kab/kota: Karanganyar

  • Lewat Program Xpora BNI, Indo Tropikal Bisa Business Matching dengan Buyer Luar Negeri

    Lewat Program Xpora BNI, Indo Tropikal Bisa Business Matching dengan Buyer Luar Negeri


    PIKIRAN RAKYAT
    – PT Bank Negara Indonesia (Pesero) Tbk atau BNI melalui program BNI Xpora mendorong UMKM lokal untuk bisa merambah pasar luar negeri. Keuntungan inilah  yang didapatkan PT Indo Tropikal Grup, perusahaan yang memproduksi permen jahe yang kini bisa mengekspor produknya ke luar negeri.

    Permen yang diproduksi PT Indo Tropikal Grup terletak di Tegalasari RT 01 RW 08 Kelurahan Bejen, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah itu diekspor perdana hingga kini sampai ke Amerika atau Negeri Paman Sam.

    Marketing Ekspor & Impor Indo Tropikal, Nuri mengungkapkan bisnis UMKM-nya dimulai sejak bertemu pembeli dari Amerika Serikat pada Oktober 2017.

    Nuri mengatakan pertama kali Indo Tropikal mengekspor permen jahe ke luar negeri pada Februari 2020. Saat itu kata dia bertemu pembeli dari Amerika Serikat yang tak sengaja mampir ke Solo.

    “Waktu itu, kami ada resto pecel di dekat paragon Solo waktu itu. Buyer ada permintaan jahe fresh dan permintaan permen jahe dan kita melakukan trial sampai ketemu rasa dan texture yg dikehendaki karena permen yg diminta adalah chew. Tahun 2020, Februari kita kirim yang pertama kali ke Amerika 40HC. Alhamdulillah,” ujar Nuri kepada Pikiran-Rakyat.com, Kamis, 23 Januari 2025.

    Sejak saat itu kata Nuri, setiap 1,5 bulan hingga 2 bulan sekali mengirim produk Indo Tropikal ke Amerika Serikat dan Kanada.

    “Untuk fresh ginger kita baru mengirim ke India .Target ke depan kita bisa ekspor ke negara lain selain amerika dan kanada,” ujar Nuri yang saat ini telah memiliki 50 karyawan.

    Bisnis produk olahan jahe Indo Tropikal pun terus berkembang, mengingat banyaknya permintaan dari pasar luar negeri. Saat ini kata Nuri, pihaknya sedang negosiasi dengan pembeli dari Jepang, Inggris dan Timur Tengah. Ia bahkan menargetkan perusahaannya tahun depan bisa menambah lini usaha yaitu air minum oksigen dan sparkling water.

    Indo Tropikal Mendapat Fasilitas Setelah Ikuti BNI Xpora

    dok. PT Indo Tropikal Grup

    Nuri mengungkapkan sejak tahun 2023 sudah mengenal program Xpora BNI dan mendapat dukungan yang dirasakan untuk mengembangkan bisnis Indo Tropikal.

    “Alhamdulillah sejak mengenal BNI expora , banyak sekali support dari BNI Xpora yang kami rasakan dan kami terima. Dari business matching dengan buyer-buyer luar negeri, fasilitas pameran baik dalam maupun luar negeri,” kata dia.

    Tak hanya itu, Nuri menyebut beberapa oder juga masuk melalui business matching dari Xpora BNI dan sudah melakukan ekspor ke Belanda.

    Saat ini kata dia, sudah melobi-lobi calon pembeli baru dari Kanada. Ada persetujuan baru juga dengan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI).

    Dapat pembelajaran bisnis dari BNI Xpora

    Nuri menyebutkan dirinya mendapat pembelajaran tentang bisnis ekspor ke luar negeri setelah mengikuti pengembangan bisnis dengan BNI Xpora.

    “(Kami mendapat) pembelajaran tentang ekspor, business matching, fasilitas pameran dalam maupun luar negeri, disediakan e-commerce bagi anggota, ada fasilitas kredit juga buat permodalan, fasilitas perbankan serta kerja sama dengan bea cukai,” ujarnya.

    Nuri memberikan rekomendasi kepada pebisnis lain untuk terus mengikuti perkembangan informasi dari Xpora BNI. Ia menyarankan agar mengikuti segala kegiatan serta selalu berusaha inovatif untuk menaikkan produk baik kualitas dan kapasitas.

