalami motif pelaku.

    Dari pemeriksaan sementara, Heryanto mengaku tega membunuh Dina karena motif ekonomi.

    Uyun mengatakan olah TKP akan digelar di rumah Heryanto di Kampung Pasir Oa, Desa Wanawali, Kecamatan Cibatu, Purwakarta.

    “Dari hasil penyelidikan, TKP berada di Purwakarta. Kami akan melakukan olah TKP, memeriksa barang bukti, dan mendalami motif yang melatarbelakangi perbuatan pelaku,” ujar Uyun kepada wartawan di Mapolres Purwakarta, Kamis, dilansir TribunJabar.id.

    Heryanto pelaku pembunuhan terhadap Dina diketahui telah berkeluarga.

    Ia telah memiliki istri yang juga tinggal bersama di TKP pembunuhan.

    Namun ketika aksi keji itu terjadi, istri Heryanto sedang tidak ada di rumah.

    Sang istri disebut tengah menginap di rumah keluarganya.

    Menurut kesaksian seorang tetangga bernama Wawan Hermawan, Heryanto kerap pulang di atas jam 12 malam.

    “Biasa pulang sudah lewat jam 12 malam, karena kerja di retail. Pernah bawa teman kerja ke rumah juga enggak pernah.”

    “Sosialnya lumayan baik, cuma pendiam. Jadi warga kaget saat tahu dia pelakunya,” ungkap Wawan.

    “Kalau kesehariannya bisa dibilang pendiam. Jarang kumpul, paling seminggu beberapa kali, tapi itu pun enggak banyak ngomong. Mungkin karena sibuk kerja di minimarket,” imbuh dia.

    Masih dari TribunJabar.id, Heryanto menghabisi nyawa Dina di rumahnya.

    Rumah bercat kuning milik Heryanto memang berada jauh dari rumah tetangga.

    Sebab, lokasinya memiliki akses jalan sendiri dan menanjak. (Tribunnewsmaker)

  • Polisi Dalami Peran 2 Tetangga Heryanto Terlibat Pembunuhan Kasir Alfamart Cantik Dina Oktaviani

    Polisi Dalami Peran 2 Tetangga Heryanto Terlibat Pembunuhan Kasir Alfamart Cantik Dina Oktaviani

    GELORA.CO – ‎Dua tetangga pelaku Heriyanto (27) ikut diamankan polisi karena terlibat pembunuhan kasir Alfamart cantik Dina Oktaviani (21).

    Kepala Desa Wanawali, Kecamatan Cibatu, Purwakarta, Wahyudin, membenarkan warganya bernama Heriyanto telah diamankan polisi.

    Begitu juga dua warganya inisial O dan R, usia di atas 20 tahun, dibawa polisi untuk dimintai keterangan soal pembunuhan Dina Oktaviani ini. Keduanya dijemput dari rumahnya.

    Menurut keterangan Kades Wahyudin, dari informasi yang dia dapat, dua warga ini hanya diminta tolong oleh Heryanto untuk mengantarnya pergi setelah peristiwa terjadi.

    “Mereka tidak tahu maksud dan tujuannya,” kata Kades.

    Namun polisi masih mendalami peran dua warga Wanawali lainnya untuk memastikan apakah mereka sekadar diminta tolong atau terlibat lebih jauh dalam kasus tersebut.

    Sebelumnya, pelaku Heryanto ditangkap polisi saat bekerja di Alfamart di jalur Tol Cipularang KM 72 Purwakarta, Rabu malam (8/10).

    Alfamart ini juga sebagai tempat korban bekerja selama ini bersama pelaku.

    “Pelaku merupakan teman korban di tempat kerjanya,” kata Kasi Humas Polres Karawang, Ipda Cep Wildan, saat dikonfirmasi Kamis (9/10/2025).

    Berdasarkan hasil penyelidikan, Tim Taktis Sanggabuana Polres Karawang bersama Resmob Polda Jawa Barat mengamankan pelaku sehari setelah jasad korban ditemukan di Kali Citarum.

    Heriyanto mengaku membunuh korban karena terdesak kebutuhan finansial.

    Selain mengambil harta Dina Oktaviani, pelaku Heriyanto juga memperkosa korban.

    Sebelumnya, jasad perempuan tanpa busana ditemukan di aliran Sungai Citarum, Dusun Munjul Kaler, Desa Curug, Kecamatan Klari, Karawang, Jawa Barat, Selasa (7/10/2025) sore.***

     

  • Penerapan BBM Etanol 10 Persen Terburu-buru? Ini Kata Toyota

    Penerapan BBM Etanol 10 Persen Terburu-buru? Ini Kata Toyota

    Jakarta

    Pemerintah mengharuskan kandungan etanol 10 persen ke bahan bakar minyak (BBM) yang dijual di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. Benarkah aturan tersebut terlalu prematur dan terkesan terburu-buru?

    Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam menyadari, masih banyak mobil di dalam negeri yang belum cocok menggunakan BBM dengan kandungan etanol. Meski demikian, dia menganggap, seharusnya bukan teknologi yang mengikuti kendaraan, melainkan sebaliknya.

    “Ya menyesuaikan diri gitu loh. Jadi jangan teknologinya yang menyesuaikan mobil tua di jalan. Nanti kita ketinggalan teknologi. Kita justru harus berevolusi (menghadirkan) kendaraan-kendaraan yang adaptif terhadap future fuel atau bahan bakar masa depan,” ujar Bob Azam saat ditemui di Karawang, Jawa Barat.

    “Nah yang mobil tua juga ada yang masih Euro 0. Apa kita nggak mengenalkan Euro 4 jadinya? Kan banyak yang pake Euro 0,” tambahnya.

    Kata Toyota soal etanol 10 persen tahun depan. Foto: Achmad Dwi

    Bob kemudian berharap, penyebaran bahan bakar di suatu wilayah harusnya disesuaikan karakter atau kualitasnya. Misal, kata dia, BBM subsidi seperti Pertalite tak dijual lagi di kota-kota besar.

    “Misalnya daerah-daerah di Pondok Indah sudah harus pake etanol. Sudah harus lah pake hydrogen, kemudian juga di Menteng. Terus Pertalite taruh aja di Ujung Berung misalnya. Jadi memang harus dibagi sesuai dengan kemampuan mereka,” tuturnya.

    “Jadi jangan di daerah-daerah yang maju bensinnya masih bersubsidi. Daerah-daerah yang sudah bagus, yang income per kapita yang bayar PBB-nya sudah jutaan sudah harus mulai ada stasiun hidrogen, ada stasiun etanol 85, sudah ada E20,” lanjutnya.

    Lebih jauh, Bob menjelaskan, negara tetangga seperti Thailand sudah menuju penerapan etanol 20 persen. Sementara di negara-negara lain di Benua Amerika, angkanya sudah tembus 85-100 persen!

    “Di luar negeri itu sekarang hampir semua negara sudah menerapkan E10, E20, bahkan Thailand juga sudah bergerak dari E10 ke E20, di Amerika Serikat juga sudah menerapkan di beberapa negara bagian sampai E85. Di Brazil sampai E100,” kata Bob.

    (sfn/rgr)

  • Toyota Bakal Bangun Pusat R&D di Indonesia

    Toyota Bakal Bangun Pusat R&D di Indonesia

    Jakarta

    Toyota bakal membangun pusat research and development atau R&D di Indonesia. Sebab, menurut mereka, negara ini punya banyak anak muda berbakat dengan dukungan pemerintah yang kuat.

    Hal itu disampaikan langsung Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam. Dia yakin, di masa depan, R&D perusahaan bakal bermunculan di negara-negara berkembang seperti Indonesia.

    “Ke depan kita akan mengembangkan R&D. Nah kenapa R&D dikembangkan di Indonesia? Karena Indonesia banyak anak mudanya, demografinya cukup besar, lulusan universitasnya banyak, perhatian pemerintah dengan LPDP juga besar,” ujar Bob Azam di Karawang, Jawa Barat.

    “Why not kita mengembangkan R&D? Karena vision itu nanti berkembang di negara-negara berkembang seperti Indonesia,” tambahnya.

    Toyota mau bangun pusat R&D di Indonesia. Foto: Doc. TMMIN

    Toyota sudah setengah abad lebih di pasar otomotif Indonesia. Mereka bukan hanya merakit kendaraan, melainkan sudah membangun produksi mobil dan komponen lokal. Bukan hanya itu, ekspor kendaraan Toyota juga sudah tembus 3 juta unit.

    Berkaca dari kenyataan tersebut, Bob merasa, Indonesia sangat layak menjadi pusat R&D Toyota. Bukan hanya fokus ke kendaraan saja, mereka juga sudah menjajaki kerja sama dengan institusi pendidikan untuk mengembangkan bahan bakar masa depan (future fuel).

    “Tren itu nanti akan melihat ke Indonesia. Jadi why not kita mengembangkan R&D di Indonesia? Dan kita salah satunya sudah menjajaki bersama dengan ITB untuk melakukan riset mengenai future fuel,” tuturnya.

    “Jadi bahan bakar apa yang kita akan kembangkan nanti seperti bioetanol, hidrogen, electric fuel, synthetic fuel, nanti kita coba kembangkan bersama,” lanjutnya.