    “Ide-ide baru dengan barang-barang baru yg dipersiapkan untuk eksportir, pembelajaran product knowledge yang lebih diperdalam,” kata dia.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Harta Kekayaan Agus Subiyanto, Panglima TNI Bangun Masjid Desain ‘Unik’ Berbentuk Baret

    Harta Kekayaan Agus Subiyanto, Panglima TNI Bangun Masjid Desain ‘Unik’ Berbentuk Baret

    PIKIRAN RAKYAT – Simak harta kekayaan Panglima TNI Agus Subiyanto, pria tersebut membangun masjid dengan desain unik yakni ada bentuk baret di atasnya. Desain rumah ibadah di Pangandaran, Jawa Barat tersebut sedang menjadi pembicaraan publik.

    Ternyata Agus tercatat memiliki harta dengan total Rp19,5 miliar, ada 11 tanah dan bangunan yang tercatat menjadi milik sang prajurit TNI tersebut. Salah satu tanahnya bernilai sangat mahal yaitu Rp3,3 miliar yang terletak di Bandung, tanah itu tercatat merupakan hasil sendiri.

    Harta kekayaan Agus Subiyanto

    Ternyata Panglima TNI Agus Subiyanto terakhir kali melaporkan harta kekayaan pada 27 Maret 2024 atau periode 2023. Untuk periode 2024, Agus tercatat belum melaporkan LHKPN ke KPK sampai saat ini, dilansir dari laman LHKPN KPK. Berikut rincian hartanya berdasarkan laporan pada 27 Maret 2024:

    Tanah dan Bangunan Seluas 90 m2/45 m2 di KAB / KOTA BANDUNG BARAT, HASIL SENDIRI, Rp750.000.000 Tanah Seluas 898 m2 di KAB / KOTA PANGANDARAN, HASIL SENDIRI, Rp2.024.990.000 Tanah Seluas 240 m2 di KAB / KOTA KARANGANYAR, HASIL SENDIRI, Rp600.000.000 Tanah Seluas 162 m2 di KAB / KOTA BANDUNG BARAT, HASIL SENDIRI, Rp1.650.000.000 Tanah Seluas 2000 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HASIL SENDIRI, Rp3.300.000.000 Tanah dan Bangunan Seluas 90 m2/45 m2 di KAB / KOTA BANDUNG BARAT, HASIL SENDIRI, Rp750.000.000 Tanah Seluas 20050 m2 di KAB / KOTA POSO, HASIL SENDIRI, Rp50.000.000 Tanah Seluas 710 m2 di KAB / KOTA KOTA CIMAHI, HASIL SENDIRI, Rp2.499.200.000 Tanah Seluas 510 m2 di KAB / KOTA KOTA CIMAHI, HASIL SENDIRI, Rp1.795.200.000 Tanah Seluas 149 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA TIMUR, HASIL SENDIRI, Rp750.000.000 Tanah Seluas 1184 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI, Rp2.131.200.000

    Total tanah dan bangunan Rp16.300.590.000

    Daftar kendaraan milik Agus Subiyanto MOBIL, NISSAN MINI BUS Tahun 2011, HASIL SENDIRI, Rp70.000.000

    Total kendaraan: Rp70.000.000

    Harta kekayaan lain milik Agus Subiyanto HARTA BERGERAK LAINNYA Rp1.585.750.000 KAS DAN SETARA KAS Rp1.615.909.865

    Total harta kekayaan: 19.572.249.865

    Profil Panglima TNI Agus Subiyanto Nama lengkap: Agus Subiyanto TTL: Cimahi, Jawa Barat 5 Agustus 1967 Almamater: Akademi Militer Angkatan Darat (1991) Pangkat: Jenderal TNI NRP: 1910029630867 Brevet kehormatan Agus Subiyanto Pin Korps Brimob (16 November 2023) Brevet Hiu Kencana (2 Maret 2024) Pin Gadjah Mada Puspomad (2024) Karier Agus Subiyanto 2017-2018: Komandan Korem 132/Tadulako 2019-2020: Wakil Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri 2020:Komandan Korem 061/Surya Kencana 2020-2021: Komandan Pasukan Pengamanan Presiden 2021-2022: Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi 2022-2023: Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat 2023: Kepala Staf TNI Angkatan Darat 2023-sekarang: Panglima TNI

    Demikian harta kekayaan dan profil Panglima TNI Agus Subiyanto. Agus membangun masjid dengan desain unik yakni ada simbol baret di atasnya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Telusuri Jejak Manusia Purba di Sangiran, Menbud Fadli Zon Tekankan Komitmen Pemerintah Bangun Literasi Sejarah Peradaban Bangsa – Page 3

    Telusuri Jejak Manusia Purba di Sangiran, Menbud Fadli Zon Tekankan Komitmen Pemerintah Bangun Literasi Sejarah Peradaban Bangsa – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Situs Manusia purba Sangiran (Homeland of Java Man) yang terletak di Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah menyimpan sejuta cerita mengenai jejak peradaban manusia di masa awal sejarah yang terlihat dari berbagai bukti arkeologi yang ditemukan di kawasan yang memiliki lima klaster yakni Bukuran, Krikilan, Manyarejo, Ngebung, dan Dayu ini.

    Kawasan Sangiran yang merupakan pusat awal sejarah peradaban manusia memiliki urutan geologi yang sangat signifikan dari Pliosen atas hingga akhir Pleistosen Tengah dengan menggambarkan evolusi manusia, fauna, dan budaya dalam 2,4 juta tahun terakhir. Situs ini juga menghasilkan lantai hunian arkeologi penting yang berasal dari Pleistosen Bawah sekitar 1,2 juta tahun yang lalu.

    “Berbagai temuan di kawasan ini seperti Sangiran 17 atau S17, yang merupakan temuan Homo erectus terlengkap di Asia Tenggara, serta ratusan temuan Homo erectus lainnya yang berasal dari setidaknya 1,5 juta tahun yang lalu menunjukkan betapa tuanya peradaban manusia di Indonesia. Hal ini menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki peran penting dalam evolusi manusia yang merupakan bagian kompleks dalam sejarah peradaban dunia,” ungkap Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon.

    Klaster Bukuran yang merupakan situs pertama di antara lima Situs Manusia Purba Sangiran merupakan titik temuan sebagian besar manusia purba jenis Homo erectus. Klaster Bukuran menampilkan fosil-fosil yang bukan hanya berasal dari Sangiran tapi dari berbagai situs paleoantropologi di seluruh dunia. Situs ini juga menampilkan narasi audio visual yg menggambarkan kehidupan flora dan fauna purba serta diorama rekonstruksi 3 tipe Homo erectus, yaitu Arkaik, Tipik, dan Progresif, yang pernah hidup di Jawa.

    Klaster Krikilan yang merupakan titik kedua di Situs Manusia Purba Sangiran menampilkan temuan seperti rekonstruksi Homo erectus dari fosil Sangiran 17, tengkorak Homo erectus paling lengkap di Asia, dan juga fosil fauna purba, artefak, dan lapisan tanah tua Sangiran. Di sini juga terdapat diorama yg menampilkan fosil hewan-hewan purba seperti gajah (Mastodon, Stegodon, dan Elephas), kerbau, banteng, rusa, dan kuda sungai.

    Selain itu, juga terdapat Museum Lapangan Manyarejo yang menjadi contoh kolaborasi antara pengetahuan ilmiah dan tradisi lokal tentang penggalian dalam mencari jejak purba. Titik ini juga menyimpan berbagai fragmen tulang rusuk dan panggul gajah dan tengkorak banteng yang menunjukkan jejak binatang purba di kawasan ini.

    Klaster Ngebung, yang merupakan titik keempat Museum Manusia Purba Sangiran menampilkan berbagai artefak budaya serta fosil binatang, artefak, dari Pleistosen Bawah hingga tengah yang merepresentasikan budaya manusia purba di situs Sangiran. Sementara itu, berbeda dengan keempat klaster lainnya, Museum Dayu yang merupakan titik kelima dari kawasan Situs Manusia Purba Sangiran yang terletak di Karanganyar, menggambarkan secara berurutan evolusi lingkungan sejak Sangiran berupa rawa, pengangkatan daratan dan material erupsi gunung api purba, hingga menjadi daratan, yg meliputi lima lapisan, secara berurutan dari yg tertua yaitu formasi kalibeng, formasi pucangan, formasi grenzbenk, formasi kabuh, dan formasi notopuro.

    “Berbagai tinggalan yang ditemukan di lima titik di wilayah Situs Manusia Purba Sangiran ini menunjukkan betapa nenek moyang kita memiliki kontribusi besar dalam peradaban manusia di dunia dan tentunya hal ini menjadi sumber pengetahuan penting mengenai evolusi manusia, fauna, kebudayaan, dan lingkungan,” tambah Fadli Zon.

     

  • Sosok Abu Pendaki Semarang DIblacklist Naik Gunung di Seluruh Jawa, Berawal dari Konten Tak Mendidik

    Sosok Abu Pendaki Semarang DIblacklist Naik Gunung di Seluruh Jawa, Berawal dari Konten Tak Mendidik

    TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR – Pendaki asal Semarang, Abu harus menelan pil pahit lantaran konten yang dibuatnya di Gunung Lawu mengakibatkan dirinya diblacklist melakukan pendakian di gunung wilayah Jawa.