    Lebih jauh, Bob juga mengapresiasi kedatangan ‘bos besar’ Toyota Motor Corporation (TMC) ke Indonesia saat seremoni ekspor tiga juta unit kendaraan. Hal itu membuktikan, mereka menaruh perhatian lebih ke pasar otomotif nasional.

    “Kita harus mengubah Indonesia menjadi production base. Kita bisa mengisi market-market yang ada di luar,” kata Bob.

    (sfn/rgr)

  • Insentif Mobil Era Pandemi Mau Diberlakukan Lagi? Pemerintah Jawab Gini

    Insentif Mobil Era Pandemi Mau Diberlakukan Lagi? Pemerintah Jawab Gini

    Jakarta

    Penjualan mobil di Indonesia yang masih loyo membuat sejumlah produsen dan asosiasi meminta negara kembali memberlakukan PPnBM DTP (Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah) seperti saat pandemi. Lantas, apa kata pemerintah soal usulan tersebut?

    Kementerian Koordinasi atau Kemenko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan, hingga sekarang pihaknya belum berencana mengaktifkan lagi program PPnBM DTP. Sayangnya, dia tak mengurai lebih detail mengenai alasannya.

    “PPnBM DTP (sampai sekarang) masih belum dibahas,” demikian respons singkat Airlangga saat ditemui di Karawang, Jawa Barat, Kamis (9/10).

    Airlangga Hartarto. Foto: Taufiq Syarifudin/detikcom

    Sebelumnya, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengklaim, penjualan mobil di Indonesia bisa kembali pulih seandainya PPnBM DTP kembali diterapkan di Tanah Air. Bahkan, angkanya bisa tembus 1 juta unit.

    “Harusnya bisa (tembus 1 juta unit setahun) sih. Belajar dari itu, orang kan memang beli mobil (yang harganya) di bawah Rp 400 juta. Kalau pajak dikurangin kan mereka jadi mau beli,” ujar Kukuh Kumara selaku Sekretariat Umum Gaikindo, belum lama ini.

    Ketika kemunculan pandemi, penjualan mobil di Indonesia sempat drop ke 532 ribuan unit/tahun pada 2020. Namun, setelah adanya PPnBM DTP, angkanya melesat menjadi 887 ribuan unit/tahun pada 2021 dan 1,04 juta unit/tahun pada 2022.

    “Kalau ada obat mujarab yang segera bisa memberikan kondisi yang lebih baik, pastinya kita bisa naik. Mungkin kita tunggu kebijakan insentif jangka pendek hingga menengah,” kata Kukuh.

    Sebagai catatan, selama Januari-Agustus 2025, total penjualan mobil wholesales di Indonesia baru mencapai 500.951 unit atau turun 10,6% yoy dibandingkan periode yang sama pada 2024 sebanyak 560.552 unit.

    Sementara, target Gaikindo tahun ini belum berubah, yakni 900 ribu unit mobil/tahun. Itu tandanya, produsen roda empat di Indonesia harus menjual 400 ribu unit lagi selama empat bulan tersisa. Jika diurai secara kasar, maka 100 ribu unit per bulan.

    Target tersebut tentu tak mudah. Sebab, tahun ini, penjualan mobil di Indonesia hanya berkutat di puluhan ribu unit per bulan. Bulan lalu saja, penjualan wholesales-nya hanya 61.780 unit atau turun 19 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.

    (sfn/dry)

  • Toyota Setor Pajak Rp 23 Triliun/Tahun ke Indonesia

    Toyota Setor Pajak Rp 23 Triliun/Tahun ke Indonesia

    Jakarta

    Toyota punya andil besar dalam membangun ekonomi nasional. Karuan saja, selain menyerap ratusan ribu tenaga kerja lokal, mereka juga telah memberikan sumbangsih berupa setoran pajak Rp 23 triliun/tahun.

    Hal itu disampaikan langsung Menteri Koordinator atau Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Itulah mengapa, pihaknya menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya untuk perusahaan roda empat asal Jepang tersebut.

    “(Toyota) bayar pajaknya sekitar Rp 23 triliun per tahun. Ini Toyota Motor dan Toyota Astra kelihatannya, jadi cukup signifikan lah,” ujar Airlangga Hartarto saat menyampaikan materi di pabrik Toyota Karawang, Jawa Barat, Kamis (9/10).

    Menko Airlangga Hartarto. Foto: Taufiq Syarifudin/detikcom

    Airlangga kemudian mengurai kontribusi dan capaian Toyota di Indonesia. Menurutnya, Toyota telah memproduksi kendaraan 300 ribu unit/tahun dengan market share 32 persen. Selain itu, tenaga kerja yang berada di ekosistem perusahaan mencapai 360 ribu orang.