    Sebelumnya konten yang memperlihatkan dirinya tengah seolah-olah kencing di Telaga Kuning Gunung Lawu viral di media sosial dan mendapatkan respon negatif dari para relawan.
    Diketahui pendaki asal Semarang tersebut melakukan pendakian ke Gunung Lawu Via Candi Ceto pada Senin (27/1/2025).

    Relawan Anak Gunung Lawu (AGL), Budi menyampaikan, pendaki tersebut telah mendatangi Basecmap Ceto untuk melakukan klarifikasi atas konten tersebut pada Minggu (2/2/2025). Dalam kesempatan tersebut turut hadir pula relawan dari tiga basecamp yakni Ceto, Cemoro Kandang dan Cemoro Sewu. Selain itu hadir pula aparat setempat dari polsek dan koramil.

    Dari hasil koordinasi, terangnya, ada sejumlah sanksi yang berikan kepada pendaki tersebut. Selain diminta take down konten yang diunggah tersebut, lanjut Budi, pendaki itu juga diminta untuk klarifikasi permintaan maaf secara terbuka melalui media sosial.

    “Awalnya mau diblacklist 3 tahun (Gunung Lawu) tapi saya beri masukan. Akhirnya diblacklist gunung se-Jawa sampai waktu yang tidak ditentukan,” katanya saat dihubungi Tribunjateng.com, Minggu.

    Dia menuturkan, pelaku telah menerima saksi tersebut. Pihaknya selanjutnya akan berkomunikasi dengan basecamp pendakian gunung di wilayah Jawa terkait sanksi yang diberikan kepada pendaki itu.

    “Ini pembelajaran buat semua. Boleh membuat konten tapi yang bersifat positif, edukatif,” terangnya. (Ais).

  • Ijazah Siswi SMAN Colomadu jadi Bungkus Lele Bakar, Pemilik Tak Sadar Hilang selama 1,5 Tahun – Halaman all

    Ijazah Siswi SMAN Colomadu jadi Bungkus Lele Bakar, Pemilik Tak Sadar Hilang selama 1,5 Tahun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah ijazah atau Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) milik siswi SMAN Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, menjadi viral setelah ditemukan digunakan sebagai pembungkus makanan.

    Ijazah tersebut dijadikan penebal bungkus lele bakar, yang kemudian diunggah ke media sosial.

    Ijazah tersebut tertanggal 14 Juni 2002 dan teridentifikasi sebagai milik seorang siswi dari SMAN Colomadu.

    Foto ijazah itu diunggah oleh akun Wisnu Restu Prabowo di grup Facebook Geger Geden Solo pada Rabu (28/1/2025).

    Dalam unggahan tersebut, ijazah digunakan untuk membungkus lele bakar setelah makanan tersebut disajikan di atas kertas minyak.

    Kepala SMAN Colomadu, Sugiyarto, mengonfirmasi keaslian ijazah tersebut dan menyatakan bahwa pihak sekolah sedang melacak keberadaan pemiliknya.

    “Iya, itu asli. Segera kita lacak pemilik berkas,” ujar Sugiyarto pada Jumat (31/1/2025), seperti dikutip dari TribunSolo.com.

    Setelah melakukan pelacakan, pihak sekolah berhasil menemukan alamat pemilik ijazah yang berinisial TG, warga Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

    Sugiyarto menjelaskan bahwa TG tidak menyadari ijazahnya hilang saat membereskan kertas-kertas beberapa tahun lalu.

    “Yang bersangkutan kira-kira 15 tahun lalu membereskan buku dan kertas di rumahnya. Namun, tidak disadari ijazahnya juga ikut terbuang,” kata Sugiyarto.

    TG baru mengetahui ijazahnya hilang setelah diberitahu oleh tetangganya.

    Sugiyarto menambahkan bahwa TG telah menemukan orang yang menemukan ijazahnya dan proses pengembalian akan segera dilakukan.

    “Rencananya surat itu akan dikembalikan ke pemiliknya,” tutup Sugiyarto.

    (Tribunnews.com/Isti Prasetya)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Pria Disabilitas Dibunuh 2 Wanita Pasangan Sesama Jenis, Pelaku Cemburu Hingga 18 Kali Tusuk Korban

    Pria Disabilitas Dibunuh 2 Wanita Pasangan Sesama Jenis, Pelaku Cemburu Hingga 18 Kali Tusuk Korban

    TRIBUNJATIM.COM – Seorang pria disabilitas dibunuh oleh 2 wanita secara sadis.

    Motif pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku juga dikuak oleh polisi.

    Terbaru, korban yang merupakan pria disabilitas bernama Toikin itu sempat mengunggah postingannya sebelum akhirnya ditemukan tewas.

    Toikin adalah pria warga Desa Karanganyar, Kecamatan Pusakajaya, Subang, Jawa Barat.

    Toikin ditemukan tewas dengan 18 luka tusuk pada Sabtu (25/1/2025) malam sekitar pukul 22.00 WIB.

    Tubuhnya ditemukan di pematang sawah Jalan Pertamina, Kampung Cemara, Desa Kalentambo, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang.

    Berdasarkan penelusuran Tribunjabar di akun Facebook milik korban bernama ‘Udud Surya’ 3 hari lalu sebelum korban ditemukan meninggal bersimbah darah, korban memposting video waria yang sedang mengikuti arak-arakan pengantin sunat di kawasan jalur Pantura. Postingan tersebut bertuliskan “Duh Ayune”.

    Terdapat juga potongan di FB korban satu hari lalu yang bertuliskan “Salam Interaksi” padahal HP korban hilang tidak ditemukan di TKP. 

    Pelaku dan Motif Pembunuhan

    Pelaku yang membunuh Tokin ternyata 2 orang wanita.

    Belakangan terkuak kalau pembunuhan tersebut dilatarbelakangi perasaan cemburu hingga dendam.

    Ya, misteri kasus pembunuhan Toikin (22), penyandang disabilitas di Pusakanagara, Subang, Jawa Barat makin terang.

    Pelaku yang merupakan dua perempuan ini pun sudah ditangkap pada Rabu (29/1/2025) siang.

    Kini, motif kedua perempuan ini menghabisi nyawa penyandang disabilitas tersebut menggunakan pisau dapur terungkap.

    Sebelumnya Toikin ditemukan tewas mengenaskan pada Sabtu (25/1/2025) malam, sekitar pukul 22.00 WIB.

    Jasadnya ditemukan bersimbah darah dan penuh luka tusuk.

    Pelaku pembunuhan sadis penyandang disabilitas tersebut terdiri 2 orang berjenis kelamin perempuan, satu pelaku merupakan anak dibawah umur yang masih berstatus pelajar SMA kelas XI, sementara 1 pelaku lainnya wanita dewasa.

    Kedua pelaku berinisial TK, yang masih di bawah umur, dan AN.

    Kedua pelaku ditangkap 3×24 jam di rumah TK di Dusun Mekarjati RT. 034/008 Desa Pusakajaya Kecamatan Pusakajaya Kabupaten Subang, pada Rabu(29/1/2025) siang.

    Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu menjelaskan bahwa korban dan pelaku TK saat masih SMP pernah pacaran, kemudian putus.

    “Korban tak terima diputusin oleh pelaku TK dan terus berharap sampai malam sebelum ajal menjemput. Bahkan korban sering  ngechat ke pelaku TK dan meminta bertemu dan jika tidak mau korban mengancam akan menyebarkan aib pelaku TK,” ungkapnya.

    Melihat pelaku TK sering chatting dengan korban, membuat pelaku AN cemburu. 

    TK dan AN rupanya berpacaran atau memiliki hubungan sesama jenis.

    “Pelaku AN yang lebih dewasa 5 tahun dari pelaku TK akhirnya sepakat untuk menemui korban dan berniat menghabisi korban. Kedua Pelaku dari rumah pergi nemui korban sudah menyiapkan diri dengan membawa 2 buah pisau dapur,” ucapnya. 

    Berdasarkan hasil pemeriksaan dan serangkaian penyelidikan terhadap kedua pelaku, terungkaplah motif pelaku menghabisi korban secara sadis tersebut karena cemburu dan dendam. 

    “Jadi intinya, motif pelaku membunuh korban ini lebih ke faktor cemburu dan dendam,” tandasnya.

    Saat ini kedua pelaku sudah diamankan di Mapolres Subang, Polisi masih terus melakukan pemeriksaan terhadap kedua pelaku.

    “Pemeriksaan terhadap pelaku TK yang masih di bawah umur kami Jajaran kepolisian didampingi oleh Komisi Perlindungan Anak dan juga Balai Pemasyarakatan,” ucapnya.

    “Akibat kasus pembunuhan berencana tersebut korban Toikinmenderita 27 tusukan, yang tembus ke paru-paru ginjal dan hati,”imbuhnya.

    Dalam kasus pembunuhan berencana tersebut, selain mengamankan dua pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti.

    “Barang bukti yang diamankan di antaranya 2 pisau dapur, pakaian korban, motor pelaku beserta STNK,” ujarnya.

    Akibat perbuatannya, pelaku terancam pasal pembunuhan berencana dengan ancaman seumur hidup atau hukuman mati.