    “Kemudian dengan ekosistem supply chain di dalam negeri, termasuk industri kecil dan menengah, mulai dari tier 2 seperti pabrik baja, plastik, ban dan kaca ada 540 suppler di tier 2 dan 240 di tier 1. Jadi ini apresiasi,” ungkapnya.

    Di kesempatan yang sama, Airlangga juga menjelaskan situasi ekonomi Indonesia saat ini. Dia mengklaim, pertumbuhan ekonomi cukup menjanjikan dengan kenaikan lima persen dan inflasi terjaga di 2,5 persen. Kemudian defisit anggaran tiga persen, rasio hutang hanya 38,8 persen dan investasi tumbuh Rp 942 triliun di semester satu.

    “Neraca perdagangan positif, tingkat pengangguran terbuka turun sejak 1998. Jadi secara makro Indonesia aman, sehingga Toyota bisa investasi hingga 50 tahun ke depan,” kata dia.

    Kabar baiknya lagi, ekspor mobil buatan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) akhirnya tembus 3 juta unit. Seremoni acara digelar di Karawang, Jawa Barat, Kamis (9/10).

    Presiden Direktur Toyota Motor Corporation (TMC) Koji Sato mengaku bangga Toyota Indonesia mampu mencatatkan 3 juta ekspor kendaraan tahun ini. Catatan tersebut membuktikan, produk buatan Indonesia mendapat kepercayaan dari pasar global.

    “Mewakili Toyota Group, kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia atas bantuannya dan seluruh partner kami selama 50 tahun lebih,” kata Koji Sato.

    (sfn/dry)

  • 6
                    
                        Selain Heryanto, Polisi Jemput 2 Orang Terkait Pembunuhan dan Pemerkosaan Pegawai Minimarket di Karawang
                        Bandung

    6 Selain Heryanto, Polisi Jemput 2 Orang Terkait Pembunuhan dan Pemerkosaan Pegawai Minimarket di Karawang Bandung

    Selain Heryanto, Polisi Jemput 2 Orang Terkait Pembunuhan dan Pemerkosaan Pegawai Minimarket di Karawang
    Tim Redaksi
    KARAWANG, KOMPAS.com
    – Dua orang turut dibawa polisi untuk dimintai keterangan terkait kasus pembunuhan dan pemerkosaan DO (21), pegawai minimarket yang jasadnya ditemukan mengambang di Sungai Citarum, Karawang, Jawa Barat, Selasa (7/10/2025).
    Kepala Desa Wanawali, Wahyudin, membenarkan bahwa warganya, Heryanto (27), telah ditangkap polisi terkait kasus tersebut. Ia menyebut dua warga lain berinisial O dan R juga ikut dibawa aparat kepolisian untuk dimintai keterangan.
    “Informasinya sekarang sudah diamankan polisi dan berada di Polres Karawang. Semalam juga saya dapat kabar dari Pak Dusun kalau ada warga kita yang dijemput aparat,” kata Wahyudin saat dihubungi, Kamis (9/10/2025).
    Wahyudin menuturkan, Heryanto ditangkap di tempat kerjanya, sebuah minimarket di Rest Area 72 Tol Cipularang-Purbaleunyi, Desa Cigelam, Babakancikao, Purwakarta. Sementara dua warga lainnya dijemput polisi di rumah masing-masing.
    “Kalau informasi yang didapat itu, dua warga itu hanya diminta tolong oleh Heryanto untuk mengantarnya pergi setelah peristiwa terjadi. Mereka tidak tahu maksud dan tujuannya,” ujar Wahyudin.
    Diketahui, tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan dan pemerkosaan DO berada di rumah Heryanto di Kampung Pasir Oa, Desa Wanawali, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta.
    Rumah bercat kuning yang ditinggali pelaku bersama istri dan anaknya kini tampak sepi. Lokasinya berada di area perbukitan dengan jarak antar-rumah yang berjauhan.
    Sebelumnya, polisi telah menangkap Heryanto, rekan kerja sekaligus atasan korban, yang disebut sebagai pelaku pembunuhan dan pemerkosaan DO.
    Polisi mengungkapkan, aksi itu bermula saat korban curhat soal masalah percintaan dan meminta dicarikan “orang pintar” agar bisa melupakan mantan kekasihnya.
    Setelah bertemu di rumah Heryanto pada 5 Oktober 2025, pelaku mencekik dan membekap korban hingga tewas, lalu memerkosanya. Barang berharga milik korban juga diambil sebelum jasadnya dibuang ke Sungai Citarum.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.