    “Ancaman pidana bagi pelaku pembunuhan berencana adalah pidana mati, pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling lama 20 tahun khususnya bagi pelaku AN. Hal ini diatur dalam Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP),”katanya

    Sementara untuk pelaku dibawah umur dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Toikin terancam hukuman setengah dari orang dewasa.

    “Ancaman hukuman bagi anak di bawah umur yang melakukan pembunuhan berencana adalah setengah dari hukuman orang dewasa,” pungkasnya.

    Awal Mula Pembunuhan

    Kasus penemuan mayat pria dengan kondisi bersimbah darah dan penuh luka tusuk benda tajam di bagian tubuhnya, masih terus menjadi perbincangan masyarakat di media sosial.

    Mayat pria tersebut ditemukan dalam keadaan telungkup di pematang sawah dikawasan Jalan Pertamina Blok Cemara Desa Kalentambo Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, Sabtu (25/1/2025) malam, sekitar pukul 22.00 WIB.

    Korban saat ditemukan menggunakan celana panjang putih dan kaos hitam yang berlumuran darah.

    Pihak kepolisian dari Polsek Pusakanagara dan Satreskrim serta Inafis Polres Subang telah melakukan olah TKP. Mayat Pria tersebut juga sudah diotopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu dan Minggu (27/12025) malam sudah dimakamkan diiringi Isak tangis keluarga.

    Pria yang ditemukan tewas bersimbah darah tersebut bernama Toikin (22) warga Desa Karanganyar Kecamatan Pusakajaya Subang.

    Lebih nahas lagi, korban merupakan seorang Disabilitas dengan kondisi cacat fisik sejak lahir seperti jalan tidak normal dan bicara balelo.

    Pihak keluarga berharap polisi bisa segera mengungkap kasus pembunuhan yang menimpa Toikin pria disabilitas yang tak berdosa tersebut.

    “Saya selaku keluarga korban tak menyangka ada orang yang keji menghabisi nyawa orang berkebutuhan khusus atau disabilitas tersebut,” ucap Sarmin keluarga korban, Senin(27/1/2025).

    Menurut Sarmin, dirinya tahu ada penemuan mayat bersimbah darah penuh luka tusuk dari media sosial. 

    “Waktu itu korban dibawa ke Puskesmas Pusakanagara dan belum teridentifikasi, saya pun datang ke puskesmas. Dan kaget minta ampun mayat tersebut ternyata Toikin saudara saya. kelihatan dari ciri fisiknya,” katanya.

    Lanjut Sarmin, menurut petugas puskesmas ada kurang lebih 18 luka tusuk di tubuh Toikin

    “Luka tusuk terdapat dibagian kepala belakang, wajah, pergelangan tangan, serta punggung kanan dan kiri,” ucapnya.

    Sarmin meminta pihak kepolisian bisa segera mengungkap kasus kematian Toikin.

    “Semoga polisi bisa segera menangkap pelakunya, ingin tahu motif pelaku apa tega menghabisi Toikin pria disabilitas yang jalannya saja gak normal sempoyongan dan bicara balelo gak lancar,”katanya.

    Berdasarkan hasil olah TKP, polisi menemukan sebuah pisau dapur di TKP. 

    Hingga berita ini di tulis, Polisi belum bisa memberikan keterangan dan masih fokus melakukan penyelidikan dan memburu pelaku yang sadis menghabisi nyawa pria disabilitas.

  • Kisah Pilu Hendro Pegawai Samsat Semarang, Tubuhnya Terjepit Roda Truk Gandeng Sehari Jelang Ultah

    Kisah Pilu Hendro Pegawai Samsat Semarang, Tubuhnya Terjepit Roda Truk Gandeng Sehari Jelang Ultah

    TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG – Sungguh pilu nasib Hendro Pramono (40). Ia  tewas sehari menjelang ulang tahun.

    Hendro adalah seorang pegawai Samsat Semarang. 

    Ia mengalami kecelakaan di depan makam Belanda Jalan Raya Kalibanteng, Kelurahan Kalibanteng Kulon, Semarang Barat, Kota Semarang, Jumat (31/1/2025) sekira pukul 13.30 WIB.

    Hendro mestinya berulang tahun hari ini, 1 Februari.

    EVAKUASI KORBAN KECELAKAAN – Tim Relawan Semarang mengevakuasi korban tewas kecelakaan di depan makam Belanda Jalan Raya Kalibanteng, Kelurahan Kalibanteng Kulon, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jumat (31/1/2025) siang. Dari identitas, korban bernama Hendro Pramono warga Candisari Semarang. (DOKUMENTASI RELAWAN SEMARANG)

    Warga Karanganyar Gunung, Candisari, Kota Semarang ini tewas selepas terlindas roda truk gandeng.

    “Iya korban meninggal dunia dengan luka parah di kepala,” ujar Relawan Semarang, Marsudi selepas melakukan evakuasi terhadap mayat korban.

    Marsudi melanjutkan, tubuh korban terjepit di bagian roda belakang sisi kiri truk gandeng.

    Korban juga sempat terseret sekira tiga meter.

    “Ada tiga kendaraan yang terlibat kecelakaan, dua truk dan satu pemotor,” bebernya.

    Relawan lainnya, Rozi menyebutkan, korban alami kecelakaan ketika mengendarai motor N Max putih pelat H4042BKG dari arah barat ke arah timur.

    Di lokasi kejadian, korban alami kecelakaan melibatkan truk gandeng warna hijau pelat B8094TYV dan truk tronton warna merah pelat AD8176OC.

    Posisi terakhir kendaraan tersebut, truk tronton merah berada di lajur kiri atau tepi jalan sedangkan truk merah di tengah jalan.

    “Tubuh korban di bawah truk gandeng hijau, ada pun motor korban di kolong belakang truk tronton merah,” ungkapnya.

    Selepas kecelakaan, pihaknya bersama relawan Semarang melakukan evakuasi selesai sekira pukul 14.30.

    Mayat korban dibawa ke kamar jenazah RSUP Kariadi Semarang.

    “Korban informasinya pegawai Samsat, tadi ada beberapa temannya yang datang,” sambung Rozi.

    Informasi yang dihimpun Tribunjateng.com, korban tewas satu sehari sebelum hari ulang tahunnya pada 1 Februari.

    Di sisi lain, Tribunjateng.com masih melakukan konfirmasi  ke Satlantas Polrestabes Semarang untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut.(Iwn)

  • Truknya Tak Bergerak Seharian di Bawen, Sopir Sempat Curhat ke Istri Sebelum Ia Ditemukan Meninggal

    Truknya Tak Bergerak Seharian di Bawen, Sopir Sempat Curhat ke Istri Sebelum Ia Ditemukan Meninggal

    TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Kronologi seorang pria sopir truk ditemukan meninggal dunia dalam kabin truk, Kamis (30/1/2025) malam.

    Sebelum jasadnya ditemukan, ia sempat menghubungi sang istri.

    Pria tersebut menyampaikan keluhannya.

    Truknya berhenti lama di persimpangan Exit Tol Bawen, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang.

    Truk tersebut merupakan milik perusahaan ekspedisi di Kabupaten Karanganyar yang sedang dalam perjalanan ke Jakarta.

    Kapolres Semarang, AKBP Ratna Quratul Ainy mengungkapkan bahwa korban berinisial IS (55), warga Kota Pekalongan.

    IS sebelumnya berangkat dari Kabupaten Semarang mengemudikan truk Giga berpelat AD8315OA menuju Jakarta untuk mengambil barang pada Rabu (29/1/2025) malam.

    “Namun sejak Kamis pagi hingga malam, pihak perusahaan (ekspedisi) mengecek melalui GPS bahwa armada tidak bergerak di Bawen.

    Setelah dicek, ternyata pengemudi truk tersebut ditemukan meninggal di dalam kabin,” kata AKBP Ratna, Jumat (31/1/2025).

    Setelah penemuan sopir truk yang meninggal, truk tersebut dikerumuni warga setempat.

    Truk tersebut langsung dipasang garis polisi untuk pemeriksaan.

    Tim Inafis Polres Semarang juga sudah melakukan olah TKP dan petugas medis membawa jenazah korban ke Rumah Sakit At-Tin Bawen.

    Dari hasil pemeriksaan, tidak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan pada jenazah korban.

    Kapolsek Bawen, AKP Wiwid Wijayanti menambahkan bahwa Almarhum IS meninggal dunia diduga karena sakit.

    “Dari keterangan istri korban, korban terakhir menghubungi istrinya pada Kamis sore dan mengeluh sakit pada lambungnya,” pungkas AKP Wiwid.

    Atas permintaan keluarga dengan membubuhkan surat pernyataan, lanjut dia, jenazah beserta barang barang bawaan IS sudah diserahkan pihak keluarga. (*)

  • Ketua DPRD Jateng perkuat sinergi dengan awak media

    Ketua DPRD Jateng perkuat sinergi dengan awak media

    Sumber foto: Agung Santoso/elshinta.com.

    Ketua DPRD Jateng perkuat sinergi dengan awak media
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 31 Januari 2025 – 17:21 WIB

    Elshinta.com – Ketua DPRD Jawa Tengah, Sumanto, bertemu dengan awak media dari Solo, Karanganyar, dan Sragen dalam sebuah diskusi di RM Joglo Karanganyar, Kamis (30/1/2025). Pertemuan ini bertujuan mempererat sinergi antara DPRD dan insan pers, sekaligus menjadi ajang berbagi pengalaman serta gagasan.

    Dalam acara yang dipandu wartawan nasional bertugas di Kota Solo, Rudi Hartono, sejumlah wartawan senior dan Ketua PWI Solo turut hadir. Sumanto, yang dikenal dekat dengan media, menyampaikan apresiasi terhadap peran jurnalis dalam menyebarkan informasi yang akurat dan tetap berpegang pada kode etik jurnalistik.

    Menurut Sumanto, tantangan utama media saat ini adalah persaingan dengan media sosial yang menyajikan informasi serba cepat, namun belum tentu akurat. “Dulu, profesi wartawan sangat menjanjikan, bahkan banyak yang diangkat sebagai PNS, tapi sekarang tantangannya berbeda karena masyarakat lebih mengandalkan gadget untuk mendapatkan informasi,” ujarnya.

    Ia berharap awak media tetap menjadi garda terdepan dalam memberikan berita yang berkualitas dan terus melakukan inovasi agar tetap relevan. “Forum seperti ini bukan sekadar ajang silaturahmi, tapi juga harus menghasilkan gagasan baru demi kemajuan dunia jurnalistik,” tambahnya.

    Dalam sesi tanya jawab, Sumanto menekankan pentingnya keterbukaan dalam politik anggaran. “Masyarakat bisa mengakses dan mengunduh seluruh informasi terkait anggaran DPRD,” tegasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Agung Santoso, Jumat (31/1). 

    Sementara itu, Ketua PWI Solo, Anas Syahirul, mengingatkan bahwa wartawan harus bekerja sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Ia menyoroti pentingnya edukasi bagi insan pers agar tetap menghasilkan karya jurnalistik yang benar dan berkualitas di tengah arus informasi digital yang semakin deras.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Duka di Balik GPS Truk Tidak Bergerak Seharian 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        31 Januari 2025

    Duka di Balik GPS Truk Tidak Bergerak Seharian Regional 31 Januari 2025

    Duka di Balik GPS Truk Tidak Bergerak Seharian
    Tim Redaksi
    UNGARAN, KOMPAS.com –
    Seorang sopir truk berinisial IS (55) ditemukan tewas di dalam kabin truknya di simpang exit
    tol Bawen
    , Kabupaten Semarang, pada Jumat (31/1/2025).
    Penemuan ini berawal dari kecurigaan perusahaan ekspedisi tempat korban bekerja, yang mendapati bahwa GPS yang dipasang di truk tidak menunjukkan pergerakan sejak Kamis (30/1/2025).
    Kapolsek Bawen Polres Semarang, AKP Wiwid Wijayanti, menjelaskan bahwa korban merupakan warga Kota Pekalongan.
    “Dari perusahaan curiga karena sejak Kamis armada atau truk tidak bergerak dari titik pemberhentian akhir,” ungkapnya dalam keterangan tertulis.
    IS berangkat dari garasi di Kabupaten Karanganyar pada Rabu (29/1/2025) pukul 20.00 WIB menggunakan truk Isuzu dengan tujuan mengambil barang di Jakarta.
    Pada Kamis (30/1/2025) pukul 07.00 WIB, perusahaan melakukan pengecekan GPS dan menemukan bahwa truk berada di simpang tiga Bawen.
    Namun, pada sore harinya, sekitar pukul 18.00 WIB, GPS masih menunjukkan lokasi yang sama.
    “Setelah curiga truk tidak bergerak dari lokasi pemberhentian terakhir, manajemen perusahaan mengirimkan pegawainya untuk mengecek,” tambah Wiwid.
    Pukul 20.00 WIB, pegawai perusahaan menemukan IS dalam keadaan meninggal di dalam kabin truk.
    Kejadian ini segera dilaporkan ke Polsek Bawen, yang kemudian meneruskan informasi tersebut kepada tim Inafis Polres Semarang untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan membawa korban ke RS At Tin Bawen untuk dilakukan visum luar.
    Dari pemeriksaan medis, diketahui tidak ada tanda kekerasan pada tubuh korban.
    Wiwid juga menyampaikan bahwa istri korban terakhir kali berkomunikasi dengan suaminya pada Kamis pukul 17.00 WIB, di mana korban mengeluh sakit di bagian lambung.
    “Atas permintaan keluarga, dengan membubuhkan surat pernyataan, jenazah berikut barang bawaan korban diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan,” tutupnya.
    Kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap penyebab pasti kematian korban.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.